LINGKUP KEGIATAN
Lingkup kegiatan dan pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah :
Pekerjaan : Rehab Gedung SDN 03 Semingkir
Lokasi : Kabupaten Pemalang
Pekerjaan yang dilaksanakan secara garis besar meliputi item pekerjaan sebagai berikut :
PEKERJAAN PERSIAPAN
Pekerjaan Persiapan
1. Perencanaan Pekerjaan
Setelah menerima Surat Perintah Kerja, Kontraktor segera mengadakan
pertemuan internal untuk membahas pelaksanaan pekerjaan, baik administrasi
maupun pekerjaan lapangan.
Pengadaan ini mencangkup penempatan papan nama, listrik kerja, air kerja.
Kemudian untuk tenaga kerja dilakukan pembagian menurut spesifikasi
keahliannya, koordinasi bersama tenaga-tenaga ahli yang professional dan sesuai
bidangnya masing-masing, kemudian untuk pengadaan peralatan seperti molen,
peralatan pertukangan dan peralatan – peralatan mesin lainnya dialokasikan
untuk meringankan pekerjaan-pekerjaan dilapangan dan dibarengi dengan
tenaga operator yang berpengalaman dan juga menggunakan sumber energi
lain yang sudah tersedia, untuk kelancaran aktifitas proyek.
Papan Nama Kegiatan
6. Pagar Proyek
Sebelum kontraktor mulai melaksanakan pekerjaannya, terlebih dahulu harus
dibuat pagar pengaman pada lokasi proyek.
Pembangunan ini terdiri dari gudang, base camp, kantor direksi dan MCK,
Pembuatan gudang dipergunakan sebagai logistik bahan maupun matrial yang
diperuntukan untuk kebutuhan pembangunan. Sedangkan bescam untuk
peristirahatan pekerja yang dilengkapi dengan fasilitas bangunan semi
permanent seperti areal makan minum, mandi cuci kakus. Kantor dipergunakan
sebagai tempat aktifitas koordinasi pengawasan pembangunan demikian juga
Inventarisasi pekerjaan dengan konsultan dan pihak pengawas, untuk mencari
langkah – langkah penyelesaian bila ditemukan pekerjaan yang meragukan dan
dapat dituangkan dalam shop drawing.
Air untuk bekerja harus disediakan Kontraktor dengan membuat sumur pompa di
lokasi proyek atau disuplai dari luar. Air harus bersih, bebas dari debu, bebas dari
lumpur, minyak dan bahan-bahan kimia lainnya yang merusak.Penyedian air
harus sesuai dengan petunjuk dan persetujuan Perencana/Pengawas.
Listrik untuk bekerja harus disediakan kontraktor dan diperoleh dari sambungan
sementara PLN setempat selama masa pembangunan.Penggunaan diesel untuk
pembangkit tenaga listrik hanya diperkenankan untuk penggunaan sementara
atas persetujuan Pengawas.Daya listrik juga di sediakan untuk suplai Kantor
Konsultan Pengawas.
9. Drainase Sementara
Dengan mempertimbangkan keadaan topographi/kontur tanah yang ada dilokasi
proyek, kontraktor wajib membuat saluran sementara yang berfungsi untuk
pembuangan air yang ada (air hujan atau air kotor limbah proyek).
Arah aliran di tujukan kesaluran atau sungai yang ada disekitar lokasi proyek.
Mobilisasi Alat
Setelah mobilisasi bahan material, maka Kontraktor melaksanakan Mobilisasi Alat
/ Peralatan.
Mobiliasi peralatan meliputi : beton molen, pompa air, maupun peralatan
pertukangan, dan peralatan bantu lainnya.
GEDUNG A
PEK. BANGUNAN GEDUNG A
PEKERJAAN BONGKARAN
Bongkaran atap
Bongkaran Kosen
Bongkaran atap
Meminta izin kepada direksi dan atau konsultan pengawas sebelum melaksanakan
pekerjaan.
Bongkaran Kosen
Meminta izin kepada direksi dan atau konsultan pengawas sebelum melaksanakan
pekerjaan
Galian tanah
Meminta izin kepada direksi dan atau konsultan pengawas sebelum melaksanakan
pekerjaan.
a. Urugan kembali lubang pondasi dilakukan setelah dilakukan pemeriksaan
pondasi.
b. Urugan kembali lubang pondasi menggunakan tanah bekas galian.
c. Semua bahan urugan, bersih dari tunas tumbuhan dan segala macam
sampah atau kotoran.
Urugan pasir
Meminta izin kepada direksi dan atau konsultan pengawas sebelum melaksanakan
pekerjaan.
a. Pekerjaan untuk urugan mencapai titik peil yang dikehendaki
menggunakan pasir urug.
b. Urugan bawah pondasi menggunakan pasir urug.
c. Semua bahan urugan, bersih dari tunas tumbuhan dan segala macam
sampah atau kotoran.
d. Pada dasar galian pondasi diberi urugan pasir padat setebal 5 cm padat.
e. Pasir diratakan dengan menggunakan tarikan kayu dan selalu dikontrol
ketebalan dari pasir tersebut
f. Pasir dibasahi dengan air agar pasir benar-benar padat dan rata
g. Pengurugan pasir ini pekerjakan berbarengan dengan lantai kerja pondasi
.
PEKERJAAN PASANGAN DAN PLESTERAN
Pas. Batu Merah tb.1 bata 1Pc : 4 Ps (rolaag)
Pas. Batu Merah 1 PC : 5 Psr
Plesteran 1 PC : 5 Psr
Acian beton
Ornamen kolom teras
ü Pasangan batu bata yang telah berdiri harus terus menerus dibasahi dengan
air selama 7 ( tujuh ) hari, setiap sekali pada pagi hari.
Meminta izin kepada direksi dan atau konsultan pengawas sebelum melaksanakan
pekerjaan.
ü Plesteran pasangan harus menghasilkan bidang yang rata serta sponengan harus
keliharan rapi, dimana setiap sponengan harus menghasilkan garis yang lurus.
ü Pada dinding yang bertemu dengan bidang lantai ( ruang dalam saja ) diberi
plinnaat jeglog tinggi 10 cm, dalam 1 cm.
ü Semua pekerjaan plesteran harus menghasilkan bidang lurus, halus dan tidak
bergelombang.
· Plesteran menggunakan adukan 1 PC : 6Psr dan plesteran transram
menggunakan adukan 1PC : 6Psr.
· Pekerjaan plesteran dinding harus tepat pada sudut sikunya serta tegak lurus
terhadap lantai yang ada di sekitarnya, permukaan rata tidak bergelombang.
·Tentukan dahulu titik/jalur pemasangan pekerjaan mekanikal dan
elektrikal.
· Sebelum diplester, lakukan penyiraman/curring terlebih dahulu pada
permukaan dinding bata untuk menghindarkan keretakan.
· Buat adukan untuk plesteran dinding bata.
· Buat kepalaan plesteran dengan jarak sekitar 1 m dan lebar 5 cm, dengan alat
bantu unting-unting untuk loting, waterpass dan jidar alumunium.
· Lekatkan adukan plesteran pada permukaan dinding sekityarnya,
kemudian ratakan dengan raskam dan jidar.
· Perataan plesteran dengan acuan kepalaan yang telah dibuat.
· Acian dapat dilaksanakan setelah permukaan plesteran sudah kering (cukup umur).
· Permukaan plesteran sebelum di aci telebih dahulu disiram air. Untuk
memperoleh hasil acian yang halus, setelah plesteran diberi lapisan acian
semen, permukaan acian sebelum mengering digosok dengan menggunakan
kertas gosok.
Ü Acian pasangan harus menghasilkan bidang yang rata serta sponengan harus
keliharan rapi, dimana setiap sponengan harus menghasilkan garis yang lurus.
ü Pada dinding yang bertemu dengan bidang lantai ( ruang dalam saja ) diberi
plinnaat jeglog tinggi 10 cm, dalam 1 cm.
· Pekerjaan acian beton harus tepat pada sudut sikunya serta tegak lurus
terhadap lantai yang ada di sekitarnya, permukaan rata tidak bergelombang.
· Tentukan dahulu titik/jalur pemasangan pekerjaan mekanikal dan
elektrikal.
· Sebelum diaci, lakukan penyiraman/curring terlebih dahulu pada
permukaan dinding bata untuk menghindarkan keretakan.
· Acian dapat dilaksanakan setelah permukaan plesteran sudah kering (cukup umur).
· Untuk memperoleh hasil acian yang halus, setelah plesteran diberi lapisan
acian semen, permukaan acian sebelum mengering digosok dengan
menggunakan kertas gosok.
· Pekerjaan ornament kolom harus tepat pada sudut sikunya serta tegak lurus
terhadap lantai yang ada di sekitarnya, permukaan rata tidak bergelombang.
· Sebelum diaci, lakukan penyiraman/curring terlebih dahulu pada
permukaan dinding bata untuk menghindarkan keretakan.
· Ornamen dapat dilaksanakan setelah permukaan plesteran sudah kering (cukup umur).
· Untuk memperoleh hasil ornmen kolom yang halus, setelah plesteran diberi lapisan
acian semen, permukaan acian sebelum mengering digosok dengan
menggunakan kertas gosok.
ü Semua pekerjaan ornament harus menghasilkan bidang lurus, halus dan tidak
bergelombang.
PEKERJAAN BETON BERTULANG
Foot Plate ( 50 x 50 )
* Beton Cor K175
* Pembesian
* Begisting
Beton Bertulang
a. Pekerjaan beton bertulang dilaksanakan sesuai dengan peraturan yang berlaku
di Indonesia seperti PBI, PMI, PKKI dan lain - lain.
b. Pekerjaan beton bertulang menggunakan beton site mix.
c. Konstruksi menggunakan peralatan - peralatan dan bahan yang sesuai dengan
peraturan / Normalisasi berlaku di Indonesia seperti PBI, PMI, PKKI dan lain - lain.
