Anda di halaman 1dari 10

PERBEDAAN JUMLAH RAKAAT SHALAT TARAWIH DAN

SOLUSINYA

Guna Memenuhi Tugas

Mata Kuliah: Fiqih Ibadah

Dosen Pengampu: Dr.H.Yasin M.Ag

Disusun Oleh :

1. Elvira Irfadian Nuril Ulya (1820110013)

2. Ulin Najah (1820110014)

3. Muchammad Busrol Karim (1820110015)

4. Sahrul Sidiq (1820110016)

PROGRAM STUDI AHWAL SYAKHSHIYYAH

FAKULTAS SYARIAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS

TAHUN 2019

1
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam kehidupan bermasyarakat banyak problem yang kita temukan salah satunya
adalah mengenai perbedaan jumlah rakaat shalat tarawih. Dalam hal ini, banyak perbedaan
pendapat antara madzhab satu dengan madzhab yang lain.

Mayoritas masyarakat fanatik dengan madzhab mereka sendiri dan menganggap


madzhab yang lain salah. Dalam makalah ini, kami mengkaji tentang perbedaan jumlah
rakaat shalat tarawih dari mulai zaman Nabi saw, sahabat, madzhab Syafi’i, Hanafi, Maliki,
Hambali, dan pendapat para ulama’.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari shalat tarawih ?

2. Berapa jumlah rakaat shalat tarawih ? dan solusinya !

3. Apa Fadhilah shalat tarawih ?

C. Tujuan Penulisan

1. untuk mengetahui pengertian dari shalat tarawih.

2. untuk mengetahui jumlah rakaat shalat tarawih dan solusinya.

3. untuk mengetahui fadhilah shalat tarawih.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Shalat Tarawih

Shalat tarawih artinya shalat bersenang-senang. Adapun waktunya pelaksanaanya


ialah dalam bulan ramadhan tiap-tiap tahun sesudah mengerjakan shalat isya’. Shalat tarawih
sangat dianjurkan oleh agama Islam karena memiliki banyak keutamaan. Bahkan tarawih
merupakan ibadah yang paling utama pada malam hari bulan ramadhan. Hukum
melaksanakan shalat tarawih yaitu sunnah mu’akad. Rasulullah SAW bersabda :

‫من قام رمضان ايمانا واحتساباغفرله‬: ‫قال‬.‫م‬.‫ ان رسول للا ص‬.‫ع‬.‫عن ابى هر يرة ر‬
)‫ماتقدم من ذ نبه (رواهالبخارى ومسلم‬

Artinya :

“ Dari Abu Hurairah, bahwasannya Rasulullah pernah bersabda,”barang siapa yang


mengerjakan ibadah di bulan ramadhan dengan beriman dan hanya mengharapkan keridaan
Allah, maka Allah akan mengampuni dosanya yang telah lalu.’’ (H.R. Bukhari dan Muslim)1

Dalam hadis dari Asiyah ditambahkan, menurut riwayat Bukhari dan Muslim,
Rasulullah SAW bersabda, “sesungguhnya tidak tersembunyi diataskan tempatmu dimasjid
itu ( karena Rasulullah tidak datang), tetapi aku khawatir, kalau shalat ini diwajibkan oleh
Allah nanti diatasmu, sehingga kamu lemah mengerjakannya.”

Sebaik-baiknya shalat tarawih itu dikerjakan dengan berjamaah, sebagaimana disebutkan


dalam hadis :

‫ كان على بن ابى طالب يأمرهم بقيام شهر رمضان ويجعل‬: ‫قال‬.‫ع‬.‫عن عرفجة الثقفى ر‬
)‫للرجال اماماوللنساء فكنت اناامام النساء (رواه البيهقى‬

Artinya :

1
Ibnu Mas’ud dan Zainal Abidin S, Fiqih Madzhab syafi’i(Bandung:CV Pustaka Setia,2000),hlm.413.

3
“dari Arfajah Atstaqfi R.A ia berkata, ‘Ali bin Abi Thalib pernah menyuruh mereka
mengerjakan shalat tarawih dibulan ramadhan, dan diangkatnya seorang laki-laki sebagai
imam bagi kami, dan aku (Arfajah) diangkat menjadi imam bagi perempuan.”2

B. Jumlah Rakaat Shalat Tarawih

Jamaah meriwayatkan dari ‘aisyah r.a:

‫أن النبى صلى للا عليه وسلم ما كان يزيد في رمضان ولفى غيره على إحدى عشرة ركعة‬

“bahwa nabi SAW. Tidak pernah menambah sholat sunahnya pada waktu malam,baik dalam
ramadhan maupun lainnya lebih dari 11 rakaat.”

