Bagas Lapres Hydrant
Bagas Lapres Hydrant
Gambar 4.3 operator selang sudah siap di tempat untuk selanjutnya bersiap untuk
mengoperasikan air
4. Ketua regu memberi aba-aba kepada operator hydrant untuk menyalakan hydrant
Gambar 4.5 Nozzle man sedang memancarkan mozzle dengan pancaran spray
4. Ketua regu memberi aba-aba kepada operator hydrant untuk mematikan hydrant
Dokumentasi kegiatan praktikum hidran oleh kelompok 3 dapat dilihat pada link berikut ini :
https://drive.google.com/file/d/11PL2MI679KGo_yTAzq0bPHdNVsYHY5QH/view?
usp=drivesdk
https://drive.google.com/file/d/13LsdaY0adh3VztLoGEZzAJu6cybsBS7v/view?
4.2 Analisa dan Pembahasan
usp=drivesdk
https://drive.google.com/file/d/1SWStkpwXXNWBNS3AQUVfP2mGx40pAseq/view
Hidran dapat digunakan untuk memadamkan api pada tahap awal (munculnya api) hingga
?usp=drivesdk
puncak kebakaran. Namun pada tahap awal kebakaran kita dapat menggunakan APAR untuk
memadamkan apai secara cepat dan efisien. Praktikum penggunaan hidran ini menggunakan
sistem hidran basah, yaitu sistem hidran terdapat air pada pipa yang menghubungkan resevoir
dengan hidran. Petugas pemadam kebakaran harus menjaga komunikasi ketika menggunakan
hidran untuk menghindari hal-hal yang diinginkan. Oleh karena itu, sebelum melakukan
pemadaman kebakaran sebaiknya dilakukan pembagian tugas (sepeti menjadi kepala regu,
operator hidran, helper, dan nozzle man) dan pengecekan kelengkapan alat yang akan
digunakan.
Ketika menggelar selang, sebaiknya kita menghindari gerakan menyeret untuk menghidari
sobek pada permukaan selang kebakaran yang dapat menimbulkan kebocoran pada selang
kebakaran ketika digunkan. Untuk menghindari gerakan menyeret tersebut, dianjurkan
menggunakan pengemasan selang dengan cara roll tunggal. Dalam praktikum ini kita
menggunakan 2 tipe pancaran, yaitu tipe pancaran jet dan tipe pancaran spray. Untuk
menghasilkan tipe pancaran tersebut kita membutuhkan nozzle tipe jet dan nozzle tipe campuran
(pancaran dapat diatur menjadi pancaran jet dan pancaran spray). Tipe pancaran jet digunakan
untuk memadamkan langsung menuju sumber api yang tidak dapat dijangkau selang. Tipe
pancaran ini bergerak lurus ke depan. Sedangkan tipe pancaran spray digunakan pemadam
untuk melindungi pemadam dari radiasi panas api ketika memasuki bangunan yang terbakar.
Pancaran spray ini akan mendinginkan suhu disekitar pemadam sehingga mereka tidak terlalu
merasakan panas api kebakaran disekitarnya. Petugas pemadam kebakaran harus menjaga
komunikasi yang baik antara petugas satu dengan yang lainnya untuk menghindari
misscomunication yang dapat membahayakan petugas kebakaran. Setelah melakukan pemadaman
kebakaran, harus dilakukan pengecekan dan pengemasan terdapat alat-alat yang digunakan untuk
menghindari rusaknya peralatan. Air sisa yang terdapat pada selang pemadam kebakaran harus
dikeluarkan agar tidak merusak selang. Setelah itu dilakukan pengemasan selang kebakaran
dengan baik agar peralatan hydrant system dapat memilki umur yang lama.
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang diberikan setelah praktikum yaitu :
a. Menjalin komunikasi dengan baik kepada semua team agar tidak terjadi
misscommunication
b. Kondisi peralatan, angin, pengaturan tekanan air, dan permukaan tanah dapat
mempengaruhi kualitas pancaran air dalam memadamkan kebakaran.
c. Melakukan pengecekan kelengkapan peralatan dan pengemasan yang baik sesuai prosedur.
5.2 Saran
Adapun saran yang diberikan sebagai berikut :
a. Pembagian tugas harus jelas
b. Selang dalam kondisi baik dan tidak bocor
c. Perlengkapan harus dicek baik sebelum maupun sesudah praktikum
DAFTAR PUSTAKA