Persyaratan Umum :
a. Beton bertulang dengan spesi 1 Pc ; 2 Ps ; 3 split.
b. Pembuatan cetakan beton dari multipleks.
c. Konstruksi harus menggunakan peralatan - peralatan / Normalisasi yang berlaku
di Indonesia seperti PBI, PMI, PKKI dan lain - lain.
d. Ukuran - ukuran beton pada gambar kerja sudah jadi, pada saat pengecoran
dikurangi selimut beton / plesteran.
Pelaksanaan :
a. Adukan beton bertulang dengan spesi 1 Pc ; 2 Pc ; 3 split untuk struktur dan
praktis untuk rangka seluruh bangunan.
b. Semua perbandingan takaran pada a dan b tersebut diatas adalah dalam
keadaan kering.
c. Besi tulangan beton :
- Membengkokkan dan meluruskan tulangan untuk beton bertulang harus
dilakukan dalam keadaan dingin, batang tulangan harus dipotong dan
dibengkokkan sesuai dengan gambar.
- Tulangan harus bebas dari kotoran dan karat serta bahan - bahan lain
yang mengurai daya rekat.
- Jumlah ruas penampang besi beton harus sama seperti tercantum pada
gambar dan perhitungan. Bila dipakai besi beton kurus maka jumlah batang –
batang harus ditambah sehingga jumlah luas yang ditentukan terpenuhi.
Dalam hal ini harus di mintakan persetujuan Direksi / Konsultan Pengawas.
- Tulangan harus dipasang sedemikian rupa sehingga sebelum dan selama
dilakukan pengecoran tidak berubah kedudukannya.
- Tulangan sengkang / begel tidak boleh menempel pada papan cetak ataupun
pada tumpuan.
- Ukuran besi beton disesuaikan dengan ukuran yang ada diperdagangan,
toleransi antara 6 mm s/d 14 mm.
d. Begisting
- Begisting terbuat dari multipleks.
- Kayu, papan maupun multipleks disiapkan terlebih dahulu secara cukup.
- Pembuatan begisting dengan ukuran yang telah ditentukan.
- Begisting sedemikian rupa sehingga sebelum dan selama dilakukan pengecoran
tidak berubah kedudukannya.
- Tulangan sengkang / begel pembesian tidak boleh menempel pada papan
cetak ataupun pada tumpuan.
Pengecoran :
Pengecoran disesuaikan dengan umur beton 28 ( dua puluh delapan ) hari atau
sebelumnya menurut SNI 1991.
Pengecoran beton dilakukan dengan merata dan sehomogen mungkin.
Pembongkaran begisting
Pembongkaran begisting dilakukan setelah melewati umur beton, setelah
Pengecoran.
Sloof 15 x 20 cm
* Beton Cor K175
* Pembesian
* Begisting
Meminta izin kepada direksi dan atau konsultan pengawas sebelum melaksanakan
pekerjaan.
Beton Bertulang
Pekerjaan beton bertulang dilaksanakan sesuai dengan peraturan yang
berlaku di Indonesia seperti PBI, PMI, PKKI dan lain - lain.
Pekerjaan beton bertulang menggunakan beton ready mix.
Konstruksi menggunakan peralatan - peralatan dan bahan yang sesuai
dengan peraturan / Normalisasi berlaku di Indonesia seperti PBI, PMI,
PKKI dan lain - lain.
Pekerjaan yang harus dilaksanakan adalah :
Pembuatan begisting beton bertulang dan pembesian, penyediaan material
seperti PC, pasir, kerikil/split dan air.
Pembuatan struktur bangunan beton bertulang.
Persyaratan Umum :
Beton bertulang dengan spesi 1 Pc ; 2 Ps ; 3 split.
Pembuatan cetakan beton dari multipleks.
Konstruksi harus menggunakan peralatan - peralatan / Normalisasi yang
berlaku di Indonesia seperti PBI, PMI, PKKI dan lain - lain.
Ukuran - ukuran beton pada gambar kerja sudah jadi, pada saat
pengecoran dikurangi selimut beton / plesteran.
Pelaksanaan :
Adukan beton bertulang dengan spesi 1 Pc ; 2 Pc ; 3 split untuk struktur
dan praktis untuk rangka seluruh bangunan.
Semua perbandingan takaran pada a dan b tersebut diatas adalah dalam
keadaan kering.
Besi tulangan beton :
- Membengkokkan dan meluruskan tulangan untuk beton bertulang harus
dilakukan dalam keadaan dingin, batang tulangan harus dipotong dan
dibengkokkan sesuai dengan gambar.
- Tulangan harus bebas dari kotoran dan karat serta bahan - bahan lain
yang mengurai daya rekat.
- Jumlah ruas penampang besi beton harus sama seperti tercantum pada
gambar dan perhitungan. Bila dipakai besi beton kurus maka jumlah
batang - batang harus ditambah sehingga jumlah luas yang ditentukan
terpenuhi. Dalam hal ini harus di mintakan persetujuan Direksi /
Konsultan Pengawas.
- Tulangan harus dipasang sedemikian rupa sehingga sebelum dan
selama dilakukan pengecoran tidak berubah kedudukannya.
- Tulangan sengkang / begel tidak boleh menempel pada papan cetak
ataupun pada tumpuan.
- Ukuran besi beton disesuaikan dengan ukuran yang ada diperdagangan,
toleransi antara 6 mm s/d 14 mm.
Begisting
- Begisting terbuat dari multipleks.
- Kayu, papan maupun multipleks disiapkan terlebih dahulu secara cukup.
- Pembuatan begisting dengan ukuran yang telah ditentukan.
- Begisting sedemikian rupa sehingga sebelum dan selama dilakukan
pengecoran tidak berubah kedudukannya.
- Tulangan sengkang / begel pembesian tidak boleh menempel pada
papan cetak ataupun pada tumpuan.
Pengecoran :
Pengecoran disesuaikan dengan umur beton 28 ( dua puluh delapan ) hari
atau sebelumnya menurut SNI 1991.
Pengecoran beton dilakukan dengan merata dan sehomogen mungkin.
Pembongkaran begisting
Pembongkaran begisting dilakukan setelah melewati umur beton, setelah
pengecoran (28 hari).
Pembongkaran begisting dilakukan dengan sehati-hati mungkin, agar keadaan
beton tetap baik.
Meminta izin kepada direksi dan atau konsultan pengawas sebelum melaksanakan
pekerjaan.
Penentuan As kolom
Titik-titik dari as kolom diperoleh dari hasil pengukuran dan pematokan.Hal ini
disesuaikan dengan gambar yang telah direncanakan. Cara menentukan askolom
membutuhkan alat-alat seperti: theodolit, meteran, tinta, sipatan dll.
Proses pelaksanaan:
(a) Penentuan as kolom dengan Theodolit dan waterpass berdasarkan shop
drawing dengan menggunakan acuan yang telah ditentukan bersama direksi.
(b) Buat as kolom dari garis pinjaman
(c) Pemasangan patok as bangunan/kolom (tanda berupa garis dari sipatan).
Beton Bertulang
Pekerjaan beton bertulang dilaksanakan sesuai dengan peraturan yang
berlaku di Indonesia seperti PBI, PMI, PKKI dan lain - lain.
Pekerjaan beton bertulang menggunakan beton site mix.
Konstruksi menggunakan peralatan - peralatan dan bahan yang sesuai
dengan peraturan / Normalisasi berlaku di Indonesia seperti PBI, PMI,
PKKI dan lain - lain.
Pekerjaan yang harus dilaksanakan adalah :
Pembuatan begisting beton bertulang dan pembesian, penyediaan material
seperti PC, pasir, kerikil/split dan air.
Pembuatan struktur bangunan beton bertulang.
Persyaratan Umum :
Beton bertulang dengan spesi 1 Pc ; 2 Ps ; 3 split.
Pembuatan cetakan beton dari multipleks.
Konstruksi harus menggunakan peralatan - peralatan / Normalisasi yang
berlaku di Indonesia seperti PBI, PMI, PKKI dan lain - lain.
Ukuran - ukuran beton pada gambar kerja sudah jadi, pada saat
pengecoran dikurangi selimut beton / plesteran.
Pelaksanaan :
Adukan beton bertulang dengan spesi 1 Pc ; 2 Pc ; 3 split untuk struktur
dan praktis untuk rangka seluruh bangunan.
Semua perbandingan takaran pada a dan b tersebut diatas adalah dalam
keadaan kering.
Besi tulangan beton :
- Membengkokkan dan meluruskan tulangan untuk beton bertulang harus
dilakukan dalam keadaan dingin, batang tulangan harus dipotong dan
dibengkokkan sesuai dengan gambar.
- Tulangan harus bebas dari kotoran dan karat serta bahan - bahan lain
yang mengurai daya rekat.
- Jumlah ruas penampang besi beton harus sama seperti tercantum pada
gambar dan perhitungan. Bila dipakai besi beton kurus maka jumlah
batang - batang harus ditambah sehingga jumlah luas yang ditentukan
terpenuhi. Dalam hal ini harus di mintakan persetujuan Direksi /
Konsultan Pengawas.
- Tulangan harus dipasang sedemikian rupa sehingga sebelum dan
selama dilakukan pengecoran tidak berubah kedudukannya.
- Tulangan sengkang / begel tidak boleh menempel pada papan cetak
ataupun pada tumpuan.
- Ukuran besi beton disesuaikan dengan ukuran yang ada diperdagangan,
toleransi antara 6 mm s/d 14 mm.
Pembesian kolom
Proses pekerjaan pembesian dalam proyek ini adalah sebagai
berikut:
(a) Pembesian atau perakitan tulangan
kolom adalah precast atau dikerjakan di tempat lain yang lebih
aman.
(b) Perakitan tulangan kolom harus sesuai dengan gambar kerja.
Begisting
- Begisting terbuat dari multipleks.
- Kayu, papan maupun multipleks disiapkan terlebih dahulu secara cukup.
- Pembuatan begisting dengan ukuran yang telah ditentukan.
