Menurut Syamsiar (2010) Teknik budidaya tanaman kacang tanah meliputi
berbagai kegiatan sebagai berikut, yaitu : 1. Pemilihan Benih Dalam memilih benih (varietas), sebaiknya menggunakan varietas unggul yang mempunyai potensi hasil tinggi, ukuran biji seragam, sehat dan jelas asal usulnya. Benih kacang tanah yang siap dijadikan benih warnanya kehitaman dan apabila dibuka tidak memiliki selaput pada bagian dalam cangkang. Benih yang akan ditanam sebaiknya direndam air terlebih dahulu. Selain itu pemilihan varietas sebaiknya memperhatikan kesesuaian lingkungan, ketahanan terhadap hama/penyakit dan kebutuhan pasar. 2. Penyiapan Lahan Kemudian untuk penyiapan lahan tanah dibajak sampai gembur sedalam 15- 20 cm lalu digaru dan diratakan, dibersihkan dari sisa tanaman dan gulma, dibuat bedengan selebar 3 – 4 meter. Antar bedengan dibuat saluran drainase sedalam 30 cm, lebar 20 cm. Jika tanah sudah gembur, tidak perlu diolah sempurna, cukup dilakukan penyemprotan herbisida untuk membersihkan gulma kemudian dilakukan pengolahan tanah minimal sepanjang barisan/alur yang akan ditanami. 3. Pengaturan Jarak Tanam Untuk cara tanamnya buat lubang tanam dengan tugal sedalam 3 cm dengan jarak tanam 25 cm x 15 cm. Masukkan benih ke dalam lubang tanam, 1 biji per lubang, tutup dengan tanah lalu menyebarkan pupuk kandang di area lahan. 4. Pemupukan Sedangkan untuk pemupukan dilakukan dengan menggunakan pupuk an- organik yaitu pupuk Urea 50 kg ha-1 , SP-36 100 kg ha-1 , dan KCl 50 kg ha-1 . Pupuk diberikan pada 7 umur 10-15 HST dengan cara disebar dalam larikan antara barisan, atau ditugal disamping tanaman. 5. Penyiangan dan Pembumbunan Penyiangan pertama dilakukan saat tanaman berumur 3 minggu setelah tanam (selambat-lambatnya sebelum tanaman berbunga). Bersamaan dengan penyiangan pertama dapat dilakukan pembubunan. Penyiangan kedua (jika diperlukan) dilakukan setelah tanaman memasuki fase pembentukan polong (6 minggu setelah tanam) 6. Pengairan Pengairan dilakukan pada periode kritis tanaman, yaitu pada periode pertumbuhan awal (umur hingga 15 hari), awal berbunga (umur 25 hari), pembentukan dan pengisian polong (umur 50 hari), dan pemasakan (umur 75 hari). 7. Pengendalian Hama dan Penyakit Pengendalian hama dan penyakit dilakukan dengan menerapkan cara Pengendalian Hama Terpadu (PHT). Hama utama kacang tanah antara lain Thrips spp, ulat grayak, hama polong, pengorok daun dan hama polong . Hama tersebut dapat dikendalikan dengan insektisida. Penyakit utama kacang tanah antara lain layu bakteri, bercak daun, penyakit karat. Pengendalian juga dapat dilakukan dengan menanam varietas tahan atau menggunakan fungisida. 8. Panen dan Pasca Panen Untuk panen dan pascapanen umur panen tergantung varietas dan musim tanam. Tanda-tanda tanaman siap panen adalah kulit polong mengeras, berserat, bagian dalam berwarna cokelat, jika ditekan polong pecah. Jika polong telah penuh harus segera dipanen, karena bila terlambat biji dapat tumbuh di lapangan.
Sumber : Syamsiar. 2010. Teknologi Budidaya Kacang Tanah. Sulawesi Tenggara: Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP).