7.bab 2
7.bab 2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
atau gagasan dari satu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya, komunikasi
dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak.
apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi
bahasa latin yaitu Communis yang artinya sama atau Communico yang artinya
kepada komunikan melalui media dan diharapkan menghasilkan umpan balik atau
feedback.
komunikasi berlangsung, mengapa itu terjadi, manfaat apa yang dirasakan, akibat-
akibat apa yang ditimbulkannya, apakah tujuan dari aktifitas berkomunikasi sesuai
19
informasi dan pengertian dari seseorang kepada orang lain. Komunikasi hanya
bisa terjadi bila ada seseorang menyampaikan pesan kepada orang lain dengan
Dalam Hubungan ini untuk memperoleh kejelasan, ada baiknya kalau kita
kaji model proses komunikasi yang di tampilkan oleh Onong Uchyana dalam
Gambar 2.1
Proses Komunikasi
Noise
Feedback Response
Unsur-unsur Komunikasi :
sejumlah orang.
b) Encoding : Penyandian, yaitu proses pengalihan pikiran ke dalam bentuk
lambang.
c) Message : Pesan yang merupakan seperangkat lambang bermakna yang
komunikan.
e) Decoding : Yaitu proses dimana komunikan menetapkan makna pada
pesan.
21
pesan kepada orang lain dengan tujuan tertentu. Di dalam pengertian tersebut,
Sedangkan menurut Prof. Dr. Hafied Cangara dalam bukunya “Pengantar Ilmu
a. Sumber
b. Pesan
c. Media
d. Penerima
e. Pengaruh
f. Tanggapan balik
g. Lingkungan (Cangara, 2012 : 24-28)
22
dapat terdiri dari satu orang, tetapi bisa juga dalam bentuk kelompok misalnya
partai, organisasi, atau lembaga. Sumber sering disebut juga dengan pngirim,
tatap muka atau melalui media komunikasi. Isinya dapat berupa ilmu
mengenai saluran atau media. Ada yang menilai bahwa media bisa bermacam-
dianggap sebagai media komunikasi. Selaini itu, ada pula media komunikasi
Penerima adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh
sumber. Penerima bisa terdiri dari satu orang atau lebih, bisa dalam bentuk
kelompok, partai, atau negara. Penerima biasa disebut dengan berbagai macam
istilah seperti khalayak, sasaran, komunikan, atau dalam bahasa Inggris audience
atau receiver.
23
dirasakan, dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan.
Pengaruh ini bisa terjadi pada pengetahuan, sikap, dan tingkah laku seseorang.
adalah salah satu bentuk daripada pengaruh yang berasal dari penerima. Akan
tetapi sebenarnya umpan balik bisa juga berasal dari unsur lain seperti pesan dan
komunikasi. Faktor ini dapat digolongkan atas empat macam, yakni lingkungan
layaknya manusia jika lapar, maka tentu ia akan makan. Tujuannya adalah
Misalnya, seorang petani, selain bekerja dalam mengolah dan merawat padi, ia
juga membutuhkan orang lain, misalnya dalam membeli pupuk, menjual hasil
24
pertaniannya. Oleh karena itu, ia akan berkomunikasi dengan orang lain agar
mencapai kebutuhan-kebutuhannya.
Uchjana Effendy ada empat fungsi utama dari kegiatan komunikasi, yaitu:
komunikasi di kalangan para pakar juga berbeda satu sama lainnya. Klasifikasi itu
bidang studinya.
bentuk, yaitu :
Istilah Public Relations merupakan gabungan dari dua kata yaitu Public
yang berarti masyarakat luas dan Relations yang berarti hubungan, dalam definisi
menciptakan opini publik sebagai input yang menguntungkan kedua belah pihak,
ahli seperti menurut Dr. Rex Harlow yang dikutip oleh Ruslan dalam bukunya
berhubungan dengan opini dan isu publik yang tengah berkembang, guna
Menurut Sr. Maria Assumpta Rumanti OSF dalam buku Dasar – Dasar Public
Selanjutnya, jika hal tersebut sudah dapat dicapai maka upaya untuk
baik pihak organisasi maupun publik menjadi esensi yang mendasar dari kegiatan
Public Relations.
