Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH BIOMEDIK

“PENYAKIT-PENYAKIT SISTEM ENDOKRIN”

(Untuk memenuhi tugas Mk Biomedik yang diampuh oleh dr. Irmawati M.kes)

Oleh :

Annisa R. Mustapha (811418109)

Niken Tungkagi (811418030)

Nur Fadila (811418171)

Siti Rosida Kadir (811418105)

JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

T/A 2019
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Essa, karena atas berkat
dan Rahmat-Nya penulis dapat menulis makalah ini yang berjudul “Penyakit-Penyakit Sistem
Endokrin” hingga selesai. Meskipun dalam makalah ini penulis mendapat banyak yang
menghalangi, namun mendapat pula bantuan dari beberapa pihak baik secara moril, materil
maupun spiritual.
Oleh karena itu, penulis menghanturkan terimah kasih kepada dosen pembimbing serta
semua pihak yang telah memberikan sumbangan dan saran atas selesainya penulisan makalah ini.
Di dalam penulisan makalah ini penulis menyadari bahwa masih ada kekurangan-kekurangan
meningat keterbatasannya pengetahuan dan pengalaman penulis. Oleh sebab itu, sangat di
harapkan kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun untuk melengkapkan
makalah ini dan berikutnya.

Penulis

Kelompok 8

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................................... 1

KATA PENGANTAR .......................................................................................................... 2

DAFTAR ISI ......................................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang ............................................................................................................. 4

2. Rumusan Masalah ......................................................................................................... 5

3. Tujuan Penulisan .......................................................................................................... 5

BAB II PEMBAHASAN

1. Pengertian Sistem Endokrin ..................................................................................... 6

2. Jenis-jenis Kelenjar dalam Sistem Endokrin ............................................................ 7

3. Fungsi dari Kelenjar Endokrin ................................................................................ 16

4. Cara Kerja Sistem Endokrin .................................................................................... 16

5. Penyakit pada Sistem Endokrin .............................................................................. 17


BAB III PENUTUP

1. Kesimpulan .................................................................................................................. 20

2. Saran ........................................................................................................................... 20

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Kelenjar endokrin atau kelenjar buntu adalah kelenjar yang nengirimkan hasil

sekresinya langsung ke dalam darah yang beredar dalam jaringan kelenjar tanpa melewati

duktus atau saluran dan hasil sekresinya disebut hormon.

Secara umum sistem endokrin adalah sistem yang berfungsi untuk memproduksi

hormon yang mengatur aktivitas tubuh. Terdiri atas kelenjar tiroid, kelenjar

hipofisa/putuitari, kelenjar pancreas, kelenjar kelamin, kelenjar suprarenal, kelenjar

paratiroid dan kelenjar buntu. Sistem endokrin, dalam kaitannya dengan sistem saraf,

mengontrol dan memadukan fungsi tubuh. Kedua sistem ini bersama-sama bekerja untuk

mempertahankan homeostasis tubuh. Fungsi mereka satu sama lain saling berhubungan,

namun dapat dibedakan dengan karakteristik tertentu. Misalnya, medulla adrenal dan

kelenjar hipofise posterior yang mempunyai asal dari saraf (neural). Jika keduanya

dihancurkan atau diangkat, maka fungsi dari kedua kelenjar ini sebagian diambil alih oleh

sistem saraf. Bila sistem endokrin umumnya bekerja melalui hormon, maka sistem saraf

bekerja melalui neurotransmiter yang dihasilkan oleh ujung-ujung saraf.

Kelenjar endokrin melepaskan sekresinya langsung ke dalam darah . Kelenjar

endokrin ini termasuk hepar, pankreas (kelenjar eksokrin dan endokrin), payudara, dan

kelenjar lakrimalis untuk air mata. Sebaliknya, Kelenjar eksokrin melepaskan sekresinya

kedalam duktus pada permukaan tubuh, sepertikulit, atau organ internal, seperti lapisan

traktusintestinal.

4
Jika kelenjar endokrin mengalami kelainan fungsi, maka kadar hormon di dalam darah

bisa menjadi tinggi atau rendah, sehingga mengganggu fungsi tubuh.

