DATA PRIBADI
RIWAYAT PENDIDIKAN
FORMAL
PRESTASI
PENGALAMAN KEPANITIAAN
PENGALAMAN ORGANISASI
PENGALAMAN KERJA
KEAHLIAN KHUSUS
Keahlian
English (IELTS 7.5 per 2018)
Keyboard (Novice)
4
Bismillaahirrahmaanirrahiim...
Lebih jauh tentang saya...
TENTANG SAYA
Mie Ayam Bakso; Kwetiaw Kuah; Mie Aceh Tumis
Makanan favorit
KELUARGA SAYA
Ayah saya lahir di Kuningan pada 1968. Beliau merupakan anak ketiga dari enam
bersaudara dan menyelesaikan studi di Institut Pertanian Bogor pada 1992, beberapa bulan
sebelum menikah dengan ibu saya.
Ayah Ayah dibesarkan di lingkungan keluarga guru yang sederhana dan sedari kecil sudah
ditempa untuk terbiasa hidup mandiri. Keluarga Ayah memiliki karakter keras dan
cenderung dominan. Mereka memiliki level keberanian dan kepercayaan diri yang tinggi.
Ayah saya orangnya enerjik, gesit, dan kemampuan analisanya tajam. Beliau selalu
menekankan kepada saya untuk selalu peka terhadap lingkungan karena hal sepele dapat
menjadi awal kejatuhan seseorang. “The devil is in the detail.”
Saya senantiasa dipacu untuk memberikan yang terbaik dalam setiap kegiatan saya,
terutama di bidang akademik. Beliau ingin saya bisa melampaui apa yang sudah beliau
capai, dalam segala aspek positif (terutama nafkah material). Bukan suatu hal yang mudah
dilakukan karena Ayah saya adalah seorang sales engineer yang sangat sukses pada
masanya di Bandung, sebelum berhenti pada tahun 2012.
Sejak 2012, Ayah saya tinggal di Kuningan sambil mengelola asetnya di sana (sawah,
kebun, dan bangunan). Penghasilanya tidak sebesar dulu, akan tetapi hal itu tidak
membuat Ayah saya patah semangat dalam menjalani hari-harinya. Beliau selalu optimis,
dan sumber optimisme tersebut ada pada istri dan anak-anaknya.
5
Ibu saya lahir di Kuningan pada 1969. Beliau merupakan anak kedua dari empat
bersaudara dan menyelesaikan studi di Institut Keguruan dan Ilmu Pengetahuan Jakarta
pada 1990.
Sehari-hari, Ibu saya mengajar mata pelajaran Kimia di SMAN 1 Jalaksana, Kabupaten
Kuningan. Beliau adalah orang yang paling mengerti jalan pikiran seorang pelajar nan
ambisius sampai akhirnya saya dapat menyelesaikan studi sekolah menengah atas dalam
waktu dua tahun (akselerasi).
Ibu saya cenderung lebih kalem dalam bersikap terhadap anak-anaknya. Beliau sangat
penyabar dan cerdas dalam mengelola rumah tangga. Prinsip yang selalu Ibu saya
Ibu
tekankan adalah, jangan sampai kita berhutang budi kepada orang lain apabila hal tersebut
membuat harga diri kita terinjak-injak. She is one prideful mother of guns.
Saya sudah terbiasa diajak Ibu ke tempat beliau mengajar sedari saya balita. Mungkin itu
salah satu faktor kenapa saya selalu ingin sekali menjadi seorang pelajar yang baik. Ibu
pula yang mengerti keinginan saya untuk sekolah tinggi dan menjadi tenaga pengajar di
perguruan tinggi merupakan hal yang mulia.
Ibu merupakan pelengkap yang sempurna buat Ayah. Pun, saya berharap calon istri saya
nantinya bisa menjadi pelengkap bagi saya yang selalu berapi-api dengan ambisi yang
penuh idealism-nya.
Adik laki-laki saya, Ilham Basyar Ramadhan, lahir pada tahun 1998 di Kuningan. Pada
hari dia lahir, Ayah sedang dinas di Bandung. Saya dan Kakek yang menunggui Ibu ketika
Adik Laki-laki proses kelahiran Ilham.
Ilham tumbuh menjadi anak yang enerjik, gesit, dan pandai bergaul. Orang-orang bilang
wajah kami mirip. Tapi menurut saya, paras Ilham lebih dominan mirip dengan Ibu. He is
the most stylish person among the siblings.
Adik perempuan saya, Raisya Ridha Rahma, lahir di Bandung pada 2002. Dia satu-
satunya anak perempuan di keluarga kami, dan satu-satunya anggota yang lahir di luar
wilayah Kabupaten Kuningan.
