Anda di halaman 1dari 10

TEMU ILMIAH IPLBI 2016

Konservasi Sumber Daya Air di Hulu DAS


Kustamar

Teknik Sumber Daya Air, Teknik Sipil, FTSP, ITN Malang.

Abstrak

Konservasi merupakan bagian penting dari pengelolaan sumber daya air, karena sangat berpengaruh
terhadap keberhasilan upaya penyediaan air, dan pengendalian daya rusak air. Kawasan hulu
Daerah Aliran Sungai (DAS) pada umumnya berbukit dengan kemiringan terjal sehingga rawan
longsor serta rentan terjadi erosi permukaan. Dengan elevasi permukaan lahan relatif tinggi, dan
suhu udara yang rendah, serta hujan yang cukup, hulu DAS juga cenderung untuk budidaya sayur.
Tingginya aktivitas olah tanah dalam budidaya tanaman semusim memacu peningkatan laju erosi
permukaan, dan berdampak banjir atau banjir bandang. Bencana banjir di Indonesia dalam kurun
15 tahun terakhir menunjukkan tren yang terus meningkat. Hal ini seiring dengan kondisi ling-
kungan yang sudah mencapai tingkat mengkawatirkan, sedangkan upaya pemulihan belum mampu
mengimbangi laju kerusakannya. Dengan demikian ancaman bencana banjir di wilayah negeri ini
masih akan berlangsung dalam kurun watu yang lama. Oleh karena hal tersebut upaya konservasi di
hulu DAS harus direncanakan dengan cermat, dan komitmen yang kuat serta dukungan anggaran
yang memadai.

Kata-kunci : banjir, DAS, erosi, hulu, konservasi

Pengantar vasi (MDK). Pembentukan MDK pada awalnya


dipandang sebagai upaya yang tepat, karena
Kerusakan lingkungan dalam skala global sudah dapat menyatukan berbagai kepentingan de-
mencapai tingkat yang mengkawatirkan, se- ngan mengedepankan konservasi sebagai muara
dangkan upaya pemulihannya belum mampu semua kegiatan dalam satu kawasan (desa).
mengimbangi laju kerusakannya. Dengan demi- Berbagai bentuk desa konservasi bermunculan,
kian pengaruh pemanasan global terhadap antara lain ialah: MDK Direktorat Jenderal
hujan masih akan berlangsung dalam kurun Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam, dan
watu yang lama. Hujan dan kondisi vegetasi MDK Balai Besar Wilayah Sungai Brantas.
pada hulu daerah aliran sungai (DAS) meru- Namun hingga saat ini, belum ada MDK yang
pakan faktor – faktor penentu besarnya laju menjadi kiblat pengembangan desa lainnya.
erosi permukaan dan debit banjir. Kondisi ve- Dengan demikian diperlukan upaya yang lebih
getasi berkaitan dengan laju erosi permukaan tepat agar masyarakat dapat menjadi potensi
lahan dan debit limpasan permukaan, sedang- sumber daya yang luar biasa, dan bukan
kan pemanasan global berpengaruh terhadap menjadi beban dalam konservasi lahan dan
intensitas hujan dan musim; Pengaruh dari sumber daya air.
kedua faktor tersebut terlihat pada tren bencana Kebijakan pemerintah pusat terkait dengan
banjir yang masih terus meningkat beberapa adanya dana desa, dapat dipandang sebagai
wilayah di Indonesia. potensi stimulus untuk menggerakkan masya-
Berbagai upaya konservasi telah dilakukan, baik rakat dalam meningkatkan kesejahteraannya
dengan metode vegetative, mekanis, maupun dengan kegiatan yang pro konservasi. Dalam
konstruktif. Upaya melibatkan masyarakat da- hal ini, tentunya harus ada komitmen yang kuat
lam kegiatan konservasi telah dilakukan mulai antara pemerintah daerah, masyarakat, media
dari bentuk kerja bakti masal, sekolah lapang, berita, dan pelaku di lapangan lainnya, serta
pendampingan teknis, proyek percontohan, dan uluran tangan dari kalangan peneliti dan
pada akhirnya dikembangkan konsep yang lebih akademisi.
holistic, yaitu pembentukan model desa konser-
Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2016 | 1
Konservasi Sumber Daya Air di Hulu DAS
Metode

Berdasarkan permasalahan tersebut, dilakukan


pengembangan konsep upaya untuk mensiner-
gikan seluruh potensi yang ada, dengan
orientasi: (1). Konservasi menjadi bagian dari
kegiatan sehari-hari., (2). Dengan konservasi
akan diperoleh peningkatan kesejahteraan .