Untuk mengendalikan fungsi endokrin, maka pelepasan setiap hormon harus diatur dalam

batas-batas yang tepat. Tubuh perlu merasakan dari waktu ke waktu apakah diperlukan lebih

banyak atau lebih sedikit hormon.

2. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan sistem endokrin ?

2. Apa saja jenis-jenis kelenjar dalam sistem endokrin?

3. Apa saja fungsi dari sistem endokrin?

4. Bagaimana cara kerja sistem endokrin?

5. Apa saja penyakit dalam sistem endokrin?

3. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan sistem endokrin

2. Untuk mengetahui apa saja jenis-jenis sistem endokrin

3. Untuk mengetahui apa saja fungsi dari sistem endokrin

4. Untuk mengetahui bagaimana cara kerja sistem endokrin

5. Untuk mengetahui apa saja penyakit dalam sistem endokrin

5
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Sistem Endokrin

Sistem endokrin adalah suatu sistem yang bekerja dengan perantaraan zat-zat kimia

(hormon) yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin. Kelenjar endokrin merupakan kelenjar

buntu (sekresi interna) yang mengirim hasil sekresinya langsung masuk ke dalam darah dan

cairan limfe, beredar dalam jaringan kelenjar tanpa melewati duktus (saluran). Permukaan

sel kelenjar menempel pada dinding stenoid/kapiler darah. Hasil sekresinya disebut hormon.

Hormon merupakan bahan yang dihasilkan tubuh oleh organ yang memiliki efek regulatorik

spesifik terhadap aktivitas organ tertentu, yang disekresi oleh kelenjar endokrin, diangkut

oleh darah ke jaringan sasaran untuk mengetahui/mengubah kegiatan alat/jaringan sasaran.

Sistem endokrin terdiri dari kelenjar-kelenjar endokrin dan bekerja sama dengan sistem

saraf, mempunyai pranan penting dalam pengendalian kegiatan organ-organ tubuh. Kelenjar

endokrin mengeluarkan suatu zat disebut hormon.

6
Hormon yaitu penghantar (transmiter) kimiawi yang dilepas dari sel-sel khusus ke dalam

aliran darah dan selanjutnya di bawa sel-sel tanggap (responsive cells) tempat terjadinya

khasiat itu (menurut Starling). kekhusussan yang dikaitkan dengan hormmon adalah bahwa

hormon adalah zat kimia organic yang mempunyai aktivitas tinggi meskipun hanya

diberikan dalam jumlah yang sanagt sedikit. Hormon yang dihasilakan langsung

disekresikan ke dalam pembuluh darah, dan disalurkan langsung ke tempat yang

membutuhkan. Setibanya di tempat organ tujuan, hormon melakukan kegiatan spesifik

mengatur proses metabolisme dari organ tujuan.

2. Jenis-jenis Kelenjar dalam Sistem Endokrin

1. Kelenjar Hipofisis

Kelenjar hipofisis atau sering disebut sebagai master of gland merupakan kelenjar

yang menghasilkan banyak hormon yang masing masing memiliki fungsi utama untuk

mengatur satu sama lain. Kelenjar ini memiliki ukuran yang kecil sekitar 1, 3 cm dengan

bentuk bulat. Secara umum kelenjar hipofisis sendiri terbagi atas 3 macam, yaitu hipofisis

anterior, hipofisis pars intermedia dan hipofisis posterior

7
Adapun hormon-hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis berserta

fungsinya adalah sebagai berikut:

a. Hormon Pertumbuhan – Hormon pertumbuhan untuk mengatur

pertumbuhan & perkembangan manusia dari bayi sampai dewasa, apabila

kekurangan hormon maka akan kerdil sedangkan apabila kelebihan akan

menyebabkan gigantisme.

b. Hormon Tirotropin – Hormon yang mengatur pertumbuhan dan

perkembangan dari kelenjar tiroid agar tidak terserang penyakit gondok.

c. Hormon Adrenocorticotropic – Hormon ini bertugas untuk mengontrol

pertumbuhan dan perkembangan dari kulit ginjal serta merangsang aktivitas

kelenjar adrenal.

d. Hormon Prolaktin (Lactogenic) – Berfungsi untuk membantu wanita pada

proses kelahiran dan juga sekresi susu.

e. Hormon MSH – Bertugas untuk memberikan pengaruh pada warna kulit

pada mahkluk hidup, kelebihan hormon ini dapat menyebabkan kulit hitam.

f. Hormon ADH – Bertugas untuk meningkatkan tekanan darah dalam tubuh

serta menurunkan volume urine tubuh.

