Anda di halaman 1dari 25

TUGAS

PROSES MANUFAKTUR

DOSEN PEMBIMBING:

ARI ANDRIYAS PUJI, ST.,MT.

DIBUAT OLEH :
MUHAMMAD IKBAL HASIBUAN(170103035)

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH RIAU
Flat Rolling
Flat rolling merupakan pengerolan yang dilakukan untuk menipiskan suatu material. Flat
rolling digunakan untuk mengerol slab agar menjadi plat dan strip. Proses pengerolan ini
merupakan proses pengerolan yang paling sederhana di mana hanya menghasilkan bentuk benda
yang datar atau rata.

Pengerolan Bentuk (Shape Rolling)

Pengerolan bentuk atau shape rolling merupakan proses pengerolan yang dilakukan untuk
membuat bentuk-bentuk struktur yang panjang dan lurus.

Ring Rolling (Pengerolan Cincin)

Ring rolling atau pengerolan cincin adalah proses deformasi di mana cincin berdiameter
kecil dengan dinding yang tebal dirol menjadi cincin berdiameter besar dan berdinding tipis.
Cincin yang tebal apabila ditekan akan terjadi deformasi, sehingga menyebabkan diameter cincin
tersebut membesar. Ring rolling biasanya dilakukan pada suhu kerja yang tinggi untuk cincin-
cincin berukuran besar dan suhu kerja rendah untuk cincin-cincin berukuran kecil. Bentuk
penampang cincin bervariasi, tidak hanya persegi atau persegi panjang saja.
Roll Forging

Roll forging adalah proses pembentukan bahan yang digunakan untuk mengurangi dimensi
penampang benda kerja silindris atau persegi. Pengurangan dimensi penampang dilakukan dengan
melewatkan benda kerja melalui satu set rol yang berlawanan atau berpasangan. Rol tersebut
biasanya memiliki alur yang berbentuk sesuai bentuk benda akhir yang diharapkan.

Open-die Forging

Open-die forging adalah jenis penempaan (forging) yang paling sederhana. Proses
penempaan jenis ini dioperasikan dengan menekan benda kerja menggunakan dua buah die
(cetakan) berbentuk rata. Secara umum, open-die forging mampu mengerjakan benda-benda mulai
dari yang kecil hingga yang besar.

Proses open-die forging mirip dengan proses pengujian tekan pada uji material. Proses ini
dikenal dengan sebutan upsetting atau penempaan upset atau flat-die forging. Upsetting adalah
pengurangan tinggi suatu benda kerja yang berakibat pada meningkatnya dimensi penampang
benda kerja tersebut.
Closed Die Forging (Penempaan dengan Cetakan Tertutup)

Closed die forging atau impression die forging adalah proses penempaan dengan cetakan
tertutup yang langsung bisa menghasilkan bentuk benda kerja sesuai yang diinginkan (sesuai
gambar kerja). Proses penempaan ini bisa digambarkan dalam tiga tahap. Pertama benda kerja dan
die saling bersentuhan lalu diberi tekanan. Tahap selanjutnya benda kerja berubah bentuk akibat
tekanan. Kedua proses ini mirip dengan open die forging. Tahap terakhir kedua buah die sudah
sangat dekat dan mencapai posisi akhir. Pada tahap ini benda kerja sudah menyerupai bentuk
cetakan. Selain itu pada tahap terakhir juga terjadi pembentukan flash. Flash terbentuk dari celah
yang berada di antara kedua die. Nantinya, flash tersebut harus dihilangkan.

Heading

Heading atau dapat juga disebut upset forging merupakan proses penempaan yang
dilakukan untuk memperbesar luas penampang sebuah batang silinder atau kawat (pembesaran
luas penampang dikenal dengan sebutan upsetting). Pembesaran luas penampang biasanya
dilakukan pada bagian ujung benda kerja. Produk-produk yang dihasilkan dengan proses ini antara
lain seperti: paku, baut, sekrup, rivet, dan macam-macam pengikat lainnya.

