2. Cara kedua masuknya campuran udara dan bahan bakar dengan cara
diinjeksikan.
e). Karburator
Karburator adalah komponen pada sistem bahan bakar yang berfungsi
untuk mencampur bensin dengan udara dengan menggunakan perbandingan
tertentu.
Adapun macam-macam karburator adalah sebagai berikut :
(1) Dilihat dari tipe venturi, karburator dapat dibedakan menjadi 3 yaitu
meliputi :
(a) Karburator dengan venturi tetap (fixed venturi). Karburator dengan
venturi tetap (fixed venturi) dewasa ini masih banyak digunakan karena
konstruksinya sederhana.
(c) Karburator air valve venturi Pada karburator air valve venturi,
membukanya air valve dikontrol dengan besarnya udara yang dihisap.
Konstruksinya berbeda dengan karburator variable venturi, tetapi cara
kerjanya sama.
(2) Dilihat dari arah masuk campuran udara dan bahan bakar :
(a) Karburator arus turun
Sistem pendingin yang biasa digunakan pada motor ada dua macam,
yaitu sistem pendingin udara dan sistem pendingin air.
Pada sistem ini panas yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar
dan udara di dalam silinder sebagian dirambatkan keluar melalui sirip-sirip
pendingin yang dipasang di luar silinder dan ruang bakar tersebut. Panas
tersebut selanjutnya diserap oleh udara luar yang temperaturnya jauh lebih
rendah dibanding temperatur sirip pendingin.
Untuk daerah mesin yang temperaturnya tinggi yaitu di sekitar ruang bakar
diberi sirip pendingin yang lebih panjang dibanding di daerah sekitar silinder.
Pada sistem ini, panas dari hasil proses pembakaran bahan bakar dan
udara dalam ruang bakar dan silinder sebagian diserap oleh air pendingin
setelah melalui dinding silinder dan ruang bakar. Oleh karena itu di bagian
luar dinding silinder dan ruang bakar dibuat mantel-mantel air (water jacket).
Panas yang diserap oleh air pendingin pada water jacket selanjutnya akan
menyebabkan naiknya temperatur air pendingin tersebut. Apabila air
pendingin tersebut tetap berada pada mantel air, maka air akan cenderung
mendidih dan menguap. Hal tersebut dapat dihindari dengan jalan mengganti
air tersebut dengan air yang masih dingin sedangkan air yang telah panas
harus dialirkan keluar dari mantelnya dengan kata lain harus bersirkulasi.
Sirkulasi air tersebut ada dua macam yaitu sirkulasi alam atau thermo
syphon dan sirkulasi dengan tekanan.
Kebanyakan mobil menggunakan sistem pendingin air dengan sirkulasi
tekanan (forced circulation), sedangkan sepeda motor umumnya
menggunakan sistem pendingin udara. Untuk selanjutnya pada modul ini
akan dibahas sistem pendingin air dengan sirkulasi tekanan.
Konstruksi sistem pendingin air lebih rumit dibanding sistem
pendingin udara sehingga biaya produksinya lebih mahal. Secara rinci
keunggulan sistem pendingin air antara lain:
1) Temperatur seluruh mesin lebih seragam sehingga kemungkinan
distorsi kecil
2) Ukuran kipas relatif lebih kecil sehingga tenaga yang diperlukan
kecil
Pada sistem pendingin air dilengkapi dengan water jacket, pompa air,
radiator, thermostat, kipas, dan selang karet. Apabila temperatur mesin
masih dingin, air hanya bersirkulasi di sekitar mesin
karena thermostat masih menutup. Dalam hal ini thermostat berfungsi untuk
membuka dan menutup saluran air dari mesin ke radiator.
Pada saat mesin panas, thermostat terbuka sehingga air yang telah
panas di dalam water jacket (yang telah menyerap panas dari mesin),
kemudian disalurkan ke radiator untuk didinginkan dengan kipas pendingin
dan aliran udara dengan adanya gerakan maju dari kendaraan. Air pendingin
yang sudah dingin kemudian ditekan kembali ke water jacket oleh pompa air.
SISTEM PELUMASAN
Karter atau panci oli terletak pada bagian bawah engine untuk
menyimpan oli yang diperlukan untuk pelumasan engine.
Sebuah tutup pengisi oli ketika dibuka, menyediakan sebuah ruang
yang memungkinkan oli dapat dimasukan kedalam engine.
Tongkat kedalaman merupakan batang yang dapat dicabut dengan
mudah yang digunakan untuk menjelaskan jumlah oli engine dengan
benar.
Pompa oli mensirkulasikan oli engine ke komponen-komponen engine
untuk memberikan pelumasan kepada bagian-bagian yang bergerak
sehingga mecegah keausan akibat gesekan.
2. Debu dan kotoran yang terbawa masuk ke engine oleh oleh udara atau
bahan bakar.
3. Bagian yang halus dari logam, merupakan hasil dari keausan engine,
menjadi bercampur dengan oli.
2. Pompa rotor.
3. Pompa sabit.
Dua tipe indikator tekanan oli yang digunakan pada engine untuk
menunjukkan kerusakan /gangguan tekanan oli :
1. Lampu peringatan.
1. Santosa, Budi dan Willy, Paul (2010). Teknologi Otomotif : Teori dan
Aplikasinya. Jakarta : Guna Widya
2. Nugroho, Amien (2005). Ensiklopedi Otomotif. Jakarta : Gramedia
Pustaka Utama
3. www.dunia-otomotif-mobil.blogspot.com
4. www.oto-kita.blogspot.com
5. www.belajar-otomotif-1.blogspot.com