Anda di halaman 1dari 3

PENGOBATAN KKP

Kekurangan kalori protein sebaiknya diatasi di rumah sakit. Pengobatan dilakukan melalui tiga
fase, yaitu: fase stabilisasi, transisi, dan rehabilitasi.

Fase rehabilitasi itu sendiri terdiri dari 10 langkah, yaitu:

Memberikan cairan dan elektrolit untuk mencegah dehidrasi


Memberikan asupan makanan untuk mencegah turunnya gula darah
Mengatasi gangguan elektrolit
Mencegah anak kedinginan
Pemberian antibiotik
Pemberian vitamin A
Pemberian multivitamin dan mineral
Pemberian makanan untuk mengejar pertumbuhan
Merangsang perkembangan anak
Rencana tindak lanjut untuk mencegah gizi buruk timbul lagi

PENCEGAHAN
Untuk mencegah kekurangan kalori protein, ada beberapa langkah yang perlu dilakukan, yaitu:

1,Memastikan anak mendapatkan asupan makanan yang cukup dengan pola gizi sehat
seimbang (mengandung karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral) sepanjang masa
pertumbuhannya.
2. Memantau tumbuh kembang anak secara berkala.
3. Bila ada infeksi yang dialami, segera ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Pencegahan Marasmus
Beberapa cara untuk mencegah terjadinya marasmus pada anak, antara lain sebagai berikut :
1. Memberikan ASI eksklusif (hanya ASI) sampai anak berumur 6 bulan. Setelah itu, anak mulai
dikenalkan dengan makanan tambahan sebagai pendamping ASI yang sesuai dengan tingkatan
umur, lalu disapih setelah berumur 2 tahun.
2. Anak diberikan makanan yang bervariasi, seimbang antara kandungan protein, lemak,
vitamin dan mineralnya. Perbandingan komposisinya: untuk lemak minimal 10% dari total kalori
yang dibutuhkan, sementara protein 12% dan sisanya karbohidrat.
3. Rajin menimbang dan mengukur tinggi anak dengan mengikuti program Posyandu. Cermati
apakah pertumbuhan anak sesuai dengan standar di atas. Jika tidak sesuai, segera
konsultasikan hal itu ke dokter.
4.jika anak telah menderita karena kekurangan gizi, maka segera berikan kalori yang tinggi
dalam bentuk karbohidrat, lemak, dan gula. Sedangkan untuk proteinnya bisa diberikan setelah
sumber-sumber kalori lainnya sudah terlihat mampu meningkatkan energi anak. Berikan pula
suplemen mineral dan vitamin penting lainnya. Penanganan dini sering kali membuahkan hasil
yang baik. Pada kondisi yang sudah berat, terapi bisa dilakukan dengan meningkatkan kondisi
kesehatan secara umum. Namun, biasanya akan meninggalkan sisa gejala kelainan fisik yang
permanen dan akan muncul masalah intelegensia di kemudian hari.
Tindakan pencegahan terhadap marasmus menurut Rani et al (1998) dapat dilaksanakan
dengan baik bila penyebab diketahui. Usaha-usaha tersebut memerlukan sarana dan prasarana
kesehatan yang baik untuk pelayanan kesehatan dan penyuluhan gizi. Pemberian air susu ibu
(ASI) sampai umur 2 tahun merupakan sumber energi yang paling baik untuk bayi. Ditambah
dengan pemberian makanan tambahan yang bergizi pada umur 6 tahun ke atas. Pencegahan
penyakit infeksi, dengan meningkatkan kebersihan lingkungan dan kebersihan perorangan,
pemberian imunisasi, dan mengikuti program keluarga berencana untuk mencegah kehamilan
terlalu kerap. Penyuluhan/pendidikan gizi tentang pemberian makanan yang adekuat
merupakan usaha pencegahan jangka panjang. Pemantauan (surveillance) yang teratur pada
anak di daerah yang endemis kurang gizi, dengan cara penimbangan berat badan tiap bulan.

