Anda di halaman 1dari 15

UJI HIPOTESIS

Mata Kuliah Statistika

Disusun oleh :

Kelompok 2

Amanda nadia

Arfan fadli

Eva Pratiwi

Irsyad Prasetyo Nugroho

Kelas :

II D3 A

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN JAKARTA 2


Jln. Hang Jebat III/F3 Kebayoran Baru Jakarta 12120
Telp. 021.7397641, 7397643 Fax. 021.7397769

E-mail : info@poltekkesjkt2.ac.id
KATA PENGANTAR

Segala puji hanya bagi Tuhan semesta alam yang berkat rahmat dan karunia-
Nya, memberikan kami kemudahan sehingga dapat menyelesaikan makalah ini tepat
waktu. Pada dasarnya, tujuan pembuatan makalah ini untuk memenuhi tugas mata
kuliah Statistika.

Pada akhirnya kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan guna
memperbaiki makalah ini. Demikianlah makalah ini dibuat, semoga dapat bermanfaat
bagi pembaca.

Jakarta, 12 November 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..............................................................................................

DAFTAR ISI .............................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .....................................................................................................

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................

1.3 Tujuan Penulisan ..................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Uji Hipotesis ......................................................................................

2.2 Tujuan Uji Hipotesis ............................................................................................

2.3 Langkah-langkah pengujian hipotesis ..................................................................

2.4 Jenis-Jenis Uji Hipotesis ………………………………………..........................

2.5 Penetapan tingkat kemaknaan ..............................................................................

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ..........................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hipotesis pada dasarnya merupakan suatu proposisi atau anggapan yang


mungkin besar. Hipotesis statistic ialah suatu pernyataan tentang bentuk fungsi suatu
variable (apakah binomial, apakah poisson, normal, dll) atau tentang nilai sebenarnya
suatu parameter.

Pengujian hipotesis statistic adalah prosedur yang memungkinkan keputusan


dapat dibuat, yaitu keputusan untuk menolak atau tidak menolak hipotesis yang sedang
diuji.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa Tujuan Uji Hipotesis?

3. Apa Langkah-langkah Pengujian Hipotesis?

4. Bagaimana Cara Menetapkan Uji Hipotesis?

5. Bagaimana Cara Penentuan Uji Hipotesis?

6. Bagaimana Cara Penetapan tingkat kemaknaan?

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini untuk mengetahui :

1. Pengertian Uji Hipotesis

2. Tujuan Uji Hipotesis

3. Langkah-langkah Pengujian Hipotesis

4. Cara Menetapkan Uji Hipotesis

1
5. Penentuan Uji Hipotesis

6. Penetapan tingkat kemaknaan

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Uji Hipotesis

Hipotesis pada dasarnya merupakan suatu proposisi atau anggapan yang


mungkin besar. Hipotesis statistic ialah suatu pernyataan tentang bentuk fungsi suatu
variable (apakah binomial, apakah poisson, normal, dll) atau tentang nilai sebenarnya
suatu parameter.

Pengujian hipotesis statistic adalah prosedur yang memungkinkan keputusan


dapat dibuat, yaitu keputusan untuk menolak atau tidak menolak hipotesis yang sedang
diuji.

2.2 Tujuan Uji Hipotesis

Tujuannya sering digunakan sebagai dasar pembuatan keputusan/pemecahan


persoalan ataupun untuk dasar penelitian lebih lanjut.

2.3 Langkah-Langkah Pengujian Hipotesis

Apabila data sudah terkumpul, untuk membuat pengujian hipotesis maka prosedur
baku berikut hendaknya diikuti, misalnya nyatakan hipotesis, pilih taraf pengujian
hitung statistik ujinya, tentukan daerah penerimaan dan daerah kritisnya dari statistik
uji dan tolak atau tidak ditolak hipotesis nol.

1. Nyatakan Hipotesis

Buat dalam bentuk pasti dari Ho dan Ha. Hipotesis tandingan Ha digunakan untuk
menentukan arah pengujian.

2. Pilih Taraf Pengujian

Nilai ini akan menentukan peluang-peluang tipe kesalahan I dari pengujian.

3
3. Hitung Statistik

Contoh dan cari nilai dugaan parameter-parameternya. Satu atau lebih statistik
diperlukan untuk melakukan pengujian.