Definisi Public Relations yang disepakati oleh para ahli yang bergabung
dalam IPRA di Den Haag ini menyatakan dengan tegas bahwa Public Relations
adalah fungsi manajemen, artinya PR tersebut melekat pada manajemen. Hal ini
29
publik didalam organisasi dan publik diluar organisasi, yang mana landasan utama
dari komunikasi ini adalah adanya saling pengertian diantara keseluruhan publik
terbatas pada saling pengertian saja melainkan juga berbagai macam tujuan
tujuan yang spesifik yaitu kegiatan Public Relations tercipta suatu kerjasama yang
harmonis diantara kedua belah pihak dari publik terhadap organisasi atau
perusahaan maupun sebaliknya sehingga timbul citra yang positif dan tujuan yang
menyeluruh.
yang harmonis antara suatu badan atau organisasi dengan publiknya, usaha untuk
dilaksanakan oleh Public Relations dengan mewujudkan hal – hal yang positif
kebenaran, kejujuran, serta etika dan kepercayaan.Dari tiga hal tersebut haruslah
selalu dipegang teguh oleh para ahli praktisi Public Relations dalam melakukan
setiap kegiatannya.
dikutip oleh Yuanita dalam bukunya Dasar – Dasar Public Relations, membagi
tempat ia bekerja agar tujuan dari apa yang ingin dicapai oleh perusahaan dapat
perusahaan.
31
Menurut Doizer dan Broom yang dikutip Rosady Ruslan dalam bukunya
diantaranya :
1. Penasehat Ahli
Praktisi humas dapat membantu untuk mencari solusi
dalam penyelesaian masalah hubungan dengan publiknya.
Disini pihak manajemen bersifat pasif untuk menerima
atau mempercayaiapa yang telah disarankan oleh pakar
humas dalam memecahkan dan mengatasi permasalahan
Public Relations yang tengah dihadapi oleh perusahaan
yang bersangkutan.
2. Fasilitator Komunikasi
Praktisi humas berperan sebagai pihak manajemen dalam
hal mendengar apa yang diinginkan dan diharapkan oleh
para publiknya, dan sekaligus mampu menjelaskan
kembali kebijakan dan harapan organisasi kepada pihak
publiknya. Dengan adanya komunikasi timbal balik
tersebut maka dapat tercipta saling pengertian,
menghargai, mempercayai, mendukung dan toleransi yang
baik dari kedua belah pihak.
3. Fasilitator Proses Pemecahan Masalah
Peranan praktisi Humas dalam pemecahan masalah ini
merupakan bagian tim manajemen, yang peranannya
dapat membantu pimpinan organisasi baik sebagai
penasihat hingga mengambil tindakan keputusan dalam
menangani krisis yang tengah dihadapi secara rasional
dan profesional.
4. Teknisi Komunikasi
Berbeda dengan tiap peranan praktisi Humas profesional
sebelumnya yang terkait dengan fungsi dan peranan
manajemen organisasi, peranan teknisi komunikasi hanya
menyediakan layanan teknisi komunikasi. Sistem
komunikasi dalam organisasi tergantung dari masing –
masing bagian atau tingkatan, yaitu secara teknis
komunikasi, baik arus ataupun media komunikasi yang
dipergunakan dari tingkatan pimpinan dengan bawahan
akan berbeda dari bawahan ke tingkat atasan. (2005:20-
21)
32
manager yang baik, yang memiliki kemampuan teknis dalam hal berkomunikasi.
mengatakan bahwa istilah fungsi menunjukkan suatu tahap pekerjaan yang jelas
yang diperlukan oleh setiap organisasi, karena Public Relations harus dekat
yang menentukan kelangsungan suatu organisasi secara positif arti penting Public
Relations sebagai sumber informasi terpercaya kian tersa pada era globalisasi dan
Cutlip, Center dan Broom dalam bukunya Effective Public Relations Edisi ke
9 adalah :
pendapat, sikap, sifat dan tingkah laku publik dengan jalan menumbuhkan
didasarkan atas strategi dan teknik berinteraksi yang mengarah pada terciptanya
perusahaan.
