Anda di halaman 1dari 62

yang sudah dikoreksi

PERATURAN
DIREKTUR JENDERAL PENGUATAN DAYA SAING
PRODUK KELAUTAN DAN PERIKANAN
NOMOR 18/PER-DJPDSPKP/2017
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN BANTUAN PEMERINTAH PEMBANGUNAN
COLD STORAGE TAHUN 2017

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DIREKTUR JENDERAL PENGUATAN DAYA SAING


PRODUK KELAUTAN DAN PERIKANAN,
Menimbang : a. bahwa dalam rangka mewujudkan efektivitas dan
terukurnya hasil pelaksanaan pengelolaan Bantuan
Pemerintah di lingkup Direktorat Jenderla Penguatan
Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan, perlu
menyempurnakan Peraturan Direktur Jenderal
Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan
Perikanan Nomor 7/PER-DJPDSPKP/2017 tentang
Petunjuk Teknis Pengelolaan Bantuan Pemerintah
Pembangunan Cold Storage Tahun 2017;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana yang
dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan
Peraturan Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing
Produk Kelautan dan Perikanan tentang Petunjuk
Teknis Pengelolaan Bantuan Pemerintah
Pembangunan Cold Storage Tahun 2017;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang
Perikanan sebagaimana telah diubah dengan Undang-
Undang Nomor 45 Tahun 2009 (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 118,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4433);
2. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang
Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8);
3. Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2015 tentang
Kementerian Kelautan dan Perikanan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 111)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden
Nomor 2 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas
Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2015 tentang
Kementerian Kelautan dan Perikanan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 5);
-2-

4. Peraturan Menteri Keuangan Nomor


168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme Pelaksanaan
Anggaran Bantuan Pemerintah pada Kementerian
Negara/Lembaga (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 1340) sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
173/PMK.05/2016 tentang Perubahan atas Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015 tentang
Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan
Pemerintah pada Kementerian Negara/Lembaga
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor
1746);
5. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
70/PERMEN-KP/2016 tentang Pedoman Umum
Dalam Rangka Penyaluran Bantuan Pemerintah di
Kementerian Kelautan dan Perikanan (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 2153);
6. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
6/PERMEN-KP/2017 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 220);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENGUATAN DAYA


SAING PRODUK KELAUTAN DAN PERIKANAN TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN BANTUAN
PEMERINTAH PEMBANGUNAN COLD STORAGE
TAHUN 2017.

Pasal 1
Menetapkan Petunjuk Teknis Pengelolaan Bantuan Pemerintah Pembangunan
Cold Storage Tahun 2017 sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan ini.

Pasal 2
Petunjuk Teknis Pengelolaan Bantuan Pemerintah Pembangunan Cold Storage
Tahun 2017 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 digunakan sebagai
pedoman bagi satuan kerja lingkup Direktorat Logistik, Direktorat Jenderal
Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan, Dinas yang
menangani urusan kelautan dan perikanan di Daerah, dan Penyuluh
Perikanan serta para pelaku usaha perikanan dalam penyaluran dan
pengelolaan Bantuan Pemerintah Pembangunan Cold Storage Tahun 2017.
-3-

Pasal 3
Pada saat Peraturan Direktur Jenderal ini mulai berlaku, Peraturan Direktur
Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Nomor
7/PER-DJPDSPKP/2017 tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan Bantuan
Pemerintah Pembangunan Cold Storage Tahun 2017, dicabut dan dinyatakan
tidak berlaku.
Pasal 4
Peraturan Direktur Jenderal ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 15 Mei 2017

DIREKTUR JENDERAL PENGUATAN


Paraf DAYA SAING PRODUK KELAUTAN DAN
Sesditjen
PERIKANAN
Dir.Logistik
Kabag Program
Kabag Hukum, Kerja Sama, ttd.
dan Humas
Kasubbag Hukum
NILANTO PERBOWO

Salinan sesuai dengan aslinya


Kepala Bagian Hukum, Kerja Sama,
dan Humas

Esti Budiyarti
-4-

Lampiran I : Peraturan Direktur Jenderal


Penguatan Daya Saing Produk
Kelautan dan Perikanan
Nomor 18/PER-DJPDSPKP/2017
tentang Petunjuk Teknis
Pengelolaan Bantuan Pemerintah
Pembangunan Cold Storage
Tahun 2017

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Tujuan
Tujuan penyusunan Petunjuk Teknis Penyaluran Bantuan
Pemerintah Cold Storage adalah:
a. terlaksananya pembangunan, penyaluran dan pemanfaatan bantuan
pemerintah cold storage 100 dan 200 ton;
b. terjaganya mutu ikan dengan terbekukannya produk perikanan
berdasarkan utilitas Air Blast Freezer sebesar 40% selama 1 tahun
untuk cold storage kapasitas 100 dan 200 ton (efektif terhitung di
tahun 2018).

1.2. Pengertian

a. Bantuan Pemerintah adalah bantuan yang tidak memenuhi kriteria


bantuan sosial yang diberikan oleh Pemerintah kepada perseorangan,
kelompok masyarakat atau lembaga pemerintah/nonpemerintah.

b. Sarana sistem rantai dingin adalah peralatan untuk menerapkan


teknik pendinginan maupun pembekuan terhadap ikan secara terus
menerus dan tidak terputus sejak penangkapan, pemanenan,
penanganan, pengolahan, distribusi hingga diterima konsumen.
Penerapan sistem rantai dingin bertujuan untuk menjaga mutu dan
keamanan produk perikanan.

c. Cold Storage adalah satu kesatuan bangunan yang terdiri dari


konstruksi sipil, konstruksi rangka baja dan pekerjaan instalasi
berbagai jenis cold room yang dirancang dengan desain khusus.

d. Dinas Provinsi atau Kabupaten/Kota adalah Satuan kerja perangkat


daerah provinsi dan kabupaten/kota yang bertanggung jawab
dibidang kelautan dan perikanan.
-5-

1.3. Sasaran

Sasaran bantuan pemerintah pembangunan Cold Storage adalah


Lembaga Pemerintah dan Lembaga Nonpemerintah.

1.4. Ruang Lingkup

Ruang lingkup Petunjuk Teknis Pengelolaan Bantuan Pemerintah


Pembangunan Cold Storage Tahun 2017 ini meliputi:

a. Pelaksanaan Penyaluran Bantuan Pemerintah, yang terdiri atas:


1) Pemberi Bantuan Pemerintah;
2) Bentuk dan Rincian Bantuan Pemerintah;
3) Persyaratan Penerima Bantuan Pemerintah;
4) Tata Kelola Bantuan Pemerintah;
b. Pertanggungjawaban Bantuan; dan
c. Pembinaan, Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan.
-6-

BAB II
PELAKSANAAN PENGELOLAAN BANTUAN PEMERINTAH

2.1. Pemberi Bantuan Pemerintah

Pemberi Bantuan Pemerintah Pembangunan berupa Cold Storage


adalah Satuan Kerja Direktorat Logistik, Direktorat Jenderal Penguatan
Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan. Sumber dana berasal dari
Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara (APBN) yang terdapat pada
DIPA tahun anggaran 2017.

2.2. Bentuk Bantuan Pemerintah

Jenis Bantuan Pemerintah berupa Cold Storage diberikan melalui


anggaran Kementerian Kelautan dan Perikanan, yaitu Satuan Kerja
Direktorat Logistik, Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk
Kelautan dan Perikanan Tahun 2017.

Cold Storage termasuk dalam Bantuan Pemerintah berupa Bantuan


pembangunan bangunan.

2.3. Persyaratan dan Spesifikasi Teknis

Bantuan Cold Storage tahun anggaran 2017 berjumlah 7 (tujuh) unit


yang terdiri dari Cold Storage 200 ton dan 100 ton.

Bantuan Pemerintah berupa pembangunan Cold Storage sekurang-


kurangnya memenuhi persyaratan umum dan spesifikasi teknis sebagai
berikut:

a. Persyaratan Umum Cold Storage


Bantuan Pemerintah berupa pembangunan Cold Storage dengan
persyaratan umum sebagai berikut:
1) Dokumen perencanaan
a) dokumen studi kelayakan (data potensi perikanan, jenis
produk dan rencana operasional/kelayakan usaha, kondisi
eksisting) yang dikeluarkan oleh tenaga ahli; dan
b) Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan dokumen anggaran.
-7-

2) Lokasi
a) status kepemilikan lahan jelas milik pemerintah daerah dan
harus diserahkan terlebih dahulu selama pembangunan Cold
Storage kepada Ditjen PDSPKP;
b) lokasi pembangunan harus berada pada lokasi yang sudah
ada aktifitas bisnis perikanan baik kegiatan produksi maupun
pemasaran dengan volume yang cukup yang secara rill
memerlukan fasilitas Cold Storage serta didukung dengan
aksestabilitas untuk penyediaan ikan yang akan disimpan
dalam Cold Storage maupun pemasaran lokal dan antar
daerah; dan
c) lahan clean and clear (status kepemilikan jelas yang
dibuktikan dengan sertifikat, tidak dalam sengketa, sesuai
dengan tata ruang yang direncanakan).
3) Ketersediaan air bersih, antara lain:
a) air harus memenuhi standar untuk penanganan pangan; dan
b) kapasitas debit air minimal 24 m³/hari yang dibutuhkan
sudah tersedia di lokasi baik dari PAM maupun sumber air
lainnya yang siap digunakan, dibuktikan dengan surat
keterangan ketersediaan sumber air bersih dari perusahaan
penyedia air bersih.
4) Ketersediaan listrik, antara lain:
a) kapasitas listrik yang tersedia siap digunakan di lokasi,
dibuktikan dengan surat keterangan ketersediaan/dukungan
listrik dari PLN; dan
b) Cold Storage 200 ton membutuhkan daya listrik minimal 200
KVA atau sesuai dengan kapasitas Cold Storage yang
dibangun. Penyediaan listrik sesuai kebutuhan disediakan
oleh pengelola baik untuk operasional selama proses
pembangunan maupun sebelum dilakukan running test.
5) Memiliki dokumen AMDAL atau UKL/UPL (Upaya Pengelolaan
Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup).

b. Persyaratan Khusus
1) Bangunan utama
Merupakan satu kesatuan bangunan yang terdiri dari
konstruksi sipil, konstruksi rangka baja dan pekerjaan instalasi
-8-

berbagai jenis cold room yang dirancang dengan desain khusus.


a) yang termasuk dalam konstruksi sipil adalah pekerjaan
persiapan lahan, pembangunan pondasi (termasuk pondasi
mesin refrigerasi dan pondasi cold room), pekerjaan instalasi
air, pekerjaan instalasi listrik dan pekerjaan konstruksi
bangunan/ruang sipil yang sekurang-kurangnya terdiri dari
ruang kantor, gudang kering, toilet dan ruang ganti;
b) yang termasuk dalam konstruksi rangka baja adalah
pembangunan konstruksi tiang penyangga dan pekerjaan
atap; dan
c) yang termasuk dalam cold room adalah berbagai macam
ruangan dengan dinding dan atap yang berupa panel
berinsulasi, dilengkapi dengan mesin refrigerasi utnuk
pengaturan suhu dan kecepatan udara di dalamnya. Mesin
refrigerasi yang digunakan terdiri dari condensing unit dan
evaporator berikut sistem control. Beberapa jenis cold room
adalah:
(1) Chiller Cold Storage
Berfungsi sebagai gudang penyimpan produk dingin
dengan suhu ruangan berkisar dari -1 s/d 4°C.
(2) Frozen Cold Storage
Berfungsi sebagai gudang penyimpanan produk beku
dengan suhu ruangan berkisar dari -15 s/d -18°C.
(3) Air blast freezer
Berfungsi sebagai ruangan pembeku produk dengan suhu
ruangan mencapai -40 °C dengan kecepatan udara
sampai dengan 10m/detik untuk menghasilkan produk
beku dengan suhu temperature pusat produk -18°C.
(4) Anteroom
Adalah ruangan antara yang berfungsi untuk menjaga
stabilitas suhu pada ruangan chiller/freezer Cold Storage
dan air blast freezer. Suhu ruangan berkisar dari -5 s/d
15 °C.
(5) Loading room
Adalah ruangan yang berfungsi sebagai penampungan
ketika proses pemuatan produk untuk distribusi. Suhu
ruangan berkisar dari 5 s/d 15 °C.
-9-

(6) Unloading room


Adalah ruangan yang berfungsi sebagai penerimaan
bahan baku. Suhu ruangan berkisar dari 5 s/d 15 °C.
(7) Ruang penanganan
Adalah ruangan dimana di dalamnya terjadi aktifitas
penanganan ikan antara lain perendaman/pencucian,
sortir, grading dan penataan ikan untuk pembekuan.
Suhu ruangan berkisar dari 5 s/d 15 °C.
2) Struktur lantai
Lantai pada pembangunan Cold Storage mempunyai desain
yang khusus agar terbebas dari resiko kerusakan struktur yang
disebabkan proses pengembangan dan penyusutan. Hal ini
disebabkan oleh karena lantai tentunya akan memperoleh beban
temperature dingin yang pasti akan masuk kedalam pondasi,
sehingga dapat menyebabkan kerusakan pada lantai. Struktur
lantai terdiri dari cor beton, pu panel dan pipa ventilasi. Untuk
lantai dalam ruang prosessing, Cold Storage, ABF, anteroom,
loading room didesain khusus dengan kemiringan tertentu agar
tidak terdapat genangan air.

