Anda di halaman 1dari 6

1

FORMULASI SEDIAAN KAPSUL DENGAN EKSTRAK BIJI PALA


(Myristica fragrans) SEBAGAI SUMBER ANTIOKSIDAN
(Capsule Formulation with Nutmeg (Myristica fragrans) Seed Extract as
Antioxidant Source)

Melinda Bella Hartono


Fakultas Farmasi, Universitas Jember
Jalan Kalimantan No. 37, Jember 68121
E-mail : melindabella34@gmail.com

ABSTRAK
Dunia kesehatan dan kedokteran saat ini banyak membahas tentang radikal
bebas dan antioksidan. Hal ini terjadi karena sebagian besar penyakit diawali oleh
adanya reaksi oksidasi yang berlebihan di dalam tubuh. Reaksi oksidasi terjadi
setiap saat pada tubuh. Reaksi ini mencetuskan radikal bebas yang sangat aktif,
yang dapat merusak struktur dan fungsi sel. Pembentukan radikal bebas dapat
terjadi melalui proses metabolisme sel normal, peradangan, kekurangan gizi, dan
akibat respon terhadap pengaruh dari luar tubuh, seperti polusi lingkungan,
ultraviolet, dan asap rokok (Winarsi, 2007). Di pasaran banyak beredar produk-
produk antioksidan sintetik. Padahal penggunaan antioksidan sintetik ini telah
dilaporkan memberi dampak buruk pada kesehatan manusia. Produk antioksidan
ini juga dijual dengan harga yang mahal, padahal komponen antioksidan tersebut
terdapat di alam secara melimpah, seperti pada tumbuhan. Senyawa fitokimia
sebagai senyawa kimia yang terkandung dalam tanaman mempunyai peranan
yang sangat penting bagi kesehatan termasuk fungsinya dalam pencegahan
terhadap penyakit degeneratif. Senyawa-senyawa tersebut banyak terkandung
dalam sayuran dan kacang-kacangan, termasuk tanaman rempah dan obat
(Winarti, 2005). Salah satu tanaman yang berpotensi sebagai antioksidan adalah
biji pala (Myristica fragrans) yang diekstrak kemudian dibuat dalam bentuk
sediaan kapsul. Metode yang digunakan adalah ekstraksi dan granulasi. Penelitian
ini dilakukan dengan menggunakan perbandingan formulasi bahan pengikat dan
penghancur yang berbeda. Hasil diprediksikan bahwa semakin banyak bahan
penghancur yang digunakan, maka akan semakin cepat waktu disolusi sediaan
kapsul yang dibuat.

Kata kunci : Radikal bebas, Antioksidan, Kapsul, Biji pala, Disolusi


2

The world of health and medicine currently has a lot to say about free
radicals and antioxidants. This happens because most diseases are initiated by
excessive oxidation in the body. Oxidation reactions occur at any time in the
body. This reaction triggers free radicals that are very active, which can damage
the structure and function of cells. The formation of free radicals can occur
through the process of normal cell metabolism, inflammation, nutritional
deficiencies, and due to responses to influences from outside the body, such as
environmental pollution, ultraviolet, and cigarette smoke (Winarsi, 2007). There
are many synthetic antioxidant products on the market. Though the use of
synthetic antioxidants has been reported to have a bad impact on human health.
These antioxidant products are also sold at high prices, even though these
antioxidant components are abundant in nature, such as in plants. Phytochemical
compounds as chemical compounds contained in plants have a very important
role for health, including its function in the prevention of degenerative diseases.
These compounds are mostly contained in vegetables and nuts, including herbs
and medicine (Winarti, 2005). One of the plants that have the potential as an
antioxidant is extracted nutmeg (Myristica fragrans) seeds and then made in
capsule form. The method used is extraction and granulation. This research was
conducted using a comparison of different formulations of binders and crushers.
The results are predicted that the more destructive material used, the faster the
dissolution time of the capsule preparation.
Keywords: free radicals, antioxidants, capsules, nutmeg seeds, dissolution

