Disusun Oleh :
Kelompok 1
1. Arenti oktaviona
2. Rita auliyah
3. Annisa putri
4. Magfira anggraini
5. Milpin
6. Harming
7. Rahmat trio
1
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang
pengamalan pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini tentang pengamalan pancasila dalam
kehidupan sehari-hari untuk masyarakat ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi
terhadap pembaca.
Penulis
2
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................. 1
KATA PENGANTAR .............................................................................. 2
DAFTAR ISI ............................................................................................. 3
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................... 4
1.2 Tujuan Makalah .............................................................................. 4
1.3 Manfaat Penulisan .......................................................................... 4
BAB II. ISI
2.1 Pancasila sebagai dasar negara ...................................................... 5
2.2 Ciri dan sifat pancasila ................................................................... 5
2.3 Fungsi-fungsi pancasila .................................................................. 6
2.4 Pengamalan Pancasila .................................................................... 6
2.5 Macam-macam cara pengamalan Pancasila ................................... 7
BAB III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan ..................................................................................... 10
3.2 Saran ............................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 11
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
BAB II
ISI
gambar 1.hierarkis_paramida_Pancasila
Artinya:
Sila I mendasari dan menjiwai sila II, III, IV dan V
Sila II dijiwai oleh sila I dan bersama - sama menjiwai sila III, IV, dan V
Sila III dijiwai oleh sila I dan II dan bersama - sama menjiwai sila IV dan V
Sila IV dijiwai oleh sila I, II, dan III dan bersama - sama menjiwai sila V
5
Sila V dijiwai oleh sila I, II, III, IV
Pancasila merupakan satu kesatuan yang utuh dan tidak terpisahkan. Apabila sila - sila
dalam Pancasila dipisahkan satu dengan yang lainnya akan berdampak:
1. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa, apabila tidak dikaitkan dengan sila lainnya dapat
menimbulkan negara teokrasi yang absolut.
2. Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, apabila tidak dikatikan dengan sila lainnya
menimbulkan kosmopolitanisme yakni paham yang tidak mengakui negara nasional.
3. Sila Persatuan Indonesia, aapabila dikatikan dengan sila lainnya dapat menimbulkan
chauvinisme yakni mengagungkan bangsa sendiri dan merendahkan bangsa lain.
4. Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan, apabila tidak dikatikan dengan sila yang lainnya dapat
menimbulkan demokrasi liberal.
5. Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, apabila tidak dikatikan dengan
sila lainnya dapat mengakibatkan komunisme dan sosialisme yang ateis.
6
lain.
2.4.3 Sila Persatuan Indonesia
1. Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan
keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di
atas kepentingan pribadi dan golongan.
2. Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
3. Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air
Indonesia.
4. Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi,
dan keadilan sosial.
5. Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.
2.4.4 Sila Ketakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan Perwakilan
1. Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
2. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk
kepentingan bersama.
3. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat
kekeluargaan.
4. Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil
musyawarah.
5. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang
luhur.
2.4.5 Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
1. Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
2. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
3. Menghormati hak orang lain.
4. Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat
pemerasan terhadap orang lain.
5. Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan
kepentingan umum.
7
masih kecil, sehingga proses pendarah-dagingan nilai-nilai Pancasila dengan baik
dan menuntut suasana keluarga yang mendukung. Lingkungan masyarakat juga
turut menentukan sehingga harus dibina dengan sungguh-sungguh supaya menjadi
tempat yang subur bagi pelaksanaan pengamalan Pancasila.
Melalui pendidikan inilah mahasiswa menyerap nilai-nilai moral
Pancasila. Penyerapan nilai-nilai moral Pacasila diarahkan berjalan melalui
pemahaman dari pemikiran dan dan pengamalan secara pribadi. Sasaran
pelaksanaan pedomaan pengamalan Pancasila adalah perorangan, keluarga,
masyarakat, baik dilingkungan tempat tinggal masing-masing, maupun di
lingkungan tempat menuntut ilmu
2. Jalur organisasi
Pengamalan Pacansila harus diterapkan dalam setiap elemen kampus.
Organisasi sosial pada kampus adalah wadah pemimpin-pemimpin muda dalam
bidangnya masing-masing sesuai dengan keahliannya, peran dan tanggung
jawabnya. Sehingga segala unsur-unsur dalam organisasi seperti para anggota
hmj, atau dpemf, atau bem, dan sebagainya harus mengikuti pedoman
pengamalan Pancasila agar berkepribadian Pancasila tertanam. Sehingga
organisasi dalam kampus unswagati berjalan dengan baik sesuai prosedur yang
ada.