Gambar struktur lantai Cold Storage dan ABF

3) Bangunan penunjang
Prasarana yang sifatnya tidak harus ada di dalam
pembangunan Cold Storage yang meliputi sarana ibadah, ruang
ganti karyawan, lahan parkir, ruang keamanan, dan pagar keliling.
- 10 -

4) Sarana penanganan
Sarana yang digunakan dalam proses penanganan ikan yang
meliputi rak pembeku, pan pembeku, troli, timbangan, mesin ikat,
pallet, pisau, keranjang, cool box, meja stainless, dan perlengkapan
karyawan prosesing.

5) Sarana penunjang
Sarana yang mendukung kelancaran operasional Cold
Storage yang meliputi sarana distribusi berpendingin, forklift, rak
penyimpanan dalam Cold Storage, peralatan sanitasi, peralatan
komunikasi, dan alat pengolah data.

c. Spesifikasi Teknis
1) Spesifikasi Bangunan
a) Standar luas bangunan Cold Storage 200 ton *)

No. Item Barang Spesfikasi Vol/Unit

1 BANGUNAN Pekerjaan Sipil 600 m2


SIPIL bangunan Ukuran
20 x 30 x 6 m

Office, Gudang, Toilet &


Locker dengan PU Panel

b) Layout bangunan Cold Storage 200 ton *)

Contoh desain Cold Storage 200 ton


- 11 -

Contoh desain Cold Storage 100 ton

c) Spesifikasi teknis Cold Storage


1) Cold storage 200 ton

No. Item Barang Spesfikasi Vol/Unit


I Cold Storage 200 T Freezer cap 200 ton dengan suhu ruang
-25 °C, incoming product maksimum 20
ton per hari pada suhu -18 oC.
1. Insulation Panel a. (P. 14,5 x L. 12 x T. 3.5M) dibagi 2 1 Set
ruang;
b. bahan insulator: polyurethane;
c. density minimum 45 ± 5% kg/m³;
d. ketebalan panel: minimum 100 mm;
e. thermal conductivity: maksimum
0.20 W/mk;
f. bahan blowing agent: non
HCFC/HFC/CFC (sesuai dengan
Peraturan Menteri Perindustrian
Nomor 41/MIND/PER/5/2014
tentang Pelarangan Penggunaan
Hydrochlorofluorocarbon (HCFC);
g. Fire Behaviour of Building Material
Test minimum class B2 as per DIN
4102 atau setara;
h. bahan Skin Panel: PPGI;
- 12 -

No. Item Barang Spesfikasi Vol/Unit


i. lapisan zinc untuk daya tahan panel
terhadap karat minimal 275 g/m²;
j. top coat skin panel: food grade dan
mempunyai lapisan antibacterial;
k. panel connection system: cam lock
system;
l. bahan insulation lantai: PU Slab 100
mm dilengkapi dengan bahan
bersifat moisture barrier, dilengkapi
dengan asesoris:
1) weather proof lamp, ventilator;
2) PVC curtain; dan
3) 2 set sliding door 2 x 2,5 m,
dengan handle, lock, rail, stopper
dan door heater;
m. spesifikasi PU tercantum dalam
brosur pabrikan pembuat PU Panel;
dan
n. mendapat dukungan penuh dari
pabrikan pembuat PU Panel.
2 Refrigeration a. condensing unit dirakit langsung 4 Unit
Machine oleh pabrik pembuat compressor;
b. compressor jenis semi hermetic
minimum daya 15 HP;
c. cooling capacity dari condensing unit:
minimum 14 kW pada suhu
evaporasi -32 oC dan suhu
lingkungan 35 0C;
d. mass flow refrigerant pada
compressor: minimum 110 g/s;
e. jenis condensing unit: air cooled
condensing unit;
f. sumber daya listrik 380 V, 3 Phase,
50 Hz;
g. equipment standard:
1) suction and discharge pressure
- 13 -

No. Item Barang Spesfikasi Vol/Unit


gauge;
2) high low pressure control;
3) liquid receiver with sigh glass;
4) oil separator;
5) check valve; dan
6) sight glass and filter dryer;
h. refrigerant: Zero ODP, R404a (sesuai
dengan Peraturan Menteri
Perindustrian Nomor
41/MIND/PER/5/2014 tentang
Pelarangan Penggunaan
Hydrochlorofluorocarbon (HCFC);
i. spesifikasi condensing unit sesuai
dengan yang tercantum dalam
brosur condensing unit;
j. mendapat dukungan penuh dari
pabrikan; dan
k. condensing unit dihasilkan dari
sistem manajemen mutu ISO
Certification 9001: 2008/2015 atau
setara.
3 Evaporator Cold a. mempunyai cooling capacity 4 unit
Storage minimum 14 kW;
temperature -25oC
b. jarak antar fin minimum 6,5 mm;
c. fan minimum 2 x 500 mm;
d. fan motor: 3 Phase/380 V/50 Hz;
e. fin/tube material:
aluminium/copper;
f. air flow: minimum 13.000 m3/h;
g. air throw: minimal 20 m;
h. dilengkapi dengan Heater Defrost
Coil dan Tray;
i. spesifikasi sesuai brosur dan
mendapat dukungan penuh dari
pabrikan; dan
- 14 -

No. Item Barang Spesfikasi Vol/Unit


j. produk dihasilkan dari sistem
manajemen mutu ISO Certification
9001: 2008/2015 atau setara.
4 Control Panel and a. menggunakan pipa jenis hard copper 2 Set
Installation pipe ASTM B 280 atau setara;
b. menggunakan kabel dengan standar
SNI
c. equipment standard kontrol panel:
1) MCCB;
2) magnetic contactor;
3) thermal overload;
4) indicator lamp;
5) time delay relay;
6) temperature and defrost controler;
7) upper/under voltage protection;
dan
8) phase failure protection;
d. pressure test min. 250 psi, 24 jam;
e. refrigerant R404a;
f. tray/ladder support; dan
g. pipe insulation.
II Air Blast Freezer Air Blast Freezer dengan kemampuan
pembekuan 2 ton, dengan hasil product
core temperature -18 0C dalam waktu 8
jam.
1 Insulation Panel a. (P. 5 x L. 4,5 x T. 3.5M); 4 set
Air Blast Freezer b. bahan insulator: polyurethane;
Cap 16 ton/hari c. density minimum 45 ± 5% kg/m³;
-35 °C 2x (L. 5 x d. ketebalan panel: minimum 150 mm;
P. 4.5 x T. 3.5) e. thermal conductivity: maksimum
0.20 W/mk;
f. bahan blowing agent: Non
HCFC/HFC/CFC (sesuai dengan
Peraturan Menteri Perindustrian
Nomor 41/MIND/PER/5/2014
tentang Pelarangan Penggunaan
- 15 -

No. Item Barang Spesfikasi Vol/Unit


Hydrochlorofluorocarbon (HCFC);
g. Fire Behaviour of Building Material
Test minimum Class B2 as per DIN
4102 atau setara;
h. bahan skin panel: PPGI;
i. lapisan zinc untuk daya tahan panel
terhadap karat: minimal 275 g/m²;
j. top coat skin panel: food grade dan
mempunyai lapisan antibacterial;
k. panel connection system: cam lock
system;
l. bahan insulation lantai: PU Slab 150
mm dilengkapi dengan bahan
bersifat moisture barrier, dilengkapi
dengan asesoris:
1) weather proof lamp;
2) PVC curtain; dan
3) 1 set swing door 1 x 2 m, dengan
handle, lock, rail, stopper dan
door heater;
m. spesifikasi PU tercantum dalam
brosur pabrikan pembuat PU Panel;
dan
n. mendapat dukungan penuh dari
pabrikan pembuat PU Panel.
2 Refrigeration a. condensing unit dirakit langsung 4 Set
Machine oleh pabrik pembuat compressor;
Condensing Unit b. compressor jenis two stage semi
Blast Freezer hermetic, 6 silinder dengan
minimum daya 25 HP;
c. cooling capacity dari condensing unit:
minimum 27 kW pada suhu
Evaporasi -30 °C dan suhu
kondensasi 44,3 °C;
d. mass flow refrigerant pada
compressor: minimum 149 g/s;
- 16 -

No. Item Barang Spesfikasi Vol/Unit


e. jenis condensing unit: air cooled
condensing unit;
f. sumber daya listrik 380 V, 3 phase,
50 Hz;
g. equipment standard:
1) suction and discharge pressure
gauge;
2) high low pressure control;
3) liquid receiver with sigh glass;
4) oil separator;
5) check valve; dan
6) sight glass and filter dryer;
h. refrigerant: Zero ODP, R404a (sesuai
dengan Peraturan Menteri
Perindustrian Nomor
41/MIND/PER/ 5/2014 tentang
Pelarangan Penggunaan
Hydrochlorofluorocarbon (HCFC);
i. spesifikasi condensing unit sesuai
dengan yang tercantum dalam
brosur condensing unit;
j. mendapat dukungan penuh dari
pabrikan; dan
k. condensing unit dihasilkan dari
sistem manajemen mutu ISO
Certification 9001: 2008/2015 atau
setara.
3 Evaporator Blast a. mempunyai cooling capacity 4 Set
Freezer Room minimum 27 Kw;
Temperature -35 C b. jarak antar fin minimum 8,5 mm;
c. fan minimum 2 x 630 mm;
d. fan motor: 3 phase/380 V/50 Hz;
e. fin/tube material: aluminium/copper
f. air flow: minimum 29.000 m³/h;
g. air throw: minimal 32 m;
h. dilengkapi dengan heater defrost coil
- 17 -

No. Item Barang Spesfikasi Vol/Unit


dan tray;
i. spesifikasi sesuai brosur dan
mendapat dukungan penuh dari
pabrikan; dan
j. produk dihasilkan dari sistem
manajemen mutu ISO Certification
9001: 2008/2015 atau setara.
4 Control Panel and a. menggunakan pipa jenis hard copper 4 Set
Installation pipe ASTM B 280 atau setara;
b. menggunakan kabel dengan standar
SNI;
c. Equipment Standard Kontrol Panel:
1) MCCB;
2) magnetic contactor;
3) thermal overload;
4) indicator lamp;
5) time delay relay;
6) temperature and defrost controler;
7) upper/under voltage protection;
dan
8) phase failure protection;
d. pressure test min. 250 psi, 24 jam;
e. refrigerant R404a;
f. tray/ladder support; dan
g. pipe insulation.
III Loading Room Suhu 15 0C, ukuran 14,5 x 3 x 3,5 m.
1 Insulation Panel a. (P. 14,5 x L. 3 x T. 3.5M) 1 set
15 °C b. bahan insulator: polyurethane
c. density minimum 45 ± 5% kg/m³;
d. ketebalan panel: minimum 50 mm;
e. thermal conductivity: maksimum
0.20 W/mk;
f. bahan blowing agent: non
HCFC/HFC/CFC (sesuai dengan
Peraturan Menteri Perindustrian
Nomor 41/MIND/PER/5/2014
- 18 -

