SKB Toko Adam
SKB Toko Adam
PENGEMBANGAN USAHA
PADA TOKO ADAM JAYA
Disusun Oleh :
UNIVERSITAS GUNADARMA
JAKARTA
2013
ABSTRAK
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah Toko Adam Jaya
layak dikembangkan dan ditambah investasinya atau tidak,. Untuk tujuan
itu, diperlukan berbagai analisis antara lain melalui metode Payback
Period, Net Present Value (NPV), Profitability Index (PI) atau Average
Rate of Return (ARR).
Namun dari beberapa metode analisis di atas, nampaknya yang
paling cocok untuk digunakan sebagai metode analisis adalah metode
Payback Period. Dari analisis melalui Payback Period terhadap Toko
Adam Jaya tersebut diperoleh masa pengembalian 9 bulan 29 hari.
Dengan Payback Period ini dapat disimpulkan bahwa Toko Adam Jaya
layak untuk dikembangkan atau ditambahkan investasinya
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Toko Adam Jaya didirikan setelah kondisi ekonomi mengalami keterpurukan pasca
krisis ekonomi yang melanda Indonesia di akhir dekade 90-an tepatnya pada tahun
1997 dan beberapa negara di dunia seperti Malaysia, Thailand juga mengalami krisis
yang sama. Ada hikmah yang dapat diambil oleh masyarakat Indonesia yaitu
munculnya gagasan-gagasan yang positif dalam memenuhi kebutuhan pribadi,
keluarga dan masyarakat pada umumnya, antara lain dengan membuka usaha home
industri, membuka toko, membuka lahan pertanian, perkebunan dan lain-lain usaha
yang dilakukan masyarakat terutama bagi mereka yang terkena pemutusan hubungan
kerja.
Toko Adam Jaya yang beralamat di Jl. Sultan Agung no. 50 A Jakarta Selatan
dibuka tahun 1998 itu sampai saat ini berjalan baik dan cukup menghasilkan
keuntungan. Namun demikian dalam perjalannnya mengalami perkembangan yang
stagnan, untuk itu perlu dikembangkan lebih lanjut guna mendapatkan atau menghasil
kan keuntungan yang optimal. Untuk mengoptimalkan keuntungan bagi Toko Adam
Jaya diperlukan investasi yang cukup lumayan besar. Oleh karena itu perlu diadakan
penelitian terlebih dahulu guna mendapatkan gambaran apakah kelak Toko Adam
Jaya jika ditambah investasinya akan meningkatkan keuntungannya atau justru malah
menyebabkan mengalami kerugian. Untuk keperluan itu, maka analisis kelayakan
investasi perlu dilakukan, dan untuk mendapatkan gambaran yang positip, studi
kelayakan dapat dilakukan melalui beberapa analisis, antara lain dengan metode
Payback Period.
Metode ini dipilih karena cukup sederhana tetapi dapat dijadikan sebagai
acuan pengambilan keputusan investasi. Seberapa lama modal /investasi dapat
kembali itulah yang menjadi keputusan akhir apakah investasi untuk pengembangan
Toko Adam Jaya itu layak atau tidak.
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Investasi
Investasi Menurut Kasmir dan Jakfar adalah penanaman modal saham dalam
suatu kegiatan yang memiliki jangka waktu yang relative panjang dalam berbagai
bidang bisnis(2003:halaman 8) . Sedangkan Menurut Suad Husnan, investasi
adalah penanaman sumber daya yang mendapat hasil dimasa yang akan datang. (2000
hal 11). Sedangkan menurut Siswanto Sutojo, investasi pada dasarnya merupakan
usaha menanamkan faktor-faktor produksi dalam proyek tertentu. Proyek tersebut
bersifat baru atau perluasan produk yang ada(1995:1). Menurut Kasmir dan
Jakfar:2003:8 investasi adalah penanaman modal saham dalam suatu kegiatan yang
memiliki jangka waktu yang relative panjang dalam berbagai bidang bisnis.
Menurut Suad Husnan (2000, hal 11), investasi adalah penanaman sumber
daya yang mendapat hasil dimasa yang akan datang.
Menurut Siswanto Sutojo (1995:1), investasi pada dasarnya merupakan
usaha menanamkan faktor-faktor produksi dalam proyek tertentu. Proyek tersebut
bersifat baru atau perluasan produk yang ada.Menurut Swarsono Muhammad
(2000;15) mengatakan : “investasi adalah setiap wahana dimana ditempatkan dengan
memelihara atau menaikkan nilai dan memberikan hasil (return) yang positif dimasa
yang akan datang.
Dari keempat pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa investasi adalah
penanaman sumberdaya atau faktor-faktor produksi yang diharapkan mendapatkan
hasil di masa yang akan datang.
a. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000,- (dua ratus juta
rupiah), tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha., atau
b. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 1 miliar (satu miliar
rupiah);
c. Milik Warga Negara Indonesia (WNI)
d. Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan yang dimiliki, dikuasai
atau berafiliasi baik langsung mautpun tidak langsung dengan usaha
menengah atau usaha besar.
e. Berbentuk usaha orang-perorangan, badan usaha yang berbadan hukum tidak
termasuk koperasi.