Pencegahan Kwashiorkor
Banyak orang mengatakan bahwa penyakit malnutri ini disebabkan kemelaratan suatu
keluarga, yang mana tidak dapat mencukupi angka kebutuhan gizi seorang anak (balita).
Walaupun sebenarnya pendapat tersebut benar adanya, akan tetapi hal ini tidak terlepas dari
tugas seorang petugas kesehatan yang menjadi putus asa dan melepaskan tanggung jawabnya
dalam hal pencegahan.
Menurut Arifin (2013), tindakan pencegahan kwashiorkor ini bertujuan untuk mengurangi
insiden KKP dan menurunkan angka kematian balita sebagai akibatnya. Tindakan pencegahan
ini harus dilakukan secara nasional dan hal ini memerlukan analisa, perencanaan yang luas dan
sistematis. Perbaikan status gizi jangka panjang bergantung kepada pemberian makanan
sehari-hari pada anak, yang harus mengandung cukup energi maupun zat-zat gizi essensial.
Persediaan dan kebutuhan pangan juga dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, seperti
keadaan ekonomi, sosial dan politik. Adapun berbagai macam cara intervensi gizi, cara ini
dapat digunakan untuk mencegah terjadinya malnutrisi-kwashiorkor. Antara lain :
1. Meningkatkan hasil pertanian supaya persediaan bahan pangan menjadi lebih banyak.
2. Penyediaan makanan formula yang tinggi protein dan tinggi energi untuk anak-anak.
Pemberian makanan formula tersebut dapat diberikan dalam bentuk program pemberian
makanan tambahan maupun dipasarkan dengan harga terjangkau.
3. Memperbaiki infrastruktur pemasaran, agar harga kebutuhan makanan tidak mahal
sehingga masyarakat dapat memenuhi kebutuhnnya terutama dibidang pangan.
4. Pendidikan gizi. Tujuan pendidikan gizi ini adalah untk mengajar masyarakat untuk
mengubah kebiasan mereka dalam menghidangkan makanan agar anak-anak mendapatkan
makanan yang lebih baik lagi mutu dan kualitasnya. Menurut Hofvandel (1983) pendidikan gizi
berhasil jika :
· Penduduk diikutsertakan dalam pembuatan rencana, menjalankan rencana, dan ikut
menilai pelaksanaannya.
· Rencana tersebut tidak banyak kebiasaan yang sudah turun temurun.
· Anjuran cara pemberian makanan yang diulang pada setiap kesempatan dan situasi.
· Seluruh pendidik bisa memberikan penerangan dan anjuran kepada masyarakat
· Mendiskusikan anjuran dengan kelompok yang terdiri dari pada ibu serta anggota
masyarakat lainnya
· Seluruh masyarakat melakukan serta mempraktekkan anjuran tersebut
5. Menganjurkan masyarakat untuk mengunjungi puskesmas guna memeriksa kesehatan.
Adapun cara lain yang dapat dilakukan untuk menangani kwashiorkor yaitu dengan
memberikan makanan yang mengandung lebih banyak protein dan lebih banyak kalori secara
keseluruhan. Pertama diberikan lebih banyak kalori dalam bentuk karbohidrat, gula, dan lemak.
Selanjutnya diberikan makanan tinggi protein. Makanan harus diperkenalkan dan ditingkatkan
secara perlahan sesuai dengan asupan yang meningkat, karena sebelumnya kekurangan gizi.
Hal yang dapat kita lakukan untuk mencegah kwashiorkor antara lain dengan memenuhi
kebutuhan kalori dan protein yang diperlukan tubuh. Kalori harian yang dibutuhkan berasal dari
protein. Protein dapat ditemukan dalam makanan seperti makanan laut (ikan,udang,cumi), telur,
daging tanpa lemak, kacang polong, kacang-kacangan atau biji-bijian

Anda mungkin juga menyukai