- Begisting sedemikian rupa sehingga sebelum dan selama dilakukan
pengecoran tidak berubah kedudukannya.
- Tulangan sengkang / begel pembesian tidak boleh menempel pada
papan cetak ataupun pada tumpuan.
Pemasangan Bekisting Kolom
Pemasangan bekisting kolom dilaksanakan apabila pelaksanaan
pembesian tulangan telah selesai dilaksanakan.
Berikut ini adalah uraian singkat mengenai proses pembuatan
bekisting kolom.
(a) Bersihkan area kolom dan marking posisi bekisting kolom.
(b) Membuat garis pinjaman dengan menggunakan sipatan dari
as kolom sebelumnya sampai dengan kolom berikutnya dengan
berjarak 100cm dari masing-masing as kolom.
(c) Setelah mendapat garis pinjaman, lalu buat tanda kolom pada
lantai sesuai dengan dimensi kolom yang akan dibuat, tanda ini
berfungsi sebagai acuan dalam penempatan bekisting kolom.
(d) Marking sepatu kolom sebagai tempat bekisting
(e) Pasang sepatu kolom pada tulangan utama atau tulangan
sengkang.
(f) Pasang sepatu kolom dengan marking yang ada.
Pengecoran :
Pengecoran disesuaikan dengan umur beton 28 ( dua puluh delapan ) hari
atau sebelumnya menurut SNI 1991.
Pengecoran beton dilakukan dengan merata dan sehomogen mungkin.
Pengecoran kolom
Langkah kerja pekerjaan pengecoran kolom adalah sebagai berikut:
a) Persiapan pengecoran
Sebelum dilaksanakan pengecoran, kolom yang akan dicor harus benar-benar
bersih dari kotoran agar tidak membahayakan konstruksi dan menghindari
kerusakan beton.
b) Pelaksanaan pengecoran
Penuangan beton dilakukan secara bertahap, hal ini dilakukan untuk menghindari
terjadinya segregasi yaitu pemisahan agregat yang dapat mengurangi mutu
beton. Selama proses pengecoran berlangsung, pemadatan beotn
menggunakan vibrator. Hal tersebut dilakukan untuk menghilangkan rongga-
rongga udara serta untuk mencapai pemadatan yang maksimal.
Pembongkaran begisting
Pembongkaran begisting dilakukan setelah melewati umur beton, setelah
pengecoran.
Pembongkaran begisting dilakukan dengan sehati-hati mungkin, agar keadaan
beton tetap baik.
Pembongkaran bekisting kolom
Setelah pengecoran selesai, maka dapat dilakukan pembongkaran bekisting. Proses
pembongkarannya adalah sebagai berikut:
(a) Setelah beton berumur 8 jam, maka bekisting kolom sudah dapat dibongkar.
(b) Pertama-tama, plywood dipukul-pukul dengan menggunakan palu agar lekatan
beton pada plywood dapat terlepas.
(c) Kendorkan push pull (penyangga bekisting), lalu lepas push pull.
(d) Kendorkan baut-baut yang ada pada bekisting kolom, sehingga rangkaian/panel
bekisting terlepas.
Meminta izin kepada direksi dan atau konsultan pengawas sebelum melaksanakan
pekerjaan.
Beton Bertulang
Pekerjaan beton bertulang dilaksanakan sesuai dengan peraturan yang
berlaku di Indonesia seperti PBI, PMI, PKKI dan lain - lain.
Pekerjaan beton bertulang menggunakan beton ready mix.
Sedangkan untuk balok lateu menggunakan beton site mix.
Konstruksi menggunakan peralatan - peralatan dan bahan yang sesuai
dengan peraturan / Normalisasi berlaku di Indonesia seperti PBI, PMI,
PKKI dan lain - lain.
Tahap Persiapan
a. Pekerjaan Pengukuran
Pengukuran ini bertujuan untuk mengatur/ memastikan kerataan ketinggian balok
dan plat dan pelat. Pada pekerjaan ini digunakan pesawat ukurtheodolithe.
b. Pembuatan Bekisting
Pekerjaan bekisting balok dan plat dan pelat merupakan satu kesatuan pekerjaan,
kerena dilaksanakan secara bersamaan. Pembuatan panel bekisting balok dan plat
harus sesuai dengan gambar kerja. Dalam pemotongan plywood harus cermat dan teliti
sehingga hasil akhirnya sesuai dengan luasan pelat atau balok dan plat yang akan
dibuat. Pekerjaan balok dan plat dilakukan langsung di lokasi dengan mempersiapkan
material utama antara lain: kaso 5/7, balok dan plat kayu 6/12, papanplywood.
c. Pabrikasi besi
Untuk balok dan plat, pemotongan dan pembengkokan besi dilakukan sesuai
kebutuhan dengan bar cutter dan bar bending. Pembesian balok dan plat ada dilakukan
dengan sistem pabrikasi di los besi dan ada yang dirakit diatas bekisting yang sudah
jadi. Sedangkan pembesian plat dilakukan dilakukan di atas bekisting yang sudah jadi.
a) Administrasi pengecoran
(1) Setelah bekisting dan pembesian siap engineer mengecek ke lokasi atau zona yang
akan dicor
(2) Setelah semua OK, engineer membuat izin cor dan mengajukan surat izin ke konsultan
pengawas
(3) Kemudian tim pengawas melakukan survey ke lokasi yang diajukan dalam surat
cor.
(b) Alirkan beton sampai ke sisi – sisi pengecoran, lalu padatkan dengan menggunakan
vibrator.
(c) Setelah beton dipadatkan, maka dilakukan petrataan permukaan coran dengan
menggunakan alat-alat manual.
(d) Setelah proses pengecoran selesai ampai batas pengecoran, maka dilakukan finishing.
Langit-langit eternit 1 x 1
Meminta izin kepada direksi dan atau konsultan pengawas sebelum melaksanakan
pekerjaan.
1. Menyiapkan ruangan
Langkah pertama yang dilakukan tentunya adalah menyiapkan ruangan yang akan
dipasang dengan plafon eternit terlebih dahulu. Persiapan ruangan ini tidak hanya
meletakkan berbagai macam alat kerja namun juga melalukan proses plesteran
sehingga ruangan menjadi lebih siku dan mempermudah proses pemasangan
plafon.
Ketika sudah selesai, Anda juga belum bisa melakukan proses pemasangan plafon.
Karena Anda harus memastikan terlebih dahulu apakah pekerjaan dibagian atas
plafon sudah rampung selesai. Langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi proses
pembongkaran jika ternyata ada unit yang belum dipasang. Selain merepotkan, ini
akan merugikan Anda secara waktu dan finansial. Sama sekali bukan termasuk
dari tips hemat membangun rumah.
Tahap selanjutnya adalah memasang rangka plafon. Rangka yang akan digunakan
menyesuaikan dengan jenis plafon yang Anda gunakan. Seperti yang sudah
disinggung sebelumnya, bahwa plafon eternit menggunakan rangka kayu, sama
dengan pemasangan plafon triplek. Jangan lupa sesuaikan pemasangan rangka
dengan besaran plafon eternit per lembarnya.
4. Memasang plafon
Ketika rangka kayu sudah terpasang dengan rapih dan kuat, tahap selanjutnya
adalah memasang plafon. Anda dapat menggunakan stager, semacam tangga yang
memudahkan Anda melakukan pekerjaan pada ketinggian tertentu. Berhati-hatilah
pada saat proses pemasangan karena eternit sangat rapuh dan mudah patah. Posisi
panel plafon juga harus disesuaikan dengan posisi rangka, supaya pemasangannya
tepat dan presisi.
Meminta izin kepada direksi dan atau konsultan pengawas sebelum melaksanakan
pekerjaan.
Pemasangan seluruh plafon sudah selesai, namun bukan berarti pekerjaan Anda telah
selesai juga. Supaya mendapatkan hasil yang lebih rapih, Anda dapat menambahkan
area pinggir plafon dengan list supaya plafon dan dinding terlihat lebih menyatu. Anda
juga dapat mengecat plafon dengan warna cat rumah elegan yang sesuai dengan
dinding rumah Anda.
PEKERJAAN ATAP DAN PLAFOND
Penutup Galvalum
Penutup Bubungan Galvalum
Memasang Lisplang 3/20 kayu kempas
Penutup Galvalum
Penutup Bubungan Galvalum
Meminta izin kepada direksi dan atau konsultan pengawas sebelum melaksanakan pekerjaan.
Persiapan
Persiapan alat bantu kerja, antara lain : schaffolding, waterpass, meteran, selang air,
bor listrik, cutting well, benang, dll.
Pengukuran
Terlebih dahulu lakukan survey lapangan untuk area yang akan dipasang penutup
atap genteng dan penentuan leveling ketinggian rangka atap baja ringan.
Sebelum penutup atap dipasang, semua kemiringan atap dan kelurusan akhiran reng
serta kuda – kuda diperiksa ulang, agar pemasangan genteng tidak menyebabkan
genangan air.
Pemasangan
Pasang Galvalum pada posisi di atas reng, kemudian dilanjutkan pemasangan nok
atap.
Memperhatikan pula pada pemasangan penutup atap adalah jarak reng sesuai
dengan aturan yang telah ditentukan (sesuai dengan ukuran spesifikasi bahan dan
penutup atap).
Untuk satu bidang atap yang akan dipasangkan, pengangkatan dan perletakan sebelum
mulai dipasang, posisi rusuk atas /rusuk bawah harus sama, agar pemasangan dapat
dilakukan dengan lancar (tidak memutar rusuk yang salah letaknya) untuk itu pastikan
terlebih dahulu arah mata anginnya.
Tumpangan rusuk dengan celah anti kapiler selalu berada di bawah rusuk tanpa celah
anti kapiler.
Pada kondisi kemiringan atap kurang dari 15’ diharuskan pada ujung lembar puncak
atap ditekuk keatas 75’ dengan menggunakan alat tekuk yang khusus untuk itu.