Sebagai model untuk membangun konsep,


dipilih kawasan hulu DAS Brantas, dan diperkuat
dengan hasil beberapa studi di kawasan lainnya.
Data spasial dikumpulkan secara skunder,
sedangkan data titik dikumpulkan dengan kom-
binasi antara mengutip dari sumber yang ada
Foto: Kustamar
dengan pengamatan langsung di lapangan. Gambar 1. Bedengan Tegak Lurus Arah Kontur
Analisa data spasil dilakukan untuk memperoleh
informasi: kondisi lahan (tingkat kekritisan) dan Berdasarkan uraian di atas, serta pengamatan
lokasi konservasi yang tepat. Analisa data lain- dan wawancara dengan petani di lapangan
nya dilakukan untuk mengetahui tingkat maka dapat dipahami bahwa budidaya tanaman
keberhasilan konservasi dan membangun kon- sayur dan tanaman semusim lainnya di kawasan
sep upaya apa yang harus dilakukan. Analisa konservasi (hulu DAS) merupakan salah satu
data spasial mengandalkan konsep system ancaman serius dalam konservasi lahan dan
informasi geografis (SIG), sedangkan analisa sumber daya air. Faktor utama yang paling sulit
data erosi permukaan dan debit banjir dilawan adalah tingginya nilai ekonomis bagi
digunakan model yang sudah lazim digunakan. petani, bila bertanam sayur.