Kecenderungan terjadi lengkungan atau tekukan pada batang merupakan sebuah


pertimbangan penting pada proses heading. Lengkungan dapat terjadi apabila perbandingan
panjang dengan diameter sebuah batang terlalu besar. Biasanya perbandingan tersebut dibatasi
sebesar kurang dari 3:1. Pada beberapa jenis cetakan (die) tertentu, perbandingan panjang dengan
diameter benda kerja dapat lebih besar lagi. Sebagai contoh, perbandingan yang tinggi dapat
dikerjakan bila diameter rongga cetakan tidak lebih dari 1,5 kali diameter benda kerja.
Piercing (Forging)

Piercing adalah proses mengindentasi permukaan benda kerja dengan menggunakan punch
dalam rangka untuk membuat sebuah rongga pada benda kerja (mengindentasi: membuat lekukan
atau cekungan). Pada proses ini benda kerja bisa ditahan (dibatasi) di dalam sebuah wadah
(cetakan) atau bisa juga tidak ditahan. Perubahan bentuk yang terjadi pada benda kerja tergantung
pada berapa banyak tahanan atau batasan diberikan.

Direct Ekstrusion

Ekstrusi adalah proses mengeluarkan material melalui jalur tertentu sehingga menghasilkan
bentuk panjang dengan penampang seperti lubang jalur. Menurut proses pengerjaannya ada dua
jenis ekstrusi yaitu direct extrusion dan indirect extrusion. Sedangkan menurut temperatur
kerjanya, ada ekstrusi panas dan ekstrusi dingin.
Direct Extrusion (Forward Extrusion)

Pada ekstrusi jenis ini, logam dimasukkan ke dalam wadah dan ditekan dengan penekan
(ram). Penekanan tersebut membuat logam keluar dari lubang di sisi lain wadah dan memiliki
bentuk penampang sesuai dengan bentuk lubang (die).

COLD EXTRUSION (IMPACT EXTRUSION)

Dalam proses ini dapat dibagi 2 jenis tipe, yaitu : tipe forward dan tipe backward. Dimana
pada masing-masing tipe ini menggunakan open die maupun closed die.Pada mulanya cold
extrusion digunakan untuk logam-logam yang kekuatannya rendah, seperti timah putih, timah
hitam, seng dan aluminium sehingga menghasilkan produk, misalnya tube yang bisa dilipat : pasta
gigi, obat maupun cream.Cold extrusion memungkinkan untuk mengekstruksi logam yang bersifat
brittle, seperti halnya molybdenum
Drawing
Drawing adalah proses penarikan batang atau kawat melalui sebuah die. Drawing dapat
diterjemahkan proses penarikan. Proses ini bertujuan untuk mengurangi dimensi penampang batang atau
kawat. Drawing berbeda dengan ekstrusi, di mana proses ekstrusi mendorong suatu material melewati die.

Variabel utama dalam proses drawing mirip dengan ekstrusi yaitu: pengurangan luas penampang, sudut die,
gesekan sepanjang permukaan die dengan benda kerja, dan kecepatan drawing. Sudut die memengaruhi
gaya penarikan dan kualitas produk yang ditarik.

Tube Drawing

Tube Drawing proses pembentukan yang secara bersamaan mengurangi diameter dalam (ID) dan
diameter luar (OD), sekaligus memperpanjang pipa,dan ketebalan dinding pipa tetap konstan. Pembutan
pipa biasanya mengunakan teknik cold drawing, hal ini digunakan untuk mengurangi diameter.
SMAW (SHIELDED METAL ARC WELDING)
Proses pengelasan (welding) merupakan salah satu proses penyambungan material (material
joining). Adapun untuk definisi dari proses pengelasan yang mengacu pada AWS (American Welding
Society), proses pengelasan adalah proses penyambungan antara metal atau non-metal yang menghasilkan
satu bagian yang menyatu, dengan memanaskan material yang akan disambung sampai pada suhu
pengelasan tertentu, dengan atau tanpa penekanan, dan dengan atau tanpa logam pengisi. Meskipun dalam
metode proses pengelasan tidak hanya berupa proses penyambungan, tetapi juga bisa berupa proses
pemotongan dan brazing. Proses pengelasan dibedakan menjadi beberapa jenis, dan SMAW merupakan
salah satu proses pengelasan yang umum digunakan, utamanya pada pengelasan singkat dalam produksi,
pemeliharaan dan perbaikan, dan untuk bidang konstruk

GAS METAL AEC WELDING

Gas metal aec welding adalah salah satu jenis proses Pengelasan atau penyambungan bahan
logam yang menggunakan sumber panas dari energi listrik yang dirubah atau dikonversi menjadi
energi panas, pada proses Las GMAW/MIG ini menggunakan kawat las yang digulung dalam
suatu roll dan menggunakan gas sebagai pelindung logam las yang mencair saat proses pengelasan
berlangsung.