Bila terdapat sambungan pada satu bentang panjang maka cara pemasangannya
dimulai dan diselesaikan terlebih dahulu dari bagian bawah selebar bentangannya,
sedangkan overlap sambungan minimum yang disarankan adalah 200mm.
Pedoman pemasangan
Agar tumpangan rusuk memanjang kedap air disarankan untuk menggunakan sekerup
tumpangan sisi dipasang di tengah jarak tumpangan pada atap dengan jarak Tumpuan
> 950 mm.
Tersedia penutup sisi puncak atap dalam bentuk standard sesuai gambar.
Sambungan talang
Gunakan perekat plinkote dan kain kasa pada alas sambung, pengikatan dengan paku
keling/rivet minimal 2 baris selang seling, terakhir lapisan sealent dari jenis kedap air
dan tahan cuaca dengan lebar sambungan minimal 150mm.
Pemasangan Lisplang :
STEP I
Pasanglah rangka penutup dari kaso ke kaso dengan menggunakan kayu 5/7 /
rangka baja ringan 0.55mm/hollow 40x40x0.4 pada sekeliling atap rumah
(Tarik benang agar supaya center)
STEP II
Pada setiap sambungan/celah antara LISPLANK, pengkaslah tepi sisi lebih pendek
Lisplang kayu kempas dengan memangkas miring 45O (tapered edge)
STEP III
STEP III
Pasang LISPLANK pada rangka penutup, kemudian pasanglah sekrup
(selft drilling screw) 1 ~ 1 1/2” (inchi) pada tepi atas dan bawah lisplang
dengan jarak sekrup 40cm ~ 60cm
Untuk pekerjaan kosen dan daun pintu dan bouven menggunakan alumunium
powder coating dan kaca rayben tebal 5 mm.
Kontraktor dalam pekerjaan kosen rangka aluminium sudah termasuk
kelengkapannya (kunci dan alat – alat penggantung) sampai terpasang rapi
yang diletakkan sesuai gambar rencana letak kosen aluminium.
Rangka kosen aluminium yang digunakan adalah 4”, daun pintu dan jendela
yang digunakan juga menggunakan alumunium powder coating, daun jendela
menggunakan engsel samping beserta kelengkapannya (grendel dan hak
angin), daun pintu menggunakan engsel samping beserta kelengkapannya
(grendel dan kunci tanam), semua bahan material yang digunakan harus seijin
direksi / pengawas.
Pekerjaan pasang kaca bening pada rangka kosen aluminium 4“ (jendela kaca
mati aluminium) menggunakan kaca rayben dengan ketebalan 5 mm.
Sebelum mendatangkan material dan aksesoris paling lambat dalam jangka
waktu ½ bulan sebelumnya, pemborong harus menyerahkan sampel untuk
mendapatkan persetujuan. Pernyataan persetujuan harus dari direksi /
pengawas. Contoh sampel yang diserahkan harus tidak boleh hilang untuk
keperluan mencocokkan kesamaan pada material yang datang.
PEKERJAAN LANTAI DAN DINDING
Pas. Lantai Keramik 30x30 cm Ex Mulia
Pas. Dinding Keramik 20x25 cm ex Mulia
Pemasangan Keramik
a. Jenis keramik (atau ditentukan lain oleh direksi)penggunaan bahan atas oleh
Direksi ( SNI 03 - 2096 - 1991 ), dalam pekerjaan ini adalah :
Keramik 30 x 30 cm
b. Secara keseluruhan di gunakan keramik kwalitas baik atau Kw 1 dan telah di
setujui oleh Direksi.
c. Sebelum lantai terpasang terlebih dahulu tanah diratakan dan di padatkan
kemudian di pasang lantai kerja / rabat beton setebal 3 cm, atau ditentukan
oleh Direksi. \
d. Rendam keramik dalam air bersih agar kotoran yang melekat pada keramik
terlepas dan memperkuat atau menambah daya lekat keramik di dalam
manajemen proyek.
e. Siapkan bahan additive atau bahan yang bersifat sebagai perekat. Bahan
perekat dapat berupa semen dicampur pasir dengan perbandingan 1: 5 (satu
bagian semen : lima bagian pasir) ditambah air secukupnya agar bahan
dapat ditempelkan di bagian belakang keramik setebal 1 cm untuk diletakkan
di dasar lantai yang akan ditutup dengan keramik di dalam manajemen
proyek. Bahan perekat dapat juga berupa adukan semen dan pasir dengan
perbandingan 1 semen : 10 pasir.
f. Memastikan lantai dasar anda sudah kuat dan rata, biasanya untuk lantai
sudah terpasang dengan rabat beton atau cor beton. Jika anda sudah
merasa lantai sudah kuat, selanjutnya langkah awal pemasangan keramik
adalah pembuatan garis bantu sebagai pedoman pemasangan keramik di
lantai yang akan dipasangkan. Pembuatan garis bantu bisa anda lakukan
dengan pembuatan benang atau garis kapur. Pembuatan garis siku pada dua
arah sumbu yang merupakan titik awal pemasangan keramik biasanya
ditempatkan pada sudut pintu masuk ruangan. Jika anda sudah
mendapatkan garis siku, tarik garis benang pada kedua arah sumbu tersebut
pada ketinggian permuakaan keramik yang akan dipasangkan. Pastikan
ketingggian benang dari permukaan lantai dasar sesuai dengan ketebalan
adukan dan ketebalan keramik. Hindari ketinggian yang terlalu besar dimana
akan membutuhkan adukan semen yang terlalu banyak. Peletakan titik awal
biasanya dilakukan pada – peletakan keramik tanpa perekat
untuk memastikan keramik sudah sesuai .
g. Memasang keramik mulai dari dinding dekat pintu diatas permukaan lantai
yang kosong (belum ada adukan spesi/mortar), pasanglah keramik dalam
satu baris dan gunakan spacer di antara setiap keramik untuk mendapatkan
setiap sisi keramik menjadi seragam dan untuk untuk menjaga jarak yang
sama pada semua keramik yang anda pasang. Hal ini ditujukan untuk
mendapatkan jumlah keramik penuh dalam 1 barisan.
h. Pasang keramik sebaiknya mulai dari tengah ruangan, sesuai arah
pemasangannya di dalam manajemen proyek. Namun, sebenarnya dari
mana saja pemasangan keramik dapat dilakukan.
i. Cara pemasangan yang baik adalah keramik jangan dipasang secara
keseluruhan, tetapi cukup sebagian dulu. Tujuannya untuk memberikan
kesempatan agar lantai kerja menguap secara sempurna di dalam
manajemen proyek. Bagian yang belum dipasang keramik dapat ditutup
keramik setelah 1 hari. Jarak antar keramik (naat) sebaiknya tidak terlalu
rapat, cukup 2-3 mm.
j. Setelah semua keramik terpasang, kini giliran pemberian naat. Namun, perlu
diperhatikan bahwa pemberian naat dilakukan setelah 7 hari pemasangan
lantai keramik. Tujuannya agar keramik yang dipasang sudah tidak
mengalami kembang susut di dalam manajemen proyek. Bahan untuk naat
terbuat dari semen atau bahan lainnya yang sudah tersedia di toko bahan
bangunan yang umumnya senada dengan warna ubin keramik.
k. Untuk pemasangan lantai keramik yang terlalu luas, sebaiknya diberikan
expansion joint berupa celah 4 - 6 mm pada setiap luas bidang 16 m2.
Nantinya celah tersebut diisi dengan bahan yang elastik dengan tujuan agar
bila terjadi keretakan keramik atau terlepasnya keramik maka tidak akan
merembet atau tidak semua keramik ikut rusak.
l. Bila sudah mengikuti prosedur, tetapi masih terjadi lepasnya lantai ubin
keramik maka diamkan lantai keramik tersebut hingga tidak ada reaksi lagi
di dalam manajemen proyek. Setelah itu, barulah diadakan pemasangan
keramik dengan menggunakan keramik yang baru, bukan keramik bekas
yang sudah terlepas.
m. Setelah lantai terpasang dengan baik dan telah mendapatkan persetujuan
secara tertulis dari direksi dan pengawas serta di nyatakan baik, baru dapat
dimulai pekerjaan pengelolaan ( cor not lantai dengan PC ) hingga
menghasilkan not yang sama dan sebelum pekerjaan pembersihan halaman
selesai, maka pekerjaan pembersihan harus tetap diteruskan hingga benar
bersih walaupun jam kerja telah usai, penundaan pembersihan sisa kotoran
akan berakibat sulitnya pembersihan sisa semen tersebut.
n. Seluruh bidang permukaan lantai setelah terpasang harus datar not -
notnya merupakan garis lurus vertical / horizontal.
Keramik dinding 20 x 25 cm
Meminta izin kepada direksi dan atau konsultan pengawas sebelum melaksanakan pekerjaan.
Langkah pertama adalah mempersiapan alat.
Beberapa alat yang diperlukan guna memasang keramik dinding hampir sama dengan
alat yang digunakan untuk memasang keramik lantai. Secara umum alat yang harus
dipersiapkan antara lain: centong semen, lot, benang, pukul keramik yang terbuat dari
karet, pukul besi, pensil, meteran ukur, waterpas, dan paku beton 2 inchi dan 3 inchi
seperlunya.
Adapun alat pendukung lainnya antara lain: lap, spoons, sandal karet, sekrap.
Material yang harus dipersiapkan antara lain keramik dinding 20 x 25 cm, semen
portland, pasir, air. Semua bahan harus dihitung terlebih dahulu sesuai dengan ukuran
ruangan yang akan dipasang keramik. Sebaiknya jika hendak membeli keramik
dilebihkan 5 persen dari jumlah yang diperlukan, hal ini berguna sebagai cadangan
akibat keramik rusak atau pecah.
Meminta izin kepada direksi dan atau konsultan pengawas sebelum melaksanakan
pekerjaan.
Meminta izin kepada direksi dan atau konsultan pengawas sebelum melaksanakan
pekerjaan.
