TEIJJLN
TEIJJLN
1.2 EKSPOR
a. Yang dimaksud dengan ekspor adalah perdagangan dengan cara mengeluarkan
barang dari dalam Wilayah Pabean, dengan memenuhi ketentuan-ketentuan yang
berlaku
b. Ekspor dapat dilakukan oleh setiap pengusaha dengan ketentuan :
1. Telah memiliki Surat Ijin Usaha Perdagangan ( SIUP ) atau ;
2. Mendapat Ijin usaha dari Departemen Teknis atau Lembaga Pemerintah Non
Departemen
1.3 EKSPORTIR
a. Eksportir, adalah perusahaan yang telah memiliki SIUP atau Ijin Usaha dari
Departemen Teknis atau Lembaga Pemerintah Non Departemen untuk melakukan
usaha ekspor sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku
b. Eksportir Terdaftar ( ET ), adalah perusahaan yang menurut persyaratan yang
ditetapkan telah mendapat pengakuan dari Menteri Perdagangan untuk mengekspor
barang-barang tertentu sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Pengakuan sebagai
eksportir terdaftar berlaku tanpa batas waktu.
Dalam perjanjian tertulis atau contract tersebut, pada dasarnya berisi/mencakup 4 (empat)
hal pokok :
Dari pengertian tersebut dapatlah diambil kesimpulan bahwa LC merupakan sarana yang
memberikan perlindungan dalam pembayaran suatu transaksi perdangan, sepanjang persyaratan
yang ditetapkan dalam LC dipenuhi.
Keterangan :
1. DEFINISI L/C
Pada umumnya L/C digunakan untuk membiayai kontrak penjualan barang jarak jauh
antara pembeli dan penjual yang belum saling mengenal dengan baik. Dengan kata
lain, L/C digunakan untuk membiayai transaksi perdagangan internasional. Tetapi,
L/C bukan merupakan garansi atau surat berharga yang dapat dipindahtangankan.
C.F.G. Sunaryati Hartono, mengatakan :
“ Secara harfiah L/C dapat diterjemahkan sebagai Surat Hutang atau Surat Piutang
atau Surat Tagihan, tetapi sebenarnya L/C lebih merupakan suatu janji akan
dilakukannya pembayaran, apabila dan setelah terpenuhi syarat-syarat tertentu.”
Sementara UCP mengatakan bahwa L/C adalah janji dari bank penerbit untuk
melakukan pembayaran atau memberi kuasa kepada bank lain untuk melakukan
pembayaran kepada penerima atas penyerahan dokumen-dokumen ( misalnya
konosemen, faktur, sertifikat asuransi) yang sesuai dengan persyaratan L/C. intinya
ialah bahwa L/C merupakan “Janji Pembayaran”.
Format permintaan penerbitan L/C yang dinamakan juga Form of Application atau
Documentary Credit application atau instruction to issue Letter of Credit pada
umumnya adalah baku (standar) secara Internasional. Format ini meliputi hal-hal
yang pada dasarnya terdiri dari :
a. Nama dan alamat lengkap penerima,
b. Jumlah dan mata uang L/C
c. Tipe L/C
d. Cara pembayaran L/C,
e. Pihak tertarik wesel dan jangka waktu wesel,
f. Uraian barang termasuk rincian jumlah dan harga per unit,
g. Rincian dokumen-dokumen yang dipersyaratkan,
h. Tempat pengiriman barang, tempat muat barang, dan tempat tujuan barang
i. Cara pembayaran biaya angkut barang,
j. Alih kapal diperknankan atau tidak,
k. Pengiriman sebagian-sebagian diperkenankan atau tidak,
l. Tanggal pengiriman terakhir
m. Batas waktu pengajuan dokumen untuk pembayaran, akseptasi, negosiasi dan
pembayaran kemudian,
n. Tanggal dan tempat jatuh tempo L/C
o. L/C dapat dialihkan atau tidak
p. Cara penerusan L/C Hal-hal yang dimuat dalam permintaan penerbitan L/C ini
adalah juga hal-hal yang dimuat dalam L/C karena L/C merupakan cerminan
(perwujudan) dari permintaan penerbitan L/C.
Keterangan :
Keterangan :
3.4 CONSIGNMENT
Cara pembayaran consignment ini biasa dilakukan oleh perusahaan yang telah menjalin
kera sama erat atau antara induk perusahaan dengan anak perusahaannya. Barang
dikirmkan kepada importir sebagai barang titipan untuk kemudian dijual. Kedudukan
importir disini bukanlah sebagai pembeli . Sampai saat barang dijual oleh importor, hak
atas barang itu masih ada atas eksportir, sedangkan pembayaran atas barang itu baru akan
dikirimkan kepada eksportir setelah barang itu terjual. Sebelum Departemen Perdagangan
menerbitkan buku Kebijakan Umum di Bidang Ekspor pada akhir tahun 2008, ekspor
logam timah, bijih timah, dan kerak timah diatur sebagai berikut :
1. Ekspor konsinyasi logam timah dilakukan tanpa pembukuan suatu L/C ( sekarang
untuk timah batangan harus ada L/C )
2. Ekspor konsinyasi logam timah dilakukan hanya oleh PT. Tambang Timah dengan
seizing Departemen Perdagangan dan Bank Indonesia.
3. Sebagai penerima dari ekspor konsinyasi logam timah adalah European Office of the
State Tin Mines ( EOMIN ), Antwerpen atau Indometal Corp. New York, dan cabang
cabang lainnya yang akan ditunjuk oleh Departemen Perdagangan.
4. Penjualan logam timbah dilakukan di bawah pengawasan Trade Commissioner R.I /
atas Perdagangan R.I di London / New York
5. Sebagai pertanggung jawaban atas setiap penjualan timah tersebut, PT. Tambang
Timah wajib menyampaikan kepada Bank Indonesia Urusan Luar Negeri di Jakarta
dan Departemen Perdagngan
6. Untuk setiap pengapalan logam timbah, perhitungan hasil penjualan dari seluruh
partai penjualan wajib disampaikan kepada Bank Indonesia Urusan Luar Negeri di
Jakarta dan Departemen Perdagngan
Keterangan :
1. Eksportir mengirimkan barang sebagai barang titipan dengan kepemilikan masih pada eksportir
2. Shipping Docs. Diserahkan eksportir kepada Remitting Bank.
3. Remitting bank mengirimkan shipping documents kepada importir melalui collecting bank
4. Collecting bank menyerahkan Shipping Docs. Kepada importir untuk mengambil barang di
pelabuhan dan menjualkannya
5. Importir mengambil barang di pelabuhan
6. Importir menawarkan barang-barang tersebut ke calon pembeli
7. Hasil penjualan disetorkan importir ke Collecting Bank
8. Collecting Bank mentransfer setoran importir tersebut melalui Remitting Bank
9. Remitting Bank mengkredit transfer tersebut ke rekening eksportir.