Anda di halaman 1dari 29

PERAN BKMT (BADAN KONTAK MAJELIS TAKLIM) DALAM MENINGKATKAN

PENGAMALAN AJARAN ISLAM BAGI KELUARGA MUSLIM DI KOTA BITUNG

Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) berdiri tanggal 1 Januari 1981 di Jakarta. Organisasi ini
lahir dari kesepakatan lebih dari 735 Majelis Taklim yang ada di wilayah Jakarta dan sekitarnya.
Organisasi BKMT telah berkembang di seluruh wilayah Indonesia. Cakupan perkembangan
anggotanya mencapai ribuan majelis taklim dengan meliputi jutaan orang jamaah yang tersebar
di 33 propinsi.

BKMT juga telah mengembangkan beberapa organisasi otonom bawahnya yang bergerak
di bidang pemberdayaan ekonomi. Dalam hal ini BKMT telah melahirkan organisasi
perhimpunan usaha wanita (PUSPITA) BKMT dan mempunyai sekitar 400 buah Koperasi
Jamaah (KOMAH) BKMT. Koperasi-koperasi ini bernaung di bawah induk Koperasi Jamaah
(IKOMAH) BKMT.

Secara umum ada beberapa kondisi yang melatar belakangi pembentuk dan pengembangan
BKMT. Keadaan-keadaan tersebut adalah :

1. Masih adanya isi materi dan bobot penyampaian pidato atau tabliq yang kurang menarik,
kurang memperhatikan relevansinya dengan masalah aktual atau kebutuhan lingkungan.
2. Pengelolaan Majelis taklim tanpa perencanaan yang matang.
3. Kemampuan individual kaum mubaligh belum mendukung keterlibatannya dengan
pemecahan masalah masyarakat, terutama dalam penguasaan ilmu pegnetahuan umum.
4. Pengelolaan Majelis taklim tanpa perencanaan yang matang
5. Kemampuan individual kaum mubaligh belum mendukung keterlibatannya dengan
pemecahan masalah masyarakat, terutama dalam penguasaan ilmu pengetahuan umum.
6. Daya analisa terhadap keadaan dan kemampuan memecahkan masalah masih lemah, apa
adanya, belum sistematik.
7. Kurang adanya perhatian terhadap masalah kemasyarakatan, keterbelakangan ummat,
kebodohan, kemiskinan dan ketidak adilan sosial.
8. Wawasan berorganisasi untuk bekerja sama masih belum menjadi kesadaran umum.
Berorganisasi baru diartikan sebagai tempat berkumpul, bukan bekerjasama untuk
kepentingan bersama.
9. Kegiatan Majelis taklim masih sangat tergantung gagasan dan aktifitas pengurus atau
gurunya
10. Wawasan tentang masa depan, kehidupan sosial ekonomi, lingkungan, kesejahteraan
bahkan pemikiran keagamaan juga belum menjadi perhatian kebanyakan dari mereka.

Meningkatkan kualitas pemahaman dan amalan keagamaan setiap pribadi muslim Indonesia
yang mengacu pada keseimbangan antara Iman dan takwa dengan ilmu pengetahuan dan
teknologi.

Sedang tujuan khusus BKMT adalah meningkatkan kemampuan dan perananan Majelis Taklim
dalam meningkatkan syiar Islam dan kecerdasan ummat.
PROGRAM KEGIATAN

Sesuai dengan latar belakang keadaan majelis taklim di atas, maka program-program BKMT
diarahkan pada peningkatan kemampuan ustadzah/mubalighot dalam meningkatkan kualitas
majelis taklim.

Secara sistematis program-program kegiatan tersebut dapat dipaparkan sebagai berikut :

1. Program latihan untuk peningkatan mutu mubaligh. Meliputi latihan pidato,


kepemimpinan dan metode pendidikan.
2. Program lokakarya untuk meningkatkan keterampilan. Meliputi penyusunan pidato,
perencanaan dakwah dan administrasi keuangan majelis taklim tersebut.
3. Program Latihan dakwah untuk menyebarluaskan Islam dan pemberdayaan ekonomi
dengan tabungan TAS BKMT
4. Program seminar untuk memperluas wawasan. Meliputi seminar peranan wania, kanker,
dan seminar ekonomi.
5. Program kontak ilmu untuk memperluas pengetahuan. Meliputi cerdas cermat, halaqah
ilmiyah, dan dirasat Islamiah. Program muhibah untuk memperluas kontak dan memperat
ukhuwah. Meliputi muhibah keluar kota dengan majelis taklim. MUI serta pesantren
setempat.
6. Program Pengiriman da’I kedaerah dan luar negeri, antara lain ke Brunei, singapura dan
malaysia.
7. Program Peringatan HUT BKMT pada hari besar Islam dan Nasional setiap tahun.
8. Program perluasan kegiatan majelis taklim yaitu kegiatan santunan anak asuh, taman
balita di masing-masing majelis taklim.
9. Program pengembangan organisasi yaitu meningkatkan kesadaran dan kemampuan
bekerja sama dalam organisasi, dan kerjasama dengan organisasi atau badan lain.

Dalam pelaksanaannya, beberapa program diselenggarakan secara bersamaan, yaitu pada saat
menyelenggarakan peringatan hari ulang tahun BKMT. Pada kesempatan ini kegiatan ilmiah,
perlombaan, bakti sosial atau peran serta anggota dan rekreasi diselenggarakan pada satu
upacara.

APLIKASI BKMT

PEMBINAAN KELUARGA MENURUT PERSPEKTIF ISLAM


Author: Unknown | 05.12 | No Comments |

PEMBINAAN KELUARGA MENURUT PERSPEKTIF ISLAM

Dalam kitab suci Al Qur'an terdapat surat Al 'Alaq ayat 1:"Iqro


bismirabbikallazi kholaq" artinya Bacalah dengan menyebut nama Tuhan Yang
menciptakan. Jadi intinya seruan kepada umat Islam untuk membaca. Adanya seruan
ini memberikan manfaat kepada umat Islam yakni mnejadi orang yang beriman dan
berpengetahuan. Sehingga dalam hal ini mencari pengetahuan itu adalah
sangat-sangat penting.

Insya Alloh pada kesempatan ini tema yang diangkat yaitu bagaimana Islam
mengajarkan umatnya membina keluarga. Alloh Swt menciptakan kita
berpasang-pasangan, ada yang tua muda, ada pria wanita, baik buruk, siang dan
malam dsb, yang kesemuanya itu diciptakan dengan tujuan. Jadi semua ciptaan
Alloh tidak ada yang sia- sia.

Islam adalah agama yang sempurna, dan hanya agamalah yang bisa menjelaskan
hal-hal yang ghoib, karena tidak semua yang ada di dunia ini dapat di
tangkap/terima oleh akal/rasional, sehingga orang-orang philosoph banyak
menemui masalah ketika harus menjelaskan masalah- masalah yang tidak bisa di
jelaskan oleh akal.

Alloh menjadikan dunia ini indah, maka kuciptakan sesuatu itu


berpasang-pasangan. Hikmah diciptakannya sesuatu berpasang-pasangan:
1. sesuatu dikatakan baik karena ada yang tidak baik, jadi sebagai tolak ukur.
2. Untuk mengembangkan specias makhluk hidup, jadi setelah menikah mendapatkan
anak/keturunan/agar spy berkembang biak. Melanjutkan keturunan ini hanya
dibolehkan yaitu melalui institusi pernikahan.

Di dalam Al Qur'an pernikahan itu adalah mitsaqon gholizo artinya suatu


ikatan/perjanjian yang kuat. Didalam surat AnNisa ayat 21 Alloh Swt berfirman "
Bagaimana kamu akan mengambilnya kembali( harta yang telah kamu berikan),
padahal sebagian kamu telah bercampur sebagai suami istri. Dan mereka (istri-
istrimu) telah mengambil dari kamu perjanjian yang kuat." Nikah itu adalah
suatu yang sakral adalah merupakan sunah Rasulullah Saw. Sebagamana Sabda
Rasulullah Saw: " Nikah itu adalah sunnahku, maka siapa yang benci sunnahku
maka sesungguhnya ia bukan dari golonganku ". ( Riwayat Ibnu Majah )

Lantas bagaimana caranya menjaga agar pernikahan itu langgeng?


1.memiliki kemampuan

Rasulullah Saw bersabda " Wahai pemuda-pemuda, barang siapa yang mampu di
antara kamu, hendaknya ia menikah karena sesungguhnya pernikahan itu akan
menjaga kamu dari yang tidak halal dan barang siapa yang tidak mampu menikah
hendaklah ia berpuasa, puasa itu menjadi benteng". ( Riwayat Muslim )

Bila mana anak kita belum mampu, jangan dipaksakan segera menikah. Kita tidak
bisa hanya berdasarkan pada dalil bahwa pada diri setiap anak ada rezeki.Kita
juga harus melihat dalil yang lain kamu mendapatkan suatu hasil dari yang kamu
usahakan. Sebagaimana kita ketahui bahwa anak kita bisa menjadi fitnah atau
bahkan ujian buat kita, oleh karena kita harus bertanggung jawab mendidik dan
menuntunnya ke jalan yang benar. Untuk itu penting sekali adanya kemampuan pada
setiap individu yang akan menikah,kita tidak bisa hanya bermodalkan nekat atau
karena cinta, tapi harus ada kemampuan.

2.Pilih yang baik sebagai pasanganmu.

Dari surat An Nisa ayat 3, intinya yaitu kawinilah perempuan yang baik/yang
kamu senangi. Oleh karena itu penting sekali untuk memilih yang tepat, jangan
sampai kita salah pilih karena dikawatirkan dikemudian hari akan menjadi
masalah.

3.Motivasi menikah
Umumnya ada 4 motivasi menikah:
1. karena hartanya
2. karena keturunannya/nasabnya/kebangsawanannya
3. karena kecantikannya
4. karena agamanya

Rasulullah Saw bersabda "Wanita dinikahi karena empat perkara : "karena


hartanya, kecantikannya, nasabnya dan agamanya. Maka pilihlah yang beragama
(shalehah) niscaya engkau akan bahagia". (Muttafaqun Alaih)

Rasulullah SAW sangat menganjurkan kepada para pemuda agar mereka lebih
memprioritaskan memilih dzaatuddin (baca : wanita shalihah) untuk dijadikan
pendamping hidupnya.