8
2. Kelenjar Tiroid

Kelenjar tiroid merupakan kelenjar yang dapat ditemukan di bagian leher depan,

tepatnya berada dibawah jakun dan terdapat 2 lobus. Yodium yang terdapat pada kelenjar

ini dibuat dari folikel jaringan tiroid, dimana yodium secara aktif diakumulasi oleh

kelenjar tiroid itu sendiri. Maka dari itu, apabila seseorang mengalami kekurangan

yodium dalam jangka waktu yang lama dan tidak segera ditangani, maka akan

menyebabkan pembesaran pada kelenjar gondok hingga 15x lipat dari normal.

Kelenjar ini menghasilkan 2 hormon penting, yaitu tiroksin dan triiodontironim.

Dimana kedua hormon ini memiliki fungsi yang sama yaitu untuk mengatur metabolisme,

perkembangan, pertumbuhan serta aktivitas dari sistem saraf. Akan tetapi terdapat 1

hormon yang terdapat pada kelenjar tiroid yang bernama kalsitonin. Kalsitonin ini

memiliki fungsi untuk menurunkan kadar kalsium dalam darah tubuh, caranya adalah

dengan mempercepat proses absorpsi kalsium yang terdapat pada tulang.

9
3. Kelenjar Paratiroid

Kelenjar paratiroid merupakan kelenjar yang berada di belakang kelenjar tiroid dengan

jumlah 4 buah. Adapun fungsi kelenjar ini adalah:

a. Menghasilkan PTH yang berfungsi mengatur konsentrasi ion kalsium yang terdapat

pada cairan ekstraseluler dengan mengabsorpsi kalsium dari dalam usus

b. Untuk meningkatkan kalsium dalam darah

c. Untuk mengatur metabolisme fosfor

d. Selain dapat menaikkan kalsium darah, kelenjar ini juga dapat menurunkan kadar

kalsium dalam darah

Apabila seseorang mengalami kekurangan hormon ini, maka akan menyebabkan terserang

penyakit tetanus dan apabila seseorang kelebihan hormon ini maka akan menyebabkan

terjadinya pengendapan kapur pada ginjal.

10
4. Kelenjar Adrenalin ( Kelenjar Suprarenalis )

Kelenjar adrenalin dapat kita temukan di bagian atas ginjal dengan bentuknya

menyerupai bola. Pada masing masing ginjal manusia terdapat 1 kelenjar suprarenalis, dimana

nantinya kelenjar tersebut akan dibagi lagi menjadi 2 bagian utama, yaitu korteks atau bagian

luar dan medula atau bagian tengah. Adapun hormon yang dihasilkan oleh kelenjar adrenalin

dan tugasnya adalah sebagai berikut:

a. Mineralokortikoid – Bertugas untuk mengontrol jalannya metabolisme ion anorganik

b. Glukokortikoid – Bertugas untuk mengontrol proses metabolimse glukosa

c. Adrenalin & Noradrenalin – Bertugas dalam vasokontriksi arteri, mengontrol pembuluh

darah pada otak dan otot, merespon gerak peristaltik, mengatur kadar gula darah dan ikut

merubah glikogen menjadi glukosa dalam hati.

Cara kerja kelenjar adrenalin :

Cara kerjanya adalah pada awalnya stimulus yang mencekam akan memberikan

efek pada hipotalamus untuk mengaktifkan medula adrenal dengan impuls saraf,

11
kemudian korteks adrenal dengan sinyal hormonal. Lalu medulla adrenal bertugas

sebagai respon jangka pendek dari stress dengan cara mensekresi hormon katekolamin.

Kemudian korteks adrenal akan mengontrol respon dari medulla adrenal, dimana respon

tersebut berlangsung lebih lama dibandingkan respon medulla adrenal.

