Artritis Gout
Artritis Gout
Arthritis Gout
Oleh :
Gangeswary 1740312606
Muhammad Ferdiansyah 1740312451
Tania Ratna Putri 1840312424
Preseptor :
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT penulis ucapkan atas kehadirat-Nya
yang telah melimpahkan ilmu, akal, pikiran, dan waktu, sehingga penulis dapat
salah satu syarat untuk menyelesaikan tahap kepaniteraan klinik ilmu penyakit
Padang.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Dr. dr. Hj. Arina Widya Murni,
Sp.PD-K Psi, FINASIM, selaku preseptor dari referat yang telah memberikan
saran, bimbingan dan dukungan dalam penyusunan referat ini. Penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan dokter muda dan semua pihak
yang banyak membantu dalam penyusunan referat ini.
Penulisan referat ini sangat jauh dari sempurna. Oleh karena itu, dengan
kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
berbagai pihak demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 2
Daftar Isi
3
Daftar Gambar
4
BAB 1 5
PENDAHULUAN 5
1.1 Latar belakang 5
1.2 Batasan Masalah 6
1.3 Tujuan penulisan 7
1.4 Metode penulisan 7
BAB 2 8
TINJAUAN PUSTAKA 8
2.1 Definisi 8
2.2 Etiologi 8
2.3 Klasifikasi 9
2.4 Patofisiologi 10
2.5 Manifestasi Klinis 11
2.6 Diagnosis 14
2.7 Pemeriksaan Penunjang 15
2.8 Terapi 16
2.9 Komplikasi 17
BAB 3 KESIMPULAN 18
DAFTAR PUSTAKA 1
9
3
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1……………………………………………………………………..6
Gambar 2……………………………………………………………………..9
Gambar 3…………………………………………………………………….10
Gambar 4…………………………………………………………………….11
Gambar 5…………………………………………………………………….11
Gambar 6…………………………………………………………………….14
4
BAB I
PENDAHULUAN
maupun wanita, hanya saja gout memang lebih sering mengenai laki-laki.
gout dapat menyebabkan sakit kepala dan nyeri khususnya pada sendi.Nyeri
nyamanan secara verbal maupun non verbal. Respon seseorang terhadap nyeri
masa lalu tentang nyeri dan pengertian nyeri. Nyeri mengganggu kemampuan
(Suratun, 2008).
Bila tidak diatasi dapat menimbulkan efek yang membahayakan yang akan
mortalitas, untuk itu perlu penanganan yang lebih efektif untuk meminimalkan
nyeri yang dialami oleh pasien. Secara garis besar ada dua manajemen untuk
Salah satu cara untuk menurunkan nyeri pada pasien gout secara non farmakologi
5
Berdasarkan World Health Organization WHO prevelensi asam urat (gout)
di Amerika Serikat sekitar 13,6 kasus per 1000 laki-laki dan 6,4 kasus per 1000
dengan peruubahan pola diet dan gaya hidup, peningkatan kasus obesitas dan
Minahasa dan Tapanuli, karena mereka banyak yang mengonsumsi alkohol dan
juga bervariasi antara 1-15,3%. Pada suatu studi didapatkan insidensi gout 4,9%
pada kadar asam urat darah >9 mg/dL, 0,5% pada kadar 7-8,9%, dan 0,1% pada
kadar <7 mg/dL. Insidensi kumulatif gout mencapai angka 22% setelah 5 tahun,
pada kadar asam urat >9 mg/dL (Hidayat,2009). Kasus kejadian gout di indonesia
mencapai 65% dan di jawa tengah mencapai 35,7%, khususnya di wilayah kerja
kasus. Yang di bagi dalam kasus lama sebanyak 3 kasus lama dan 45 kasus baru.
Penderita yang mengidap asam urat antara perempuan lebih banyak di bandingkan
laki-laki.