No. Item Barang Spesfikasi Vol/Unit


tentang Pelarangan Penggunaan
Hydrochlorofluorocarbon (HCFC);
g. Fire Behaviour of Building Material
Test minimum Class B2 as per DIN
4102 atau setara;
h. bahan skin panel: PPGI;
i. lapisan zinc untuk daya tahan panel
terhadap karat: minimal 275 g/m²;
j. top coat skin panel: food grade dan
mempunyai lapisan antibacterial;
k. panel connection system: cam lock
system, dilengkapi dengan asesoris:
1) weather proof lamp;
2) PVC curtain; dan
3) 2 set sliding office door 2 x 2,5 m,
dengan handle, lock, rail, stopper
dan door heater;
l. spesifikasi PU tercantum dalam
brosur pabrikan pembuat PU Panel;
dan
m. mendapat dukungan penuh dari
pabrikan pembuat PU Panel.
2 Refrigeration a. condensing unit dirakit langsung 1 Set
Machine oleh pabrik pembuat compressor;
Condensing Unit b. compressor jenis full hermetic/semi
hermetic dengan minimum daya 5
HP;
c. cooling capacity dari condensing unit:
minimum 13 kW pada suhu
evaporasi 5 °C dan suhu
lingkungan 35 °C;
d. jenis condensing unit: air cooled
condensing unit;
e. sumber daya listrik 380 V, 3 phase,
50 Hz;
f. Equipment Standard:
- 19 -

No. Item Barang Spesfikasi Vol/Unit


1) high low pressure control;
2) liquid receiver; dan
3) sight glass dan filter dryer;
g. refrigerant: Zero ODP, R404a (sesuai
dengan Peraturan Menteri
Perindustrian Nomor
41/MIND/PER/5/2014 tentang
Pelarangan Penggunaan
Hydrochlorofluorocarbon (HCFC)
h. spesifikasi condensing unit sesuai
dengan yang tercantum dalam
brosur condensing unit;
i. mendapat dukungan penuh dari
pabrikan;
j. condensing unit dihasilkan dari
sistem manajemen mutu ISO
Certification 9001: 2008/2015 atau
setara.
3 Evaporator a. mempunyai cooling capacity 1 Set
Temperatur 15 °C minimum 15 Kw;
b. jarak antar fin minimum 4,2 mm;
c. fan minimum 2 x 350 mm;
d. fan motor: 3 phase/380 V/50 Hz;
e. fin/tube material:
aluminium/copper;
f. air flow: minimum 4.000 m³/h;
g. air throw: minimal 15 m;
h. dilengkapi dengan heater defrost coil
dan tray;
i. spesifikasi sesuai brosur dan
mendapat dukungan penuh dari
pabrikan; dan
j. produk dihasilkan dari sistem
manajemen mutu ISO Certification
9001: 2008/2015 atau setara.
4 Control Panel and a. menggunakan pipa jenis hard copper 1 Set
- 20 -

No. Item Barang Spesfikasi Vol/Unit


Installation pipe ASTM B 280 atau setara;
b. menggunakan Kabel dengan standar
SNI;
c. equipment standard kontrol panel:
1) MCCB;
2) magnetic contactor;
3) thermal overload;
4) indicator lamp;
5) time delay relay;
6) temperature and defrost controler;
7) upper/under voltage protection;
dan
8) phase failure protection.
d. pressure test min. 250 psi, 24 jam;
e. refrigerant R404a;
f. tray/ladder support; dan
g. pipe insulation.
IV PROCESSING Suhu 15 0C, ukuran 12 x 13 x 3,5 m
ROOM
1 Insulation Panel a. (P. 12 x L. 13 x T. 3.5M); 1 set
15 °C b. bahan insulator: polyurethane;
c. density minimum 45 ± 5% kg/m³;
d. ketebalan panel: minimum 50 mm;
e. thermal conductivity: maksimum
0.20 W/mk;
f. bahan blowing agent: non
HCFC/HFC/CFC (sesuai dengan
Peraturan Menteri Perindustrian
Nomor 41/MIND/PER/5/2014
tentang Pelarangan Penggunaan
Hydrochlorofluorocarbon (HCFC);
g. Fire Behaviour of Building Material
Test minimum Class B2 as per DIN
4102 atau setara;
h. bahan skin panel: PPGI;
i. lapisan zinc untuk daya tahan panel
- 21 -

No. Item Barang Spesfikasi Vol/Unit


terhadap karat minimal 275 g/m²;
j. top coat skin panel: food grade dan
mempunyai lapisan antibacterial;
k. panel connection system: cam lock
system, dilengkapi dengan asesoris:
1) weather proof lamp;
2) PVC curtain; dan
3) 1 set sliding office door 2 x 2,5 m,
dengan handle, lock, rail, stopper
dan door heater.
l. spesifikasi PU tercantum dalam
brosur pabrikan pembuat PU Panel;
dan
m. mendapat dukungan penuh dari
pabrikan pembuat PU Panel.
2 Refrigeration a. condensing unit dirakit langsung oleh 2 Set
Machine pabrik pembuat compressor;
Condensing Unit b. compressor jenis full hermetic/semi
hermetic dengan minimum daya 5
HP;
c. cooling capacity dari condensing unit:
minimum 13 kW pada suhu
evaporasi 5 °C dan suhu lingkungan
35 °C;
d. jenis condensing unit: air cooled
condensing unit;
e. sumber daya listrik 380 V, 3 Phase,
50 Hz;
f. equipment standard:
1) high low pressure control;
2) liquid receiver; dan
3) sight glass dan filter dryer;
g. refrigerant: Zero ODP, R404a (sesuai
dengan Peraturan Menteri
Perindustrian Nomor
41/MIND/PER/5/2014 tentang
- 22 -

No. Item Barang Spesfikasi Vol/Unit


Pelarangan Penggunaan
Hydrochlorofluorocarbon (HCFC);
h. spesifikasi condensing unit sesuai
dengan yang tercantum dalam brosur
condensing unit;
i. mendapat dukungan penuh dari
pabrikan; dan
j. condensing unit dihasilkan dari
sistem manajemen mutu ISO
Certification 9001: 2008/2015 atau
setara.
3 Evaporator a. mempunyai cooling capacity 2 Set
Temperatur 15 °C minimum 15 Kw;
b. jarak antar fin minimum 4,2 mm;
c. fan minimum 2 x 350 mm;
d. fan motor: 3 phase/380 V/50 Hz;
e. fin/tube material: aluminium/copper;
f. air flow: minimum 4.000 m³/h;
g. air throw: minimal 15 m;
h. dilengkapi dengan heater defrost coil
dan tray;
i. spesifikasi sesuai brosur dan
mendapat dukungan penuh dari
pabrikan; dan
j. produk dihasilkan dari sistem
manajemen mutu ISO Certification
9001: 2008/2015 atau setara.
4 Control Panel and a. menggunakan pipa jenis hard copper 1 Set
Installation pipe ASTM B 280 atau setara;
b. menggunakan kabel dengan standar
SNI;
c. equipment standard kontrol panel:
1) MCCB;
2) magnetic contactor;
3) thermal overload;
4) indicator lamp;
- 23 -

No. Item Barang Spesfikasi Vol/Unit


5) time delay relay;
6) temperature and defrost controler;
7) upper/under voltage protection;
dan
8) phase failure protection;
d. pressure test min. 250 psi, 24 jam;
e. refrigerant R404a;
f. tray/ladder support; dan
g. pipe insulation.
V Monitoring System Dapat diakses melalui PC, smart phone, 1 Set
laptop dengan koneksi Internet untuk
mengetahui temperature dan status
unit pendingin.
VI Pengiriman Biaya pengiriman 1 Pkt

2) Cold Storage 100 ton

No. Item Barang Spesfikasi Vol/Unit


I Cold Storage 100 T Freezer cap 100 ton dengan suhu ruang
-25 °C
1. Insulation Panel a. Minimum 400m3 dibagi 2 ruang; 1 Set
b. bahan insulator: polyurethane;
c. density minimum 45 ± 5% kg/m³;
d. ketebalan panel: minimum 100 mm;
e. thermal conductivity: maksimum
0.20 W/mk;
f. bahan blowing agent: non
HCFC/HFC/CFC (sesuai dengan
Peraturan Menteri Perindustrian
Nomor 41/MIND/PER/5/2014
tentang Pelarangan Penggunaan
Hydrochlorofluorocarbon (HCFC);
g. Fire Behaviour of Building Material
Test minimum class B2 as per DIN
4102 atau setara;
h. bahan Skin Panel: PPGI;
i. lapisan zinc untuk daya tahan panel
- 24 -

No. Item Barang Spesfikasi Vol/Unit


terhadap karat minimal 275 g/m²;
j. top coat skin panel: food grade dan
mempunyai lapisan antibacterial;
k. panel connection system: cam lock
system;
l. bahan insulation lantai: PU Slab 100
mm dilengkapi dengan bahan
bersifat moisture barrier, dilengkapi
dengan asesoris:
1) weather proof lamp, ventilator;
2) PVC curtain; dan
3) 2 set sliding door 2 x 2,5 m,
dengan handle, lock, rail, stopper
dan door heater;
m. spesifikasi PU tercantum dalam
brosur pabrikan pembuat PU Panel;
dan
n. mendapat dukungan penuh dari
pabrikan pembuat PU Panel.
2 Refrigeration a. condensing unit dirakit langsung 2 Unit
Machine oleh pabrik pembuat compressor;
b. compressor jenis semi hermetic
minimum daya 15 HP;
c. cooling capacity dari condensing unit:
minimum 14 kW pada suhu
evaporasi -32 oC dan suhu
lingkungan 35 0C;
d. mass flow refrigerant pada
compressor: minimum 110 g/s;
e. jenis condensing unit: air cooled
condensing unit;
f. sumber daya listrik 380 V, 3 Phase,
50 Hz;
g. equipment standard:
1) suction and discharge pressure
gauge;
- 25 -

No. Item Barang Spesfikasi Vol/Unit


2) high low pressure control;
3) liquid receiver with sigh glass;
4) oil separator;
5) check valve; dan
6) sight glass and filter dryer;
h. refrigerant: Zero ODP, R404a (sesuai
dengan Peraturan Menteri
Perindustrian Nomor
41/MIND/PER/5/2014 tentang
Pelarangan Penggunaan
Hydrochlorofluorocarbon (HCFC);
i. spesifikasi condensing unit sesuai
dengan yang tercantum dalam
brosur condensing unit;
j. mendapat dukungan penuh dari
pabrikan; dan
k. condensing unit dihasilkan dari
sistem manajemen mutu ISO
Certification 9001: 2008/2015 atau
setara.
3 Evaporator Cold a. mempunyai cooling capacity 2 unit
Storage minimum 14 kW;
temperature -25oC b. jarak antar fin minimum 6,5 mm;
c. fan minimum 2 x 500 mm;
d. fan motor: 3 Phase/380 V/50 Hz;
e. fin/tube material:
aluminium/copper;
f. air flow: minimum 13.000 m3/h;
g. air throw: minimal 20 m;
h. dilengkapi dengan Heater Defrost
Coil dan Tray;
i. spesifikasi sesuai brosur dan
mendapat dukungan penuh dari
pabrikan; dan
j. produk dihasilkan dari sistem
manajemen mutu ISO Certification
- 26 -