Situasi keluarga kami pada saat Raisya lahir memang sedang dilimpahi rejeki yang amat,
sangat berlebih. Bisa dibilang, sejak kecil hidupnya sudah lebih dimanjakan secara materi
Adik Perempuan daripada masa kecil saya dan Ilham dahulu. Satu-satunya masalah yang harus dia
tanggung adalah fenotipe dominan Ayah saya. She looks like the woman version of my
father.
Saat ini Raisya sedang menyelesaikan studinya di SMAN 2 Kab. Kuningan. Semoga
prestasi akademiknya bisa mendongkrak kepercayaan dirinya kelak. Being a smart
woman is essential since ever.
Insya Allah sholat fardhu lima waktu tidak pernah terlewatkan, walaupun tingkat
kepresisian tepat waktu, berjamaah, dan di masjid masih harus diperbaiki secara radikal.
Sholat
Sholat sunnah yang rutin saya kerjakan adalah sholat Dhuha.
Ketika SMP dan SMA, saya tilawah setiap hari selepas Maghrib. Intensitasnya sempat
berkurang selama studi di ITB, kemudian meningkat lagi saat studi di Swedia.
Tilawah
Sejak mulai bekerja, intensitas tilawah saya drop kembali. Semoga bisa kembali
ditingkatkan lagi.
Berjilbab, tinggi 160 s.d. 170 cm, kulit kuning langsat/sawo matang, berat badan
Kriteria fisik ideal/berisi, tidak menor, tidak memiliki kelainan fisik (tuna netra, tuna wicara, tuna
daksa).
8
Bisa dibilang, saya tidak bisa menjanjikan apa-apa dalam waktu dekat terkait memulai
proses berumah tangga. Menjelang akhir 2019 kemungkinan akan mulai terlihat apakah
target tahun 2020 menikah bisa tercapai.
Saya ingin mempunyai konfigurasi keturunan seperti orang tua saya sekarang (2 anak
laiki-laki, 1 anak perempuan). Tentu saja saya ingin anak-anak saya kelak bisa menjadi
pribadi yang lebih baik daripada saya di segala aspek, terutama dalam hal ibadah dan amal
sholeh.
Keturunan
Anak merupakan titipan Allah SWT dan sudah menjadi tanggung jawab setiap orang tua
Muslim untuk menjadikan anak-anaknya sebagai pemimpin di muka bumi nan rahmatan
lil alamin.
Saya ingin mencapai jenjang manager dalam waktu dua tahun di adidas. Atau paling tidak
saya bisa lateral movement dengan kenaikan insentif yang signifikan. Insya Allah target
monthly salary selanjutnya di atas standar belasan juta.
Pekerjaan
Opsi lainnya adalah melanjutkan studi doktoral ke Swedia selama 5 tahun.
Pada dasarnya saya anak rumahan yang jarang sekali main-main atau nongkrong tanpa tujuan. Saya sangat aktif secara sosial pada
akhir-akhir masa studi S1 dan S2. Saya tidak pernah merokok, tidak mengonsumsi miras dan narkoba, tidak pernah judi, tidak
bertato. Salah satu concern saya secara fisik adalah berat badan, jerawat, dan kerontokan rambut.
Saya tidak punya banyak teman dekat, apalagi teman dekat perempuan. Satu-satunya pengalaman saya berhubungan dengan
perempuan adalah dengan mantan saya terdahulu. Kami sudah dekat sejak tahun 2008 sebelum hubungan berakhir pada 2017 karen
perbedaan yang fundamental: faktor social ekonomi dan visi dalam membangun rumah tangga.
Saya punya tanggung jawab yang besar sebagai anak pertama di keluarga inti serta sebagai salah satu anggota keluarga besar yang
paling maju secara pendidikan. Saya ingin bisa mengangkat harkat dan martabat sanak saudara saya baik secara materi maupun
moral. Saya ingin punya daya dan kuasa untuk bisa membantu orang-orang di sekitar saya. Saat ini, saya belum punya apa-apa.
Intensitas ibadah saya pun masih naik-turun, masih bisa terus diperkuat secara berkesinambungan.
Semoga melalui tulisan ini, saya bisa menyampaikan maksud dan keinginan saya dengan jelas. Saya bercita-cita membangun
rumah tangga bukan hanya untuk kebaikan saya sendiri, tetapi juga untuk kebaikan semua orang yang peduli pada kelangsungan
hidup saya.
Manusia akan senantiasa berperang dengan hawa nafsunya sampai akhir jaman. Dan dengan menikahi orang yang tepat, saya
berharap kami bisa sama-sama menekan hawa nafsu kami sehingga akhirnya bisa bersama-sama mencapai surge Allah SWT
sebagai keluarga Muslim yang kaffah.
Salam.
Saya menyatakan bahwa informasi yang saya tulis di atas adalah informasi yang sebenar-benarnya.
Alhamdulillaahirabbil’aalamiin…