(Untuk memenuhi tugas Mk Biomedik yang diampuh oleh dr. Irmawati M.kes)
Oleh :
T/A 2019
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Essa, karena atas berkat
dan Rahmat-Nya penulis dapat menulis makalah ini yang berjudul “Penyakit-Penyakit Sistem
Endokrin” hingga selesai. Meskipun dalam makalah ini penulis mendapat banyak yang
menghalangi, namun mendapat pula bantuan dari beberapa pihak baik secara moril, materil
maupun spiritual.
Oleh karena itu, penulis menghanturkan terimah kasih kepada dosen pembimbing serta
semua pihak yang telah memberikan sumbangan dan saran atas selesainya penulisan makalah ini.
Di dalam penulisan makalah ini penulis menyadari bahwa masih ada kekurangan-kekurangan
meningat keterbatasannya pengetahuan dan pengalaman penulis. Oleh sebab itu, sangat di
harapkan kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun untuk melengkapkan
makalah ini dan berikutnya.
Penulis
Kelompok 8
2
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
1. Kesimpulan .................................................................................................................. 20
2. Saran ........................................................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Kelenjar endokrin atau kelenjar buntu adalah kelenjar yang nengirimkan hasil
sekresinya langsung ke dalam darah yang beredar dalam jaringan kelenjar tanpa melewati
Secara umum sistem endokrin adalah sistem yang berfungsi untuk memproduksi
hormon yang mengatur aktivitas tubuh. Terdiri atas kelenjar tiroid, kelenjar
paratiroid dan kelenjar buntu. Sistem endokrin, dalam kaitannya dengan sistem saraf,
mengontrol dan memadukan fungsi tubuh. Kedua sistem ini bersama-sama bekerja untuk
mempertahankan homeostasis tubuh. Fungsi mereka satu sama lain saling berhubungan,
namun dapat dibedakan dengan karakteristik tertentu. Misalnya, medulla adrenal dan
kelenjar hipofise posterior yang mempunyai asal dari saraf (neural). Jika keduanya
dihancurkan atau diangkat, maka fungsi dari kedua kelenjar ini sebagian diambil alih oleh
sistem saraf. Bila sistem endokrin umumnya bekerja melalui hormon, maka sistem saraf
endokrin ini termasuk hepar, pankreas (kelenjar eksokrin dan endokrin), payudara, dan
kelenjar lakrimalis untuk air mata. Sebaliknya, Kelenjar eksokrin melepaskan sekresinya
kedalam duktus pada permukaan tubuh, sepertikulit, atau organ internal, seperti lapisan
traktusintestinal.
4
Jika kelenjar endokrin mengalami kelainan fungsi, maka kadar hormon di dalam darah
Untuk mengendalikan fungsi endokrin, maka pelepasan setiap hormon harus diatur dalam
batas-batas yang tepat. Tubuh perlu merasakan dari waktu ke waktu apakah diperlukan lebih
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan Penulisan
5
BAB II
PEMBAHASAN
Sistem endokrin adalah suatu sistem yang bekerja dengan perantaraan zat-zat kimia
(hormon) yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin. Kelenjar endokrin merupakan kelenjar
buntu (sekresi interna) yang mengirim hasil sekresinya langsung masuk ke dalam darah dan
cairan limfe, beredar dalam jaringan kelenjar tanpa melewati duktus (saluran). Permukaan
sel kelenjar menempel pada dinding stenoid/kapiler darah. Hasil sekresinya disebut hormon.
