Anda di halaman 1dari 4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Geriatri (Lanjut Usia)


1. Devinisi

Organisasi Kesehatan Dunia WHO menggolongkan lanjut usia menjadi 4 yaitu :

Usia pertengahan (middle age) 45 -59 tahun, Lanjut usia (elderly) 60 -74 tahun,

lanjut usia tua (old) 75 – 90 tahun dan usia sangat tua (very old) diatas 90 tahun.

Pengertian lansia (Lanjut Usia) adalah fase menurunnya kemampuan akal dan fisik,

yang di mulai dengan adanya beberapa perubahan dalam hidup. Lansia adalah

sesuatu yang harus diterima sebagai suatu kenyataan dan fenomena biologis. Bagi

manusia yang normal, tentu telah siap menerima keadaan baru dalam setiap fase

hidupnya dan mencoba menyesuaikan diri dengan kondisi lingkunganya. Pada

lanjut usia akan terjadi proses menghilangnya kemampuan jaringan untuk

memperbaiki diri atau mengganti dan mempertahankan fungsi normalnya secara

perlahan-lahan sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki

kerusakan yang terjadi (Sudibjo,Prijo DKK, 2014)

Sedangkan menurut Pasal 1 ayat (2), (3), (4) UU No. 13 Tahun 1998 tentang

Kesehatan dikatakan bahwa usia lanjut adalah seseorang mencapai usia lebih dari 60

tahun (Maryam, et al., 2011). Lansia memiliki karakteristik sebagai berikut: a.

Berusia lebih dari 60 tahun (sesuai dengan Pasal 1 ayat (2) UU No. 13 tentang

kesehatan). b. dari rentang sehat sampai sakit, dari kebutuhan biopsikososial sampai
spritual, serta dari kondisi adaptif hingga kondisi maladaptif. c. Lingkungan tempat

tinggal yang bervariasi.(Gustami, 2017).


kekurangan hormon secara menyeluruh, sehingga terjadilah proses penuaan.

Teori kontrol genetik menjelaskan bahwa kontrol genetik mengatur manusia sesuai

dengan apa yang telah diatur di dalam DNA seseorang, namun sekarang berbagai

kemajuan ilmu kedokteran khususnya dalam bidang kedokteran anti penuaan telah

mulai dijajaki untuk memutus rantai dari DNA untuk mencegah kerusakan dan

memperbaiki DNA. Teori radikal bebas menjelaskan bahwa radikal bebas diyakini

sebagai salah satu unsur yang mempercepat proses penuaan, sehingga berdasarkan

teori ini maka terbentuknya radikal bebas yang berlebihan harus segera dihindari

(Pangkahila, 2013) Secara global diprediksi populasi lansia terus mengalami

peningkatan. Populasi di Indonesia diprediksi meningkat lebih tinggi dibandingkan

pada populasi lansia di wilayah Asia dan global setelah tahun 2050 (Kemenkes

RI,2014).
Proses penuaan atau proses menjadi tua adalah suatu proses menghilangnya

secara perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri/mengganti dan

mempertahankan fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi,

serta memperbaiki terhadap kerusakan yang diderita. Seiring dengan proses menua

tersebut, tubuh akan mengalami berbagai masalah kesehatan atau yang biasa disebut

sebagai penyakit degeneratif (Maryam et al., 2011)

2. Latihan Fisik
Banyak anggapan dalam masyarakat bahwa melakukan aktivitas fisik rutin

seharihari seperti pekerjaan rumah tangga atau bekerja secara fisik merupakan
aktivitas olahraga. Meskipun aktivitas fisik yang dilakukan sehari-hari terbukti

bermanfaat terhadap kesehatan, namun pengertiannya sangat berbeda dengan

olahraga (yang selanjutnya disebut sebagai latihan fisik). Bergerak atau melakukan

aktivitas fisik disini berarti melakukan setiap gerakan tubuh yang dapat meningkatkan

pengeluaran energi. Hal ini berbeda dengan latihan fisik karena latihan fisik dalam

pengertiannya merupakan bentuk dari aktivitas fisik yang terencana, terstruktur,

terukur, dan progresif yang melibatkan gerakan tubuh (terutama otot-otot besar)

berulang-ulang dan dilakukan dengan maksud untuk mendapatkan peningkatan

kebugaran jasmani. Adapun komponen kebugaran jasmani dapat meliputi beberapa

hal seperti komposisi tubuh, kelenturan / fleksibilitas tubuh, kekuatan otot, daya tahan

jantung dan paru, serta daya tahan otot (Karim, 2001). Latihan fisik yang dilakukan

dapat mempunyai beberapa tujuan yaitu sebagai upaya rekreasi, membina kesehatan,

membina serta meningkatkan kesegaran jasmani, dan sebagai upaya untuk mencapai

prestasi puncak (Adiputra, 2008). Latihan fisik yang lebih utama yang sering

dilakukan untuk menjaga kebugaran adalah latihan fisik yang bersifat aerobik yang

melibatkan gerakan pada seluruh otot-otot badan terutama otot otot besar. Latihan

fisik aerobik ini membantu dalam pencapaian kebugaran jantung dan paru sehingga

akan memperbaiki pula sistem jantung dan pembuluh darah serta sistem pernafasan.

Latihan aerobik harus dilakukan secara terencana, terstruktur, terukur dan terprogram

yang meliputi komponen frekuensi latihan, intensitas latihan, durasi latihan, serta

jenis latihan yang akan dilakukan. Komponen-komponen tersebut harus disesuaikan


dengan target / tujuan latihan agar latihan yang dilakukan dapat memperoleh hasil

seperti yang diinginkan.


B. ROTD (Reaksi Obat yang Tidak Dikehendaki)
1. Definisi
ROTDadalah sebuah respon (tubuh) terhadap obat yang (memberikan efek)

merugikan dan tidak diinginkan, terjadi pada (penggunaan) dosis normal yang

digunakan manusia untuk profilaksis, diagnosis, terapi penyakit, atau modifikasi

fungsi fisiologis (WHO),1972).


Depkes (2008) mendefinisikan Reaksi Obat Yang Tidak Dikehendaki (ROTD)

yang biasa dikenal sebagai Advers Drug Reaction (ADR) sebagai kejadian cedera

pada pasien selama proses terapi akibat penggunaan obat. Definisi tersebut

memberikan perbedaan pengertian dengan kejadian obat yang tidak diharapkan

(Adverse Drug Event) dan efek obat yang merugikan (Adverse Drug Effect).Advers

drug event diartikan sebagai respon tidak diharapakan terhadap terapi obat dan

menganggu atau menimbulkan cedera pada penggunaan obat dosis normal. Definisi

Advers Drug Event menegaskan bahwa ROTD ada yang berkaitan dengan efek

farmakologi (reaksi hipersensitivitas). Adapun pengertian Adverse Drug Effect adalah

sama dengan ROTD, namun ROTD dilihat dari sudut pandang pasien sedangkan

Advers Drug Effect dari sudut pandang obat.

Anda mungkin juga menyukai