4. Hitung Statistik Ujinya

Rumus yang digunakan untuk menguji hipotesis nol disebut sebagai statistik uji.
Statistik ini akan menghasilkan nilai tertentu pada sebaran yang digunakan untuk
menguji, seperti normal, t, dan lain sebaginya. Perhitungan ini akan memerlukan
asumsi-asumsi tertentu tentang populasi yang dipelajari.

5. Tentukan Daerah Penerimaan dan Daerah Kritis Dari Statistik Uji

Gunakan taraf pengujian dan parameter yang diduga seperti yang diperlukan untuk
memperoleh nilai uji satu atau dua arah dari tabel sebaran yang sesuai.

6. Tolak atau Tidak Ditolak Hipotesis Nol

Jika nilai statistik uji hasil hitungan berada di dalam daerah penerimaan, hipotesis nol
jangan ditolak; jika nilai tersebut berada dalam daerah kritis, tolak hipotesis nol
tersebut.2.3 Langkah-langkah, Cara Menetapkan, dan Penentuan Pengujian Hipotesis

2.4 Jenis-Jenis Uji Hipotesis


 Menguji Beda Mean Satu Sampel
Tujuan pengeujian adalah dengan mengetahui perbedaan mean populasi
dengan mean data sampel penelitian. Karena tujuan pengujian ini adalah
membandingkan data satu sampel dengan data populasinya, maka uji ini sering
disebut uji mean satu sampel.
Berdasarkan ada tidaknya nilai σ (baca: tho), maka jenis uji beda mean satu
sampel di bagi 2 jenis:
a. Bila nilai σ diketahui, digunakannya uji Z, rumusnya:

4
𝑥̅ − µ
𝑍=
𝜎 − √𝑛
b. Bila nilai σ tidak dikethui, digunakannya, ditunjukan uji t, rumusnya:
𝑥̅ − 𝜇
𝑡= 𝑑𝑓 = 𝑛 − 1
𝑆𝑑/√𝑛
Ket; 𝑥̅ = rata-rata data sampel
µ = rata-rata data populasi
σ = standar deviasi data populasi
Sd = standar deviasi data sampel
n = jumlah sampel yan di teliti
Contoh Permasalahan :
1) Diketahui bahwa kadar kolestrol orang dewasa normal adalah 200gr/100 ml
dengan deviasi sebesar 56 gr. Seorang peneliti telah melakukan pengukuran kadar
kolesterol sekelompok penderita hipermentasi yang jumlahnya sebanyak 49
orang. Didapatkan rata-rata kadar kolestrol mereka 220 gr/100 ml. penelitian ini
ingin menguji apakah kadar kolestrol penderita hipertensi berbeda dengan kadar
kolestrol orang dewasa normal?
Penyelsaian:
Kadar kolestrol normal adalah mean populasi µ = 200 mg
Standar deviasi populasi σ = 56 mg
Kadar kolestrol sampel = 220 mg ----- (x)
Proses pengujian:
a) Hipotesis
Ho : µ = 200
Tidak ada perbedaan rata-rata kadar kolestrol orang dewasa dengan penderita
hipertensi
Ha : µ ≠ 200
Ada perbedaan rata-rata kadar kolestrol orang dewasa dengan penderita
hipertensi. Bila dilihat hipotesis alternatifnya hanya ingin mengetahui perbedaan,
jenis uji statistiknya yang digunakan adalah two tail (dua arah)
b) Level of significance
Batas kemaknaan/level of significance pada uji statistic ini digunakan 5%
c) Pemilihan uji statistic

5
Tujuan penelitian adalah ingin membandingkan nilai populasi (data orang
dewasa) dengan data sampel (data penderita hipertensi),jenis uji statistic yang
digunakan adalah uji beda mean satu sampel dengan pendekatan uji Z (karena
standar deviasi populasi diketahui.)
d) Perhitungan uji statistic
Dari soal diatas nilai standar deviasi populasi diketahui,maka rumus yang
digunakan adalah:
𝑥̅ −µ
𝑍=
𝜎− √𝑛
220−200
Z = 56/√49 = 2,5
e) Keputusan uji statistic
Setelah selesai menghitung nilai statistic,langkah selanjutnya adalah mengetahui
keputusan uji apakah Ho di tolak atau Ho gagal ditolak. Seperti telah diuraikan
terdahulu bahwa ada dua cara untuk mengerahui hal tersebut, yaitu dengan
pendekatan klasik dan pendekatan probabilistic.
(1) Pendekatan Probabilitas
Pada pendekatan ini dicari nilai p untuk kemudian dibandingkan dengan nilai
alpha. Pada tahap ini nilai Z yang diperoleh dari perhitungan dikonversi ke dalam
tabel kurva normal (lapiran Tabel III) untuk mencari nilai p. Adapun cara
mencarinya adalah sebagai berikut.
Tabel Standar normal curve (tabel secara lengkap di lampiran)
Z 0.00 0.01 0.02 Dst