36
dapat diketahui dari ada tidaknya kegiatan yang menunjukan ciri-cirinya yakni :
sebagai berikut :
diharapkan dapat menjaga hubungan baik yang berdampak pada peningkatan citra
pikiran yang terjadi di dalam diri komunikator sendiri. Jadi dapat diartikan bahwa
personal lebih dari satu orang. R Wayne Pace mengatakan bahwa komunikasi
Komunikasi jenis ini dibagi lagi menjadi komunikasi diadik, komunikasi publik,
adalah:
bahwa diri pribadi individu terletak dalam diri individu dan tidak mungkin
persespsi si pengamat.
Kelebihan dari sistem komunikasi ini adalah umpan balik yang bersifat
harus memiliki lima aspek efektifitas komunikasi yang dikemukakan oleh Joseph
1) Keterbukaan (Openess)
2) Empati (Emphaty)
3) Sikap mendukung (Supportiveness)
4) Sikap positif (Positiveness)
5) Kesetaraan (Equality) (Liliweri, 1997:12)
42
untuk bereaksi secara jujur terhadap stimulus yang datang dan keterbukaan
Salah satu contoh dari aspek ini yaitu menilai pesan secara objektif dengan
Sikap positif, Hal lain yang harus dimiliki adalah sikap positif
(positiveness). Seseorang yang memiliki sikap diri yang positif, maka ia pun akan
mengkomunikasikan hal yang positif. Sikap positif juga dapat dipicu oleh
orang lain.
merupakan pengiriman pesan dari seseorang dan diterima oleh orang lain dengan
1. Interaksi intim
2. Percakapan sosial
famili, dan orang-orang yang sudah mempunyai ikatan emosional yang kuat.
berbicara tentang perhatian, minat di luar organisasi seperti isu politik, teknologi
dalam kontrol, yang meminta atau bahkan menuntut informasi dari yang lain.
dua orang terlibat dalam percakapan yang berupa tanya jawab. Misalnya atasan
pekerjaannya.
Masalah penting dan sangat mendasar bagi setiap organisasi agar dapat
menyiasati perubahan yang cepat berkembang kala ini amat tergantung pada
kualitas dan kuantitas sumber daya manusia, hal ini dapat dilihat dari sikap serta
pelaksanaan tugas dan fungsi dalam organisasi dengan baik. Pengelompokan dan
tenaga profesional yang handal dan berkemampuan memadai. Hal ini tentunya
dengan adanya perencanaan awal serta kemauan pihak yang berkompeten untuk
bahwa :
dan kemampuan serta trampil dalam setiap bidang tugas yang dilaksanakannya
sehari-hari demi tercapainya kinerja yang optimal sesuai dengan misi organisasi.
individu dan kinerja organisasi, agar dapat tercapai tujuan organisasi sesuai misi,
fungsi organisasi dapat tercapai tujuannya sesuai dengan visi - misi secara optimal
menurut standar tertentu yang telah diharapkan oleh organisasi itu sendiri maupun
para pihak yang berkepentingan. Menurut Korten dan Alfonso, 1981 dalam
keahlian pegawai merupakan sutu pencerminan dari arah dan tujuan yang ingin
dicapai sebuah organisasi. Sejalan dengan yang telah dikemukakan oleh Ancok
pesat kala ini, pegawai yang profesional adalah yang mampu menyesuaikan
dengan lingkungan yang cepat berubah agar bisa merespon kebutuhan dan
kemauan yang diingini nasabah dalam hal ini tentunya masyarakat banyak yang
yang didasari oleh pengetahuan yang mendalam, mengerti dan paham atas apa
yang akan dilakukan dan yang telah dilaksakannya dalam pekerjaan yang
bukanlah suatu hal yang mudah dalam rangka mencapai tujuan organisasi seiring
Industri bahwa :
