Anda di halaman 1dari 15

ANALISIS SILABUS

 Kompetensi Inti (KI)


KI-3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural,dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusian, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
KI-4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah abstrak terkait
dalam pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai
kaidah keilmuan

 Tujuan Pembelajaran
Melalui model pembelajaran Inkuiri Terbimbing dengan menggali informasi
dari berbagai sumber belajar, penyelidikan sederhana dan mengolah informasi,
diharapkan siswa terlibat aktif selama proses belajar mengajar berlangsung,
memiliki sikap ingin tahu, teliti dalam melakukan pengamatan dan
bertanggung jawab dalam menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan,
memberi saran dan kritik, menganalisis struktur, tatanama, sifat, sintesis, dan
kegunaan senyawa karbon serta dapat menyajikan rancangan percobaan sintesis
senyawa karbon, identifikasi gugus fungsi dan/ atau penafsiran data spektrum
inframerah (IR).

 Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


Kompetensi Dasar Dari KI 3 Kompetensi Dasar Dari KI 4
3.9 Menganalisis struktur, tatanama, sifat, sintesis, 4.9 Menyajikan rancangan percobaan
dan kegunaan senyawa karbon. sintesis senyawa karbon,
identifikasi gugus fungsi dan/ atau
penafsiran data spektrum
inframerah (IR)

Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) Indikator Pencapaian


Pengetahuan Kompetensi (IPK)
Keterampilan
3.9.1 Menganlisis rumus struktur haloalkana 4.9.1 Merancang percobaan tentang
3.9.2 Menentukan tata nama haloalkana reaksi identifikasi senyawa
3.9.3 Menganalisis sifat fisika dan kimia haloalkana alkohol dan eter
3.9.5 Mengidentifikasi reaksi-reaksi haloalkana
3.9.6 Mengidentifikasi kegunaan senyawa haloalkana 4.9.2 Merlakukan percobaan tentang
dalam kehidupan sehari-hari reaksi identifikasi senyawa
alkohol dan eter
3.9.7 Menganlisis rumus struktur amina
3.9.8 Menentukan tata nama amina 4.9.3 Merancang percobaan tentang
3.9.9 Menganalisis sifat fisika dan kimia amina reaksi identifikasi senyawa
3.9.10 Menentukan isomer dari amina aldehida dan keton
3.9.11 Mengidentifikasi reaksi-reaksi amina
3.9.12 Mengidentifikasi kegunaan senyawa amina 4.9.4 Merlakukan percobaan tentang
dalam kehidupan sehari-hari reaksi identifikasi senyawa
aldehida dan keton
3.9.13 Menganlisis rumus struktur alkohol
3.9.14 Menentukan tata nama alkohol 4.9.5 Merancang percobaan tentang
3.9.15 Menganalisis sifat fisika dan kimia alkohol pembuatan ester (esterifikasi)
3.9.16 Menentukan isomer dari alkohol
3.9.17 Mengidentifikasi reaksi-reaksi alkohol 4.9.6 Merlakukan percobaan tentang
3.9.18 Mengidentifikasi kegunaan senyawa alkohol pembuatan ester (esterifikasi)
dalam kehidupan sehari-hari

3.9.19 Menganlisis rumus struktur eter


3.9.20 Menentukan tata nama eter
3.9.21 Menganalisis sifat fisika dan kimia eter
3.9.22 Menentukan isomer dari eter
3.9.23 Mengidentifikasi reaksi-reaksi eter
3.9.24 Mengidentifikasi kegunaan senyawa eter
dalam kehidupan sehari-hari

3.9.25 Menganlisis rumus struktur aldehida


3.9.26 Menentukan tata nama aldehida
3.9.27 Menganalisis sifat fisika dan kimia aldehida
3.9.28 Menentukan isomer dari aldehida
3.9.29 Mengidentifikasi reaksi-reaksi aldehida
3.9.30 Mengidentifikasi kegunaan senyawa aldehida
dalam kehidupan sehari-hari

