Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

“PENGAMALAN PANCASILA DALAM KEHIDUPAN


SEHARI- HARI”

Disusun Oleh :
Kelompok 1
1. Arenti oktaviona
2. Rita auliyah
3. Annisa putri
4. Magfira anggraini
5. Milpin
6. Harming
7. Rahmat trio

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI NEGARA


SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI BENGKULU
2019

1
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang
pengamalan pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini tentang pengamalan pancasila dalam
kehidupan sehari-hari untuk masyarakat ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi
terhadap pembaca.

Bengkulu, 08 November 2019

Penulis

2
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................. 1
KATA PENGANTAR .............................................................................. 2
DAFTAR ISI ............................................................................................. 3

BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................... 4
1.2 Tujuan Makalah .............................................................................. 4
1.3 Manfaat Penulisan .......................................................................... 4
BAB II. ISI
2.1 Pancasila sebagai dasar negara ...................................................... 5
2.2 Ciri dan sifat pancasila ................................................................... 5
2.3 Fungsi-fungsi pancasila .................................................................. 6
2.4 Pengamalan Pancasila .................................................................... 6
2.5 Macam-macam cara pengamalan Pancasila ................................... 7
BAB III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan ..................................................................................... 10
3.2 Saran ............................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 11

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pelajaran Pancasila didapatkan sejak duduk dibangku sekolah dasar. Tapi tidak
menutup kemungkinan bahwa semua orang hafal akan Pancasila. Kita sebagai warga
negara Indonesia harus bisa berfikiran luas, kritis serta realistis agar dapat memajukan
bangsa Indonesia tercinta ini. Kurangnya pengamalan akan nilai - nilai Pancasila dapat
merusak moral para generasi muda penerus bangsa.
Oleh karena itu, untuk membantu memberi pengetahuan akan pengamalan nilai –
nilai Pancasila di kehidupan sehari – hari sekaligus untuk memenuhi tugas mata kuliah
Pancasila maka kami menyusun makalah yang berjudul “Pengamalan Pancasila dalam
Kehidupan Sehari – hari” dengan harapan para pembaca paham akan nilai – nilai Pancasila
dan generasi muda penerus bangsa dapat berprilaku sesuai dengan norma aturan yang
berlaku di Negara Indonesia.

1.2 Tujuan Makalah


1. Agar pembaca mengerti fungsi Pancasila sebagai dasar negara.
2. Agar pembaca mengerti mengenai nilai – nilai Pancasila.
3. Agar pembaca dapat mengamalkan nilai – nilai Pancasila.

1.3 Manfaat Penulisan


1. Melatih penulis dalam penyusunan makalah dikemudian hari.
2. Melatih kreativitas siswa dalam menjelaskan suatu materi. Secara tidak langsung
membuat siswa untuk berpikir logis dan sistematis, mampu mebahasakan dan
menjelaskan serta mengajari siswa dalam menganalisis kritik suatu permasalahan.

4
BAB II
ISI

2.1 Pancasila sebagai Dasar Negara


Pancasila ialah sebagai dasar negara sering juga disebut dengan dasar falsafah negara,
ideology negara. Dalam hal tersebut, Pancasila digunakan sebagai dasar untuk mengatur
seluruh penyelenggaraan negara. Dan juga dikuatkan dengan pembukaan UUD 1945
Alinea IV berbunyi :
“Kemudian dari pada itu untuk dapat membentuk suatu pemerintahan negara Indonesia
yang melindungi segenap bangsa Indonesia serta seluruh tumpah darah Indonesia dan
untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, serta ikut dalam
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi serta
keadilan sosial maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu
Undang-Undang suatu Dasar Negara Indonesia yang berbentuk dalam suatu susunan
negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada
Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil serta beradab, Persatuan Indonesia,
serta Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan, serta untuk mewujudkan suatu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.”

2.2 Ciri dan Sifat Pancasila


Sila satu sama lain yang tak dapat dipisahkan dan saling berhubungan.
1. Sistematis (runtun): tidak boleh ditukar urutannya.
2. Kesatuan totalitas yang organis (utuh, manunggal, senyawa): tidak dapat dipisahkan
satu dengan yang lain.
Ciri dan sifat Pancasila dapat digambarkan dengan hierarkis paramida sebagai berikut :

gambar 1.hierarkis_paramida_Pancasila
Artinya:
Sila I mendasari dan menjiwai sila II, III, IV dan V
Sila II dijiwai oleh sila I dan bersama - sama menjiwai sila III, IV, dan V
Sila III dijiwai oleh sila I dan II dan bersama - sama menjiwai sila IV dan V
Sila IV dijiwai oleh sila I, II, dan III dan bersama - sama menjiwai sila V