No. Item Barang Spesfikasi Vol/Unit


9001: 2008/2015 atau setara.
4 Control Panel and a. menggunakan pipa jenis hard copper 1 Set
Installation pipe ASTM B 280 atau setara;
b. menggunakan kabel dengan standar
SNI
c. equipment standard kontrol panel:
1) MCCB;
2) magnetic contactor;
3) thermal overload;
4) indicator lamp;
5) time delay relay;
6) temperature and defrost controler;
7) upper/under voltage protection;
dan
8) phase failure protection;
d. pressure test min. 250 psi, 24 jam;
e. refrigerant R404a;
f. tray/ladder support; dan
g. pipe insulation.
II Air Blast Freezer Air Blast Freezer dengan kemampuan
pembekuan 2 ton, dengan hasil product
core temperature -18 0C dalam waktu 8
jam.
1 Insulation Panel a. (P. 5 x L. 4,5 x T. 3.5M); 2 set
Air Blast Freezer b. bahan insulator: polyurethane;
Cap 8 ton/hari c. density minimum 45 ± 5% kg/m³;
-35 °C 2x (L. 5 x d. ketebalan panel: minimum 150 mm;
P. 4.5 x T. 3.5) e. thermal conductivity: maksimum
0.20 W/mk;
f. bahan blowing agent: Non
HCFC/HFC/CFC (sesuai dengan
Peraturan Menteri Perindustrian
Nomor 41/MIND/PER/5/2014
tentang Pelarangan Penggunaan
Hydrochlorofluorocarbon (HCFC);
- 27 -

No. Item Barang Spesfikasi Vol/Unit


g. Fire Behaviour of Building Material
Test minimum Class B2 as per DIN
4102 atau setara;
h. bahan skin panel: PPGI;
i. lapisan zinc untuk daya tahan panel
terhadap karat: minimal 275 g/m²;
j. top coat skin panel: food grade dan
mempunyai lapisan antibacterial;
k. panel connection system: cam lock
system;
l. bahan insulation lantai: PU Slab 150
mm dilengkapi dengan bahan
bersifat moisture barrier, dilengkapi
dengan asesoris:
1) weather proof lamp;
2) PVC curtain; dan
3) 1 set swing door 1 x 2 m, dengan
handle, lock, rail, stopper dan
door heater;
m. spesifikasi PU tercantum dalam
brosur pabrikan pembuat PU Panel;
dan
n. mendapat dukungan penuh dari
pabrikan pembuat PU Panel.
2 Refrigeration a. condensing unit dirakit langsung 2 Set
Machine oleh pabrik pembuat compressor;
Condensing Unit b. compressor jenis two stage semi
Blast Freezer hermetic, 6 silinder dengan
minimum daya 25 HP;
c. cooling capacity dari condensing unit:
minimum 27 kW pada suhu
Evaporasi -30 °C dan suhu
kondensasi 44,3 °C;
d. mass flow refrigerant pada
compressor: minimum 149 g/s;
e. jenis condensing unit: air cooled
- 28 -

No. Item Barang Spesfikasi Vol/Unit


condensing unit;
f. sumber daya listrik 380 V, 3 phase,
50 Hz;
g. equipment standard:
1) suction and discharge pressure
gauge;
2) high low pressure control;
3) liquid receiver with sigh glass;
4) oil separator;
5) check valve; dan
6) sight glass and filter dryer;
h. refrigerant: Zero ODP, R404a (sesuai
dengan Peraturan Menteri
Perindustrian Nomor
41/MIND/PER/ 5/2014 tentang
Pelarangan Penggunaan
Hydrochlorofluorocarbon (HCFC);
i. spesifikasi condensing unit sesuai
dengan yang tercantum dalam
brosur condensing unit;
j. mendapat dukungan penuh dari
pabrikan; dan
k. condensing unit dihasilkan dari
sistem manajemen mutu ISO
Certification 9001: 2008/2015 atau
setara.
3 Evaporator Blast a. mempunyai cooling capacity 2 Set
Freezer Room minimum 27 Kw;
Temperature -35 C b. jarak antar fin minimum 8,5 mm;
c. fan minimum 2 x 630 mm;
d. fan motor: 3 phase/380 V/50 Hz;
e. fin/tube material: aluminium/copper
f. air flow: minimum 29.000 m³/h;
g. air throw: minimal 32 m;
h. dilengkapi dengan heater defrost coil
dan tray;
- 29 -

No. Item Barang Spesfikasi Vol/Unit


i. spesifikasi sesuai brosur dan
mendapat dukungan penuh dari
pabrikan; dan
j. produk dihasilkan dari sistem
manajemen mutu ISO Certification
9001: 2008/2015 atau setara.
4 Control Panel and a. menggunakan pipa jenis hard copper 2 Set
Installation pipe ASTM B 280 atau setara;
b. menggunakan kabel dengan standar
SNI;
c. Equipment Standard Kontrol Panel:
1) MCCB;
2) magnetic contactor;
3) thermal overload;
4) indicator lamp;
5) time delay relay;
6) temperature and defrost controler;
7) upper/under voltage protection;
dan
8) phase failure protection;
d. pressure test min. 250 psi, 24 jam;
e. refrigerant R404a;
f. tray/ladder support; dan
g. pipe insulation.
III Loading Room Suhu 15 0C
1 Insulation Panel a. bahan insulator: polyurethane 1 set
15 °C b. density minimum 45 ± 5% kg/m³;
c. ketebalan panel: minimum 50 mm;
d. thermal conductivity: maksimum
0.20 W/mk;
e. bahan blowing agent: non
HCFC/HFC/CFC (sesuai dengan
Peraturan Menteri Perindustrian
Nomor 41/MIND/PER/5/2014
tentang Pelarangan Penggunaan
Hydrochlorofluorocarbon (HCFC);
f. Fire Behaviour of Building Material
- 30 -

No. Item Barang Spesfikasi Vol/Unit


Test minimum Class B2 as per DIN
4102 atau setara;
g. bahan skin panel: PPGI;
h. lapisan zinc untuk daya tahan panel
terhadap karat: minimal 275 g/m²;
i. top coat skin panel: food grade dan
mempunyai lapisan antibacterial;
j. panel connection system: cam lock
system, dilengkapi dengan asesoris:
1) weather proof lamp;
2) PVC curtain; dan
3) 2 set sliding office door 2 x 2,5 m,
dengan handle, lock, rail, stopper
dan door heater;
k. spesifikasi PU tercantum dalam
brosur pabrikan pembuat PU Panel;
dan
l. mendapat dukungan penuh dari
pabrikan pembuat PU Panel.
2 Refrigeration a. condensing unit dirakit langsung 1 Set
Machine oleh pabrik pembuat compressor;
Condensing Unit b. compressor jenis full hermetic/semi
hermetic dengan minimum daya 5
HP;
c. cooling capacity dari condensing unit:
minimum 13 kW pada suhu
evaporasi 5 °C dan suhu
lingkungan 35 °C;
d. jenis condensing unit: air cooled
condensing unit;
e. sumber daya listrik 380 V, 3 phase,
50 Hz;
f. Equipment Standard:
1) high low pressure control;
2) liquid receiver; dan
3) sight glass dan filter dryer;
- 31 -

No. Item Barang Spesfikasi Vol/Unit


g. refrigerant: Zero ODP, R404a (sesuai
dengan Peraturan Menteri
Perindustrian Nomor
41/MIND/PER/5/2014 tentang
Pelarangan Penggunaan
Hydrochlorofluorocarbon (HCFC)
h. spesifikasi condensing unit sesuai
dengan yang tercantum dalam
brosur condensing unit;
i. mendapat dukungan penuh dari
pabrikan;
j. condensing unit dihasilkan dari
sistem manajemen mutu ISO
Certification 9001: 2008/2015 atau
setara.
3 Evaporator a. mempunyai cooling capacity 1 Set
Temperatur 15 °C minimum 15 Kw;
b. jarak antar fin minimum 4,2 mm;
c. fan minimum 2 x 350 mm;
d. fan motor: 3 phase/380 V/50 Hz;
e. fin/tube material:
aluminium/copper;
f. air flow: minimum 4.000 m³/h;
g. air throw: minimal 15 m;
h. dilengkapi dengan heater defrost coil
dan tray;
i. spesifikasi sesuai brosur dan
mendapat dukungan penuh dari
pabrikan; dan
j. produk dihasilkan dari sistem
manajemen mutu ISO Certification
9001: 2008/2015 atau setara.
4 Control Panel and a. menggunakan pipa jenis hard copper 1 Set
Installation pipe ASTM B 280 atau setara;
b. menggunakan Kabel dengan standar
SNI;
- 32 -

No. Item Barang Spesfikasi Vol/Unit


c. equipment standard kontrol panel:
1) MCCB;
2) magnetic contactor;
3) thermal overload;
4) indicator lamp;
5) time delay relay;
6) temperature and defrost controler;
7) upper/under voltage protection;
dan
8) phase failure protection.
d. pressure test min. 250 psi, 24 jam;
e. refrigerant R404a;
f. tray/ladder support; dan
g. pipe insulation.
IV PROCESSING Suhu 15 0C
ROOM
1 Insulation Panel a. bahan insulator: polyurethane; 1 set
15 °C b. density minimum 45 ± 5% kg/m³;
c. ketebalan panel: minimum 50 mm;
d. thermal conductivity: maksimum
0.20 W/mk;
e. bahan blowing agent: non
HCFC/HFC/CFC (sesuai dengan
Peraturan Menteri Perindustrian
Nomor 41/MIND/PER/5/2014
tentang Pelarangan Penggunaan
Hydrochlorofluorocarbon (HCFC);
f. Fire Behaviour of Building Material
Test minimum Class B2 as per DIN
4102 atau setara;
g. bahan skin panel: PPGI;
h. lapisan zinc untuk daya tahan panel
terhadap karat minimal 275 g/m²;
i. top coat skin panel: food grade dan
mempunyai lapisan antibacterial;
j. panel connection system: cam lock
- 33 -

No. Item Barang Spesfikasi Vol/Unit


system, dilengkapi dengan asesoris:
1) weather proof lamp;
2) PVC curtain; dan
3) 1 set sliding office door 2 x 2,5 m,
dengan handle, lock, rail, stopper
dan door heater.
k. spesifikasi PU tercantum dalam
brosur pabrikan pembuat PU Panel;
dan
l. mendapat dukungan penuh dari
pabrikan pembuat PU Panel.
2 Refrigeration a. condensing unit dirakit langsung oleh 2 Set
Machine pabrik pembuat compressor;
Condensing Unit b. compressor jenis full hermetic/semi
hermetic dengan minimum daya 5
HP;
c. cooling capacity dari condensing unit:
minimum 13 kW pada suhu
evaporasi 5 °C dan suhu lingkungan
35 °C;
d. jenis condensing unit: air cooled
condensing unit;
e. sumber daya listrik 380 V, 3 Phase,
50 Hz;
f. equipment standard:
1) high low pressure control;
2) liquid receiver; dan
3) sight glass dan filter dryer;
g. refrigerant: Zero ODP, R404a (sesuai
dengan Peraturan Menteri
Perindustrian Nomor
41/MIND/PER/5/2014 tentang
Pelarangan Penggunaan
Hydrochlorofluorocarbon (HCFC);
h. spesifikasi condensing unit sesuai
dengan yang tercantum dalam brosur
- 34 -

No. Item Barang Spesfikasi Vol/Unit


condensing unit;
i. mendapat dukungan penuh dari
pabrikan; dan
j. condensing unit dihasilkan dari
sistem manajemen mutu ISO
Certification 9001: 2008/2015 atau
setara.
3 Evaporator a. mempunyai cooling capacity 2 Set
Temperatur 15 °C minimum 15 Kw;
b. jarak antar fin minimum 4,2 mm;
c. fan minimum 2 x 350 mm;
d. fan motor: 3 phase/380 V/50 Hz;
e. fin/tube material: aluminium/copper;
f. air flow: minimum 4.000 m³/h;
g. air throw: minimal 15 m;
h. dilengkapi dengan heater defrost coil
dan tray;
i. spesifikasi sesuai brosur dan
mendapat dukungan penuh dari
pabrikan; dan
j. produk dihasilkan dari sistem
manajemen mutu ISO Certification
9001: 2008/2015 atau setara.
4 Control Panel and a. menggunakan pipa jenis hard copper 1 Set
Installation pipe ASTM B 280 atau setara;
b. menggunakan kabel dengan standar
SNI;
c. equipment standard kontrol panel:
1) MCCB;
2) magnetic contactor;
3) thermal overload;
4) indicator lamp;
5) time delay relay;
6) temperature and defrost controler;
7) upper/under voltage protection;
dan
- 35 -

