ABSTRAK
Hiperkoagubilitas merupakan penyebab kelainan vaskular pada diabetes melitus Tipe 2. Fibrinogen merupakan petanda
hiperkoagulabilitas akibat inflamasi sistemik. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran kadar fibrinogen pada
Diabetes Melitus Tipe 2. Penelitian ini dilakukan di Poliklinik Penyakit Dalam Rumah Sakit Universitas Hasanuddin.
Analisis sampel dilakukan di Laboratorium Patologi Klinik Rumah Sakit Universitas Hasanuddin selama periode Mei
sampai Juni 2016. Metode penelitian bersifat cross sectional. Total sampel sebanyak 59 subyek DM Tipe 2. Hasil
analisis menggambarkan kadar fibrinogen dengan karakteristik HbA1c, lama DM, dan umur. Rerata kadar fibrinogen
lebih tinggi pada kelompok tidak terkontrol dengan nilai 583,5±134,3 mg/dl dibandingkan dengan terkontrol
328,2±53,3 mg/dl, berdasarkan kelompok lama DM kategori lama DM >10 tahun dengan rerata 690,9±124,4 mg/dl
lebih tinggi dibandingkan dengan lama DM <5 tahun dengan rerata 326±47,2 dan lama DM 5 – 10 tahun dengan rerata
535,2±107,6 mg/dl, berdasarkan kategori umur kadar fibrinogen ≥45 tahun dengan rerata 469,6±168,6 lebih tinggi
dibandingkan dengan kategori umur <45tahun dengan rerata 355,8±56,13mg/dl.
Kata Kunci: Diabetes Melitus Ttipe 2 Terkontrol dan Tidak Terkontrol, Fibrinogen, Lama DM
ABSTRACT
Hypercoagubility has been suggested as a result of type 2 diabetic mellitus vascular disease. Fibrinogen is a marker of
hypercoagubility due to systemic inflammation. This research aimed to look at the depiction of fibrinogen levels in
Type 2 Diabetes Mellitus This research was conducted at the Polyclinic Hospital Medicine, Hasanuddin University.
Analysis of samples carried out in the Laboratory of Clinical Pathology, Hasanuddin University Hospital during the
period of May to June 2016. The research method is cross sectional. The total sample of 59 subjects with Type 2
diabetes.The results of the analysis of the characteristics describe fibrinogen levels of HbA1c, duration of diabetes, and
age. The mean fibrinogen levels were higher in the group are not controlled by the value of 583.5 ± 134.3 mg / dl
compared with control 328.2 ± 53.3 mg / dl, based on the old category of the old group DM DM> 10 years with a mean
of 690.9 ± 124.4 mg / dl higher than the old DM <5 years with a mean of 326 ± 47.2 mg/dl and the old DM 5 – 10 years
with a mean of 535.2 ± 107.6 mg / dl, by category fibrinogen levels ≥45 years of age with a mean of 469.6 ± 168.6
mg/dl higher than the age categories <45tahun with a mean of 355.8 ± 56,13mg / dl.
393
Nikma ISSN 2252-5416
394
Diabetes Melitus Ttipe 2 Terkontrol dan Tidak Terkontrol, Fibrinogen, Lama DM ISSN 2252-5416
3 menit, diisikan steel ball pada setiap kuvet. Tipe 2 terkontrol dan 583,5 ± 134,3 mg/dl pada
Untuk persiapan reagen dihangatkan pada suhu kelompok DM Tipe 2 tidak terkontrol.
18-250C selama 30 menit sebelum digunakan, Tabel 3 memperlihatkan persentasi lama DM
reagen stabil pada suhu 15-250C selama 7 hari dan Terhadap kadar Fibrinogen pada penderita DM
suhu 2-80C selama 14 hari. Tipe 2. Lama DM pada penelitian ini terbagi atas
Untuk prosedur, pada area inkubasi plasma 3 kelompok kategori <5 tahun sebayak 28 orang
citrat 100µl diinkubasi selama 60 detik, pada dengan rerata kadar fibrinogen 326 ± 47,2 mg/dl,
kolom tes Fibri-prest@ Automate 100µl. 5-10 tahun sebanyak 21 orang dengan rerata kadar
Bersamaan dengan penambahan reagen, timer fibrinogen 522,8 ± 111,3 mg/dl, dan >10 tahun
pada koagulameter diaktifkan, dan menentukan sebanyak 10 orang dengan rerata kadar fibrinogen
waktu bekuan. Cara Kerja yaitu diaktifkan start 4 690.9 ± 124,4 mg/dl.
