Anda di halaman 1dari 22

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
Kami panjatkan puja dan puji atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada Kami, sehingga Kami dapat menyelesaikan
makalah Mikroekonomi ini dengan pembahasan Teori Biaya Produksi.
Shalawat serta salam semoga abadi terlimpahkan kepada Sang Pembawa
Risalah kebenaran yang semakin teruji kebenarannya, yakni Baginda Muhammad
SAW, keluarga, para sahabat, serta pengikutnya. Semoga syafa’atnya selalu
menyertai kehidupan ini.
Makalah ini telah Kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai sumber sehingga dapat memperlancar proses pembuatannya. Untuk
itu Kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari susunan kalimat maupun tata bahasa. Oleh karena itu dengan
tangan terbuka Kami menerima segala kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi perbaikan dan penyempurnaan makalah ini.
Akhir kata Kami berharap semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan bermanfaat bagi para pembaca.

Pekanbaru, 24 November 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang...................................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah................................................................................................. 2
1.3. Tujuan.................................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................ 3
2.1. Pengertian Memaksimalkan Keuntungan (Laba).................................................. 3
2.2. Jenis-Jenis Biaya Produksi................................................................................... 3

BAB III PENUTUP........................................................................................................13


2.1. Kesimpulan..........................................................................................................13
2.2. Saran....................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Biaya produksi merupakan faktor utama dalam menentukan jumlah barang atau
jasa yang akan dijual di pasar. Untuk mengetahui penawaran dan jumlah barang yang
ditawarkan harus mengetahui biaya-biaya yang dikeluarkan, di mana berakar dari prinsip
produksi.

Konsep biaya produksi yang digunakan dalam analisa ekonomi berbeda dengan
konsep biaya yang biasa digunakan secara umum. Penggunaan kata biaya biasanya
dikaitkan dengan biaya yang harus dipikul oleh suatu perusahaan (produsen), tetapi
pengertian ini sering kabur karena ada pengeluaran yang harus dimasukkan sebagai
biaya dan ada pula yang harus dikeluarkan dalam komponen biaya. Konsep ekonomi
mengenai biaya lebih konsisten dan tetap.

Ide dasar tentang konsep biaya dalam analisa ekonomi berdasar pada prinsip biaya
alternatif (the alternative cost principle). Dalam keadaan full employment dan jika
input-input telah dialokasikan secara efisien di antara barang-barang dan jasa yang
dihasilkan, kenaikan produksi dari suatu output harus diikuti oleh penurunan output
alternatif yang lain atau dengan perkataan lain kenaikan output tertentu harus
mengorbankan output yang lainnya.

Misalnya penggunaan tenaga kerja dalam pembuatan (pabrik) mesin cuci dan
lemari es, kenaikan produksi lemari es akan menyebabkan penurunan produksi mesin
cuci karena tenaga kerja yang digunakan di pabrik mesin cuci harus dipindahkan ke
pabrik lemari es karena adanya peningkatan produksi tersebut. Sehingga untuk
memproduksi sesuatu output tertentu harus mengorbankan beberapa alternatif produksi
yang lainnya.

1
1.2. RUMUSAN MASALAH

Sesuai dengan latar belakang yang telah dikemukakan, dapat dirumuskan beberapa
permasalahan, diantaranya ialah:

1. Apa yang dimaksud dengan biaya produksi?


2. Seperti apa teori produksi jangka pendek?
3. Seperti apa teori produksi jangka panjang?

1.3. TUJUAN

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah:

1. Untuk mengetahui konsep dari biaya produksi.


2. Untuk memahami teori produksi jangka pendek.
3. Untuk memahami teori produksi jangka panjang.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Konsep Biaya Produksi

