Metamorfosis
Belalang merupakan salah satu serangga yang sering menjadi hama bagi
tanaman para petani. Sifatnya yang rakus membuat daun-daun tanaman
habis dimakannya.
Belalang ini juga merupakan salah satu jenis hewan, yang termasuk kedalam
klasifikasi insekta (Insecta) dalam bahasa Latin, yaitu Insectum yang artinya
terpotong menjadi beberapa bagian.
Phylum : Arthropoda
Class : Insecta
Order : Orthoptera
Suborder : Caelifera
Common Name : Grasshopper
Scientific Name : Melanoplus differentialis
1. Belalang Kayu
2. Belalang Sembah
Belalang sembah atau belalang sentadu adalah salah satu jenis serangga dan
tergolong ke dalam ordo Mantodea.
3. Belalang Hijau
4. Belalang Batu
1. Karakteristik Fisik
Dari segi anatomi belalang biasanya berwarna cokelat, hijau atau hitam,
memiliki kaki belakang yang besar untuk membantu belalang dalam melompat
jarak jauh dari daun ke daun, kaki tengah dan kaki depan digunakan untuk
berjalan dan menggenggam daun-daunan.
2. Makanan
Pada spesies belalang lainnya ada yang termasuk kedalam golongan hewan
omnivora, yaitu memakan apa yang berada di tanah, yaitu seperti potongan
daun, bunga, biji buah bahkan serangga yang telah mati. Tetapi biasanya
belalang mengkonsumsi makanan yang mengandung asam amino, gula dan
vitamin yang kompleks.
3. Reproduksi
Pada belalang betina biasanya memiliki ukuran tubuh yang lebih besar
daripada belalang bantan, karena Ovipositornya.
Setelah belalang kawin dan siap untuk bertelur. Maka belalang betina akan
menggunakan Ovipositornya untuk menggali lubang pada tanah, sehingga
Belalang Betina bisa bertelur.
Pada telur yang dihasilkan oleh belalang betina memiliki bentuk, ukuran, dan
jumlah telur yang berbeda-beda, tergantung pada jenis spesies belalang
tersebut.
4. Perilaku
Sebagian besar spesies soliter dan hanya berkumpul bersama untuk kawin,
tetapi spesies yang bermigrasi terkadang berkumpul dalam kelompok besar
jutaan atau bahkan milyaran individu.
Belalang memiliki predator seperti kumbang, burung, tikus, ular, dan laba-
laba. Ketika Belalang merasa terancam, mereka akan mengeluarkan berupa
cairan berwarna cokelat.
Tahap pertama dalam metamorfosis belalang yaitu diawali dengan fase telur.
Telur belalang berasal hasil dari pembuahan sel telur dari belalang betina oleh
spermatozoa belalang jantan.
Telur yang dihasilkan tersebut akan diletakan oleh belalang betina disuatu
tempat, bisa di dedaunan, batang tanaman, bahkan di dalam tanah.
Di daerah sub tropis belalang betina biasanya hanya akan meletakan telur di
bawah tanah, sekitar 3 hingga 4 cm dari permukaan. Hal ini bertujuan agar
telur tidak rusak karena suhu yang terlalu dingin pada saat musim salju.
Jika bicara tetntang lama nya penetasan telur sendiri sangat bervariasi
tergantung kondisi lingkungan. Jika di daerah tropis telur akan menetas lebih
cepat.
Di daerah sub tropis telur bisa mengalami masa dorman hingga 10 bulan
sebelum akhirnya menetas pada awal musim panas. Dari telur-telur yang
menetas itulah kemudian keluar nimfa atau bayi belalang mungil yang
berwarna putih.
2. Tahapan Stadium Nimfa
Nimfa adalah Belalang Kecil yang belum memiliki Sayap dan Alat Reproduksi,
Nimfa ini muncul setelah Telur Belalang menetas. Nimfa pada umumnya
berwarna Putih, dan kemudian akan berubah warna menjadi Hijau atau
Cokelat setelah terkena Sinar Matahari dalam beberapa saat.
Setelah 25-30 hari, sayap akan berkembang sepenuhnya dan versi nimfa mini
telah berubah menjadi dewasa. Jadi, rentang waktu awal mula peletakan telur
hingga belalang menjadi dewasa, membutuhkan waktu yang sangat
bervariasi, tergantung kapan belalang bertelur.
Dan rentang waktu paling lama adalah sekitar 10-11 bulan. Belalang dewasa
memperoleh kematangan seksual dalam waktu 15 hari dan bertahan selama
rentang waktu sekitar 30 hari.
Umur belalang diperkirakan dapat bertahan sekitar 12 bulan. Penelitian telah
menemukan bahwa tingkat kelangsungan hidup nimfa setelah menetas hanya
sekitar 50 persen, karena kemungkinan besar mereka akan dimakan oleh
predator seperti burung, tikus dan kadal.