6
1.3 Tujuan Penulisan
Metode penulisan referat ini adalah dengan tinjauan pustaka yang merujuk
berbagai literatur.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Definisi
Gout adalah penyakit di mana terjadi penumpukan asam urat dalam tubuh
secara berlebihan, baik akibat produksi yang meningkat, pembuangannya melalui
ginjal yang menurun, maupun akibat tingginya asupan makanan kaya purin. Gout
ditandai dengan serangan arthritis akut berulang, kadang-kadang disertai
pembentukan kristal natrium urat besar yang dinamakan tophus, deformitas sendi
secara kronis, dan cedera pada ginjal.1
2.2. Etiologi
Penyebab timbulnya gejala artritis akut adalah reaksi inflamasi jaringan
terhadap pembentukan kristal monosium urat monohidrat atau akibat
supersaturnasi asam urat di dalam cairan ekstraseluler. Sehingga dari
penyebabnya, penyakit ini digolongan sebagai kelainan metabolik. Asam urat
merupakan produk akhir dari metabolik purin.
Penyakit asam urat ditandai dengan serangan mendadak dan berulang yang
terasa sangat nyeri. Penyakit ini umumnya menyerang pria dari pada perempuan.
Hal ini dikarenakan perempuan memiliki hormon estrogen yang ikut membantu
pembuangan asam urat melalui urin.2
8
Kelainan ini berhubungan dengan gangguan kinetik asam urat yaitu
hiperurisemia. Hiperurisemia pada penyakit ini terjadi karena :
1. Pembentukan asam urat yang berlebihan.
a. Gout primer metabolik, disebabkan sintesis langsung yang
bertambah.
b. Gout sekunder metabolik, disebabkan oleh pembentukan asam
urat yang berlebihan karena penyakit lain seperti leukemia,
terutama bila diobati dengan sitostatika, psoriasis,polisitemia
vera, dan mielofibrosis.
2. Kurangnya pengeluaran asam urat melalui ginjal.
a. Gout primer renal, terjadi karena gangguan ekskresi asam urat di
tubuli distal ginjal yang sehat.
b. Gout sekunder renal, disebabkan oleh kerusakan ginjal, misalnya
gagal ginjal kronik.
3. Perombakan dalam usus yang berkurang, namun secara klinis hal ini
tidak begitu penting.3
2.3. Klasifikasi
Penyakit Gout digolongkan menjadi 2, yaitu :
1. Penyakit Gout Primer
Penyebabnya belum diketahui secara pasti. Diduga berkaitan
dengan kombinasi faktor genetik/ keturunan dan faktor hormonal yang
mengakibatkan gangguan metabolisme yang dapat mengakibatkan
meningkatnya produksi asam urat atau bisa juga diakibatkan karena
berkurangnya pengeluaran asam urat dari tubuh.
2. Penyakit Gout Sekunder
Disebabkan meningkatnya produksi asam urat karena nutrisi, yaitu
mengonsumsi makanan dengan kadar purin yang tinggi. Purin adalah salah
satu senyawa basa organik yang menyusun asam nukleat asam inti dari sel
dan termasuk dalam kelompok asam amino, unsur pembentuk protein.
9
2.4. Patofisiologi
2.4.1 Patofisiologi Gout Akut
Hiperurikemia
10
Penderita akan mengalami serangan atritis yang khas. Serangan ini akan
menghilang tanpa pengobatan dalam waktu 5-7 hari
b) Tahap kedua disebut tahap atritis gout akut intemiten
Tahap ini ditandai dengan serangan atritis yang khas. Selanjutnya
penderita akan sering mendapat serangan (kambuh)
c) Tahap ketiga disebut tahap atritis gout kronik bertofus
Tahap ini terjadi bila penderita telah menderita sakit selama 10 tahun atau
lebih. Di tahap ini akan terjadi benjolan-benjolan disekitar sendi yang sering
meradang yang disebut sebagai tofus. 2
Gambar 2. Tophus
Daerah khas yang paling sering mendapat serangan adalah pangkal ibu jari
kaki sebelah dalam, disebut podagra. Bagian ini tampak membengkak,
kemerahan, dan nyeri sekali bila disentuh. Rasa nyeri berlangsung beberapa hari
sampai satu minggu namun kemudian menghilang. Kejadian itu dilukiskan oleh
Sysenham sebagai “sembuh beberapa hari sampai beberapa minggu biar tidak