PENDAHULUAN luar tubuh, seperti polusi lingkungan,


Latar Belakang ultraviolet, dan asap rokok (Winarsi,
Dunia kesehatan dan kedokteran 2007). Di pasaran banyak beredar
saat ini banyak membahas tentang produk-produk antioksidan sintetik.
radikal bebas dan antioksidan. Hal Padahal penggunaan antioksidan
ini terjadi karena sebagian besar sintetik ini telah dilaporkan memberi
penyakit diawali oleh adanya reaksi dampak buruk pada kesehatan
oksidasi yang berlebihan di dalam manusia. Produk antioksidan ini juga
tubuh. Reaksi oksidasi terjadi setiap dijual dengan harga yang mahal,
saat pada tubuh. Reaksi ini padahal komponen antioksidan
mencetuskan radikal bebas yang tersebut terdapat di alam secara
sangat aktif, yang dapat merusak melimpah, seperti pada tumbuhan.
struktur dan fungsi sel. Pembentukan Senyawa fitokimia sebagai senyawa
radikal bebas dapat terjadi melalui kimia yang terkandung dalam
proses metabolisme sel normal, tanaman mempunyai peranan yang
peradangan, kekurangan gizi, dan sangat penting bagi kesehatan
akibat respon terhadap pengaruh dari termasuk fungsinya dalam
3

pencegahan terhadap penyakit Variabel Penelitian


degeneratif. Senyawa-senyawa Variabel Bebas
tersebut banyak terkandung dalam Variabel bebas dalam penelitian
sayuran dan kacang-kacangan, ini adalah sediaan kapsul ekstrak biji
termasuk tanaman rempah dan obat pala, serta perbandingan jumlah
(Winarti, 2005). Salah satu tanaman bahan pengikat dan bahan
yang berpotensi sebagai antioksidan penghancur yang digunakan.
adalah biji pala (Myristica fragrans) Variabel Terikat
yang diekstrak kemudian dibuat Variabel terikat dalam penelitian
dalam bentuk sediaan kapsul. ini adalah nilai daya antioksidan dari
Metode yang digunakan adalah sediaan kapsul ekstrak biji pala yang
ekstraksi dan granulasi. Penelitian ini dibuat dan waktu disolusi dari
dilakukan dengan menggunakan sediaan kapsul.
perbandingan formulasi bahan Variabel Terkendali
pengikat dan penghancur yang Variabel terkendali dalam
berbeda. Hasil diprediksikan bahwa penelitian ini antara lain jenis biji
semakin banyak bahan penghancur pala yang digunakan yaitu Myristica
yang digunakan, maka akan semakin fragrans Houtt dan tingkat
cepat waktu disolusi sediaan kapsul kematangan biji pala yaitu biji pala
yang dibuat. yang sudah siap panen.
Bahan dan Alat Penelitian
METODOLOGI PENELITIAN Bahan Penelitian
Teknik Pengumpulan Data Bahan yang digunakan dalam
Penelitian yang akan dilakukan penelitian antara lain : ekstrak biji
ialah jenis penelitian eksperimental pala, aquadest, alkohol 70%,
laboratorik. Tahapan penelitian cangkang kapsul gelatin nomor 2,
meliputi : (1) pembuatan ekstrak biji avicel PH 101, PVP K30, pati
pala, (2) penentuan formulasi sediaan jagung, mg stearat.
kapsul ekstrak biji pala, (3) proses Alat Penelitian
granulasi massa kapsul, dan (4) Alat yang digunakan pada
evaluasi hasil ekstrak biji pala yang penelitian ini antara lain : mortir dan
sudah diformulasikan dalam bentuk stamper, timbangan analitik, MC
sediaan kapsul. Penelitian ini Balance, mixer, pencampur bergulir,
dilakukan di Laboratorium gelas beaker, ayakan granul mesh 12
Teknologi Sediaan Solida Bagian dan 16, loyang, oven, moisture
Farmasetika dan Laboratorium analyzer, seperangkat alat penguji
Fitokimia Bagian Biologi Farmasi, kecepatan granul dan alat uji
Fakultas Farmasi Universitas Jember disolusi.
pada Bulan November 2019 -
Februari 2020.
4