Analisis dan Interpretasi Pandangan hamparan ladang dan kebun, serta


hawa sejuk pegunungan yang jauh dari
Permasalahan kebisingan merupakan daya tarik tinggi bagi
mayoritas penduduk kota untuk membangun
Seperti halnya dengan mayoritas kondisi
tempat peristirahatan. Perubahan kawasan
kawasan hulu DAS, Lahan di hulu DAS Brantas
terbuka hijau menjadi permukiman, mengakibat-
sangat potensial untuk budidaya sayur dan
kan penurunan kapasitas resapan air hujan
tanaman semusim lainnya. Singkatnya waktu
sehingga meningkatkan debit limpasan per-
yang diperlukan dalam satu siklus menanam
mukaan.
sayur, dan tingginya permintaan kebutuhan
sehari-hari tersebut membuat budidaya tana- Oleh karena hal tersebut maka ancaman utama
man sayur sangat menggiurkan. Dalam ber- yang selalu timbul terhadap upaya konservasi
tanam sayur, terjadi aktivitas olah tanah yang lahan dan sumber daya air di huu DAS adalah
sangat tinggi. Tanaman sayur juga memerlukan perubahan penggunaan lahan dan kondisi tu-
media tumbuh tanah yang kaya akan oksigen, tupan lahan. Perubahan penggunaan lahan dari
sehingga selalu dibuat bedengan atau guludan. kawasan konservasi menjadi kawasan budidaya
Dengan demikian, terdapat kecenderungan pertanian dan atau kawasan perumahan.
membangun bedengan dengan arah tegak lurus Dampak dari kondisi ini ialah terjadinya longsor,
arah kontur, dan mengkindisikan agar tanah banjir/ banjir bandang, dan erosi permukaan
menjadi remah, gembur (Gambar 1). Kondisi lahan yang hebat.
tersebut akan memacu peningkatan laju erosi
permukaan serta kecepatan aliran dan debit Aliran limpasan permukaan yang tinggi dan
limpasan permuakaan. membawa material sedimen hasil erosi permu-
kaan merupakan embrio daya rusak yang hebat.
2 | Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2016
Kustamar
Jika akumulasi aliran tersebut mengalir ke anak Tanaman yang baik dari tinjauan hidrologis,
sungai dan menyatu pada sungai utama, akan ialah tanaman yang memiliki canopy besar dan
mengendapkan sedimen sehingga daya salur dedaunan yang lebat, serta perakaran yang kuat.
sungai akan semakin berkurang. Hal ini tentu Sedangkan dari tinjauan ekonomis, ialah tana-
menjadi salah satu penyebab utama terjadinya man yang produktivitas dan harga jualnya tinggi.
Tinjauan dari sudut estetika dan budaya
banjir.
biasanya dikaitkan dengan upaya pembentukan
kawasan ekowisata dan upaya menggugah
Jika aliran limpasan permukaan yang membawa
emosi warga untuk menggiatkan semangat
sedimen tidak mengalir ke anak sungai, tentu konservasi.
akan membuat anak seungai baru dan mengalir
ke kawasan-lawasan perdesaan di luar alur Pemilihan jenis tanaman pada suatu lokasi
sungai dan terjadilah banjir bandang. dilakukan berdasarkan peta kesesuaian lahan
untuk berbagai komoditi, dan digunakan pula
Identifikasi Lahan informasi tentang budaya dan ekonomis, dan
kaidah hidrologis.
Biaya konservasi dengan kondisi lingkungan saat
ini tidaklah murah, sehingga adanya keter- Konservasi Vegetatif di Kota Batu
batasan anggaran harus disiasati dengan mem- Skala Prioritas Konservasi Lahan dapat dilakukan
buat skala prioritas. Oleh karena hal tersebut dengan bantuan Peta Kekritisan Lahan (Gambar
diperlukan analisa kondisi lahan, untuk menge- 2). Dalam gambar tersebut dapat diketahui
lokasi dan luas lahan sangat kritis sebagai
tahui lokasi dan luas lahan sangat kritis. Analisa
petunjuk awal dalam perencanaan detail ren-
kondisi lahan dapat dilakukan dengan 2 pilihan
cana konservasi. Analsia kesesuaian lahan di-
metode, yaitu model identifikasi kondisi lahan lakukan untuk mengetahui tingkat kesesuaian
dengan tinjauan erosi permukaan dan model lahan dengan tanaman tertentu. Berbagai jenis
identifikasi kondisi lahan dengan tinjauan tanaman perlu dianalisa kesesuaiannya, kemu-
kemampuan lahan dalam meresapkan air hujan. dian dipilih jenis tanaman yang paling sesuai.
Dalam pemilihan jenis tanaman dapat diper-
Hasil identifikasi kondisi lahan di hulu DAS gunakan tinjauan: hidrologis, ekonomi, budaya,
Brantas dalam wilayah administrasi kota Batu serta estetika. Pemilihan jenis tanaman yang
dengan tinjauan erosi permukaan diperlihatkan tepat akan mempermudah dalam upaya
pada Gambar 2. Luas lahan dengan berbagai pelibatan masyarakat.
kondisi dan sebarannya tiap kecamatan Berdasarkan analisa kesesuaian lahan kawasan
hulu DAS Bratas terhadap berbagai jenis
diperlihatkan pada Tabel 1.
tanaman, dengan berbagai pertimbangan ter-
Tabel 1. Sebaran Luas dan kondisi Lahan
sebut pada akhirnya dipilih tanaan Apel. Lokasi
sebaran tingkat kesesuaiannya diperlihatkan
Tingkat Kekritisan (Ha) pada Gambar 3. Pemilihan Tanaman Apel
No
Keca- sebagai tanaman utama di hulu DAS Brantas
Sangat
matan Baik Normal Kritis harus dibarengi dengan kebijakan pemerintah
Kritis
daerah agar dapat bersaing dengan tanaman
1 Batu 1.851 2.450 2.713 6.005
sayur yang sekarang ini menjadi tanaman utama.
2 Bumiaji 658 820 911 2.289
Tumpangsari antara Tanaman Apel dengan
3 Junrejo 396 664 803 760 rumput pakan ternak akan lebih mengun-
Luas (Ha) 2.905 3.934 4.427 9.054 tungkan daripada tanaman Apel dengan
Persentase tanaman sayur. Adanya pakan ternak akan
15 19 21 45
(%) memancing tumbuhnya populasi ternak sapi
Sumber : Kustamar (2013) yang secara tidak langsung dapat menjadi
Konservasi Lahan Metode Vegetatif sumber pupuk organik. Dengan pemberian
pupuk organik secara kontinyu diharapkan
Pemilihan jenis tanaman yang cocok sebagai kualitas tanah akan meningkat dan tentu akan
tanaman utama dalam kawasan konservasi diikuti oleh peningkatan kulitas dan produk-
didasarkan pada pertimbangan: hidrologis, tivitas tanaman Apel.
ekonomis, estetika, budaya.

Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2016| 3


Konservasi Sumber Daya Air di Hulu DAS

Gambar 2. Kondisi Lahan di Wilayah Kota Batu

4 | Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2016


Kustamar

       














SUMBER BR ANTAS







TU LU NGRE JO









Bumiaji SUMBER GOND O







BUL UKER TO


Kota Batu




PUN TE N BUMIAJI





GU NU NGSAR I


PAND ANR EJO



SID OMUL YO




SUMBER EJO
GIR IPU RN O





SON GGOK ERTO

SIS IR







Batu TEM AS


PESAN GGR AHAN NGAGLIK

TOR ON GREJO


BEJI





PEND EM
OR O-ORO OM BO Junrejo MOJ OR EJO


JUN REJO

DAD APREJ O



TL EKUN G







       

LEGEN DA :
IN S T IT U T T E K N O L O G I N A S IO N A L (I T N ) M A L A N G
LE MBAGA PENELITIAN DA N PENGAB DI AN KEPADA MASYARAKAT (LP2M) Bat as Admin ist rasi : Tingkat Kelereng an :

Batas Kota S1 = Sangat Sesuai


KONSE RV A SI SU MBE R DA YA A IR WIL A YA H KOTA BA T U
Batas Kecamatan S2 = Cukup Sesuai
U Peta Kesesu aian L ahan Tanaman Apel Batas Desa S3 = Sesuai Marginal
2500 0 2500 Meters

Sumber Peta : Sumber Data : Dianalisa :


- Peta Rupa Bumi Kota Batu - Dinas Bina M arga dan P engai ran
- Hasil Anali sa - Ir. Kus ta mar, MT

Gambar 3. Sebaran Lokasi Cocok Tanaman Apel

Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2016| 5


Konservasi Sumber Daya Air di Hulu DAS
Kebijakan pemerintah daerah yang dimaksud Sebaliknya, membuatan teras/ bedengan yang
dapat dalam berbagai bentuk, diantaranya ialah tidak tepat akan mengurangi efektifitas
pembedaan tarif pajak, sumbangan pupuk konservasi (Gambar 5).
organik, pengelolaan hasil panen.
Kebijakan tumpangsari tanaman keras milik
Perhutani (Pinus) dengan tanaman semusim
milik petani penggarap (Pesanggem) tidak akan
dapat berhasil dengan baik. Kontradiksi antara
kewajiban petani menjaga rimbun dedaunan
Pinus dengan hak penati budidaya tanaman
semusim di bawahnya, yang tentu membutuh-
kan sinar matahari yang cukup dan tidak banyak
terganggu perakaran tanaman lain (Gambar 4).

Gambar 5. Bedengan Yang Kurang Sesuai Dengan


Kaidah Konservasi
Berbagai jenis teras dapat dipilih dalam
konservasi lahan metode mekanis, antara lain:
teras bangku (miring ke dalam dan miring
keluar), guludan, bedengan. Kriteria pemilihan
jenis tersebut disusun dengan orientasi eko-
nomis dan efektfitas konservasi. Mahalnya biaya
pembuatan teras mengkondisikan harus dilaku-
kannya secara bertahap (Gamber 6).
Foto: Kustamar
Gambar 1. Model Tumpangsari dalam Lahan
Konservasi

