Anda di halaman 1dari 6

PEMERIKSAAN PANORAMIK PADA KASUS KARIES DIRUANG RADIOLOGI

RS. DR SUYOTO

La Ode Syaifuddin

1. Mahasiswa Semester 2 Program Diploma 4 Teknik Radiodiagnostik dan


Radioterapi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta II Tahun 2017
2. Dosen Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi Politeknik Kesehatan
Kementerian Kesehatan Jakarta II Tahun 2018

Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi, Politeknik Kesehatan Kementrian


Kesehatan Jakarta II, Jakarta

Email : mosiyaku@gmail.com

PENDAHULUAN

. Karies adalah Istilah teknis yang digunakan oleh layanan kesehatan dan
professional dibidang teknologi gigi untuk menggambarkan penyakit yang lebih dikenal
sebagai kerusakan gigi .(1) karies pada gigi mungkin ditandai dengan pengalaman rasa
sakit , masalah dengan makanan, mengunyah , gigi berubah warna atau rusak (1)
.Radiografi kedokteran gigi merupakan alat yang membantu dalam mendiagnosa dan
merencanakan pengobatan penyakit mulut seperti karies, penyakit periodontal, dan
penyakit mulut. Radiografi panoramik merupakan radiografi ekstraoral yang digunakan
untuk melihat area yang luas pada keseluruhan rahang(2). Penggunaan radiografi telah lama
dikenal sebagai suatu sarana dalam bidang kedokteran umum dan kedokteran gigi. Radiografi
gigi terbagi menjadi dua, yaitu radiografi intraoral dan radiografi ekstra-oral. Radiografi
ekstraoral dan intraoral beserta jenis-jenisnya mempunyai kegu-naan dan fungsinya masing-
masing.(3) Banyak jenis foto ronsen yang membantu dokter gigi dalam menegakkan
diagnose sesuai dengan indikasi dan keperluannya baik intraoral ataupun ekstra oral.(4) .
Radiografi panoramik hadir untuk membantu dokter gigi untuk melihat seluruh struktur
gigi dan sekitarnya , wajah tulang belulang dan condyles, sinus maxillary dan hidung. (5).
Pada Foto panoramik dapat terlihat dimana biasanya daerah anterior mempunyai lebih
sedikit jumlah tulang dibandingkan dirahang bawah.(6). Dokter gigi dapat memilih salah satu
jenis radiografi sesuai dengan indikasi dan keperluannya atau kadang-kadang diperlukan
kombinasi lebih dari satu jenis radiografi gigi untuk menegakkan diagnosis. Dalam menyusun
rencana perawatan untuk perawatan ortodonti misalnya, dokter gigi membutuhkan radiografi
panoramik dan sefalometri lateral. Dalam penanganan kasus impaksi kadang-kadang
dibutuhkan radiografi periapikal dan panoramik . (3) Karies Proksimal adalah karies yang
ditemukan pada permukaan dan lengkungan gigi. Radiografi Panoramik menampilkan
tulang rahang bawah serta struktur lengkung, datar yang mudah dinilai.(7). Telah banyak
yang melakukan pemeriksaan dengan kasusu karies dengan menggunakan Panoramik. (8)
Pemeriksaan ini dilakukan di ruang Radiologi RS Suyoto, Jakarta. Dengan tujuan untuk
mengetahui peranan panoramik terhadap kasus karies.

STUDI KASUS
Seorang Pasien atas nama Ny. Z datang diruang radiologi pada pukul 11.43 April 2018
dengan klinis nyeri rahang bawah sebelah kanan, kemudian pasien diberikan inform
concent serta diberikan penjelasan mengenai jalannya pemeriksaan Panoramik. Pada
pemeriksaan ini tidak ada persiapan khusus hanya pasien diminta melepas benda-benda
yang mengandung logam disekitar kepala . kemudian atur temporal clampsk untuk fiksasi
kepala, posisikan dagu pada chin rest sehingga posisi kepala dari pasien menjadi simetris.
Selanjutnya adalah memberi penjelasan kepada pasien tentang jalannya pemeriksaan
misalnya adalah sensor dan tube akan mengelilingi kepala selama eksposi dengan pasien
tetap diam.
Gambar 1: Radiografi panoramik memperlihatkan karies regio kanan bawah unsur 45, 46