Proses pengelasan GMAW ini terjadi karena adanya perpindahan ion anoda dan katoda pada base
metal dan logam pengisi sehingga menyebabkan timbulnya energi panas yang menyebabkan
logam induk dan filler metal mencair.
FLUX CORE ARC WELDING

FLUX CORE ARC WELDING adalah sebuah proses pengelasan yang menggunakan
sumber panas yang berasal dari energi listrik yang dikonversi menjadi sumber panas pada busur
listrik, pada pengelasan FCAW ini jenis pelindung yang digunakan adalah flux atau serbuk yang
berada di inti kawat las (kawat las digulung dalam sebuah roll). Selain flux, FCAW juga
menggunakan gas pelindung untuk melindungi logam las yang mencair saat proses pengelasan
berlangsung.

GAS TUNGTEN ARC WELDING

Gas tungsten arc welding (GTAW) adalah proses las busur yang menggunakan busur
antara tungsten elektroda (non konsumsi) dan titik pengelasan. Proses ini digunakan dengan
perlindungan gas dan tanpa penerapan tekanan. Proses ini dapat digunakan dengan atau tanpa
penambahan filler metal. GTAW telah menjadi sangat diperlukan sebagai alat bagi banyak industri
karena hasil las berkualitas tinggi dan biaya peralatan yang rendah.

Prinsip : Panas dari busur terjadi diantara elektrode tungsten dan logam induk akan meleburkan
logam pengisi ke logam induk di mana busurnya dilindungi oleh gas mulia (Ar atau He)
Friction Stir Welding (FSW)

Friction stir welding (FSW) adalah proses pengelasan solid-state di mana sebuah tool yang
berputar dimakankan sepanjang garis sambungan antara dua benda kerja. Tool yang berputar
dan dimakankan pada garis sambungan tersebut menghasilkan panas serta secara mekanis
menggerakkan (stirring; bentuk dasar: stir, sehingga diberi nama friction stir welding) logam
untuk membentuk sambungan las. Perbedaan friction stir welding dengan friction welding adalah
pada friction stir welding panas gesekan dihasilkan oleh tool tahan aus, sedangkan pada friction
welding berasal dari benda kerja yang akan disambung itu sendiri.

Resistance Welding (RW)


Resistance welding (RW) adalah kelompok proses pengelasan yang menggunakan sebuah
kombinasi panas dan tekanan untuk menggabungkan benda kerja. Panas tersebut dihasilkan dari hambatan
listrik pada daerah pertemuan yang akan dilas.
Jenis-jenis Resistance Welding

Berikut beberapa jenis resistance welding:

 Resistance spot welding (RSW)


 Resistance seam welding (RSEW)
 Resistance projection welding (RPW)
 Flash welding (FW)
 Upset welding (UW)
 Percussion welding (PEW)
 High-frequency resistance welding (HFRW)

Explosion Welding (EXW)


Explosion welding (EXW) adalah jenis pengelasan solid-state di mana terjadi penggabungan cepat pada dua
permukaan logam yang disebabkan oleh energi ledakan bahan peledak. EXW tidak menggunakan bahan
tambah (filler metal). Proses EXW tidak menggunakan panas dari luar. Pada proses ini, tidak ada difusi
yang terjadi. Waktu penggabungan terlalu pendek untuk terjadi difusi. Ikatan yang terjadi pada EXW
berupa ikatan secara metalurgi. Dalam banyak kasus, explosion welding juga dikombinasikan dengan
sambungan mekanis yang dihasilkan dari permukaan benda kerja yang bergelombang.

