Anda di halaman 1dari 9

BAB 4

ANALISA DAN PEMBAHASAN

4.1 Prosedur praktikum yang telah dilakukan


1. Pemberitahuan adanya kebakaran
2. Membuat barisan dan membuat laporan bahwa siap untuk memadamkan kebakaran

Gambar 4.2 Baris dan laporan


3. Mempersiapkan perlengkapan dan berlari sesuai dengan tugas masing-masing

Gambar 4.3 operator selang sudah siap di tempat untuk selanjutnya bersiap untuk
mengoperasikan air
4. Ketua regu memberi aba-aba kepada operator hydrant untuk menyalakan hydrant

Gambar 4.4 Intruksi menyalakan hydrant


1. Nozzle man sedang mengatur nozzle dengan pancaran dalam keadaan spray

Gambar 4.5 Nozzle man sedang memancarkan mozzle dengan pancaran spray

2. Menaikkan tekanan dan pancaran dalam keadaan jet

Gambar 4.5 Nozzle dalam keadaan jet


3. Ketua regu menginstruksikan untuk menurunkan tekanan dan mundur

Gambar 4.6 Instruksi aba – aba “Turunkan Tekanan” dan mundur

4. Ketua regu memberi aba-aba kepada operator hydrant untuk mematikan hydrant

Gambar 4.7 Intruksi untuk mematikan hydrant


5. Membuat barisan dan membuat laporan bahwa api telah dipadamkan

Gambar 4.8 Baris dan laporan


6. Merapikan kembali perlengkapan yang telah digunakan

Gambar 4.10 Menggulung selang

Dokumentasi kegiatan praktikum hidran oleh kelompok 3 dapat dilihat pada link berikut ini :

https://drive.google.com/file/d/11PL2MI679KGo_yTAzq0bPHdNVsYHY5QH/view?
usp=drivesdk
https://drive.google.com/file/d/13LsdaY0adh3VztLoGEZzAJu6cybsBS7v/view?
4.2 Analisa dan Pembahasan
usp=drivesdk
https://drive.google.com/file/d/1SWStkpwXXNWBNS3AQUVfP2mGx40pAseq/view
Hidran dapat digunakan untuk memadamkan api pada tahap awal (munculnya api) hingga
?usp=drivesdk
puncak kebakaran. Namun pada tahap awal kebakaran kita dapat menggunakan APAR untuk
memadamkan apai secara cepat dan efisien. Praktikum penggunaan hidran ini menggunakan
sistem hidran basah, yaitu sistem hidran terdapat air pada pipa yang menghubungkan resevoir
dengan hidran. Petugas pemadam kebakaran harus menjaga komunikasi ketika menggunakan
hidran untuk menghindari hal-hal yang diinginkan. Oleh karena itu, sebelum melakukan
pemadaman kebakaran sebaiknya dilakukan pembagian tugas (sepeti menjadi kepala regu,
operator hidran, helper, dan nozzle man) dan pengecekan kelengkapan alat yang akan
digunakan.
Ketika menggelar selang, sebaiknya kita menghindari gerakan menyeret untuk menghidari
sobek pada permukaan selang kebakaran yang dapat menimbulkan kebocoran pada selang
kebakaran ketika digunkan. Untuk menghindari gerakan menyeret tersebut, dianjurkan
menggunakan pengemasan selang dengan cara roll tunggal. Dalam praktikum ini kita
menggunakan 2 tipe pancaran, yaitu tipe pancaran jet dan tipe pancaran spray. Untuk
menghasilkan tipe pancaran tersebut kita membutuhkan nozzle tipe jet dan nozzle tipe campuran
(pancaran dapat diatur menjadi pancaran jet dan pancaran spray). Tipe pancaran jet digunakan
untuk memadamkan langsung menuju sumber api yang tidak dapat dijangkau selang. Tipe
pancaran ini bergerak lurus ke depan. Sedangkan tipe pancaran spray digunakan pemadam
untuk melindungi pemadam dari radiasi panas api ketika memasuki bangunan yang terbakar.
Pancaran spray ini akan mendinginkan suhu disekitar pemadam sehingga mereka tidak terlalu
merasakan panas api kebakaran disekitarnya. Petugas pemadam kebakaran harus menjaga
komunikasi yang baik antara petugas satu dengan yang lainnya untuk menghindari
misscomunication yang dapat membahayakan petugas kebakaran. Setelah melakukan pemadaman
kebakaran, harus dilakukan pengecekan dan pengemasan terdapat alat-alat yang digunakan untuk
menghindari rusaknya peralatan. Air sisa yang terdapat pada selang pemadam kebakaran harus
dikeluarkan agar tidak merusak selang. Setelah itu dilakukan pengemasan selang kebakaran
dengan baik agar peralatan hydrant system dapat memilki umur yang lama.
BAB 5
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang diberikan setelah praktikum yaitu :
a. Menjalin komunikasi dengan baik kepada semua team agar tidak terjadi
misscommunication
b. Kondisi peralatan, angin, pengaturan tekanan air, dan permukaan tanah dapat
mempengaruhi kualitas pancaran air dalam memadamkan kebakaran.
c. Melakukan pengecekan kelengkapan peralatan dan pengemasan yang baik sesuai prosedur.

5.2 Saran
Adapun saran yang diberikan sebagai berikut :
a. Pembagian tugas harus jelas
b. Selang dalam kondisi baik dan tidak bocor
c. Perlengkapan harus dicek baik sebelum maupun sesudah praktikum
DAFTAR PUSTAKA

Departemen Tenaga Kerja.1996.Training Material K3 Bidang Penanggulangan


Kebakaran

Handoko, Lukman.2013.Modul Praktikum Sistem Pencegahan dan Penanggulangan


Kebakaran.Surabaya : Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya.

Pencegahan dan penanggulangan kebakaran ( 1998 ), Petrokimia Gresik

Anda mungkin juga menyukai