No. Item Barang Spesfikasi Vol/Unit


8) phase failure protection;
d. pressure test min. 250 psi, 24 jam;
e. refrigerant R404a;
f. tray/ladder support; dan
g. pipe insulation.
V Monitoring System Dapat diakses melalui PC, smart phone, 1 Set
laptop dengan koneksi Internet untuk
mengetahui temperature dan status
unit pendingin.
VI Pengiriman Biaya pengiriman 1 Pkt

d) Jaminan Purna Jual


(1) Jaminan kualitas mesin selama minimal 24 (dua puluh
empat) bulan terhitung dari tanggal start up dan
commisioning test Cold Storage. Apabila terjadi gagal fungsi
Cold Storage yang disebabkan kurun waktu sebagai
berikut kesalahan penyedia mesin, maka penyedia harus
melakukan tindakan perbaikan/penggantian.
(2) Jaminan ketersediaan suku cadang yang diperlukan untuk
perbaikan mesin dengan jangka waktu minimal 2 (dua)
tahun terhitung dari tanggal selesainya masa jaminan
kualitas. Pembangunan Cold Storage harus disertai dengan
kegiatan bimbingan teknis bagi Operator sehingga
mempunyai kemampuan:
(a) mengoperasionalkan mesin;
(b) melakukan perawatan berkala; dan
(c) melakukan perbaikan ringan.
(3) Penyedia mesin harus menyertakan buku panduan
operasional dan lembaran untuk pengecekan dan
pelaporan.
(4) Laporan kondisi mesin harian lengkap beserta analisis dan
rekomendasi tindakan perbaikan yang di sampaikan tiap
bulan selama 1 (satu) tahun.
- 36 -

2.4. Persyaratan Penerima Bantuan Pemerintah


a. Kriteria Penerima Bantuan Pemerintah
Bantuan Cold Storage dapat diberikan kepada:
1) Lembaga Pemerintah
a) pemerintah daerah tingkat provinsi atau kabupaten/kota; dan
b) menangani urusan kelautan dan perikanan.
2) Lembaga Nonpemerintah
a) berbadan hukum; dan
b) sudah atau akan melakukan kegiatan usaha dibidang
kelautan dan perikanan.

b. Persyaratan Penerima Bantuan Pemerintah


Syarat-syarat penerima bantuan Cold Storage adalah yang
memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1) Lembaga pemerintah
a) Dinas Kelautan dan Perikanan atau yang menangani kelautan
dan perikanan mengajukan proposal/usulan permohonan
bantuan kepada Direktur Jenderal PDSPKP c.q. Direktur
Logistik.
Proposal yang memuat uraian informasi antara lain mengenai:
(1) potensi perikanan wilayah;
(2) kondisi aktifitas pemasaran (lokasi, komoditas yang
disimpan, waktu operasional dan jumlah pedagang);
(3) profil lahan (luas, letak lokasi, kondisi lahan, akses jalan
utama, kedekatan dengan tempat aktivitas bisnis hasil
perikanan);
(4) sarana dan prasarana pemasaran penunjang yang
dibutuhkan; dan
(5) rencana pemanfaatan serta pengelolaan dan Organisasi
Pengelola.
b) Membuat surat pernyataan ketersediaan listrik dan air yang
cukup.
c) Membuat surat penetapan lahan (clear and clean) dan
kesesuaian rencana pembangunan prasarana pemasaran
dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota yang
ditandatangani oleh Gubernur/Bupati/Walikota.
d) Membuat surat kesanggupan menerima bantuan langsung
berupa bangunan Cold Storage.
- 37 -

e) Membuat surat pernyataan yang ditandatangani Gubernur/


Bupati/Walikota/Kepala Lembaga Pemerintah pengusul.

2) Lembaga Nonpemerintah
a) Mengajukan proposal/usulan permohonan bantuan melalui
pemerintah daerah setempat kepada Direktur Jenderal
PDSPKP c.q. Direktur Logistik.
Proposal yang memuat uraian informasi antara lain mengenai:
(1) potensi perikanan wilayah;
(2) kondisi aktifitas pemasaran (lokasi, komoditas yang
disimpan, waktu operasional dan jumlah pedagang);
(3) profil lahan (luas, letak lokasi, kondisi lahan, akses jalan
utama, kedekatan dengan tempat aktivitas bisnis hasil
perikanan);
(4) sarana dan prasarana pemasaran penunjang yang
dibutuhkan; dan
(5) rencana pemanfaatan serta pengelolaan dan Organisasi
Pengelola.
b) Membuat surat pernyataan ketersediaan listrik dan air yang
cukup yang diketahui Dinas Provinsi/Kabupaten/Kota.
c) Membuat surat penetapan lahan (clear and clean) dan
kesesuaian rencana pembangunan prasarana pemasaran
dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota yang
diketahui oleh Kepala SKPD.
d) Membuat surat kesanggupan menerima bantuan langsung
berupa bangunan Cold Storage yang diketahui oleh Kepala
SKPD.
e) Membuat surat pernyataan yang ditandatangani pimpinan
Lembaga Nonpemerintah pengusul yang diketahui oleh Kepala
SKPD.

2.5. Tata Kelola Bantuan Pemerintah


a. Mekanisme Seleksi Penerima Bantuan Pemerintah
1) Pemberian Bantuan Pemerintah dilaksanakan berdasarkan usulan
proposal dari calon Penerima Bantuan Pemerintah atau unit kerja
calon penerima Bantuan Pemerintah kepada Direktur Jenderal
sesuai dengan jenis Bantuan Pemerintah;
- 38 -

2) Verifikasi lapangan dan administrasi


Usulan yang telah masuk akan diverifikasi oleh Dinas
Provinsi/Kabupaten/Kota yang membidangi perikanan dan/atau
oleh Penyuluh Perikanan Kabupaten/Kota kepada calon penerima
bantuan pemerintah yang telah dan/atau belum mengajukan
usulan.
Dalam hal calon penerima bantuan merupakan lembaga
pemerintah maka verifikasi dilakukan oleh Direktorat Logistik,
Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan
Perikanan. Sedangkan untuk calon penerima bantuan yang
merupakan lembaga nonpemerintah maka verifikasi dilakukan oleh
Dinas sebagaimana keterangan diatas.
3) Penetapan Penerima
Tahapan penetapan Penerima bantuan dilakukan setelah
seluruh tahapan identifikasi, verifikasi, dan validasi telah
dilaksanakan. Penetapan Penerima bantuan pembangunan Cold
Storage ditetapkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen dan disahkan
oleh Kuasa Pengguna Anggaran yang memuat paling sedikit
meliputi:
a) nama institusi/koperasi/kelompok Penerima;
b) daerah kabupaten/kota/provinsi Penerima bantuan; dan
c) jumlah unit dan keterangan rencana pemanfaatan.
4) Proses Pengadaan
Pelaksanaan pengadaan dilakukan oleh Satker Pusat melalui
mekanisme Pengadaan Barang/Jasa sesuai dengan peraturan
presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah dan perubahannya.
5) Penyerahan Bantuan Pemerintah
Penyerahan Bantuan Pemerintah dituangkan dalam Berita
Acara Serah Terima dari Kuasa Pengguna Barang kepada Penerima
Bantuan Pemerintah.
6) Monitoring Pemanfaatan
Monitoring pemanfaatan terhadap Bantuan Pemerintah
dilakukan oleh Satker Pusat.
- 39 -

b. Teknis Operasional
Pengelolaan bantuan pemerintah memenuhi kriteria sebagai
berikut:
1) Bantuan pemerintah yang diterima dapat dikelola sendiri atau
dikerjasamakan dengan pihak lain sesuai ketentuan yang berlaku.
2) Pengelolaan Cold Storage ditujukan untuk mendukung
pelaksanaan Sistem Logistik Ikan Nasional (SLIN).
3) Pengelola Cold Storage harus bekerja sama dengan operator utama
SLIN yang ditunjuk oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sebagai regulator,
fasilitator, penanggung jawab dan pelaksana pemberi bantuan Cold
Storage, kegiatannya dikoordinasikan oleh Direktur Jenderal
Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan c.q. Direktur
Logistik.
Dalam melaksanakan bantuan dimaksud Direktur Jenderal
Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan c.q. Direktur
Logistik memiliki tugas sebagai berikut:
1) menyusun dan menetapkan petunjuk teknis bantuan pemerintah
Cold Storage;
2) mempersiapkan spesifikasi teknis paket bantuan Cold Storage;
3) melakukan validasi terhadap dokumen usulan calon penerima
bantuan;
4) melakukan penetapan penerima bantuan berdasarkan keputusan
Direktur Jenderal;
5) melaksanakan pembangunan bantuan Cold Storage;
6) melakukan koordinasi dengan Dinas Kelautan dan Perikanan
terkait calon pengelola bantuan Cold Storage;
7) melakukan penyerahan bantuan Cold Storage kepada penerima
bantuan;
8) melakukan pembinaan, monitoring dan evaluasi terhadap
pembangunan, validasi calon penerima, penyaluran dan
pemanfaatan bantuan pemerintah;
Dalam mendukung pelaksanaan bantuan pemerintah Cold Storage,
Dinas yang membidangi perikanan memiliki tugas sebagai berikut:
1) mengajukan proposal pengajuan pembangunan Cold Storage;
2) menyiapkan syarat-syarat yang dibutuhkan seperti surat
ketersediaan lahan, listrik, air, dan kesanggupan pemanfaatan.
- 40 -

3) melakukan identifikasi dan validasi usulan calon Penerima


bantuan nonpemerintah;
4) melakukan seleksi Pengelola dengan mengacu pedoman dari
pemerintah pusat;
5) memberikan bantuan personal untuk pengelola teknis selama
proses pembangunan;
6) melakukan pendampingan proses penyerahan bantuan Cold
Storage dari Direktorat Logistik, Direktorat Jenderal Penguatan
Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan ke Penerima bantuan
nonpemerintah yang berada di wilayahnya;
7) melakukan pemantauan, evaluasi, pembinaan, dan pelaporan
pemanfaatan Cold Storage;
8) menyampaikan laporan pemanfaatan bantuan di wilayahnya secara
berkala kepada Direktorat Logistik, Direktorat Jenderal Penguatan
Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan; dan
9) melakukan pembinaan pemanfaatan Cold Storage oleh Penerima
bantuan nonpemerintah.