stago, dari menu utama ditekan 1 (test mode)
dienter, dipilih tes yang akan dilakukan, ditekan 3 Tabel 1. Karateristik Subjek Penelitian
untuk Fibrin dienter. Klik ID No Entry, ditekan
enter untuk melanjutkan sampel yang berikutnya
atau tekan Quit bila ingin keluar. Hasil akan
keluar pada printer dan pada Menu ‘Stored Data’
di layar. Nilai Rujukan yaitu 200-400 mg/dl
HASIL PENELITIAN
Tabel 1 memperlihatkan karakteristik subjek
penelitian. Penelitian ini melibatkan 59 penderita
DM Tipe 2 terkontrol dan tidak terkontrol. Jumlah
sampel yang ikut dalam penelitian terdiri atas DM
tipe 2 terkontrol sebanyak 29 orang (49,2%) dan
tidak terkontrol sebanyak 30 orang (50,8%) yang
dibagi berdasarkan beberapa kategori, kategori
jenis kelamin perempuan sebanyak 31 (52,5 %) Tabel 3. Persentasi Lama DM terhadap kadar
dan laki-laki sebanyak 28 orang (47,5%) dengan Fibrinogen pada DM Tipe 2
kategori usia terendah 40 tahun dan tertinggi 78
tahun, yang terbanyak pada usia ≥45 tahun
sebanyak 53 orang (89,8%), dan usia <45 tahun
sebanyak 6 orang (10,2%).
Tabel 2 memperlihatkan perbandingan kadar
Fibrinogen pada Pasien DM Tipe 2 Terkontrol
dan Tidak Terkontrol. Hasil analisis kadar
fibrinogen menunjukan rerata kadar fibrinogen
adalah 328,2 ± 53,3 mg/dl pada kelompok DM
395
Nikma ISSN 2252-5416
396
Diabetes Melitus Ttipe 2 Terkontrol dan Tidak Terkontrol, Fibrinogen, Lama DM ISSN 2252-5416
sebesar 88,24 % dibandingkan pada kelompok Bembde. A.S. (2011). A Study of Plasma
umur <45 tahun. Bella & Evi (2016), juga Fibrinogen Level in Type-2 Diabetes
menyimpulkan bahwa orang yang berusia ≥45 Mellitus and its Relation to Glycemic
tahun mempunyai risiko 9 kali untuk terjadinya Control. Indian J Hematol Blood Transfus.
DM tipe 2 dibandingkan dengan yang berumur 28(2):105–108
kurang dari 45 tahun. Hasil Depkes RI (2008), Depkes RI. 2008. Riset Kesehatan Dasar. Depkes
juga menunjukkan bahwa jumlah penderita DM di RI. Jakarta.
Indonesia semakin meningkat seiring dengan Gustavsson & Agardh. (2004). Markers of
meningkatnya umur. Peningkatan diabetes risiko inflammation in patients with coronary artery
diabetes seiring dengan umur, khususnya pada disease are also associated with glycosylated
usia lebih dari 40 tahun, disebabkan karena pada haemoglobin A1c within the normal range.
usia tersebut mulai terjadi peningkatan Eur Heart J. 25(3):2120–4
intolenransi glukosa. Adanya proses penuaan Hayanti, Primaning Mustika (2016) Korelasi Nilai
menyebabkan berkurangnya kemampuan sel β Glycated Haemoglobin Dan Kadar Soluable
pancreas dalam memproduksi insulin (Sunjaya, Intercelluler Adhesion Molecule-1 Pada
2009). Selain itu pada individu yang berusia lebih Diabetes Melitus Tips 2 (Tesis). Surakarta :
tua terdapat penurunan aktivitas mitokondria di Universitas Sebelas Maret.
