Anda di halaman 1dari 6

UJI COCOK SERASI

METHODE KONVENSIONAL
Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman

RUMAH SAKIT UMUM 065/ /4.1/ 00 1/6


KARSA HUSADA 102.6/2019
BATU
Jl. A.Yani 10 – 13 Batu
Tanggal Terbit DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM
KARSA HUSADA BATU

Standar Prosedur 18 Maret 2019


Operasional

dr. TRIES ANGGRAINI, M.Kes


Pembina Tk. I
NIP.19640620 199002 2 001

Suatu pemeriksaan uji kecocokan antara darah


PENGERTIAN donor dan darah pasien

a. Untuk mengetahui apakah sel darah merah


donor dapat hidup didalam tubuh pasien yaitu
dengan melihat hasil reaksi Mayor Cross(serum
TUJUAN pasien dengan sel darah merah donor)
b. Untuk mengetahui apakah plasma donor
bereaksi dengan sel darah merah pasien Minor
Cross.
Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Karsa
KEBIJAKAN Husada Batu Nomor : 188.4 /2064/102.6/2019
tentang Pelayanan Laboratorium.
Ambil darah yang sesuai dengan golongan darah dan
jenis permintaan os.
PROSEDUR Fase I ( medium saline )
1. Siapkan tiga buah tabung reaksi, beri tanda I, II,
dan III.
UJI COCOK SERASI
METHODE KONVENSIONAL

Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman

RUMAH SAKIT UMUM 065/ /4.1/ 00 2/6


KARSA HUSADA BATU 102.6/2019
Jl. A.Yani 10 – 13 Batu
2. Tabung I teteskan dua tetes serum pasien dan
satu tetes suspensi 5 % set donor (MAYOR ).
3. Tabung II teteskan dua tetes plasma darah
donor dan satu tetes suspensi 5% set pasien
(MINOR).
4. Tabung III teteskan dua tetes serum pasien dan
satu tetes suspensi 5 % set pasien (auto
control).
5. Kocok ketiga tabung pelan - pelan agar set
tersuspensi dengan baik kemudian diputar
pada centrifuge dengan kecepatan 3000 rpm
selama 15 detik.
6. Baca hasilnya secara makro, bila hasilnya
negatif dilanjutkan ke fase II
PROSEDUR
Fase II (medium albumin)

1. Pada masing - masing tabung ditambahkan dua


tetes bovine albumin 22 %.
2. Inkubasi pada suhu 37°C setama 15 menit.
3. Putar pada centrifuge dengan kecepatan 3000
rpm selama 15 detik.
4. Baca hasilnya secara makro, bila negatif
ditunjukkan pada fase Ill.

Fase III ( antiglobutin )

1. Ketiga tabung diisi dengan normal saline


sampai 1 cm dari mutut tabung.
UJI COCOK SERASI
METHODE KONVENSIONAL

Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman

RUMAH SAKIT UMUM


065/ /4.1/ 00 3/6
KARSA HUSADA BATU
Jl. A.Yani 10 – 13 Batu 102.6/2019

2. Kemudian dikocok dengan menggunakan pipet


supaya set tersuspensi dengan baik, lakukan
pencucian set 3 kali dan pada pencucian
terakhir supernatant saline dibuang sebanyak-
banyaknya.
3. Tambahkan pada masing-masing tabung dua
tetes coombs serum lalu dikocok pelan - pelan.
4. Putar pada centrifuge dengan kecepatan 3000
rpm selama 15 detik.
5. Baca hasilnya secara makroskopis dan
mikroskopis:
6. Bila hasilnya negatif, tambahkan 1 tetes ccc (
coombs control cells ).
PROSEDUR 7. Kocok pelan – pelan
8. Putar pada centrifuge dengan kecepatan 3000
rpm setama 15 detik.
9. Baca secara makroskopis dan mikrokopis.
10. Jika hasil crossmach negative, tambahkan 1
etes CC pada masing-masing tabung dan putar
dengan kecepatan 3000 rpm selama 15 detik.