2.6. Analisis Usaha


a. Cold Storage 200 ton
Rincian analisis usaha Cold Storage 200 ton adalah sebagai
berikut:

Uraian Tahun 0 Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5


Inflow

a. Pendapatan - 83,742,500,000 83,742,500,000 83,742,500,000 83,742,500,000 83,742,500,000


b. Dana sendiri 4,239,015,667
c. Kredit
investasi 16,956,062,667
d. Kredit modal
kerja -

e. Nilai sisa 5,327,345,833

Jumlah 21,195,078,333 83,742,500,000 83,742,500,000 83,742,500,000 83,742,500,000 89,069,845,833


Inflow untuk
IRR - 83,742,500,000 83,742,500,000 83,742,500,000 83,742,500,000 89,069,845,833
Outflow
a. Biaya
investasi 8,491,545,000 - - - -
b. Biaya modal
kerja 12,703,533,333
c. Biaya
operasional - 76,221,200,000 76,221,200,000 76,221,200,000 76,221,200,000 76,221,200,000

d. Angsuran - 3,930,274,026 3,811,581,587 3,692,889,148 3,574,196,710 3,455,504,271


e. Pajak 11,2
% - 353,196,526 353,196,526 353,196,526 353,196,526 353,196,526

Jumlah 21,195,078,333 80,504,670,552 80,385,978,113 80,267,285,674 80,148,593,236 80,029,900,797


Outflow untuk
IRR 21,195,078,333 76,574,396,526 76,574,396,526 76,574,396,526 76,574,396,526 76,574,396,526
- 41 -

Uraian Tahun 0 Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5

Total cashflow - 3,237,829,448 3,356,521,887 3,475,214,326 3,593,906,764 9,039,945,036


Cashflow
untuk IRR (21,195,078,333) 7,168,103,474 7,168,103,474 7,168,103,474 7,168,103,474 12,495,449,307
PV Factor 100% 85.11% 72.43% 61.64% 52.46% 44.65%

PV of Cash flow (21,195,078,333) 6,100,513,595 5,191,926,464 4,418,660,820 3,760,562,400 5,579,079,422


Cummulative
PV (21,195,078,333) (15,094,564,739) (9,902,638,275) (5,483,977,455) (1,723,415,055) 3,855,664,367

Asumsi operasional Cold Storage 200 ton selama 1 tahun:

Jumlah 1
No Jenis Biaya Satuan Thn Harga/Satuan Nilai (Rp)
A Bahan Baku (ton) kg -
- tongkol kg 700,000 20,000 14,000,000,000
- Layang kg 800,000 20,000 16,000,000,000
- Kembung kg 450,000 25,000 11,250,000,000
- baby Tuna kg 250,000 50,000 12,500,000,000

- cakalang kg 200,000 40,000 8,000,000,000


- lainnya kg 300,000 25,000 7,500,000,000

plastik PE Buah 195,000 100 19,500,000


Kardus buah 195,000 3,000 585,000,000
karung buah 30,000 600 18,000,000
Transportasi Rp/Kg 2,400,000 2,000 4,800,000,000

B Biaya Tenaga Kerja -


- Tenaga Operasional org 15 30,000,000 450,000,000
- Manajerial &
administrasi org 4 54,000,000 216,000,000
- Pimpinan org 1 90,000,000 90,000,000

C Biaya Tetap
Listrik (131 KVA) bulan 12 50,000,000 600,000,000
Air m3 7,200 25,000 180,000,000
BBM (Cadangan) liter 1,000 6,700 6,700,000
Administrasi bulan 12 500,000 6,000,000
Jumlah Biaya
Operasional 76,221,200,000

Asumsi penjualan ikan dalam 1 tahun:


Hasil Produksi
No nilai penjualan
Jenis Kg Harga
1 - tongkol 665,000 27,000 17,955,000,000
2 - Layang 760,000 27,000 20,520,000,000
-
3 Kembung 427,500 32,000 13,680,000,000
-
4 cakalang 190,000 47,000 8,930,000,000
- baby
5 Tuna 237,500 57,000 13,537,500,000
6 - lainnya 285,000 32,000 9,120,000,000
2,565,000 83,742,500,000
- 42 -

Kriteria Kelayakan:

No Kriteria Kelayakan
1 IRR 24.63%
2 B/C Gross Ratio:
- Benefit DF 12.5 % (Rp) 267,249,476,519
- Cost DF 12.5 % (Rp) 263,393,812,152
3 B/C ratio DF 12.5 % 1.015
4 Net B/C ratio DF 12.5 % 1.18
5 NPV DF 12.5 % (Rp) 3,855,664,367
6 Payback Period 2.55

Berdasarkan analisis usaha Cold Storage kapasitas 200 ton diatas


diperoleh data sebagai berikut:
1) Pendapatan pada usaha ini diasumsikan bahwa Cold Storage
beroperasi selama 1 tahun dengan harga di atas, sehingga
pendapatan yang diperoleh sebesar Rp. 83,742,500,000/tahun.
2) Ketersediaan dana pada usaha ini berasal dari dana sendiri dan
kredit investasi. Dana sendiri sebesar Rp. 4,239,015,667,
sedangkan kredit investasi sebesar Rp. 16,956,062,667.
3) Biaya investasi diasumsikan dikeluarkan pada tahun pertama,
yaitu pada tahun ke-0. Biaya investasi pada usaha ini sebesar Rp.
8.491.545.000.
4) Biaya operasional pada usaha ini meliputi biaya tetap dan biaya
variabel. Total biaya yang dikeluarkan sebesar Rp.
21,195,078,333,- pada tahun 1, dan seterusnya berdasarkan
tabel diatas.
5) Nilai IRR = 24.63%
Nilai IRR ini menunjukkan bahwa usaha ini mampu
mengembalikan modal pinjaman sampai tingkat bunga
maksimum sebesar 24.63%. Nilai IRR ini lebih besar dari tingkat
suku bungan Bank. Kriteria kelayakan finansial tersebut
menunjukkan bahwa usaha tersebut layak untuk dikembangkan.
6) Net B/C ratio = 1.18
Berdasarkan tabel diatas nilai Net B/C ratio = 1.18. Hal ini berarti
setiap Rp. 1,00 pengeluaran pada saat usaha maka akan
menghasilkan manfaat Rp. 1.18. Artinya apabila nilai Net B/C
ratio>1 maka usaha tersebut layak untuk dikembangkan.
7) NPV = Rp. 7,888,677,082
- 43 -

8) Pada tabel diatas menunjukkan bahwa hasil analisis nilai NPV


sebesar Rp. 3,855,664,367 lebih besar dari nol, artinya usaha
tersebut menguntungan dan layak untuk dikembangkan.
Berdasarkan kriteria investasi, suatu usaha layak untuk
dilanjutkan dan dikembangkan jika nilai NPV>0.
9) Payback Period = 2.55
Nilai Payback Period pada usaha diatas sebesar 2.55
menunjukkan bahwa modal investasi yang dimiliki saat ini dapat
dikembalikan dalam jangka waktu 2 tahun 6 bulan selama umur
proyek.

b. Cold Storage 100 ton


Rincian analisis usaha Cold Storage 100 ton adalah sebagai berikut:

Uraian Tahun 0 Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5


Inflow
a.
Pendapatan - 41,424,750,000 41,424,750,000 41,424,750,000 41,424,750,000 41,424,750,000
b. Dana
sendiri 1,885,383,333
c. Kredit
investasi 7,541,533,333
d. Kredit
modal kerja -
e. Nilai sisa 1,706,250,000
Jumlah 9,426,916,667 41,424,750,000 41,424,750,000 41,424,750,000 41,424,750,000 43,131,000,000
Inflow untuk
IRR - 41,424,750,000 41,424,750,000 41,424,750,000 41,424,750,000 43,131,000,000
Outflow
a. Biaya
investasi 3,175,000,000 - - - -
b. Biaya
modal kerja 6,251,916,667
c. Biaya
operasional - 37,511,500,000 37,511,500,000 37,511,500,000 37,511,500,000 37,511,500,000
d. Angsuran - 2,185,080,726 2,119,092,309 2,053,103,892 1,987,115,476 1,921,127,059
e. Pajak
11,2 % - 176,458,217 176,458,217 176,458,217 176,458,217 176,458,217
Jumlah 9,426,916,667 39,873,038,942 39,807,050,526 39,741,062,109 39,675,073,692 39,609,085,276
Outflow
untuk IRR 9,426,916,667 37,687,958,217 37,687,958,217 37,687,958,217 37,687,958,217 37,687,958,217
Total
cashflow - 1,551,711,058 1,617,699,474 1,683,687,891 1,749,676,308 3,521,914,724
Cashflow
untuk IRR (9,426,916,667) 3,736,791,783 3,736,791,783 3,736,791,783 3,736,791,783 5,443,041,783
PV Factor 100% 85.11% 72.43% 61.64% 52.46% 44.65%
PV of Cash
flow (9,426,916,667) 3,180,248,326 2,706,594,320 2,303,484,528 1,960,412,364 2,430,257,741
Cummulative
PV (9,426,916,667) (6,246,668,340) (3,540,074,020) (1,236,589,492) 723,822,872 3,154,080,613

Asumsi operasional Cold Storage 100 ton selama 1 tahun:

Jumlah 1
No Jenis Biaya Satuan Thn Harga/Satuan Nilai (Rp)
A Bahan Baku (ton) kg -
- tongkol kg 350,000 20,000 7,000,000,000
- Layang kg 400,000 20,000 8,000,000,000
- Kembung kg 225,000 25,000 5,625,000,000
- baby Tuna kg 125,000 50,000 6,250,000,000
- 44 -

Jumlah 1
No Jenis Biaya Satuan Thn Harga/Satuan Nilai (Rp)
- cakalang kg 90,000 40,000 3,600,000,000
- lainnya kg 150,000 25,000 3,750,000,000

plastik PE kg 1,200 18,000 21,600,000


Kardus buah 24,000 5,000 120,000,000

Transportasi Rp/Kg 1,200,000 2,000 2,400,000,000

B Biaya Tenaga Kerja -


- Tenaga Operasional org 10 30,000,000 300,000,000
- Staf manajerial &
administrasi org 2 60,000,000 120,000,000
- Pimpinan org 1 120,000,000 120,000,000

C Biaya Tetap
Listrik (100 KVA) bulan 12 15,000,000 180,000,000
Air m3 1,000 12,200 12,200,000
BBM (Cadangan) liter 1,000 6,700 6,700,000
Administrasi bulan 12 500,000 6,000,000

Jumlah Biaya Operasional 37,511,500,000

Asumsi penjualan ikan dalam 1 tahun:

Hasil Produksi
No nilai penjualan
Jenis Kg Harga
1 - tongkol 332,500 27,000 8,977,500,000
2 - Layang 380,000 27,000 10,260,000,000
3 - Kembung 213,750 32,000 6,840,000,000
4 - baby Tuna 118,750 57,000 6,768,750,000
5 - cakalang 85,500 47,000 4,018,500,000
6 - lainnya 142,500 32,000 4,560,000,000
1,273,000 41,424,750,000

Kriteria Kelayakan:

No Kriteria Kelayakan
1 IRR 30.71%
2 B/C Gross Ratio:
- Benefit DF 12.5 % (Rp) 131,785,015,520
- Cost DF 12.5 % (Rp) 128,630,934,907
3 B/C ratio DF 12.5 % 1.025
4 Net B/C ratio DF 12.5 % 1.33
5 NPV DF 12.5 % (Rp) 3,154,080,613
6 Payback Period 2.00
- 45 -

Berdasarkan analisis usaha Cold Storage kapasitas 100 ton diatas


diperoleh data sebagai berikut:
1) Pendapatan pada usaha ini diasumsikan bahwa Cold Storage
beroperasi selama 1 tahun dengan harga di atas, sehingga
pendapatan yang diperoleh sebesar Rp. 41,424,750,000/tahun.
2) Ketersediaan dana pada usaha ini berasal dari dana sendiri dan
kredit investasi. Dana sendiri sebesar Rp. 1,885,383,333,
sedangkan kredit investasi sebesar Rp. 7,541,533,333.
3) Biaya investasi diasumsikan dikeluarkan pada tahun pertama,
yaitu pada tahun ke-0. Biaya investasi pada usaha ini sebesar Rp.
3,175,000,000.
4) Biaya operasional pada usaha ini meliputi biaya tetap dan biaya
variabel. Total biaya yang dikeluarkan sebesar Rp. 9,426,916,667,-
pada tahun 1, dan seterusnya berdasarkan tabel diatas.
5) Nilai IRR = 30.71%%
Nilai IRR ini menunjukkan bahwa usaha ini mampu
mengembalikan modal pinjaman sampai tingkat bunga maksimum
sebesar 30.71%%. Nilai IRR ini lebih besar dari tingkat suku
bungan Bank. Kriteria kelayakan finansial tersebut menunjukkan
bahwa usaha tersebut layak untuk dikembangkan.

6) Net B/C ratio = 1.33


Berdasarkan tabel diatas nilai Net B/C ratio = 1.33. Hal ini berarti
setiap Rp. 1,00 pengeluaran pada saat usaha maka akan
menghasilkan manfaat Rp. 1.33. Artinya apabila nilai Net B/C
ratio>1 maka usaha tersebut layak untuk dikembangkan.

