Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

Fotosintesis (Fotofosforilasi, Reaksi Gelap Dan Daur Calvin)

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah

Biokimia

Dosen Pengampu: Nasrul Hakim, M. Pd.

Disusun oleh:

Kelas A/ Kelompok 4

Afifatul Latifah (1801060001)

Anita (1801060006)

Fingki Fitriana (1801061014)

JURUSAN TADRIS BIOLOGI


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI METRO
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik
meskipun jauh dari kesempurnaan. Sholawat serta salam semoga selalu
tercurahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW yang telah memberikan
bimbingan-Nya, sehingga kita menjadi muslim yang beriman secara kaffah.
Tujuan dalam pembuatan makalah ini untuk memenuhi salah satu tugas
kelompok pada mata kuliah BIOKIMIA di Institut Agama Islam Negeri Metro.
Serta membantu mahasiswa ataupun pembaca untuk menambah wawasan tentang
FOTOSINTESIS. Akhir kata, kami menyadari masih banyak kekurangan dalam
makalah ini. Namun, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun guna perbaikan dalam pembuatan makalah selanjutnya. Dan semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Aamin.

Metro, 12 Oktober 2019

Pemakalah

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR ......... ................. ........................................................ ii

DAFTAR ISI ........................ ................. ........................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah ................. ........................................................ 1


B. Rumusan masalah ........ ................. ........................................................ 1
C. Tujuan .......................... ................. ........................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Fotofosforilasi……………… ........ ........................................................ 2
B. Reaksi Gelap ................ ................. ........................................................ 4
C. Daur Calvin…………………….... ........................................................ 4

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan .................. ................. ........................................................ 7

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

Fotosintesis sudah akrab bagi orang-orang biologi, kususnya bagi para


ilmu pendidikan. Fotosintesis merupakan proses penyusunan karbohidrat
atau zat gula dengan menggunakan energi matahari. Matahari sebagai sumber
energi utama bagi kehidupan di Bumi. Namun tidak semua organisme mampu
secara langsung menggunakannya. Hanya golongan tumbuhan dan beberapa
jenis bakteri saja yang mampu menyerap energi matahari dan
memanfaatkannya untuk fotosinrtesis. Melalui fotosintesis, tumbuhan
menyusun zat makanan yaitu karbohidrat (pati / gula). Karena kemampuan
menyusun makanannya sendiri inilah, tumbuhan disebut organismae aototrof.
Fotosintesis berlangsung dengan dua reaksi yaitu reaksi gelap dan reaksi
terang. Reaksi terang merupakan suatu reaksi fotosintesis yang menggunakan
cahaya matahari, sedangkan reaksi gelap merupakan reaksi fotosintesis tanpa
bantuan cahaya matahari. Reaksi terang dan gelap sangat berkaitan erat
dengan fotosintesis. Disini kita akan membahas lebih lanjut mengenai reaksi
gelap dan daur calvinnya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan fotofosforilasi?
2. Apa yang dimaksud dengan reaksi gelap?
3. Bagaimana daur calvin?
C. Tujuan
1. Mengetahui tentang fotofosforilasi.
2. Menjelaskan tentang reaksi gelap.
3. Menjelaskan bagaimana proses daur calvin.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Fotofosforilasi
Fotofosforilasi merupakan proses pembentukan atp dari adp dan pi dengan
bantuan energy cahaya. Dalam fotofosforilasi, energy cahaya digunakan untuk
membuat donor electron berenergi tinggi dan akseptor electron yang berenergi
lebih rendah. Electron kemudian bergerak secara sponntan dari donor ke
akseptor melalui rantai transport electron. Fotofosforilasi dibagi menjadi dua,
yaitu fotofosforilasi siklik Dan non siklik.
1. Fotofosforilasi Siklik
Reaksi fostofosforilasi siklik adalah reaksi yang hanya
melibatkan satu fosfosistem, yaitu fotosistem I yang artinya fotosistem
ini menghasilkan ATP. Fotosistem l atau Photosistem I (PS I) ini
disebut fotosistem siklik. Dalam fotofosforilasi siklik, pergerakan
electron dimulai dari fotosistem l dan berakhir di fotosistem l.
fotofosforilasi siklik terjadi pada beberapa bakteri, dan juga terjadi
pada semua organisme fotoautotrof.
Berikut ini proses terjadinya fotofosforilasi siklik:
a. Energi cahaya yang dihasilkan oleh matahari, membuat electron-
elektron di P700 tereksitasi (menjadi aktif karena rangsangan dari
luar), dan kluar menuju akseptor electron primer kemudian menuju
rantai transport electron.
b. Karena P700 mentransfer elektronnya ke akseptor electron, P700
mengalami defisiensi electron dan tidak dapat melaksanakan
fungsinya.
c. Terjadi perpindahan electron dari akseptor satu ke akseptor lain.
d. Pada saat transpor elektron dari kompleks sitokrom ke plastosianin
sebagian energinya dilepaskan dan membentuk ATP.
e. Dari rantai transport, electron kembali ke fotosistem l.
f. Dengan kembalinya electron ke fotosistem l, maka fotosistem l
dapat kembali melakukan fungsinya.