Meminta izin kepada direksi dan atau konsultan pengawas sebelum melaksanakan
pekerjaan.
Tentukan ukuran kuas dan bandingkan dengan bidang yang akan dicat.
1. Ratakan permukaan kuas, jika kuas memiliki ujung yang tidak rata Anda bisa
menggunakan gunting dan meratakannya.
2. Arah pengecatan, dengan mengaplikasikan kuas maka harus searah serat
kayu.
3. Memegang kuas. Jika mengecat ada dua cara memegang kuas yaitu seperti
memegang raket dan seperti memegang sendok. Ketika mengaplikasikan
pada bidang yang luas gunakan seperti memegang raket, Jika mengecat
bidang kecil dan lekukan maka gunakan cara kedua.
4.
Langkah-Langkah Mengecat Dengan Kuas
1. Pastikan permukaan kayu sudah kering, halus, dan rata gunakan Filler untuk
menutup pori-pori dengan psiau scrape searah serat kayu.
2. Untuk pengecatan dengan kuas Anda bisa mengawali dengan cat kayu yang sudah dicam
dengan pelarut dan diaduk dengan rata. Selama proses pengecatan aduk terus menerus
tidak ada pengendapan.
3. Lakukan pengecatan sesuai tips diatas dan jangan lupa untuk memastikan kuas yang digu
sudah rata. Tunggu cat lapisan pertama kering kurang lebih 60 menit, jika sudah kering g
amplas alumunium oxide no. 400 dan amplas hingga halus.
4. Lakukan pengecatan kembali hingga Anda mendapatkan warna yang diinginkan.
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
GEDUNG B
PEK. BANGUNAN GEDUNG B
PEKERJAAN BONGKARAN
PEKERJAAN TANAH
PEKERJAAN PASANGAN DAN PLESTERAN
PEKERJAAN BETON BERTULANG
PEKERJAAN LANGIT-LANGIT
PEKERJAAN ATAP DAN PLAFOND
PEKERJAAN ALUMINIUM, ALAT PENGGANTUNG
DAN KACA
PEKERJAAN PENUTUP LANTAI DAN KERAMIK
PEKERJAAN ELEKTRIKAL
PEKERJAAN CAT-CATAN
1. PEKERJAAN BONGKARAN
BONGKARAN ATAP
BONGKARAN KOSEN
BONGKARAN TEMBOK
BONGKARAN ATAP
Meminta izin kepada direksi dan atau konsultan pengawas sebelum melaksanakan
pekerjaan
Untuk Pelaksanaan pekerjaan bongkaran atap dilakukan dengan hati-hari
Material-material yang masih bisa di pakai dibongkar dengan hati-hati.
Bekas bongkaran ditempatkan pada tempat yang aman sehingga tidak mengganggu
pekerjaan yang lainya.
BONGKARAN KOSEN
Meminta izin kepada direksi dan atau konsultan pengawas sebelum melaksanakan
pekerjaan
BONGKARAN TEMBOK
Meminta izin kepada direksi dan atau konsultan pengawas sebelum melaksanakan
pekerjaan
Pekerjaan Bongkaran adalah pekerjaan pembongkaran pasangan yang akan
direhabilitasi dengan menggunakan alat bantu yang dikerjakan oleh Penyedia Jasa
setelah mendapat persetujuan dari Direksi.
Cara Pelaksanaan
a. Bongkaran yang dilaksanakan adalah pembongkaran pasangan baik itu
pasangan batu, beton ataupun bangunan yang ada diareal yang akan dilaksanakan
rehabilitasi
b. Sampah bongkaran harus diatur dan dibuang disekitar lokasi yang dijamin
tidak akan mengganggu kegiatan pekerjaan. Pengaturan dari semua hasil bongkaran
tersebut harus sesuai petunjuk Direksi.
PEKERJAAN PASANGAN DAN PLESTERAN
Pas. Pondasi Batukali 1 Pc : 5 Psr
Pas. Rollag batu bata 1 Pc : 4 Psr
Pas. Batu Merah 1 PC : 5 Psr
Plesteran 1 PC : 5 Psr
Acian beton
Ornamen kolom teras
ü Pasangan batu bata yang telah berdiri harus terus menerus dibasahi dengan
air selama 7 ( tujuh ) hari, setiap sekali pada pagi hari.
Meminta izin kepada direksi dan atau konsultan pengawas sebelum melaksanakan
pekerjaan.
ü Plesteran pasangan harus menghasilkan bidang yang rata serta sponengan harus
keliharan rapi, dimana setiap sponengan harus menghasilkan garis yang lurus.
ü Pada dinding yang bertemu dengan bidang lantai ( ruang dalam saja ) diberi
plinnaat jeglog tinggi 10 cm, dalam 1 cm.
ü Semua pekerjaan plesteran harus menghasilkan bidang lurus, halus dan tidak
bergelombang.
· Plesteran menggunakan adukan 1 PC : 6Psr dan plesteran transram
menggunakan adukan 1PC : 6Psr.
· Pekerjaan plesteran dinding harus tepat pada sudut sikunya serta tegak
lurus
terhadap lantai yang ada di sekitarnya, permukaan rata tidak bergelombang.
·Tentukan dahulu titik/jalur pemasangan pekerjaan mekanikal dan
elektrikal.
· Sebelum diplester, lakukan penyiraman/curring terlebih dahulu pada
permukaan dinding bata untuk menghindarkan keretakan.
· Buat adukan untuk plesteran dinding bata.
· Buat kepalaan plesteran dengan jarak sekitar 1 m dan lebar 5 cm, dengan
alat
bantu unting-unting untuk loting, waterpass dan jidar alumunium.
· Lekatkan adukan plesteran pada permukaan dinding sekityarnya,
kemudian ratakan dengan raskam dan jidar.
· Perataan plesteran dengan acuan kepalaan yang telah dibuat.
· Acian dapat dilaksanakan setelah permukaan plesteran sudah kering (cukup umur).
· Permukaan plesteran sebelum di aci telebih dahulu disiram air. Untuk
memperoleh hasil acian yang halus, setelah plesteran diberi lapisan acian
semen, permukaan acian sebelum mengering digosok dengan
menggunakan
kertas gosok.
Pekerjaan Acian Beton
Meminta izin kepada direksi dan atau konsultan pengawas sebelum melaksanakan pekerjaan.
Ü Acian pasangan harus menghasilkan bidang yang rata serta sponengan harus
keliharan rapi, dimana setiap sponengan harus menghasilkan garis yang lurus.
ü Pada dinding yang bertemu dengan bidang lantai ( ruang dalam saja ) diberi
plinnaat jeglog tinggi 10 cm, dalam 1 cm.
· Pekerjaan acian beton harus tepat pada sudut sikunya serta tegak lurus
terhadap lantai yang ada di sekitarnya, permukaan rata tidak bergelombang.
· Tentukan dahulu titik/jalur pemasangan pekerjaan mekanikal dan
elektrikal.
· Sebelum diaci, lakukan penyiraman/curring terlebih dahulu pada
permukaan dinding bata untuk menghindarkan keretakan.
· Acian dapat dilaksanakan setelah permukaan plesteran sudah kering (cukup umur).
· Untuk memperoleh hasil acian yang halus, setelah plesteran diberi lapisan
acian semen, permukaan acian sebelum mengering digosok dengan
menggunakan kertas gosok.
· Pekerjaan ornament kolom harus tepat pada sudut sikunya serta tegak lurus
terhadap lantai yang ada di sekitarnya, permukaan rata tidak bergelombang.
· Sebelum diaci, lakukan penyiraman/curring terlebih dahulu pada
permukaan dinding bata untuk menghindarkan keretakan.
· Ornamen dapat dilaksanakan setelah permukaan plesteran sudah kering (cukup umur).
· Untuk memperoleh hasil ornmen kolom yang halus, setelah plesteran diberi lapisan
acian semen, permukaan acian sebelum mengering digosok dengan
menggunakan kertas gosok.
ü Semua pekerjaan ornament harus menghasilkan bidang lurus, halus dan tidak
bergelombang.
PEKERJAAN BETON BERTULANG
Foot Plate ( 50 x 50 )
* Beton Cor K175
* Pembesian
* Begisting
Beton Bertulang
a. Pekerjaan beton bertulang dilaksanakan sesuai dengan peraturan yang berlaku
di Indonesia seperti PBI, PMI, PKKI dan lain - lain.
b. Pekerjaan beton bertulang menggunakan beton site mix.
c. Konstruksi menggunakan peralatan - peralatan dan bahan yang sesuai dengan
peraturan / Normalisasi berlaku di Indonesia seperti PBI, PMI, PKKI dan lain - lain.
Persyaratan Umum :
a. Beton bertulang dengan spesi 1 Pc ; 2 Ps ; 3 split.
b. Pembuatan cetakan beton dari multipleks.
c. Konstruksi harus menggunakan peralatan - peralatan / Normalisasi yang berlaku
di Indonesia seperti PBI, PMI, PKKI dan lain - lain.
d. Ukuran - ukuran beton pada gambar kerja sudah jadi, pada saat pengecoran
dikurangi selimut beton / plesteran.
Pelaksanaan :
a. Adukan beton bertulang dengan spesi 1 Pc ; 2 Pc ; 3 split untuk struktur dan
praktis untuk rangka seluruh bangunan.
b. Semua perbandingan takaran pada a dan b tersebut diatas adalah dalam
keadaan kering.
c. Besi tulangan beton :
- Membengkokkan dan meluruskan tulangan untuk beton bertulang harus
dilakukan dalam keadaan dingin, batang tulangan harus dipotong dan
dibengkokkan sesuai dengan gambar.
- Tulangan harus bebas dari kotoran dan karat serta bahan - bahan lain
yang mengurai daya rekat.
- Jumlah ruas penampang besi beton harus sama seperti tercantum pada
gambar dan perhitungan. Bila dipakai besi beton kurus maka jumlah batang –
batang harus ditambah sehingga jumlah luas yang ditentukan terpenuhi.