tingkat pendidikan, pelatihan yang telah diikuti pegawai, tingkat disiplin dan
Tidak cukup hanya pendidikan formal dan pelatihan yang diikuti berupa
kursus dan penataran saja, namun juga unsur disiplin dari karyawan/pegawai
harus pula ada dalam suatu organisasi. Dengan adanya disiplin yang baik
diharapkan akan bisa memacu kinerja ke arah yang lebih optimal dan efisien
dalam suatu organisasi. Hal tersebut sesuai dengan yang dikemukakan oleh
beban tugas yang seharusnya ia laksanakan sesuai dengan aturan yang berlaku,
49
penuh kreatif dan motivasi. Sejalan pula dengan yang dikatakan oleh Hasibuan
2.5 Efektivitas
3. Membawa hasil.
pesan. Kiat mengirimkan pesan secara efektif menurut Johnson (1981) dalam
dipenuhi, yaitu :
komunikasi yang bertujuan untuk mengidentifikasi isi pesan. Pada beberapa jenis
ahli, baik itu timbul dari pendidikan yang lebih baik, status sosial atau jabatan
53
dan mencapai makna yang sama, ketika apa yang disampaikan komunikator
Interaksional, teori ini mengemukakan adanya pemisahan diri, orang lain, dan
objek yang dalam realitasnya, orientasi terhadap ketiganya bersifat simultan dan
kemanunggalan yang unidimensional dari diri, orang lain, objek, dan konteks
kultural, yang jelas tidak mencerminkan realitas. Seperti terlihat pada gambar
dibawah ini.
54
lingkaran yang berupa garis-garis putus itu. Jadi, A berorientasi kepada A (diri)
dan B (orang lain), dan B berorientasi baik kepada A (orang lain) dan B (diri)
pengambilan peran.
kemanusiawiannya melalui interaksi social sebagai diri social, maka istilah yang
ialah kita dalam mengambil “peran” kita disuatu organisasi, di divisi sistem dan
jabatan di tiap unitnya, dapat dikatakan “peran” yang kita ambil ini adalah jabatan
55
yang kita duduki, bagaimana kita mengusai tugas-tugas kita dan menjalankannya
Diri berkembang hanya melalui interaksi dengan orang lain. Dengan kata
mengambil peran “orang lain” dan mengamati “diri” sebagai objek orientasinya.
Dengan mengamati diri melalui peran orang lain semestinya tidak berbeda dari
mengamati orang lain. Dan selama orang dapat berbuat salah dalam menilai
“orang lainnya” orang yang lain, maka orang dapat pula berbuat kesalahan yang
serupa dalam mengkaji “orang lainnya” dari dirinya. Demikian pula, pengalaman
dan perilaku yang berulang-ulang dalam waktu lama atau dalam situasi yang tidak
peran (role taking) dari perspektif ini, komunikator memandang dirinya dari
perspektif “orang lain” serta memandang orang lain dari perspektif dirinya.
Karena itu, komunikator dapat menyesuaikan perilaku dengan orang lain dengan
Peran yang dimaksud disini ialah jabatan yang mempunyai fungsi untuk
yang dilakukan antar unit dan antar departmen berjalan dengan lancar, maka
56
yang terpisah dari prilaku para komunikator. Sudah tentu, dalam situasi
objek/pekerjaan, hubungan social itu sendiri, tujuan, orang yang lain, peristiwa –
singkatnya, apa saja yang mungkin dijadikan topik pembicaraan ataupun objek
Penyesuaian perangkat perilaku ini konsisten dengan konsep dalam “peran” yang
situasi tertentu “bagian” yang mana dari pribadi yang tercermin dalam situasi
perbedaan yang signifikan dari masing-masing sisi, untuk mencapai tujuan dari
organisasi maka penyesuaian diri menjadi point utama, langkah apa yang akan
WGSS yaitu new core banking Bank Woori Saudara, maka para pegawai harus
dengan suatu “ikatan empatis” (emphatic bond), “identifikasi diri” atau “saling
kemampuan dari masing-masing staff untuk dapat berdialog satu sama lain
terbaik, pada saat berdiskusi tersebut terjadi pertukaran informasi dari masing-
58
mengembangkan definisnya tentang diri,yang lain, dan juga situasi selama proses
definisi-definisinya.
daripadanya) oleh kondisi dan stimuli pemula pada waktu ia memasuki konteks
social tertentu. Motif, sikap, citra, nilai pengharapan dan persepsi dan sebagainya
berubah dari waktu ke waktu. Yang paling penting adalah bahwa “perangkat” (set)
diri individu.