0.0
peluang
0.1
g
..
2.5 .4938 .4940
2.6 .4953
Dari nilai Z=2,5 diperoleh peluang 0,4938 berarti nilai p-nya= 0,5-0,4938 =
0,0062 Nilai p = 0,4932, namun perlu diketahui bahwa nilai peluang pada tabel
kurva normal merupakan nilai one tail. Sementara itu, arah uji pada uji ini adalah
two tail (lihat hipotesisi Ha-nya), maka nilai P untuk uji ini adalah 2 x 0,006 =
0,012. Jadi nilai p = 0,012.

6
Dengan melihat hasil nilai p dan membandingkannya dengan α = 0,05 maka
terlihat bahwa nilai p lebih kecil dari nilai α, sehingga kita memutuskan
hipotesisnya nol (Ho) ditolak. Dengan demikian, dapat disumpulkan bahwa pada
α 5% secara statisik kadar kolestrol dari orang dengan hipertensi berbeda
dibandingkan kadar kolesterol orang dewasa normal (p=0,012)
(2) Pendekatan klasik
Penentuan keputusan uji dia atas menggunakan pendekatan probabilitas,
sekarang kita coba menggunakan pendekatan klasik. Dengan Ha seperti di atas,
berarti kita melakukan uji hipotesis dengan two tail (dua arah). Kalau ditentukan
α = 0.05, alphanya harus dibagi dua, sehingga α = 0,025. Unuk mencari nilai Z di
tabel kurva normal, angka peluang yang dicari adalah 0,5-0,025=0,4750, maka
nilai tabel kurva normalnya (batas kritis) adalah Z= 1,96. Kemudian nilai Z ini
dibandingkan dengan nilai Z perhitungan yang sudah dilakukan di atas (Z
hitung=2,5). Terlihat bahwa nilai Z hitung (2,5) lebih besar dibandingkan nilai Z
tabel (1,96). Maka keputusnya adalah Ho ditolak (hasil ini konsisten dengan
pendekatan probabilitastik)
Kalau penelitian tidak mengetahui besaranya standar deviasi populasi serta
hanya mengambil sebanyak 25 sampel penderita hipertensi, standar deviasi
populasi diestimasi saja α=0,025. Untuk mencari nilai Z di tabel kurva
normal,angka peluang yang dicari adalah 0,5-0,025=0,4750, maka nilai tabel
kurva nominalnya (batas kritis) adalah Z= 1,96. Kemudian nilai Z ini
dibandingkan dengan nilai Z perhitungan yang sudah dilakukan di atas (Z hitung
= 2,5). Terlihat bahwa nilai Z hitung (2,5) lebih besar dibandingkan nilai Z tabel
(1,96). Maka keputusannya adalah Ho ditolak (hasil ini konsisten dengan
pendekatan probabilitik).
Kalau peneliti tidak mengetahui besarnya standar deviasi popularitas serta
hanya mengambil sebanyak 25 sampel penderita hipertensi, standar deviasi
populasi diestimasi saja standar deviasi sampel. Sebagai contoh, pada sampel ini
didapatkan standar deviasi sampel 63 mg. maka, uji statisik tidak dapat memakai
uji Z, tetapi uji t (t test).
Di dalam uji t kita harus memakai distribusi “t” dengan memperhatikan
degree of freedom (df) atau sederajat kebebasan yang besarnya n-1 (df=n-1).

7
Ho : µ = 200
Ha : µ = 200
Perhitungan ujinya:
𝑥̅ − 𝜇
𝑡=
𝑠/√𝑛

220 − 200
𝑡= = 1,59
63/√25

Hasil t = 1,59 dan nilai df=25-1=24, kemudian dicari nilai p dengan


menggunakan Tabel distribusi t (lampiran Tabel.... IV). Adapun cara mencarinya
adalah sebagai berikut.

