Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
OLEH :
A. LATAR BELAKANG
Kimia analitik merupakan cabang dari ilmu kimia yang
suatu analisis kimia, ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan antara
lain keterangan yang ada waktu yang dan biaya yang tersedia. Penerapan
kimia analitik cukup luas artinya tidak hanya berperan dalam bidang kimia
masyarakat.
Analisis pendahuluan atau pemeriksaan pendahuluan, meliputi
dengan uji kering meliputi: uji rupa dan bentuk zat pada suhu kamar, uji
warna zat pada keadaan panas dan dingin, uji zat dalam pipa pijar (gejala
keluarnya uap air, keluarnya gas), uji tes nyala, uji mutiara boraks, fosfat,
dan natrium karbonat, uji reduksi arang kayu. Dengan uji pendahuluan
maka akan diperoleh data sementara dari zat yang diperiksa, maka
mol kristal air dan kadar sulfat dalam suatu sampel. Oleh karena itu
senyawa?
2. Bagaimana menentukan kadar sulfat dalam suatu sampel secara
gravimetrik?
C. TUJUAN
Tujuan dari percobaan kali ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk menentukan jumlah mol air kristal yang terikat dalam suatu
senyawa.
2. Untuk menentukan kadar sulfat dalam suatu sampel secara
gravimetrik.
D. PRINSIP PERCOBAAN
Prinsip percobaan kali ini adalah sebagai berikut:
1. Menentukan jumlah mol air kristal yang terikat dalam suatu senyawa
pengendapan.
BAB II
TEORI PENDUKUNG
Gravimetri merupakan cara pemisahan jumlah zat yang tua dan peling
itu jelas kelihatan karena dalam gravimetri jumlah zat ditentukan dengan
menimbang langsung massa zat yang dipisahkan dari zat-zat lain. Pada dasarnya
pemisahan zat dilakukan dengan cara sebagai berikut : mula-mula cuplikan zat
dilarutkan dalam pelarut yang sesuai, lalu ditambahkan zat pengendap. Endapan
yang terbentuk disaring, dicuci, dikeringkan, dan dipijarkan dan setelah kering
dihitung dari faktor stoikiometrinya. Hasilnya disajikan sebagai bobot zat dalam
secara fisis dipisahkan dari semua komponen lain dari sampel itu maupun dari
pelarut dan pengatsirian merupakan mtode lain pemisahan itu (Daniel, 1991).
aA rR AaRr
seperti di mana a molekul analit, A bereaksi dengan r molekul
sedikit larut yang bisa ditimbang setelah pengeringan atau biasa dibakar menjadi
pada penghilangan ,basa penyusun kontituen yang mudah menguap (Atsiri). Ini
dapat dicapai dengan beberapa cara : dengan cara pemijaran sederhana dalam
udara atau aliran suatu gas yang tak bereaksi dengan pengelola dengan beberapa
menguap dan dengan pengelolaan dengan suatu regensia kimia dimana bahan
penyusun dikehendaki tak mudah menguap ini dapat diadsorpsi (diserap) dalam
sejumlah medium yang telah ditimbang bila penafsiran ini adalah penafsiran
langsung atau bobot residu tertinggal setelah suatu komponen dijadikan mudah
menguap ditetapkan dan diproposi bahan penyusun itu dihitung dari bobot (Jen
Chong, 1992).