Dalam hal ini harus di mintakan persetujuan Direksi / Konsultan Pengawas.
- Tulangan harus dipasang sedemikian rupa sehingga sebelum dan selama
dilakukan pengecoran tidak berubah kedudukannya.
- Tulangan sengkang / begel tidak boleh menempel pada papan cetak ataupun
pada tumpuan.
- Ukuran besi beton disesuaikan dengan ukuran yang ada diperdagangan,
toleransi antara 6 mm s/d 14 mm.
d. Begisting
- Begisting terbuat dari multipleks.
- Kayu, papan maupun multipleks disiapkan terlebih dahulu secara cukup.
- Pembuatan begisting dengan ukuran yang telah ditentukan.
- Begisting sedemikian rupa sehingga sebelum dan selama dilakukan pengecoran
tidak berubah kedudukannya.
- Tulangan sengkang / begel pembesian tidak boleh menempel pada papan
cetak ataupun pada tumpuan.
Pengecoran :
Pengecoran disesuaikan dengan umur beton 28 ( dua puluh delapan ) hari atau
sebelumnya menurut SNI 1991.
Pengecoran beton dilakukan dengan merata dan sehomogen mungkin.
Pembongkaran begisting
Pembongkaran begisting dilakukan setelah melewati umur beton, setelah
Pengecoran.
Meminta izin kepada direksi dan atau konsultan pengawas sebelum melaksanakan
pekerjaan.
Beton Bertulang
Pekerjaan beton bertulang dilaksanakan sesuai dengan peraturan yang
berlaku di Indonesia seperti PBI, PMI, PKKI dan lain - lain.
Pekerjaan beton bertulang menggunakan beton ready mix.
Konstruksi menggunakan peralatan - peralatan dan bahan yang sesuai
dengan peraturan / Normalisasi berlaku di Indonesia seperti PBI, PMI,
PKKI dan lain - lain.
Pekerjaan yang harus dilaksanakan adalah :
Pembuatan begisting beton bertulang dan pembesian, penyediaan material
seperti PC, pasir, kerikil/split dan air.
Pembuatan struktur bangunan beton bertulang.
Persyaratan Umum :
Beton bertulang dengan spesi 1 Pc ; 2 Ps ; 3 split.
Pembuatan cetakan beton dari multipleks.
Konstruksi harus menggunakan peralatan - peralatan / Normalisasi yang
berlaku di Indonesia seperti PBI, PMI, PKKI dan lain - lain.
Ukuran - ukuran beton pada gambar kerja sudah jadi, pada saat
pengecoran dikurangi selimut beton / plesteran.
Pelaksanaan :
Adukan beton bertulang dengan spesi 1 Pc ; 2 Pc ; 3 split untuk struktur
dan praktis untuk rangka seluruh bangunan.
Semua perbandingan takaran pada a dan b tersebut diatas adalah dalam
keadaan kering.
Besi tulangan beton :
- Membengkokkan dan meluruskan tulangan untuk beton bertulang harus
dilakukan dalam keadaan dingin, batang tulangan harus dipotong dan
dibengkokkan sesuai dengan gambar.
- Tulangan harus bebas dari kotoran dan karat serta bahan - bahan lain
yang mengurai daya rekat.
- Jumlah ruas penampang besi beton harus sama seperti tercantum pada
gambar dan perhitungan. Bila dipakai besi beton kurus maka jumlah
batang - batang harus ditambah sehingga jumlah luas yang ditentukan
terpenuhi. Dalam hal ini harus di mintakan persetujuan Direksi /
Konsultan Pengawas.
- Tulangan harus dipasang sedemikian rupa sehingga sebelum dan
selama dilakukan pengecoran tidak berubah kedudukannya.
- Tulangan sengkang / begel tidak boleh menempel pada papan cetak
ataupun pada tumpuan.
- Ukuran besi beton disesuaikan dengan ukuran yang ada diperdagangan,
toleransi antara 6 mm s/d 14 mm.
Begisting
- Begisting terbuat dari multipleks.
- Kayu, papan maupun multipleks disiapkan terlebih dahulu secara cukup.
- Pembuatan begisting dengan ukuran yang telah ditentukan.
- Begisting sedemikian rupa sehingga sebelum dan selama dilakukan
pengecoran tidak berubah kedudukannya.
- Tulangan sengkang / begel pembesian tidak boleh menempel pada
papan cetak ataupun pada tumpuan.
Pengecoran :
Pengecoran disesuaikan dengan umur beton 28 ( dua puluh delapan ) hari
atau sebelumnya menurut SNI 1991.
Pengecoran beton dilakukan dengan merata dan sehomogen mungkin.
Pembongkaran begisting
Pembongkaran begisting dilakukan setelah melewati umur beton, setelah
pengecoran (28 hari).
Pembongkaran begisting dilakukan dengan sehati-hati mungkin, agar keadaan
beton tetap baik.
Meminta izin kepada direksi dan atau konsultan pengawas sebelum melaksanakan
pekerjaan.
Penentuan As kolom
Titik-titik dari as kolom diperoleh dari hasil pengukuran dan pematokan.Hal ini
disesuaikan dengan gambar yang telah direncanakan. Cara menentukan askolom
membutuhkan alat-alat seperti: theodolit, meteran, tinta, sipatan dll.
Proses pelaksanaan:
(d) Penentuan as kolom dengan Theodolit dan waterpass berdasarkan shop
drawing dengan menggunakan acuan yang telah ditentukan bersama direksi.
(e) Buat as kolom dari garis pinjaman
(f) Pemasangan patok as bangunan/kolom (tanda berupa garis dari sipatan).
Beton Bertulang
Pekerjaan beton bertulang dilaksanakan sesuai dengan peraturan yang
berlaku di Indonesia seperti PBI, PMI, PKKI dan lain - lain.
Pekerjaan beton bertulang menggunakan beton site mix.
Konstruksi menggunakan peralatan - peralatan dan bahan yang sesuai
dengan peraturan / Normalisasi berlaku di Indonesia seperti PBI, PMI,
PKKI dan lain - lain.
Pekerjaan yang harus dilaksanakan adalah :
Pembuatan begisting beton bertulang dan pembesian, penyediaan material
seperti PC, pasir, kerikil/split dan air.
Pembuatan struktur bangunan beton bertulang.
Persyaratan Umum :
Beton bertulang dengan spesi 1 Pc ; 2 Ps ; 3 split.
Pembuatan cetakan beton dari multipleks.
Konstruksi harus menggunakan peralatan - peralatan / Normalisasi yang
berlaku di Indonesia seperti PBI, PMI, PKKI dan lain - lain.
Ukuran - ukuran beton pada gambar kerja sudah jadi, pada saat
pengecoran dikurangi selimut beton / plesteran.
Pelaksanaan :
Adukan beton bertulang dengan spesi 1 Pc ; 2 Pc ; 3 split untuk struktur
dan praktis untuk rangka seluruh bangunan.
Semua perbandingan takaran pada a dan b tersebut diatas adalah dalam
keadaan kering.
Besi tulangan beton :
- Membengkokkan dan meluruskan tulangan untuk beton bertulang harus
dilakukan dalam keadaan dingin, batang tulangan harus dipotong dan
dibengkokkan sesuai dengan gambar.
- Tulangan harus bebas dari kotoran dan karat serta bahan - bahan lain
yang mengurai daya rekat.
- Jumlah ruas penampang besi beton harus sama seperti tercantum pada
gambar dan perhitungan. Bila dipakai besi beton kurus maka jumlah
batang - batang harus ditambah sehingga jumlah luas yang ditentukan
terpenuhi. Dalam hal ini harus di mintakan persetujuan Direksi /
Konsultan Pengawas.
- Tulangan harus dipasang sedemikian rupa sehingga sebelum dan
selama dilakukan pengecoran tidak berubah kedudukannya.
- Tulangan sengkang / begel tidak boleh menempel pada papan cetak
ataupun pada tumpuan.
- Ukuran besi beton disesuaikan dengan ukuran yang ada diperdagangan,
toleransi antara 6 mm s/d 14 mm.
Pembesian kolom
Proses pekerjaan pembesian dalam proyek ini adalah sebagai
berikut:
(a) Pembesian atau perakitan tulangan
kolom adalah precast atau dikerjakan di tempat lain yang lebih
aman.
(b) Perakitan tulangan kolom harus sesuai dengan gambar kerja.
Begisting
- Begisting terbuat dari multipleks.
- Kayu, papan maupun multipleks disiapkan terlebih dahulu secara cukup.
- Pembuatan begisting dengan ukuran yang telah ditentukan.
- Begisting sedemikian rupa sehingga sebelum dan selama dilakukan
pengecoran tidak berubah kedudukannya.
- Tulangan sengkang / begel pembesian tidak boleh menempel pada
papan cetak ataupun pada tumpuan.
Pemasangan Bekisting Kolom
Pemasangan bekisting kolom dilaksanakan apabila pelaksanaan
pembesian tulangan telah selesai dilaksanakan.
Berikut ini adalah uraian singkat mengenai proses pembuatan
bekisting kolom.
(a) Bersihkan area kolom dan marking posisi bekisting kolom.
(b) Membuat garis pinjaman dengan menggunakan sipatan dari
as kolom sebelumnya sampai dengan kolom berikutnya dengan
berjarak 100cm dari masing-masing as kolom.
(c) Setelah mendapat garis pinjaman, lalu buat tanda kolom pada
lantai sesuai dengan dimensi kolom yang akan dibuat, tanda ini
berfungsi sebagai acuan dalam penempatan bekisting kolom.
(d) Marking sepatu kolom sebagai tempat bekisting
(e) Pasang sepatu kolom pada tulangan utama atau tulangan
sengkang.
(f) Pasang sepatu kolom dengan marking yang ada.