Biaya dalam pengertian produksi ialah semua “beban” yang harus


ditanggung oleh produsen untuk menghasilkan suatu produksi. Biaya produksi
adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh
faktor-faktor produksi dan bahan-bahan mentah yang akan digunakan untuk
menciptakan barang-barang yang diproduksikan perusahaan tersebut. Untuk
menghasilkan barang atau jasa diperlukan faktor-faktor produksi seperti bahan
baku, tenaga kerja, modal, dan keahlian pengusaha. Semua faktor-faktor produksi
yang dipakai adalah merupakan pengorbanan dari proses produksi dan juga
berfungsi sebagai ukuran untuk menentukan harga pokok barang. Input yang
digunakan untuk memproduksi output tersebut sering disebut biaya oportunis.
Biaya oportunis sendiri merupakan biaya suatu faktor produksi yang memiliki nilai
maksimum yang menghasilkan output dalam suatu penggunaan alternatif.

Biaya produksi dapat meliputi unsur-unsur sebagai berikut:

1. Bahan baku atau bahan dasar termasuk bahan setengah jadi.


2. Bahan-bahan pembantu atau penolong.
3. Upah tenaga kerja dari tenaga kerja kuli hingga direktur.
4. Penyusutan peralatan produksi.
5. Uang modal, sewa.
6. Biaya penunjang seperti biaya angkut, biaya administrasi, pemeliharaan, biaya
listrik, biaya keamanan dan asuransi.
7. Biaya pemasaran seperti biaya iklan.
8. Pajak.

Pandangan akuntan mengenai biaya menekankan pada biaya-biaya langsung,


biaya-biaya historis, dan biaya-biaya lainnya. Maka definisi biaya

3
menurut ahli ekonomi setiap sumber daya adalah pembayaran yang diperlukan
supaya sumber daya tersebut pada penggunaannya yang sekarang. Dengan kata
lain biaya ekonomi suatu sumber daya tersebut pada alternatif kesempatan
penggunaannya yang terbaik.1

B. Jenis-jenis Biaya Produksi

Biaya produksi membentuk harga pokok produksi yang digunakan untuk


menghitung harga pokok produk jadi dan harga pokok produk pada akhir periode
akuntansi masih dalam proses. Biaya produksi digolongkan dalam tiga jenis yang
juga merupakan elemen-elemen utama dari biaya produksi, meliputi:

a. Biaya bahan baku (direct material cost)


Merupakan bahan secara langsung digunakan dalam produksi untuk
mewujudkan suatu macam produk jadi yang siap untuk dipasarkan.

b. Biaya tenaga kerja langsung (direct labour cost)


Merupakan biaya-biaya bagi para tenaga kerja langsung ditempatkan dan

didayagunakan dalam menangani kegiatan-kegiatan proses produk jadi secara langsung


diterjunkan dalam kegiatan produksi menangani segala peralatan produksi dan usaha itu
dapat terwujud.

c. Biaya overhead pabrik (factory overhead cost)


Umumnya didefinisikan sebagai bahan tidak langsung, tenaga kerja tidak
langsung dan biaya pabrik lainnya, seperti ; biaya pemeliharaan pabrik, yang tidak secara
mudah didefinisikan atau dibebankan pada suatu pekerjaan.

Biaya produksi yang di keluarkan setiap perusahaan dapat dibedakan menjadi dua,
yaitu :

- Biaya Eksplisit : Semua pengeluaran untuk memperoleh faktor-faktor produksi


dan input lain yang dibayar melalui pasaran (pembayaran berupa uang).

1
Walter, 1991.
4
- Biaya Implisit : Biaya Implisit adalah biaya yang tidak terlihat secara langsung,
misalnya biaya penyusutan barang modal.