Beruntunglah orang yang menikah karena pertimbangan motivasi yang ke empat


yaitu karena agamanya. Jangan jadikan harta, atau kecantikan ataupun keturunan
saja sebagai dasar untuk menikah, karena bisa jadi motivasi tersebut membawa
masalah di dalam pernikahan. Misalkan menikah dengan pasangannya karena
kecantikan, bila kecantikan tersebut pudar, maka pudarlah rasa cintanya,
goyahlah pernikahannya. Nikah karena dasar kecantikan apa perlu, benar ini
sangat perlu. "Allah itu Mahaindah dan Dia mencintai keindahan". Dengan
Rahmat-Nya, Allah menanamkan pada hati hamba-hamba-Nya rasa suka akan
keindahan.Yang menjadi masalah adalah jangan jadikan kecantikan itu
satu-satunya faktor yang memotivasi pernikahan. Pernikahan konon menjadi kekal
bilamana motivasi menikah itu karena agamanya.Bahkan seorang wanita yang
memiliki budi pekerti yang baik akan tampak lebih cantik dari sekedar wanita
cantik. Rasulullah Saw. bersabda : "Dunia ini adalah perhiasan, dan sebaik-
baik perhiasan adalah wanita shalihah." (HR. Muslim). Oleh karena itu pesan
untuk para pria, nikahilah wanita karena kesholihannya.

Bagaimana Islam mengajarkan membina keluarga?

1.memperkokoh rasa cinta kita dan saling menjaga kehormatan

Cinta suami istrinya hendaknya senantiasa di perbaharui, jika perlu tiap hari
diberi nafkah batin, sebab bila cinta mulai pudar, suami dapat saja melirik
kesana kemari. Alloh Swt berfirman:"Di antara tanda-tanda kebesaran Alloh
adalah bahwa Dia telah menciptakan pasangan bagi kamu agar kamu menjadi
tenteram (sakinah) bersamanya. Dia menjadikan kamu saling mencintai (mawaddah)
dan kasih sayang (rahmah). Itu adalah pelajaran yang berharga bagi orang-orang
yang berfikir". (Q.S. al-Rum, 30: 21).
Baik suami maupun istri harus senantiasa menjaga kehormatan/harga diri. Seorang
istri sebaiknya bila dipandang menyenangkan suaminya. Semua dilakukan dengan
niat iklas. Oleh karena itu berusahalah memantain cinta dalam rumah tangga.

2.saling menghormati dan menghargai

Alloh Swt berfirman dalam surat An Nisa ayat 19"......bergaullah dengan mereka
(istri-istrimu) dengan cara yang patut/baik. Kemudian bila kamu tidak menyukai
mereka, maka bersabarlah karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal
Alloh menjadikan padanya kebaikan yang banyak"
Artinya disini ada respect (penghargaan) satu sama lain. Setiap manusia sangat
merasa suka bila dirinya dihargai dan dihormati. Itulah makanya banyak sekali
keutuhan rumah tangga memudar dikarenakan tidak adanya penghargaan ataupun
penghormatan terhadap pasangan kita.
Ada kejadian seorang suami yang berpenghasilan tidak menghargai istrinya yang
tidak bekerja, dia beranggapan bahwa bila istrinya tidak keluar rumah untuk
bekerja dianggap bukan bekerja, padahal perkerjaan rumah tangga yang dilakukan
istrinya bukanlah pekerjaan yang mudah.
Oleh karena itu sebaiknya seorang suami senantiasa memuji istrinya yang telah
bekerja di rumah, demikian pula istri harus senantiasa memuji suaminya yang
bekerja di luar rumah.
Ucapan terima kasih konon banyak memberi pengaruh terhadap diri kita, ada sense
of respect. Kita banyak lihat di Australi, orang australia sering kali
mengucapkan excuse me, thank you, ini juga merupakan bentuk respect atau
penghargaan terhadap orang lain.

3.jangan menyebarkan kekurangan pasangan kita masing-masing

Istrimu adalah pakaian bagimu, demikian pula suamimu adalah pakaian bagimu.
Oleh karena itu jangan sampai kekurangan yang ada pada pasangan kita sampai
keluar dari rumah. Menjelekkan pasangan kita sama saja dengan mengotori pakaian
kita sendiri (menjelekkan dirimu sendiri).Bila ada masalah sebaiknya
diselesaikan dengan cara yang dingin, bahkan dapat pula diselesaikan ditempat
tidur.

4.Harus ada kerjasama (ta'awun)antara suami istri

Ada anggapan bahwa kerjaan rumah dan mendidik anak tanggung jwb
ibu/istri,padahal sebenarnya kerjaan dan mendidik anak tsb adalah tugas bersama
pasangan suami-istri. Firman Allah "....Dan tolong menolonglah kamu dalam
(mengerjakan) kebaikan dan ketakwaan dan janganlah kamu tolong menolong dalam
berbuat dosa dan pelanggaran..." (Al-Ma'idah: 2). Memang ada dalil yang
menyebutkan " Al Ummu madrasatun kubra", ibu diumpamakan seperti sekolah, maka
siapkanlah sekolah itu, agar generasinya menjadi baik.

Ada kecenderungan anak lebih mendengar ibunya, atau orangtuanya ketimbang


gurunya atau psikiater, oleh karena perlu adanya komunikasi yang baik antara
orangtua dan anak. Jangan sampai kesibukan bekerja diluar, mebuat orangtua
tidak sempat lagi memperhatikan dan berkomunikasi dengan anak. Sesibuk apapun,
bila ada sedikit waktu manfaatkan waktu yang sedikit itu untuk berkomunikasi
lebih baik dengan anak, sehingga hubungan orang tua dan anak menjadi baik.

Dari Hubungan baik itu ada semacam ikatan batin ataupun ikatan emosional antara
anak dengan orang tua. Hal ini penting sekali terutama memenangkan atau
menundukkan hati anak kita, sebab bila anak kita sudah tunduk, maka mudahkan
kita ajarkan, agama, moral dsb.

5.memfungsikan keluarga kita dengan optimal guna membentuk manusia


paripurna,muttaqin.

Adalah penting bagi orang tua mengajarkan anaknya pendidikan agama sejak dini.
Anak merupakan amanah Allah kepada orangtuanya. Dari Abu Hurairah, Rasulullah
s.a.w bersabda:
"Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah (suci yakni Muslim). Kedua
orangtuanyalah yang menjadikan dia Yahudi, Nasrani atau Majusi."(Bukhari)
Pendidikan agama Islam sejak dini sangat penting terutama didalam membentuk
karakter anak. Ketika ada kesalahan pada anak, segera tegur, namun tegurlah
dengan cara yang baik, tidak dengan kekerasan. Sebab bila kita mendidik dengan
kekerasan maka generasi yang terbentuk akan keras juga.
Ajarkan anak untuk menjadi manusia yang muttaqin yaitu senantiasa menjalankan
perintahNya dan menjauhi laranganNya. Suami juga harus mendidik
istrinya,menjadi istri yang baik. Bila istri ada kesalahan maka tergurlah, bila
tidak didengar setelah ditegur sekali,dua kali, tiga kali, maka berpisah
ranjanglah, bila tidak mempan juga maka pukullah (pukul disini maksudnya
ditegur dengan keras). Jadi mendidik keluarga disini sangatlah penting dalam
rangka membentuk manusia yang paripurna (muttaqin).

gushayani
Selasa, 12 Juni 2012

PEMBINAAN KELUARGA ISLAM


BAB I

PENDAHULUAN

Tidak dapat kita pungkiri, sebagai institusi terkecil dalam masyarakat, keluarga memiliki
pengaruh yang sangat besar terhadap keberhasilan pembangunan sebuah bangsa. Hal ini
terkait erat dengan fungsi keluarga sebagai wahana pembentukan sumber daya manusia yang
berkualitas. Oleh karena itu, sudah sewajarnya bila pemerintah bersama-sama dengan
segenap komponen masyarakat berkepentingan untuk membangun keluarga-keluarga di
negara kita tercinta ini agar menjadi keluarga yang sejahtera yang

dalam konteks ini kita maknai sebagai keluarga yang sehat, maju dan mandiri.

Dengan ketahanan keluarga yang tinggi. Terlebih Badan Koordinasi Keluarga Berencana
Nasional (BKKBN) sebagai motor penggerak Program KB di Indonesia, sekarang ini sangat
berpihak pada upaya membangun keluarga sejahtera dengan visi dan misinya yang telah
diperbaharuhi, yakni ”Seluruh Keluarga Ikut KB” dan ”Mewujudkan Keluarga Kecil Bahagia
Sejahtera”. Keluarga yang sejahtera, dengan demikian, tentu menjadi dambaan setiap orang
untuk mencapainya.

Bukan saja karena dengan mencapai tingkat kesejahteraan tertentu, seseorang akan
dapat menikmati hidup secara wajar dan menyenangkan karena tercukupi kebutuhan materill
dan spirituilnya, tetapi dengan kondisi keluarga yang sejahtera setiap individu didalamnya akan
mendapat kesempatan seluas-luasnya untuk berkembang sesuai dengan potensi, bakat dan
kemampuan yang dimiliki.

Pasangan ideal dari kata keluarga adalah bahagia, sehingga idiomnya menjadi keluarga
bahagia. Maknanya, tujuan dari setiap orang yang membinarumah tangga adalah mencari
kebahagiaan hidup. Meski seseorang gagal karirnya di luar rumah, tetapi sukses membangun
keluarga yang kokoh dan sejahtera, maka tetaplah ia dipandang sebagai orang yang sukses
dan berbahagia. Sebaliknya orang yang sukses di luar rumah, tetapi keluarganya berantakan,
maka ia tidak disebut orang yang beruntung, karena betapapun sukses diraih, tetapi kegagalan
dalam rumah tangganya akan tercermin di wajahnya, tercermin pula pada pola hidupnya yang
tidak bahagia.

BAB II

PEMBAHASAN

keluarga dalam bahasa Arab adalahal-Usrohyang berasal dari kata al-asruyang secara
etimologis mampunyai arti ikatan. Kata keluarga dapat diambil kefahaman sebagaiunit sosial
terkecil dalam masyarakat, atau suatu organisasibio-psiko-sosio-spiritual dimana anggota
keluarga terkait dalam suatuikatan khusus untuk hidup bersama dalam ikatan perkawinan dan
bukanikatan yang sifatnya statis dan membelenggu dengan saling menjagakeharmonisan
hubungan satu dengan yang lain atau hubungan silaturrahim.

Islam merupakan risalah terakhir dari langit ke bumi yang universal. Dan Islam pulalah
yang telah membawa dunia menuju revolusi besar dalam berbagai aspek kehidupan. Islam
tidak hanya mengatur hubungan antara manusia dengan penciptanya tetapi juga mengatur
hubungan antara manusia dengan manusia, dan sebagainya[1].

Aturan itu diramu dengan sangat sempurna, sehingga umat yang patuh pada aturan yang
dibuat akan menemukan suatu kebahagiaan dan kedamaian. Islam menata hidup perkawinan
dengan sempurna, karena masalah ini adalah masalah pokok yang sangat vital. Melalui
perkawinan manusia dapat saling mengasihi, menjalin hubungan kekeluargaan dan
meneruskan keturunan. Kehidupan perkawinan merupakan industri pertama bagi umat
sesudahnya untuk meningkatkan industri selanjutnya. Bayangkan, dengan perantaraan seorang
suami dan istri, dengan perantaraan hubungan material dan individual, maka lahirlah putera-
puteri yang mungil, dengan izin Allah[2].