7) NPV = Rp. 7,888,677,082


8) Pada tabel diatas menunjukkan bahwa hasil analisis nilai NPV
sebesar Rp. 3,154,080,613 lebih besar dari nol, artinya usaha
tersebut menguntungan dan layak untuk dikembangkan.
Berdasarkan kriteria investasi, suatu usaha layak untuk
dilanjutkan dan dikembangkan jika nilai NPV>0.
9) Payback Period = 2.00
Nilai Payback Period pada usaha diatas sebesar 2.00 menunjukkan
bahwa modal investasi yang dimiliki saat ini dapat dikembalikan
dalam jangka waktu 2 tahun selama umur proyek.
- 46 -

2.7. Pengelolaan
Pengelolaan bantuan pemerintah memenuhi kriteria sebagai berikut:

a. Bantuan pemerintah yang diterima dapat dikelola sendiri atau


dikerjasamakan dengan pihak lain sesuai ketentuan yang berlaku.

b. Pengelolaan Cold Storage ditujukan untuk mendukung pelaksanaan


Sistem Logistik Ikan Nasional (SLIN).

c. Pengelola Cold Storage harus bekerja sama dengan operator utama


SLIN yang ditunjuk oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan.
- 47 -

BAB III

KELEMBAGAAN

3.1. Pemerintah Pusat

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sebagai regulator,


fasilitator, penanggungjawab dan pelaksana pemberi bantuan Cold
Storage, kegiatannya dikoordinasikan oleh Direktur Jenderal Penguatan
Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan c.q. Direktur Logistik.

Dalam melaksanakan bantuan dimaksud Direktur Jenderal


Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan c.q. Direktur
Logistik memiliki tugas sebagai berikut:

a. Menyusun dan menetapkan petunjuk teknis bantuan pemerintah


Cold Storage;

b. Mempersiapkan spesifikasi teknis paket bantuan Cold Storage;

c. Melakukan validasi terhadap dokumen usulan calon penerima


bantuan;

d. Melakukan penetapan penerima bantuan berdasarkan keputusan


Direktur Jenderal;

e. Melaksanakan pembangunan bantuan Cold Storage;

f. Melakukan koordinasi dengan Dinas Kelautan dan Perikanan terkait


calon pengelola bantuan Cold Storage;

g. Melakukan penyerahan bantuan Cold Storage kepada penerima


bantuan;

h. Melakukan pembinaan, monitoring dan evaluasi terhadap


pembangunan, validasi calon penerima, penyaluran dan pemanfaatan
bantuan pemerintah;

3.2. Pemerintah Daerah

Dalam mendukung pelaksanaan bantuan pemerintah Cold Storage,


Dinas yang membidangi perikanan memiliki tugas sebagai berikut:

a. Mengajukan proposal pengajuan pembangunan Cold Storage.

b. Menyiapkan syarat-syarat yang dibutuhkan seperti surat ketersediaan


lahan, listrik, air dan kesanggupan pemanfaatan.
- 48 -

c. Melakukan seleksi pengelola dengan mengacu pedoman dari


pemerintah pusat.

d. Melakukan identifikasi dan validasi usulan calon penerima bantuan


nonpemerintah

e. Memberikan bantuan personal untuk pengelola teknis selama proses


pembangunan

f. Melakukan pendampingan proses penyerahan bantuan Cold Storage


dari Direktorat Logistik, Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing
Produk Kelautan dan Perikanan ke penerima bantuan nonpemerintah
yang berada di wilayahnya;

g. Melakukan pemantauan, evaluasi, pembinaan dan pelaporan


pemanfaatan Cold Storage; dan

h. Menyampaikan laporan pemanfaatan bantuan di wilayahnya secara


berkala kepada Direktorat Logistik, Direktorat Jenderal Penguatan
Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan.

i. Melakukan pembinaan pemanfaatan Cold Storage oleh penerima


bantuan nonpemerintah.
- 49 -

BAB IV

PERTANGGUNGJAWABAN BANTUAN PEMERINTAH

4.1. Pertanggungjawaban Bantuan Pemerintah


Penerima Bantuan Pemerintah harus menyampaikan laporan
pertanggungjawaban bantuan kepada PPK yang meliputi:

a. laporan jumlah dana yang diterima, dipergunakan, dan sisa dana;


dan

b. pernyataan bahwa pekerjaan telah selesai dilaksanakan dan bukti-


bukti pengeluaran telah disimpan.

Sedangkan dalam hal pelaporan realisasi pelaksanaan pemberian


bantuan, Direktur Jenderal wajib menyampaikan laporan perkembangan
pelaksanaan pemberian bantuan kepada Menteri melalui Sekretaris
Jenderal paling lambat tanggal 10 setiap 1 (satu) bulan sebagaimana
format berikut:

4.2. Ketentuan Perpajakan


Pemungutan pajak atas Bantuan Pemerintah dilakukan berdasarkan
ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang perpajakan yang
berlaku.

4.3. Sanksi
Penerima bantuan Cold Storage wajib melaksanakan pemanfaatan
sesuai dengan peruntukannya dengan mengacu pada petunjuk teknis,
apabila penerima bantuan dimaksud tidak melaksanakan kegiatan
- 50 -

sesuai dengan sesuai dengan peruntukannya dengan mengacu pada


petunjuk teknis dan peraturan yang berlaku maka:

a. Jika Penerima bantuan tidak dapat mengoperasionalkan bantuan


pemerintah sesuai dengan peruntukannya, maka akan dilakukan
penarikan oleh Ditjen PDSPKP terhadap Bantuan Pemerintah
dimaksud.

b. Jika Penerima bantuan melakukan pelanggaran bersifat


administratif, Penerima bantuan dikenakan sanksi berupa tidak akan
mendapatkan program bantuan pada tahun yang akan datang.

c. Jika Penerima bantuan sedang mengalami persoalan hukum atas


Bantuan Pemerintah lainnya yang telah diterima pada tahun
sebelumnya maka tidak akan direkomendasikan untuk menerima
bantuan pada tahun berjalan sesuai dengan persoalan hukum selesai
sesuai dengan ketentuan.
- 51 -

BAB V

PEMBINAAN, MONITORING, EVALUASI, DAN PELAPORAN

5.1. Pembinaan
Pembinaan dalam rangka pelaksanaan bantuan pemerintah menjadi
hal penting, mengingat bahwa bantuan pemerintah hakekatnya adalah
proses penyaluran dana/uang ataupun barang/jasa kepada kelompok
penerima manfaat. Pembinaan kegiatan bantuan pemerintah
dilaksanakan oleh petugas secara berjenjang, mulai dari Pemerintah
Pusat dan Pemerintah Daerah (Provinsi/Kabupaten/Kota) sesuai dengan
kewenangannya. Pembinaan yang dilaksanakan lebih cenderung
merupakan bentuk pengawalan dan pendampingan menyangkut aspek
teknis dan aspek administrasi, sehingga bantuan pemerintah yang
diberikan dapat tepat sasaran.

5.2. Monitoring dan Evaluasi


Dalam rangka pencapaian target kinerja, transparansi, dan
akuntabilitas pelaksanaan dan penyaluran Bantuan Pemerintah,
Direktur Jenderal dan Kepala Dinas Provinsi/Kabupaten/Kota sesuai
dengan kewenangannya melakukan monitoring dan evaluasi. Monitoring
dan evaluasi antara lain melakukan pengawasan terhadap:

a. Kesesuaian antara pelaksanaan penetapan calon penerima,


pembangunan dan penyerahan bantuan Cold Storage dengan
petunjuk teknis yang telah ditetapkan serta ketentuan peraturan
terkait lainnya; dan

b. Kesesuaian antara target capaian dengan realisasi.

Dalam rangka perbaikan penyaluran bantuan Cold Storage, Direktur


Jenderal dapat mengambil langkah-langkah tindak lanjut dengan
mengacu pada hasil monitoring dan evaluasi.

5.3. Pelaporan
Penerima Bantuan Pemerintah wajib memberikan laporan tertulis
kepada Ditjen PDSPKP melalui Direktorat Logistik dengan ketentuan-
ketentuan sebagai berikut:

a. Penerima Bantuan Pemerintah wajib menyampaikan laporan tertulis


kegiatan pemanfaatan/operasionalisasi setiap semester dan tahunan
- 52 -

atau sewaktu-waktu bila diminta, kepada Direktur Jenderal


Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan melalui
Direktorat Logistik dengan tembusan kepada Dinas Kelautan dan
Perikanan Provinsi/Kabupaten/Kota dengan alamat:

Direktorat Logistik, Ditjen PDSPKP


Kantor Pusat Kementerian Kelautan dan Perikanan
Gedung Mina Bahari III Lantai 12
Jl. Medan Merdeka Timur No. 16 Jakarta Pusat
Telp/Fax 021- 3500163
Email: pengadaanpenyimpanan.logistik@kkp.go.id
b. Materi pelaporan minimal mencakup:
1) Profil Penerima Bantuan Pemerintah
2) Data produksi usaha (utilitas)
3) Status pemanfaatan
4) Kondisi bantuan dilengkapi dengan dokumentasi kegiatan
pemanfaatan/operasionalisasi.
- 53 -

BAB VI

PENUTUP

Petunjuk Teknis Bantuan Pemerintah berupa Cold Storage Tahun


2017 ini diharapkan dapat dimplementasikan oleh seluruh pemegang
kebijakan dan Penerima Bantuan pada tahun anggaran 2017 dengan
baik.

Diharapkan kepada semua pihak yang ikut berpartisipasi dalam


bantuan ini, baik langsung maupun tidak langsung seyogyanya terlebih
dahulu memahami isi Petunjuk Teknis Bantuan ini. Dengan demikian
kekeliruan dan kesalahan prosedur selama pelaksanaan dapat
dihindarkan. Petunjuk Teknis ini diharapkan menjadi acuan bagi
pelaksana kegiatan serta pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan
bantuan.

DIREKTUR JENDERAL PENGUATAN


DAYA SAING PRODUK KELAUTAN DAN
Paraf PERIKANAN
Sesditjen
Dir.Logistik
Kabag Program ttd.
Kabag Hukum, Kerja Sama,
dan Humas
Kasubbag Hukum NILANTO PERBOWO

Salinan sesuai dengan aslinya


Kepala Bagian Hukum, Kerja Sama,
dan Humas

Esti Budiyarti
Lampiran II : Peraturan Direktur Jenderal
Penguatan Daya Saing Produk
Kelautan dan Perikanan
Nomor 18/PER-DJPDSPKP/2017
tentang Petunjuk Teknis
Pengelolaan Bantuan Pemerintah
Pembangunan Cold Storage
Tahun 2017

DOKUMEN PENDUKUNG KEGIATAN BANTUAN PEMERINTAH


PEMBANGUNAN COLD STORAGE

1. Surat Permohonan Kepala Dinas Kabupaten/Kota

= KOP SURAT =

Kabupaten/Kota ……………., ………………… 2017


Nomor : …………………………
Perihal : Permohonan Bantuan Cold Storage
Lampiran : ...... berkas

Kepada Yth.
Direktur Jenderal/Direktur Logistik
di
Tempat
Bersama ini kami sampaikan bahwa dalam rangka menunjang kegiatan
… (dalam bidang perikanan dan kelautan). Berkenaan dengan hal tersebut
kami mohon dapat diberikan bantuan berupa Cold Storage kapasitas .........
Sebagai bahan pertimbangan, dengan ini kami lampirkan hal-hal
sebagai berikut:
1. Proposal Usulan
2. Profil Penerima Bantuan Pemerintah Cold Storage
3. Pakta Integritas/Surat Pernyataan Pemanfaatan Bantuan
4. Pakta Integritas/Surat Pernyataan Kesiapan, Mampu dan
Kesanggupan Menyediakan Biaya operasional Cold Storage.
Demikian surat permohonan bantuan Cold Storage ini kami sampaikan.
Atas perhatian dan kerja samanya diucapkan terima kasih.

