Makalah Hiv Aid
Makalah Hiv Aid
HIV- AIDS
Kelompok 3
1. Hariyanti ( 21806275)
2. Fitrawati ( 21806146)
3. Gita yulianti ( 21806148)
4. Martwoti shewinasari (21806151)
5. Vivi aprilianti (21806127)
6. Neli Maesak (21806152)
7. Firda (21806145)
8. Atirawati ( 21806100)
KATA PENGANTAR
Makassar, 13
Juni 2019
Penulis
DAFTAR ISI
HalamanSampul .............................................................................. i
Kata Pengantar................................................................................ ii
Daftar Isi .......................................................................................... iii
Bab I Pendahuluan.......................................................................... 1
A. LatarBelakang ...................................................................... 1
B. RumusanMasalah ................................................................. 2
C. Tujuan ................................................................................... 2
Bab II pembahasan ......................................................................... 3
A. Defenisi ................................................................................. 3
B. Etiologi .................................................................................. 4
C. TandadanGejala ................................................................... 5
D. ManifestasiKlinis .................................................................. 6
E. Patofisiologi.......................................................................... 8
F. Pathway................................................................................. 10
G. Komplikasi ............................................................................ 10
H. PenatalaksanaanMedis ........................................................ 11
Bab III Penutup ................................................................................ 12
A. Simpulan ............................................................................... 12
DaftarPustaka .................................................................................. 13
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Orang yang terkena virus HIV/AIDS ini akan menjadi rentan
terhadap infeksi oportunistik ataupun mudah terkena tumor.
Penyakit AIDS ini telah menyebar ke berbagai negara di dunia.
Bahkan menurut UNAIDS dan WHO memperkirakan bahwa AIDS
telah membunuh lebih dari 25 juta jiwa sejak pertama kali diakui
tahun 1981, dan ini membuat AIDS sebagai salah satu epidemik
paling menghancurkan pada sejarah. Meskipun baru saja, akses
perawatan antiretrovirus bertambah baik di banyak region di dunia,
epidemik AIDS diklaim bahwa diperkirakan 2,8 juta (antara 2,4 dan
3,3 juta) hidup pada tahun 2005 dan lebih dari setengah juta
(570.000) merupakan anak-anak. Secara global, antara 33,4 dan
46 juta orang kini hidup dengan HIV.Pada tahun 2005, antara 3,4
dan 6,2 juta orang terinfeksi dan antara 2,4 dan 3,3 juta orang
dengan AIDS meninggal dunia, peningkatan dari 2003 dan jumlah
terbesar sejak tahun 1981.
Di Indonesia menurut laporan kasus kumulatif HIV/AIDS
sampai dengan 31 Desember 2011 yang dikeluarkan oleh Ditjen
PP & PL, Kemenkes RI tanggal 29 Februari 2012 menunjukkan
jumlah kasus AIDS sudah menembus angka 100.000. Jumlah
kasus yang sudah dilaporkan 106.758 yang terdiri atas 76.979 HIV
dan 29.879 AIDS dengan 5.430 kamatian. Angka ini tidak
mengherankan karena di awal tahun 2000-an kalangan ahli
epidemiologi sudah membuat estimasi kasus HIV/AIDS di
Indonesia yaitu berkisar antara 80.000 130.000. Dan sekarang
Indonesia menjadi negara peringkat ketiga, setelah Cina dan India,
yang percepatan kasus HIV/AIDS-nya tertinggi di Asia.
TB (Tubrkulosis) merupakan salah satu infeksi oportunistik
tersering menyerang pada orang dengan HIV/AIDS di Indonesia.
Infeksi HIV/AIDS memudahkan terjadinya infeksi mycobacterium
tuberculosisPenderita HIV/AIDS mempunyai resiko lebih besar
menderita TB di bandingkan dengan non-HIV/AIDS. Resiko
HIV/AIDS untuk menderita TB adalah 10% per tahun, sedangkan
yang non-HIV/AIDS resiko menderita TB hanya 10% seumur hidup.
Di Amerika Serikat di laporkan angka kejadian TB dengan infeksi
menurun, 4,4 kasus baru per 100.000 populasi (total 13,299 kasus)
pada tahun 2007. Di RSU Dr.Soetomo dilaporkan sebanyak 25-83
%. Sementara Raviglione, dkk menyebutkan bahwa TB merupakan
penyebab kematian tersering pada orang penderita HIV/AIDS. Di
mana WHO memperkirakan TB sebagai penyebab kematian 13%
dari penderita AIDS.
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari HIV/AIDS ?
2. Apa etiologi dari HIV/AIDS ?
3. Bagaimana patofisiologi dari HIV/AIDS?
4. Bagaimana manifestasi klinis HIV/AIDS ?
5. Bagaimana penatalaksanaan medis yang dilakukan pada
HIV/AIDS ?
C. Tujuan
a. Agar mahasiswa/i memahami definisi HIV/AIDS.
b. Agar mahasiswa/i mengetahui etiologi HIV/AIDS.
c. Agar mahasiswa/i memahami patofisiologi HIV/AIDS.
d. Agar mahasiswa/i mengetahui manifestasi klinis dari HIV/AIDS.
e. Agar mahasiswa/i mengetahui penatalaksanaan medik pada
pasien dengan HIV/AIDS.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah sejenis virus yang
menyerang sistem kekebalan tubuh manusia dan dapat menimbulkan
AIDS. HIV menyerang salah satu jenis dari sel-sel darah putih yang
bertugas menangkal infeksi. Sel darah putih tersebut terutama limfosit
yang memiliki CD4 sebagai sebuah marker atau penanda yang berada
di permukaan sel limfosit. Karena berkurangnya nilai CD4 dalam tubuh
manusia menunjukkan berkurangnya sel-sel darah putih atau limfosit
yang seharusnya berperan dalam mengatasi infeksi yang masuk ke
tubuh manusia. Pada orang dengan sistem kekebalan yang baik, nilai
CD4 berkisar antara 1400-1500.
