Abstrak
Konservasi merupakan bagian penting dari pengelolaan sumber daya air, karena sangat berpengaruh
terhadap keberhasilan upaya penyediaan air, dan pengendalian daya rusak air. Kawasan hulu
Daerah Aliran Sungai (DAS) pada umumnya berbukit dengan kemiringan terjal sehingga rawan
longsor serta rentan terjadi erosi permukaan. Dengan elevasi permukaan lahan relatif tinggi, dan
suhu udara yang rendah, serta hujan yang cukup, hulu DAS juga cenderung untuk budidaya sayur.
Tingginya aktivitas olah tanah dalam budidaya tanaman semusim memacu peningkatan laju erosi
permukaan, dan berdampak banjir atau banjir bandang. Bencana banjir di Indonesia dalam kurun
15 tahun terakhir menunjukkan tren yang terus meningkat. Hal ini seiring dengan kondisi ling-
kungan yang sudah mencapai tingkat mengkawatirkan, sedangkan upaya pemulihan belum mampu
mengimbangi laju kerusakannya. Dengan demikian ancaman bencana banjir di wilayah negeri ini
masih akan berlangsung dalam kurun watu yang lama. Oleh karena hal tersebut upaya konservasi di
hulu DAS harus direncanakan dengan cermat, dan komitmen yang kuat serta dukungan anggaran
yang memadai.
SUMBER BR ANTAS
TU LU NGRE JO
Bumiaji SUMBER GOND O
BUL UKER TO
Kota Batu
PUN TE N BUMIAJI
GU NU NGSAR I
PAND ANR EJO
SID OMUL YO
SUMBER EJO
GIR IPU RN O
SON GGOK ERTO
SIS IR
Batu TEM AS
PESAN GGR AHAN NGAGLIK
TOR ON GREJO
BEJI
PEND EM
OR O-ORO OM BO Junrejo MOJ OR EJO
JUN REJO
DAD APREJ O
TL EKUN G
LEGEN DA :
IN S T IT U T T E K N O L O G I N A S IO N A L (I T N ) M A L A N G
LE MBAGA PENELITIAN DA N PENGAB DI AN KEPADA MASYARAKAT (LP2M) Bat as Admin ist rasi : Tingkat Kelereng an :
Program Konservasi Terpadu, merupakan paket Pengelolaan SDA belum berhasil dengan baik,
terbaru (2016) bertujuan untuk: hal ini terindikasi dari: makin luasnya lahan kritis,
1) Mitigasi degradasi lahan, erosi, banjir dan dan makin meningkatnya frekuensi kejadian
lain-lain. banjir.
2) Meningkatkan partisipasi dan kesadaran
petani. Konservasi di hulu DAS merupakan kegiatan
3) Menekan laju pertambahan lahan kritis. sangat penting untuk menekan laju erosi
4) Meningkatkan pengetahuan dan keteram- permukaan dan longsor. Material hasil erosi dan
pilan, pendapatan, serta kesejahteraan longsor yang hanyut terbawa dan mengendap di
petani. alur sungai, akan menjadi pemicu bencana
5) Mitigasi pencemaran langsung ke limbah banjir.
pertanian dan peternakan ke dalam sungai.
Konsep kemitraan dengan masyarakat dipan-
Model budidaya tanaman terpadu, yang meng-
dang sangat tepat, sehingga program pem-
kombinasikan antara tanaman tegakkan dan
berdayaan masyarakat harus terus diupayakan.
tanaman semusim, sebenarnya bukanlah konsep
Perbaikan kesejahteraan, terutama peningkatan
baru. Namun dengan skema pembiayaan yang
ekonomi masih menjadi nilai tawar yang sangat
mencapai Rp.5.900.000,- per Ha diharapkan
tinggi untuk menggalang peran aktif masyarakat
dapat membangkitkan kembali gairah konservasi
dalam konservasi lahan dan sumber daya air.
lahan.
Harapan dari konsep yang diusung dalam paket Dengan demikian, masih diperlukan upaya-
konservasi terpadu ialah jalinan saling meleng- upaya yang lebih kuat dan tepat sehingga
kapi antara fungi tanaman tegakan dengan
Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2016| 9
Konservasi Sumber Daya Air di Hulu DAS
terwujud budaya konservasi menjadi bagian dari Debit Sungai. Jurnal Rekayasa. Fakultas Teknik
kegiatan sehari-hari. Sipil, Universitas Jember. 6 (1), pp. 1-15. 2009.
Kustamar, Hirijanto. Peningkatan Peran
Masyarakat Kota Batu Dalam Mitigasi Bencana
Di Hulu DAS Brantas. Naskah disampaikan
Daftar Pustaka dalam “Seminar Nasional Teknik Sumber
Daya Air 2009”, UNJANI-UNPAR-ITENAS-
BPKP. (2015). Petunjuk Pelaksanaan Bimbingan PUSSDA-HATTI. Bandung.
& Konsultasi Pengelolaan Dana Desa. Kustamar. Konservasi Sumberdaya Air di
Cita-Ciatarum (2016). Mempromosikan Konser- Kabupaten Sumba Timur. Naskah disam-
vasi Lahan Terpadu. News, 23 Maret 2016 paikan dalam “Seminar Nasional: Aplikasi
15:11 Teknologi Prasarana Perkotaan 2009”, ITS
Dariah, A., Haryati,U., Budyastoro,T. Surabaya
(2009). Teknologi Konservasi Tanah Mekanik. Kustamar, Yulianti, E. Model Hidrologi DAS ITN-
24 Nopember 2009. http://balittanah. 1, Jurnal Pusair, PULITBANG PU Bandung.
litbang.deptan.go.id/dokumentasi/buku/lahan Vol.5 No.9, pp. 1-15. November 2009.
kering/ berlereng5.pdf Kustamar, Bambang Parianom, Gaguk
Departemen Kehutanan RI. (2011). Pedoman Sukowiyono, dan Tutik Armiati. (2010).
Umum Program Nasional Pemberdayaan Konservasi Sumber Daya Air Berbasis
Masyarakat Mandiri Kehutanan Aliran Sungai, Partisipasi Masyarakat Di Kota Batu Jawa
Direktorat Jenderal Reboisasi Dan Rehabilitasi Timur. Jurnal Dinamika Teknik Sipil. ISSN:
Lahan. Jakarta. 1411-8904; Vol. 10, No.2.
Departemen Kehutanan RI. (2011). Pedoman Kustamar (2013). Konservasi Sumber Daya Air.
Umum Program Nasional Pemberdayaan Dreamlentera. Malang
Masyarakat Mandiri Kehutanan Aliran Sungai, MENTERI DPDTT RI (2015). Permen Nomor 21
Direktorat Jenderal Reboisasi Dan Rehabilitasi Tentang Penetapan Prioritas Penggunaan
Lahan. Jakarta. Dana Desa Tahun 2016
Kompas.Com (2016). Tren Bencana Alam Menteri Keu RI (2016). Permen No,
Meningkat, 10 Februari 2016;15:56 WIB 49/PMK.07/2016 Tentang Tatacara Penge-
Kustamar, Suharto,B., Sumarno, Budikusuma, lolaan, Penyaluran, Penggunaan, Pemantauan
W.; Pengembangan Model Simulasi Peng- dan Evaluasi Dana Desa.
gunaan Lahan Untuk Mengendalikan Fluktuasi