3.9.31 Menganlisis rumus struktur keton


3.9.32 Menentukan tata nama keton
3.9.33 Menganalisis sifat fisika dan kimia keton
3.9.34 Menentukan isomer dari keton
3.9.35 Mengidentifikasi reaksi-reaksi keton
3.9.36 Mengidentifikasi kegunaan senyawa keton
dalam kehidupan sehari-hari

3.9.37 Menganlisis rumus struktur asam karboksilat


3.9.38 Menentukan tata nama asam karboksilat
3.9.39 Menganalisis sifat fisika dan kimia asam
karboksilat
3.9.40 Menentukan isomer dari asam karboksilat
3.9.41 Mengidentifikasi reaksi-reaksi asam
karboksilat
3.9.42 Mengidentifikasi kegunaan senyawa asam
karboksilat dalam kehidupan sehari-hari

3.9.43 Menganlisis rumus struktur ester


3.9.44 Menentukan tata nama estert
3.9.45 Menganalisis sifat fisika dan kimia ester
3.9.46 Menentukan isomer dari ester
3.9.47 Mengidentifikasi reaksi-reaksi ester
3.9.48 Mengidentifikasi kegunaan senyawa ester
dalam kehidupan sehari-hari
ANALISA KONSEP

Jenis Atribut Konsep Kedudukan Konsep Non


No. Label Konsep Defenisi Konsep Contoh
Konsep Atribut Kritis Atribut Variabel Superordinat Koordinat Subordinat contoh
1. Haloalkana senyawa yang Konsep - Senyawa - Jumlah atom C Senyawa Amina,Alkanol, Kloro metana NaCl
(alkil halida) mengandung karbon berdasarkan karbon - Letak gugus alkil karbon alkoksialkana,
hidrogen dan suatu prinsip - Gugus alkil - Struktur rantai C alkanal,
atom halogen - Jumlah gugus alkanon, alkil
(Fesenden jilid I, alkil alkanoat, asam
1982:167) alkanoat.