Ibnu khuzaimah dan ibnu hibban meriwayatkan dalam kedua kitab shohinya dari jabir:

. ‫ ثم انتظروه فى القا بلة فلم يخرج إليهم‬, ‫أنه صلى ّللا عليه وسلم صلى بهم ثمانى ركعات والوتر‬

“Bahwa rosulullah SAW. Bersolat dengan orang banyak 8 rakaat kemudian berwitir. Pada
malam berikutnya mereka menunggu-nunggu, tetapi beliau tidak muncul.”

Di riwayatkan pula oleh Abu ya’la dan tabrani dengan snad hasan dari jabir :

‫جآءأبى بن كعب إلى رسول للا صلى للا عليه وسلم فقال يارسول للا إنه كان منى الليلة‬
‫ إنالنقرأالقرآن‬: ‫ نسوة في دارى قلن‬: ‫ قال‬. ‫ وما ذاك ياأبى‬: ‫ قال‬, ‫ يعني فى رمضان‬, ‫شئ‬
‫ فكا نت سنة الرضا ولم يقل شيئا‬, ‫فتصلى بصلتكا؟ فصليت بهن ثما نى ركعات وأوترت‬

“ubai bin ka’ab datang kepada rasulullah dan berkata: ‘ya rasulullah , semalam terjadi
sesuatu denganku. Ini terjadi didalam bulan ramadhan. Beliau bertanya:’kejadian apa itu
wahai ubai’? ia menjawab:’ ada beberapa orang wanita dirumahku, kata mereka: kami tidak
dapat memebaca al-qur’an, oleh sebab itu kami hendak bershalat dengan makmum3
denganmu saja. Saya lalu bershalat dengan mereka itu sebanyak delapan rakaat kemudian
berwitir’. Tampak keridloan beliau rasulullah saw. Itu dan tidak mengucapkan sepatah
katapun.

2
Ibid,hlm.415.
3
Sayyid Sabiq,Fikih Sunnah 2(Bandung:PT Alma’arif:1976),hlm.75.

4
Demikian sunnah yang didapatkan dari nabi saw. Dan selain ini tidak ada sama sekali. Tetapi
suatu kenyataan pula bahwa pada masa umar ,utsman dan ali, orang-orang mengerjakan
shalat dua puluh rakaat dalam malam bulan ramadhan.

Demikian ini adalah pendapat jumhur ulama’ ahli fiqih dari golongan hanafi, hambali dan
daud.turmudzi berkata bahwa sebagian ahli fiqih sependapat dengan apa yang diriwayatkan
dari umar, ali dan sahabat nabi yang lain. Yakni dua puluh rakaat imam syafi’i juga
sependapat dengan dua puluh rakaat. Beliau pernah berkata:’ saya mendapatkan orang-orang
dimakkah shalat dua puluh rakaat.’

Sebagian ulama’ lagi berpendapat bahwa yang disunnahkan nabi itu adalah sebelas rakaat
dengan serakaat witir, sedang yang selebihnya adalah mustahab.

Kamal bin hamman berkata:’ melihat dalilnya, yang masnun dari dua puluh rakaat itu
hanyalah jumlah yang lazim oleh nabi saw. Lalu ditinggalkannya karena khawatir dianggap
sebgai shalat wajib. Jadi, yang selebihnya adalah mustahab.’

Adapun yang sudah jelas bahwa yang biasanya dikerjakan oleh nabi saw. Itu ialah sebelas
rakaat termasuk witirnya, sebagaimana yang tercantum dalam kedua shahih bukhori dan
muslim.kalau demikian, maka yang masnun menurut istilah syech-syech kita adalah delapan
rakaat itu, sedang yang dua belas adalah mustahab.4

Adapun tentang salat tarawih itu bermacam-macam. Menurut madzhab imam Syafi’i
dan Hanafi beserta sahabt-sahabtnya, jumlah rakaat shalat tarawih adalah 20 rakaat, dengan
10 kali salam diluar witir. Jadi, setiap dua rakaat mengucap satu kali salam, dan tiap-tiap 4
rakaat merupakan 1 kali tarawih. Dengan demikian, jumlah tarawih dalam 20 rakaat itu ialah
5 kali tarawih.

