Anda di halaman 1dari 7

RESENSI BUKU MANAJEMEN PENDIDIKAN

Dosen Pembimbing : Isnawardatul Bararah, S.Ag., M.Pd.

Disusun oleh :

Heni Arsita Dewi (180201147)

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR RANIRY

BANDA ACEH

2019
IDENTITAS BUKU

Judul Buku : MANAJEMEN PENDIDIKAN

Penulis : Drs. HIKMAT, M.Ag

Penerbit : CV Pustaka Setia, Bandung

Cetakan : Kedua, 2011

Tebal Buku : 304 halaman

ISBN : 978-979-076-034-9

1. Manajemen Pendidikan (Isi Buku)

Ruang lingkup manajemen pendidikan berkaitan dengan masalah-masalah


kepemimpinan, sumber daya manusia dan perilaku organisasi pendidikan. selain itu
manajemen pendidikan juga membahas tentang efisiensi dan efektivitas pelaksanaan kinerja
lembaga pendidikan dengan mempertimbangkan tujuan-tujuan pendidikan, kegiatan
pendidikan yang logis, jumlah sumber daya manusia atau staf yang memadai, disiplin kerja,
upah yang proporsional, bonus yang prestatif, standarisasi pekerjaan yang sistematis,
pertanggungjawaban yang obyektif, penerapan balas jasa atau insentif yang motivasional serta
pengembangan lembaga pendidikan yang terukur. (hal, 27-28)

Artinya mengacu pada pendapat yang dikemukakan oleh B.I. Fayol tentang manajemen
maka ruang lingkup manajemen pendidikan tidak lepas dari beberapa hal yakni teknical,
berkaitan dengan kegiatan memproduksi dan pengorganisasian yang berkaitan dengan
pendidikan, lembaga pendidikan, output dari lembaga pendidikan tersebut. Commercial, yakni
kegiatan yang berhubungan keuntungan yang didapatkan oleh peserta didik. Dimana lembaga
pendidikan harus menyiapkan kualitas lulusan sumber daya manusia (output lembaga
pendidikan) yang siap dan handal dalam dunia kerja.

Financial, yakni kemampuan lembaga pendidikan untuk menyediakan keuangan guna


berjalan dan kontinyunitas lembaga pendidikan yang dimaksud. Dalam hal ini lembaga
pendidikan membutuhkan pendanaan untuk pengadaan sarana dan prasarana pelaksanaan
pendidikan. Security, berkaitan dengan sistem pengamanan lingkungan pendidikan secara
internal maupun eksternal, pergaulan anak didik di luar dan sistem pengamanan diri dari
pengaruh lingkungan dan kebudayaan yang dapat merusak moral, melalui pendidikan agama
dan akhlak. Accountancy, berkaitan dengan penghitungan pemasukan dana dan pengeluaran
yang baik, sistematis, akurat dan efisien. Serta yang terakhir masalah managerial, yakni fungsi-
fungsi manajemen yang berkaitan dengan perencanaan dan pengelolaan yang baik,
sebagaimana adanya pengorganisasian dan pengordinasian untuk semua kegiatan pendidikan.
(hal. 28)

Adapun beberapa fungsi manajemen pendidikan berdasarkan pendapat para ahli maka
dapat disimpulkan sebagai berikut fungsi leading, organizing, planning, controlling, directing,
actuating, commanding, coordinating, staffing, direncting, assembling resources, motivating,
forecasting, communicating, decision making, improving and facilitating. Sedangkan bentuk
ragam dari manajemen yang berkaitan dengan masalah pendidikan antara lain sebagai berikut
manajemen berdasarkan sasaran atau tujuan yang hendak dicapai, manajemen berdasarkan
struktur, manajemen berdasarkan teknik, manajemen berdasarkan informasi serta manajemen
lingkungan. Untuk melaksanakan fungsi-fungsi seperti yang disebutkan di atas, ada beberapa
prinsip-prinsip pengelolaan dalam manajemen antara lain efisiensi dan efektivitas,
pengelolaan, pengutamaan tugas pengelolaan, kepemimpinan yang efektif, serta kerja
sama.(hal. 29-45)