2. Amina Senyawa organik yang Konsep - Senyawa - Jumlah atom C Senyawa Haloalkana, Propil amina, Benzen
mengandung atom-atom berdasarkan organik - Letak gugus karbon Alkanol, alkoksi Amfetamina
Nitrogen trivalen, yang prinsip - Gugus nitrogen alkana, alkanal,
terikat pada satu atom nitrogen - Struktur rantai C alkanon, alkil
karbon atau lebih: R- - Jumlah gugus alkanoat, asam
NH2, R2NH atau R3N nitrogen alkanoat.
(Fesenden jilid II,
1982:211)
3. Alkanol Senyawa organik yang Konsep - Senyawa - Jumlah atom C Senyawa karbon haloalkana, Alkoksi etanol Etana
(alkohol) mengandung gugus berdasarkan karbon - Letak gugus OH amina,alkoksial alkana
hidroksil (-OH). prinsip - Gugus OH - Struktur rantai C kana, alkanal,
(Chang, 2003:350) - Senyawa - Jumlah gugus OH alkanon, alkil
alkohol alkanoat, asam
alkanoat.
4. Alkohol primer Alkohol dimana gugus- Konsep - Senyawa - Jumlah atom C Alkohol Alkohol Aldehid CH3–CH2–CH2– Butana
OH terikat pada atom C berdasarkan karbon - Letak gugus OH sekunder, CH2–OH
primer, yakni atom C prinsip - Gugus OH - Struktur rantai C alkohol tersier (butanol)
yang mengikat 1 atom - Senyawa - Jumlah gugus OH
C lainnya. alkohol
(Harnanto,2009:117)
5. Alkohol Alkohol dimana gugus- Konsep - Senyawa - Jumlah atom C Alkohol Alkohol primer, Keton 2-propanol Metoksi
sekunder OH terikat pada atom C berdasarkan karbon - Letak gugus OH alkohol tersier propana
skunder, yakni atom C prinsip - Gugus OH - Struktur rantai C
yang mengikat 2 atom - Senyawa - Jumlah gugus OH
C lainnya. alkohol
(Harnanto,2009:117)
6. Alkohol tersier Alkohol dimana gugus- Konsep - Senyawa - Jumlah atom C Alkohol Alkohol Metoksi
OH terikat pada atom berdasarkan karbon - Letak gugus OH sekunder, 2-metil propanol metana
tersier, yakni atom C prinsip - Gugus OH - Struktur rantai C alkohol
yang mengikat 3 atom - Senyawa - Jumlah gugus OH primer
C lainnya. alkohol
(Harnanto,2009:117)
7. Alkoksi alkana Senyawa organik yang Konsep - Senyawa - Jumlah atom C Senyawa karbon Haloalkana, Metoksi metana Metanol
(eter) mengandung ikatan R- berdasarkan karbon - Letak gugus amina,alkanol
O-R’, dengan R’ adalah prinsip - Gugus OR’ ,alkanal,
gugus alkil atau gugus alkoksi - Struktur rantai alkanon, alkil
hidrokarbon aromatik. - Senyawa C alkanoat,
(Chang, 2003:351) alkoksi - Jumlah gugus asam
alkana OR’ alkanoat.
8. Alkanal Senyawa dengan gugus Konsep - Gugus - Jumlah atom C Senyawa Haloakana, -
(Aldehid) fungsi karbonil dan berdasarkan R-CHO -Letak gugus R-CHO karbon Alkanol,
memiliki rumus umum prinsip -senyawa aldehid -isomer alkoksialkana,
organik R-CHO, dengan alkanal,
R adalah atom H, alkil, alkanon, asam Etanal
atau gugus hidrokarbon alkanoat, alkil
aromatik. (Chang, 2003: alkanoat
352)
9. Alkanon (keton) Senyawa dengan gugus Konsep - Gugus RR’CO - jumlah atom C Senyawa karbon Haloalkana,
fungsi karbon dan berdasarkan - senyawa keton - Letak gugus RR’CO amina,Alkanol
rumus umum RR’CO, prinsip - isomer alkoksialkana,
dengan R dan R’ adalah alkanal, asam