2
Gambar 1.1 Fotofosforilasi Siklik
2. Fotofosforilasi Non-Siklik
Fotofosforilasi non-siklik adalah reaksi dua tahap yang
melibatkan dua fotosistem dengan klorofil yang berbeda, yaitu
fotosistem I dan ll. Dalam Fotofosforilasi non-siklik, pergerakan
electron dimulai di fotosistem ll, tetapi electron tidak kembali lagi ke
fotosistem l.

Berikut ini adalah proses terjadinya reaksi Fotofosforilasi non-siklik:

a. Molekul air diurai menjadi 2H+ + ½ O2 + 2e.


b. Dua electron dari molekul air tersimpan di fotosistem ll, sementara
ion H+ akan digunakan pada reaksi yang lain dan O2 akan
dilepaskan ke udara bebas.
c. Karena tersinari oleh cahaya matahari, dua electron yang ada di
P680 menjadi tereksitasi dan keluar menuju akseptor electron
primer.
d. Setelah terjadi transfer electron, P680 menjadi defisiensi electron,
tetapi dapat cepat dipulihkan berkat electron dari hasil penguraian
air tadi.

3
e. Setelah itu mereka bergerak lagi ke rantai transfor electron, yang
membawa mereka melewati plastoquinon, komplek sitokrom,
plastosianin, dan akhirnya sampai di fotosistem l, tepatnya di P700.
f. Perjalanan electron diatas disebut juga dengan “skema Z”.
g. Sepanjang perjalanan di rantai transport, dua electron tersebut
mengeluarkan energy untuk reaksi sintesis kemiosmotik ATP, yang
kemudian menghasilkan ATP.
h. Fotosistem l menyerap cahaya sehingga terjadi eksitasi dan dua
electron dilepaskan ke akseptor primer. Sedangkan dua electron
dari PS II mengisi kekosongan electron di PS I.
i. Kemudian electron itu bergerak ke feredoksin, dan akhirnya
sampai di ujung rantai transport, dimana dua electron tersebut telah
ditunggu oleh NADP+ dan H+. yang berasal dari penguraian air.
j. Dengan bantuan suatu enzim bernama feredoksin-NADP
reduktase, disingkat FNR, NADP+,H+, dan electron tersebut
menjalani suatu reaksi:
NADP+ + H+ + 2e -> NADPH
k. NADPH, sebagai hasil reduksi diatas, akan digunakan dalam reaksi
calvin-benson, atau reaksi gelap.

Gambar 1.2 Fotofosforilasi Non-Siklik


B. Reaksi Gelap
Reaksi gelap merupakan reaksi lanjutan dari reaksi terang dalam
fotosintesis. Reaksi ini tidak membutuhkan cahaya. Reaksi gelap terjadi di
kloroplas bagian stroma. Bahan reaksi gelap adalah atp dan NADPH hasil

4
dari reaksi terang dan CO2 yang berasal dari udara bebas. Dari reaksi gelap
akan dihasilkan glukosa C6H12O6 yang sangat diperlukan bagi reaksi
katabolisme. Reaksi ini ditemukan oleh Melvin calvin dan Andrew benson,
oleh karena itu reaksi gelap disebut juga reaksi calvin-benson.

Salah satu substansi penting dalam reaksi gelap adalah senyawa gula
beratom karbon lima yang terfosforilasi yang disebut ribulosa fosfat. Jika
diberikan gugus kedua dari atp akan dihasilkan ribulosa bifosfat yang
nantinya akan mengikat CO2 dari udara. Reaksi gelap dapat dibagi menjadi
tiga tahapan, yaitu fiksasi, reduksi, dan regenerasi.