2. Kelebihan Buku

Buku Manajemen Pendidikan yang ditulis oleh Drs. Hikmat, S.Ag ini memiliki beberapa
kelebihan yakni pertama, memasukkan konsep manajemen secara umum dalam mengelola
lembaga pendidikan. Artinya tulisan ini berangkat dari teori-teori umum manajemen baru
kemudian dikaitkan dengan pendidikan sehingga menjadi kajian manajemen pendidikan. hal
ini terlihat dari bagian A pada BAB I yang membahas tentang pengertian dan pentingnya
manajemen pendidikan dengan berangkat dari pengertian manajemen secara umum, macam-
macam manajemen, kesalahan manajemen serta prinsip-prinsip pengelolaan manajemen. Tiga
bagian terakhir ini merupakan bagian E, F, G dari BAB I. (hal 11- 45)
Kedua, buku ini mempunyai ambisi untuk menjelaskan bagaimana peran manajer dalam
lembaga pendidikan. Penulis menekankan bahwa kepala sekolah/ madrasah harus mampu
menjadi manajer. Penekanan tersebut dapat dilihat dalam bahasan mengenai tugas dan fungsi
manajer, tugas telaah masalah bagi manajer, tingkatan manajemen serta ditutup dengan sejarah
perkembangan ilmu manajemen. Dimana semua hal tersebut diperlukan untuk memaksimalkan
fungsi dari pimpinan lembaga pendidikan sebagai manajer, guna menghasilkan out put maupun
out come lembaga pendidikan yang bermutu dan memiliki skill dalam menghadapi era
globalisasi. (hal. 47-99)

Ketiga, buku ini juga memberikan pemahaman kepada kita bagaimana cara
mengoperasionalisasi fungsi-fungsi manajemen dalam lembaga pendidikan. Setidaknya hal ini
dapat kita lihat dalam BAB III buku ini, dimulai dengan pemahaman tentang perencanaan
dalam lembaga pendidikan, pengorganisasian dalam lembaga pendidikan, pengendalian dalam
lembaga pendidikan, evaluasi dalam lembaga pendidikan, penyusunan anggaran biaya dalam
lembaga pendidikan serta staffing dalam lembaga pendidikan. semua bagian tersebut
merupakan bagian dari operasionalisasi yang harus dilakukan oleh lembaga pendidikan agar
berjalan sesuai dengan tujuan dibentuknya lembaga pendidikan. (hal. 101-135). Penulis
merumuskan perencanaan (planning) pendidikan adalah pemilihan fakta-fakta dan usaha
menghubung-hubungkan antara fakta yang satu dengan fakta yang lain dalam aktivitas
pendidikan. Secara substansial, perencanaan pendidikan mengandung tiga hal mendasar, yaitu:
(1) tujuan pendidikan; (2) perhitungan atau pertimbangan kebijakan pendidikan; (3)
pelaksanaan rencana kependidikan. (hal. 101-102). Selanjutnya pengorganisasian (organizing)
dalam lembaga pendidikan, adalah proses menghubungkan orang-orang yang terlibat dalam
organisasi pendidikan dan menyatupadukan tugas serta fungsinya dalam sistem jaringan kerja
yang relationship antara satu dan yang lainnya. Pengendalian (controling) dalam lembaga
pendidikan bertugas untuk meneliti dan mengawasi agar semua tugas dilakukan dengan baik
dan sesuai dengan peraturan yang ada atau sesuai dengan deskripsi kerja masing-masing
personal. Evaluasi dalam lembaga pendidikan adalah menilai semua kegiatan untuk
menemukan indikator yang menyebabkan sukses atau gagalnya pencapaian tujuan, sehingga
dapat dijadikan bahan kajian berikutnya. (hal. 125). Evaluasi dilakukan secara menyeluruh
terhadap seluruh aspek yang berhubungan dengan lembaga pendidikan tersebut.