alkil dan gugus alkanoat, alkil 2-Butanon
hidrokarbon aromatik alkanoat
(Chang, 2003:416)
10. Asam alkanoat Asam yang Konsep -Gugus R- - Jumlah atom C Senyawa karbon Haloakana,
(Asam mengandumg gugus berdasarkan COOH - Letak gugus R- Amina,,Alkanol,
karbosilat) karboksil (-COOH) prinsip -senyawa asam COOH alkoksialkana,
(Chang, 2003:413) karboksilat - isomer alkanon,
aldehid, alkil
alkanoat Asam-2-
metilbutanoat
11. Alkil alkanoat Senyawa yang Konsep Gugus R- - Jumlah atom C Senyawa karbon Haloakana,
(ester)) mempunyai rumus berdasarkan COOR’ - Letak gugus R- Amina,Alkanol,
umum RCOOR’, prinsip -senyawa ester COOR’ alkoksialkana,
dengan R dapat berupa - isomer alkanon,asam
H atau gugus alkil atau alkanoat
gugus hidrokarbon Metil propanoat
aromatik dan R’ berupa
gugus alkil atau gugus
karbon aromtik
(Chang, 2003:414)
12. Penamaan Sistem tata nama dan Konsep Sistem Struktur Senyawa IUPAC Penamaan Metanol Metana
IUPAC struktur senyawa berdasarkan tatanama organik TRIVIAL
organik. prinsip
(Pettrucci,.:289)
13. Penamaan Sistem penamaan Konsep Sistem Struktur Senyawa TRIVIAL Penamaan Metil alkohol 2-metil
TRIVIAL senyawa kimia dan berdasarkan tatanama organik IUPAC propana
penjelasan ilmu kimia prinsip
secara umum.
(Pettrucci,1985:289)
14. Sifat Fisis Sifat zat yang dapat Konsep Sifat zat Dapat diamati Senyawa karbon Sifat kimia Titik didih Reaksi
diamati tanpa abstrak secara langsung eliminasi
mengubah zat itu dengan
menjadi zat lain. contoh
(Chang,2005:419) konkrit
15. Sifat Kimia Sifat yang tidak dapat Konsep Sifat zat Tidak dapat diamati Senyawa karbon Sifat fisis Reaksi adisi Titik didih
dikaji tanpa mengubah abstrak secara langsung
zat itu menjadi zat lain.
(Chang,2005:419)
16. Isomer posisi Isomer yang terbentuk Konsep - Senyawa - Letak cabang Isomer struktur - Isomer Butanol dengan 2- CH3–CH2–
akibat perubahan posisi Abstrak karbon - Posisi ikatan kerangka butanol OH
letak cabang atau letak - Gugus fungsi rangkap - Isomer (etanol)
ikatan rangkapnya. - Rumus - Rumus struktur fungsi
(Johari,2006:309) molekul - Rumus molekul CH3–O–
- Ikatan CH3
rangkap (dimetil
eter)
17. Isomer kerangka Isomer yang terbentuk Konsep - Senyawa - Perbedaan Isomer struktur - Isomer Butanol
akibat perbedaan Abstrak karbon Kerangka atom posisi dengan 2-
kerangka atom karbon. - Gugus fungsi karbon - Isomer butanol
(Syukri,1999:689) - Rumus - Gugus fungsi fungsi
molekul - Jumlah atom C
- Ikatan
rangkap
18. Isomer Fungsi Isomer-isomer yang Konsep - Rumus - Rumus molekul Isomer struktur - Isomer - CH3–CH2–OH 1-
mempunyai rumus Abstrak molekul - Jenis Gugus posisi (etanol) kloropropa
kimia yang sama, tetapi - Gugus fungsi fungsi - Isomer na dengan
dengan gugus fungsi kerangka CH3–O–CH3 2-
yang berbeda. (dimetil eter) kloropropa
(Johari,2004:229) na
19. Isomer optis Senyawa-senyawa Konsep - Rumus - Rumus Isomer ruang Isomer 2-butanol Glukosa
yang tidak dapat Abstrak molekul molekul geometri
ditindihkan dengan - Gugus fungsi
bayangan. - Atom
(Chang,2005:416) asimetrik