Dalam norma ajaran sosial, asal-usul keluargaterbentuk dari perkawinan (laki-laki dan
perempuan dan kelahiranmanusia seperti yang ditegaskan Allah dalm surat an-Nisa ayat
satuyang berbunyi:

Artinya: Dan Ia ciptakan dari padaNya pasangannya dan Ia tebarkan dari keduanya laki-laki dan
perempuan yangbanyak (an-Nisa: 1)

Tidak dapat kita pungkiri, sebagai institusi terkecil dalam masyarakat, keluarga memiliki
pengaruh yang sangat besar terhadap keberhasilan pembangunan sebuah bangsa. Hal ini
terkait erat dengan fungsi keluarga sebagai wahana pembentukan sumber daya manusia yang
berkualitas. Oleh karena itu, sudah sewajarnya bila pemerintah bersama-sama dengan
segenap komponen masyarakat berkepentingan untuk membangun keluarga-keluarga di
negara kita tercinta ini agar menjadi keluarga yang sejahtera yang dalam konteks ini kita
maknai sebagai keluarga yang sehat, maju dan mandiri dengan ketahanan keluarga yang
tinggi.

Terlebih Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) sebagai motor


penggerak Program KB di Indonesia, sekarang ini sangat berpihak pada upaya membangun
keluarga sejahtera dengan visi dan misinya yang telah diperbaharuhi, yakni ”Seluruh Keluarga
Ikut KB” dan ”Mewujudkan Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera”.

Hikmah diciptakan oleh Allah manusia berpasang-pasangan yang berlainan bentuk dan
sifat, adalah agar masing-masing saling membutuhkan, saling memerlukan, sehingga dapat
hidup berkembang selanjutnya[3].

Mendambakan pasangan merupakan fitrah sebelum dewasa, dan dorongan yang sulit
dibendung. Oleh karena itu, agama mensyariatkan dijalinnya pertemuan antara laki-laki dan
perempuan, mengarahkan pertemuan itu sehingga terlaksananya .perkawinan. dan beralihlah
kerisauan laki-laki dan perempuan menjadi ketentraman dan sakinah[4].

Al- Razi mengatakanal-asru maknanya mengikat dengan tali, kemudian meluas menjadi
segalasesuatu yang diikat baik dengan tali atau yang lain.
Dari beberapa pengertian di atas dapatdisimpulkan bahwa pengertian pendidikan keluarga
adalah prosestransformasi prilaku dan sikap di dalam kelompok atau unit sosialterkecil dalam
masyarakat. Sebab keluarga merupakan lingkungan budayayang pertama dan utama dalam
menanamkan norma dan mengembangkanberbagai kebiasaan dan prilaku yang penting bagi
kehidupan pribadi,keluarga dan masyarakat.

Menurut pasal 1 undang-undang perkawinan nomor 1 tahun 1974, menjelaskan bahwa


.perkawinan adalah ikatan lahir bathin antara seorang lakilaki dengan perempuan sebagai
suami istri dengan tujuan membentuk keluarga yang bahagia dan sejahtera berdasarkan
Ketuhanan Yang Maha Esa[5].

Perjanjian yang dibuat oleh seorang muslim untuk menjadikan seorang muslimah sebagai
istri, merupakan perjanjian yang dibuat atas nama Allah. Karena itu hidup sebagai suami istri
bukanlah semata-mata sebuah ikatan yang dibuat berdasarkan perjanjian dengan manusia,
yaitu dengan wali dari pihak perempuan dan dengan keluarga perempuan itu secara
keseluruhan, serta dengan perempuan itu sendiri, akan tetapi yang lebih penting lagi adalah
membuat perjanjian dengan Allah. Karena itu, pernikahan adalah salah satu di antara
tandatanda kekuasaan Allah[6].

Allah Swt. berfirman dalam surat Ar-Rum ayat 21 yang artinya :

.Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari
jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya
di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir. (Q. S. Ar-Rum: 21).

Ayat tersebut menggambarkan jalinan ketentraman, rasa kasih dan rasa saying sebagai
suatu ketenangan yang dibutuhkan oleh masing-masing individu . lakilaki dan perempuan -
ketika jauh dari pasangannya. Setiap suami istri yang menikah, tentu sangat menginginkan
kebahagiaan hadir dalam kehidupan rumah tangga mereka, ada ketenangan, ketentraman,
kenyamanan dan kasih sayang. Rumah tangga yang menjadi surga dunia! tidaklah identik
dengan limpahan materi, kebahagiaan bukanlah sebuah kemustahilan untuk dicapai, sebab
kebahagiaan merupakan pilihan dan buah dari cara berfikir dan bersikap. Maka dari itu, hanya
dengan pasangannyalah ia dapat menikmati manisnya cinta dan indahnya kasih sayang dan
kerinduan[7].

Islam menjadikan keluarga sebagai tempat untuk menjaga diri, yaitu menciptakan
ketentraman dan keselamatan dari segala bentuk kejahatan yang ditimbulkan oleh orang lain,
sehingga keluarga harus dijadikan tempat tinggal yang penuh dengan kebahagiaan agar
seluruh anggota keluarga betah di rumah dan selalu merindui. Sesuai dengan firman Allah
dalam surat An-Nahl ayat 80:
.Dan Allah menjadikan bagimu rumah-rumahmu sebagai tempat tinggal ....

(Q. S. An-Nahl: 80).

Untuk mewujudkan keluarga seperti yang di atas, haruslah bersama-sama antara suami dan
istri untuk mengekalkan cinta yang merupakan anugerah dari Allah, karena tidak dapat
dipungkiri bahwa kualitas hubungan suami dan istri dalam rumah tangga sangat mempengaruhi
keluarga menjadi sakinahmawaddah wa rahmah[8].

.Kehidupan suami istri itu adalah rumus dari kebahagiaan dunia.. Maka ciptakanlah
keluarga yang bahagia agar hidup di dunia juga bahagia[9].

Oleh sebab itu, suami istri harus sama-sama menjaga dan menghormati ikatan
perkawinan yang telah dibuat sebagai sebuah ikatan yang suci. Agar perkawinan itu menjadi
kuat, diperlukan pengikat yang kuat pula. Adapun pengikat perkawinan yaitu:

1. Mawaddah

Mawaddah adalah kelapangan dada dan kekosongan jiwa dari kehendak buruk. Prof. DR.
Quraish Shihab mengatakan: .Mawaddah. adalah .cinta plus.. Orang yang di dalam hatinya ada
mawaddah tidak akan memutuskan hubungan, seperti apa yang terjadi pada orang bercinta. Ini
disebabkan hatinya begitu lapang dan kosong dari keburukan, sehingga pintu-pintunya pun
tertutup untuk dimasuki keburukan[10].

2. Rahmah

Prof. DR. Quraish Shihab mengatakan: .Rahmah. kondisi psikologis yang muncul di dalam hati
akibat menyaksikan ketidakberdayaan. Rahmah menghasilkan kesabaran, murah hati, tidak
cemburu buta, tidak mencari keuntungan sendiri, tidak menjadi pemarah apalagi pendendam[11].

Kualitas mawaddah wa rahmah di dalam rumah tangga, yang dipupuk oleh suami dan istri
sangat menentukan bagaimana kondisi rumah tangga tersebut, apakah bahagia atau tidak.
Lebih tegas Dr. Yusuf Al-Qardlawy mengatakan .bahwa tidak ada artinya hubungan suami istri
yang tidak didasarkan pada cinta dan kasih sayang, badan berdekatan namun ruh berjauhan..
Jadi, tidak bisa kitasangkal bahwa istri tidak hanya membutuhkan makanan, minuman, pakaian,
tempat tinggal dan segala kebutuhan material belaka, namun istri juga sangat mengharapkan
dari suami perhatian yang tulus, perkataan yang halus, wajah yang cerah, senyum yang ceria,
senda gurau yang menyenangkan, sentuhan yang lembut, ciuman yang mesra serta berbagai
perilaku mulia yang menyejukkan hati dan mendinginkan gundahnya, bahkan itu semua
melebihi daripada kebutuhan material[12].

Pernikahan dalam Islam menawarkan ketenangan jiwa dan kedamaian pikiran, sehingga
laki-laki dan perempuan bisa hidup bersama dalam cinta, kasih sayang, kepahitan dalam hidup,
harmonis, kerjasama, saling menasehati dan toleran meletakkan pondasi mengangkat keluarga
Islam dalam suatu lingkungan yang lestari dan sehat[13].

Untuk mewujudkan itu, tidak hanya perempuan yang harus dipilih oleh lakilaki, tetapi
perempuan pun diberi hak untuk memilih laki-laki yang akan dijadikannya suami. Dan yang
terbaik itu adalah yang bagus agamanya. Sebagaimana Rasulullah. saw. bersabda:

.Jika datang seorang pelamar yang bagus agamanya kepadamu, maka kawinkanlah dia.
Karena jika tidak, akan terjadi fitnah di atas bumi dan banyak kerusakan.

(H. R. Ibnu Hibban)[14].

Dalam kehidupan rumah tangga adakalanya laki-laki menjadi pemimpin bagi


keluarganya, menjadi bapak bagi anak-anaknya, menjadi teman hidup serta sebagai saudara
bagi istrinya. Dengan demikian, istri bukanlah menjadi saingan bagi suami, apalagi sebagai
musuh. Tetapi suami dan istri itu akan jalan bersama, saling melengkapi untuk tercapainya cita-
cita menjadi keluarga yang sakinah[15].

Suami istri adalah pondasi dasar bagi sebuah bangunan rumah tangga, karena itulah
Islam menetapkan kriteria khusus baginya, hingga menimbulkan rasa cinta, kasih sayang,
nasehat menasehati dalam kebenaran dan kesabaran serta saling keterikatan[16].

[1]
Nasy.at Al-Masri, Nabi Suami Teladan, Terj. Salim Basyarahil. (Jakarta: Gema Insani Press,

1993), Cet. Ke-8, h. 11.

[2]
Ibid., h. 11

[3]
Amir Taat Nasution, Rahasia Perkawinan dalam Islam: Tuntunan Keluarga Bahagia
(Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1994), Cet. Ke-3, h. 1.

[4]
M. Quraish Shihab, Wawasan Al-Qur.an, (Bandung: Mizan, 2000), Cet. Ke-11, h. 192.

[5]
Alisuf Sabri, Ilmu Pendidikan, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1999), Cet. Ke-1, h. 14.

[6]
Rusli Amin, Rumahku Surgaku: Sukses Membangun Keluarga Islami, (Jakarta: Al-Mawardi

Prima, 2003), Cet. Ke-11, h. 24.

[7]
Lembaga Darut-Tauhid, Kiprah Muslimah dalam Keluarga Islam, Terj. A. Chumaidi Umar,

(Bandung: Mizan, 1990), Cet. Ke-1, h. 82.

