Anda di halaman 1dari 5

ANASTHESI LOKAL

No. Dokumen : 233/SOP/II/2019


No. Revisi : 00
SOP Tanggal Terbit : 01 Februari 2019
Halaman : 1/3 Halaman
UPT PUSKESMAS EDI
CULAMEGA KAB. NIP.19631206 198403 1
TASIKMALAYA 007
1. Pengertian Ekstraksi gigi adalah tindakan mengeluarkan gigi dari socketnya tanpa
rasa sakit, hygienis, dan aman.

2. Tujuan Memberikan terapi penyakit gigi dimana gigi tersebut sudah tidak
dapat dipertahankan lagi.

3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Culamega Nomor 051/SK/PKM-


CLMG/I/2019 Tentang Kebijakan Pelayanan Klinis
4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 46 Tahun 2015 Tentang
Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktik Mandiri
Dokter, dan Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi.
2. Duke, J. 2011. Anesthesia. Fourth Ed. Mosby.

5. Prosedur/ 1. Persiapkan alat dan bahan :


Langkah- a. Dental unit
Langkah b. Diagnosa set
c. Air dan gelas kumur
d. Hand scun
e. Masker
f. Chlorethyl
g. Jarum disposibel 2.5 ml
h. Cairan Pehacain/lidocaine
i. Kapas
j. Betadine
k. Tensi meter
2. Petugas yangmelaksanakan :
a. Dokter gigi
b. Perawat gigi
3. Langkah-langkah :
a. Petugas menyapa pasien dengan senyum dan mempersilahkan
pasien untuk duduk
b. Dokter gigi/petugas mencuci tangan, memakai APD
c. Petugas Ruangan Kesehatan Gigi dan Mulut melakukan
anamnesa pasien tentang
1) Riwayat penyakit sistemik yang menyertai seperti
Hipertensi, DM.
2) Menanyakan pasien sudah makan atau belum
3) Menanyakan kepasien apakah cukup istirahat
4) Melakukan tensi darah kepasien dan pemeriksaan kadar
gula darah di Laboratorium.
d. Dokter gigi/petugas Ruang Kesehatan Gigi dan Mulut
memberikan penjelasan tentang maksud dan tujuan rencana
perawatan yang akan dilakukan dan petugas meminta
persetujuan pasien/keluarga pasien (Informed Consent)
e. Aplikasikan larutan antiseptic (larutanbetadine) pada mukosa
selama 15 detik untuk mengurangi jumlah organism dan
menghilangkan factor resiko infeksi klinis.
f. Chlorethyl Anasthesi
1) Kapas disempro tchlorethyl
2) Tempelkan kapas tersebut dibagian buccal dan
palatal/lingual
3) Tunggu beberapa menit baru gigi tersebut dicabut
g. Tekhnik Infiltrasi Anasthesi (suntikan sub mukosa untuk gigi RA
dan RB)
1) Masukkan cairan Pehacaine kedalam jarum disposibel,
jangan ada gelembung udara dalam cairan tersebut
2) Tarik sudut mulut pasien dengan kaca mulut
3) Ulas bagian mukosa sekitar gigi yang akan dicabut dengan
kasa betadine)
4) Suntik bagian lipatan membrane mukosa
5) Aspirasi sediki tuntuk memastikan tidak adanya darah
dijarum suntik
6) Masukkan/depositkan 0.5ml cairan pehacaine disebelah
buccal dan 0.5ml disebelah palatal/lingual gigi
7) Pasien disuruh menunggu 5-10 menit
8) Monitoring keadaan umum pasien meliputi kesadaran
pasien dan vital sign pasien
9) Periksa lagi gusi dan mukosa yang disuntik ditandai dengan
gusi berwarna putih dan pasien merasa kebas
6. Diagram Alir
Petugas Ruangan Kesehatan Gigi dan Mulut menyapa pasien
dengan senyum dan mempersilahkan pasien untu kduduk

Dokter gigi/petugas mencuci tangan, memakai APD

Petugas Ruangan Kesehatan Gigi dan Mulut melakukanan amnesa

Petugas Ruangan Kesehatan Gigi dan Mulut menyiapkan alat


Anasthesi

Dokter gigi/petugas Ruang Kesehatan Gigi dan Mulut memberikan


penjelasan tentang maksud dan tujuan rencana perawatan yang
akan dilakukan dan petugas meminta persetujuan pasien/keluarga
pasien (Informed Consent)

Aplikasikan larutan Betadine di kapas pada mukosa

Dokter gigi melakukan penganasthesian pada mukosa gigi yang di


cabut (Clhorethyl/Anasthes iInfiltrasi)

Dokter gigi memonitor kesadaran umum pasien dan vital sign pasien.

Dokter gigi/petugas ruangan kesehatan gigi dan mulut melakukan


pemeriksaan mukosa yang sudah di Anasthesi di tandai dengan gusi
berwarna putih dan pasien merasa kebas

Dokter gigi mencabut gigi dengan tang sesuai dengan gigi yang di
cabut

Petugas Ruangan Kesehatan Gigi dan Mulut mendokumentasikan


tindakan dan pengobatan yang diberikan pada pasien kerekam
medis, buku registrasi

7. Hal-Hal yang 1. Tekanan darah


Perlu 2. Kadar gula darah
Diperhatikan
8. Unit Terkait 1. Laboratorium
2. Ruang Tindakan Gawat Darurat
9. Dokumen 1. Rekam medik
Terkait 2. Buku register
3. Formulir infomed konsen
10 Rekaman
historis No Yang perlu diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
perubahan diberlakukan
ANASTHESI LOKAL
No. Dokumen :
No. Revisi : 00
SOP Tanggal Terbit :
Halaman : 1/1
UPT PUSKESMAS EDI
CULAMEGA KAB. NIP.19631206 198403 1
TASIKMALAYA 007

Unit :...............................................................
Nama Petugas :...............................................................
Tanggal Pelaksanaan :...............................................................

NO KEGIATAN YA TIDAK

1 Apakah petugas menjelaskan pada pasien prosedur tindakan yang akan


dilakukan(informed consent) ?
2 Apakah petugas mencuci tangan dan pakai sarung tangan ?

3 Apakah petugas mengambil larutan lidocain 1% sesuai program terapi


kedalam tabung suntikan ?
4 Apakah petugas memasang jarum ukuran 2 ke tabung suntik ?

5 Apakah petugas menusukkan jarum pada daerah laserasi / sayatan


(sepanjang tepi luka kearah bawah diantara mukosa dan kulit) ?
6 Apakah petugas mengaspirasi untuk memastikan bahwa jarum tidak
berada dalam pembuluh darah ?
7 Apakah petugas menyuntikkan anestesi sejajar dengan permukaan luka
pada saat jarum suntik ditarik perlahan?
8 Apakah petugas menarik jarum hingga sampai ke bawah tempat
dimana jarum tersebut disuntikkan ?
9 Apakah petugas mengarahkan lagi jarum ke daerah di atas tengah luka
dan ulangi langkah ke-6 dan ulangi sehingga tiga garis di satu sisi luka
mendapatkan anestesi lokal. Ulangi proses ini di sisi lain dari luka
tersebut (Masing-masing sisi memerlukan sekitar 5 lidocain 1%) ?
10 Apakah petugas menunggu 1-2 menit biar anestesi bekerja ?

.........................................................

Pelaksana / Auditor

(.....................................................)

Anda mungkin juga menyukai