B. Etiologi
E. Patofisiologi
Sel T dan makrofag serta sel dendritik / langerhans (sel imun)
adalah sel-sel yang terinfeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan
terkonsentrasi dikelenjar limfe, limpa dan sumsum tulang. Human
Immunodeficiency Virus (HIV) menginfeksi sel lewat pengikatan dengan
protein perifer CD 4, dengan bagian virus yang bersesuaian yaitu
antigen grup 120. Pada saat sel T4 terinfeksi dan ikut dalam respon
imun, maka Human Immunodeficiency Virus (HIV) menginfeksi sel lain
dengan meningkatkan reproduksi dan banyaknya kematian sel T4 yang
juga dipengaruhi respon imun sel killer penjamu, dalam usaha
mengeliminasi virus dan sel yang terinfeksi. Virus HIV dengan suatu
enzim, reverse transkriptase, yang akan melakukan pemograman ulang
materi genetik dari sel T4 yang terinfeksi untuk membuat double-
stranded DNA. DNA ini akan disatukan kedalam nukleus sel T4 sebagai
sebuah provirus dan kemudian terjadi infeksi yang permanen. Enzim
inilah yang membuat sel T4 helper tidak dapat mengenali virus HIV
sebagai antigen. Sehingga keberadaan virus HIV didalam tubuh tidak
dihancurkan oleh sel T4 helper. Kebalikannya, virus HIV yang
menghancurkan sel T4 helper. Fungsi dari sel T4 helper adalah
mengenali antigen yang asing, mengaktifkan limfosit B yang
memproduksi antibodi, menstimulasi limfosit T sitotoksit, memproduksi
limfokin, dan mempertahankan tubuh terhadap infeksi parasit. Kalau
fungsi sel T4 helper terganggu, mikroorganisme yang biasanya tidak
menimbulkan penyakit akan memiliki kesempatan untuk menginvasi
dan menyebabkan penyakit yang serius. Dengan menurunya jumlah sel
T4, maka sistem imun seluler makin lemah secara progresif. Diikuti
berkurangnya fungsi sel B dan makrofag dan menurunnya fungsi sel T
penolong. Seseorang yang terinfeksi Human Immunodeficiency Virus
(HIV) dapat tetap tidak memperlihatkan gejala (asimptomatik) selama
bertahun-tahun. Selama waktu ini, jumlah sel T4 dapat berkurang dari
sekitar 1000 sel perml darah sebelum infeksi mencapai sekitar 200-300
per ml darah, 2-3 tahun setelah infeksi. Sewaktu sel T4 mencapai kadar
ini, gejala-gejala infeksi (herpes zoster dan jamur oportunistik) muncul,
Jumlah T4 kemudian menurun akibat timbulnya penyakit baru akan
menyebabkan virus berproliferasi. Akhirnya terjadi infeksi yang parah.
Seorang didiagnosis mengidap AIDS apabila jumlah sel T4 jatuh
dibawah 200 sel per ml darah, atau apabila terjadi infeksi opurtunistik,
kanker atau dimensia AIDS.
F. Pathway
G. Komplikasi
Komplikasi dengan penyakit HIV-AIDS,yaitu :
Penurunan system kekebalan tubuh akibat virus HIV (Hiuman Immuno
Deficiency Virus), menyebabkan tubuh mudah diserang penyakit-
penyakit.
1. Tuberkulosis Paru
2. Pneumonia Premosistis
3. Berbagai macam penyakit kanker
4. Pemerikasaan Penunjang
H. Penatalaksanaan Medis
1. Pengobatan Suporatif
Tujuan :
Meningkatkan keadaan umum pasien
Pemberian gizi yang sesuai
Obat sistometik dan vitamin
Dukungan Pasienkologis
2. Pengobatan infeksi opurtunistik
a. Untuk infeksi :
Kardidiasis eosofagus
Tuberculosis
Toksoplasmosis
Herpes
Pengobatan yang terkait AIDS, limfoma malignum, sarcoma
Kaposa dan sarcoma servik, disesuaikan dengan standar
terapi penyakit kanker
b. Terapi :
Filikonasol
Rifamfisin, INH, Etambutol, Piraziramid, Stremptomisin
Pirimetamin,Sulfadiazine, Asam folat
Ansklovir
Kotrimoksazol
c. Pengobatan anti retro virus
Tujuan :
Mengurangi kematian dan kesakitan
Menurunkan jumlah virus
Meningkatkan kekebalan tubuh
Mengurangi resiko penularan
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah sejenis virus yang
menyerang sistem kekebalan tubuh manusia dan dapat
menimbulkan AIDS. Manifestasi klinis penyakit AIDS menyebar
luas dan pada dasarnya dapat mengenai setiap sistem organ, salah
satunya sistem pernapasan. Pneumonia Pneumocystis carinii.
Gejala napas yang pendek, sesak napas (dispnea), batuk-batuk,
nyeri dada dan demam akan menyertai berbagai infeksi oportunitis.
Daftar Pustaka
Smeltzer, Bare, 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal
Bedah, Brunner dan suddart, Edisi 8, Jakarta,EGC