[8]
Sholeh Gisymar, Kado Cinta untuk Istri, (Yogyakarta: Arina, 2005), Cet. Ke-1, h. 91.

[9]
Abu Mohammad Jibril Abdurrahman, Karakteristik Lelaki Shalih, (Yogyakarta: Wihdah

Press, 2000), Cet. Ke-3, h. 21.

[10]
M. Quraish Shihab, Wawasan Al-Qur.an., h. 195.

[11]
Ibib, hal 196
[12]
Adil Fathi Abdulloh, Menjadi Suami Tercinta, Terj. Bukhori Abu Syauqi, (Pasuruan: Hilal

Pustaka, 2007). Cet. Ke-1, h. xiii.

[13]
Muhammad Ali Al-Hasyimi, Menjadi Muslim Ideal, Terj. Ahmad Baidowi, (Jakarta: PT

Mitra Pustaka, 1999), Cet. Ke-1, h. 93.

[14]
Jalaluddin Abdurahman Suyuti, Jami. Al-Hadis, (Beirut: Daar Al-Fikr), Juz. 1. h. 144.

[15]
Abu Mohammad, Karakteristik Lelaki Shalih., h. 1.

[16]
Abdul Hamid, Bimbingan Islam untuk Mencapai

Diposting oleh Unknown di 00.13

/2011
KONSEP PEMBINAAN KELUARGA
KONSEP PEMBINAAN KELUARGA

A. A. Pengertian Keluarga
Keluarga dalam bahasa Arab adalah al-Usroh yang berasal dari kata al-asru yang secara
etimologis mampunyai arti ikatan. Kata keluarga dapat diartikan sebagai unit sosial terkecil dalam
masyarakat, atau suatu organisasi bio-psiko-sosio-spiritual dimana anggota keluarga terkait dalam suatu
ikatan khusus untuk hidup bersama dalam ikatan perkawinan dan bukan ikatan yang sifatnya statis dan
membelenggu dengan saling menjaga keharmonisan hubungan satu dengan yang lain atau hubungan
silaturrahim. Sementara itu, Al- Razi mengatakan al-asru maknanya mengikat dengan tali, kemudian
meluas menjadi segala sesuatu yang diikat baik dengan tali atau yang lain.

B. Bentuk-Bentuk Keluarga

Dalam norma ajaran sosial, asal-usul keluarga terbentuk dari perkawinan (laki-laki dan
perempuan dan kelahiran manusia seperti yang ditegaskan Allah dalm surat an-Nisa ayat satu yang yaitu
:
Artinya: Dan Ia ciptakan dari padaNyapasanganny dan Ia tebarkan dari keduanya laki-laki dan
perempuan yangbanyak (an-Nisa: 1)

Asal-usul ini erat kaitannya dengan aturan Islam bahwa dalam upaya pengembang-biakan
keturunan manusia, hendaklah dilakukan dengan perkawinan. Oleh sebab itu, pembentukankeluarga di
luar peraturan perkawinan dianggap sebagai perbuatan dosa.

Adapun bentuk-bentuk keluarga sebagaimana dijelaskan William J. Goode (1995) dapat


diklasifikasikan ke dalam beberapa bentuk :

1. Keluarga nuklir (nuclear family) sekelompok keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak yang belum
memisahkan diri membentuk keluarga tersendiri.

2. Keluarga luas (extentended family) yaitu keluarga yang terdiri dari semua orang yang berketurunan dari
kakek, nenek yang sama termasuk dari keturunan masing-masing istri dan suami.

3. Keluarga pangkal (sistem family) yaitu jenis keluarga yang menggunakan sistem pewarisan kekayaan
pada satu anak yang paling tua, seperti banyak terdapat di Eropa pada zaman Feodal, para imigran
Amerika Serikat, zaman Tokugawa di Jepang, seorang anak yang paling tua bertanggung jawab
terhadap adik-adiknya yang perempuan sampai ia menikah, begitu pula terhadap saudara laki-laki yang
lainnya.

4. Keluarga gabungan (joint family) yaitu keluarga yang terdiri dari orang-orang yang berhak atas hasil milik
keluarga, mereka antara lain saudara laki-laki pada setiap generasi, dan sebagai tekanannya pada
saudara laki-laki, sebab menurut adat Hindu, anak laki-laki sejak lahirnya mempunyai hak atas kekayaan
keluarganya.
Sementara itu dalam hubungan keluarga, Jalaluddin Rahmat mengungkapkan dalam bukunya
yang berjudul Keluarga Muslim dalam Masyarakat Modern bahwa biasanya sepasang suami istri memiliki
tiga struktur. Pertama,sruktur komplementer atau dengan kata lain dikenal dengan keluarga tradisional.
Kedua, struktur simetris atau yang sering disebut dengan keluarga modern. Ketiga, struktur pararel yang
merupakan hubungan antara struktur simetris dan struktur komplementer yang kedua belah pihak
tersebut saling melengkapi dan saling bergantung, tetapi dalam waktu yang sama mereka memiliki
beberapa bagian dari perilaku kekeluargaan mereka yang mandiri.

C. Pendidikan Dalam Keluarga

Kata pendidikan menurut etimologi berasal darikata dasar didik. Apabila diberi awalan me,
menjadi mendidik maka akan membentuk kata kerja yang berarti memelihara dan memberi latihan
(ajaran). Sedangkan bila berbentuk kata benda akan menjadi pendidikan yang memiliki arti proses
perubahan sikap dan tingkah laku seseorang atau sekelompok orang dalam usaha mendewasakan
manusia melalui upaya pengajaran dan latihan.
Istilah pendidikan dalam konteks Islam telah banyak dikenal dengan menggunakan term yang
beragam, seperti at-Tarbiyah, at-Ta’lim dan at-Ta’dib. Setiap term tersebut mempunyai makna dan
pemahaman yang berbeda, walaupun dalam hal-hal tertentu, kata-kata tersebut mempunyai kesamaan
pengertian.

Pemakaian ketiga istilah tersebut, apalagi pengakajiannya dirujuk berdasarkan sumber pokok
ajaran Islam (al-Qur’an dan al-Sunnah). Selain akan memberikan pemahaman yang luas tentang
pengertian pendidikan Islam secara substansial, pengkajian melalui al-Qur’an dan al-Sunnah pun akan
memberi makna filosofis tentang bagaimana sebenarnya hakikat dari pendidikan Islam tersebut?

Dalam al-Qur’an Allah memberikan sedikit gambaran bahwa at-Tarbiyah mempunyai arti
mengasuh, menanggung, memberi makan, mengembangkan, memelihara, membuat, membesarkan dan
menjinakkan. Hanya saja dalam konteks al-Isra makna at-Tarbiyah sedikit lebih luas mencakup aspek
jasmani dan rohani, sedangkan dalam surat asy-Syura hanya menyangkut aspek jasmani saja.

Dengan demikian pendidikan dalam keluarga adalah proses transformasi prilaku dan sikap di
dalam kelompok atau unit social terkecil dalam masyarakat. Sebab keluarga merupakan lingkungan
budaya yang pertama dan utama dalam menanamkan norma dan mengembangkan berbagai kebiasaan
dan prilaku yang penting bagi kehidupan pribadi, keluarga dan masyarakat.

D. Konsep Pembinaan Keluarga


Keluarga sebagai unit sosial terkecil dalam masyarakat merupakan lingkungan budaya pertama
dan utama dalam rangka menanamkan norma dan mengembangkan berbagai kebiasaan dan perilaku
yang dianggap penting bagi kehidupan pribadi, keluarga danmasyarakat.

Dalam buku TheNational Studi on Family Strength, Nick dan De Frain mengemukakan beberapa
hal tentang pegangan menuju hubungan keluarga yang sehat dan bahagia, yaitu:

1. Terciptanya kehidupan beragama dalam keluarga


2. Tersedianya waktu untuk bersama keluarga
3. Interaksi segitiga antara ayah, ibu dan anak
4. Saling menghargai dalam interaksi ayah, ibu dan anak
5. Keluarga menjadi prioritas utama dalam setiap situasi dan kondisi

Seiring kriteria keluarga yang diungkapkan diatas, Sujana memberikan beberapa fungsi pada
pendidikan keluarga yang terdiri dari fungsi biologis, edukatif, religius, protektif, sosialisasi dan ekonomis.

Dari beberapa fungsi tersebut, fungsi religius dianggap fungsi paling penting karena sangat erat
kaitannya dengan edukatif, sosialisasi dan protektif. Jika fungsi keagamaan dapat dijalankan, maka
keluarga tersebut akan memiliki kedewasaan dengan pengakuan pada suatu system dan ketentuan
norma beragama yang direalisasikan di lingkungan dalam kehidupan sehari-hari.

Penanaman akidah sejak dini telah dijelaskandalam al-Qur’an surat al-Baqarah ayat 132 yang
berbunyi:

Artinya: Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan kepada anak-anaknya, demikian juga Ya’kub. Ibrahim
berkata: haianak-anakku, sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, makajanganlah kamu
mati kecuali dalam keadaan Islam.

Secara garis besar pendidikan dalam keluarga dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:

1. Pembinaan Akidah dan Akhlak

Mengingat keluarga dalam hal ini lebih dominan adalah seorang anak dengan dasar-dasar
keimanan, ke-Islaman, sejak mulai mengerti dan dapat memahami sesuatu, maka al-Ghazali memberikan
beberapa metode dalam rangka menanamkan aqidah dan keimanan dengan cara memberikan hafalan.
Sebab kita tahu bahwa proses pemahaman diawali dengan hafalan terlebih dahulu (al-Fahmu Ba’d al-
Hifdzi). Ketika mau menghafalkan dan kemudian memahaminya, akan tumbuh dalam dirinya sebuah
keyakinan dan pada akhirnya membenarkan apa yang diayakini. Inilah proses yang dialami anak pada
umumnya. Bukankah mereka atau anak-anak kita adalah tanggung jawab kita sebagaimana yang telah
Allah peringatkan dalam al-Qur’an yang berbunyi:
Artinya: jagalah diri kalian dan keluargakalian dari panasnya api neraka

Muhammad Nur Hafidz merumuskan empat pola dasar dalam bukunya. Pertama, senantiasa
membacakan kalimat Tauhid pada anaknya. Kedua, menanamkan kecintaan kepada Allah dan Rasulnya.
Ketiga, mengajarkan al-Qur’an dan keempat menanamkan nilai-nilai pengorbanan dan perjuangan.

Akhlak adalah implementasi dari iman dalam segala bentuk perilaku, pendidikan dan pembinaan akhlak
anak. Keluarga dilaksanakan dengan contoh dan teladan dari orang tua. Perilaku sopan santun orang tua
dalam pergaulan dan hubungan antara ibu, bapak dan masyarakat. Dalam hal ini Benjamin Spock
menyatakan bahwa setiap individu akan selalu mencari figur yang dapat dijadikan teladan ataupun idola
bagi mereka.