BAB III
METODE PRAKTIKUM
berikut:
Alat
- Cawan porselin 1 buah
- Gelas piala 400 mL 1 buah
- Gegep besi 1 buah
- Gelas ukur 25 mL 1 buah
- Corong kaca 1 buah
- Erlenmeyer 250 mL 1 buah
- Kertas saring 3 lembar
- Tanur 1 buah
- Eksikator 1 buah
- Penangas air 1 buah
- Eksikator 1 buah
Bahan
- BaCl2.XH2O
- HCl pekat
- HNO3
- Larutan ammonium sulfat
- Aquades
- H2SO4
- Besi (II) sulfat
B. PROSEDUR KERJA
a. Penentuan Air Kristal BaCl2.XH2O
BaCl2.H2O
(1,5 gram)
Kristal air
Ditimbang
Ditentukan bobot
konstannya
Berat kristal air
Endapan sulfat
Endapan sulfat
Ditambahkan 3 mL BaCl2
untuk menguji filtratnya
Dipijarkan
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
A. DATA PENGAMATAN
Penentuan kadar sulfat sebagai barium sulfat
No Perlakuan Hasil
1. 0,3 gram sulat ditambahkan aquades Larutan sulfat berwarna
putih
2. Larutan garam sulfat 15 mL ditambahkan dengan Tetap berwarna putih dan
0,5 mL HCl pekat berasap
3. Hasil dari campuran garam sulfat dan HCl pekat Terbentuk endapan
ditambahkan larutan BaCl2 10-12 mL diendapkan berwarna puith, larutan
panas.
4. Ditambahkan lagi dengan 3 mL BaCl2 Berwarna putih dan
endapan mulai berkurang
5. Disaring larutan tersebut Terbentuk endapan
6. Dibilas 1 kali pada endapan dikertas saring Endapan mulai berkurang
7. Endapan yang telah disaring ditambahkan dengan Berwarna putih
1 tetes H2SO4
8. Endapan dipanaskan dalam tanur hingga Berwarna abu-abu
mengering
9. Dikeringkan dalam tanur dan ditimbang Endapan 0,1146 gram
B. PERHITUNGAN
a. Penentuan Air Kristal BaCl2.XH2O
- Berat cawan petri kosong = 35,3470 gram (a gram)
- Berat cawan petri + sampel = 36,8470 gram (b gram)
- Berat cawan + sampel setelah pemijaran= 36,6256 gram (c gram)
- BM BaCl2 = 208
Mol BaCl2.XH2O = Mol BaCl2
( b−a ) gram ( c −a ) gram
=
BM BaCl 2. XH 2 O BM BaCl2
(36,8470−35,3470) (36,6256−35,3470)
=
208+18 x 208
(1,5) 1,2786
=
208+ 18 x 208
312=265,9488+23,0148 x
23,0148 x=46,0512
46,0512
x=
23,0148
x=2,009
Jadi, BaCl2.XH2O
adalah proses isolasi serta penimbangan suatu unsur atau suatu senyawa
tertentu dari unsur tersebut dalam bentuk yang semurni mungkin. Unsur
atau senyawa itu dipisahkan dari suatu porsi zat yang sedang diselidiki yang
telah ditimbang. Sebagian besar penetapan-penetapan pada analisis
menjadi sebuah senyawa yang murni dan stabil yang dapat dengan mudah
diubah menjadi bahan yang mudah menguap dan terdekomposisi pada suhu
tertentu. Metode ini digunakan pada penentuan air kristal BaCl 2.x H2O.
Dimana pada metode ini, untuk memurnikan zat yang akan dianalisis,
murni. Pemijaran zat tersebut dilakukan pada suhu 800-900 C karena pada
keadaan dengan suhu yang tinggi ini memungkinkan suatu zat untuk
membentuk kristal.
Seperti yang kita ketahui bahwa air akan mendidih pada suhu
100 C dan akan berubah fasanya dari cair menjadi gas. Pembentukan
kristal terjadi ketika zat yang telah dipijarkan didinginkan. Pada saat
kembali pada keadaan yang normal dengan waktu yang cukup singkat.
H2O pada sampel, mula-mula dicari mol BaCl 2.XH2O dan mol BaCl2.
Sehingga hasil perhitungan yang diperoleh dari data yang telah ada, kadar
dengan 0,5 HCl pekat. Larutan tetap berwarna bening dan berasap, karena
konstan.
Dari percobaan yang telah dilakukan, kadar sulfat sebagai
endapan setelah pemijaran dibagi dengan gram sampel dan dikali 100%.
Dimana kadar sulfat dalam barium sulfat yang didapatkan dari perhitungan
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan maka dapat ditarik
penguapan. Dimana jumlah mol air kristal yang terikat dalam sampel
DAFTAR PUSTAKA