Koservasi Lahan Metode Mekanis


Konservasi lahan metode mekanis adalah semua
perlakuan fisik mekanis yang diberikan terhadap
lahan yang ditujukan untuk mengurangi debit
limpasan permukaan dan dampaknya, serta
meningkatkan kelas kemampuan lahan. Pene-
rapan teknik konservasi mekanis akan lebih
efektif dan efisien bila dikombinasikan dengan
teknik konservasi vegetatif seperti penggunaan
rumput sebagai tanaman penguat teras, ataupun
Sumber: Dariah,A. (2009). Foto F. Agus.
pengaturan pola tata tanam.
Tindakan mekanis yang dimaksud berupa
Gambar 6. Contoh Teras Bangku yang belum
pengaturan kemiringan lahan dan arah aliran
limpasan permukaan, dengan jalan pembuatan ditanami Tanaman Penguat Teras
teras atau bedengan. Pembuatan teras yang
benar selain akan mengurangi laju erosi dan Hasil analisa pemilihan jenis teras dicantumkan
limpasan permukaan, secara tidak langsung pada Gambar 6.
akan menguntungkan petani karena pencucian
unsur hara dapat terkurangi.

6 | Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2016


Kustamar

Gambar 6. Sebaran Lokasi Cocok Untuk Tnaman Apel

Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2016| 7


Konservasi Sumber Daya Air di Hulu DAS
Koservasi Metode Konstruktif upaya yang lebih mengedapankan kebersamaan,
Koservasi Metode Konstruktif pada prinsipnya yaitu pembentukan desa konservasi. Berbagai
berupa pembuatan konstruksi bangunan sipil, bentuk desa konservasi telah dikembangkan
untuk memperkuat kinerja dari konservasi oleh berbagai instansi, sesuai dengan tujuan
metode vegetative dan mekanis. Dalam konser- dan konsepnya.
vasi lahan, bentuk bangunan dapat berupa:
saluran drainase pertanian, perkuatan tebing Desa Konservasi
pencegah longsor. Konservasi di anak-anak
sungai ditujukan untuk mengontrol transportasi Desa konservasi merupakan sebuah sebuah
sedimen di alur sungai, dari hulu ke hilir berupa: pendekatan model pemberdayaan masyarakat
dalam upaya konservasi lahan dan sumber daya
rorak, Cekh Dam, Sabo Dam.
air. Pendekatan ini memberi peluang kepada
masyarakat untuk terlibat aktif sehingga konser-
Konstruksi sebagai sarana peningkatan kapa-
vasi merupakan bagian dari kegiatan sehari-hari.
sitas resapan air hujan di lahan permukiman
Model Desa Konservasi (MDK) telah dibentuk
berupa sumur resapan, baik sumur resapa oleh berbagai instansi, dengan konsep yang
dangkal maupun sumur resapan dalam. dibangun sesuai dengan potensi dan
Peresapan air tersebut juga dimaknai sebagai kepentinggannya.
imbuhan buatan terhadap air tanah. Pengem-
Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan
bangan system imbuhan air tanah tersebut
Konservasi Alam (Ditjen PHKA), Departemen
antara lain ialah: kolam resapan, embung Kehutanan. Direktorat Jenderal PHKA telah
resapan, dan drainase porus. mengembangkan 132 Model Desa Konservasi
(MDK) di sekitar 77 Unit Pelaksana Teknis Balai
Pemberdayaan Masyarakat Konservasi Sumberdaya Alam atau Balai Taman
Nasional. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan
Kerusakan lahan dan hutan pada umumnya antara lain pemilihan lokasi dengan pendekatan
terjadi kaibat dari tindakan masyarakat yang pengembangan unit sekolah lapangan di desa-
kurang terarah. Latar belakang munculnya desa yang terletak di wilayah hulu dan dekat
tindakan perusakan hutan dan lahan ialah factor dengan kawasan konservasi. Juga pengem-
ekonomi. bangan rencana aksi dan penggalangan duku-
ngan para pihak dalam implementasi rencana
