Anda di halaman 1dari 14

CHF

NO. DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI


(SDKI ) (SLKI) (SIKI)
1. Penurunan curah Setelah dilakukan Observasi :
jantung tindakan - Identifikasi
keperawatan maka tanda/gejala primer
penurunan curah penurunan curah
jantung dengan
jantung
kriteria hasil :
- Identifikasi
anda/gejala seknder
penurunan curah
jantung
- Monitor irama
aritmia
Terpeautik
- Posisikan pasien
semi-Fowler atau
Fowler dengan kaki
ke bawah attau
posisi nyaman
- Berikan terapi
relaksasi untuk
mengurangi stres
- Berikan dukungan
emosional dan
spiritual
Edukasi :
- Anjurkan
beraktivitas fisik
secara bertahap
Kolaborasi :
- Kolaborasi
pemberian
antiaritmia,
jika perlu
2. Intoleran Aktivitas Setelah dilakukan Observasi :
tindakan - Identifikasi
keperawatan maka Gangguan fungsi
intoleran aktivitas tubuh yang
mengakibatkan
kelelahan.
- Monitor kelelahan
fisik dan emosional

Terapeutik :
- Berikan aktivitas
distraksi yang
menenangkan
Edukasi :
- Anjurkan
melakukan aktivitas
secara bertahap
Kolaborasi :
- Kolaborasi dengan
ahli gizi tentang
cara meningkatkan
asupan makanan.
3. Gangguan Pola Setelah dilakukan Observasi :
Nafas intervensi - Monitor frekuensi,
keperawatan irama, kedalaman
selama … jam dan upaya napas
maka pertukaran - Monitor saturasi
gas,dengan kriteria oksigen
hasil : Terapeutik :
- Pola nafas - Atur interval
membaik pemantauan
respirasi sesuai
kondisi pasien
- Dokumentasikan
hasil pemantauan
Edukasi :
- Jelaskan tujuan dan
prosedur
pemantauan
- Informasikan hasil
pemantauan
4. Penurunan curah Setelah dilakukan Observasi :
jantung pengkajian - Identifikasi
selama … maka tanda/gejala primer
resiko penurunan penurunan curah
curah jantung jantung (meliputi
dengan kriteria dyspnea
hasil : kelelahan,edema,orto
pnea paroxysmal
nocturnal peningkatan
CVP)
- Identifikasi
tanda/gejala sekunder
penurunan curah
jantung (meliputi
peningkatkan berat
badan, hepatomegali,
distensi vena
jugalaris, palpitasi,
ronkhi basah,
oliguria,batuk,kulit
pucat)
- Monitor tekanan
darah (termasuk
tekanan darah
ortostatik, jika perlu)
- Periksa tekanan darah
dan frekuensi nadi
sebelum dan sesudah
aktivitas
- Periksa tekanan darah
dan frekuensi nadi
sebelum pemberian
obat (mis beta
blocker, ACE
inhibitor calcium
channel blocker,
digoksin)
Terapeutik
- Posisikan pasien
semi-fowler atau
flower dengan kaki ke
bawah atau posisi
nyaman
- Berikan terapi
relaksasi untuk
mengurangi stress,
jika perlu
Edukasi :
- Anjurkan beraktifitas
fisik sesuai toleransi
- Anjurkan beraktifitas
fisik secara bertahap
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
antiaritmia jika perlu
- Rujuk ke program
rehabilitas jantung
IMA

NO. DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI


(SDKI ) (SLKI) (SIKI)
1. Nyeri Akut Setelah dilakukan Observasi :
tindakan keperawatan - Identifikasi
maka: tanda/gejala primer
penurunan curah
jantung
- Identifikasi
anda/gejala seknder
penurunan curah
jantung
- Monitor irama aritmia
Terpeautik
- Posisikan pasien
semi-Fowler atau
Fowler dengan kaki
ke bawah attau posisi
nyaman
- Berikan terapi
relaksasi untuk
mengurangi stres
- Berikan dukungan
emosional dan
spiritual
Edukasi :
- Anjurkan beraktivitas
fisik secara bertahap
Kolaborasi :
- Kolaborasi pemberian
antiaritmia,
jika perlu

2. Intoleran Setelah dilakukan Observasi


Aktivitas intervensi keperawatan - Monitor lokasi dan
selama 3 jam maka ketidaknyamanan
toleransi aktivitas selama melakukan
dengan kriteria hasil : aktivitas
- Kemudahan Terapeutik :
dalam - Berikan aktivitas
melakukan distraksi yang
aktivitas menenangkan
sehari-hari Edukasi :
- Anjurkan melakukan
aktivitas secara
bertahap