2. Pembinaan Intelektual

Pembinaan intelektual dalam keluarga memgangperanan penting dalam upaya meningkatkan


kualitas manusia, baikintelektual, spiritual maupun sosial. Karena manusia yang berkualitasakan
mendapat derajat yang tinggi di sisi Allah sebagaimana firman-Nya dalam surat al-Mujadalah yang
berbunyi:
Artinya: Allah akan mengangkat derajatorang-orang yang beriman dan orang-orang yang berilmu
diantarakalian.

Nabi Muhammad juga mewajibkan kepadapengikutnya untuk selalu mencari ilmu sampai
kapanpun sebagaimanasabda beliau yang berbunyi:

Artinya: mencari ilmu adalah kewajiban bagimuslim dan muslimat.

3. Pembinaan Kepribadian dan Sosial

Pembentukan kepribadian terjadi melalui prosesyang panjang. Proses pembentukan kepribadian


ini akan menjadi lebih baik apabila dilakukan mulai pembentukan produksi serta reproduksi nalar tabiat
jiwa dan pengaruh yang melatarbelakanginya. Mengingat hal ini sangat berkaitan dengan pengetahuan
yang bersifat menjaga emosional diri dan jiwa seseorang. Dalam hal yang baik ini adanya Kewajiban
orang tua untuk menanamkan pentingnya memberi support kepribadian yang baik bagi anak didik yang
relative masih muda dan belum mengenal pentingnya arti kehidupan berbuat baik, hal ini cocok dilakukan
pada anak sejak dini agar terbiasa berprilaku sopan santun dalam bersosial dengan sesamanya. Untuk
memulainya, orang tua bisa dengan mengajarkan agar dapat berbakti kepada orang tua agar kelak
sianak dapat menghormati orang yang lebih tua darinya.
Posted by Wien at 18:34

Labels: Makalah Pendidikan Agama Dalam Keluarga

0 comments:
Post a Comment

Older Post Home

Hidup itu indah, dalam setiap suka, ataupun duka. Hidup itu sebuah perjuangan dalam kelemahan,
kesulitan, keterbatasan. Namun, hidup itu istimewa, karena selalu ada kemudahan dari-Nya, ada
pertolongan dan kasih sayang-Nya, dan ada berjuta karunia-Nya. Karena itu hidup bukanlah untuk
mengeluh, menyerah, atau kalah dengan keadaan. Jika pintu yang satu tertutup, maka carilah pintu-pintu
yang lain untuk meneruskan langkah menggapai asa. Never give up, always positif thingking, positif feeling,
and positif acting. Ubah rintangan menjadi jembatan Ubah lelah menjadi Lillah Dengan "Basmallah"
InsyaAllah "Bisa"

View my complete profile

Siraman Rohani
SABTU, 23 JANUARI 2010
Pembinaan Keluarga Muslim
‫اْ ِإلسْآلمِ ي َة ُ ألُسْرَة ُ ََْا‬
Pembinaan keluarga Muslim.

Artinya:”َHaiَorang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka
yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya Malaikat-Malaikat yang kasar,
keras, dan tidak mendurhakai ALLAH terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka
danَselaluَmengerjakanَapaَyangَdiperintahkan”.َAtَTahrimَ(66)َ:َ6

‫ن آمنُ ْوا الَّ ِذيْنَ ياأيَها‬ َْ ِ‫اج ُك َْم م‬


ََّ ِ‫ن إ‬ ِ ‫ن فاحْ ذ ُر ْو ُه َْم ل ُك َْم عد ًُّوا وأ ْوال ِد ُك َْم أ ْزو‬
َْ ِ‫صف ُح ْوا ت ْعفُ ْوا وإ‬
ْ ‫ن وت ْغف ُِر ْوا وت‬ ََّ َ‫(رحِ يْمَ غفُ ْور‬14)‫أ ْموالُ ُك َْم إِنَّما‬
ََّ ِ ‫ّللا فإ‬
ُ‫ّللاُ فِتْنةَ وأ ْوال ُدك َْم‬ ْ
ََّ ‫(عَظِ يْمَ أجْرَ ِعندَهُ و‬15) .‫( التغابن‬64) : 14 - 15
Artinyaَ:”َWahaiَorangَorangَyangَberiman,َsesungguh-nya sebagian dari isteri isteri / suami
kalian dan anak anak kalian adalah musuh bagi kalian. Maka berhati-hati-lah kepada mereka.
Namun kalau sekiranya kalian memaaf-kan dan berlapang dada serta mengampuni kesalahan
mereka, maka sesungguh-nya ALLAH Maha Pengampun dan Maha Penyayang. Hanya sanya
harta kalian dan anak kalian adalah cobaan buat kalian. Dan ALLAH disisi-Nya ganjaran yang
besar.”َAtَTaghabunَ(64)َ:َ14َ– 15.
Jadi didalam pembinaan keluarga ini ALLAH SWT mengajarkan bahwa kadang kala
kesungguhan kita didalam melaksanakan ajaran Islam dihambat oleh orang yang paling dekat
dan paling kita cintai, yakni isteri kita sendiri atau kalau dia wanita, maka suaminya-lah yang
menjegalnya.

Dan ada pula gangguan lainnya ialah anak anak dan harta kita. Bahkan anak dan harta ini
dianggap seluruhnya, karena kalau pada ayat 14 diatas, dikatakan sebagian dari isteri / suami
kalian dan anak-anak kalian, Maka pada ayat 15, tidak ada pengecualian. Berarti semua anak
anak atau harta adalah ujian bagi kita.

Kisah Zainab binti Jahasy


Jangan mengharamkan yang ALLAH halalkan

‫ل ما تُح ِر َُم لِمَ النَّبِيَ ياأيها‬


ََّ ‫ّللاُ أح‬
ََّ َ‫ي لك‬ ِ ‫أ ْزو‬
َْ ‫اجكَ م ْرضاةَ تبْت ِغ‬
ُ‫ّللا‬ ُ
ََّ ‫(رحِ يْمَ غَف ْورَ و‬1)
Artinya:”َWahaiَNabi,َmengapaَengkauَmengaharam-kan apa apa yang telah ALLAH halalkan
buat kamu sekedar untuk menyenang-kan hati isteri-isterimu. Dan ALLAH Maha Pengampun
danَMahaَPenyayang”.َAtَTahrimَ(66)َ:َ1

Ayat ini turun, karena pada suatu hari Rasul ALLAH saw minum maghafir dirumah isteri Beliau,
yakni Zainab binti Jahasy. Maghafir ini menimbul-kan wangi mulut kita bagi siapa saja yang
meminum-nya. Karena minum maghafir ini, mulut Rasul ALLAH saw tercium bau wangi oleh
isterinya yang lain.

Aisyahَraَbertanya:”َMulutmuَwangiَyaَRasulَALLAH.َDenganَpolosَRasulَsawَmenjawabَ:”َ
AkuَminumَmaghafirَdirumahَZainabَbintiَJahasy.”َMendengarَituَAisyahَraَmerasaَcemburu.

Ketika Rasul ALLAH saw berkunjung kerumah Hafsyah ra, isteri beliau, pertanyaan yang sama
terlontar dari mulut Hafsyah ra. Rasul saw pun menjawab dengan jawaban yang sama.
Berulang kali terjadi hal seperti itu. Akhirnya Hafsyah ra dan Aisyah ra sepakat untuk mencegah
kebiasaan Rasul ALLAH saw itu.

Mula mula suatu hari BeliauَditanyaَolehَAisyahَraَ:”َHariَiniَmulutmuَberbauَyaَRasulَALLAH.َ


Engkauَmemakanَurfuth?َ(urfuthَsemacamَpetai).َ“َTidak,”َkataَRasulَSawَdenganَnadaَ
terkejut.َHeranَDiaَbeberapaَhariَyangَlaluَAisyahَmasihَmengatakanَharumَmulutnya..”َ

Ketika Rasul ALLAH Saw tiba dirumah Hafsyah ra, Rasul Saw mendapatkan pertanyaan yang
sama.َRasulَSawَmenjawabَdenganَperkataanَyangَsama.”َMelihatَgejalaَitu,َmakaَRasulَ
ALLAH Saw mengatakan :

“َMulaiَhariَiniَakuَharamkanَmeminumَmaghafirَdirumahَZainabَbintiَJahasy.”

Maka turunlah ayat tadi diatas (At Tahrim 66:1) yang menegur Rasul ALLAH saw. Rasul ALLAH
saw telah mengharamkan sesuatu yang dihalalkan oleh ALLAH SWT kepadanya, sekedar
untuk menyenangkan kedua hati isterinya; Aisyah ra dan Hafsyah ra. Maka ayat berikut
dibawah ini menjelaskan kepada Rasul ALLAH saw, agar Rasul ALLAH saw menarik kembali
omongannya, namun Beliau disuruh membayar kafarat.

Membayar kaffarat sumpah


adalah Wajib

ََّ ‫(الح ِك ْي َُم ْالع ِل ْي َُم وهُوَ م ْوال ُك َْم و‬2)


ََّ ‫ّللاُ أيْمانِ ُك َْم تحِ لَّةَ ل ُك َْم‬
َ‫ّللاُ فرضَ ق ْد‬ ْ
Artinya:َ“َBenarَbenarَALLAHَtelahَmewajibkanَkalianَuntukَmenebusَsumpahَsumpahَkalian.َ
DanَALLAHَadalahَPelindungَkalian.َDanَDiaَMahaَMengetahuiَdanَMahaَBijaksana”.َAtَ
Tahrim (66) : 2

Adapun kaffarat sumpah seseorang yang telah bersumpah kemudian menarik lagi sumpahnya
diwajibkan oleh ALLAH SWT untuk membayar kaffarat sebagaimana Ayat dibawah ini.