Keempat, dalam menjaga kontinyunitas dari sebuah lembaga penyelenggara pendidikan


diperlukan yang namanya pengawasan dan pembinaan dalam lembaga pendidikan seperti yang
terdapat dalam BAB IV buku ini. Dimulai dengan menjelaskan arti pengawasan, langkah-
langkah pengawasan dan pembinaan. Guna tercapainya cita-cita dibentuknya lembaga
pendidikan seperti yang tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yakni ikut
aktif mencerdaskan kehidupan bangsa. (hal. 137-146)

Kelima, buku ini juga tidak hanya melihat bahwa lembaga pendidikan mempunyai fungsi
pengajaran saja, namun ada upaya lain yang ingin diungkapkan oleh pengulas buku ini yang
ingin menjadikan lembaga pendidikan sebagai bagian dari sistem sosial. Diawali dengan
menjelaskan pengertian sistem sosial, asumsi dasar tentang sistem sosial, elemen-elemen
sistem dan organisasi sosial serta penjelasan tentang prinsip-prinsip manajemen dalam
organisasi sebagai sistem sosial seperti yang dijelaskan dalam BAB V. (hal. 147-176)

Keenam, untuk mendukung berjalannya fungsi-fungsi tersebut diperlukan organisasi


lembaga pendidikan yang kuat. Cara-cara penguatan organisasi lembaga pendidikan ini dalam
buku ini dimulai dengan penjelasan tentang pengertian organisasi, sifat-sifat organisasi,
bentuk-bentuk organisasi, prinsip-prinsip organisasi, desentralisasi dalam pengelolaan
lembaga pendidikan, tersedianya rentang kendali (span of control) bagi lembaga pendidikan
serta penjelasan tentang sentralisasi dan desentralisasi dalam dunia pendidikan. Semua ini
dijelaskan dalam BAB VI buku ini. (hal. 177-200)

Ketujuh, unsur mengoperasionalisasikan organisasi lembaga pendidikan diperlukan


pemahaman tentang kultur organisasi dan faktor-faktor pembentuknya seperti yang berkaitan
dengan masalah budaya, budaya organisasi, tata cara pembentukan budaya organisasi, sumber-
sumber budaya serta pengaruh budaya terhadap manajemen lembaga pendidikan. Untuk
memperkuat hal tersebut harus ditopang dengan pemimpin dan fungsi-fungsi kepemimpinan
secara baik. Buku ini mengarahkan kita untuk memahami apa itu arti pemimpin, bedanya
dengan kepemimpinan, fungsi utama pemimpin, penjelasan tentang gaya dan sifat
kepemimpinan, dibahas dengan menggunakan teori-teori tentang kepemimpinan serta coba
untuk diimplementasikan pada lembaga pendidikan dengan mencari format kepemimpinan
yang ideal bagi lembaga pendidikan. Semua ini dijelaskan dalam BAB VII dan BAB VIII buku
ini. (hal. 201-264)

Terakhir, selain dalam pengertian manajemen pendidikan, buku ini juga mencoba untuk
menjelaskan tentang pendidikan secara kelembagaan. Dalam konteks kelembagaan masalah
pokok dalam lembaga pendidikan berkaitan dengan masalah otoritas, pelimpahan wewenang,
motivasi kerja serta masalah analisis kebijakan mengenai pendidikan dan tenaga kependidikan
seperti masalah profesionalitas guru, kekurangan akan kebutuhan tentang penelitian, inovasi
dan jarang melibatkan pengelola lembaga pendidikan dalam masalah evaluasi kebijakan
mengenai pendidikan. Semua ini dibahas dalam BAB IX, X dan XI. (hal. 265-298)

Dari kesemua penjelasan tersebut di atas dapat pengulas simpulkan bahwa buku ini
bertujuan untuk mengkaji tentang bagaimana seharusnya sebuah lembaga pendidikan
dijalankan dengan mengedepankan prinsip-prinsip manajemen. Agar tujuan dari dibentuknya
lembaga pendidikan dapat tercapai. Dalam pembelajaran buku ini merupakan buku dasar yang
dipergunakan untuk memahami manajemen maupun keterkaitan antara manajemen dan
pendidikan agar lebih operasional.

