Anda di halaman 1dari 3

Bahasa Inggris Teknik

TRANSLATE

Nama : Muhammad Heru Kurniawan

Nim : 5191230006

Teknik Elektro A

Dosen Pengampu :

Drs. Ir. AbdulHakim Butar-Butar, M.T.

Fakultas Teknik

(2019/2020)
Beberapa gubuk mengalangi rencana pengendalian banjir.
JAKARTA (JP) : Lebih dari 5000 gubuk yang dibangun disepanjang jalan tepi sungai dari
Jakarta Utara sampai Jakarta Selatan menghalangi program pengendalian banjir
kota,demikian kata pejabat kementrian pekerjaan umum. Soeparmono, Direktorat Jendral
Kementrian Pengembangan sumber daya air itu kemarin mengatakan bahwa ini suatu
masalah yang dihadapi dalam proyek pengendalian banjir.

“Saya sangat prihatin tentang masalah ini, Dia juga menambahkan bahwa masing-
masing gubuk paling sedikit dihuni oleh 3 warga “.proyek ini sangat penting dalam
mengendalikan banjir , “tetapi mungkin pemerintah Kotamadya juga kahwatir apabila
memindahkan ribuan gubuk, maka sekitar 10.000 lebih orang akan datang.

Direktorat Jendral dan Pemerintah Kotamdya berencana untuk bertemu minggu ini,
kata pejabat lain yang meminta untuk tidak disebutkan Identitasnya. Soeparno mengatakan
gubuk-gubuk itu berada di Muara Angke Jakarta Utara sampai Karet dan Jakarta Selatan.
Siswoko, Kepala Proyek perbaikan sungai Ciliwung dan Cisodane mengatakan mengatakan
bahwa dari 5.165 rumah,4500 nya berada di Jakarta Utara.

Para pejabat mengatakan mereka telah menerima 21 Milyar untuk memulai Proyek
tetapi ini hanya untuk Konstruksi saja, dana itu tidak masuk untuk memindahkan gubuk-
gubuk dari tepi sungai. Soeparmono mengatakan kampung Melayu merupakan salah satu
daerah yang terkena dampak masalah, bahkan lebih kompleks karena rumah tidak dapat di
kategorikan sebagai ilegal / tidak resmi.

“Kami menemukan para penghuni memiliki izin bangunan dan membayar pajak
properti tahunan,” katanya.Soeparmono mendesak Kotamadya dan Pemerintah lokal lainnya
untuk meningkatkan pengawasan di kawasan mereka untuk mencegah pembangunan di
sepanjang tepi sungai dan di area resaapan air.

Dia mengatakan bahwa seharusnya pihak berwenang juga menegakkan keputusan


presiden tentang menjaga daera resapan air di sepanjang sungai Ciliwung dan Cisadane di
seluruh daerah aliran sungai itu.

Mempelajari kejadian banjir tahun lalu, Otoritas pemerintah Pusat dari Dewan
Perencanaan Pembangunan Nasional, Kantor lingkungan Negara bagian dan Kantor
Kejaksaan Agung telah menyatakan dukungan mereka kepada pemerintah daerah Bogor dan
Cianjur terhadap masalah yang terjadi pada tahun lalu yaitu pengembangan vila-vila dan
rumah-rumah yang tidak terkendali di daerah Pegunungan sekitar puncak yang disalahkan
sebagai penyebab utama terjadinya banjir yang menewaskan sedikitnya 30 orang.
Namun Soeparmono mengatakan bagian tengan daerah aliran sungai dari Bogor
sampai Ciputat masih kurang penegakkan. Dia mengatakan upaya Kementrian Pekerjaan
Umum dan Kantor terkait lainnya berhasil mengurangi 95 titik rawan banjir kota menjadi
65 titik, pada tahun lalu.

Penegakan sangat penting, demikian kata Soeparmono, mengingat diperkirakan akan


terjadi krisis kekurangan air yang cukup parah di Jabodetabek. “Saya tidak hanya mendesak
pihak berwenang yang berada di Jabodetabek tetapi juga yang berada di daerah lain di Jawa.

“Seseorang setidaknya membutuhkan 2.000 meter kubik air pertahun untuk


memenuhinya makan nasi yang cukup dan mendapatkan makanan bergizi setiap hari”,
demikian katanya. Dia juga menambahkan bahwa itu belum termasuk untuk memenuhi
kebutuhan sanitasi seperti mandi dan mencuci.

“Persediaan air disini hampir tidak cukup untuk memnuhi kebutuhan minimum,”
demikian kata Soeparmono. Dia mengatakan pertanyaan yang harus di ajukan adalah
bagaimana caranya perkembangan pembangunan jangka panjang harus berlanjut di
Jabodetabek dan daerah lainnya di daerah jawa mengingat sumber dayanya terbatas.” Saat
ini pembangunan di Jabodetabek berlangsung seperti tidak memiliki batasan. Kita harus
serius mempertanyakan bagaimana kita dapat menyebarkan pertumbuhan di luar Jakarta,
dimana orang-orang masih berkerumun seperti serangga yang mengerumuni sebuah
lampu,”demikian katanya.

Anda mungkin juga menyukai