TINJAUAN PUSTAKA
Usia pertengahan (middle age) 45 -59 tahun, Lanjut usia (elderly) 60 -74 tahun,
lanjut usia tua (old) 75 – 90 tahun dan usia sangat tua (very old) diatas 90 tahun.
Pengertian lansia (Lanjut Usia) adalah fase menurunnya kemampuan akal dan fisik,
yang di mulai dengan adanya beberapa perubahan dalam hidup. Lansia adalah
sesuatu yang harus diterima sebagai suatu kenyataan dan fenomena biologis. Bagi
manusia yang normal, tentu telah siap menerima keadaan baru dalam setiap fase
Sedangkan menurut Pasal 1 ayat (2), (3), (4) UU No. 13 Tahun 1998 tentang
Kesehatan dikatakan bahwa usia lanjut adalah seseorang mencapai usia lebih dari 60
Berusia lebih dari 60 tahun (sesuai dengan Pasal 1 ayat (2) UU No. 13 tentang
kesehatan). b. dari rentang sehat sampai sakit, dari kebutuhan biopsikososial sampai
spritual, serta dari kondisi adaptif hingga kondisi maladaptif. c. Lingkungan tempat
Teori kontrol genetik menjelaskan bahwa kontrol genetik mengatur manusia sesuai
dengan apa yang telah diatur di dalam DNA seseorang, namun sekarang berbagai
kemajuan ilmu kedokteran khususnya dalam bidang kedokteran anti penuaan telah
mulai dijajaki untuk memutus rantai dari DNA untuk mencegah kerusakan dan
memperbaiki DNA. Teori radikal bebas menjelaskan bahwa radikal bebas diyakini
sebagai salah satu unsur yang mempercepat proses penuaan, sehingga berdasarkan
teori ini maka terbentuknya radikal bebas yang berlebihan harus segera dihindari
pada populasi lansia di wilayah Asia dan global setelah tahun 2050 (Kemenkes
RI,2014).
Proses penuaan atau proses menjadi tua adalah suatu proses menghilangnya
serta memperbaiki terhadap kerusakan yang diderita. Seiring dengan proses menua
tersebut, tubuh akan mengalami berbagai masalah kesehatan atau yang biasa disebut
2. Latihan Fisik
Banyak anggapan dalam masyarakat bahwa melakukan aktivitas fisik rutin
seharihari seperti pekerjaan rumah tangga atau bekerja secara fisik merupakan
aktivitas olahraga. Meskipun aktivitas fisik yang dilakukan sehari-hari terbukti
olahraga (yang selanjutnya disebut sebagai latihan fisik). Bergerak atau melakukan
aktivitas fisik disini berarti melakukan setiap gerakan tubuh yang dapat meningkatkan
pengeluaran energi. Hal ini berbeda dengan latihan fisik karena latihan fisik dalam
terukur, dan progresif yang melibatkan gerakan tubuh (terutama otot-otot besar)
hal seperti komposisi tubuh, kelenturan / fleksibilitas tubuh, kekuatan otot, daya tahan
jantung dan paru, serta daya tahan otot (Karim, 2001). Latihan fisik yang dilakukan
dapat mempunyai beberapa tujuan yaitu sebagai upaya rekreasi, membina kesehatan,
membina serta meningkatkan kesegaran jasmani, dan sebagai upaya untuk mencapai
prestasi puncak (Adiputra, 2008). Latihan fisik yang lebih utama yang sering
dilakukan untuk menjaga kebugaran adalah latihan fisik yang bersifat aerobik yang
melibatkan gerakan pada seluruh otot-otot badan terutama otot otot besar. Latihan
fisik aerobik ini membantu dalam pencapaian kebugaran jantung dan paru sehingga
akan memperbaiki pula sistem jantung dan pembuluh darah serta sistem pernafasan.
Latihan aerobik harus dilakukan secara terencana, terstruktur, terukur dan terprogram
yang meliputi komponen frekuensi latihan, intensitas latihan, durasi latihan, serta
merugikan dan tidak diinginkan, terjadi pada (penggunaan) dosis normal yang
yang biasa dikenal sebagai Advers Drug Reaction (ADR) sebagai kejadian cedera
pada pasien selama proses terapi akibat penggunaan obat. Definisi tersebut
(Adverse Drug Event) dan efek obat yang merugikan (Adverse Drug Effect).Advers
drug event diartikan sebagai respon tidak diharapakan terhadap terapi obat dan
menganggu atau menimbulkan cedera pada penggunaan obat dosis normal. Definisi
Advers Drug Event menegaskan bahwa ROTD ada yang berkaitan dengan efek
sama dengan ROTD, namun ROTD dilihat dari sudut pandang pasien sedangkan