Anda di halaman 1dari 14

PROPOSAL

TIMBANG TERIMA
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS
MANAJEMEN KEPERAWATAN DI RUANG RAUDHOH
RSI FATIMAH BANYUWANGI

OLEH :

EDI ARTO 010730445B


DINARWIYATA 010730453B
SYAHRUDIN 010730434B
DWI RETNOWATI 010730447B
HAMSATUL LAILY 010730436B
YUNI NUNG FANDRA 010730495B
MUZHIDAH 010730424B
ERLINA ASTUTI 010730463B
DADANG HERMAWAN 010730462B
SLAMET DJOKO 010730433B

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2009
LEMBAR PENGESAHAN

Banyuwangi, 11 November 2019

Ketua Kelompok Penanggung Jawab Kegiatan

Rio mahendra, S.Kep. I komang trihadi w, S.Kep.


NIM. NIM.

Mengetahui,
Pembimbing Akademik Pembimbing Ruangan

Diana kusumawati S.Kep.Ns. Dian wahyuni, S.kep. Ns


NIP. NIP :
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.


Profesionalisme dalam pelayanan keperawatan dapat dicapai dengan
mengoptimalkan peran dan fungsi perawat, terutama peran dan fungsi mandiri
perawat. Hal ini dapat diwujudkan dengan baik melalui komunikasi yang efektif antar
perawat, maupun dengan tim kesehatan yang lain. Salah satu bentuk komunikasi yang
harus ditingkatkan efektivitasnya adalah saat pergantian sift, yaitu saat timbang terima
pasien.
Timbang terima pasien (operan) merupakan teknik atau cara untuk
menyampaikan dan menerima sesuatu ( laporan ) yang berkaitan dengan keadaan
pasien. Timbang terima pasien harus dilakukan seefektif mungkin dengan
menjelaskan secara singkat jelas dan komplit tentang tindakan mandiri perawat,
tindakan kolaboratif yang sudah dilakukan / belum dan perkembangan pasien saat itu.
Informasi yang disampaikan harus akurat sehingga kesinambungan asuhan
keperawatan dapat berjalan dengan sempurna. Timbang terima dilakukan oleh perawat
primer ke perawat penanggung jawab dinas sore atau dinas malam secara tulisan dan
lisan. Di Ruang Bedah C sudah dilakukan timbang terima secara rutin setiap kali
pergantian shift dan dilaksanakan juga pre conference antara PP dan PA. Namun, ada
hal yang kurang dalam pelaporan timbang terima seperti penyebutan hari post op pada
pasien yang sudah dilakukan operasi.
Timbang terima perlu terus ditingkatkan baik tehnik maupun alurnya. Hal ini
dilakukan untuk perbaikan pada masa yang akan datang sehingga timbang terima
menjadi bagian penting dalam menggali permasalahan pasien sehari – hari.

1.1.2 Tujuan
1.1.2.1 Tujuan umum
Menjaga kesinambungan informasi keadaan klien kepada setiap shift.
1.1.2.2 Tujuan Khusus
1. Menyampaikan kondisi dan keadaan penderita (data fokus).
2. Menyampaikan hal-hal yang sudah/ belum dilakukan dalam askep
pada penderita.
3. Menyampaikan hal-hal yang penting yang harus ditindak lanjuti oleh
dinas berikutnya.
4. Menyusun rencana kerja untuk dinas berikutnya.
1.2.1 Manfaat.
1.2.1.1 Bagi Perawat.
2. Meningkatkan kemampuan komunikasi antara perawat.
3. Menjalin suatu hubungan kerjasama dan bertanggung jawab antara
perawat
4. Pelaksanaan askep terhadap penderita yang berkesinambungan
5. Perawat dapat mengikuti perkembangan penderita secara
paripurna.
1.2.1.2 Bagi Pasien.
Klien dapat menyampaikan masalah secara langsung bila ada
yang belum terungkap.
1.2.1.3 Bagi Rumah Sakit
Meningkatnya pelayanan Keperawatan kepada pasien secara
komprehensif
BAB 2
MATERI
PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORMAT TIMBANG TERIMA