Formulasi Sediaan Kapsul Ekstrak ditentukan serapan larutan disolusi


Biji Pala degan sprektrofotometer dan hitung
Formulasi sediaan kapsul kadar ekstrak biji pala yang terlarut
ekstrak biji pala terdiri dari ekstrak dalam larutan disolusi dengan
kental biji pala sebagai agen membandingkan serapannya dengan
antioksidan, Avicel PH 101 sebagai kurva baku larutan ekstrak biji pala
bahan pengisi, PVP K30 sebagai dalam dapar fosfat.
bahan pengikat, amilum jagung Bila cangkang kapsul
sebagai bahan penghancur, dan Mg mengganggu penetapan, keluarkan
stearat sebagai lubrikan. isi tidak kurang dari 6 kapsul
Evaluasi Sediaan Kapsul sesempurna mungkin, larutkan
Uji yang dilakukan terdiri dari cangkang kapsul dalam sejumlah
evaluasi granul, antara lain kecepatan volume media disolusi seperti yang
alir dan besar sudut diam, kadar dinyatakan. Lakukan penetapan
lembab granul, bulk density dan tap seperti yang tertera dalam masing-
density. Sedangkan evaluasi kapsul masing monografi.
terdiri dari uji keseragaman bobot,
uji waktu hancur, uji disolusi, dan uji Penyimpulan Hasil Penelitian
higroskopisitas. Dari hasil ekstrak biji pala yang
Evaluasi Waktu Disolusi Sediaan telah diformulasi menjadi sediaan
Kapsul kapsul, selanjutnya uji waktu
Uji ini digunakan untuk disolusi. Data yang digunakan dalam
menentukan kesesuaian dengan penelitian ini adalah nilai lamanya
persyaratan disolusi yang tertera waktu disolusi sediaan kapsul yang
dalam masing-masing monografi dibuat.
untuk sediaan kapsul. Uji disolusi PREDIKSI HASIL
dapat dilakukan dengan memasukkan Ekstrak biji pala berpotensi
air pada bak alat uji disolusi sampai sebagai sumber antioksidan alami
tanda. Kemudian memasang labu yang berasal dari bahan alam.
disolusi dan diisi larutan dapar fosfat Antioksidan berperan sebagai
pH 5,8 sebanyak 900 ml. Kemudian senyawa yang dapat menghambat
atur suhu pada alat 37 ± 0,5oC dan spesies oksigen reaktif/spesies
masukkan kapsul saat suhu sudah nitrogen reaktif (ROS/RNS) dan juga
tercapai dan putaran dayung dimulai. radikal bebas sehingga dapat
Lakukan pengambilan larutan mencegah penyakit-penyakit yang
disolusi dari dalam labu sebanyak 5 dihubungkan dengan radikal bebas
ml pada menit ke 5,10,20,30 dimana seperti karsinogenesis,
setiap pengambilan larutan disolusi kardiovaskuler dan penuaan.
ditambahkan kembali larutan dapar Perbedaan jumlah bahan pengikat
fosfat ke dalam labu. Kemudian dan penghancur yang digunakan
5