untuk melindungi potensi sumber daya air yang aksi konservasi.
tersimpan dalam bentuk: mata air, air tanah dan Balai Besar Wilayah Sungai Brantas membentu
air permukaan yang ditampung dalam beberapa MDK dengan pendekatan sebagai berikut:
waduk besar di sepanjang Kali Brantas. a) Pemberdayaan Masyarakat
Ancaman yang terjadi berupa: banyaknya mata b) Keberpihakan Kepada Yang Miskin
air yang mati, berkurangnya debit sungai di c) Desentralisasi
musim kemarau, dan pendangkalan waduk yang d) Partisipatif
e) Keadilan dan Kesetaraan Gender
Berbagai instansi, Lembaga Swadaya Masya- f) Keswadayaan
rakat (LSM), masyarakat sekitar, dan perguruan g) Keterpaduan Program Pembangunan
h) Penguatan Kapasitas Kelembagaan
tinggi telah banyak terlibat dalam berbagai
i) iKegiatan Pemberdayaan Masyarakat yang
kegiatan. Namun karena tingkat keberhasilan
terintegrasi
dinilai masih rendah, maka timbul berbagai j) Pembangunan berkelanjutan
upaya baru. Upaya melibatkan masyarakat
semakin digeser ke upaya pemberdayaan ma- Pengamatan terhadap eksistensi dan kinerja
syarakat, sehingga keberhasilan konservasi juga mdk tersebut menghasilkan beberapa kesim-
diukur dengan peningkatan pendapatan pulan, yaitu:
penduduk setempat. Mayoritas MDK dalam menjalankan aktivitasnya
masih sangat tergantung uluran tangan dari
Kegiatan parsial dalam bentuk proyek per- instansi pembentuknya. Keberadaan MDK
contohan pada akhirnya diperbaiki dengan belum mampu memikat daya tarik warga desa
lain untuk melakukan hal yang sama. Hal ini
8 | Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2016
Kustamar
terjadi karena keberadaan MDK belum mampu tanaman semusim (Gambar 7). Tanaman
meningkatkan kesejahteraan petani secara tegakan berfungsi memperkuat stabilitas lereng
signifikan. dari bahaya longsorr dan bernilai ekonomis
jangka panjang. Sedangkan tanaman semusim
Dana Desa
merupakan sumber pendapatan dalam waktu
Program konservasi selama ini mayoritas relative pendek. Akan tetapi dalam pelaksana-
dikembangkan dengan orientasi perbaikan lahan annya konsep ini sangat sulit direalisasikan,
serta perlindungan mata air dan sungai. karena keduanya membutuhkan jumlah sinar
Pelibatan masyarakat dilakukan dengan member Matahari yang cukup. Dalam menjaga kese-
upah bagi yang telah melakukan aksi di imbangan pertumbuhan kedua jenis tanaman
lapangan. Hal ini berdampak timbulnya kecen- ini, peran petani sangat menentukan. Sehingga,
derungan, bahwa semua pelaku kegiatan yang jika konsep yang digunakan “pemilik lahan
ada merupakan sebuah paket proyek jangka menitipkan tanamanan tegakan untuk ikut
pendek dan sporadis. dirawat petani yang memiliki tanaman
semusim”, kemungkinan besar akan terjaadi
Keterbatasan anggaran menyebabkan kapasitas kegagalan.
program relative kecil, sehingga hanya mampu
sebagai pemantik semangat konservasi tanpa
kekuatan sebagai pemacu dalam perbaikan
ekonomi pelakunya.
Dengan adanya Dana Desa yang jumlahnya
relative besar, serta dikondisikanya penyusunan
RPJMdess maka sebenarnya dipandang sebagai
potensi membangun desa yang arif terhadap
sumber daya alam. Pedoman dalam penyusunan
rencana mengelolaan dana desa, telah ditetap-
kan bahwa perlindungan kelestarian alam meru-
pakan salah satu prioritas. Namun dalam
perjalanannya peran Pemerintah Daerah sebagai Sumber: Cita-citarum
Gambar 7. Konservasi Model Tumpang sari
Pembina belum menujukkan trend yang lebih
memihak kepada kepentingan konservasi.
Program Konservasi Terpadu Kesimpulan