Kaffarat Sumpah

‫ال‬ ََّ ‫ي بِاللَّ ْغ َِو‬


َ ‫ّللاُ يُؤاخِ ذُ ُك َُم‬ ْ ِ‫ن مسا ِكيْنَ عشرةَِ إ‬
َْ ‫طعا َُم فكفَّارت ُ َهُ ْاأليْمانَ عقَّ ْدت َُُم بِما يُؤاخِ ذُ ُك َْم ولك‬
َْ ِ‫ِن أيْمانِ ُك َْم ف‬ َْ ِ‫ط ِع ُم ْونَ ما أ ْوسطَِ م‬ ْ ُ ‫أ َْو أ ْه ِل ْي ُك َْم ت‬
‫ْر أ َْو ِكسْوت ُ ُه َْم‬
َُ ‫ن رقبةَ تحْ ِري‬ َْ ‫صيا َُم ي ِج َْد ل َْم فم‬ ُ ‫ّللاُ يُبيِنَُ كذلِكَ أيْمان ُك َْم واحْ ف‬
ِ ‫ظ ْوا حل ْفت َُْم ِإذا أيْمانِ ُك َْم كفَّارَة ُ ذلِكَ أيَّامَ ث َِة ثلَ ف‬ ََّ ‫لعلَّ ُك َْم آياتِ َِه ل ُك َْم‬
َ‫( المائدة ت ْش ُك ُر ْون‬5) : 89
Artinya:”َALLAHَtidakَmenyalah-kan kalian atas sumpah sumpah kalian yang tidak disengaja;
tetapi Dia menyalah-kan kalian dengan sumpah sumpah yang kalian lakukan dengan sengaja.
Maka kafaratnya itu ialah memberi makan sepuluh orang miskin, dengan makanan yang sesuai
dengan makanan yang engkau berikan kepada keluargamu. Atau memberi pakaian untuk
mereka. Atau membebas-kan budak. Maka barang siapa yang tidak dapat melakukan-nya,
hendaklah dia berpuasa tiga hari. Yang demikian itu ialah kafarat dari sumpah kalian jika kalian
melanggar-nya. Dan peliharalah sumpah sumpah kalian. Demikianlah ALLAH menjelaskan
kepada kalian ayat-ayat-Nyaَagarَkalianَbersyukur”.َAlَMaidahَ(5)َ:َ89

Setelah Rasul ALLAH saw mengucapkan pengharaman akan meminum maghafir dirumah
Zainab tadi, ALLAH SWT menegur beliau dengan surat AT Tahrim (66) : ayat 1 s/d. 5.

ALLAH SWT memberitahu Rasul saw


Rahasia isteri isterinya

َ‫ض إِلى النَّبِيَ أس ََّر و ِإ ْذ‬ َ ِ ‫اج َِه بَ ْع‬ ْ ‫ّللاُ وأ‬
ِ ‫ظهرَهُ بِ َِه نبَّأتَْ فل َّما ح ِد ْيثًا أ ْزو‬ ََّ ‫ن وأعْرضَ ب ْعض َهُ ع َّرفَ عل ْي َِه‬ َْ ‫هذا أ ْنبأكَ م‬
َْ ‫ن قالتَْ بِ َِه نبَّأها فل َّما ب ْعضَ ع‬
ْ
َ‫ْر الع ِل ْي َُم نبَّأنِي قال‬ ْ
َُ ‫الخبِي‬.
Artinya:”َDanَketikaَNabiَmembisikkan berita itu kepada sebagian dari isteri isterinya, tatkala
Nabi beritakan berita itu kepada salah seorang isterinya (Aisyah) yang ALLAH terangkan
kepada Beliau (Nabi), dan Nabi menceritera-kan sebagiannya dan sebagiannya lagi tidak
diceritera-kan kepada isterinya (hanya anak-anak dan orang bodoh yang mengatakan
sebenarnya itu / children and fools speak the truth), maka ketika beliau menerangkan kepada
salahَseorangَisterinya,َisterinyaَituَbertanyaَkepadanya:”َSiapaَyangَmenceritera-kan hal itu
kepada engkauَ!?”َNabiَmenjawabَ:”َYangَtelahَmenceritera-kan itu ialah ALLAH Yang Maha
Mengetahui yang tiada tersembunyi segala sesuatu daripada-Nya.”َAtَTahrimَ(66)َ:َ3

ALLAH Maha Menolong


Orang Beriman.

ََّ ‫ن قُلُ ْوبُ ُكما صغتَْ فق َْد‬


َ‫ّللاِ إِلى تت ُ ْوبا ِإ ْن‬ َْ ِ‫ن عل ْي َِه تظاهرا وَإ‬
ََّ ِ ‫ّللا فإ‬ َُ ‫ذلِكَ ب ْعدَ ئِك َةُ و ْالملَ ْال ُمؤْ مِ نِيْنَ وصا ِل‬
َُ ‫ح و ِجب ِْر ْي‬
ََّ َ‫ل م ْوالَهُ هُو‬
َ‫(ظ ِهيْر‬4).‫(التحريم‬66):4
Artinya:”َKalauَkalianَberduaَ(AisyahَdanَHafsah)َbertaubat,َberartiَhatimuَberduaَbenarَbenarَ
telah condong kepada kebaikan. Dan jika kalian berdua menyakit-kan hatinya (hati Nabi), maka
sesungguhnya ALLAH itu adalah Pelindungnya dan juga Malaikat Jibril dan orang orang
berimanَyangَsholihَsertaَparaَMalaikatَakanَmenjadiَpenolongnya.”َAtَTahrimَ(66):4

Isteri Ideal

‫ن رب َه ُ عسى‬ ََّ ‫ن طلَّق ُك‬


َْ ِ‫ن إ‬ ََّ ‫قانِتاتَ ُمؤْ مِ ناتَ ُم ْسلِماتَ مِ ْن ُك‬
َْ ‫ن خي ًْرا أ ْزوا ًجا يُ ْبدِل َه ُ أ‬
َ‫ارا ث ِيباتَ سائِحاتَ عا ِبداتَ تائِبات‬ ً ‫ وأبْك‬.‫( التحريم‬66) : 5
Artinya:”َSemogaَALLAHَTuhannyaَ(TuhanَNabi)َsekiranyaَNabi menceraikan isteri isterinya,
Dia ALLAH akan menggantikan-nyaَdenganَisteriَisteriَyangَlebihَbaikَdariَkalian.َYakniَ:”َ
Wanita wanita yang berserah diri, yang penuh keimanan, yang penuh ketaatan, wanita wanita
yang tobat, yang ibadat-nya kuat, yang gembira sekalipun dalam melakukan tugas yang berat,
Baikَjandaَmaupunَgadis.”َAtَTahrimَ(66)َ:َ5

Setelah turun kelima ayat tersebut, dan menyadari kesalahan-nya, maka Aisyah ra dan Hafsyah
ra bertobat kepada ALLAH SWT dan meminta maaf kepada Rasul ALLAH saw. Dan Rasul saw
pun memaafkan keduanya.

Dari peristiwa itu kita dapat mengambil pelajaran, bahwa kadang kala kita mendapatkan
halangan dari keluarga sendiri. Karena itu ALLAH SWT menyuruh kita untuk memelihara diri
kita dan keluarga kita dari api neraka. Dengan demikian, pembinaan Agama itu jangan hanya
kita saja, tetapi juga para isteri dan anak anak kita pun harus diikut sertakan. Ini dapat kita baca
pada surah At Tahrim (66) : 6

Pelihara dirimu dan keluargamu.

‫ارا وأ ْه ِل ْي ُك َْم أَنفُس ُك َْم قُ ْوا آمنُ ْوا الَّ ِذيْنَ ياأيها‬ َُ َّ‫ص ْونَ الَ شِدادَ غِلظَ ئِكةَ ملَ عليْها و ْالحِ جارَة ُ الن‬
ً ‫اس وقُ ْودُها ن‬ ََّ ‫ما وي ْفعلُ ْونَ أمر ُه َْم ما‬
ُ ‫ّللا ي ْع‬
َ‫(يُؤْ م ُر ْون‬6) ‫( التحريم‬66) : 6
Artinya:”َWahaiَorangَorangَyangَberiman,َpeliharalahَdiri-diri kalian dan keluarga kalian dari
api neraka, yang bahan bakarnya saja dari manusia dan batu. Pada neraka itu ada Malaikat
yang kaku dan kasar. Mereka tidak pernah durhaka kepada ALLAH; Dan apa-apa yang ALLAH
perintahkan kepada mereka; dan mereka melaksanakan apa saja yang diperintahkan kepada
mereka.”َAtَTahrimَ(66)َ:َ6.

Karena itu kekeluargaan dibentuk menuju keluarga sakinah, sesuai dengan surah Ar Rum (30) :
21 yang berbunyi :

keluarga sakinah.

َْ ‫ن ورحْ م َةً مو َّدَة ً بيْن ُك َْم وجعلَ إِليْها لِت ْس ُكنُ ْوا أَ ْزوا ًجا أنفُ ِس ُك َْم‬
َْ ‫مِن ل ُك َْم خلقَ أ‬
َ‫ن آياتِ َِه ومِ ْن‬ َْ ِ‫(يتف َّك ُر ْونَ لِق ْومَ َلياتَ ذلِكَ ف‬21) .‫( الروم‬30)
ََّ ِ‫ي إ‬
: 21
Artinya:”َDanَsalahَsatuَkebesaranَALLAHَialahَbahwaَdijadikan-nya bagi kalian pasangan-
pasangan dari jenis kalian (bukan dari golongan jin atau Malaikat). Tujuan dari pasangan tadi
agar kalian hidup didalam keharmonisan. Dan dijadikan-nya diantara kalian mawaddah (kasih
sayang dengan kegairahan biologis) dan rahmah (kasih sayang semata apabila kehidupan
sudah senja). Yang demikian itu adalah suatu pertanda kebesaran ALLAH bagi kaum yang mau
berfikir.”َArَRumَ(30)َ:َ21
Jadi tujuannya ialah untuk hidup didalam keharmonisan. To live in a harmonious life, dan
adanya kegairahan biologis serta apabila sudah senja ada rasa kasih sayang antara nenek-
nenek dan kakek-kakek.

Kita ingat ceritera Maemunah ra isteri Rasul ALLAH saw yang ingin dikubur di Syarief, 12 km.
dari Makkah, karena Beliau masih terkenang tatkala pertama kali Beliau hidup berumah tangga
disana, di Syarief dengan Rasul ALLAH saw.

Kemudian kitapun harus menempatkan segala sesuatu secara proporsional. Fungsi seorang
laki-laki dirumah tangga ialah sebagai pemimpin.

Laki Laki pemimpin wanita.

ََّ ‫ن أنفقُ ْوا وبِما ب ْعضَ على ب ْعض ُه َْم‬


َ‫ّللاُ فضَّلَ بِما النِساءَِ على ق َّوا ُم ْونَ ا ِلرجا ُل‬ َْ ِ‫صالِحاتَُ أ ْموا ِل ِه َْم م‬
َّ ‫ب حافِظاتَ قانِتاتَ فال‬ َِ ‫ّللاُ حفِظَ بِما ل ِْلغ ْي‬
ََّ
َّ ُ
َْ ِ‫ُن تخاف ْونَ واللت‬
‫ي‬ َّ ُ ُ
َ ‫ُن نش ْوزه‬َّ ُ َّ
َ ‫ُن ف ِعظ ْوه‬ ْ
َ ‫اجعَِ فِي واه ُج ُر ْوه‬ ْ
ِ ‫ُن المض‬َّ
َ ‫ن واض ِْرب ُْوه‬ ْ ُ ُ َّ
َ ِ ‫ن ت ْبغ ْوا فلَ أط ْعن َك َْم فإ‬ ً
َ ‫ل عل ْي ِه‬ َّ
َ ‫ن سبِ ْي‬
َ ِ‫ّللا إ‬
ََّ َ‫ع ِليًّا كان‬
‫(ك ِبي ًْرا‬34) .‫( النسآء‬4) : 34
Artinya:”َLakiَlakiَituَadalahَpemimpinَbagiَwanita,َdisebabkanَALLAHَmemuliakanَsebagianَ
mereka atas bagian lainnya. Dan karena yang mereka infaqkan dari harta mereka. Maka wanita
yang baik ialah mereka yang patuh kepada suami, dan memelihara harta dan kehormatan
suaminya pada saat suaminya tidak ada. Dan bagi mereka yang takut isterinya nusyuz
(melakukanَpelanggaranَsyari’at),َmakaَnasihati-lah mereka. dan tinggalkanlah mereka
ditempat tidur mereka. Dan pukul-lah mereka. Maka sekiranya mereka taat kepadamu maka
janganlah kalian mencari cari kesalahan mereka. Sesungguh-nya ALLAH itu Maha Tinggi dan
MahaَBesar.”َAnَNisaَ(4)َ:َ34.

