Anda di halaman 1dari 7

BAB I

DEFINISI

1. Pendahuluan
Dalam pengelolaan suatu sarana kesehatan (rumah sakit) seorang Direktur beserta jajaran
manajemen, dokter maupun tim medis lainnya akan membuat suatu keputusan dalam
penyelenggaraan rumah sakit tersebut dan dalam penatalaksanaan pasien sebagai individu atau
kelompok. Keputusan tersebut akan mempunyai dampak terhadap pasien itu sendiri dan
lingkungannya (keluarga dan masyarakat) serta lingkungan rumah sakit. Pengambilan keputusan
sangat penting dan secara langsung akan mempengaruhi sistem penyelenggaraan sarana
kesehatan maupun penatalaksanaan pasien secara individu dan ataupun kelompok.
Faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan Selama ini banyak para pengambil
keputusan hanya berdasarkan pada kombinasi faktor yang mempertimbangkan sumber
(resources) dan nilai atau harapan dari konsumen atau populasi. Sangat sedikit yang
memadukannya dengan menggunakan hasil penelitian deskriptif maupun analitik (untuk pasien
maupun populasi), sehingga jerih payah dan biaya yang dikeluarkan untuk penelitian tersebut
mubazir dan tidak tampak manfaatnya kepada masyarakat pengguna jasa kesehatan. Justru yang
diharapkan adalah mengkombinasikan ketiga faktor tersebut (Evidence-based decision making-
EBDM). Panduan PTK/HTA RS Nur Rohmah 2 Evidence-based decision making tersebut adalah
cara pendekatan untuk mengambil keputusan dalam penatalaksanaan pasien (dan atau
penyelenggaraan pelayanan kesehatan) secara eksplisit dan sistematis berdasarkan bukti
penelitian terakhir yang sahih (valid) dan bermanfaat. Profesi medis dikenal dengan nama
evidence-based medicine, sedangkan pihak manajerial disebut evidence-based healthcare, dan
pembuat kebijakan dikenal sebagai evidence-based health policy dan sebagainya.
Sedangkan yang dimaksud bermanfaat (usefullness) adalah ketepatan memanfaatkan
berbagai sumber informasi yang relevan dalam penulusuran bukti atau eviden yang sahih dan
mutakhir dalam waktu yang relatif singkat untuk menegakkan diagnosis dan skrining,
menentukan prognosis dan memberikan terapi dalam penatalaksanaan pasien sebagai individu
maupun kelompok serta penyelenggaraan layanan kesehatan. Keterpaduan teknik pengambilan
keputusan berdasarkan evidencebased tersebut sesuai strata dan situasi kondisi rumah sakit, serta
nilai norma-norma yang berlaku (profesi dan masyarakat) dikenal sebagai penilaian teknologi
kesehatan (health technology assessment).

2. Tujuan PTK/HTA Tujuan dari PTK/HTA adalah untuk :


a. Menilai/mengkaji/menelaah teknologi kesehatan (dalam hal ini masih sebatas alat
kesehatan) dari segi keamanan, efikasi dan efektivitasnya.
b. Mengidentifikasi sumber daya yang dibutuhkan oleh teknologi yang diminta,
dimana sumber daya tersebut harus dapat didapatkan dengan mudah oleh anggota
masyarakat yang membutuhkannya.
c. Mengevaluasi biaya dan konsekuensi dari penyediaan teknologi kesehatan tersebut.

3. Definisi
Penilaian Teknologi Kesehatan (PTK)/Health Technology Assessment (HTA).
Penilaian Teknologi Kesehatan (PTK)/Health Technology Assessment (HTA) adalah
analisis terstruktur terhadap suatu teknologi kesehatan atau suatu kelompok teknologi
kesehatan atau issue terkait teknologi kesehatan yang ditujukan untuk memberi masukan
bagi pembuatan keputusan dalam menyusun kebijakan pelayanan kesehatan (US Office of
Technology Assessment, 1994). Penilaian Teknologi Kesehatan (PTK)/Health Technology
Assessment (HTA) adalah suatu proses rangkuman multidisiplin yang dilakukan secara
sistematik, transparan, tidak bias dan mendalam ditinjau dari berbagai sudut (kedokteran,
sosial, ekonomi dan etika) terhadap teknologi kesehatan yang digunakan ditempat layanan
kesehatan (rumah sakit).
Suatu penilaian membutuhkan pendekatan interdisipliner yang mencakup analisis
keselamatan, biaya, efektivitas, efficacy, etika dan kualitas hidup. Hal tersebut dapat
diperluas untuk mencakup teknologi kesehatan yang inovatif dan alternatif atau
komplementer di samping teknologi tradisional termasuk perbaikan pelayanan dan atau
perangkat tambahannya.