Program Konservasi Terpadu, merupakan paket Pengelolaan SDA belum berhasil dengan baik,
terbaru (2016) bertujuan untuk: hal ini terindikasi dari: makin luasnya lahan kritis,
1) Mitigasi degradasi lahan, erosi, banjir dan dan makin meningkatnya frekuensi kejadian
lain-lain. banjir.
2) Meningkatkan partisipasi dan kesadaran
petani. Konservasi di hulu DAS merupakan kegiatan
3) Menekan laju pertambahan lahan kritis. sangat penting untuk menekan laju erosi
4) Meningkatkan pengetahuan dan keteram- permukaan dan longsor. Material hasil erosi dan
pilan, pendapatan, serta kesejahteraan longsor yang hanyut terbawa dan mengendap di
petani. alur sungai, akan menjadi pemicu bencana
5) Mitigasi pencemaran langsung ke limbah banjir.
pertanian dan peternakan ke dalam sungai.
Konsep kemitraan dengan masyarakat dipan-
Model budidaya tanaman terpadu, yang meng-
dang sangat tepat, sehingga program pem-
kombinasikan antara tanaman tegakkan dan
berdayaan masyarakat harus terus diupayakan.
tanaman semusim, sebenarnya bukanlah konsep
Perbaikan kesejahteraan, terutama peningkatan
baru. Namun dengan skema pembiayaan yang
ekonomi masih menjadi nilai tawar yang sangat
mencapai Rp.5.900.000,- per Ha diharapkan
tinggi untuk menggalang peran aktif masyarakat
dapat membangkitkan kembali gairah konservasi
dalam konservasi lahan dan sumber daya air.
lahan.
Harapan dari konsep yang diusung dalam paket Dengan demikian, masih diperlukan upaya-
konservasi terpadu ialah jalinan saling meleng- upaya yang lebih kuat dan tepat sehingga
kapi antara fungi tanaman tegakan dengan
Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2016| 9
Konservasi Sumber Daya Air di Hulu DAS
terwujud budaya konservasi menjadi bagian dari Debit Sungai. Jurnal Rekayasa. Fakultas Teknik
kegiatan sehari-hari. Sipil, Universitas Jember. 6 (1), pp. 1-15. 2009.
Kustamar, Hirijanto. Peningkatan Peran
Masyarakat Kota Batu Dalam Mitigasi Bencana
Di Hulu DAS Brantas. Naskah disampaikan
Daftar Pustaka dalam “Seminar Nasional Teknik Sumber
Daya Air 2009”, UNJANI-UNPAR-ITENAS-
BPKP. (2015). Petunjuk Pelaksanaan Bimbingan PUSSDA-HATTI. Bandung.
& Konsultasi Pengelolaan Dana Desa. Kustamar. Konservasi Sumberdaya Air di
Cita-Ciatarum (2016). Mempromosikan Konser- Kabupaten Sumba Timur. Naskah disam-
vasi Lahan Terpadu. News, 23 Maret 2016 paikan dalam “Seminar Nasional: Aplikasi
15:11 Teknologi Prasarana Perkotaan 2009”, ITS
Dariah, A., Haryati,U., Budyastoro,T. Surabaya
(2009). Teknologi Konservasi Tanah Mekanik. Kustamar, Yulianti, E. Model Hidrologi DAS ITN-
24 Nopember 2009. http://balittanah. 1, Jurnal Pusair, PULITBANG PU Bandung.
litbang.deptan.go.id/dokumentasi/buku/lahan Vol.5 No.9, pp. 1-15. November 2009.
kering/ berlereng5.pdf Kustamar, Bambang Parianom, Gaguk
Departemen Kehutanan RI. (2011). Pedoman Sukowiyono, dan Tutik Armiati. (2010).
Umum Program Nasional Pemberdayaan Konservasi Sumber Daya Air Berbasis
Masyarakat Mandiri Kehutanan Aliran Sungai, Partisipasi Masyarakat Di Kota Batu Jawa
Direktorat Jenderal Reboisasi Dan Rehabilitasi Timur. Jurnal Dinamika Teknik Sipil. ISSN:
Lahan. Jakarta. 1411-8904; Vol. 10, No.2.
Departemen Kehutanan RI. (2011). Pedoman Kustamar (2013). Konservasi Sumber Daya Air.
Umum Program Nasional Pemberdayaan Dreamlentera. Malang
Masyarakat Mandiri Kehutanan Aliran Sungai, MENTERI DPDTT RI (2015). Permen Nomor 21
Direktorat Jenderal Reboisasi Dan Rehabilitasi Tentang Penetapan Prioritas Penggunaan
Lahan. Jakarta. Dana Desa Tahun 2016
Kompas.Com (2016). Tren Bencana Alam Menteri Keu RI (2016). Permen No,
Meningkat, 10 Februari 2016;15:56 WIB 49/PMK.07/2016 Tentang Tatacara Penge-
Kustamar, Suharto,B., Sumarno, Budikusuma, lolaan, Penyaluran, Penggunaan, Pemantauan
W.; Pengembangan Model Simulasi Peng- dan Evaluasi Dana Desa.
gunaan Lahan Untuk Mengendalikan Fluktuasi