Kolaborasi :
- Kolaborasi dengan
ahli gizi tentang cara
meningkatkan asupan
makanan.
3. Resiko Setelah dilakukan Observasi :
Penurunan intervensi keperawatan - Identifikasi
Curah jantung selama … jam maka tanda/gejala primer
Resiko Penurunan penurunan curah
Curah jantung dengan jantung (meliputi
kriteria hasil : dyspnea
- kelelahan,edema,orto
pnea paroxysmal
nocturnal peningkatan
CVP)
- Identifikasi
tanda/gejala sekunder
penurunan curah
jantung (meliputi
peningkatkan berat
badan, hepatomegali,
distensi vena
jugalaris, palpitasi,
ronkhi basah,
oliguria,batuk,kulit
pucat).
- Anjurkan beraktifitas
fisik secara bertahap
Terapeutik :
- Posisikan pasien
semi-fowler atau
flower dengan kaki ke
bawah atau posisi
nyaman
Edukasi :
- Anjurkan beraktifitas
fisik sesuai toleransi
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
antiaritmia jika perlu.
TB paru

NO. DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI


(SDKI ) (SLKI) (SIKI)
1. Bersihan jalan Setelah dilakukan Observasi :
tidak efektif
intervensi keperawatan - Monitor pola napas
selama … jam maka - Monitor bunyi
bersihan jalan napas napas tambahan
meningkat dengan - Identifikasi
kriteria Hasil : kemampuan baruk
- Batuk efektif - Monitor adanya
meningkat retensi sputum
- Produksi sputum Terapeutik :
- Atur posisi semi
menurun
fowler atau Fowler
- Dispnea menurun - Atur interval
pemantauan
- Frekuensi napas
respirasi sesuai
membaik kondisi pasien
- Lakukan
- Pola napas
penghisapan lendir
membaik kurang dari 15
detik
Edukasi :
- Jelaskan tujuan dan
prosedur batuk
efektif
Kolaborasi :
- Kolaborasi
pemberian
bronkodilator,
eskspektoran,
mukolitik, jika
perlu.

2. Gangguan Pola Setelah dilakukan Observasi :


Nafas intervensi keperawatan - Monitor frekuensi,
selama … jam maka : irama, kedalaman
- Pola nafas dan upaya napas.
membaik - Monitor
kemampuan batuk
efektif
- Monitor adanya
sumbatan jalan
napas
Terapeutik :
- Atur interval
pemantauan
respirasi sesuai
kondisi pasien
Edukasi :
- Jelaskan tujuan dan
prosedur
pemantauan
- Informasikan hasil
pemantaun
3. Intoleransi Setelah dilakukan Observasi :
aktivitas intervensi keperawatan - monitor lokasi dan
selama … jam maka ketidaknyaman
toleransi aktivitas selama melakukan
meningkat dengan aktivitas
kriteria Hasil : - identifikasi
- Kemudahan gangguan fungsi
dalam tubuh yang
melakukan mengakibatkan
aktivitas kelelahan
sehari-hari Terapeutik :
- Dispnea saat - lakukan latihan
aktivitas rentang gerak pasif
menurun dan atau aktiv
- Dispnea setelah - berikan aktivitas
aktivitas distraksi yang
menurun menenangkan
Edukasi
- anjurkan tirah
baring
- anjurkan
melakukan
aktivitas secara
bertahap
Kolaborasi :
- Kolaborasi dengan
ahli gizi tentang
cara meningkatkan
asupan makanan
4. Defisit Nutrisi Setelah di lakukan Observasi :
intervensi keperawatan - Indetifikasi status
… jam, Status Nutrisi nutrisi
Membaik. Dengan - Identifikasi alergi
kriteria Hasil: dan intoleransi
- Porsi makanan makanan
yang di habiskan - Identifikasi
meningkat makanan yang di
- Berat badan sukai
membaik - Monitor asupan
- Indeks masa makanan
tubuh (IMT) - Monitor berat
membaik badan
- Frekuensi makan - Monitor hasil
membaik pemeriksaan
- Nafsu makan laboratoritum
membaik Terapeutik :
- Lakukan Oral
hygiene sebelum
makan, jika perlu.
- Fasilitasi
menentukan
pedoman diet (mis.
Piramida makanan)
- Sajikan makanan
secara menarik dan
suhu yang sesuai.
- Berikan makanan
tinggi serat untuk
mencegah
konstipasi
- Berikan makanan
tinggi kalori dan
protein.
- Berikan suplemen
makanan, jika
perlu
Edukasi :
- Anjurkan posisi
duduk, jika mampu
- Ajarkan diet yang
di programkan
Kolaborasi :
- Kolaborsi
pemberian
medikasi sebelum
makan (mis.
Perdera nyeri,
antlemetik) jika
perlu.
- Kolaborasi dengan
ahli gizi untuk
menentukan
juemlah kalori dan
jenis nutrien yang
di butuhkan, jika
perlu.
5. Hipertermi Setelah di lakukan Observasi :
- Monitor suhu
intervensi keperawatan
tubuh
… jam, maka hipertermi Terapeutik :
- Longgarkan atau
Dengan kriteria Hasil:
lepaskan pakaian
- Suhu tubuh - Ganti linen setiap
membaik hari atau lebih
sering jika
mengalami
hiperdrosi
(keringat
berlebihan)
- Lakukan pendingin
eksternal (misalnya
selimut hipotermia
atau kompres
dingin pada dahi,
leher, dada,
abdomen dan
axilla)
- Berikan O2 jika
perlu
Edukasi :
- Anjurkan tirah
baring
Kolaborasi :
- pemberian cairan
dan elektrolit
intravena jika perlu