5. Kelenjar Timus

Kelenjar timus adalah salah satu kelenjar yang memiliki peran penting dalam

pertumbuhan manusia. Kelenjar ini dapat ditemukan di dalam mediastinum, tepatnya disekitar

trakea. Kelenjar ini biasanya dapat membesar seiring dengan berjalannya proses pubertas,

akan tetapi akan mengecil kembali ketika dewasa. Timus juga menghasilkan hormon

pertumbuhan yang akan berfungsi hinnga remaja dan setelah dewasa nanti hormon

pertumbuhan tidak akan berfungsi. Adapun fungsi kelenjar timus adalah:

a. Untuk membantu pertumbuhan makhluk hidup.

b. Bertugas mengurangi aktivitas dari kelenjar kelamin.

c. Menghasilkan senyawa timosin yang bertugas sebagai perangsang limfosit tubuh.

12
6. Kelenjar Pinealis

Kelenjar Pinealis merupakan kelenjar yang terdapat di dekat pusat otak kita. Kelenjar ini

menghasilkan hormon yang bernama melatonin, dimana reproduksi hormon ini bergantung

dari seberapa lama tubuh mendapatkan penyinaran. Ketika siang hari, kelenjar ini akan

menghasilkan sedikit melatonin, akan tetapi pada malam hari akan menghasilkan banyak.

Fungsi kelenjar pinealis

Kelenjar pinealis yang menghasilkan hormon melatonin memiliki fungsi sebagai

antioksidan tubuh yang efektif untuk memberikan perlindungan pada sistem saraf otak dari

serangan radikat bebas. Dalam ritme biologis, hormon ini memberikan pengaruh pada siklus

pada seseorang, maksudnya disini adalah siklus dari bangun hingga tidur lagi atau kebiasaan

makan pada seseorang.

13
7. Kelenjar Pankreas

Kelenjar pankreas dalam tubuh memiliki tugas untuk menghasilkan insulin yang bertugas

untuk mengatur tingkat glukosa dalam darah. Apabila seseorang mengalami kekurangan

insulin, maka akan menyebabkan individu tersebut menjadi rentan terserang penyakit

diabetes. Selain itu, kelenjar pankreas ternyata terbagi atas 3 sel yang memiliki fungsi

masing masing, sel tersebut adalah :

a. Sel Alpa yang bertugas untuk memproduksi glukagon serta meningkatkan glukagon,

selain itu juga dapat menurunkan kadar glukosa tubuh.

b. Sel Beta yang bertugas untuk memproduksi insulin, selain itu juga dapat menurunkan

glukagon dan meningkatkan glukosa.

c. Sel Gamma merupakan sel yang sampai saat ini belum diketahui secara pasti fungsi

tugasnya.

14
8. Kelenjar Gonad ( Kelenjar Kelamin )

Kelenjar kelamin atau disebut sebagai kelenjar gonad merupakan kelenjar yang

bertanggung jawab atas pertumbuhan pada manusia. Secara umum, kelenjar ini

menghasilkan beberapa hormon yang dibagi menjadi 2, yaitu pada laki laki dan perempuan.

Pada laki laki, kelenjar ini menghasilkan hormon testosteron, sedangkan pada perempuan

menghasilkan hormon progresteron dan estrogen.

Fungsi kelenjar kelamin :

Adapun fungsi dari hormon testosteron pada pria adalah untuk menjaga metabolisme

pria, selain itu juga memiliki pengaruh besar sebagai penentu jenis kelamin pada janin dan

mempengaruhi masa pubertas pada pria. Sedangkan fungsi hormon progresteron utamanya

adalah untuk mematangkan sel induk wanita, mempertahankan status kehamilan dan

meningkatkan fungsi kelenjar tiroid. Lalu fungsi dari estrogen adalah sebagai pencegah

nyeri pada payudara, memberikan karakteristik secara generatif pada wanita, untuk

meningkatkan anabolisme protein tubuh dan membantu dalam pembentukan tulang.

15
3. Fungsi dari Kelenjar Endokrin

1. Penghasil Hormon – Kelenjar endokrin bertugas untuk menghasilkan berbagai

macam jenis hormon yang nantinya akan disalurkan ke darah apabila diperlukan

oleh jaringan tubuh tertentu.

2. Mengontrol Aktivitas – Kelenjar endoktrin bertugas untuk mengontrol aktivitas

dari kelenjar tubuh agar dapat berfungsi dengan normal dan maksimal.