Aplikasi Explosion Welding

Explosion welding secara umum digunakan untuk menyambung dua buah logam yang berbeda. Sebagai
contoh untuk melapisi logam induk dengan logam tahan karat. Explosion welding diindustri kimia migas.

Cold Welding (CW)


Cold welding (CW) adalah proses pengelasan solid-state yang dilakukan dengan memberikan
tekanan tinggi diantara dua permukaan benda kerja yang saling kontak (yang akan disambung). Tekanan
tinggi proses CW dilakukan pada suhu ruang. Kedua permukaan benda kerja yang akan ditempelkan juga
harus bersih. Ketika tekanan diberikan, tekanan tersebut mereduksi ketebalan benda kerja hingga 50%. Di
samping itu, tekanan tersebut juga menyebabkan deformasi plastis lokal. Deformasi dapat meningkatkan
suhu benda kerja dan menghasilkan sambungan pada permukaan kontak.

Pada cold welding, salah satu benda kerja yang akan disambung harus bersifat sangat ductile dan dapat di-
hardening. Meskipun cukup salah satu saja benda kerja yang bersifat ductile, tapi pada praktiknya kedua
benda kerja dengan sifat ductile lebih disukai. Logam yang dapat disambung dengan cold welding antara
lain seperti aluminium lunak dan tembaga lunak.
ADHESIVE BONDING

ADHESIVE BONDING adalah Suatu komponen disambungkan dengan menggunakan bahan


perekat. Contohnya seperti tripleks yang disambungkan dengan menggunakan perekat / lem kayu.
Bahan-bahan untuk adhesive bonding di antaranya cairan, lem, larutan, emulsi, serbuk, plester, dan
film/selaput. Biasanya adhesive bonding memiliki ketebalan sekitar 0.1 mm. beberapa hal yang
diperlukan untuk adhesive bonding di antaranya kekuatan, kekerasan, ketahanan terhadap fluida
dan bahan kimia, ketahanan terhadap degradasi lingkungan, panas, dan uap, dapat membasahi
permukaan saat diikat.

BOLTED CONNECTION

BOLTED CONNECTION adalah proses penyambungan menggunakan fastener(pengikat).


Jenis fastener pengikat ini bisa berupa nail(paku), bolt (baut), screw (sekrup), rivet (keling), dan
lain-lain.
Soldering

Soldering merupakan proses penyambungan dua benda kerja atau lebih, namun tidak
terjadi fusi antara benda kerja yang disambung tersebut. Logam filler (disebut solder) dicairkan
dengan temperatur yang relatif rendah (lebih rendah dari temperatur logam filler pada proses
brazing). Cairan logam filler selanjutnya mengisi celah dan pori-pori pada kedua permukaan benda
kerja yang saling menempel. Kelonggaran yang dibutuhkan untuk melakukan soldering berkisar
antara 0,075-0,125 mm (0,003-0,005 in). Pengecualian untuk permukaan yang telah dilapisi timah,
di mana kelonggaran yang digunakan pada kasus ini sekitar 0,025 mm (0,001 in).

BRAZING

Brazing adalah proses penyambungan melalui proses pemanasan pada temperatur yang cocok dan
mengunakan logam pengisi berupa liquidus logam pada temperatur diatas 840O F (450O C)
sedangkan logam dasar yang digunakan adalah logam yang berada dibawah temperature solidus
TURNING

Proses bubut adalah proses pemesinan untuk menghasilkan bagian-bagian mesin berbentuk silindris
yang dikerjakan dengan menggunakan mesin bubut. Prinsip dasarnya dapat didefinisikan sebagai proses
pemesinan permukaan luar benda silindris atau bubut rata:

•Dengan benda kerja yang berputar


• Dengan satu pahat bermata potong tunggal (with a single-point cutting tool)
• Dengan gerakan pahat sejajar terhadap sumbu benda kerja pada jarak tertentu sehingga akan membuang
permukaan luar benda kerja