Menurut Paket Kebijakan 29 April 1997 yang dimaksud dengan Kredit Usaha
Kecil (KUK) yaitu kredit yang diberikan bank umum kepada pengusaha kecil
sebagaimana dimaksudkan dalam Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1995 tentang
Usaha Kecil dengan kriteria sebagai berikut :
a. Kekayaan (total asset) bersih maksimum Rp. 200,- juta, tidak termasuk nilai
tanah dan bangunan tempat usaha, atau
b. Hasil penjualan tahunan maksimum Rp. 1 miliar.
Jumlah usaha kecildi Indonesia dewasa ini 38,902 juta (98,5%), sedangkan jumlah
usaha menengah/ besar hanya 60.200 (1,5%). Secara berurutan/ rangking menurut
sektor ekonomi adalah sebagai berikut:
1. Pertanian
2. Jasa-jasa
3. Industri dan Pengolahan
4. Pertambangan
5. Perdagangan
6. Angkutan
7. Kontruksi
8. Pertambangan
9. Angkutan
10. Lembaga keuangan
11. Listrik, gas dan air
Dari data di atas, sebenarnya usaha kecil di Indonesia perlu mendapat prioritas untuk
dikembangkan oleh Pemerintah melalui berbagai regulasi yang nyata.Sehingga pada
gilirannya nanti akan memberi dampak yang positif bagi masyarakat umumnya dan
bagi perintah akan terbantu dari sisi penyerapan tenaga kerja dan sektor pajak.
.
3. METODE PENELITIAN
3.1Obyek Penelitian
Obyek penelitian ini adalah Toko Adam Jaya merupakan usaha yang
bergerak dibidang usaha Furniture di Jl. Sultan Agung no. 50 A Jakarta Selatan
Sedangkan periode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendapatan bersih
tahun 2009-2013.
HP = xxx
Proceeds 1 = xxx _
Sisa Investasi = xxx
Proceeds 2 = xxx _
Sisa Investasi = xxx
Dan seterusnya sampai investasi tidak dapat dikurangi dengan Proceeds
tahun berikutnya, lalu:
Sisa Investasi x 12 bulan
Proceeds tahun selanjutnya
BAB IV
PEMBAHASAN
15
Arus kas masuk pada TOKO Adam Jaya, Tingkat penjualan dari tahun 2009 sampai
dengan tahun 2013 dapat dilihat pada data berikut:
Tabel 4.2
Arus Kas Masuk
No Keterangan 2009 2010 2011 2012 2013
Dari data di atas, diketahui bahwa penjualan dari tahun 2009 sampai tahun
2010 meningkat cukup signifikan, dan penjualan tiga tahun terakhir yaitu tahun
2011,2012 dan 2013 relatif stabil atau cenderung stagnan sehingga perlu adanya
kajian ulang bila akan ditambahkan investasi.
Tabel 4.3
Biaya Tetap
Tabel berikut ini merupakan biaya tetap per bulan.
Jumlah dalam satu tahun 2.616.000 1.940 .000 1.195.000 3.520.000 2.755.000
Tabel 4.5
Catatan Laba Rugi
No Keterangan 2009 2010 2011 2012 2013
410.801.500 152.193.591
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil analisis sebelumnya, maka Toko Adam Jaya layak untuk
mendirikan cabang baru dengan metode payback periode layak untuk dijalankan dengan
waktu pengembalian 9 bulan 25 hari merupakan jangka waktu pengembalian investasi.
Karena Payback Periodnya lebih kecil dari waktu yang ditentukan maka investasi diterima.
Dengan menggunakan metode Net Present Value diperoleh hasil sebesar Rp Rp 99.193.591
karena nilai yang diperoleh positif maka investasi diterima. Dengan menggunakan metode
Profitability Indeks diperoleh hasil sebesar 2,87 > 1. Karena hasilnya lebih besar dari 1 maka
investasi tersebut diterima. Sedangkan dengan menggunakan metode Accounting Rate Of
Return dapat diketahui hasilnya bahwa 640 % > 100 % maka investasi usaha tersebut
diterima dan layak untuk dijalankan.
5.2 Saran
Dari kesimpulan diatas bahwa Toko Adam Jaya sangat berpotensi untuk membuka
cabang baru dengan tingkat pengembalian yang singkat. Maka untuk mempertahankan
usahanya agar dikembangkan lagi tingkat jangkauan pemasaran dalam hal penjualan kroto,
karena seiring berjalannya waktu tingkat kebutuhan kroto di daerah Jakarta sangat
dibutuhkan dalam hal pakan burung-burung berkicau. Dan juga harus mempertahankan apa
yang sudah dimilikinya sekarang agar usahanya dapat berjalan dengan baik dan bertahan
lama.
DAFTAR PUSTAKA
Siswanto Sutojo, 2000. Pembiayaan Proyek (capital Budgeting). Damar Mulia Pustaka. Jakarta.
Van Horne, James C,wachowicz. JR., John M. 2005. Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan.
Salemba Empat. Jakarta.