sel-sel otot sebesar 35%. Hal ini berhubungan Hong L. F. et al. (2014). Association of
dengan peningkatan kadar lemak di otot sebesar Fibrinogen with Severity of Stable Coronary
30% dan memicu terjadinya resistensi insulin Artery Disease in Patients with Type 2
(Shara & Soedijono, 2013). Diabetic Mellitus. Hindawi Publishing
Corporation Disease Markers. Diakses 5 Juli
KESIMPULAN DAN SARAN 2016. Available from:
http://dx.doi.org/10.1155/2014/485687
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
Mohammed S. M & Mahdi H. A. (2015). A Study
dilakukan diperoleh kesimpulan bahwa hasil
of Fibrinogen Level and C-reactive Protein in
fibrinogen dengan karakteristik HbA1c, lama DM,
Type 1 and Type 2 Diabetes Mellitus and
dan umur. Rerata kadar fibrinogen lebih tinggi
Their Relation to Glycemic Control,
pada kelompok tidak terkontrol dengan nilai
American Journal of Medicine and Medical
583,5±134,3 mg/dl dibandingkan dengan
Sciences. 5(5):201-203.
terkontrol 328,2±53,3 mg/dl, berdasarkan
Radio. (2011). Faktor-Faktor Yang Berhubungan
kelompok lama DM kategori lama DM >10 tahun
Dengan Kejadian DM Tipe 2 (Artikel Hasil
dengan kadar fibrinogen rerata 690,9±124,4 mg/dl
Karya Tulis Ilmiah), Fakultas Kedokteran
lebih tinggi dibandingkan dengan lama DM <5
Universitas Diponegoro.
tahun dengan rerata 326±47,2 mg/dl dan lama DM
Ramadhani I. (2010). Hubungan Keterkendalian
5-10 tahun dengan rerata 535,2±107,6 mg/dl,
Gula Darah Dengan Gangguan Hemostasis
berdasarkan kategori umur kadar fibrinogen ≥45
Pada Pasien DM Tipe 2 (Tesis), Medan :
tahun dengan rerata 469,6±168,6 mg/dl lebih
Universitas Sumatera Utara.
tinggi dibandingkan dengan kategori umur
Rey I. (2009). Pengaruh Pemberian
<45tahun dengan rerata 355,8±56,13 mg/dl. Saran
Lumbrokinase Selama 7 Hari Terhadap
perlu dilakukan pemeriksaan kadar fibrinogen
Status Hiperkoagulasi Penderita Ulkus Kaki
pada penderita Diabetes Melitus Tipe 2.
Diabetik (Tesis), Medan : Universitas
Sumatra Utara.
DAFTAR PUSTAKA
Rikarni dkk. (2007). Hubungan Kadar Plasma dan
American Diabetes Association, (2014). Mikroalbuminuria Pada Penderita Diabetes
Diagnosis and Classification of Diabetes. Melitus Tipe 2. Indonesian Journal of
Melitus. Diabetes Care, Amerika Clinical Pathology and Medical Laboratory,
Bella Y. & Evi K. (2016). Faktor-Faktor yang Vol. 14 : 11-15
Berhubungan dengan Kejadian Diabetes Shara & Soedijono. (2013). Faktor Resiko
Melitus Tipe II. Majority. Bandar Lampung. Kejadian Diabetes Melitus Tipe 2 di
Puskesmas Kecamatan Cengkareng Jakarta
397
Nikma ISSN 2252-5416
Barat Tahun 2012, Jurnal Kesehatan Ilmiah, Sunjaya, I. N. (2009). Pola Konsumsi Makanan
Jakata. Tradisional Bali sebagai Faktor Risiko
Setiabudy R. D. (2012). Hemostasis dan Diabetes Melitus Tipe 2 di Tabanan. Jurnal
Trombosis, Ed.V. Badan Penerbit Fakultas Skala Husada, Bali, 6 (1), 22–27.
Kedokteran Indonesia. hal 28-48 Yurike Amu. (2014). Faktor Resiko Kejadian
Soliman G.Z. (2005). Abnormalities in plasma Penyakit Diabetes Melitus Tipe II di RSUD
concentration of lipids and fibrinogen of Prof. Dr. Hi. Aloei Saboe Kota Gorontalo
Egyptian microalbuminuric NIDDM type 2 (Skripsi), Gorontalo: Universitas Negeri
diabetic patients. Egypt J Hosp Gorontalo.
Med;21:66−81 Zhao Y., et al. (2011). Diabetes Mellitus Is
Stegenga M.E. et al. (2008). Hyperglicemia Associated with Shortened Activated Partial
enhances coagulation and reduces neutrophil Thromboplastin Time and Increased
degradation, whereas hyperinsulinemia Fibrinogen Values, Plos One. 6(1): e16470.
inhibits fibrinolysis during human
endotoxemia. Blood;112:82−9.
398