2.1 Pengertian.
Format pengkajian timbang terima adalah format yang digunakan untuk
mendokumentasikan permasalahan yang dihadapi klien dan belum teratasi
dari PP shift dinas saat itu kepada PP shift berikutnya.
2.2 Tujuan.
Sebagai petunjuk atau acuan untuk mempermudah proses pelaksanaan
timbang terima.
2.3 Petunjuk Pengisian
1. Identitas klien dilengkapi yang terdiri dari nama lengkap, no kamar, no
Reg dan diagnosa medis.
2. Kolom pertama adalah tanggal, diisi sesuai dengan tanggal saat dilakukan
timbang terima.
3. Kolom kedua adalah asuhan keperawatan, merupakan beberapa petunjuk
poin yang harus di tulis perawat meliputi: masalah keperawatan, intervensi
keperawatan yang sudah dilaksanakan, intervensi keperawatan yang belum
dilaksanakan dan pesan khusus.
4. Kolom tiga, empat dan lima adalah tempat mengisis keadaan klien pada
saat itu dengan menggunakan acuan pada kolom dua. Pengisian format
ditulis sesuai dengan shift jaga masing-masing.
5. Terakhir, PP dinas saat itu dan yang akan dinas berikutnya tanda tangan
dan nama jelas.
BAB 3
KEGIATAN

3.1 Pelaksanaan Timbang Terima.


Hari / tanggal : Rabu, 25 Nopember 2009
Pukul : 13.00 Wib – selesai.
Topik : Aplikasi peran, pelaksanaan timbang terima.
Tempat : Ruang Perawatan Bedah Cempaka RSUD Dr. Soetomo
Surabaya
.
3.2 Metode.
1. Diskusi.
2. Tanya jawab
3.3 Media.
1. Status klien
2. Format Timbang terima
3. Alat tulis
4. Sarana dan Prasarana
3.4 Pengorganisasian.
Penanggung Jawab : Syahrudin, S. Kep
Kepala Ruangan : Dinarwiyata, S.Kep
Perawat Primer (pagi) : Erlina Astuti, S.Kep
Yuni Nung Vandra, S.Kep
PA (pagi) : Muzhidah, S.Kep
Slamet Djoko, S.Kep
Edi Arto, S.Kep
Perawat Primer (Sore) : Dwi Retnowati, S.Kep
PA (sore) : Dadang Hermawan, S.Kep
Perawat Primer (malam) : Syahrudin, S.Kep
PA (malam) : Hamsatul Laily, S.Kep
Pembimbing : 1. Noerul Faizah, SST
2. Nita Daniwati, S.Kep.,Ns
3. Retno Indarwati, S.Kep.,Ns
4. Retnayu Pradani, S.Kep.,Ns

Supervisor : 1. Dr. Nursalam M.Nurs (Hons)


2. Ari Sunarno, S.Kep.,Ns., M.Kes
3. Siti Guntarlin, SKM
4. Obet Sugiono, SKM
5. Purwaningsih, S.Kep., MARS
6. Kusnanto, SKp., M.Kes.
7. Mira Triharini, S.Kep.,Ns., M.Kes

3.5 Prosedur Timbang Terima.


TAHAP KEGIATAN WAKTU TEMPAT PELAKSANA
Persiapan. 1. Perawat kedua sift (Pagi 5 MENIT NERS PP, PA
dan sore) serta Kepala STATION
ruangan.
2. Status pasien.
3. Buku timbang terima.

Pelaksanaan. 1.3 Kepala ruang membuka 10 MENIT NERS STA KARU, PP, PA
acara timbang terima, TION
kemudian dilanjutkan
dengan berdo’a bersama.
1.4 PP menyampaikan timbang
terima pada PP berikutnya,
hal yang perlu disampaikan
dalam timbang terima:
 Jumlah pasien.
 Identitas klien dan diagnosa
medis.
 Data (keluhan/ subyektif
dan obyektif).
 Masalah keperawatan yang
masih muncul.
 Intervensi keperawatan
yang sudah dan belum
dilaksanakan (secara
umum).
 Intervensi kolaboratif dan
dependent.
 Rencana umum dan
persiapan yang perlu
dilakukan (persiapan
operasi, pemeriksaan
penunjang dll)

1.5 Perawat yang melakukan


dapat 10 menit RUANG KARU, PP, PA
timbang terima
PASIEN
melakukan klarifikasi,
tanya jawab dan melakukan
validasi terhadap hal-hal
yang telah ditimbang
terimakan dan berhak
menanyakan mengenai hal-
hal yang kurang jelas.
1.6 kepala ruangan/ PP
menanyakan kebutuhan
dasar pasien.
1.7 Sedapat mungkin
mengupayakan
penyampaian yang jelas,
singkat dan padat.
1.8 Lama timbang terima untuk
tiap pasien tidak lebih dari
5 menit kecuali pada
kondisi khusus dan
memerlukan keterangan
yang rumit.

