Anda di halaman 1dari 6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Mikroskop

Mikroskop
adalah sebuah alat
untuk melihat
benda yang tidak
dapat dilihat
dengan mata biasa.
Biasanya
mikroskop
digunakan untuk
tujuan penelitian dengan mengamati. Terdapat beberapa jenis-jenis mikroskop.
Berdasarkan sumber cahaya, terdapat jenis mikroskop cahaya dan mikroskop electron.
Sedangkan berdasarkan jumlah lensanya, terdapat jenis mikroskop monokuler dengan
1 lensa okuler serta mikroskop binokuler dengan 2 lensa okuler. Berikut ini adalah
bagian-bagian mikroskop dan fungsinya :
1. Lensa Okuler
Letak lensa okuler dekat dengan mata pengamat atau observer. Fungsinya adalah
untuk membentuk bayangan maya, tegak, diperbesar dari lensa obyektif.
2. Lensa Obyektif
Letak lensa obyektif berada dekat dengan obyek yang diamati. Fungsi lensa
obyektif adalah untuk membentuk bayangan nyata, terbalik, diperbesar.
3. Tabung Mikroskop (Tubus)
Bentuk tabung mikroskop berbentuk seperti tabung. Fungnya adalah untuk
mengatur fokus dan menghubungkan lensa okuler dengan lensa obyektif.
4. Makrometer (Pemutar Kasar)
Letak makrometer terdapat dibagian lengan mikroskop. Fungsi makrometer
adalah untuk menaikkan dan menurunkan tabung mikroskop dengan cepat.
5. Mikrometer (Pemutar Halus)
Fungsi pemutar halus adalah untuk menaikkan dan menurunkan tabung mikroskop
dengan lambat.
6. Revolver (Pemutar Lensa)
Fungsi revolver adalah untuk mengatur perbesaran lensa obyektif. Cara
penggunaan revolver adalah dengan memutarnya ke kanan atau ke kiri.
7. Reflektor (Cermin Pengatur)
Fungsi reflector adalah untuk memantulkan cahaya dari cermin ke obyek yang
diamati melewati lubang yang ada di meja obyek.
8. Diafragma
Fungsi diafragma adalah untuk mengatur sedikit banyaknya cahaya yang masuk,
sehingga pengamat bisa menentukan jumlah cahaya yang masuk.
9. Kondensor
Kondensor bisa digunakan dengan cara diputar0putar dan dinaik turunkan sesuai
keinginan. Fungsi kondensor adalah untuk mengumpulkan cahaya yang
dipantulkan oleh cermin serta memfokuskan cahaya untuk menerangi obyek
pengamatan.
10. Meja mikroskop
Meja mikroskop ini menjadi alas dan tempat mengamati obyek. Fungsi meja
mikroskop adalah untuk meletakkan objek yang diamati dalam sebuah penelitian.
11. Penjepit kaca (klip)
Fungsi penjepit kaca adalah sebagai pelapis objek agar objek tidak bergeser-geser
saat pengamatan sedang berlangsung.
12. Lengan Mikroskop
Fungsi lengan mikroskop adalah sebagai pegangan pada mikroskop
13. Bagian kaki mikroskop
Fungsi kaki mikroskpo adalah sebagai penyangga atau penopang mikroskop
14. Sendi inklinasi (pengatur sudut)
Fungsi sendi inklinasi adalah untuk mengatur sudut tegaknya mikroskop yaitu
dengan mengatur derajat kemiringan mikroskop untuk memudahkan pengamatan.

2.2 Inkubator
Inkubator adalah alat untuk mengingkubasi atau memeram mikroba pada suhu
yang terkontrol. Alat ini dilengkapi dengan pengatur suhu dan pengatur waktu.
Inkubator merupakan alat yang digunakan untuk menginkubasi atau mengerami suatu
biakan. Inkubator memiliki alat pengatur suhu, sehingga temperature dapat diatur
sesuai biakan yang akan di inkuasi. Inkubator memanfaatkan panas kering seperti
oven.

2.3 Tabung Venoject


Tabung venoject adalah tabung yang digunakan untuk menampung.

2.4 Ose (Jarum Inokulum)

Ose berfungsi untuk memindahkan biakan untuk ditanam/ditumbuhkan ke media


baru.Ose biasanya terbuat dari kawat nichrome atau platinum sehingga dapat berpijar
jika terkena panas.

2.5 Bunsen
Bunsen adalah pemanas yang bentuknya seperti tabung yang berisi bahan
bakar dan memiliki sumbu yang dapat menghasilkan api. Fungsinya adalah untuk
menciptakan suasana steril.

2.6 Kaki Tiga

Kaki tiga adalah besi yang mempunyai 3 kaki yang memiliki fungsi sebagai
penyangga ring. Fungsi kaki tiga adalah sebagai penahan kawat kasa dan penyangga
ketika proses pemanasan.

2.7 Cawan Petri

Cawan petri berfungsi untuk membiakkan (kultivasi) mikroorganisme.


Medium dapat dituang ke cawan bagian bawah dan cawan bagian atas sebagai
oenutup. Cawan petri tersedia dalam berbagai macam ukuran, diameter cawan yang
biasa berdiameter 15cm dapat menampung media sebanyak 15-20 ml, sedangkan
cawan berdiameter 9 cm kira-kira cukup diisi media sebanyak 10 ml.

2.8 Jangka Sorong


Jangka sorong adalah alat ukur yang dapa digunakan untuk mengukur beberapa
alatdalam kehidupan yang sulit untuk dijangkau dengan pengukuran biasa. Secara
umum, jangka sorong memiliki dua jenis skala. Skala pertama tertera pada rahang
utama jangka sorong. Skala ini disebut dengan skala tetap (skala utama). Skala kedua
tertera pada rahang yang bergerak disebut skala nonius atau skala vernier.
Berikut adalah bagian-bagian jangka sorong dan funginya :
1. Rahang dalam
Rahang dalam ini berfungsi untuk mengukur diameter luar maupun sisi bagian
luar dari sebuah benda misalnya mengukur lebar dan tebal suatu benda. Bagian
rahang dalam jangka sorong bentuknya dapat digeser dan terdiri dari rahang tetap
dan rahang geser.
2. Rahang Luar
Bagian rahang luar jangka sorong ini terdiri dari rahang tetap dan rahang geser.
Fungsinya adalah untuk mengukur diameter didalam ataupun sisi bagian dalam
suatu benda.
3. Depth Probe (Tangkai pengukur kedalaman)
Bagian depth probe ini mempunyai kegunaan untuk mengukur kedalam sebuah
benda.
4. Skala Utama (cm)
Bagian skala utama dalam satuan cm ini mempunyai kegunaan untuk menyatakan
ukuran utama suatu benda dalam bentuk satuan centimeter (cm).
5. Skala Utama (inchi)
Bagian skala utama dalam satuan inchi ini mempunyai kegunaan untuk
menyatakan ukuran utama sebuah benda dalam bentuk satuan inchi.
6. Skala Nonius (mm)
Bagian skala nonius dalam mm ini berfungsi sebagai skala pengukuran fraksi
yang dinilai dalam bentuk satuan millimeter (mm).
7. Skala Nonius (inch)
Bagian skala nonius dalam inchi ini berfungsi sebagai skala pengukuran fraksi
yang dinilai dalam bentuk satuan inchi.
8. Pengunci
Bagian pengunci berfungsi untuk menahan bagian-bagian jangka sorong saat
proses pengukuran berlangsung.

Anda mungkin juga menyukai