5
Sila V dijiwai oleh sila I, II, III, IV
Pancasila merupakan satu kesatuan yang utuh dan tidak terpisahkan. Apabila sila - sila
dalam Pancasila dipisahkan satu dengan yang lainnya akan berdampak:
1. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa, apabila tidak dikaitkan dengan sila lainnya dapat
menimbulkan negara teokrasi yang absolut.
2. Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, apabila tidak dikatikan dengan sila lainnya
menimbulkan kosmopolitanisme yakni paham yang tidak mengakui negara nasional.
3. Sila Persatuan Indonesia, aapabila dikatikan dengan sila lainnya dapat menimbulkan
chauvinisme yakni mengagungkan bangsa sendiri dan merendahkan bangsa lain.
4. Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan, apabila tidak dikatikan dengan sila yang lainnya dapat
menimbulkan demokrasi liberal.
5. Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, apabila tidak dikatikan dengan
sila lainnya dapat mengakibatkan komunisme dan sosialisme yang ateis.

2.3 Fungsi Fungsi Pancasila


1. Sebagai dasar NKRI.
2. Sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia.
3. Sebagai kepribadian bangsa Indonesia.
4. Sebagai sumber dari segala sumber hukum.
5. Sebagai falsafah hidup yang menyatukan bangsa.
6. Sebagai cita cita dan tujuan bangsa.
7. Sebagai ideology negara Indonesia.

2.4 Pengamalan Pancasila


2.4.1 Sila Ketuhanan Yang Maha Esa
1. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama
antara pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang
berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2. Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan
kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
3. Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang
menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.
4. Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai
dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.
5. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha
Esa kepada orang lain.
2.4.2 Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
1. Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
2. Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.
3. Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.
4. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
5. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan bangsa

6
lain.
2.4.3 Sila Persatuan Indonesia
1. Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan
keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di
atas kepentingan pribadi dan golongan.
2. Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
3. Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air
Indonesia.
4. Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi,
dan keadilan sosial.
5. Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.
2.4.4 Sila Ketakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan Perwakilan
1. Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
2. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk
kepentingan bersama.
3. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat
kekeluargaan.
4. Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil
musyawarah.
5. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang
luhur.
2.4.5 Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
1. Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
2. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
3. Menghormati hak orang lain.
4. Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat
pemerasan terhadap orang lain.
5. Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan
kepentingan umum.

2.5 Macam-macam Cara Pengamalan Pancasila


2.5.1 Dilihat dari segi jalurnya
1. Jalur pendidikan
Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam pengamalan
Pancasila, baik pendidikan formal (sekolah-sekolah s.d perguruan tinggi) maupun
pendidikan nonformal (di keluarga dan lingkungan masyarakat), keduanya sangat
erat kaitanya dengan kehidupan.
Dalam pendidikan formal semua tindak perbuatannya haruslah
mencerminkan nilai-nilai luhur Pancasila. Dalam pendidikan keluarga
pengamalan Pancasila harus ditanamkan dan dikembangkan sejak mahasiswa