Pengecoran kolom
Langkah kerja pekerjaan pengecoran kolom adalah sebagai berikut:
a) Persiapan pengecoran
Sebelum dilaksanakan pengecoran, kolom yang akan dicor harus benar-benar
bersih dari kotoran agar tidak membahayakan konstruksi dan menghindari
kerusakan beton.
b) Pelaksanaan pengecoran
Penuangan beton dilakukan secara bertahap, hal ini dilakukan untuk menghindari
terjadinya segregasi yaitu pemisahan agregat yang dapat mengurangi mutu
beton. Selama proses pengecoran berlangsung, pemadatan beotn
menggunakan vibrator. Hal tersebut dilakukan untuk menghilangkan rongga-
rongga udara serta untuk mencapai pemadatan yang maksimal.
Pembongkaran begisting
Pembongkaran begisting dilakukan setelah melewati umur beton, setelah
pengecoran.
Pembongkaran begisting dilakukan dengan sehati-hati mungkin, agar keadaan
beton tetap baik.
(a) Setelah beton berumur 8 jam, maka bekisting kolom sudah dapat dibongkar.
(b) Pertama-tama, plywood dipukul-pukul dengan menggunakan palu agar lekatan
beton pada plywood dapat terlepas.
(c) Kendorkan push pull (penyangga bekisting), lalu lepas push pull.
(d) Kendorkan baut-baut yang ada pada bekisting kolom, sehingga rangkaian/panel
bekisting terlepas.
(e) Panel bekisting yang telah terlepas, atau setelah dibongkar segera diangkat
dengan tower crane ke lokasi pabrikasi awal.
Pekerjaan Balok dan Plat Beton
Meminta izin kepada direksi dan atau konsultan pengawas sebelum melaksanakan
pekerjaan.
Beton Bertulang
Pekerjaan beton bertulang dilaksanakan sesuai dengan peraturan yang
berlaku di Indonesia seperti PBI, PMI, PKKI dan lain - lain.
Pekerjaan beton bertulang menggunakan beton ready mix.
Sedangkan untuk balok lateu menggunakan beton site mix.
Konstruksi menggunakan peralatan - peralatan dan bahan yang sesuai
dengan peraturan / Normalisasi berlaku di Indonesia seperti PBI, PMI,
PKKI dan lain - lain.
Tahap Pekerjaan Balok dan plat
Pengerjaan balok dan plat dilakukan secara bersamaan pada dasar.
Pekerjaan balok dan plat dilaksanakan setelah pekerjaan kolom telah selesai dikerjakan.
Tahap Persiapan
a. Pekerjaan Pengukuran
Pengukuran ini bertujuan untuk mengatur/ memastikan kerataan ketinggian balok
dan plat dan pelat. Pada pekerjaan ini digunakan pesawat ukurtheodolithe.
b. Pembuatan Bekisting
Pekerjaan bekisting balok dan plat dan pelat merupakan satu kesatuan pekerjaan,
kerena dilaksanakan secara bersamaan. Pembuatan panel bekisting balok dan plat
harus sesuai dengan gambar kerja. Dalam pemotongan plywood harus cermat dan teliti
sehingga hasil akhirnya sesuai dengan luasan pelat atau balok dan plat yang akan
dibuat. Pekerjaan balok dan plat dilakukan langsung di lokasi dengan mempersiapkan
material utama antara lain: kaso 5/7, balok dan plat kayu 6/12, papanplywood.
c. Pabrikasi besi
Untuk balok dan plat, pemotongan dan pembengkokan besi dilakukan sesuai
kebutuhan dengan bar cutter dan bar bending. Pembesian balok dan plat ada dilakukan
dengan sistem pabrikasi di los besi dan ada yang dirakit diatas bekisting yang sudah
jadi. Sedangkan pembesian plat dilakukan dilakukan di atas bekisting yang sudah jadi.
a) Administrasi pengecoran
(1) Setelah bekisting dan pembesian siap engineer mengecek ke lokasi atau zona yang
akan dicor
(2) Setelah semua OK, engineer membuat izin cor dan mengajukan surat izin ke konsultan
pengawas
(3) Kemudian tim pengawas melakukan survey ke lokasi yang diajukan dalam surat
cor.
Pengecoran balok dan plat dilaksanakan bersamaan dengan pengecoran balok dan
plat..
Penuangan beton dilakukan secara bertahap, hal ini dilakukan untuk menghindari
terjadinya segregasi yaitu pemisahan agregat yang dapat mengurangi mutu
beton. Selama proses pengecoran berlangsung, pemadatan beotn
menggunakan vibrator. Hal tersebut dilakukan untuk menghilangkan rongga-
rongga udara serta untuk mencapai pemadatan yang maksimal.
Peralatan pendukung untuk pekerjaan pengecoran balok dan plat diantaranya yaitu
: concrete mixer, vibrator, lampu kerja, papan perata. Adapun proses pengecoran pelat
sebagai contoh pengamatan yaitu adalah sebagai berikut :
9. Setelah mendapatkan Ijin pengecoran disetujui, rekanan segera menyiapkan seluruh
personil, material dan peralatan pengecoran balok dan plat, untuk mengecor sesuai
dengan mutu dan volume yang dibutuhkan di lapangan.
10. Pembersihan ulang area yang akan dicor sampai benar – benar bersih.
11. Setelah dinyatakn OK, pengecoran siap dilaksanakan.
12. Sampel benda uji diambil bersamaan selama pengecoran berlangsung, diambil
Beton yang keluar concrete mixer.
13. Material beton / cor ditumpahkan ke dalam begisting dan pembersian balok /
plat.
14. Kemudian pekerja cor meratakan beton segar tersebut ke bagian balok dan plat
terlebih dahulu selanjutnya untuk plat diratakan oleh scrub secara manual lalu check
level dengan waterpass.1 pekerja vibrator memasukan alat kedalam adukan kurang
lebih 5-10 menit di setiap bagian yang dicor. Pemadatan tersebut bertujuan untuk
mencegah terjadinya rongga udara pada beton yang akan mengurangi kualitas
beton.
15. Setelah dipastikan balok dan plat dan pelat telah terisi beton semua, permukaan
beton segar tersebut diratakan dengan menggunakan balok dan plat kayu yang
panjang dengan memperhatikan batas ketebalan pelat yang telah ditentukan
sebelumnya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar.
16. Pekerjaan ini dilakukan berulang sampai beton memenuhi area cor yang telah
ditentukan, idealnya waktu pengecoran dilakukan 6 sampai 8 jam.
(b) Alirkan beton sampai ke sisi – sisi pengecoran, lalu padatkan dengan menggunakan
vibrator.
(c) Setelah beton dipadatkan, maka dilakukan petrataan permukaan coran dengan
menggunakan alat-alat manual.
(d) Setelah proses pengecoran selesai ampai batas pengecoran, maka dilakukan finishing.
Langit-langit eternit 1 x 1
Meminta izin kepada direksi dan atau konsultan pengawas sebelum melaksanakan
pekerjaan.
2. Menyiapkan ruangan
Langkah pertama yang dilakukan tentunya adalah menyiapkan ruangan yang akan
dipasang dengan plafon eternit terlebih dahulu. Persiapan ruangan ini tidak hanya
meletakkan berbagai macam alat kerja namun juga melalukan proses plesteran
sehingga ruangan menjadi lebih siku dan mempermudah proses pemasangan
plafon.
Ketika sudah selesai, Anda juga belum bisa melakukan proses pemasangan plafon.
Karena Anda harus memastikan terlebih dahulu apakah pekerjaan dibagian atas
plafon sudah rampung selesai. Langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi proses
pembongkaran jika ternyata ada unit yang belum dipasang. Selain merepotkan, ini
akan merugikan Anda secara waktu dan finansial. Sama sekali bukan termasuk
dari tips hemat membangun rumah.
4. Memasang rangka plafon
Tahap selanjutnya adalah memasang rangka plafon. Rangka yang akan digunakan
menyesuaikan dengan jenis plafon yang Anda gunakan. Seperti yang sudah
disinggung sebelumnya, bahwa plafon eternit menggunakan rangka kayu, sama
dengan pemasangan plafon triplek. Jangan lupa sesuaikan pemasangan rangka
dengan besaran plafon eternit per lembarnya.
5. Memasang plafon
Ketika rangka kayu sudah terpasang dengan rapih dan kuat, tahap selanjutnya
adalah memasang plafon. Anda dapat menggunakan stager, semacam tangga yang
memudahkan Anda melakukan pekerjaan pada ketinggian tertentu. Berhati-hatilah
pada saat proses pemasangan karena eternit sangat rapuh dan mudah patah. Posisi
panel plafon juga harus disesuaikan dengan posisi rangka, supaya pemasangannya
tepat dan presisi.
Meminta izin kepada direksi dan atau konsultan pengawas sebelum melaksanakan
pekerjaan.
Pemasangan seluruh plafon sudah selesai, namun bukan berarti pekerjaan Anda telah
selesai juga. Supaya mendapatkan hasil yang lebih rapih, Anda dapat menambahkan
area pinggir plafon dengan list supaya plafon dan dinding terlihat lebih menyatu. Anda
juga dapat mengecat plafon dengan warna cat rumah elegan yang sesuai dengan
dinding rumah Anda.
PEKERJAAN ATAP DAN PLAFOND
Pasang Rangka atap Baja ringan
Penutup Galvalum
Penutup Bubungan Galvalum
Memasang Lisplang 3/20 kayu kempas
E. Penutup Atap
tentukan terlebih dahulu,
penentuan ketebalan Profil G.550 dengan tebal 0,75 mm. C dan Z Baja ringan biasa
C 75/75, C75/100.
Meminta izin kepada direksi dan atau konsultan pengawas sebelum melaksanakan pekerjaan.
Persiapan
Persiapan alat bantu kerja, antara lain : schaffolding, waterpass, meteran, selang air,
bor listrik, cutting well, benang, dll.
Pengukuran
Terlebih dahulu lakukan survey lapangan untuk area yang akan dipasang penutup
atap genteng dan penentuan leveling ketinggian rangka atap baja ringan.