2.5.2 Pengamalan Pancasila Secara Subjektif dan Objektif
1. Pengamalan Pancasila secara Objektif
Pengamalan pancasila yang obyektif adalah pelaksanaan dalam bentuk
realisasi dalam setiap penyelengaraan kampus, baik di bidang organisasi maupun
non organisasi. Dan semua bidang kampus unswagati terutama realisasinya dalam
bentuk peraturan kampus itu tersebut antara lain sebagai berikut :
a. Tujuan, misi dan visi kampus harus memiliki beberapa arti yang tercantum
dalam nilai-nilai pancasila.
b. Aturan yang terdapat dalam kampus maupun dalam organisasi kampus harus
mengandung makna nilai–nilai pancasila.
2. Pengamalan Pancasila secara Subjektif
Pengamalan pancasila pengamalan pancasila yang subyektif adalah
pelaksanaan dalam pribadi seseorang, warga negara, individu, penduduk,
penguasa, dan orang Indonesia. Pengamalan pancasila yang subyektif ini justru
lebih penting dari pengamalan yang karena pengamalan yang subyektif
merupakan syarat pengamalan pancasila yang obyektif(Notonegoro,1974;44).
Dengan demikian pelaksanaan pancasila yang subyektif ini berkaitan
dengan kesadaran, ketaatan, serta kesiapan individu tiap mahasiswa unswagati
untuk mengamalkan pancasila. Dalam pengertian inilah akan terwujud jika suatu
keseimbangan kerohanian yang mewujudkan suatu bentuk kehidupan dimana
kesadaran wajib taat aturan kampus unswagati telah berpadu menjadi kesadaran
wajib moral. Sehingga dengan demikian suatu perbuatan yang tidak memenuhi
wajib melaksanakan pancasila.
8
Dalam pengamalan pancasila yang subyektif ini bilamana nilai-nilai
pancasila telah dipahami, diresapi, dan dihayati oleh seseorang mahasiswa maka
orang itu telah memiliki moral pancasila dan jika berlansung terus menerus
sehingga melekat dalam hati maka disebut dengan kepribadian pancasila.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 kesimpulan
Pancasila adalah pandangan hidup bangsa dan dasar negara Republik Indonesia.
Pancasila juga merupakan sumber kejiwaan masyarakat dan negara Republik Indonesia.
Maka manusia Indonesia menjadikan pengamalan Pancasila sebagai perjuangan utama dalam
kehidupan kemasyarakatan dan kehidupan kenegaraan. Oleh karena itu pengalamannya harus
dimulai dari setiap warga negara Indonesia, setiap penyelenggara negara yang secara meluas
akan berkembang menjadi pengalaman Pancasila oleh setiap lembaga kenegaraan dan
lembaga kemasyarakatan, baik dipusat maupun di daerah.
Oleh karena pancasila sebagai dasar Negara dan mendasarkan diri pada hakikat nilai
kemanusiaan monopluralis maka pertahanan dan keamanan negara harus dikembalikan pada
tercapai nya harkat dan martabat manusia sebagai pendukung pokok negara. Dasar - dasar
kemanusiaan yang beradab merupakan basis moralitas pertahanan dan keamanan negara.
Oleh karena itu pertahanan dan keamanan negara harus mengimplementasikan nilai-nilai
yang terkandung dalam sila-sila pancasila. Dan akhirnya agar benar-benar negara meletakan
pada fungsi yang sebenarnya sebagai suatu negara hukum dan bukannya suatu negara yang
berdasarkan atas kekuasaan.
3.2 Saran
Berdasarkan pada kesimpulan maka dalam hal ini penulis dapat memberikan saran-saran
sebagai berikut:
Dalam mengamalkan nilai-nilai pancasila haruslah didasari dengan niat pada diri
individu masing-masing.
Dan disamping itu, penulis mengingatkan kepada pembaca agar nilai-nilai pancasila
diamalakan dengan sebaik-baiknya agar kehidupan di kampus menjadi lebih baik.
10
DAFTAR PUSTAKA
https://www.mahasiswaunusa.com/
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-pancasila-sebagai-dasar-negara-
terlengkap/#Pancasila_sebagai_Dasar_Negara
http://leonheart94.blogspot.com/2011/12/sifat-dan-ciri-pancasila.html
https://guruppkn.com/fungsi-pancasila
https://id.wikipedia.org/wiki/Pedoman_Penghayatan_dan_Pengamalan_Pancasila
11