Teori biaya produksi menurut jangka waktunya, dibedakan menjadi 2 yakni:

1. Biaya Jangka Pendek

Dalam jangka pendek perusahan adalah jangka waktu di mana sebagian faktor
produksi tidak dapat di tambah jumlahnya. Teori – teori biaya produksi dalam jangka
pendek, yakni:

- Dalam hubungannya dengan tujuan biaya

a. Biaya Langsung (Direct Cost)

Biaya Langsung merupakan biaya-biaya yang dapat diidentifikasi secara


langsung pada suatu proses tertentu ataupun output tertentu. Sebagai contoh
adalah biaya bahan baku langsung dan tenaga kerja yang dibutuhkan oleh
perusahaan. Begitu juga dengan supervise, listrik, dan biaya overhead lainnya
yang dapat langsung ditelusuri pada departemen tertentu.

b. Biaya Tidak Langsung (Indirect Cost)

Biaya Tidak Langsung merupakan biaya-biaya yang tidak dapat diidentifikasi


secara langsung pada suatu proses tertentu atau output tertentu, misalnya biaya
lampu penerangan dan Air Conditioning pada suatu fasilitas.

- Dalam hubungannya dengan volume kegiatan


a. Biaya Tetap Total (Total Fixed Cost/FC)

Biaya Tetap Total adalah biaya yang tetap harus dikeluarkan walaupun
perusahaan tidak berproduksi. Biaya tetap merupakan biaya setiap unit waktu
untuk pembelian input tetap. Misalnya: gaji pegawai, biaya pembuatan
gedung, pembelian mesin-mesin, sewa tanah dan lain-lain. Biaya tetap dapat
dihitung sama seperti biaya variabel, yaitu dari penurunan rumus menghitung
biaya total. Penurunan rumus tersebut, adalah:

5
TC=FC+VC
FC=TC–VC

Keterangan: TC = Biaya total (Total Cost)


FC = Biaya tetap (Fixed Cost)
VC = Biaya Variabel (Variable Cost)

Kurva Biaya Tetap


Biaya tetap (FC) adalah biaya yang besarnya tidak berubah seiring dengan berubahnya
jumlah produksi (Q). Berapapun jumlah produksi akan mengalami kenaikan atau
penurunan, maka jumlah biaya (P) yang dikeluarkan adalah tetap.

b. Biaya Variabel Total (Total Variabel Cost/VC)

Biaya Variabel Total adalah biaya yang dikeluarkan apabila berproduksi dan
besar kecilnya tergantung pada banyak sedikitnya barang yang diproduksi.
Semakin banyak barang yang diproduksi biaya variabelnya semakin besar,
begitu juga sebaliknya. Biaya variabel rata-rata dapat dihitung dengan
menggunakan rumus sebagai berikut, yaitu:

VC=TC–FC

Kurva Biaya Variabel


Biaya variable (VC) adalah biaya
yang besarnya berubah searah
dengan berubahnya jumlah
produksi. Itulah sebabnya kurva VC
ini mengarah ke kanan atas.

6
c. Biaya Total (Total Cost/TC)

Biaya total merupakan jumlah keseluruhan biaya produksi yang dikeluarkan


perusahaan yang terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel. Dengan kata lain,
biaya total adalah jumlah biaya tetap dan biaya variabel.

Biaya total dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

TC=FC+VC

Biaya variabel merupakan unsur biaya total karena biaya total memiliki sifat
yang juga dimiliki biaya variabel, yaitu bahwa besarnya biaya total itu
berubah-ubah seiring dengan berubah-ubahnya output yang dihasilkan.

Kurva Biaya Total


Biaya Total (TC) adalah penjumlahan
biaya tetap dan biaya variabel. Kurva TC
memiliki bentuk yang persis sama
dengan bentuk kurva Variabel Cost
(VC), serta antara keduanya terpisah
oleh suatu jarak vertikal yang selalu
sama.

d. Biaya Tetap Rata-Rata (Average Fixed Cost/AFC)


Biaya Tetap Rata-Rata adalah hasil bagi antara biaya tetap total dan jumlah
barang yang dihasilkan. Rumus:

AFC = FC/Q

Keterangan: FC = Biaya tetap total


Q = kuantitas

7
Kurva Biaya Tetap Rata-Rata
Kurva AFC merupakan sebuah garis lengkung yang mengarah ke kanan bawah.
Hal itu karena kedua ujung kurva AFC tidak pernah menyinggung ataupun
memotong sumbu-sumbunya. Semakin tinggi jumlah output, semakin rendah nilai
AFC.

e. Biaya Variabel Rata-Rata (Average Variable Cost/AVC)


Biaya variabel rata-rata adalah biaya variabel satuan unit produksi. Rumusnya:

AVC = VC/Q

Keterangan: VC = Biaya variabel total


Q = kuantitas

Kurva Biaya Variabel Rata-Rata


Biaya variabel rata-rata adalah biaya per satuan output. Bentuk kurvanya
menyerupai huruf U. Kurva AVC akan menurun karena tergantung kepada besar
kecilnya output (Q).

8
f. Biaya Total Rata-Rata (Average Cost/AC)

Average Cost adalah biaya total rata-rata yang dapat dihitung dari Total Cost
dibagi banyaknya jumlah barang tertentu (Q). Nilainya dihitung menggunakan
rumus di bawah ini:

AC = TC/Q atau (VC+FC)/Q


AC = AVC + AFC

Kurva Biaya Total Rata-Rata


Biaya total rata-rata adalah biaya total per satuan output. Bentuk kurvanya
juga menyerupai huruf U, namun memiliki perbedaan dengan biaya
variabel. Bedanya adalah AC turun dengan cepat tetapi naik dengan
perlahan-lahan, atau dengan perkataan lain, bagian kiri kurva itu lebih
curam dibanding dengan bagian kanannya.

g. Biaya Marjinal (Marginal Cost/MC)

Biaya Marginal adalah tambahan biaya yang disebabkan karena tambahan satu
unit produksi. Biaya marginal diperoleh dari selisih Total Cost dan selisih
kuantitas dari barang yang diproduksi. Sehingga dapat dirumuskan:

MC = dTC / dQ
atau
MC = TCn – TCn-1

9
Oleh karena tambahan produksi satu unit output tidak akan menambah atau
mengurangi biaya produksi tetap (FC), maka tambahan biaya marginal ini
akan menambah biaya variable total (VC).

Kurva Biaya Marginal (MC)


Kurva biaya marginal juga menyerupai huruf U. Titik-titik yang dilalui oleh
kurva MC tidak tepat berada pada suatu tingkat output tertentu melainkan berada
diantara dua titik output.

h. Hubungan Antara Kurva-Kurva Biaya

Berkaitan dengan hal itu, antara kurva biaya marginal dengan kurva biaya
rata-rata maupun dengan kurva biaya variabel rata-rata terdapat hubungan
tertentu. Hubungan itu adalah:

1. Apabila MC < AVC, maka nilai AVC menurun (berarti kalau kurva MC
di bawah kurva AVC, maka kurva AVC sedang menurun.

2. Apabila MC > AVC, maka nilai AVC akan semakin besar (berarti
kalau kurva MC di atas AVC, maka kurva AVC sedang menaik).

Sebagai akibat yang dinyatakan dalam (1) dan (2) maka kurva AVC dipotong
oleh kurva MC di titik terendah dari kurva AVC. Dengan cara yang sama
dapat dibuktikan bahwa kurva AC dipotong oleh kurva MC pada titik
terendah kurva AC.

10
2. Biaya Jangka Panjang

Dalam jangka panjang perusahaan dapat menambah semua faktor produksi atau
input yang akan digunakan. Oleh karena itu, biaya produksi tidak perlu lagi dibedakan
dengan biaya tetap dan biaya berubah. Dalam jangka panjang semua biaya adalah
variabel. Karena itu biaya yang relevan dalam jangka panjang adalah biaya total, biaya
variabel, biaya rata-rata dan biaya marjinal. Perubahan biaya total adalah sama dengan
perubahan biaya variabel dan sama dengan biaya marjinal.