3. Merangsang Aktivitas – Kelenjar endoktrin juga bertugas untuk merangsang

aktivitas kelenjar tubuh untuk kemudian disampaikan ke sistem saraf dan

menciptakan suatu efek dari rangsangan tersebut.

4. Pertumbuhan Jaringan – Kelenjar endoktrin juga mempengaruhi pertumbuhan

jaringan pada manusia agar jaringan tersebut berfungsi maksimal.

5. Mengatur Metabolisme – Kelenjar endoktrin juga berfungsi untuk mengatur

metabolisme dalam tubuh, sistem oksidasi tubuh serta bertugas untuk

meningkatkan absorpsi glukosa dalam tubuh dan pada usus halus.

6. Metabolisme Zat – Kelenjar endoktrin bertugas untuk mempengaruhi fungsi

metabolisme lemak, vitamin, metabolisme protein, mineral, air dan hidrat aranga

dalam tubuh untuk agar optimal.

4. Cara Kerja Sistem Endokrin

Ketika bagian penting dari tubuh manusia, kelenjar sistem endokrin mengontrol

pelepasan hormon. Setiap kelenjar bertanggung jawab untuk memproduksi hormon

yang membantu mengontrol fungsi tubuh yang diperlukan. Tanpa kelenjar ini, kontrol

keseluruhan proses vital akan terancam. Kelenjar dari sistem endokrin adalah salah satu

struktur yang paling rumit dalam tubuh manusia.

16
Setiap kelenjar bertanggung jawab untuk mensekresi hormon jenis tertentu yang

digunakan dalam berbagai kapasitas seluruh tubuh. Hormon ini digunakan untuk segala

sesuatu dari pertumbuhan dan pengembangan sampai mengatur fungsi metabolisme

tubuh. Kelenjar dari sistem endokrin juga dapat menderita dari berbagai gangguan yang

mempengaruhi beragam jaringan dan sinyal ke seluruh tubuh.

5. Penyakit dan Kelainan pada Sistem Endokrin

1. Gangguan pertumbuhan, seseorang yang kelebihan hormon pertumbuhan akan

mengalami pertumbuhan yang luar biasa. Pada anak-anak kelebihan hormon

pertumbuhan disebut gigantisme dan pada orang dewasa disebut ackromegali.

Sebaliknya, bila anak-anak mengalami kekurangan hormon, ia akan mengalami

kekerdilan.

2. Hyperprolactinemia, sekresi prolaktin yang berlebihan. Hal ini bisa menyebabkan

produksi/keluarnya air susu ibu (galactoorhea) meski tidak mengandung atau

tidak menstruasi (amemorrhea).

3. Kegagalan fungsi gonad (hypogonadisme,) akibat kekurangan sekresi Hormon

Peluteinan (LH) dan Hormon Perangsang Folikel (FSH). Keadaan ini biasanya

sering dialami pria, yakni berupa kegagalan menghasilkan jumlah sperma yang

normal.

4. Penyakit tiroid, hormon tiroid yang berlebihan sebagai hasil dari kelenjar tiroid

yang terlalu aktif disebut hyperthyroidisme. Hal ini akan menyebabkan badan

meningkatkan keadaan metabolik yang naik. Kondisi ini akan mengabkibatkan

banyak sistem dalam tubuh mengembangkan fungsi yang tidak normal.

17
5. Hypothyroidisme adalah kondisi di mana hormon tiroid kurang disekresi dari

kelenjar tiroid yang kurang aktif. Hal ini akan melambatkan proses-proses dalam

tubuh dan mungkin mengakibatkan kepenatan, denyut jantung lemah, kulit

menjadi kering, berat badan meningkat, dan sembelit. Pada anak-anak, penyakit

ini menyebabkan pertumbuhan yang lambat dan telatnya masa balig.

6. Penyakit kencing manis, penyakit sistem endokrin yang sering kita dijumpai.

Penyakit kecing manis ada dua. Jenis pertama terjadi apabila pankreas gagal

menghasilkan insulin yang mencukupi. Sementara, jenis kedua terjadi akibat

badan tidak mampu merespon insulin dengan normal. Penyakit kencing manis ini

bisa menyebabkan gagal ginjal, neuropathy dan kerusakan saraf, kebutaan,

amputasi kaki, sakit jantung, serta stroke.