diobati, rekuren yang multiple, interval antar serangan singkat dan dapat
11
mengenai beberapa sendi”. Sedangkan tofi itu sendiri tidak sakit tapi dapat
merusak tulang. Sendi lutut sendiri juga merupakan predileksi kedua untuk
serangan ini. 4
12
beberapa hari sampai beberapa minggu. Faktor pemicu serangan akut antara lain
trauma lokal, diet tinggi purin, kelelahan fisik, stres, tindakan operasi, pemakaian
obat diuretik, atau penurunan dan peningkatan asam urat. 2
b) Stadium Interkritikal
Pada stadium ini terjadi periode interkritik asimptomatik. Meskipun secara
klinik tidak terdapat tanda-tanda radang akut, tapi pada aspirasi sendi ditemukan
kristal urat. Ini menunjukkan proses peradangan tetap berlanjut, meski tanpa
keluhan. Apabila tidak ada penanganan yang baik dan pengaturan asam urat yang
benar, dapat menimbulkan serangan akut lebih sering yang dapat mengenai
beberapa sendi dan biasanya lebih berat. Manajemen yang tidak baik,
mengakibatkan keadaan interkritik berlanjut menjadi stadium menahun dengan
pembentukan tofi. 2
13
Gambar 4. Deposit tophi yang besar di sekeliling sendi
2.6 Diagnosis
Subkomite The American Rheumatism Association menetapkan bahwa
kriteria diagnostik untuk gout adalah :
14
C. Diagnosis lain seperti :
8) Hiperurisemia
15
Selain pemeriksaan tersebut, pemeriksaan cairan tofi juga penting untuk
menegakkan diagnosis. Cairan tofi merupakan cairan yang berwarna putih seperti
susu dan kental sekali. Diagnosis dapat dikatakan pasti apabila diperoleh
gambaran kristal asam urat (berbentuk lidi) pada sediaan mikroskopik. 2
2.8 Terapi
Terapi nonmedikamentosa
Penanganan gout arthritis secara non medikamentosa adalah memberikan
edukasi, pengaturan diet dan istirahat sendi. Pengaturan diet seharusnya rendah
lemak dan protein.
Terapi medikamentosa
NSAIDs dapat mengontrol inflamasi dan rasa sakit pada penderita gout
secara efektif. Efek samping yang sering terjadi karena NSAIDS adalah iritasi
pada sistem gastroinstestinal, ulkerasi pada perut dan usus, dan bahkan
pendarahan pada usus. 4
- Alopurinol
Alopurinol bergunauntuk mengobati penyakit gout karena menurunkan
kadar asam urat. Pengobatan jangka panjang mengurangi frekuensi serangan,
menghambat pembentukan tofi, memobilisasi asam urat dan mengurangi
besarnya tofi. Disis untuk gout ringan 200-400 mg sehari, 400-600 mg untuk
16
keadaan yang lebih berat. Untuk pasien dengan gangguan fungsi ginjal dosis
cukup 100-200 mg sehari. Dosis untuk hiper urisemik sekunder 100-200 mg
sehari. Untuk anak 6-10 tahun 300 mg sehari dan untuk anak kurang dari 6 tahun
150 mg sehari. 4
Terapi operatif
Pasien gout yang terdiagnosa dan diterapi lebih awal biasanya tidak
memerlukan operasi orthopedi. Pasien gout yang tidak diterapi atau terlambat
diterapi memerlukan operasi orthopedi.
2.9 Komplikasi
17
BAB III
KESIMPULAN
Menifestasi klinik secara klinis ditandai dengan adanya artritis, tofi, dan
batu ginjal. Diagnosis gout diantaranya didapatkannya kristal monosodium urat
pada bagian yang artritis, terjadi artritis, sendi yang radang berwarna merah, dll.
Tujuan pengobatan gout adalah menghentikan serangan akut, mencegah kambuh,
mencegah komplikasi karena adanya ristal asam urat di jaringan, mengeluarkan
kristal monosodium urat melalui ginjal atau fases, dan menghambat kerja enzim
yang dapat merubah xantin menjadi asam urat. Terapi pengobatan gout yaitu
terapi non-farmakologi (tanpa obat): mengatur pola makan, diet, latihan fisik, dll.
Dan terapi farmakologi (dengan obat) seperti dengan menggunakan obat
penghilang nyeri dan radang misalnya obat NSAID atau non-kortikostiroid dan
obat kortikosteroid. Namun disesuaikan dengan tujuan penyembuhan akut atau
kronis.
18
DAFTAR PUSTAKA
19