Post timbang 1. Diskusi. 5 MENIT NERS KARU, PP, PA


terima 2. Penandatanganan oleh PP STATION
dan diketahui KARU.
3. Ditutup oleh KARU.

3.6 Hal – hal Yang Perlu Diperhatikan.


1. Dilaksanakan tepat pada waktu, setiap pergantian sift.
2. Dipimpin oleh kepala ruangan atau Perawat Primer (PP).
3. Diikuti oleh semua perawat yang telah dan yang akan dinas.
4. Adanya unsur bimbingan, pengarahan serta tanggung jawab.
5. Informasi yang disampaikan harus akurat, singkat, sistematis dan
menggambarkan kondisi penderita saat ini serta menjaga kerahasiaan
penderita.
6. Timbang terima harus berorientasi pada permasalahan penderita.
7. Saat timbang terima di kamar pasien, menggunakan volume suara yang
cukup sehingga klien di sebelahnya tidak mendengar sesuatu yang
memjadi privacy bagi klien. Sesuatu yang dianggap rahasia sebaiknya
tidak dibicarakan secara langsung didekat klien.
3.7 Alur Timbang Terima.

PASIEN

DIAGNOSA MEDIS DIAGNOSA


MASALAH KOLABORATIF KEPERAWATAN

RENCANA TINDAKAN

YANG TELAH DILAKUKAN YANG AKAN DILAKUKAN

PERKEMBANGAN /KEADAAN
PASIEN

MASALAH :
1. TERATASI
2. BELUM TERATASI
3. TERATASI SEBAGIAN
4. MUNCUL MASALAH
BARU

3.8 Uraian Kegiatan.


3.8.1 Prolog
Pada hari Rabu, 25 Nopember 2009 seluruh perawat (PP dan PA)
shift pagi dan sore serta kepala ruangan berkumpul di nurse station
untuk melakukan timbang terima.
3.8.2 Session I di Nurse Station
Kepala ruangan memimpin dan membuka acara yang didahului
dengan do’a, kemudian mempersilakan PP dinas pagi untuk melaporkan
keadaan dan perkembangan pasien selama bertugas kepada PP yang akan
berdinas selanjutnya (sore). PP dan PA Shift sore memberikan klarifikasi
keluhan, Intervensi keperawatan yang sudah dan belum dilaksanakan
(secara umum), Intervensi kolaboratif dan dependent, Rencana umum
dan persiapan yang perlu dilakukan (persiapan operasi, pemeriksaan
penunjang dll), hal yang belum jelas atas laporan yang telah
disampaikan. Setelah melakukan timbang terima di nurse station berupa
laporan tertulis dan lisan, kemudian diteruskan di tempat pasien.
3.8.3 Session II di tempat pasien.
Seluruh perawat dan kepala ruangan bersama – sama melihat ke
tampat pasien. PP dinas selanjutnya mengklarifikasi dan memvalidasi
data langsung kepada pasien yang mengalami masalah khusus. Untuk
pasien yang tidak mengalami masalah khusus, kunjungan tetap
dilaksanakan. Lama validasi tidak lebih 5 menit per pasien. Bila terdapat
hal-hal yang bersifat rahasia bagi pasien dan keluarga perlu diklarifikasi,
maka dapat dilakukan di nurse station setelah validasi ke pasien
berakhir.
3.8.4 Epilog
Kembali ke Ners Station. Diskusi tentang keadaan pasien yang
bersifat rahasia. Setelah proses timbang terima selesai dilakukan, maka
kedua PP menandatangani laporan timbang terima dengan diketahui oleh
Karu.

3.9 Evaluasi.
3.9.1 Struktur
Pada timbang terima, sarana dan prasarana yang menunjang telah
tersedia antara lain: catatan timbang terima, status klien dan kelompok
shift timbang terima. Kepala ruangan selalu memimpin kegiatan
timabang terima yang dilak sanakan pada pergantian shift yaitu malam
ke pagi, pagi ke sore. Kegiatan timbang terima pada shift sore ke
malam dipimpin oleh perawat primer yang bertugas saat itu.
3.9.2 Proses
Proses timbang terima di pimpin oleh kepala ruangan dan
dilaksanakan oleh seluruh perawat yang bertugas maupun yang akan
mengganti shift. Perawat primer mengoperkan ke perawat primer
berikutnya yang akan mengganti shift. Timbang terima pertama
dilakukan di ners station kemudian ke bed pasien dan kemabali lagi ke
ners station. Isi timbang terima mencakup jumlah pasien, diagnosa
keperawatan, intervensi yang sudah dilakukan. Intervensi yang belum
dilakukan dan pesan khusus. Setiap pasien tidak lebih dari 5 menit saat
klarifikasi ke pasien.
3.9.3 Hasil
Timbang terima dapat dilaksanakan setiap pergantian shift. Setiap
perawat dapat mengetahui perkembangan pasien. Komunikasi antar
perawat berjalan dengan baik.
3.10 Resume Pelaksanaan Timbang Terima
Hari/Tanggal : Rabu, 25 Nopember 2009
Jam : 07.30 WIB – 08.30 WIB
Tempat : Ruang Bedah Cempaka RSUD Dr. Soetomo Surabaya
Acara : Role Play Timbang Terima