PNEUMONIA

NO. DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI


(SDKI ) (SLKI) (SIKI)
1. Bersihan jalan Setelah dilakukan Observasi :
napas tidak
intervensi keperawatan - Monitor pola napas
efektif
selama … jam maka - Monitor bunyi
bersihan jalan napas napas tambahan
meningkat dengan - Monitor adanya
kriteria Hasil : retensi sputum
- Dispnea menurun Terapeutik :
- Atur posisi semi
- Frekuensi napas
fowler atau Fowler
membaik - Atur interval
pemantauan
- Pola napas
respirasi sesuai
membaik kondisi pasien
- Lakukan
penghisapan lendir
kurang dari 15 detik
Kolaborasi :
- Kolaborasi
pemberian
bronkodilator,
eskspektoran,
mukolitik, jika
perlu.
2. Gangguan Setelah dilakukan Observasi :
Pola Nafas intervensi keperawatan - Monitor frekuensi,
selama … jam maka irama, kedalaman
dengan kriteria Hasil : dan upaya napas
- Pola nafas - Monitor saturasi
membaik oksigen
Terapeutik :
- Atur interval
pemantauan
respirasi sesuai
kondisi pasien
- Dokumentasikan
hasil pemantauan
Edukasi :
- Jelaskan tujuan dan
prosedur
pemantauan
Informasikan hasil
pemantauan
3. Gangguan Setelah dilakukan Observasi :
Ventilatori intervensi keperawatan - Periksa
selama … jam maka kemampuan untuk
dengan kriteria Hasil : di sapih (meliputi
- Frekeunsi nafas hemodinamik stabil,
membaik kondisioptimal,
bebas infeksi)
- Monitor prediktor
untuk mentolerir
penyapihan
Terapeutik :
- Posisikan pasien
semi fowler
- Lakukan pengisapan
jalan napas, jika
perlu
- Lakukan uji coba
penyapihan (30-120
menit dengan
spontan yang
dibantu ventilator)
- Gunakan teknik
relaksasi, Jika Perlu
- Berikan dukungan
psikologis
Edukasi :
- Ajarkan cara
pengontrolan nafas
saat penyapihan
kolaborasi
- Kolaborasi
pemberian obat
yang meningkatkan
kepatenan jalan
napas dan
pertukaran gas
4. Pola napas Observasi
tidak aktif - Monitor pola nafas
(frekuensi,
kedalaman dan
usaha napas)
- Monitor bunyi
napas tambahan
(mis
gurgling,mengi,
wheezing, ronhi
kering)
- Monitor sputum
(jumlah warna dan
aroma )
Terapeutik
- Posisikan fowler
atau semi fowler
- Lakukan fisioterapi
dada, jika perlu
lakukan pengisapan
lendir kurang dari
15 menit
Edukasi
- Ajarkan Teknik
batuk efektif
Kolaborasi
- Kolaborasi
pemberian
bronkodilator,
ekspetoran,
mukolitik, jika perlu
5 Hipertermi Setelah di lakukan Observasi :
- Monitor suhu tubuh
intervensi keperawatan
Terapeutik :
… jam, maka hipertermi - Longgarkan atau
lepaskan pakaian
Dengan kriteria Hasil:
- Ganti linen setiap
- Suhu tubuh hari atau lebih
sering jika
membaik
mengalami
hiperdrosi (keringat
berlebihan)
- Lakukan pendingin
eksternal (misalnya
selimut hipotermia
atau kompres dingin
pada dahi, leher,
dada, abdomen dan
axilla)
- Berikan O2 jika
perlu
Edukasi :
- Anjurkan tirah
baring
Kolaborasi :
pemberian cairan dan
elektrolit intravena jika
perlu

Anda mungkin juga menyukai