.10 - .05 .025 .01 .005


1 … .....P
nilai … … ......
p
...
24 1.318 - 1.711 2.064 2.492 2.797
.dst

t=1,59

Tabel T terdiri dari kolom baris, baris menunjukan nilai DF dan kolom
menunjukan nilai alpha (yang nantinya digunakan untuk mencari nilai p). Angka
dalam tabel menunjukan nilai t tabel yang nantinya digunakan untuk konversi
dengan nilai t hitung. Pada bagian kolom semakin kanan nilai alpha-nya (nilai p)
akan semakin kecil yaitu dari 0.14 s.d. 0.005. bagaimana cara mencari nilai p
pada df=24?. Coba ikuti ilustrasi berikut!
Bila nilai t = 1,711, maka kita lihat di atas dan tepat pada nilai alpha 0.05, artinya
nilai p = 0,05.
Bila nilai t = 2,492, maka dengan cara yang sama akan diperoleh nilai p = 0,01
Bila nilai t = 2,30, terlihat terletak antara dua nilai yaitu antara 2.064 ( p = 0.025)
dan 2,492(p = 0,01), berarti nilai p-nya > 0.01 dan < 0,025 → 0,01<p<0,025

8
Pada soal di atas diperoleh nilai t = 1,59 dan df=24, terletak pada posisi antara
nilai 1,318 dan 1,711. Kemudian kalau kita Tarik ke atas berarti terletak antara
nilai alpha 0,10 dan 0,05, berarti nilai p-nya lebih kecil dari 0,10(p<0,10) dan
lebih besar dari 0,05(p>0,05), atau dapat ditulis: 0,05<p<0,10.
Karena tabel t merupakan jenis tabel one tail, nilai p yang didapat dari tabel harus
dikalikan dua. Hasilnya adalah
= 2 x 0,05<p<0,10 = 0,10<p<0,20
Jadi nilai p > 0,10.
Dengan melihat nilai p dan membadingkannya dengan α, ternyata p lebih besar
dari pada α, sehingga hipotesis nol (Ho) gagal ditolak.
Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa data sampel tidak menyokong untuk
menyatakan kadar kolestrol orang dewasa berbeda dengan kadar kolestrol
penderita hipertensi. Dengan kata lain, dapat disimpulkan bahwa tidak ada
perbedaan yang bermakna kadar kolestrol orang dewasa dengan kadar kolestrol
penderita hipertensi (p>0,10).

2.5 Penetapan tingkat kemaknaan

Pengujian tentang Ketepatan/Kecocokan suatu Fungsi Setiap variabel dapat


mempunyai bentuk fungsi (misalnya, variabel X mempunyai fungi Binomial, Poisson,
Normal, dan lain sebagainya). Dengan mengetahui bentuk fungsi suh variabel ini, manfaatnya
adalah sebagai berikut:

a) Dapat memperkirakan/meramalkan nilai fungsi tersebut, apabila nilai X sudah diketahui.

b) Dapat menghitung nilai probabilitas terjadinya X.

Di dalam praktek, kita sering mempunyai asumsi bahwa hasil observasi yang kita
lakukan (berupa nilai variabel) mengikuti suatu fungsi tertentu, atau mempunyai proporsi atau
frekuensi tertentu. Misalnya, kalau kita melempar dadu, maka setiap mata dadu akan muncul 6
kali (frekuensinya sama); melempar mata uang logam sebanyak 30 kain, keluarnya gambar
burung (= B) = 15 dan bukan gambar burung (B) = 15, proporsinya sama yaitu 0,50 dan lain
sebagainya.

Untuk menguji ketepatan/kecocokan suatu fungsi, dapat dipergunakan penguj Kai-


Kuadrat (= x2 test). Dalam pengujian ini, akan dibandingkan antara frekuensi hasil observasi

9
(observed frequency) dengan frekuensi harapan (expected frequency) yang biasanya
dinyatakan sebagai suatu fungsi tertentu f1 frekuensi hasil observasi ke-i dan ei frekuensi
harapan ke-i. Rumus yang dipergunakan untuk pengujian adalah sebagai berikut:

10
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Hipotesis pada dasarnya merupakan suatu proposisi atau anggapan yang


mungkin besar. Hipotesis statistic ialah suatu pernyataan tentang bentuk fungsi suatu
variable (apakah binomial, apakah poisson, normal, dll) atau tentang nilai sebenarnya
suatu parameter.

Pengujian hipotesis statistic adalah prosedur yang memungkinkan keputusan


dapat dibuat, yaitu keputusan untuk menolak atau tidak menolak hipotesis yang sedang
diuji.

11
DAFTAR PUSTAKA

Supranto, J. 2009. Statistik: Teori dan Aplikasi Edisi Ketujuh. Jakarta: Erlangga.

12

Anda mungkin juga menyukai