Menurut madzhab imam Maliki, jumlah rakaat salat tarwih adalah 36 rakaat, dengan 9
kali tarawih, selain witir. Pada zaman Nabi SAW salat tarawih dinamakan Qiam ramadhan,
artinya mendirikan ibadah dalam bulan ramadhan. Kemudian pada masa sepenggal Nabi,
salat itu dinamakan tarawih karena orang-orang Makkah mengerjakan salat tarawih bila
mereka telah salat empat rakaat dengan dua salam.

4
Ibid,hlm.76.

5
Setelah itu, mereka bersenang-senang dengan mengelilingi Ka’bah sambil membaca
tasbih dan takbir. Oleh sebab itu, salat ini dinamakan salat tarawih, artinya salat bersenang-
senang.

Dalam hadis-hadis Nabi tidaklah terdapat kata-kata tarawih, melainkan yang kata
“Qiam ramadhan”, artinya mendirikan Ibadah bulan ramadhan.5

Mengenai bacaan pada shalat tarawih itu tidak terdapat sesuatu yang terdpat dari
Nabi SAW. Ada suatu keterangan bahwa orang-orang salaf dahulu memebaca sebanyak dua
ratus ayat.

Merekan bersandar pada tongkat karena sangat lamanya berdiri. Pulangnya ialah pada
waktu hampir fajar menyingsing dan karena itu mereka bergegas-gegas membangunkan
pelayan mereka agar segera menyiapkan makanan, sebab takut kesiangan. Ada juga yang
membaca surat Al-baqarah hingga selesai dalam delapan rekaat dan kalau surat itu dibaca
dalam dua6 belas rakaat maka itu dianggap ringan.

Ibnu Qudamah berkata : “ Iman Ahmad berkata hendaklah dibaca yang ringan saja
waktu bershalat dengan orang-orang banyak dalam bulan ramadhan, jangan sekali diberat-
beratkan, lebih-lebih dalam waktu malam yang pendek (musim panas).”

Al-Qadli berkata: “ tidak baik kalau bacaan Al-qur’an itu kurang dari sekali
khatam dalam satu bulan, agar dapat didengar seluruh ayat-ayatnya, tetapi tidak baik pula
melebihi sekali khatam, karena khawatir dirasakan terlampau berat oleh makmum yang ada
dibelakang. Sekiranya, dapat mengukur keadaan orang-orang banyak maka hal itu lebih
utama. Tetapi sekiranya semua orang sepakat agar surat itu lebih dipanjangkan, maka lebih
utama lagi, sebagaimana yang diriwayatkan oleh Abu Dzar, katanya :

‫وكان‬, ‫قمنامح النبى صلى للا عليه وسلم حتى خشينا أن يفوتناألفلح يعنى السحور‬
‫القارئ يقرأبالمائتين‬

“ Kami bershalat dengan Nabi SAW. Samapai takut telat sahur. Pada waktu itu imam
membaca sampai dua ratus ayat.”7

5
Ibnu Mas’ud dan Zainal Abidin S, Fiqih Madzhab syafi’i(Bandung:CV Pustaka Setia,2000),hlm.416.
6
Sayyid Sabiq,Fikih Sunnah 2(Bandung:PT Alma’arif:1976),hlm.77.
7
Ibid,hlm.78.

6
C. Fadhilah Shalat Tarawih

1. hadits abu hurairah r.a “barang siapa melakukan qiyam (lail) pada bulan ramadhan, karena
iman dan mencari pahala maka diampuni untuknya apa yang telah lalu dari dosanya.”

Maksud qiyam ramadhan, secara khusus, menurut imam nawawi adalah shalat tarawih.
Hadis ini memeberi tahukan, bahwa shalat tarawih itu bisa mendatangkan maghfiroh dan bisa
menggugurkan semua dosa. Tetapi dengan syarat karena iman:memebenarkan pahala-pahala
yang dijanjikan oleh Allah dan mecari pahala tersebut dari allah bukan karena riya’ atau
sekedar adat kebiasaan.