7. Osteoporosis, terjadi baik pada wanita maupun laki-laki. Ini terjadi bila struktur

tulang menjadi semakin lemah dan kelihatan seperti retak atau patah. Banyak

faktor penyebabnya, termasuk kekurangan hormon estrogen pada masa menopaus

wanita, atau kekurangan hormon tetosteron pada laki-laki seiring bertambhnya

usia.

8. Sindrom Ovari Polisistik, PholycysticOvary Syndrome (PCOS) adalah penyakit

endokrin yang menyerang lebih kurang 5% jumlah wanita. Wanita yang

mengalami PCOS ini menghasilkan jumlah hormon seks lelaki (endogren) yang

berlebihan. Hal ini bisa menghalangi proses ovulasi dan menyebabkan

ketidaksuburan. Para penderita PCOS mungkin mengalami gangguan menstruasi

atau malah tidak menstruasi, tidak subur, rambut yang tumbuh berlebihan.

Penyakit ini bisa mengakibatkan gangguan kesehatan jangka panjang pada wanita.

18
9. Menopause, yakni masa perubahan badan di mana level estrogen, testosteron, dan

progesteron semakin berkurang dan akhirnya sama sekali berhenti produksi.

Kekurangan estrogen menyebabkan badan terasa panas, berpeluh, emosi tidak

stabil, murung, vagina kering, urin terganggu, hilang konsentrasi, dsb. Ada

banyak risiko jangka panjang yang bisa terjadi seperti penyakit kardiovaskular

meningkat, kegemukan, perubahan tingkat kolesterol, risiko osteoporosis

meningkat, penyakit Alzhiemer, dsb.

10. Diabetes insipidus, penyakit diakibatkan oleh kekurangan hormon antidiuresis.

Masalah ini timbul akibat rusaknya tangkai pituitari atau kelenjar pituitari

posterior. Penderita yang mengidap diabetes insipidus ini selalu merasa dahaga

dan sering kencing.

11. Ketidakcukupan Adrenal atau penyakit Addison, yakni akibat rusaknya fungsi

korteks adrenal dan secara langsung mengakibatkan kekurangan

pengeluaran/sekresi hormon kortikosteroid adrenal. Gejala-gejalanya antara lain:

badan lemah, penat, kekurangan/turunnya berat badan, murung, lesu, muntah-

muntah, anoreksia, dan hiperpigmentasi.

19
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

Sistem endokrin dalam kaitannya dengan sistem saraf yaitu mengontrol dan memadukan

fungsi tubuh. Kedua sistem ini bersama-sama bekerja untuk mempertahankan keseimbangan

inamis dalam tubuh. Fungsi mereka satu sama lain saling berhubungan, namun dapat

dibedakan dengan karakteristik tertentu. Sistem endokrin memiliki fungsi untuk membatu

mensekresikan hormon-hormon yang bekerja dalam sistem persyarafan, pengaturan

pertumbuhan dan perkembangan, dan kontrol perkembangan seksual dan reproduksi.

2. Saran

Pada sistem endokrin ditemukan berbagai macam gangguan dan kelainan, baik karena

faktor dalam maupun karena faktor luar, seperti virus atau kesalahan mengkonsumsi

makanan. Untuk itu jagalah kesehatan anda agar selalu dapat beraktivitas dengan baik.

20
DAFTAR PUSTAKA

Pearce. Evelyn C, 1995, Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis, Jakarta : Gramedia

Syaifuddin, 2011, Anatomi Fisiologi : kurikulum berbasis kompetensi untuk keperawatan &
kebidanan Edisi 4, Jakarta : EGC

Coad. Jane, Dunstall. Melvyn, 2006, Anatomi dan Fisologi untuk Bidan , Jakarta : EGC

http://www.ilmudasar.com/2016/11/Pengertian-dan-Fungsi-Sistem-Endokrin-Pada-Manusia-
adalah.html

http://kliksma.com/2015/04/fungsi-sistem-endokrin-pada-manusia.html

https://dosenbiologi.com/manusia/sistem-endokrin-pada-manusia

https://www.academia.edu/24486012/ANATOMI_FISIOLOGI_SISTEM_ENDOKRIN

21

Anda mungkin juga menyukai