Tidak ada Emansipasi

‫ب قالتَْ وضعتْها فل ََّما‬ َِ ‫ي ر‬ َْ ِ‫ّللاُ أ ُ ْنثى وض ْعتُها إِن‬


ََّ ‫ليْسََو وضعتَْ بِما أعْل َُم و‬
َّ ْ ُ
‫ي النثىَْكا الذك َُر‬ ُ
َْ ِ‫ي م ْريمَ س َّم ْيتها وإِن‬َْ ِ‫ان مِ نَ وذُ ِريَّتها بِكَ أ ُ ِع ْيذها وإِن‬
ُ َّ ‫الر ِجي َِْم ال‬
َِ ‫شيْط‬ َّ . ‫( عمران آل‬3) : 36
Artinya:َ“َMakaَketikaَibunyaَMaryamَmelahirkanَMaryam,َSi-ibuَberkata:”َWahaiَRobbi,َ
ALLAH Tuhanku, sesungguh-nya aku telah melahirkan perempuan. Dan ALLAH Maha
Mengetahui atas apa yang aku kandung. Dan tidaklah sama laki laki itu dengan perempuan.
Dan aku memberinyaَnamaَ:”َMaryamَ”.َDanَsesungguh-nya aku berlindung diri kepada
ALLAH untuk anak-ku ini, dan keturunan-nyaَdariَsyaithanَyangَdikutuk.”َAliَImranَ(3)َ:َ36.

Aliran Feminisme, yang istilah orang Barat yang tersesat, ialah membela hak kaum wanita. Hak
yang menyatakan bahwa laki-laki adalah sama dengan wanita.

Kalau laki-laki bisa meminum-minuman keras, kamipun kaum wanita dapat berbuat yang sama.
Kalau kaum laki laki bisa bertinju atau bergulat, maka kamipun dapat melakukan-nya. Dan
mereka ingin bebas dariَ”cengkeraman”َlakiَlaki.َMakaَALLAHَSWTَmenyatakanَbahwa:َ

”َTidakَsamaَlakiَlakiَdenganَwanita.”َMerekaَinginَmenyamakanَlaki-laki dengan wanita. Maka


kalau laki-laki bisa bertindak semaunya, kamipun dapat berbuat itu. Maka terjadilah juga
Lesbianisme dan Freesex. Apakah perlu bagi laki-laki mengadakan masculanisme, untuk
membela hak kaum laki laki yang telah direbut oleh kaum perempuan ? Misalnya saat ini
dimana lapangan kerja laki-laki diborong oleh perempuan.
Who’sَperfectَ?َNoneَ/َSiapaَSempurna ?

‫ن ل ُك َْم يحِ لَ الَ آمنُ ْوا الَّ ِذيْنَ ياأيها‬


َْ ‫ُن والَ ك ْرهًا النِساءَ ت ِرثُوا أ‬
ََّ ‫ضلُ ْوه‬
ُ ‫ض لِت ْذهب ُْوا ت ْع‬ ََّ ‫الَّ آت ْيت ُ ُم ْوه‬
َ ِ ‫ُن ما بِب ْع‬ َْ ‫ُن ُمبيِنةَ ِبفاحِ شةَ يأْتِيْنَ أ‬
َ ِ‫ن إ‬ ََّ ‫وعاش ُِر ْوه‬
ْ
َِ‫ن بِالم ْع ُر ْوف‬ْ َّ
َ ِ ‫ُن فإ‬ ُ ْ
َ ‫ن فعسى ك ِرهت ُم ْوه‬ ْ ْ ً
َ ‫ّللاُ ويجْعلَ ش ْيئا تكره ُْوا أ‬ََّ ‫(كثِي ًْرا خي ًْرا فِ ْي َِه‬19)
‫( النسآء‬4) : 19
Artinya:”َWahaiَorangَorangَyangَberimanَtidakَdibenarkanَkalianَmewarisiَwanitaَdenganَ
paksa. Dan janganlah kalian menyusahkan mereka karena hendak mengambil kembali apa apa
yang telah kalian berikan kepada mereka, kecuali mereka melakukan perbuatan keji yang
nyata.َDanَpergaulilahَmerekaَdenganَma’ruf.َDanَsekiranyaَkalianَmembenciَmerekaَkarenaَ
mendapatkan kekurangan padanya, maka semoga ALLAH menjadikan kebaikan yang banyak
padanya.”َAnَNisaَ(4)َ:َ19.

Untuk membina keluarga sakinah, setiap individu, baik dia si-isteri ataupun si-suami, janganlah
menggunakanَ“Kacaَmataَgelap.”َsehinggaَselaluَmelihatَsegiَnegativeَdariَpasangan-nya.
Dan Masing-masing harus menyadari bahwa yang dinikahi-nya adalah seorang manusia
dengan serba kekurangan-nya.

Isterinya memang mempunyai kekurangan, tetapi ada kelebihan isteri-nya, yang isteri orang lain
tidak mempunyai-nya. Kalau setiap suami ber-pandangan demikian, Insya ALLAH, hidup
menjadi tenang.

Begitu juga si-isteri. Dia akan melihat kekurangan suami-nya, tetapi dia juga harus menyadari,
bahwa memang suami-nya mempunyai kekurangan, tetapi ada kelebihan suami-nya yang
suami orang lain tidak memiliki-nya. Kalau kedua suami isteri ber-pandangan positive, seperti
itu, Insya ALLAH akan terbentuk keluarga sakinah.
Karena itu yang paling pantang atau tabu didalam urusan berumah tangga ialah membanding-
banding. Comparisons are odious = Membanding-banding itu sangat menjengkelkan.

--- Apakah ---------membanding kelakuan suami atau isteri dengan pasangan yang lainnya,
ataupun membanding-banding antara penghasilan suami dengan penghasilan yang lainnya.
Apalagi membanding rupa suami dengan yang lainnya.

Keluarga yang baik bukan-lah keluarga yang saling berhadapan untuk melihat kejelekan yang
lain-nya, melainkan keluarga yang keduanya menghadap kesatu arah cita-cita sambil
bergandengan tangan. Saling tolong menolong, saling bantu membantu, saling mengerti, dan
saling mengisi kekurangan masing-masing,َdanَIngatَpulaَbahwaَ:”َSetiapَyangَpermulaanَ
adalahَsusah”.

Kesamaan Haq perbedaan Kewajiban.

َ ‫ي رب ُه َْم ل ُه َْم فاسْتج‬


‫اب‬ َْ ِ‫ض ْي َُع الَ أن‬ ِ ُ ‫ن مِ ْن ُك َْم عامِ لَ عملَ أ‬ َْ ِ‫أ ُ ْنثى أ َْو ذكرَ م‬
‫ض ُك َْم‬ُ ‫ن ب ْع‬ َْ ِ‫ن وأ ُ ْخ ِر ُج ْوا هَاج ُر ْوا فالَّ ِذيْنَ ب ْعضَ م‬ َْ ِ‫ار ِه َْم م‬ِ ‫ي وأ ُ ْوذُ ْوا دِي‬
َْ ِ‫ي ف‬ ََّ ‫ي جنَّاتَ وأل ُ ْدخِ لنَّ ُه َْم سيِئاتِ ِه َْم ع ْن ُه َْم ألُكفِر‬
َْ ‫ن وقُتِلُ ْوا وقاتلُ ْوا سبِ ْي ِل‬ َْ ‫تجْ ِر‬
َْ ِ‫ار تحْ تِها م‬
‫ن‬ َُ ‫ن ثوابًا ْاأل ْنه‬ َْ ِ‫ّللاِ ِع ْن َِد م‬ ََّ ‫ب ُحسْنَُ ِع ْندَهُ و‬
ََّ ُ‫ّللا‬ َِ ‫(الثَّوا‬195)َ‫(ال ِبل َِد فِي كف ُر ْوا الَّ ِذيْنَ تقلبَُ يغُ َّرنَّكَ ال‬196)َ ْ ‫ث ََُّم ق ِليْلَ متاع‬
‫ْالمِ ها َُد وبِئْسَ جهنَّ َُم مأْوا ُه َْم‬
(197) ‫( عمران آل‬3) : 195 - 197
Artinya:”َMakaَALLAHَTuhanَmerekaَmengabul-kanَpermohonanَmereka.َ“َSesungguh-nya
Aku tidak menyia- nyiakan amalan yang mereka kerjakan dari mereka biar laki laki ataupun
perempuan, sama saja, sebagian dengan sebaagian lainnya.

Maka bagi siapa yang berhijrah dan diusir dari tempat tinggalnya, dan disakiti dijalan ALLAH
dan mereka yang membunuh dan mereka yang dibunuh, pasti akan Aku hapus kesalahan
kesalahan mereka, dan Aku masuk-kan kedalam surga-surga yang mengalir dibawah-nya
sungai-sungai. Sebagai ganjaran dari sisi ALLAH. Dan ALLAH itu disisi-Nya sebaik baik
ganjaran.

Dan janganlah kamu terpukau akan kebebasan orang orang kafir dinegeri-negeri mereka. Suatu
kesenangan yang sedikit, untuk kemudian tempat mereka diapi Neraka, suatu tempat yang
seburukَburuknya.”َAliَImranَ(3)َ:َ195َ- 197

Secara biologis dan psychologis, manusia laki-laki dan wanita itu berbeda. Kita boleh saja tidak
mengakui-nya, tetapi dalam kehidupan sehari hari akan kita lihat. Wanita dengan 9 perasaan-
nya dan dengan 1 akal-nya, sedangkan laki-laki dengan 9 akal-nya dan dengan 1 perasaan-
nya.

Maka per-sengketaan dirumah tangga akan kita lihat salah satunya berkisar antara wanita yang
menekan-kan kepada emosi-nya, sedangkan laki laki menekan-kan kepada rasio-nya. Karena
itu untuk membentuk keluarga sakinah, setiap orang harus dapat menempat-kan dirinya pada
posisi lawan jenisnya masing-masing.