dalam sediaan kapsul akan [7] Halliwell, B., J.M.C. Gutteridge,


mempengaruhi disolusi dari sediaan. dan C.E Cros. 1992. “Free
Semakin banyak bahan penghancur Radicals, Antioxidants and
yang digunakan, maka akan semakin Human Desease: Where Are We
cepat pula waktu disolusi sediaan Now?”, Journal of Laboratory
kapsul yang dibuat. Sehingga Clinical Medicine. Vol 119 No
disolusi yang paling baik akan 6: 598-620.
didapatkan dari formula dengan [8] Matthew J. Ellenhorn, Donald G.
jumlah bahan penghancur yang Barceloux. “Medical
paling tinggi. Toxicology: Diagnosis and
Treatment of Human
DAFTAR PUSTAKA Poisoning”. Elsevier, 1988.
[1] Agoes, A. 2010. “Tanaman Obat [9] M. Hadad EA, Randriani, C
Indonesia”. Salemba Medika. Firman dan T Sugandi. 2006.
Jakarta. hlm 110. Budidaya Tanaman Pala. Balai
[2] Augsburger, L. . (2000). “Modern Penelitian Tanaman Rempah dan
Pharmaceutics: Hard and Soft Aneka Tanaman Industri.
Gelatin Capsules (Ed 2)”. New Parungkuda.
York: Mercel Dekker. [10]Nurdjannah, N. 2007.
“Teknologi Pengolahan Pala.
[3]Aulton, M. E. (2002).
Badan Penelitian dan
Pharmaceucetics The Science of
Pengembangan Pertanian”.
Dosage Form Design Second
Balai Besar Penelitian dan
Edition 530. ELBS Fonded by
Pengembangan Pascapanen
British Goverment, 499–530.
Pertanian. IPB. Bogor.
[4]Bhatt, D. B. (2007). [11] POM, D. (1986). ”Sediaan
Pharmaceutical Technology. Galenik (p. Halaman. 10-11)”.
Pharmaceutical Technology, 59, Jakarta: Departemen Kesehatan
19–25. RI.
https://doi.org/10.1211/00223570
[12] POM, D. (2000). “Parameter
7781850041
Standar Umum Ekstrak
[5]Departemen Kesehatan RI. Tumbuhan Obat, Cetakan
(1979). “Farmakope Indonesia Pertama (p. Halaman. 10-12)”.
Edisi III”. Jakarta: Departemen Jakarta: Departemen Kesehatan
Kesehatan RI. RI.

[6]Departemen Kesehatan RI. [13] Putra, D. P., dan Verawati.


(1995). “Farmakope Indonesia 2011. “Analisa Kandungan
Edisi IV”. Jakarta: Departemen Flavonoid dan Aktivitas
Kesehatan RI. Antioksidan dari Rempah
6

Tumbuhan Obat Sumatera Rempah Sebagai Sumber


Barat”. Scientia. Vol 1 No1: 1- Pangan Fungsional”.
7. Bogor: Balai Besar Penelitian
dan Pengembangan
[14] Rismunandar, 1992. “Budidaya Pascapanen Pertanian. Vol 24
dan Tataniaga Pala”. PT. No. 2: 47-55.
Penebar Swadaya. Jakarta. hlm
160. [22] Zakaria, F. R., H. Susanto, dan
A. Hartoyo. 2000. “Pengaruh
[15] Rudnic, E.M. and Kottke, M. K. Konsumsi Jahe (Zingiber
(1996). “Tablet Dosage Forms, officinale Roscoe) terhadap
in Modern Pharmaceutics”. Kadar Malondialdehid dan
(Banker, G.S. and Rhodes, C.T., Vitamin E Plasma pada
Eds), 3rd Ed., Marcel Dek, 333– Mahasiswa Pesantren Ulil
394. Albaab Kedung Badak Bogor”.
[16] Summers, M. . (1994). Jurnal Teknologi dan Industri
“Granulation, in Pangan. Vol 11 No 1: 36-40.
Pharmaceutics the Science of
Dosage Form Design”.
(Aulton, M.E. Ed), ELBS,
Hong Kong,.

[17] Voight R. (1995). “Buku


Pelajaran Teknologi Farmasi
(p. 170)”. Yogyakarta: UGM
Press.
[18] Weiss, E.A. 1983. “Oil Seed
Crops”. Logman Inc. New
Cork. USA.

[19] Wijayati, Irene A, Linda S.


2009. “Potensi Ekstrak
Metanol Daun Sirih (Piper
betle L) sebagai Antioksidan”.
Yayasan Pharmasi. Semarang.

[20] Winarsi. 2007. “Antioksidan


Alami dan Radikal Bebas”.
Yogyakarta: Kanisius.

[21] Winarti, C. dan Nurdjanah, N.,


2005. “Peluang Tanaman

Anda mungkin juga menyukai