Kab/Kota ……….., ……….. 2017

ttd & cap basah

(…………………………………………)
-2-

2. Surat Permohonan Dari Calon Penerima Bantuan Kepada Kepala Dinas


Kabupaten/Kota

= KOP SURAT =

Kabupaten/Kota ……………., ………………… 2017


Nomor : …………………………
Perihal : Permohonan Bantuan Cold Storage
Lampiran : ...... berkas

Kepada Yth.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten/Kota ...............
di
Tempat
Bersama ini kami sampaikan bahwa dalam rangka menunjang kegiatan
Lembaga Nonpemerintah… (dalam bidang perikanan dan kelautan).
Berkenaan dengan hal tersebut kami mohon dapat diberikan bantuan berupa
Cold Storage kapasitas .........
Sebagai bahan pertimbangan, dengan ini kami lampirkan hal-hal
sebagai berikut:
1. Proposal Usulan
2. Profil Penerima Bantuan Pemerintah Cold Storage
3. Pakta Integritas/Surat Pernyataan Pemanfaatan Bantuan
4. Pakta Integritas/Surat Pernyataan Kesiapan, Mampu dan
Kesanggupan Menyediakan Biaya operasional Cold Storage.
Demikian surat permohonan bantuan Cold Storage ini kami sampaikan.
Atas perhatian dan kerja samanya diucapkan terima kasih.

Kab/Kota ……….., ……….. 2017


Lembaga Nonpemerintah
ttd & cap basah

(…………………………………………)
-3-

3. Surat Permohonan Kepala Dinas Kabupaten/Kota

= KOP SURAT =

Kabupaten/Kota ……………., ………………… 2017


Nomor : …………………………
Perihal : Permohonan Bantuan Cold Storage
Lampiran : ...... berkas

Kepada Yth.
Direktur Jenderal/Direktur Logistik
di
Tempat
Sehubungan usulan kebutuhan Cold Storage kapasitas...dari
............(Lembaga Nonpemerintah), bersama ini terlampir kami sampaikan
usulan tersebut dengan sebagai berikut:
1. Proposal Usulan
2. Profil Calon Penerima Bantuan Pemerintah Cold Storage
3. Pakta Integritas/Surat Pernyataan Pemanfaatan Bantuan
4. Pakta Integritas/Surat Pernyataan Kesiapan, Mampu dan
Kesanggupan Menyediakan Biaya operasional Cold Storage.
Demikian surat permohonan bantuan Cold Storage ini kami sampaikan.
Atas perhatian dan kerja samanya diucapkan terima kasih.

Kab/Kota ……….., ……….. 2017


Kepala Dinas
ttd & cap basah

(…………………………………………)
-4-

4. Outline proposal usulan

OUTLINE PROPOSAL USULAN


BANTUAN PEMERINTAH COLD STORAGE

A. PENDAHULUAN
1. Keragaan bidang usaha
a. Nama Lembaga, Status Badan Hukum, Jumlah Anggota, dan lain-
lain.
b. Legalitas: akte, Perizinan, sertifikat, dan lain-lain.
c. Bidang/unit usaha yang telah berjalan.
2. Menyajikan Visi, Misi dan Tujuan (jangka pendek, menengah, dan
Panjang)
3. Struktur organisasi (Pengurus dan Manajemen/Pengelola)

B. RENCANA PENGUSAHAAN/BUSINESS PLAN


1. Aspek Administrasi dan Manajemen
a. Rencana pemanfaatan Bantuan:
1) Status bantuan:
2) Model pengelolaan bantuan tersebut
b. Skema pemasaran
c. Pakta Integritas/Surat Pernyataan Siap, Kesiapan, Mampu dan
Kesanggupan Pemanfaatan Bantuan.
2. Aspek Pasar
a. Peluang pasar
b. Analisis pasar
c. Proyeksi kapasitas produksi
d. Proyeksi Permintaan
3. Manajemen resiko

C. PENUTUP
-5-

1. Profil Penerima Bantuan

PROFIL PENERIMA BANTUAN


COLD STORAGE NONPEMERINTAH

A. UMUM
1. Nama Lembaga : …………..…………...........................
2. Tanggal Pembentukan : …………..…………...........................
3. Nama Pengurus : …………..…………...........................
a. Ketua/Pimpinan : .…………..………….........................
b. Sekretaris : .…………..………….........................
c. Bendahara : .…………..………….........................
4. Nomor/Tanggal Badan
Hukum : .…………..………….........................
5. NIK (bagi koperasi) : .…………..………….........................
6. Alamat : .…………..………….........................
Desa/Kelurahan : .…………..………….........................
Kevamatan : .…………..………….........................
Kab/Kota : .…………..………….........................
Provinsi : .…………..………….........................
Telp/Fax : .…………..………….........................
Email : .…………..………….........................
7. NPWP : .…………..………….........................
8. SIUP : .…………..………….........................
9. Jenis Lembaga : …………..…………..........................

B. KELEMBAGAAN
ASSET PRODUKTIF YANG DIMILIKI
ANGGOTA/
TAHUN MODAL MODAL
KARYAWAN (ORG) HIBAH
SENDIRI PINJAMAN
2016
2015
2014

C. MODAL
INVESTASI PENDAPATAN PENGELUARAN TOTAL
TAHUN
AWAL (Rp.) (Rp.) (Rp.) MODAL (Rp.)
2016
2015
2014
-6-

D. BANTUAN YANG PERNAH DITERIMA


ASAL BANTUAN OPERASIONAL
JUMLAH (KEMENTERIAN/
TAHUN JENIS BANTUAN
(UNIT) DINAS/ YA TIDAK
LAINNYA…)
2016
2015
2014

Kab/Kota …………….., ……….. 2017


(Ketua/Pengurus)
ttd& cap basah

(……………………………………….)
-7-

2. Pakta Integritas Kesanggupan Pemanfaatan Bantuan

PAKTA INTEGRITAS/SURAT PERNYATAAN


KESIAPAN, MAMPU DAN KESANGGUPAN PEMANFAATAN BANTUAN

Kami yang bertandatangan di bawah ini:


Nama : ......... (Isi nama penerima)
Jabatan : Pimpinan
Bertindak atas nama organisasi:
1. Nama Lembaga : ........ (Isi dengan nama lembaga)
2. Nomor Badan Hukum : ........ (Isi dengan nomor Badan
Hukum)
3. Alamat :
Dalam rangka pemanfaatan bantuan pemerintah Cold Storage Kementerian
Kelautan dan Perikanan Tahun Anggaran 2017, kami menyatakan hal sebagai
berikut:
1. Siap menerima dan memanfaatkan bantuan dimaksud sebagaimana
mestinya.
2. Mampu mengoperasionalkan bantuan dimaksud sebagaimana mestinya.
3. Sanggup memelihara dan mempertanggungjawabkan kegiatan
operasional bantuan Tahun 2017 Kementerian Kelautan dan Perikanan
sebagaimana ketentuan yang belaku.
4. Bersedia memberikan keterangan yang benar terhadap aparat pengawas
internal dan eksternal Pemerintah terkait dengan bantuan yang
diterima ); dan
5. Tidak memindahtangankan/memperjual-belikan bantuan yang diterima
kepada pihak lain.
Apabila dikemudian hari terdapat ketidaksesuaian dalam pemanfaaatan
bantuan dimaksud, kami bersedia untuk mempertanggungjawabkan hal
tersebut dan menjalani proses sesuai ketentuan yang berlaku.

Demikian surat Pakta Integritas/Pernyataan ini kami buat dengan sebenar-


benarnya tanpa adanya paksaan dari pihak mana pun
Kab/Kota ……….., ……….. 2017
Kepala Lembaga ……………….

Materai 6.000
ttd & cap basah
(…………………………………………)

Mengetahui *(
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten/Kota ………………….

ttd & cap basah


(…………………………………………..)
NIP.
Catatan : *( untuk penerima bantuan lembaga nonpemerintah wajib diketahui oleh
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan setempat
-8-

3. Format Berita Acara Serah Terima

= KOP SURAT =

BERITA ACARA SERAH TERIMA


COLD STORAGE TAHUN ANGGARAN 2017
NOMOR......................
Pada hari ini ………… tanggal ……………… bulan …………….. tahun
…………….yang bertanda tangan di bawah ini:
1. Nama : ...............................................................................
2. Jabatan : Kuasa Pengguna Barang ........................................
3. Alamat : ...............................................................................
Bertindak untuk dan atas nama Menteri Kelautan dan Perikanan
selakuPengguna Barang, berkedudukan di ……………… (alamat kantor),
untuk selanjutnya disebut PIHAK KESATU.
1. Nama : ...............................................................................
2. Jabatan : ...............................................................................
3. Alamat : ...............................................................................
yang selanjutnya di sebut PIHAK KEDUA.
Dengan ini menyatakan sebagai berikut:
1. Kedua belah pihak sepakat untuk mengadakan Serah Terima Cold Storage
Kapsitas.....ton yang diperoleh dari Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara (APBN) Tahun Anggaran 2017 pada Satuan Kerja Direktorat
Logistik, Direktorat Jenderal PDSPKP untuk mendukung Sistem Logistik
Ikan Nasional (SLIN).
2. PIHAK KESATU menyerahkan kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA
menerima dari PIHAK KESATU, Cold Storage .....ton yang diperoleh dengan
menggunakan Dana APBN Tahun Anggaran 2017 pada Satuan Kerja
Direktorat Logistik tersebut dalam keadaan baik, dengan perincian
sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang menjadi bagian tidak
terpisahkan dari Berita Acara Serah Terima ini.
3. Penyerahan Cold Storage.....ton sebagaimana dimaksud point 2
merupakan penyerahan kepemilikan dengan ketentuan sebagai berikut,
bahwa PIHAK KEDUA bersedia;
a. menerima, mengelola dan memanfaatkan Cold Storage ...ton sesuai
peruntukannya;
b. tidak memindahtangankan Cold Storage ...ton kepada pihak lain;
c. menyediakan biaya operasional, perawatan Cold Storage ...ton; dan
d. menyampaikan laporan pemanfaatan Cold Storage ...ton dimaksud
kepada Direktur Jenderal PDSPKP ditembuskan kepada Dinas Pembina
Kelautan dan Perikanan Propinsi/Kabupaten/Kota setiap 3 (tiga) bulan
sekali.
4. Bantuan yang telah diterima akan ditarik kembali apabila penerima tidak
melaksanakan ketentuan sebagaimana dimaksud pada point 3.
-9-

5. Apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam Berita Acara Serah


Terima ini, akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya berdasarkan
persetujuan PARA PIHAK.
Demikian Berita Acara Serah Terima ini dibuat dengan sebenarnya dan
ditandangani oleh Para Pihak pada hari ini dan tanggal tersebut diatas,
untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

PIHAK KESATU PIHAK KEDUA


KUASA PENGGUNA ANGGARAN
………………………… …………………………
ttd & cap basah Materai 6.000
(…………………………………………) ttd & cap basah
NIP. ……………………………………. (…………………………………………)
Mengetahui *(
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten/Kota ………………….
ttd& cap basah
(…………………………………………..)
NIP.
Tembusan:
1. Menteri Kelautan dan Perikanan RI;
2. Menteri Keuangan RI;
3. Gubernur/Walikota/Bupati …………………
4. Sekretaris Jenderal KKP;
5. Inspektur Jenderal KKP;
6. Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan.

Lampiran:
1. Daftar bantuan pemerintah yang diserahterimakan;
2. Berita acara pemeriksaan barang
3. Foto/Dokumentasi

Catatan : *( untuk penerima bantuan lembaga nonpemerintah wajib diketahui oleh


Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan setempat

DIREKTUR JENDERAL PENGUATAN


DAYA SAING PRODUK KELAUTAN DAN
PERIKANAN

ttd.

NILANTO PERBOWO
Salinan sesuai dengan aslinya
Kepala Bagian Hukum, Kerja Sama,
dan Humas

Esti Budiyarti

Anda mungkin juga menyukai