3. Kelemahan Buku

Menurut catatan pengulas, setelah pengulas membaca buku ini ada beberapa kelemahan
yang harus diperkuat dalam buku ini, antara lain : pertama, buku ini tidak menjelaskan
bagaimana manajemen pendidikan dalam konteks paradigma pendidikan. Baik paradigma yang
bersifat mikro maupun makro saintis. Artinya paradigma tentang manajemen pendidikan

Kedua, buku ini lebih banyak menjelaskan tentang fungsi, tujuan, pemahaman dan
pengorganisasian manajemen dalam pengertian yang umum. Seharusnya jika judul yang
dikedepankan adalah manajemen pendidikan, menjelaskan manajemen dari pemahaman yang
bersifat umum hanya penunjang saja. Penjelasan tentang manajemen pendidikan yang harus
lebih banyak porsinya. Hal ini dapat dimaklumi sebab buku ini tidak dibingkai dengan
paradigma pendidikan seperti yang pengulas sebutkan pada bagian pertama kelemahan buku
ini.

Ketiga, buku ini kurang relevan dipergunakan untuk mendalami masalah-masalah


manajemen pendidikan dalam artian pengembangan manajemen pendidikan yang berbasiskan
out come. Sebab buku ini hanya menjelaskan teori-teori dasar manajemen dan keterkaitan
manajemen dengan pendidikan sehingga menjadi ilmu manajemen pendidikan. Keempat, buku
ini melihat manajemen pendidikan hanya dalam konteks peng-operasionalisasiannya saja
dengan hanya melihat aspek mikro penyelenggaraan lembaga pendidikan. Setidaknya hal ini
ditandai dengan pembatasan terhadap ruang lingkup manajemen pendidikan yang hanya
berkutat pada kepemimpinan sebagai fungsi manajerial, yang terdiri atas lembaga pendidikan,
pelaku atau aktor yang terlibat dalam kegiatan belajar mengajar. Tanpa melihat bagaimana
hubungan simbolik maupun hubungan timbal balik antara peserta didik dengan pendidik, serta
hubungan dunia kerja dengan program studi yang ada pada lembaga pendidikan. Program
dibeberapa negara dunia ketiga selalu berada dibelakang proses dinamika sosial. Artinya ilmu
pengetahuan hanya menjadi alat yang terlambat untuk membaca situasi dalam konteks
perubahan sosial. Menurut pengulas hal ini akibat dari lemahnya manajemen pendidikan yang
dikembangkan oleh lembaga pendidikan tersebut. Kajian terhadap evaluasi pendekatan dalam
buku manajemen pendidikan karya Hikmat ini juga tidak membahas hal tersebut, ini sekali lagi
menurut pengulas kelemahan lain dari buku ini.

Menurut pemahaman pengulas masalah pendidikan bukan hanya berkaitan dengan


manajemen pendidikan saja, namun juga berkaitan dengan out put dan out come lembaga
pendidikan yang merupakan hasil produksi dari kajian para aktor yang terlibat dalam
manajemen pendidikan. Perkembangan maupun kemajuan manajemen pendidikan yang
mutakhir bukan hanya ditentukan oleh bagaimana promo yang dilakukan pengelola lembaga
pendidikan terhadap minat peserta didik untuk menjadi bagian dari lembaga pendidikan
tersebut. Tapi yang lebih substansial adalah bagaimana lembaga pendidikan yang dimaksudkan
sebagai salah satu produk dari manajemen pendidikan mampu melahirkan out put maupun out
come sumber daya manusia yang handal serta berguna bagi manusia yang lain. Tentunya hal
ini harus disesuaikan dengan program studi yang ditempuh oleh peserta didik. Disinilah
menurut pengulas substansi dari pembentuk standarisasi ataupun kompetensi dasar sebagai
skill utama yang harus dikuasai oleh pengguna (konsumen) dari lembaga pendidikan. Artinya
harus ada paradigma baru yang dipergunakan untuk mengatur mengenai manajemen
pendidikan ke depan. Sekali lagi paradigma ini harus mengacu pada perubahan sosial yang
terjadi baik dalam skala lokal, nasional, regional maupun global. Setuju atau tidak menurut
kajian sosiologi masyarakat modern terbentuk dari hasil interaksi yang tidak kenal batas baik
dalam konteks klan, suku, bangsa maupun negara.

Anda mungkin juga menyukai