7
masih kecil, sehingga proses pendarah-dagingan nilai-nilai Pancasila dengan baik
dan menuntut suasana keluarga yang mendukung. Lingkungan masyarakat juga
turut menentukan sehingga harus dibina dengan sungguh-sungguh supaya menjadi
tempat yang subur bagi pelaksanaan pengamalan Pancasila.
Melalui pendidikan inilah mahasiswa menyerap nilai-nilai moral
Pancasila. Penyerapan nilai-nilai moral Pacasila diarahkan berjalan melalui
pemahaman dari pemikiran dan dan pengamalan secara pribadi. Sasaran
pelaksanaan pedomaan pengamalan Pancasila adalah perorangan, keluarga,
masyarakat, baik dilingkungan tempat tinggal masing-masing, maupun di
lingkungan tempat menuntut ilmu
2. Jalur organisasi
Pengamalan Pacansila harus diterapkan dalam setiap elemen kampus.
Organisasi sosial pada kampus adalah wadah pemimpin-pemimpin muda dalam
bidangnya masing-masing sesuai dengan keahliannya, peran dan tanggung
jawabnya. Sehingga segala unsur-unsur dalam organisasi seperti para anggota
hmj, atau dpemf, atau bem, dan sebagainya harus mengikuti pedoman
pengamalan Pancasila agar berkepribadian Pancasila tertanam. Sehingga
organisasi dalam kampus unswagati berjalan dengan baik sesuai prosedur yang
ada.
2.5.2 Pengamalan Pancasila Secara Subjektif dan Objektif
1. Pengamalan Pancasila secara Objektif
Pengamalan pancasila yang obyektif adalah pelaksanaan dalam bentuk
realisasi dalam setiap penyelengaraan kampus, baik di bidang organisasi maupun
non organisasi. Dan semua bidang kampus unswagati terutama realisasinya dalam
bentuk peraturan kampus itu tersebut antara lain sebagai berikut :
a. Tujuan, misi dan visi kampus harus memiliki beberapa arti yang tercantum
dalam nilai-nilai pancasila.
b. Aturan yang terdapat dalam kampus maupun dalam organisasi kampus harus
mengandung makna nilai–nilai pancasila.
2. Pengamalan Pancasila secara Subjektif
Pengamalan pancasila pengamalan pancasila yang subyektif adalah
pelaksanaan dalam pribadi seseorang, warga negara, individu, penduduk,
penguasa, dan orang Indonesia. Pengamalan pancasila yang subyektif ini justru
lebih penting dari pengamalan yang karena pengamalan yang subyektif
merupakan syarat pengamalan pancasila yang obyektif(Notonegoro,1974;44).
Dengan demikian pelaksanaan pancasila yang subyektif ini berkaitan
dengan kesadaran, ketaatan, serta kesiapan individu tiap mahasiswa unswagati
untuk mengamalkan pancasila. Dalam pengertian inilah akan terwujud jika suatu
keseimbangan kerohanian yang mewujudkan suatu bentuk kehidupan dimana
kesadaran wajib taat aturan kampus unswagati telah berpadu menjadi kesadaran
wajib moral. Sehingga dengan demikian suatu perbuatan yang tidak memenuhi
wajib melaksanakan pancasila.

8
Dalam pengamalan pancasila yang subyektif ini bilamana nilai-nilai
pancasila telah dipahami, diresapi, dan dihayati oleh seseorang mahasiswa maka
orang itu telah memiliki moral pancasila dan jika berlansung terus menerus
sehingga melekat dalam hati maka disebut dengan kepribadian pancasila.

9
BAB III
PENUTUP

3.1 kesimpulan
Pancasila adalah pandangan hidup bangsa dan dasar negara Republik Indonesia.
Pancasila juga merupakan sumber kejiwaan masyarakat dan negara Republik Indonesia.
Maka manusia Indonesia menjadikan pengamalan Pancasila sebagai perjuangan utama dalam
kehidupan kemasyarakatan dan kehidupan kenegaraan. Oleh karena itu pengalamannya harus
dimulai dari setiap warga negara Indonesia, setiap penyelenggara negara yang secara meluas
akan berkembang menjadi pengalaman Pancasila oleh setiap lembaga kenegaraan dan
lembaga kemasyarakatan, baik dipusat maupun di daerah.
Oleh karena pancasila sebagai dasar Negara dan mendasarkan diri pada hakikat nilai
kemanusiaan monopluralis maka pertahanan dan keamanan negara harus dikembalikan pada
tercapai nya harkat dan martabat manusia sebagai pendukung pokok negara. Dasar - dasar
kemanusiaan yang beradab merupakan basis moralitas pertahanan dan keamanan negara.
Oleh karena itu pertahanan dan keamanan negara harus mengimplementasikan nilai-nilai
yang terkandung dalam sila-sila pancasila. Dan akhirnya agar benar-benar negara meletakan
pada fungsi yang sebenarnya sebagai suatu negara hukum dan bukannya suatu negara yang
berdasarkan atas kekuasaan.

3.2 Saran
Berdasarkan pada kesimpulan maka dalam hal ini penulis dapat memberikan saran-saran
sebagai berikut:
 Dalam mengamalkan nilai-nilai pancasila haruslah didasari dengan niat pada diri
individu masing-masing.
 Dan disamping itu, penulis mengingatkan kepada pembaca agar nilai-nilai pancasila
diamalakan dengan sebaik-baiknya agar kehidupan di kampus menjadi lebih baik.

10
DAFTAR PUSTAKA

https://www.mahasiswaunusa.com/
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-pancasila-sebagai-dasar-negara-
terlengkap/#Pancasila_sebagai_Dasar_Negara
http://leonheart94.blogspot.com/2011/12/sifat-dan-ciri-pancasila.html
https://guruppkn.com/fungsi-pancasila
https://id.wikipedia.org/wiki/Pedoman_Penghayatan_dan_Pengamalan_Pancasila

11

Anda mungkin juga menyukai