“IfَIَwereَinَhisَbootsَ!”َBegituَkataَsi-isteriَ:َ“Kalauَakuَpadaَposisiَsuami-ku yang selalu


mengutama-kan akal-nya.”َ

Sedangkan si-suamiَjugaَakanَberkataَ:”َIfَIَwereَinَherَboots.”َ“Kalauَakuَdalamَkeadaanَ
seperti isteri-ku yang selalu mengutama-kan perasaan-nya!”َ

Insya ALLAH kalau kedua-nya dapat merasa-kan seperti itu, maka keluarga sakinah dapat
dibina dengan mudah. Yang susah adalah kalau masing masing berkeras kepala membenar-
kan pendapat-nya sendiri sendiri.

Kemudian selain daripada itu keluarga modern biasanya menjadi Gesellshaft atau Patembayan.
Hidup menjadi egoist atau selfish. Bukan cuma dengan tetangga saja bersikap masing masing,
bahkan terhadap kedua ibu bapaknya-pun bersikap masing masing, Didalam kehidupan
modern ini hidup yang Gemeinshaft, atau Paguyuban sudah menjadi langka. Kalau keadaan
seperti ini didiam-kan terus, maka akan terjadi seperti di Barat dimana seakan-akan tidak lagi
terjadi ikatan yang manis antara satu keluarga dengan keluarga yang lain-nya.

Ikatan sudah dinilai dengan uang. Bahkan hubungan dengan orang tua sendiri seakan akan
terputus. Kalau sudah demikian, maka ke-berkahan dirumah tangga akan sirna, karena tidak
lagi mendapat keridhoan ALLAH SWT. Padahal ke-Ridhoan ALLAH SWT itu berjalin-
berkelindan dengan keridhoan orang tua.

Sikap dan tindak terhadap Orang Tua.

‫الَّ ربكَ وقضى‬


َ ‫الَّ ت ْعبُد ُْوا أ‬ َِ ‫ن إِ َّما إِحْ سانًا وبِ ْالوالِدي‬
َ ِ‫ْن إِيَّاَهُ إ‬ َْ ُ‫ل ت ْنه ْرهُما والَ أُفَ ل ُهمَا تق‬
ََّ ‫ل فلَ كِلهُما أ َْو أح ُدهُما ْالكِبرَ ِع ْندكَ ي ْبلُغ‬ َْ ُ‫الً ل ُهما وق‬
َ ‫ق ْو‬
‫ك ِر ْي ًما‬
Artinyaَ:”َDanَALLAHَTuhanَkamuَtelahَmemerintah-kan agar engkau tidak menyembah
kepada selain Dia. Dan kepada kedua orang tuamu berbuat baik-lah. Jika salah seorang dari
pada mereka itu, atau kedua-nya tiba pada umur senja dan mereka didalam pemeliharaan-mu,
janganlah kamu berkata kepada kedua-nya:”َAhَ!”َDanَjanganlahَkamuَmenyentakَkedua-nya,
dan katakan-lah kepada kedua-nya dengan mengguna-kanَkalimatَyangَmulia.”َAlَIsroَ(17)َ:َ23َ
– 33

‫ِض‬ َْ ‫ل جناحَ ل ُهما و‬


َْ ‫اخف‬ َِ ‫الرحْ م َِة مِ نَ الذ‬
َّ ‫ل‬َْ ُ‫ب وق‬
َِ ‫ا ِْرح ْم ُهما َّر‬
‫ي كما‬
َْ ِ‫(ص ِغي ًْرا ربَّيان‬24)
Artinya:َ“Danَrendahkan-lah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang. Dan
berdo’a-lahَkamuَ:”َWahaiَALLAHَTuhan-ku, kasihani-lah mereka dan pelihara-lah mereka
berdua,َsebagaimanaَmerekaَtelahَmemeliharaَdakuَtatkalaَakuَmasihَkecil.”

َ‫ي ِبما أعْل َُم رب ُك ْم‬َْ ِ‫ن نُفُ ْو ِس ُك َْم ف‬


َْ ‫صالِحِ يْنَ ت ُك ْونُ ْوا ِإ‬
ُ‫(غفُ ْو ًرا ل ِْْل َّوابِيْنَ كانَ فإِنَّ َه‬25)
Artinya:َ“ALLAHَTuhanَkalianَMahaَMengatahui apa apa yang tersembunyi dalam hati kalian.
Jika kalian adalah orang-orang yang sholih, maka sesungguh-nya ALLAH itu Maha Penerima
taubatَdanَMahaَPengampun.”

ِ ‫ل وابْنَ و ْال ِم ْس ِكيْنَ حقَّ َهُ ْالقُ ْربى ذا وآ‬


َ‫ت‬ َِ ‫س ِب ْي‬ َْ ‫(ت ْب ِذَْي ًرا تُبذ‬26)
َّ ‫ِر والَ ال‬
Artinya: " Dan berilah kepada yang hampir akan Hak-nya, dan juga kepada orang-orang miskin
dan kepada mereka yang berjuang dijalan ALLAH. Dan jangan-lah kamu bertindak boros
keterlaluan."

َ‫ْن ِإ ْخوانَ كانُ ْوا ْال ُمبذ ِِريْنَ ِإ َّن‬ َّ ‫ن وَكانَ ال‬
َِ ‫شياطِ ي‬ َّ ‫(كفُ ْو ًرا لِر ِب َِه ال‬27)
َُ ‫شيْطا‬
Artinya:" Sesungguh-nya orang orang yang bertindak boros itu adalah saudara-nya syaithan.
Dan adalah syaithan itu bersifat tidak berterima kasih kepada ALLAH Tuhannya."

ََّ ‫ن رحْ مةَ اِ ْبتِغاءَ ع ْن ُه َْم ت ُ ْع ِرض‬


‫ن وإِ َّما‬ َْ ُ‫الً ل ُه َْم فق‬
َْ ِ‫ل ت ْر ُج ْوها ربِكَ م‬ َ ‫س ْو ًرا ق ْو‬
ُ ‫(م ْي‬28
Artinya:" Dan jika engkau berpaling daripada mereka karena ingin mencari kasih sayang dari
ALLAH Tuhan-mu yang kamu mengharapkan-nya, maka berkata-lah kepada mereka dengan
kalimat yang pantas.”

Artinya: "Dan janganlah kamu menjadikan tanganmu terbelenggu ditengkuk-mu (jangan bakhil)
dan jangan pula engkau bentangkan tanganmu itu selebar lebarnya (jangan boros), sebab nanti
kamu akan berada didalam kehidupan yang tercela dan penuh penyesalan."(29)

Artinya: "Sesungguh-nya ALLAH Tuhan kamu meluaskan rezeki kepada siapa yang Dia
kehendaki dan Dia juga menyempitkan-nya, Sesungguh-nya Dia ALLAH itu Maha waspada
akan hamba-hamba-Nya dan Maha Mengetahui."(30)

Artinya: " Dan janganlah kalian membunuh anak anak kalian karena takut akan kepapaan,
kemiskinan. Kamilah yang akan memberi-kan rezeki kepada mereka dan juga kepada kalian.
Sesungguh-nya membunuh mereka itu adalah suatu dosa yang besar."(31)

Artinya: " Dan janganlah kalian mendekati zina, karena zina itu adalah suatu kejahatan. Dan
merupakan perjalanan hidup yang jelek."(32)

" Dan jangan-lah kalian membunuh seseorang yang ALLAH telah mengharamkan-nya, kecuali
dengan jalan Haq (berdasar Hukum yang ALLAH tentukan).

Dan barang siapa dibunuh dengan kezhaliman, maka Kami menjadi-kan ahli warisnya yang
berkuasa (diberi kuasa untuk menuntut balas atau untuk menuntut denda). Namun jangan-lah
walinya itu berlebihan didalam membunuh-nya,َkarenaَdiaَmerupakanَorangَyangَditolong.”َAlَ
Isra’َ(17)َ:َ23 – 33.

Nasihat Luqman kepada anaknya.

Artinya:”َDanَsesungguh-nya Kami telah memberi-kan ke-bijaksanaan kepada Luqman, yakni


agar bersyukur kepada ALLAH, karena barang siapa yang bersyukur, maka syukurnya itu akan
berguna bagi dirinya sendiri. Sedangkan barang siapa yang kufur, maka sesungguh-nya ALLAH
ituَMahaَKayaَdanَMahaَTerpuji.”

“َDanَingatlahَtatkalaَLuqmanَsedangَmenasihatiَanaknya:”َWahaiَanakku,َjanganlahَkamuَ
menyekutu-kan ALLAH ! Sesungguh-nyaَsyirikَituَadalahَsuatuَkezhalimanَyangَbesar.”
Lukman (31) : 12
Artinya:َ“َDanَKamiَtelahَmewasiyat-kan manusia untuk taat kepada kedua ibu bapak-nya.
ibunya telah mengandung-nya dalam keadaan yang lemah bertambah lemah. Sedang
pemutusan penyusuan-nya adalah dalam dua tahun. Dan Kami memerintah-kan :”َHendaklahَ
kamu bersyukur kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Dan kepada-Ku lah tempat
kembalimu.”

“َDanَjikaَkeduanyaَmenyuruhَkamuَdenganَsungguhَsungguhَuntukَmenyekutu-kan Daku,
sesuatu yang tidak berdasar, maka janganlah kamu mentaati keduanya, namun per-gaulilah
keduanya dalam masalah dunia dengan pergaulan yang baik. Dan ikutilah mereka yang
kembali kepada-Ku. Kemudian kepada-Ku lah tempat kamu kembali. Dan Aku akan menerang-
kanَkepadamuَakanَapaَapaَyangَtelahَkalianَperbuat.”َLukmanَ(31)َ:َ14-15

Artinya:َ“َWahaiَanakku,َsekalipunَamalَkamuَseberatَbijiَsawi,َsekalipunَberadaَtersembunyiَ
didalam batu gunung yang besar, ataupun dilangit, ataupun juga didalam bumi sekalipun,
ALLAH akan menunjuk-kan dia, karena ALLAH itu Maha Halus dan Maha Mengetahui.”

“Wahaiَanakku,َdirikanlahَsholatَdanَsuruhlahَmanusiaَuntukَberbuatَma’rufَdanَlaranglahَ
mereka berbuat kemungkaran. Dan bershabar-lah kamu atas mushibah yang menimpa-mu,
karena hal itu merupakan urusan yang penting yang memerlu-kan keteguhan hati.”َLuqmanَ
(31) : 16-17

ْ ‫بَِهلل‬
َِ ‫َِالح ْم َُد ا‬
‫ن نا دعْوا خِ َُر وءا‬ َِ ‫لمِ يْنَ ْالعا ر‬

Diposting oleh SH di 23.47

Anda mungkin juga menyukai