MESIN DRILING

mesin drilling, mesin drilling adalah suatu proses yang dilakukan oleh mesin perkakas
dalam hal ini adalah berupa pemberian tekanan kepada benda kerja sehingga terjadi lubang pada
benda kerja yang biasanya berupa putaran yang dilakukan pahat dan gerak makan berupa translasi
oleh pahat. Mesin ini menggunakan titik-titik kendali yang menyangkut gelendong berisi bit
latihan dan dua poros mengendalikan atau meja kerja. Beberapa mesin NC mempunyai menara
kecil yang berisi enam atau delapan latihan menggigit.
MILLING

Proses milling adalah suatu proses permesinan yang pada umumnya menghasilkan
bentukan bidang datar, bidang datar yang terbentuk dari pergerakan kerja mesin dimana proses
pengurangan material benda kerja terjadi karena adanya kontak antara alat potong yang berputar
pada spindle dengan benda kerja yang tercekam pada meja mesin.

MACHINING

MACHINING Adalah proses machining untuk membuat suatu bentuk atau pola bagian
dalam pada suatu benda kerja.Pada beberapa proses khusus, broaching dapat digunakan untuk
pengerjaan /proses bagian luar pada sebuah benda kerja.

Proses Broaching pada dasarnya hampir sama dengan proses gergaji, hanya berbeda pada bentuk
pahat potongnya. Jika pada mesin gergaji pemakan atau pemotong benda kerja oleh satu sisi pahat,
tetapi pada mesin broaching pada keseluruhan dari sisi pahat potong.

WIRE EDM

Wire EDM adalah salahsatu prosesEDM yang menggunakan sebuah kawatsebagai


elektrodanya yang bergerak secarakontinu. Pelepasan material terjadi sebagaihasil erosi percikan
listrik oleh kawatelektroda yang bergerak dari gulungan kawatbaru memotong benda kerja[1].
Mesin inibiasa digunakan untuk membentuk komponen
Chemical machining

Chemical machining adalah permesinan non-tradisional yang terkenal dengan proses


peleburan kimia benda kerja/ material oleh kontak dengan asam kuat atau basa yang dikendalikan
oleh mesin. Pelapis khusus yang disebut maskants melindungi area logam yang tidak hilangkan.
Proses ini digunakan untuk membuat kontur dan menghilangkan bahan yang memiliki rasio
kekuatan-berat yang tinggi. Selain itu permesinan ini banyak digunakan untuk menghasilkan
mikro-komponen untuk berbagai aplikasi industri seperti sistem mikroelectromechanical (MEMS)
dan induksi semikonduktor.

Laser cutting

Laser cutting adalah teknologi yang menggunakan laser untuk memotong bahan, dan
biasanya digunakan untuk aplikasi industri manufaktur, tetapi juga mulai digunakan oleh sekolah,
usaha kecil, dan penggemar. Laser cutting bekerja dengan mengarahkan output dari laser daya
tinggi oleh komputer, pada material yang akan dipotong. Materi akan mencair, terbakar, menguap,
atau terhembus oleh jet gas, menghasilkan tepi dengan finishing permukaan yang berkualitas
tinggi. Pemotong laser industri yang digunakan untuk memotong sheet bahan datar serta bahan
struktural dan pipa. Laser cutting bisa diterapkan pada berbagai macam bahan, seperti metal,
akrilik, kayu, kulit dan juga kertas. Beberapa contoh penerapan teknologi laser pada bahan-bahan
ini adalah pada pembuatan ukiran pagar (besi), merek (akrilik), pigura (kayu), undangan (kertas),
dll.
Water Jet Machining