Cara meminimumkan biaya dalam jangka panjang dapat memperluas kapasitas


produksinya, ia harus menentukan besarnya kapasitas pabrik (plan size) yang akan
meminimumkan biaya produksi dalam analisis ekonomi kapasitas pabrik dapat
digambarkan kurva biaya rata-rata. (AC). Sehingga analisis mengenai bagaimana
produsen menganalisis kegiatan produksinya dalam usaha meminimumkan biaya dapat
dilakukan dengan memperhatikan kurva AC untuk kapasitas yang berbeda-beda.

Faktor yang akan menentukan kapasitas produksi yang digunakan yaitu tingkat
produksi yang akan dicapaiserta sifat dari pilihan kapasitas pabrik yang tersedia.

a. Biaya Rata-Rata Jangka Panjang (Long-run Average Cost/AC)

Biaya total jangka panjang adalah biaya total dibagi jumlah output. Rumus:

LAC = LTC/Q

Keterangan: LAC = Biaya rata-rata jangka panjang


Q = Jumlah output

11
Kurva LAC menunjukkan biaya produksi per-unit terendah untuk setiap output
pada setiap skala pabrik yang dapat dibangun. LAC menyinggung semua kurva
biaya rata-rata jangka pendek Short-run Average Cost (SAC) yang mencerminkan
semua alternatif perencanaan skala yang dapat dibangun oleh nperusahaan dalam
jangka panjang.

Kurva LAC bukanlah dibentuk berdasarkan kepada beberapa kurva AC saja,


tetapi berdasarkan kurva AC yang tidak terhingga banyaknya. Oleh karena kurva
AC banyak jumlahnya maka kurva LAC adalah suatu kurva yang berupa garis
lengkung yang berbentuk U. Kurva LAC tersebut merupakan kurva yang
menyinggung berbagai kurva AC jangka pendek. Titik-titik persinggungan
tersebut merupakan biaya produksi yang paling optimum/minimum untuk
berbagai tingkat produksi yang akan dicapai pengusaha didalam jangak panjang.

b. Biaya Marginal Jangka Panjang (Long-run Marginal Cost/LMC)

Biaya marginal jangka panjang adalah tambahan biaya karena menambah


produksi sebanyak satu unit. Perubahan biaya total adalah sama dengan
perubahan biaya variabel. Biaya marginal jangka panjang dapat dihitung
dengan rumus:

LMC = ∂LTC/ ∂Q

12
Keterangan: LMC = Biaya marginal jangka panjang
∂LTC = Perubahan biaya total jangka panjang
∂Q = Perubaha output

Kurva biaya marginal jangka panjang (LMC) mengukur perubahan biaya total
jangka panjang (LTC) per unit perubahan output. LTC untuk setiap tingkat
output dapat diperoleh dengan mengalikan output dengan LAC untuk setiap
tingkat output tersebut. Dengan menerakan nilai-nilai LMC pada pertengahan
antara tingkat output yang berurutan dan menghubungkan titik-titiknya, maka
akan diperoleh kurva LMC. Kurva ini berbentuk U dan mencapai titik
minimum sebelum kurva LAC mencapai titik minimumnya. Disamping itu,
bagian kurva LMC yang menarik akan melalui titik terendah kurva LAC
tersebut.

c. Biaya Total Jangka Panjang (Long-run Total Cost/LTC)

Biaya total jangka panjang adalah biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi
seluruh output dan semuanya bersifat variabel. Biaya total jangka panjang
dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

LTC = LVC

Keterangan: LTC = Biaya total jangka panjang


LVC = Biaya variabel jangka panjang

13
LTC untuk tiap tingkat output dapat kita peroleh dengan mengalikan output
dengan biaya rata-rata jangka panjang (LAC) pada tingkat output. Dengan
menerakan nilai LTC untuk berbagai tingkat output dan menghubungkan titik-
titiknya, maka akan didapat kurva LTC. Kurva LTC menunjukkan biaya total
minimum guna memproduksi tiap tingkat output pada skala operasi yang
diinginkan. Kurva LTC juga dinyatakan oleh kurva yang menyinggung semua
kurva biaya total jangka pendek (STC).