Hormon merupakan bahan yang dihasilkan tubuh oleh organ yang memiliki efek regulatorik
spesifik terhadap aktivitas organ tertentu, yang disekresi oleh kelenjar endokrin, diangkut
Sistem endokrin terdiri dari kelenjar-kelenjar endokrin dan bekerja sama dengan sistem
saraf, mempunyai pranan penting dalam pengendalian kegiatan organ-organ tubuh. Kelenjar
6
Hormon yaitu penghantar (transmiter) kimiawi yang dilepas dari sel-sel khusus ke dalam
aliran darah dan selanjutnya di bawa sel-sel tanggap (responsive cells) tempat terjadinya
khasiat itu (menurut Starling). kekhusussan yang dikaitkan dengan hormmon adalah bahwa
hormon adalah zat kimia organic yang mempunyai aktivitas tinggi meskipun hanya
diberikan dalam jumlah yang sanagt sedikit. Hormon yang dihasilakan langsung
1. Kelenjar Hipofisis
Kelenjar hipofisis atau sering disebut sebagai master of gland merupakan kelenjar
yang menghasilkan banyak hormon yang masing masing memiliki fungsi utama untuk
mengatur satu sama lain. Kelenjar ini memiliki ukuran yang kecil sekitar 1, 3 cm dengan
bentuk bulat. Secara umum kelenjar hipofisis sendiri terbagi atas 3 macam, yaitu hipofisis
7
Adapun hormon-hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis berserta
menyebabkan gigantisme.
kelenjar adrenal.
pada mahkluk hidup, kelebihan hormon ini dapat menyebabkan kulit hitam.
8
2. Kelenjar Tiroid
Kelenjar tiroid merupakan kelenjar yang dapat ditemukan di bagian leher depan,
tepatnya berada dibawah jakun dan terdapat 2 lobus. Yodium yang terdapat pada kelenjar
ini dibuat dari folikel jaringan tiroid, dimana yodium secara aktif diakumulasi oleh
kelenjar tiroid itu sendiri. Maka dari itu, apabila seseorang mengalami kekurangan
yodium dalam jangka waktu yang lama dan tidak segera ditangani, maka akan
menyebabkan pembesaran pada kelenjar gondok hingga 15x lipat dari normal.
Dimana kedua hormon ini memiliki fungsi yang sama yaitu untuk mengatur metabolisme,
perkembangan, pertumbuhan serta aktivitas dari sistem saraf. Akan tetapi terdapat 1
hormon yang terdapat pada kelenjar tiroid yang bernama kalsitonin. Kalsitonin ini
memiliki fungsi untuk menurunkan kadar kalsium dalam darah tubuh, caranya adalah
9
3. Kelenjar Paratiroid
Kelenjar paratiroid merupakan kelenjar yang berada di belakang kelenjar tiroid dengan
a. Menghasilkan PTH yang berfungsi mengatur konsentrasi ion kalsium yang terdapat
d. Selain dapat menaikkan kalsium darah, kelenjar ini juga dapat menurunkan kadar
Apabila seseorang mengalami kekurangan hormon ini, maka akan menyebabkan terserang
penyakit tetanus dan apabila seseorang kelebihan hormon ini maka akan menyebabkan
10
4. Kelenjar Adrenalin ( Kelenjar Suprarenalis )
Kelenjar adrenalin dapat kita temukan di bagian atas ginjal dengan bentuknya
menyerupai bola. Pada masing masing ginjal manusia terdapat 1 kelenjar suprarenalis, dimana
nantinya kelenjar tersebut akan dibagi lagi menjadi 2 bagian utama, yaitu korteks atau bagian
luar dan medula atau bagian tengah. Adapun hormon yang dihasilkan oleh kelenjar adrenalin
darah pada otak dan otot, merespon gerak peristaltik, mengatur kadar gula darah dan ikut
Cara kerjanya adalah pada awalnya stimulus yang mencekam akan memberikan
efek pada hipotalamus untuk mengaktifkan medula adrenal dengan impuls saraf,
11
kemudian korteks adrenal dengan sinyal hormonal. Lalu medulla adrenal bertugas
sebagai respon jangka pendek dari stress dengan cara mensekresi hormon katekolamin.
