ABSTRAK
Teori belajar akan berkembang sesuai dengan era nya. Pada awalnya berkembang
beberapa teori belajar, misalnya kognitivisme, behaviorisme dan konstruktivisme.
Pada saat ini yang berada di era digital, maka berkembang teori baru yang disebut
dengan connectivism. Teori connectivism, diperkenalkan pertama kali oleh George
Siemens, dimana teori ini mengintegrasikan prinsip-prinsip yang digali melalui teori
chaos, jejaring, kompeksitas dan self organizing. Menurut teori connectivism, kegiatan
pembelajaran dimulai dari kegiatan mengetahui sampai dengan kegiatan menciptakan
pengetahuan yang dapat dilakukan (actioneble knowledge). Pengambilan keputusan
di era digital, akan didasarkan pada landasan-landasan yang berubah secara cepat,
karena informasi baru akan diperoleh secara terus menerus dan berkelanjutan, sehingga
diperlukan kemampuan untuk dapat membedakan mana informasi yang penting dan tidak
penting. Beberapa prinsip utama dalam teori connectivism antara lain (1) pembelajaran
merupakan suatu proses penghubungkan beberapa sumber informasi, (2) mendorong
dan memelihara hubungan untuk memfasilitasi terjadinya pembelajaran berkelanjutan
(continual learning), (3) kemutakhiran dan keakuratan pengetahuan merupakan tujuan
dari kegiatan pembelajaran, (4) dapat memilah, memilih dan mengelola informasi untuk
penentuan pengambilan keputusan.
Teori belajar connectivism berkaitan erat dengan Sistem Adaptive E-Learning.
Sistem adaptive E-Learning dapat menampilkan materi pembelajaran sesuai dengan gaya
belajar pengguna. Hal ini akan menyelesaikan permasalahan pada web based instruction
atau e-learning konvensional yaitu: (1) menampilkan halaman web yang sama kepada
semua pengguna tanpa memperhatikan adanya perbedaan individu, (2) berorientasi
pada kelas tradisional yakni materi ditujukan untuk target pengguna tertentu, sehingga
kelompok pengguna lain akan sulit memahami materi, (3) beresiko terjadinya “lost in
space” dalam mempelajari materi. Pergeseran paradigma pada era saat ini adalah
“education is smart and personal”, dengan implementasi big data personalized learning.
Empat atribut utama yang dimiliki oleh big data adalah volume, variety, veracity dan
velocity.
Kata kunci : Connectivism, Adaptive Elearning, Big data Personalized Learning, Volume,
Variety, Veracity, Velocity.
PENDAHULUAN
Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon
(Slavin, 2000). Seseorang dianggap telah belajar apabila mereka dapat menunjukkan
perubahan perilakunya. Beberapa teori belajar, misalnya kognitivisme, behaviorisme
dan konstruktivisme, ditemukan dan berkembang pada masa lampau. Teori belajar
PEMBAHASAN
Teori belajar akan berkembang sesuai dengan perkembangan jaman yang ada.
Pada awalnya berkembang beberapa teori belajar, misalnya kognitivisme, behaviorisme
dan konstruktivisme. Pada saat ini yang berada di era digital, maka berkembang teori baru
yang disebut dengan connectivisme. Teori connectivisme, diperkenalkan pertama kali oleh
George Siemens, dimana teori ini mengintegrasikan prinsip-prinsip yang digali melalui
teori chaos, jejaring, kompeksitas dan self organizing. Di dalam teori ini, pembelajaran
merupakan suatu proses yang terjadi di dalam lingkungan perubahan inti pembelajaran
yang tidak sepenuhnya dalam kendali oleh seorang individu. Menurut teori connectivisme,
kegiatan pembelajaran dimulai dari kegiatan mengetahui sampai dengan kegiatan
Teknologi informasi tidak dapat dipungkiri telah memberikan sumbangan yang besar
dalam meningkatkan kualitas pendidikan baik dalam bidang akademik, administrasi maupun
manajemen. Pada awal perkembangan komputer, para pendidik telah memanfaatkannya untuk
membantu memberikan materi pembelajaran dalam bentuk computer assisted instruction
(CAI) atau untuk membantu mengelola pendidikan dalam bentuk computer management
instruction (CMI). Kemajuan teknologi Internet memberikan manfaat yang besar bagi dunia
pendidikan. Pemanfaat Internet dalam pendidikan antara lain adalah untuk menyampaikan
materi-materi pembelajaran berbasis web atau sering disebut dengan sistem e-learning.