Sebelum penutup atap dipasang, semua kemiringan atap dan kelurusan akhiran reng
serta kuda – kuda diperiksa ulang, agar pemasangan genteng tidak menyebabkan
genangan air.
Pemasangan
Pasang Galvalum pada posisi di atas reng, kemudian dilanjutkan pemasangan nok
atap.
Memperhatikan pula pada pemasangan penutup atap adalah jarak reng sesuai
dengan aturan yang telah ditentukan (sesuai dengan ukuran spesifikasi bahan dan
penutup atap).
Untuk satu bidang atap yang akan dipasangkan, pengangkatan dan perletakan sebelum
mulai dipasang, posisi rusuk atas /rusuk bawah harus sama, agar pemasangan dapat
dilakukan dengan lancar (tidak memutar rusuk yang salah letaknya) untuk itu pastikan
terlebih dahulu arah mata anginnya.
Pemasangan Atap Galvalume
Tumpangan rusuk dengan celah anti kapiler selalu berada di bawah rusuk tanpa celah
anti kapiler.
Pada kondisi kemiringan atap kurang dari 15’ diharuskan pada ujung lembar puncak
atap ditekuk keatas 75’ dengan menggunakan alat tekuk yang khusus untuk itu.
Bila terdapat sambungan pada satu bentang panjang maka cara pemasangannya
dimulai dan diselesaikan terlebih dahulu dari bagian bawah selebar bentangannya,
sedangkan overlap sambungan minimum yang disarankan adalah 200mm.
Pedoman pemasangan
Agar tumpangan rusuk memanjang kedap air disarankan untuk menggunakan sekerup
tumpangan sisi dipasang di tengah jarak tumpangan pada atap dengan jarak Tumpuan
> 950 mm.
Tersedia penutup sisi puncak atap dalam bentuk standard sesuai gambar.
Sambungan talang
Gunakan perekat plinkote dan kain kasa pada alas sambung, pengikatan dengan paku
keling/rivet minimal 2 baris selang seling, terakhir lapisan sealent dari jenis kedap air
dan tahan cuaca dengan lebar sambungan minimal 150mm.
STEP I
Pasanglah rangka penutup dari kaso ke kaso dengan menggunakan kayu 5/7 /
rangka baja ringan 0.55mm/hollow 40x40x0.4 pada sekeliling atap rumah
(Tarik benang agar supaya center)
STEP II
Pada setiap sambungan/celah antara LISPLANK, pengkaslah tepi sisi lebih pendek
Lisplang kayu kempas dengan memangkas miring 45O (tapered edge)
STEP III
STEP III
Pasang LISPLANK pada rangka penutup, kemudian pasanglah sekrup
(selft drilling screw) 1 ~ 1 1/2” (inchi) pada tepi atas dan bawah lisplang
dengan jarak sekrup 40cm ~ 60cm
Untuk pekerjaan kosen dan daun pintu dan bouven menggunakan alumunium
powder coating dan kaca rayben tebal 5 mm.
Kontraktor dalam pekerjaan kosen rangka aluminium sudah termasuk
kelengkapannya (kunci dan alat – alat penggantung) sampai terpasang rapi
yang diletakkan sesuai gambar rencana letak kosen aluminium.
Rangka kosen aluminium yang digunakan adalah 4”, daun pintu dan jendela
yang digunakan juga menggunakan alumunium powder coating, daun jendela
menggunakan engsel samping beserta kelengkapannya (grendel dan hak
angin), daun pintu menggunakan engsel samping beserta kelengkapannya
(grendel dan kunci tanam), semua bahan material yang digunakan harus seijin
direksi / pengawas.
Pekerjaan pasang kaca bening pada rangka kosen aluminium 4“ (jendela kaca
mati aluminium) menggunakan kaca rayben dengan ketebalan 5 mm.
Sebelum mendatangkan material dan aksesoris paling lambat dalam jangka
waktu ½ bulan sebelumnya, pemborong harus menyerahkan sampel untuk
mendapatkan persetujuan. Pernyataan persetujuan harus dari direksi /
pengawas. Contoh sampel yang diserahkan harus tidak boleh hilang untuk
keperluan mencocokkan kesamaan pada material yang datang.
PEKERJAAN LANTAI DAN DINDING
Pas. Lantai Keramik 30x30 cm Ex Mulia
Pas. Dinding Keramik 20x25 cm ex Mulia
Meminta izin kepada direksi dan atau konsultan pengawas sebelum melaksanakan pekerjaan.
Langkah pertama adalah mempersiapan alat.
Beberapa alat yang diperlukan guna memasang keramik dinding hampir sama dengan
alat yang digunakan untuk memasang keramik lantai. Secara umum alat yang harus
dipersiapkan antara lain: centong semen, lot, benang, pukul keramik yang terbuat dari
karet, pukul besi, pensil, meteran ukur, waterpas, dan paku beton 2 inchi dan 3 inchi
seperlunya.
Adapun alat pendukung lainnya antara lain: lap, spoons, sandal karet, sekrap.
Material yang harus dipersiapkan antara lain keramik dinding 20 x 25 cm, semen
portland, pasir, air. Semua bahan harus dihitung terlebih dahulu sesuai dengan ukuran
ruangan yang akan dipasang keramik. Sebaiknya jika hendak membeli keramik
dilebihkan 5 persen dari jumlah yang diperlukan, hal ini berguna sebagai cadangan
akibat keramik rusak atau pecah.
Meminta izin kepada direksi dan atau konsultan pengawas sebelum melaksanakan
pekerjaan.
Meminta izin kepada direksi dan atau konsultan pengawas sebelum melaksanakan
pekerjaan.
Jangan sampai anda sudah mulai tahap pengerjaan tiba – tiba anda butuh salah satu
alat, namun ternyata alat tersebut tidak tersedia. Hal ini sangat merugikan sobat
tentunya karena proses pengecatan menjadi lama dan cat yang sudah diaplikasikan
keburu mengering.
Masalah ini harus segera anda tangani dengan cara membersihkannya terlebih dahulu
agar nantinya cat minyak yang anda aplikasikan bisa menempel sempurna pada tembok
dan tidak mudah hilang warna alias kuat serta tahan lama ya sobat. Memang hal ini
pasti menjadi keinginan bagi setiap orang ya sobat.
Jangan sampai anda memutuskannya secara sepihak dan egois menentukan warna
yang anda suka saja. Ujung – ujungnya keluarga menjadi tidak betah di rumah dan
menimbulkan selisih paham hanya gara – gara warna yang dipilih saja.
Percuma saja rasanya pekerjaan yang anda lakukan. Namun hal ini bisa diakali sobat.
Untuk meratakan bagian permukaan tembok memang seharusnya menggunakan
plamur. Gunakan plamur seminimal mungkin pada bagian – bagian yang tidak rata saja.
Jangan gunakan secara menyeluruh ya sobat.
Lakukan pengadukan sampai benar – benar rata sebelum digunakan. Terlalu kental
atau pun terlalu encer akan mempengaruhi kualitas yang dihasilkan. Jadi pastikan
adonan sesuai dengan standar yang sudah dianjurkan.
7. Proses Pengecatan
Saya sarankan dalam proses pengecatan sebaiknya anda gunakan roll saja untuk
mendapatkan hasil yang lebih rapi. cara mengecat tembok dengan roll memang sangat
efektif dan rapi. Barulah di bagian – bagian yang dirasa sulit seperti halnya di pojokan,
anda bisa maksimalkan dengan kuas. Hindari proses pengecatan secara keseluruhan
dengan menggunakan kuas ya sobat. Nantinya alur pengecatan akan terlihat tidak rapi.
8. Finishing
Setelah selesai proses pengecatan, hendaknya anda memperhatikan lagi bagian
permukaan tembok yang sudah anda aplikasikan cat ya sobat. Siapa tau masih ada
bagian yang kurang sempurna. Maka anda bisa langsung menyempurnakannya dengan
mengecatnya kembali pada bagian yang memang dirasa perlu saja. Karena proses
pengecatan biasanya memang masih terdapat bagian – bagian yang perlu
disempurnakan sobat.
9. Pembersihan Kembali
Setelah cat mulai mengering, anda bisa membersihkannya kembali untuk
menghilangkan debu – debu yang menempel saat proses pengecatan sedang
berlangsung ya sobat. Agar cat tembok anda terlihat istimewa dan menarik.
PEKERJAAN SERAH TERIMA
Sebelum pekerjaan diserahkan kepada Pengguna jasa, pekerjaan harus diperiksa oleh tim
pemeriksa pekerjaan tentang kemajuan pekerjaan berdasarkan item pekerjaan yang
dilaksanakan oleh penyedia jasa (pemborong) bahwa pekerjaan telah selesai 100 % dan
dibuatkan berita acara serah terima pertama (PHO).
Penyedia jasa masih mempunyai tanggungan pemeliharaan pekerjaan sesuai dengan
waktu yang telah ditentukan oleh Pengguna Jasa sebelum menerima berita acara serah
terima kedua (FHO) segala kerusakan yang timbul masih menjadi tanggungan Penyedia
Jasa (Pemborong).
Demikian metode pelaksanaan yang kami susun ini, harapan kami ke depan agar
Dinas dalam perencanaan suatu pekerjaan lebih mengutamakan kebutuhan
masyarakat. Di bagian akhir ini, kami sebagai Penyedia Jasa selalu mengutamakan :
- Tepat Waktu
- Tepat Mutu
- Tepat Guna
HARRY IRAWAN
Direktur
BAGAN ALIR
PELAKSANAAN PEKERJAAN
MOBILISASI
Pelaksanaan
Persyaratan Umum
Persiapan
Konstruksi
Gedung A dan B
C C C
C C
III
II
FINISHING
C
Amandemen
Tidak
C C
III
PHO
Pemeliharaan
FHO
SELESAI
BAGAN ALUR POKOK KEGIATAN
PERSIAPAN
I&H
I&H I&H
PERSIAPAN KONSTRUKSI
TIDAK TIDAK
I&T
Konstruksi
YA
I&T