Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Salah satu persyaratan utama dalam penerapan SNI ISO/IEC 17025:2017 adalah pembuatan
dokumen dan pelaksanaanya secara konsisten. Jika kita merujuk pada ISO/TR 10013:2011
Guideline for quality management system documentation, Annex 1 terdapat 3 Hirarki/Level
dokumen :
1. Level A, Quality Manual (Panduan Mutu)
2. Level B, Quality Management System Procedure (SOP, SPO, atau Prosedur Kerja)
3. Level C, Work Instruction and other documents for quality management system (Instruksi
Kerja dan Formulir)
Setelah membuat Panduan Mutu, selanjutnya laboratorium harus meyiapkan beberapa dokumen
lanjutan yaitu prosedur (SOP, SPO), instruksi kerja, dan formulir yang terkait.
Di Indonesia, Quality Management System Procedure dikenal dengan SOP (Standard Operational
Procedure) atau SPO (Standar Prosedur Operasi) atau beberapa lainnya menyebutnya sebagai PK
(Prosedur Kerja).
Untuk mengaplikasikan Sistem Manajemen Laboratorium sesuai SNI ISO/IEC 17025:2017, kita
membutuhkan banyak SOP untuk menjamin agar sistem berjalan dengan baik. Beberapa SOP yang
dibutuhkan tertera secara jelas dalam bunyi klausul di dalamnya.
Berikut adalah 8 Prosedur terdokumentasi yang harus disiapkan sesuai SNI ISO/IEC 17025:2017
1. Klausul 6.2.5 SNI ISO/IEC 17025:2017
Laboratorium harus memiliki prosedur dan menyimpan rekaman untuk:
a. Penentuan persyaratan kompetensi
b. Pemilihan personil
c. Pelatihan personil
d. Penyeliaan personil
e. Otorisasi personil
f. Pemantauan kompetensi personil