Sistem e-learning telah banyak dikembangkan oleh berbagai lembaga pendidikan dan kini
menjadi tulang pungggung bagi pelaksanaan pendidikan jarak jauh. Sistem e-learning yang
ada sekarang ini umumnya memberikan presentasi materi pembelajaran yang sama untuk
setiap pengguna karena mengasumsikan bahwa karakteristik semua pengguna adalah
homogen. Dalam kenyataannya, setiap pengguna mempunyai karakteristik yang berbeda-
Pada saat ini sedang berkembang dimana arus/kecepatan berbagai jenis data
(velocity) benar-benar tinggi dan cepat, sehingga menghasilkan data yang amat besar
(volume) dengan variasi yang tinggi (variety). Era seperti inilah yang disebut dengan
Era Big Data. Volume berkaitan dengan ukuran data. Variety berarti tipe atau jenis data,
yang meliputi berbagai jenis data baik data yang telah terstruktur dalam suatu database
maupun data yang tidak terorganisir dalam suatu database seperti halnya data teks pada
web pages, data suara, video, click stream, log file dan lain sebagainya. Velocity dapat
diartikan sebagai kecepatan dihasilkannya suatu data dan seberapa cepat data itu harus
diproses agar dapat memenuhi permintaan pengguna.
Hadoop diciptakan untuk menutupi kekurangan yang terdapat dalam database dengan
pendekatan tradisional. Hadoop mendukung pemrosesan data secara terdistribusi kepada
kluster yang ada dalam komputer. Untuk mendukung kinerja tersebut, hadoop didukung
oleh komponen hadoop distributed file sustem (HDFS) dan MapReduces. HDFS
merupakan sistem penyimpanan file terdistribusi dengan pemecahan file besar menjadi
lebih kecil, kemudian didistribusikan ke kluster pada komputer.
KESIMPULAN
Teori connectivisme, diperkenalkan pertama kali oleh George Siemens, dimana
teori ini mengintegrasikan prinsip-prinsip yang digali melalui teori chaos, jejaring,
kompeksitas dan self organizing. Menurut teori connectivisme, kegiatan pembelajaran
dimulai dari kegiatan mengetahui sampai dengan kegiatan menciptakan pengetahuan
yang dapat dilakukan (actioneble knowledge). Pengambilan keputusan di era digital, akan
didasarkan pada landasan-landasan yang berubah secara cepat, karena informasi baru akan
diperoleh secara terus menerus dan berkelanjutan, sehingga diperlukan kemampuan untuk
dapat membedakan mana informasi yang penting dan tidak penting. Beberapa prinsip
utama dalam teori connectivisme anta lain (1) pembelajaran merupakan suatu proses
penghubungkan beberapa sumber informasi, (2) mendorong dan memelihara hubungan
untuk memfasilitasi terjadinya pembelajaran berkelanjutan (continual learning), (3)
kemutakhiran dan keakuratan pengetahuan merupakan tujuan dari kegiatan pembelajaran,
(4) dapat memilah, memilih dan mengelola informasi untuk penentuan pengambilan suatu
keputusan.
Paradigma pembelajaran akan berkembang sesuai dengan era-nya. Saat ini yang
sedang berkembang adalah bahwa education is smart and personal dengan implementsinya
DAFTAR PUSTAKA
Bullen, M. 2001. E-learning and the Internationalizat Education. Malaysian Journal of
Education Technologi. Vol 1. No.1 P.37-46.
Downes, S (2007b, February 3). Msg 1, Re: What Connectivism Is. Online Connectivism
Conference: University of Manitoba. http://ltc.umanitoba.ca/ moodle/mod/forum/
discuss.php?d=12
Downes, S (2007c, February 6). Msg. 2, Re: What Connectivism Is. Online
Connectivism Conference: University of Manitoba http://ltc.umanitoba.ca/
moodle/mod/forum/discuss.php?d=12
Kerr, B. (2007b). Msg. 1, The invisibility problem. Online Connectivism Conference:
University of Manitoba. http://ltc.umanitoba.ca/ moodle/mod/forum/ discuss.
php?d=12
Kerr, B. (2007c, February 5). Msg. 18, Re: What Connectivism Is. Online Connectivism
Conference: University of Manitoba. http://ltc.umanitoba.ca/mo-odle/mod/forum/
discuss.php?d=12
Kerr, B. (2007d, February 3). Msg. 7, Re: What Connectivism Is. Online Connectivism
Conference: University of Manitoba. http://ltc.umanitoba.ca/mo-odle/mod/forum/
discuss.php?d=12
Rita Kop and Andrian Hill, Connectivism: Learning Theory of The Future or Vestige
of The Past?, International Review of Research in Open and Distance Learning,
Volume 9, Number 3, Oktober 2008.
Siemen, G. (2005). Connectivisme: A learning theory for digital age. International
journal of Instructional Technology and Distance Learning .(Vol2. No.1).
Slavin (2000), Educational Psychology Theory and Practice, Pearson Education.
Forster, T. (2007). Msg. 14, Re: What Connectivism Is. Online Connectivism
Conference: University of Manitoba. http://ltc.umanitoba.ca/moodle/mod/forum/
discuss.php?d=12
http://www.slideshare.net/cloudera/hadoop-world-2011-big-data-analytics-data-
professionals-the-new-enterprise-rock-stars-martin-hall-karmasphere
https://www.google.co.id/search?q=big+data&biw=1366&bih=643&source=lnm
s&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwiP0eOw9IfMAhUkGKYKHTATAlMQ_
AUIBygC#imgrc=TLB6SRsUHwgz5M%3A
https://gigaom.com/2011/09/21/karmasphere-pushes-new-workflow-to-ease-hadoop-
use/