10 | Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2016

Anda mungkin juga menyukai

  • 928-3214-3-PB 2
    928-3214-3-PB 2
    Dokumen7 halaman
    928-3214-3-PB 2
    ShintiaDemanto
    Belum ada peringkat
  • Surat Pernyataan Kesalahan
    Surat Pernyataan Kesalahan
    Dokumen1 halaman
    Surat Pernyataan Kesalahan
    muhamad Aris
    Belum ada peringkat
  • Surat Pernyataan Kesalahan
    Surat Pernyataan Kesalahan
    Dokumen1 halaman
    Surat Pernyataan Kesalahan
    muhamad Aris
    Belum ada peringkat
  • 928-3214-3-PB 2
    928-3214-3-PB 2
    Dokumen7 halaman
    928-3214-3-PB 2
    ShintiaDemanto
    Belum ada peringkat
  • Artikel Ilmiah Riandi
    Artikel Ilmiah Riandi
    Dokumen4 halaman
    Artikel Ilmiah Riandi
    RiandiCP
    Belum ada peringkat
  • 2558 3648 1 PB
    2558 3648 1 PB
    Dokumen8 halaman
    2558 3648 1 PB
    Kconk Jejes
    Belum ada peringkat
  • Tugas Pak Fandi
    Tugas Pak Fandi
    Dokumen5 halaman
    Tugas Pak Fandi
    ShintiaDemanto
    Belum ada peringkat
  • Abort Us
    Abort Us
    Dokumen14 halaman
    Abort Us
    Ika Arrizka Mahmud
    Belum ada peringkat
  • Tugas Pak Fandi
    Tugas Pak Fandi
    Dokumen5 halaman
    Tugas Pak Fandi
    ShintiaDemanto
    Belum ada peringkat
  • Tubes
    Tubes
    Dokumen8 halaman
    Tubes
    ShintiaDemanto
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen3 halaman
    Bab I
    ShintiaDemanto
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen3 halaman
    Bab I
    ShintiaDemanto
    Belum ada peringkat
  • PSDA
    PSDA
    Dokumen13 halaman
    PSDA
    nurhayeti
    Belum ada peringkat
  • Artikel
    Artikel
    Dokumen7 halaman
    Artikel
    ShintiaDemanto
    Belum ada peringkat
  • Bab IV Hasil Dan Pembahasan
    Bab IV Hasil Dan Pembahasan
    Dokumen23 halaman
    Bab IV Hasil Dan Pembahasan
    Taufik Suhendar
    Belum ada peringkat
  • Makalah Malaria
    Makalah Malaria
    Dokumen18 halaman
    Makalah Malaria
    ShintiaDemanto
    Belum ada peringkat
  • 635kespro Remaja
    635kespro Remaja
    Dokumen8 halaman
    635kespro Remaja
    Lisnaini Fajaria
    Belum ada peringkat
  • Dokumenta Si
    Dokumenta Si
    Dokumen3 halaman
    Dokumenta Si
    ShintiaDemanto
    Belum ada peringkat