2. hadis abdurrahman bin auf r.a “sesungguhnya ramadhan adalah bulan dimana allah
mewajibkan puasanya, dan sesungguhnya aku mensunnahkan qiyamnya untuk orang-orang
islam. Maka, barang siapa berpuasa ramadhan dan qiyam ramadhan karena iman dan mencari
pahala, maka ia pasti keluar dari dosa-dosanya sebagaimana pada hari ia dilahirkan oleh
ibunya. (H.R Ahmad, Ibnu majjah.al bazzar , abu ya’la dan abdur rozzaq meriwayatkannya
dari abu hurairah)

3. hadis abu Dzar r.a “ barang siapa qiyamullail bersama imam samapai ia selesai, maka
ditulis untuknya pahala qiyam satu malam penuh.” (H.R Ahmad, abu daud, tirmidzi, ibnu
majjah, nasa’i, dan lai-lain, hadis shahih.8

D. Solusi

Dari beberapa pendapat diatas kelompok kami menyimpulkan bahwa shalat tarawih
bisa dilaksanakan dengan jumlah dua puluh rakaat dan bisa juga sebelas rakaat tergantung
dengan kemampuan individu masing- masing (nafsi- nafsi) . untuk yang dua puluh rakaat
biasanya dilakukan oleh mayoritas masyarakat islam yang ada di Indonesia. Hal ini
dikarenakan untuk mengimbangi lamanya bacaan shalat tarawih sebelas rakaat di Makkah.
Tetapi, yang paling utama adalah kekhusyu’an individu masing-masing dalam beribadah
shalat tarawih.

8
https://almanhaj.or.id/3150-shalat-tarawih-nabi-shallallahu-alaihi-wa-sallam-dan-salafush-shalih.html , pada
tanggal 16 Maret 2019 pukul 14.30 .

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Shalat tarawih artinya shalat bersenang-senang. Adapun waktunya pelaksanaanya


ialah dalam bulan ramadhan tiap-tiap tahun sesudah mengerjakan shalat isya’. Shalat tarawih
sangat dianjurkan oleh agama Islam karena memiliki banyak keutamaan. Bahkan tarawih
merupakan ibadah yang paling utama pada malam hari bulan ramadhan. Hukum
melaksanakan shalat tarawih yaitu sunnah mu’akad.

Demikian ini adalah pendapat jumhur ulama’ ahli fiqih dari golongan hanafi, hambali
dan daud.turmudzi berkata bahwa sebagian ahli fiqih sependapat dengan apa yang
diriwayatkan dari umar, ali dan sahabat nabi yang lain Yakni dua puluh rakaat. Adapun
tentang salat tarawih itu bermacam-macam. Menurut madzhab imam Syafi’i dan Hanafi
beserta sahabt-sahabtnya, jumlah rakaat shalat tarawih adalah 20 rakaat, dengan 10 kali salam
diluar witir. Jadi, setiap dua rakaat mengucap satu kali salam, dan tiap-tiap 4 rakaat
merupakan 1 kali tarawih. Dengan demikian, jumlah tarawih dalam 20 rakaat itu ialah 5 kali
tarawih.

Menurut madzhab imam Maliki, jumlah rakaat salat tarwih adalah 36 rakaat, dengan 9
kali tarawih, selain witir. Pada zaman Nabi SAW salat tarawih dinamakan Qiam ramadhan,
artinya mendirikan ibadah dalam bulan ramadhan. Kemudian pada masa sepenggal Nabi,
salat itu dinamakan tarawih karena orang-orang Makkah mengerjakan salat tarawih bila
mereka telah salat empat rakaat dengan dua salam. Setelah itu, mereka bersenang-senang
dengan mengelilingi Ka’bah sambil membaca tasbih dan takbir. Oleh sebab itu, salat ini
dinamakan salat tarawih, artinya salat bersenang-senang.

B. Saran
Demikian makalah yang dapat kami buat. Kami menyadari bahwa makalah yang kami
susun ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
konstruktif dari pembaca demi lebih baiknya penulisan makalah yang selanjutnya. Semoga
makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua.

8
DAFTAR PUSTAKA

Mas’ud Ibnu, dan S Abidin Zaenal.2000.Fiqih Madzhab Syafi’i.Bandung:CV Pustaka Setia.

Sabiq Sayyid.1976.Fikih Sunnah 2.Bandung: PT Alma’arif.

https://almanhaj.or.id/3150-shalat-tarawih-nabi-shallallahu-alaihi-wa-sallam-dan-salafush-
shalih.html (diakses 16 Maret 2019)

9
PERTANYAAN

1. Febylia (1820110002)

Apa yang dimaksud shalat bersenang-senang?

2. Ella (1820110003)

Kenapa do’a qunut dilakukan di pertengahan bulan ramadhan? Kenapa tidak di awal sampai
akhir bulan ramadhan?

3. Akbar Yusuf (1820110034)

Jelaskan apa yang dimaksud masnun dan mustahab ?

4. Ulin Nuha (1820110021)

Apakah shalat tarawih bisa dilaksanakan dengan tidak berjamaah?

10

Anda mungkin juga menyukai