Water Jet Machining (WJM) merupakan mesin yang menggunakan pancaran air untuk
memotong lembaran logam. Pengertian lain dari Water jet adalah sebuah alat yang digunakan
dalam proses pemotongan dingin dengan jalan menyemprotkan air yang bertekanan dan kecepatan
tinggi ke permukaan benda kerja. Untuk mendapat kan konsentrasi pengikisan permukaan benda
maka digunakan nozzle berdiameter lubang 0,1 s/d0,4mm. Tekanan air yang digunakan mencapai
400 MPa dan kecepatan supersonic yang mencapai 900 m/det. Jarak ujung nozzle ke permukaan
benda kerja akan berpengaruh terhadap kecepatan pengikisan. Jarak ini disebut standoff distance
sekitar 3,2 mm. Tipe alat ini beraneka ragam, ada yang menggunakan medium air yaitu Water Jet
Cutting (WJC) dan Abrasive Water-jet Cutting (AJM) yang menggunakan gas bercampur abrasive
bertekanan 0,2 s/d 1,4MPa dengan kecepatan sekitar 2,5- 5,0 m/det. Gas yang digunakan dapat
berupa udara kering, nitrogen, carbon dioksida, helium dan lainnya. AJM ini umumnya digunakan
untuk pekerjaan finishing, deburring, trimming, cleaning dan sebagainya. Material yang dapat
dipotong adalah polimer. Contoh prinsip pengerjaan dalam mesin WJM ini adalah apabila jari
diletakkan pada ujung keran air, maka cucuran aliran dengan tekanan tinggi akan mencuci kotoran
yang melekat secara efektif.
Surface grinding
Surface grinding adalah suatu teknik penggerindaan mengacu pada pembuatan bentuk datar
dan permukaan yang rata pada sebuah benda kerja yang berada di bawah batu gerinda yang
berputar. Mesin yang digunakan adalah mesin surface grinding. Pada umumnya mesin gerinda ini
digunakan untuk penggerindaan permukaan yang meja mesinnya bergerak horizontal bolak-balik.
Untuk mempermudah dalam penggerindaan, benda kerja dicekam pada meja magnetik, lalu
digerakkan maju mundur di bawah batu gerinda. Meja pada mesin gerinda datar dapat
dioperasikan secara manual atau otomatis yang dapat diatur pada bagian tuasnya.
Prinsip kerja utama dari mesin surface grinding adalah gerakan bolak-balik benda kerja,
dan gerak rotasi dari tool. Dilihat dari prinsip kerja utama mesin tersebut, mesin surface grinding
secara garis besar mempunyai tiga gerakan utama

Centerless Grinding

Centerless Grinding atau Gerinda tak berpusat adalah proses pemesinan yang
menggunakan pemotongan abrasif untuk menghilangkan bahan dari benda kerja.
LAPPING

Lapping adalah proses abrasif yang dilakukan untuk menghasilkan penyelesaian


permukaan dengan akurasi dan kehalusan tinggi. Lapping menggunakan suspensi cairan partikel
abrasif yang sangat kecil diantara benda kerja dan perkakas lapping.proses ini yang digunakan
untuk pembuatan lensa.

Electrochemical Polishing

Electrochemical polishing adalah pemolesan elektrokimia menciptakan permukaan seperti


cermin pada logam tumpul dengan secara selektif menghilangkan partikel spesifik dari permukaan
luar benda kerja. Ketika arus listrik (DC) diterapkan, ion pada permukaan logam teroksidasi dan
larut, meninggalkan permukaan reflektif.

Investment casting

Investment casting dapat diartikan sebagai proses mengecor logam kedalam cetakan atau
menuangkan slurry untuk proses coating ke pola yang di atur pada temperatur kamar, setelah itu
pola dikeluarkan menggunakan panas dan mengisi cetakan dengan cairan logam.
Lost-foam casting (LFC)

Lost-foam casting (LFC) adalah jenis proses pengecoran evaporatif-pola yang mirip untuk
pengecoran investasi kecuali foam digunakan untuk pola bukan lilin. Proses ini mengambil
keuntungan dari titik didih yang rendah foam untuk menyederhanakan proses pengecoran investasi
dengan menghilangkan kebutuhan untuk meleleh keluar dari cetakan lilin.

Melt Spinning Process

Melt Spinning Process digunakan untuk serat polimer atau polimer yang dapat mencair.
Pertama Polimer akan mencair dan kemudian dipompa melalui spinneret. Serat cair didinginkan
dan dipadatkan menggunakan udara untuk dikumpulkan pada roda pengambil.
sand casting

Pengecoran Logam (sand casting) adalah suatu proses manufaktur yang menggunakan
logam cair dan cetakan untuk menghasilkan bentuk yang mendekati bentuk geometri akhir produk
jadi. Pengecoran dengan cetakan pasir adalah yang tertua dari segala macam metoda pengecoran.
Cetakan pasir merupakan cetakan tang paling banyak digunakan,