Panduan PTK/HTA RS Nur Rohmah Penilaian teknologi kesehatan terdiri dari 4 unsur
utama yakni :
a. Apakah usulan tersebut menunjang profesionalisme pelayanan ?
b. Apakah usulan tersebut meningkatkan kualitas pelayanan di RS Nur Rohmah ?
c. Apakah usulan tersebut meningkatkan performance RS Nur Rohmah ?
d. Bagaimana dampak usulan pada kinerja RS Nur Rohmah ?

Profesi medis berperan penting dalam melaksanakan analisis efektivitas klinis, sedangkan
pihak Manajerial dan Direksi dalam bidang ekonomi, dan Pemerintah (dalam hal ini
Kementerian Kesehatan RI. dan Dinas Kesehatan RI.) selaku pembuat kebijakan dan regulator
berperan dalam melakukan analisis dampak terhadap sistem layanan kesehatan termasuk sistem
pembiayaan dan keamanan pasien.
BAB II
RUANG LINGKUP

Ruang Lingkup PTK/HTA

a. Yang termasuk bidang kajian adalah ;


1) Permintaan alat baru
2) Pembuatan Referensi

b. Yang tidak termasuk bidang kajian adalah ;


1) Penggantian alat yang rusak
2) Studi kelayakan pembangunan gedung
3) Sudah pernah dianalisis
4) Penggantian alat lama
BAB III
TATA LAKSANA

1. Rencana Program Kegiatan PTK/HTA


Rencana program kegiatan PTK/HTA yang akan dilaksanakan sesuai dengan DPA tahun
berjalan, yang meliputi :
a. Sosialisasi kegiatan PTK/HTA
b. Rapat koordinasi rutin kegiatan PTK/HTA
c. Rapat pengkajian teknologi kesehatan
d. Rapat permintaan alat baru

2. Tim Penilaian Teknologi Kesehatan (PTK)/Health Technology Assessment (HTA).


Tim Penilaian Teknologi Kesehatan (PTK)/Health Technology Assessment (HTA)
bertugas untuk membantu Direktur dalam mengambil keputusan terkait dengan teknologi
kesehatan, antara lain :
a. Melakukan kajian ilmiah atas usulan penggunaan alat, teknologi kesehatan maupun
referensi baru yang digunakan oleh Instalasi.
b. Memberikan rekomendasi ilmiah atas pengkajian yang telah dilakukan.
c. Mengkoordinasikan tim untuk melaporkan kegiatan tim pengguna teknologi kesehatan
tiap periode triwulan dan laporan tahunan.
Teknologi kesehatan yang dimaksud adalah alat yang digunakan sebagai jaminan
pelayanan kesehatan yang lebih baik dan lebih berkualitas di RS Nur Rohmah. Teknologi
kesehatan yang diusulkan oleh unit terkait, akan segera ditelaah dan dikaji oleh Tim
Penilaian Teknologi Kesehatan (PTK)/Health Technology Assessment (HTA) dengan
sistem penilaian yang tercakup dalam Form Penilaian Teknologi Kesehatan (PTK)/Health
Technology Assessment (HTA). Tim ini bukan termasuk nirlaba, melainkan merupakan
tim yang independen, dimana dalam menentukan rekomendasi atau keputusan dilakukan
secara kolektif melalui rapat pengambilan keputusan minimal dihadiri oleh 50% anggota.
BAB IV
DOKUMENTASI

1. Lembar permintaan
2. Lembar disposisi

Anda mungkin juga menyukai