C. Faktor-Faktor Biaya Produksi

Faktor produksi adalah segala sesuatu yang dibutuhkan untuk memproduksi barang
dan jasa. Faktor produksi yang bisa digunakan dalam proses produksi yaitu :

a. Sumber Daya Alam

Sumber daya alam adalah segala sesuatu yang disediakan oleh alam yang
dapat dimanfaatkan manusia/ persahaan untuk memenuhi kebutuhannya.
Sumber daya alam di sini meliputi segala sesuatu yang ada di dalam bumi.

b. Sumber Daya Manusia (Tenaga Kerja Manusia)

14
Tenaga kerja manusia adalah segala kegiatan manusia baik jasmani maupun
rohani yang dicurahkan dalam proses produksi untuk menghasilkan barang
dan jas.

c. Sumber Daya Modal


Modal menurut pengertian ekonomi adalah barang atau hasil produksi yang
digunakan untuk menghasilkan produk lebih lanjut.

d. Sumber Daya Pengusaha

Sumber daya ini disebut juga kewirausahaan. Pengusaha berperan mengatur


dan mengkombinasikan faktor-faktor produksi dalam rangka meningkatkan
kegunaan barang atau jasa secara efektif dan efisien.

Faktor yang akan menentukan kapasitas produksi yang digunaan adalah tingkat
produksi yang ingin dicapai.

D. Skala Ekonomi & Tidak Ekonomi

Kurva LRAC berbentuk huruf U atau lebih tepat berbentuk kuali, disebabkan oleh
faktor-faktor yang dinamakan oleh ahli-ahli ekonomi sebagai skala ekonomi (economies
of scale) dan skala tidak ekonomi (diseconomies of scale).

a. Skala Ekonomi

Menurut Sadono Sukirno skala kegiatan produksi jangka panjang dikatakan


bersifat mencapai skala ekonomi apabila pertambajhan produksi menyebabkan biaya
produksi rata-rata menjadi semakin rendah. Produksi yang semakin tinggi
menyebabkan perusahaan menambah kapasitas produksi, dan pertambahan kapsitas
ini menyebabkan kegiatan memproduksi bertambah efisien. Ini dicerminkan oleh
biaya produksi yang bertambah rendah. Pada kurva LRAC keadaan ini ditunjukkan
oleh bagian kurva LRAC yang semakin menurun apabila produksi bertambah.
Dalam gambar keadaan ini berlaku di antara produksi sebesar 0 sampai sebesar QB.
Di bawah ini diuraikan beberapa faktor penting yang menimbulkan skala ekonomi.

15
 Spesialisasi faktor-faktor produksi.

Dalam perusahaan yang besar dilakukan spesialisasi. Setiap pekerja


diharuskan melakukan suatu pekerjaan tertentu saja, dan ini menmbah
keterampilan mereka. Produktifitas mereka bertambah tinggi dan akan
menurunkan biaya per unit.

 Pengurangan harga bahan mentah dan kebutuhan produksi lain. Makin tinggi
produksi, makin banyak bahan-bahan mentah dan peralatan produksi yang
digunakan. Keadaan ini menyebabkan biaya per unit akan menjadi semakin
murah.

 Memungkinkan produk sampingan diproduksi.

Di dalam perusahaan adakalanya terdapat bahan-bahan yang terbuang (waste).


Tetapi kalau perusahaan memiliki barang residu yang cukup banyak, barang
residu ini dapat diproses menjadi barang yang diproduksi secara sampingan.
Kegiatan yang baru ini akan menurunkan biaya per unit dari keseluruha
operasi perusahaan.

 Mendorong perkembangan usaha lain.