Shell mold casting

Shell mold casting adalah proses pengecoran logam mirip dengan pengecoran pasir, logam
cair dituangkan ke dalam cetakan sekali pakai (expendable mold). Namun, dalam shell mold
casting, cetakan berupa dinding/tempurung tipis yang dibuat dari campuran pasir dengan pengikat
resin thermoset.
PERMANEN MOLD CASTING

PERMANEN MOLD CASTING Permanen mold casting adalah pembuatan logam dengan
cetakan dipadukan dengan tekanan hidrostastik. Cara ini tidak praktis untuk pengecoran yang
berukuran besar dan ketika menggunakan logam dengan titik didih tinggi. Logam bukan baja
seperti alumunium, seng, timah, magnesium, perunggu bila dibuat dengan cara ini hasilnya baik.

Ceramic Mold Casting

Ceramic Mold Casting merupakan proses pembuatan pengecoran cetakan keramik seperti
proses pengecoran cetakan plester tetapi dapat melemparkan bahan pada suhu yang jauh lebih
tinggi.
Permanent Mold Casting
Permanent mold casting adalah cetakannnya dapat dipakai berulang kali (terbuat dari
logam dan grafit). Pengecoran ini dikhususkan untuk pengecoran logam non ferrous dan paduan.
Kualitas pengecoran ini tergantung dari kualitas mold, umumnya dikerjakan dengan machining
untuk mendapatkan kualitas yang bagus maka dikerjakan dengan proses machining yang memiliki
keakuratan yang tinggi

Die casting

Die casting adalah proses memaksa logam cair di bawah tekanan tinggi ke dalam rongga
cetakan (yang mesin menjadi die). Benda tuang Kebanyakan terbuat dari logam non-ferrous,
khususnya seng, tembaga, aluminium, magnesium, timbal, timah dan timah paduan berbasis,
meskipun logam mengandung besi tuang die yang mungkin dengan Metode die casting. Die
Casting sangat cocok untuk aplikasi di mana sejumlah besar bagian-bagian berukuran kecil dan
menengah diperlukan, memastikan kualitas permukaan yang tepat dan konsistensi dimensi.
Tingkat fleksibilitas telah menempatkan benda tuang di antara produk yang dibuat volume
tertinggi di industri pengerjaan logam
Centrifugal Casting

Centrifugal Casting atau roto casting adalah teknik pengecoran yang biasanya digunakan
untuk melemparkan silinder berdinding tipis. Perlu dicatat untuk kualitas tinggi hasil dicapai,
terutama untuk kontrol yang tepat dari metalurgi dan struktur kristal. Tidak seperti kebanyakan
teknik casting lain, Centrifugal Casting yang terutama digunakan untuk memproduksi bahan
saham dalam ukuran standar untuk mesin lebih lanjut, daripada bagian berbentuk disesuaikan
dengan penggunaan-akhir tertentu.

Squeeze casting

Squeeze casting adalah kombinasi proses pengecoran dan penempaan yang dilakukan
dengan bantuan tekanan pada logam semi padat. Penerapkan tekanan pada logam semi padat
tersebut bisa mengubah titik cair paduan yang meningkatkan kecepatan pembekuan pada coran dan
mengurangiporositas penyusutan coran (M.Dhanashekara,2014). Untuk memperoleh produk cor
yang memenuhi syarat-syarat ideal bagi suatusound-cast

Spinning

Spinning adalah proses pembentukan logam di mana benda simetris dibentuk secara bertahap
di atas mandrel menggunakan tool berbentuk bulat atau roller. Tool tersebut menerapkan tekanan
pada lembaran logam untuk membentuknya dengan gerakan aksial dan radial. Pada saat penekanan
dengan tool akan dilakukan, lembaran logam dan mandrel harus diputar terhadap
sumbu mandrel terlebih dahulu. Bentuk geometris dasar yang dihasilkan dengan
proses spinning meliputi kerucut, setengah bola, dan tabung.
Swaging

Swaging adalah proses pengurangan diameter benda kerja yang berbentuk bulat baik solid
meupun berongga dengan cara penempaan berulang kali.

Anda mungkin juga menyukai