20. Reaksi Oksidasi Setengah reaksi yang Konsep Kenaikan Perubahan bilangan Reaksi redoks Reaksi reduksi 2CuO →
menggambarkan berdasarkan bilangan oksidasi oksidasi C2H5OH(l) + 3O2(g) 2Cu + O2
lepasnya elektron prinsip → 2CO2(g) +
dalam proses redoks. 3H2O(g)
(Chang,2005:419)
21. Reaksi adisi Penambahan masing- Konsep Rangkap dua atau - Penambahan Satu Senyawa karbon - Reaksi H2C=CH2 + HBr C2H5OH (l)
masing satu gugus berdasarkan tiga gugus substitusi → CH3 –CH2Br C2H4(g) +
kepada atom karbon prinsip - Atom karbon - Reaksi H2O
yang berikatan rangkap eliminasi
dua atau tiga. (Syukri, - Reaksi
1999:703) oksidasi
22. Reaksi eliminasi Penarikan dua gugus Konsep Ikatan rangkap Penarikan dua Senyawa karbon - Reaksi C2H5OH (l) C2H4(g)
masing-masing dari berdasarkan gugus substitusi + H2O
dua atom karbon yang prinsip - Reaksi adisi
berdekatan sehingga - Reaksi
membentuk ikatan oksidasi
rangkap. (Syukri,
1999:704)
23. Reaksi subtitusi Pergantian suatu gugus Konsep Pergantian Senyawa karbon - Reaksi adisi CH4 + Cl-Cl CH3 C2H5OH (l)
dengan gugus lain. berdasarkan suatu gugus - Reaksi Cl + HCl C2H4(g) +
(Syukri, 1999:702) prinsip eliminasi H2O
- Reaksi
oksidasi
24. Sintesis Wurtz Reaksi alkil halida Konsep - Alkil halida, Alkana Senyawa karbon - sintesis 2 CH3Cl + Na R-OH +
dengan logam natrium berdasarkan - logam Na wiliamson CH3-CH3 + 2NaCl HCl R-Cl
menghasilkan alkana. prinsip + H2O
(Suyatno,2007:185)
25. Uji fehling Larutan basa berwarna Konsep Uji Senyawa karbon Senyawa karbon Uji tollens O O Uji fehling
biru tua (Johari, berdasarkan Endapan merah
2006:257) prinsip bata R C +2CuO(aq) R C +Cu2O(s)
H OH
26. Uji tollens Larutan Tollens dibuat Konsep Uji Senyawa karbon Senyawa karbon Uji fehling O O Uji tollens
[O]
dengan mencampur berdasarkan Endapan cermin
NaOH, AgNO3 dan prinsip perak R C +Ag2O(aq) R C +2Ag(s)
NH3 (Johari, 2006:257) H OH
27. Uji Lucas Reaksi yang digunakan Konsep - Alkohol - Senyawa karbon - Uji fehling R-OH + HCl R- 2 CH3Cl +
untuk membedakan berdasarkan primer Cl + H2O Na CH3-
alkohol primer, prinsip - Alkohol CH3 +
sekunder dan tersier. sekunder 2NaCl
- alkohol tersier
28. Reaksi Alkohol bereaksi Konsep - Alkohol - Ester Senyawa karbon - reaksi redoks CH3-COOH + C2H5-ONa
Esterifikasi dengan asam berdasarkan - Asam - reaksi adisi OH-C2H5’ CH3- + CH3-Cl
karboksilat membentuk prinsip karboksilat - reaksi COO- C2H5 + C2H5-O-
ester dan air dengan - Katalis asam eliminasi H2O CH3 +
menggunakan sulfat - reaksi Metil propanoat NaCl
katalisator asam sulfat substitusi
pekat.
(Suyatno,2007:191)
ANALISIS MATERI