Kemudian korteks adrenal akan mengontrol respon dari medulla adrenal, dimana respon
5. Kelenjar Timus
Kelenjar timus adalah salah satu kelenjar yang memiliki peran penting dalam
pertumbuhan manusia. Kelenjar ini dapat ditemukan di dalam mediastinum, tepatnya disekitar
trakea. Kelenjar ini biasanya dapat membesar seiring dengan berjalannya proses pubertas,
akan tetapi akan mengecil kembali ketika dewasa. Timus juga menghasilkan hormon
pertumbuhan yang akan berfungsi hinnga remaja dan setelah dewasa nanti hormon
12
6. Kelenjar Pinealis
Kelenjar Pinealis merupakan kelenjar yang terdapat di dekat pusat otak kita. Kelenjar ini
menghasilkan hormon yang bernama melatonin, dimana reproduksi hormon ini bergantung
dari seberapa lama tubuh mendapatkan penyinaran. Ketika siang hari, kelenjar ini akan
menghasilkan sedikit melatonin, akan tetapi pada malam hari akan menghasilkan banyak.
antioksidan tubuh yang efektif untuk memberikan perlindungan pada sistem saraf otak dari
serangan radikat bebas. Dalam ritme biologis, hormon ini memberikan pengaruh pada siklus
pada seseorang, maksudnya disini adalah siklus dari bangun hingga tidur lagi atau kebiasaan
13
7. Kelenjar Pankreas
Kelenjar pankreas dalam tubuh memiliki tugas untuk menghasilkan insulin yang bertugas
untuk mengatur tingkat glukosa dalam darah. Apabila seseorang mengalami kekurangan
insulin, maka akan menyebabkan individu tersebut menjadi rentan terserang penyakit
diabetes. Selain itu, kelenjar pankreas ternyata terbagi atas 3 sel yang memiliki fungsi
a. Sel Alpa yang bertugas untuk memproduksi glukagon serta meningkatkan glukagon,
b. Sel Beta yang bertugas untuk memproduksi insulin, selain itu juga dapat menurunkan
c. Sel Gamma merupakan sel yang sampai saat ini belum diketahui secara pasti fungsi
tugasnya.
14
8. Kelenjar Gonad ( Kelenjar Kelamin )
Kelenjar kelamin atau disebut sebagai kelenjar gonad merupakan kelenjar yang
bertanggung jawab atas pertumbuhan pada manusia. Secara umum, kelenjar ini
menghasilkan beberapa hormon yang dibagi menjadi 2, yaitu pada laki laki dan perempuan.
Pada laki laki, kelenjar ini menghasilkan hormon testosteron, sedangkan pada perempuan
Adapun fungsi dari hormon testosteron pada pria adalah untuk menjaga metabolisme
pria, selain itu juga memiliki pengaruh besar sebagai penentu jenis kelamin pada janin dan
mempengaruhi masa pubertas pada pria. Sedangkan fungsi hormon progresteron utamanya
adalah untuk mematangkan sel induk wanita, mempertahankan status kehamilan dan
meningkatkan fungsi kelenjar tiroid. Lalu fungsi dari estrogen adalah sebagai pencegah
nyeri pada payudara, memberikan karakteristik secara generatif pada wanita, untuk
15
3. Fungsi dari Kelenjar Endokrin
macam jenis hormon yang nantinya akan disalurkan ke darah apabila diperlukan
dari kelenjar tubuh agar dapat berfungsi dengan normal dan maksimal.
metabolisme lemak, vitamin, metabolisme protein, mineral, air dan hidrat aranga
Ketika bagian penting dari tubuh manusia, kelenjar sistem endokrin mengontrol
yang membantu mengontrol fungsi tubuh yang diperlukan. Tanpa kelenjar ini, kontrol
keseluruhan proses vital akan terancam. Kelenjar dari sistem endokrin adalah salah satu
16
Setiap kelenjar bertanggung jawab untuk mensekresi hormon jenis tertentu yang
digunakan dalam berbagai kapasitas seluruh tubuh. Hormon ini digunakan untuk segala
tubuh. Kelenjar dari sistem endokrin juga dapat menderita dari berbagai gangguan yang
kekerdilan.
