Perpajakan I
Dasar-Dasar Perpajakan
01
Ekonomi Akuntansi AKT034 Mushawir, SE, MM
DAFTAR ISI
DASAR-DASAR PERPAJAKAN
Definisi pajak menurut Undang-Undang Nomor 16 tahun 2009 tentang perubahan keempat
atas Undang-Undang Nomor 6 tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara
Perpajakan pada pasal 1 ayat 1 yang berbunyi pajak adalah kontribusi wajib kepada negara
yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-
Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk
Sedangkan menurut Prof. Dr. Rochmat Soemitro, S.H., pajak adalah iuran rakyat kepada
kas Negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat
jasa timbal (kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk
Yang berhak memungut pajak hanyalah Negara. Iuran tersebut berupa uang (bukan
barang).
2. Berdasarkan undang-undang.
pelaksanaannya.
3. Tanpa saja timbal atau kontraprestasi dari Negara yang secara langsung dapat ditunjuk.
oleh pemerintah.
1
FUNGSI PAJAK
Pajak berfungsi sebagai salah satu sumber dana bagi pemerintah untuk membiayai
pengeluaran-pengeluarannya
Contoh :
a. Pajak yang tinggi dikenakan terhadap minuman keras untuk mengurangi konsumsi
minuman keras.
b. Pajak yang tinggi dikenakan terhadap barang-barang mewah untuk menguragi gaya
hidup konsumtif
2
Di Indonesia,pajak di atur dalam UUD 1945 pasal 23 ayat 2.Hal ini memberikan
Sesuai fungsi budgetair,biaya pemungutan pajak harus lebih rendah dari hasil
pemungutannya.
Contoh :
a. Bea materai disederhanakan dari 167 macam tarif menjadi 2 macam tarif
b. Tarif PPN yang beragam disederhanakan menjadi hanya satu tarif,yaitu 10%.
disederhanakan menjadi pajak penghasilan (PPh) yang berlaku bagi badan maupun
Atas dasar apakah negara mempunyai hak untuk memungut pajak ? Terdapat beberapa
teori yang menjelaskan atau memberikan justifikasi pemberian hak kepada negara
1. Teori Asuransi
3
Negara melindungi keselamatan jiwa, harta benda, dan hak-hak rakyatnya. Oleh
karena itu rakyat harus membayar pajak yang diibaratkan sebagai suatu premi
2. Teori Kepentingan
Beban pajak untuk semua orang harus sama beratnya, artinya pajak harus dibayar
sesuai dengan daya pikul masing-masing orang. Untuk mengukur daya pikul dapat
dipenuhi.
Contoh :
Tuan A Tuan B
dengan 3 anak
Secara objektif, Pph untuk tuan A sama besarnya dengan tuan B, karena
untuk tuan A lebih kecil dari pada tuan B, karena kebutuhan materiil yang harus
4. Teori Bakti
4
Dasar keadilan pemungutan pajak terletak pada hubungan rakyat dengan negaranya
sebagai warga negara yang berbakti, rakyat harus selalu menyadari bahwa
pajak berarti menarik daya beli dari rumah tangga masyarakat untuk rumah tangga
Menurut Prof. Dr. Rochmat Soemitro, S.H., Hukum pajak mempunyai kedudukan
1. Hukum Perdata, mengatur hubungan antara satu individu dengan individu lainnya.
c. Hukum Pajak
d. Hukum Pidana
Dengan demikian kedudukan hukum pajak merupakan bagian dari hukum publik
Hukum pajak mengatur hubungan antara pemerintah (fiscus) selaku pemungut pajak dengan
5
dikenakan pajak (subjek pajak),berapa besar pajak yang dikenakan (tarif pajak),segala
sesuatu tentang timbul dan hapusnya utang pajak,dan hubungan hukum antara
antara lain :
PENGELOMPOKAN PAJAK
1. Menurut golongannya
a. Pajak langsung, yaitu pajak yang harus dipikul sendiri oleh Wajib Pajak dan
b. Pajak tidak langsung, yaitu pajak yang pada akhirnya dapat dibebankan atau
2. Menurut sifatnya
a. Pajak Subjektif, yaitu pajak yang berpangkal atau berdasarkan pada subjeknya,
6
b. Pajak Objektif, yaitu pajak yang berpangkal pada objeknya, tanpa
Contoh : Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah.
a. Pajak Pusat, yaitu pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat dan digunakan
Contoh : Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas
b. Pajak Daerah, yaitu pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah dan
Hiburan.