Karies gigi terutama proksimal karies yang sangat umum .Akurat mendeteksi kondisi
seperti itu sangat tergantung pada ketepatan radiographies serta rincian penyelidikan klinis
(9). Pemeriksaan radiografi gigi adalah salah satu studi radiologi paling sering, sebuah
survey tahun 1999 di japan memperkirakan bahwa dokter gigi telah membuat 82 juta
radiografi intraoral dan lebih dari 12 juta radiografi panoramic setiap tahun. (10)
Radiografi panoramik merupakan Radiografi panoramik merupakan prosedur ekstraoral
sederhana yang menggambarkan daerah rahang atas dan rahang bawah dalam satu lembar
film. Meskipun radiografi panoramik memperoleh gambaran sekitar gigi yang lebih luas,
namun penggunaan radiografi periapikal dapat memberi keterangan yang lebih jelas dan
rinci tentang gigi dan jaringan sekitarnya(11). Radiasi pengion akibat pajanan radiasi
Radiografi panoramik dapat menyebabkan reaksi ionisasi pada objek yang dikenainya.(12)
Pengaruh besar kecilnya efek samping atau komplikasi yang didapat selama mendapat
pajanan radiasi sinar-x dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah besarnya
dosis radiasi(12). Kebersihan mulut merupakan rekomendasi dari tindakan manajemen
lubang gigi disesuaikan dengan lesi (awal,moderat, ekstensif dan aktifitas).(13)
PEMBAHASAN
Penggunaan panoramik untuk sebuah lesi seperti karies bergantung pada banyaknya
kriteria. Diantaranya adalah sebagai pembanding dari radiografi periapikal sebelumnya
sebagai acuan dokter gigi untuk menentukan diagnosa yang tepat sebagai sarana perawatan
selanjutnya. Sebaiknya panoramic menghasilkan gambar dan keterbatasan distorsi yang
baik serta mmapu memperlihatkan struktur anatomi yang akurat untuk diagnosis penyakit
mulut dan maksilofasial, seperti karies. Dalam kasus ini radiografi panoramik menunjukkan
karies yang meluas hingga mendekati biforkasio pada unsur 46 (gambar 1), serta mampu
mengindentifikasi karies yang ada pada unsur lainnya.

Meskipun panoramik menjelaskan sebagaian besar dari masalah gigi terutama karies dan
gangguan penipisan tulang lainnya. Keterbatasan identifikasi dan pemberian informasi juga
ditemukan pada scenario ini. Meskipun demikian deteksi karies dianggap sebagai
pemeriksaan penunjang lainnya secara lengkap dan terpercaya. Selain dari pada itu
pemeriksaan radiografi panoramik perlu memperhatikan juga efek radiasi pengion yang
diakibatkan,

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil radiografi diatas, maka dapat dikatakan bahwa kasus karies dapat dilihat
tidak hanya dengan pemeriksaan intra oral saja, melainkan dapat juga dengan pemeriksaan
panoramic.

REFERENSI

1. Stop Caries Now for a Cavity-Free future. Available from:


www.AllianceForAcavityfreeFuture.org
2. Erindah PF. Prevalensi Artefak Pada Pembuatan Foto Panoramik Berdasarkan
Faktor Penyebab Oleh Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Brawijaya
[Internet]. malang; 2017. Available from: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/3187
3. 2 1Marvrits Kanter 2P.S Anindita. Gambaran penggunaan radiografi gigi di balai
pengobatan rumah sakit gigi dan mulut universitas sam ratulangi manado 1.
4. panoramik gigi. medan: Dental Radiografi Prinsip dan teknik; 2009.
5. Danforth R a. Successful panoramic radiography. Acad Dent Ther Stomatol
[Internet]. 2008;3–24. Available from:
http://scholar.google.com/scholar?hl=en&btnG=Search&q=intitle:Successful+Panor
amic+Radiography#0%5Cnhttp://scholar.google.com/scholar?hl=en&btnG=Search&
q=intitle:Successful+panoramic+radiography#0
6. Prof. drg. Hartono. estetika dan prostetik mutakhir kedokteran gigi. Prof. drg.
Hartono; p. 30.
7. Munk PL, Lee MJ, Janzen DL, Poon P V, Logan RM, Connell D, et al. Introduction
Essay in to Panoramic. 1997;(April):939–43.
8. Image Processing of Panoramic Dental X-Ray for Identifying Proximal Caries.
TELKOMNIKA (Telecommunication Comput Electron Control. 2017;15(2):702–
708.
9. Hossein S, Zarch H, Langaroodi AJ, Motlagh MS. Comparison between Two Digital
Panoramic Radiography Techniques for Proximal Caries Detection. J Dent Mater
Tech. 2013;2(2):54–8.
10. Hqwdo D, Dplqdwlrq UH, Rqh L V, Wkh RI, Iuhtxhqw P. 60 Efek Stokastik Radiasi
Sinar-X Dental Pada Ibu Hamil Dan Janin. 2016;3:60–6.
11. Toppo S. Distribusi pemakaian radiografi periapikal dan radiografi panoramik pada
pasien impaksi molar ketiga rahang bawah di kota Makassar Distribution of
periapical and panoramic radiography on third molar mandibular. Dentofasial.
2012;11(2):75–8.
12. Susanti NT, Prasetyarini S, Dewi A, Shita P, Gigi FK, Jember U. Pengaruh Pajanan
Radiasi Sinar-X dari Radiografi Panoramik terhadap pH Saliva. 2016;4(2):352–7.
13. Ismail AI, Pitts NB, Tellez M, Banerjee A, Deery C, Douglas G, et al. The
International Caries Classification and Management System (ICCMSTM) An
Example of a Caries Management Pathway. BMC Oral Health. 2015;15(1):1–13.

Anda mungkin juga menyukai