C. Siklus Calvin
1. Fase Fiksasi Karbon
Pada fase ini molekul CO2 dari udara difiksasi atau ditautkan pada
Ribulosa 1,5-Bifosfat (RuBP) dengan bantuan enzim RuBP karboksilase
(Rubisco) dan menggunakan energi dari ATP serta NADH yang dihasilkan
dari reaksi terang. Reaksi ini menghasilkan senyawa intermediet berkarbon
enam yang tidak stabil, sehingga dengan tepat terurai menjadi dua molekul
3-fosfogliserat (untuk setiap CO2).

RuBP karboksilase (Rubisco)


CO2 + RuBP --------------------------------> PGA
2. Fase Reduksi
Pada reaksi ini suatu enzim mentransfer gugus fosfat dari ATP ke
setiap molekul 3-fosfogliserat sehingga membentuk 1,3-bifosfogliserat.
Selanjutnya sepasang elektron sumbangan dari NADPH mereduksi 1,3-
bifosfogliserat menjadi G3P (gliseraldehid-3-fosfat). Khususnya, electron
dari NADPH mereduksi gugus karboksil 3-fosfogliserat menjadi gugus
karbonil yang berupa G3P, yang menyimpan banyak energi potensial.
Dalam fase ini untuk setiap tiga molekul CO2, terdapat enam molekul
G3P. Tetapi hanya satu molekul hanya satu molekul G3P yang digunakan
untuk membuat glukosa. Satu molekul keluar siklus untuk digunakan

5
tetapi lima molekul lainnya harus didaur ulang untuk meregenerasi tiga
molekul RuBP.
3. Fase Regenerasi Akseptor CO2 (Ribulosa bifosfat RuBp)
Rangka karbon yang terdiri dari lima molekul G3P disusun
kembali oleh langkah terakhir siklus calvin menjadi RuBP. Siklus ini
memerlukan tiga molekul ATP. Akhirnya RuBP terbentuk dan siap
menerima CO2 kembali, dan siklus berlanjut. Untuk selisih molekul G3P,
siklus calvin secara keseluruhan menggunakan 9 molekul ATP dan 6
molekul NADPH. G3P yang tersingkir akan menjadi materi awal untuk
jalur metabolime yang mensintesis senyawa organic lainnya, termasuk
glukosa dan karbohidrat lainnya. Reaksinya sebagai berikut.
6CO2 + 6H2O ———> C6H12O6 + 6O2

Gambar 1.3 Siklus Calvin

6
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Fotofosforilasi merupakan proses pembentukan atp dari adp dan pi


dengan bantuan energy cahaya. Dalam fotofosforilasi, energy cahaya
digunakan untuk membuat donor electron berenergi tinggi dan akseptor
electron yang berenergi lebih rendah. Electron kemudian bergerak secara
sponntan dari donor ke akseptor melalui rantai transport electron.
Fotofosforilasi dibagi menjadi dua, yaitu fotofosforilasi siklik Dan non siklik

Reaksi gelap merupakan reaksi lanjutan dari reaksi terang dalam


fotosintesis. Reaksi ini tidak membutuhkan cahaya. Reaksi gelap terjadi di
kloroplas bagian stroma. Bahan reaksi gelap adalah atp dan NADPH hasil
dari reaksi terang dan CO2 yang berasal dari udara bebas.

Siklus calvin prosesnya ada tiga tahapan atau fase yaitu: Fase Fiksasi
Karbon, fase reduksi dan fase regenerative.

7
DAFTAR PUSTAKA

Campbell, Neil., Reece, Jane. 2008. Biologi Jilid II Edisi VIII. Jakarta:
Erlangga.
Hisham. 2015. Pengertian Dan Tahapan Siklus Calvin.
https://hisham.id/2015/06/pengertian-dan-tahapan-siklus-calvin.html.
Diakses 11 Oktober 2019
Ramadhan, Bagas. 2015. Reaksi Terang Gelap.
https://bagasramadhan7.wordpress.com/pelajaran/reaksi-terang-gelap/.
Diakses 11 Oktober 2019
Sari, Maya Retna. 2016. Fotosintesis Dan Reaksi Gelap.
http://misschemmreng.blogspot.com/2016/04/fotosintesis-dan-reaksi-
gelap.html?m=1. Diakses 11 Oktober 2019

Anda mungkin juga menyukai