 Baca secara makroskopis.


 Jika hasil positif crossmatching Valid darah
bisa dikeluarkan.
 Jika hasil negatif crossmatching Invalid
crossmatch harus diulang.
UJI COCOK SERASI
METHODE KONVENSIONAL

Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman

RUMAH SAKIT UMUM 065/ /4.1/ 00 4/ 6


KARSA HUSADA BATU 102.6/2019
Jl. A.Yani 10 – 13 Batu
Intepretasi hasil crossmatch
1. Crossmatch Mayor, Minor dan AC = Negatif
dilanjutkan dengan penambahan CCC
(Coomb Control Cell) :
 Hasil Positif - Darah dapat dikeluarkan
 Hasil Negatif- Harus diulang kembali
dikarenakan Invalid
2. Crossmacth Mayor = positif, Minor = negatif,
AC = negatif
Periksa sekali lagi gotongan darah os apakah
sudah sama dengan donor, apabila golongan
darah sudah sama, artinya ada Irregular
antibody pada serum os
a) Ganti darah donor, lakukan crossmatch lagi
PROSEDUR sampai didapat hasil cross negatif pada
mayor dan minor.
b) Apabila tidak ditemukan hasil crossmatch
yang kompatibet meskipun darah donor
telah diganti maka harus dilakukan
screening dan identifikasi antibody pada
serum os, dalam hal ini sampel darah
dikirim ke UTD Pembina terdekat.
3. Crossmatch Mayor = negatif, Minor = positif,
AC = Negatif
Artinya ada irregular anti body pada serum /
plasma donor. Solusi : Ganti dengan darah
donor yang lain, lakukan crossmatch lagi.
4. Crossmatch Mayor = negatif, Minor = positif,
AC = Positif
UJI COCOK SERASI
METHODE KONVENSIONAL

Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman

RUMAH SAKIT UMUM


KARSA HUSADA BATU 065/ /4.1/ 00 5/6
Jl. A.Yani 10 – 13 Batu 102.6/2019

Lakukan Direct Coombs Test pada os.


Apabila DCT = positif, hasil positif pada
crossmatch Minor dan AC berasal dari auto
antibody.
a) Apabila derajat positif pada Minor sama atau
lebih kecil dibandingkan derajat positif pada
AC / DCT, darah boleh dikeluarkan.
b) Apabila derajat positif pada Minor lebih
besar dibandingkan derajat positif pada AC
/ DCT, darah tidak boteh diketuarkan. Ganti
darah donor, lakukan crossmatch tagi
sampai ditemukan positif pada Minor sama
atau lebih kecit disbanding AC / DCT.
PROSEDUR 5. Mayor, Minor, AC = positif
a) Periksa ulang gotongan darah os maupun
donor, baik dengan cell grouping maupun
back typing, pastikan tidak ada kesalahan
golongan darah.
b) Lakukan DCT pada os, apabila positif,
bandingkan derajat positif DCT dg Minor,
apabila derajat positif Minor sama atau lebih
rendah dari DCT, maka positif pada Minor
dapat diabaikan, artinya positif tersebut
berasal dari auto antibody.
c) Sedangkan positif pada Mayor, disebabkan
adanya irregular anti body pada serum os,
ganti
UJI COCOK SERASI
METHODE KONVENSIONAL

Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman


RUMAH SAKIT UMUM 065/ /4.1/ 00 6/6
KARSA HUSADA BATU 102.6/2019
Jl. A.Yani 10 – 13 Batu
dengan darah donor baru sampai ditemukan
hasil Mayor negatif.

Interpretasi Hasil Crossmatch


AC
MAYO MINO /
NO KESIMPULAN
R R DC
T
1. Neg Neg Neg Darah keluar
PROSEDUR
2. + Neg Neg Ganti darah donor

3. Neg + Neg Ganti darah donor


Darah keluar jika
4. Neg + + MINOR
< atau = AC / DCT
Lihat keterangan
5. + + +
no.5 e.

- BDRS
UNIT TERKAIT

Anda mungkin juga menyukai