1. Stelsel Pajak
pemugutan baru dapat dilakukan pada akhir tahun pajak,yakni setelah penghasilan
7
realistis.Sedangkan kelemahannya adalah pajak baru dapat dikenakan pada akhir
Pengenanaan pajak didasarkan pada suatu anggapan yang diatur oleh undang-
sebelumnya,sehingga pada awal tahun pajak sudah dapat ditetapkan besarnya pajak
yang terutang untuk tahun pajak berjalan.Kebaikan stelsel ini adalah pajak dapat
kelemahannya adalag pajak yang dibayar tidak pada berdasarkan keadaan yang
sesungguhnya.
c. Stelsel Campuran
Stelsel ini merupakan kombinasi antara stelsel anyata dan stelsel anggapan.Pada
Negara berhak mengenakan pajak atas seluruh penghasilan wajib pajak yang
b. Asas sumber
8
c. Asas kebangsaan
(fiskus) untuk menentukan besarnya pajak yang terutang oleh Wajib Pajak.
Ciri-cirinya :
Utang pajak timbul setelah dikeluarkan surat ketetapan pajak oleh fiskus.
Adalah suatu sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada Wajib
Ciri-cirinya :
Wewenang untuk menentukan besarnya pajak terutang ada pada Wajib Pajak
sendiri.
Wajib Pajak aktif, mulai dari menghitung, menyetor dan melaporkan sendiri
c. Withholding System
Adalah suatu sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada pihak
ketiga (bukan fiskus dan bukan Wajib Pajak yang bersangkutan) untuk memotong
Ciri-cirinya : wewenang memotong atau memungut pajak yang terutang ada pada
9
TIMBUL DAN HAPUSNYA UTANG PAJAK
1. Ajaran Formil
Utang pajak timbul karena dikeluarkannya surat ketetapan pajak oleh fiskus.Ajaran ini
2. Ajaran Materiil
suatu keadaan dan perbuatan.Ajaran ini diterapkan pada self assisment system
1. Pembayaran
2. Kompensasi
3. Kadaluwarsa
1. Perlawan pasif
Masyarakat enggan (pasif) membayar pajak yang dapat disebabkan antara lain :
2. Perlawanan aktif
Perlawanan aktif meliputi semua usaha dan perbuatan yang dilakukan oleh wajib pajak
10
a. Tax avoidance,usaha meringankan beban pajak dengan tidak melanggar undang-
undang.
TARIF PAJAK
1. Tarif sebanding/proporsional
Tarif berupa presentase yang tetap,terhadap berapapun jumlah yang dikenai pajak
sehingga besarnya pajak yang terutang proporsional terhadap besarnya nilai yang
dikenai pajak
Contoh :
Untuk penyerahan barang kena pajak di dalam daerah Pabean akan dikenakan pajak
2. Tarif tetap
Tarif berupa jumlah yang tetap (sama)terhadap berapapun jumlah yang dikenai pajak
Contoh :
Besarnya tarif bea materai untuk cek dan bilyet giro dengan nilai nominal berapapun
adalah Rp.30.000,00.
3. Tarif progresif
Presentase tarif yang digunakan semakin besar jika jumlah yang dikenai pajak semakin
besar.
Contoh: pasal 17 Undang-undang Pajak Penghasilan untuk Wajib Pajak orang pribadi
dalam negri.
11
Di atas Rp.50.000.000,00. S.d. Rp.250.000.000,00. 15%
4. Tarif degresif
Presentase tarif yang digunakan semakin kecil bila jumlah yang dikenai pajak semakin
besar.
LATIHAN
1. Jelaskan bahwa Pajak berfungsi sebagai salah satu sumber dana bagi pemerintah
2. Salah satu syarat pemungutan pajak adalah pemungutan tidak boleh mengganggu
atas!
12
4. Hambatan terhadap pemungutan pajak yang lain Perlawanan aktif. Perlawanan aktif
meliputi semua usaha dan perbuatan yang dilakukan oleh wajib pajak dengan tujuan
undang-undang.
undang.
Di minta berikan penjelasan lebih dan contoh untuk poin a, dan b di atas.
5. Berikut ini adalah keterangan dari Tarif progresif, Presentase tarif yang digunakan
Contoh: pasal 17 Undang-undang Pajak Penghasilan untuk Wajib Pajak orang pribadi
dalam negri.
Kenaikan setiap tarifnya dalam tarif pasal 17, termasuk dalam tarif apa?,
jelaskan.
13
DAFTAR PUSTAKA
Republik Indonesia, Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan umum dan Tata
Cara Perpajakan.
Republik Indonesia, Undang-undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai
14
Republik Indonesia, Undang-undang Nomor 10 Tahun 1994 tentang Perubahan atas Undang-
undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan umum dan Tata Cara Perpajakan.
15