Kalau suatu perusahaan telah menjadi sangat besar, timbul permintaan yang
cukup ekonomis untuk mengembangkan kegiayan di bidang usaha lain yang
menghasilkan barang-barang atau fasilitas yang dibutuhakan perusahaan besar
tersebut. Di samping itu perusahaan –perusahaan yang menyediakan jasa-jasa
kepada persusahaan tersebut akan berkembang. Berbagai perkembangan ini
akan mengurangi biaya per unit.

b. Skala Tidak Ekonomi

Wujudnya skala tidak ekonomi terutama disebabkan oleh organisasi perusahaan


yang sudah menjadi sangat besar sekali sehingga menimbulkan kerumitan di dalam
mengatur dan memimpinnya. Perusahaan yang terus-menerus membesar biasanya
berarti jumlah tenaga kerja yang digunakan meliputi beribu-ribu orang, dan
mempunyai pabrik dan cabang di berbagai

16
tempat. Sebagai akibatnya kegiatan dan organisasi perusahaan itu sudah menjadi
sangat kompleks. Tidak mungkin lagi ia dipimpin oleh seorang manajer saja. Ini
megakibatkan pengambilan keputusan dan kebijakan perusahaan yang sangat kaku
dan memakan waktu yang lama untuk merumuskannya. Keadaan ini mengurangi
efisiensi kegiatan perusahaan, dan menyebabkan biaya produksi rata-rata semakain
tinggi.

17
BAB III

PENUTUP

2.1. Kesimpulan

Biaya Produksi merupakan semua beban yang harus dikeluarkan oleh produsen
untuk dapat menghasilkan suatu barang/produksi. Dalam Teori ini, dikenal berbagai
macam biaya dan dibedakan menurut jangka waktunya yakni jangka pendek dan jangka
panjang.

Pada teori biaya Produksi Periode Jangka Panjang semua biaya bersifat Variabel
(berubah-ubah). Sedangkan pada periode Jangka Pendek biaya bersifat tetap (tidak
berubah). Namun hal ini tidak menutup kemungkinan bahwa biaya tetap pada
periodejangka pendek juga akan mengalami perubahan. Tentu hal ini dikarenakan faktor
– faktor tertentu yang harus menambah biaya tersebut. Misalkan dalam suatu usaha
perkembangan dari usaha tersebut sangat maju dan oleh karena itu diperlukan tambahan
peralatan untuk menunjang hasil produksi tersebut. Maka tambahan biaya tetap dalam
jangka waktu tersebut memang harus dikeluarkan.

3.2. Saran
Dalam pembuatan makalah sebaiknya menggunakan banyak referensi dari buku-
buku, jurnal, maupun artikel yang terpercaya sehingga isi makalah akan lebih
berkualitas.

18
DAFTAR PUSTAKA

Aicholas, Walter. 1995. Teori Mikro Ekonomi. Jakarta Barat: Bima Pusara Aksara.

Rosyidi, Suherman. 2005. Pengantar Teori Ekonomi. Surabaya: PT


Rajagrafindo Persada.

Sumarsono, Sonny. 2012. Pengantar Ekonomi Mikro. Jember:


Laboratorium Kewirausahaan Fakultas Ekonomi Universitas Jember.

Salvatore, Dominick. 1994. Mikro Ekonomi. Jakarta: Erlangga.

Sunarwo, Hendri. 2013. Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro. Yogyakarta: Caps

Sukirno, Sadono. 2008. Mikro Ekonomi : Teori Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada

Sugiartonos. 2013. Akntansi-Biaya-Penggolongan-Biaya (online)


http://www.scribd.com/doc/73676580/Biaya-Produksi-Jangka-Panjang
monkeyrie.blogspot.com/2012/12/teori-biaya-produksi.html

http://kerozzi.blogspot.com/2013/01/pengantar-ekonomi-mikro-teori-biaya-
produksi.html

19

Anda mungkin juga menyukai