59
Akan tetapi, menurut Blummer, diri itu hanya tercermin hanya melalui
interaksi social (termasuk interaksi diri), yang tergantung pada situasi social dan
penyelarasan perilaku dengan “yang lain”. Dengan kata – kata Blummer : “ Berkat
interaksi dengan diri sendiri (self interaction) manusia menjadi suatu oraganisme
yang bertindak untuk mengatasi situasi dan bukan hanya menjadi organisme yang
memberikan respon pada permainan faktor”. Jadi, tindakan itu tidak hanya
dilakukan oleh para staff sebagai bentuk dari jabatan ialah untuk mengembangkan
kolektivitas itu mencerminkan tidak hanya pengelompokan social akan tetapi juga
individu-individu terhadap diri orang lain dan objek, untuk mencapai tujuan
perusahaan asing, untuk menopang kebutuhan akan teknologi maka tenaga kerja
dalam team. Namun perbedaan bahasa, perbedaan budaya, dan perbedaan suasana
mereka harus mengadopsi sikap, opini dan perilaku yang diinginkan oleh
peneliti memerlukan kerangka berfikir yang berupa teori atau pendapat para ahli
yang tidak diragukan lagi kebenarannya, yaitu teori mengenai hal yang berkaitan
menekankan pada proses komunikasi dua arah diantara para komunikator. Dengan
kata lain, komunikasi berlangsung dua arah yaitu dari pengirim kepada penerima
dan dari penerima kepada pengirim. Proses melingkar ini menunjukkan bahwa
beberapa model linier lainnya. Pada model stimulus-respon (S-R) dan model
linear lainnya mengasumsikan bahwa manusia itu pasif, maka model interaksional
sangat berbeda dengan interaksi biasa yang ditandai dengan pertukaran ”stimulus
aktif, kreatif dan reflektif, menafsirkan, dan menampilkan perilaku kompleks yang
sulit diprediksi. Model yang lebih sesuai untuk menjelaskan model interaksional
adalah model verbal. Beberapa konsep penting yang digunakan dalam model ini
yaitu diri (self), diri yang lain (other), simbol, makna, penafsiran, dan tindakan.
menjadi dasar model ini yaitu , Pertama; manusia bertindak berdasarkan makna
Jadi pada konteks ini dijelaskan bahwa individu, perilaku manusia serta
struktur masyarakat akan terus berubah. Hal itu dikarenakan interaksi manusia
melalui interaksi dengan sesama manusia (interaksi sosial), yaitu melalui melalui
proses pengambilan peran orang lain (role taking). Diri (self) berkembang lewat
keluarga (significant others) dalam suatu tahap yang disebut tahap permainan
penafsiran atas pesan atau perilaku orang lain oleh para peserta komunikasi.
Beberapa konsep penting yang digunakan adalah diri sendiri, diri orang lain,
apa yang cocok untuk dilakukan dari dari masing – masing individu tersebut,
63
karena persepsi yang dihasilkan oleh seseorang akan berbeda dengan yang lainnya
Yang lebih penting lagi adalah bagaimana suatu pesan tertentu disesuaikan
ingatlah berbagai makna pujian “sederhana” yang anda sampaikan kepada seorang
kawan, apakah itu anda sampaikan segera setelah kawan itu memuji anda , atau
memenuhi janji kencan (lingkungan atau konteks temporal) yang kemudian dapat
professional, yaitu mutu, kualitas dan tindak tanduk sehingga dapat memenuhi
strandar kerja, moral dan etika yang ada dalam pekerjaan tersebut, agar tujuan
bentuk komitmen dari para anggota suatu profesi untuk senantiasa mewujudkan
pegawai, diantaranya;
65
Hal ketiga inilah yang sulit dirumuskan dan dinyatakan secara utuh, karena
proses aktualisasinya tidak hanya ditentukan oleh sifat dan watak seseorang, tetapi
ditentukan juga oleh sistem nilai yang berlaku dalam suatu lingkungan kerja.
Sebagai contoh, seseorang yang berwatak jujur dapat berubah menjadi pribadi
yang korup, karena sistem nilai yang berlaku di lingkungan kerjanya memang