Peluteinan (LH) dan Hormon Perangsang Folikel (FSH). Keadaan ini biasanya
sering dialami pria, yakni berupa kegagalan menghasilkan jumlah sperma yang
normal.
4. Penyakit tiroid, hormon tiroid yang berlebihan sebagai hasil dari kelenjar tiroid
yang terlalu aktif disebut hyperthyroidisme. Hal ini akan menyebabkan badan
17
5. Hypothyroidisme adalah kondisi di mana hormon tiroid kurang disekresi dari
kelenjar tiroid yang kurang aktif. Hal ini akan melambatkan proses-proses dalam
menjadi kering, berat badan meningkat, dan sembelit. Pada anak-anak, penyakit
6. Penyakit kencing manis, penyakit sistem endokrin yang sering kita dijumpai.
Penyakit kecing manis ada dua. Jenis pertama terjadi apabila pankreas gagal
badan tidak mampu merespon insulin dengan normal. Penyakit kencing manis ini
7. Osteoporosis, terjadi baik pada wanita maupun laki-laki. Ini terjadi bila struktur
tulang menjadi semakin lemah dan kelihatan seperti retak atau patah. Banyak
usia.
mengalami PCOS ini menghasilkan jumlah hormon seks lelaki (endogren) yang
atau malah tidak menstruasi, tidak subur, rambut yang tumbuh berlebihan.
Penyakit ini bisa mengakibatkan gangguan kesehatan jangka panjang pada wanita.
18
9. Menopause, yakni masa perubahan badan di mana level estrogen, testosteron, dan
stabil, murung, vagina kering, urin terganggu, hilang konsentrasi, dsb. Ada
banyak risiko jangka panjang yang bisa terjadi seperti penyakit kardiovaskular
Masalah ini timbul akibat rusaknya tangkai pituitari atau kelenjar pituitari
posterior. Penderita yang mengidap diabetes insipidus ini selalu merasa dahaga
11. Ketidakcukupan Adrenal atau penyakit Addison, yakni akibat rusaknya fungsi
19
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Sistem endokrin dalam kaitannya dengan sistem saraf yaitu mengontrol dan memadukan
fungsi tubuh. Kedua sistem ini bersama-sama bekerja untuk mempertahankan keseimbangan
inamis dalam tubuh. Fungsi mereka satu sama lain saling berhubungan, namun dapat
dibedakan dengan karakteristik tertentu. Sistem endokrin memiliki fungsi untuk membatu
2. Saran
Pada sistem endokrin ditemukan berbagai macam gangguan dan kelainan, baik karena
faktor dalam maupun karena faktor luar, seperti virus atau kesalahan mengkonsumsi
makanan. Untuk itu jagalah kesehatan anda agar selalu dapat beraktivitas dengan baik.
20
DAFTAR PUSTAKA
Pearce. Evelyn C, 1995, Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis, Jakarta : Gramedia
Syaifuddin, 2011, Anatomi Fisiologi : kurikulum berbasis kompetensi untuk keperawatan &
kebidanan Edisi 4, Jakarta : EGC
Coad. Jane, Dunstall. Melvyn, 2006, Anatomi dan Fisologi untuk Bidan , Jakarta : EGC
http://www.ilmudasar.com/2016/11/Pengertian-dan-Fungsi-Sistem-Endokrin-Pada-Manusia-
adalah.html
http://kliksma.com/2015/04/fungsi-sistem-endokrin-pada-manusia.html
https://dosenbiologi.com/manusia/sistem-endokrin-pada-manusia
https://www.academia.edu/24486012/ANATOMI_FISIOLOGI_SISTEM_ENDOKRIN
21