1. Acara dihadiri oleh :


a. Pembimbing akademik 2 orang
b. Pembimbing ruangan 1 orang
c. Supervisor 2 orang
d. Mahasiswa PSIK FKp UNAIR 10 orang
2. Hasil Evaluasi :
Evaluasi Struktur:
Persiapan dilakukan selama 1 minggu mulai dari persiapan proposal
sampai dengan undangan. Berlatih roleplay satu hari sebelum pelaksanaan.
Acara dilaksanakan tepat pada waktu yang telah direncanakan. Pasien yang
dilakukan untuk timbang terima adalah semua pasien yang dikelola oleh
mahasiswa dan telah menyetujui tindakan role play timbang terima sehari
sebelum pelaksanaan.

Evaluasi Proses :
NO WAKTU KEGIATAN
1. 07.00-07.30 WIB Persiapan dan latihan
2. 07.30-08.30 WIB Pelaksanaan Role Play
3. 08.30-09.00 WIB Diskusi dan klarifikasi dari supervisor dan
pembimbing ruangan
1. Bu Nurul Faizah, SST
PP membacakan laporan timbang terima
kurang fokus dan terlalu lama sehingga
menimbulkan kejenuhan, keluarga pasien kurang
dilibatkan, terapi oral/injeksi tidak dituliskan pada
kartu obat.
2. Bu Rizki Fitryasari,Ns.,M.Kep
PP malam melaporkan kondisi pasien terakhir
(pada laporan malam) kurang cepat, semestinya
kondisi-kondisi yang perlu perhatian khusus yang
yang lebih ditegaskan. Dalam menyampaikan
laporan timbang terima, PP tidak harus
menyampaikan secara keseluruhan dulu untuk
kemudian diklarifikasi, tetapi bisa dibagi untuk
beberapa pasien kemudian diklarifikasi.
3. Bu Hj.Siti Guntarlin,SKM
Dalam makalah tidak dituliskan berdo’a
sebelum pelaksanaan timbang terima, PP
seharusnya memberikan kesempatan kepada PA
untuk menambahkan keterangan/masukan pada
saat timbang terima, status pasien seharusnya
dibawa dan dibacakan pada saat timbang terima.

Evaluasi hasil :
Kegiatan dihadiri oleh pembimbing akademik, pembimbing klinik dan
supervisor yang diundang. Masing-masing mahasiswa melaksanakan kegiatan sesuai
dengan peran. Kegiatan berjalan lancar meskipun ada beberapa bagian yang kurang,
tetapi secara keseluruhan pelaksanan role play sudah sesuai alur. Kegiatan
dilaksanakan pada tanggal 25 Nopember 2009 pukul 07.30 WIB.
DAFTAR PUSTAKA

Nursalam, 2002, Manajemen keperawatan : Aplikasi Dalam Praktek Keperawatan


Profesional, Salemba Medika, Jakarta .

Nursalam, 2001, Proses dan Dokumentasi Keperawatan Konsep dan Praktik. Salemba
Medika; Jakarta
PRAKTIK MANAJEMEN PROGRAM STUDI NERS STIKES BANYUWANGI
DI RUANG RAUDHOH RSI FATIMAH BANYUWANGI

FORMAT TIMBANG TERIMA


NAMA PASIEN : NO. RM :
NO. KAMAR : DIAGNOSA MEDIS :

TIMBANG TERIMA
ASUHAN KEPERAWATAN
SHIFT PAGI SHIFT SORE SHIFT MALAM
Diagnosa keperawatan

Intervensi keperawatan yang sudah


dilaksanakan

Intervensi keperawatan yang belum


dilaksanakan

Pesan khusus

Tanda tangan PP Pagi : PP Sore : PP sore : PP malam: PP malam : PP pagi:

Karu Karu Karu

Anda mungkin juga menyukai