Jenis Pengetahuan

No. Label Konsep Faktual


Konseptual Prosedural
Makroskopis Mikroskopis Simbol

1. Haloalkana (alkil kloroform R-X senyawa turunan alkana Penamaan senyawa


halida) yang satu atau lebih atom H- haloalkana
nya diganti dengan atom
unsur halogen
(Suyatno,2007: 138)

2. Amina R-NH2 Senyawa organik yang Penamaan senyawa amina


mengandung atom-atom
Nitrogen trivalen, yang
terikat pada satu atom
karbon atau lebih: R-NH2,
R2NH atau R3N (Fesenden
jilid II, 1982:211)

3.
4.

5.

6.

7.

8. Senyawa dengan gugus


fungsi karbonil dan memiliki
rumus umum organik R- -
CHO, dengan R adalah atom
H, alkil, atau gugus
Asam Asetat hidrokarbon aromatik.
(Chang, 2003: 352)
Asam Cuka
9. Alkanon (Keton) Senyawa dengan gugus -
fungsi karbon dan rumus
umum RR’CO, dengan R
dan R’ adalah alkil dan
Aseton gugus hidrokarbon aromatik
(Chang, 2003:416)

Pembersih Cat kuku

10.

11.

12. Penamaan IUPAC - - - Sisten tatanama dan struktur Penamaan senyawa secara
senyawa organik. IUPAC
(Pettrucci,.:289)

8. Penamaan TRIVIAL - - - Sistem penamaan senyawa Penamaan senyawa secara


kimia dan penjelasan ilmu TRIVIAL
kimia secara umum.
(Pettrucci,1985:289)

9. Isomer posisi Isomer yang terbentuk Penentuan isomer posisi


akibat perubahan letak posisi dari beberapa senyawa
ikatan rangkap. karbon
butanol
(Syukri,1999:688)

CH3–CH2–CH2–CH2–OH
(butanol)

Butanol

2-butanol
CH3–CH–CH2– CH3

2-butanol
OH

(2-butanol)

10. Isomer kerangka CH3–CH2-CH2-CH2–OH Isomer yang terbentuk Penentuan isomer


(Butanol) akibat perbedaan kerangka kerangka beberapa
atom karbon. senyawa karbon
(Syukri,1999:689)
CH3–CH-CH2–OH

CH3

(2-metil propanol)
(butanol) (2-metil propanol)

(butanol) (2-metil propanol)

11. Isomer Fungsi Isomer-isomer yang Penentuan isomer fungsi


mempunyai rumus kimia beberapa senyawa karbon
CH3–CH2–OH (etanol) yang sama, tetapi dengan
gugus fungsi yang berbeda.
(Johari,2004:229)
CH3–O–CH3 (dimetil eter)

Etanol (C2H6O)
Dimetil eter

(C2H6O)

12. Isomer optis Senyawa-senyawa yang Penentuan isomer optis


(enantiomer) tidak dapat ditindihkan beberapa senyawa karbon
dengan bayangan.
(Chang,2005:416)

13. Sifat Fisis - - - Sifat zat yang dapat diamati -


tanpa mengubah zat itu
menjadi zat lain.
(Chang,2005:419)

14. Sifat Kimia - - - Sifat yang tidak dapat dikaji -


tanpa mengubah zat itu
menjadi zat lain.
(Chang,2005:419)

15. Reaksi Oksidasi Setengah reaksi yang


C2H5OH(l) + 3O2(g) → menggambarkan lepasnya
2CO2(g) + 3H2O(g) elektron dalam proses
redoks. (Chang,2005:419)

16. Reaksi adisi C = C → C- C Penambahan masing-masing


satu gugus kepada atom
C≡C→C=C→C–C karbon yang berikatan
rangkap dua atau tiga.
(Syukri, 1999:703)
17. Reaksi eliminasi Penarikan dua gugus
masing-masing dari dua
atom karbon yang
berdekatan sehingga
membentuk ikatan rangkap.
(Syukri, 1999:704)

18. Reaksi subtitusi A + B-C A-C + B Pergantian suatu gugus


dengan gugus lain. (Syukri,
1999:702)

19. Sintesis Wurtz 2 CH3Cl + Na CH3-CH3 + Reaksi alkil halida dengan


logam natrium menghasilkan
2NaCl alkana. (Suyatno,2007:185)

20. Uji Lucas R-OH + HCl R-Cl + H2O Reaksi yang digunakan Melakukan uji lucas pada
untuk membedakan alkohol senyawa alkohol dengan
primer, sekunder dan tersier. HCL pekat

21. Reaksi Esterifikasi R-COOH + OH-R’ R- Alkohol bereaksi dengan


asam karboksilat
COO-R’ + H2O membentuk ester dan air
dengan menggunakan
katalisator asam sulfat pekat.
(Suyatno,2007:191)

22. Sintesis Wiliamson C2H5-ONa + CH3-Cl Sintesis natrium alkoholat


dengan alkil halida
C2H5-O- CH3 + NaCl menghasilkan eter dan
garam. (Suyatno,2007:198)

23.
24.

25. Dehidrasi alkohol C2H5-OH + OH- C2H5- Alkohol direaksikan dengan


asam sulfat pekat pada suhu
H2SO4 C2H5-O- C2H5 +
kurang lebih 130 .
H2O

Anda mungkin juga menyukai