Anda di halaman 1dari 58

CONTENTS 01.

SI S T EM H VAC

02. ANALISA KOMPONEN

03. ANALISA DIST RIBUSI


DI GEDUNG,RUANG DAN
ELEKTRIKAL

04. RESPON
S I S T
01
E M H V A C
Daerah di Indonesia kebanyakan kurang memberikan kenyamanan
karenaudaranya panas (23 -34°C), kotor (berdebu, berasap) dan angin
tidak menentu, khususnya pada bangunan tinggi dimana angin
mempunyai kecepatan tinggi. Karena keadaan alam yang demikian, maka
diperlukan suatu cara untuk mendapatkan kenyamanan dengan
menggunakan alat penyegaran udara (air condition).

Pengkondisian udara adalah perlakuan terhadap udara untuk mengatur


suhu, kelembaban, kebersihan dan pendistribusiannya secara serentak
guna mencapai kondisi nyaman yang diperlukan oleh orang yang berada
di dalam suatu ruangan. Atau dapat didefinisikan suatu proses
mendinginkan udara sehingga mencapai temperatur dan kelembaban
yang ideal. Sistem pengkondisian udara pada umumnya dibagi menjadi 2
golongan utama :

• Pengkondisian udara untuk kenyamanan kerja

• Pengkondisian udara untuk industry

Prinsip AC yaitu memindahkan kalor dari satu tempat ke tempat yang


lain. AC sebagai pendingin memindahkan kalor dari dalam ke luar
ruangan, AC sebagai pemanas, memindahkan kalor dari sistem pemanas
ke dalam ruangan (di negara beriklim kutub).

• Refrigerant adalah zat pendingin yang berasal dari gas metan (CH4)
yang hidrogennya diganti dengan Halogen Fluor atau Chloor, dalam
bahasa perdagangan adalah Freon. Contoh ; Freon 11: C C13F (Trichloro
mono fluoro methan), dan Freon 12: C C12F3 (Dichloro difluoro methan).

• Refrigerant Freon mempunyai sifat dapat menguap pada tempratur


biasa, tidak berbau dan tidak beracun. Untuk refrigerant Industri seterti
pabrik es dan gudang pendingin, dipakai zat pendingin amoniak (NH3)
yang berbau tetapi lebih murah dari pada Freon.

Sebagai pengatur suhu ruang sesuai dengan yang dikehendaki, sehingga


tercipta kondisi udara yang nyaman. Karena itu, AC memberikan fasilitas
bagi bangunan:

a. Sebagai pengatur suhu - pendingin - pemanas

b. Pengatur kelembaban

c. Memperlancar distribusi O2, agar mempunyai komposisi ideal bagi


pernafasan.

Seperti yang pernah di utarakan sebelumnya, bahwa tujuan


pengkondisian udara adalah untuk mendapatkan kenyamanan bagi
penghuni yang berada didalam ruangan. Kondisi udara yang dirasakan
nyaman oleh tubuh manusia adalah berkisar antara :

• Suhu dan kelembaban : 200 C hingga 260 C, 45% hingga 55%

• Kecepatan udara : 0.25 m/s


A. PRIMER

• Kecepatan udara

• Temperatur udara

• Kelembaban udara

• Rapat udara, yaitu udara yang dibutuhkan manusia berkisar: 30-50


m3/jam per-orang. • Pabrik (adaptasi) 80 m3/jam/orang

• Sinar Matahari

B. SEKUNDER

• Kondisi ruangan

• Fungsi dan kapasitas ruangan

• Jenis dan macam material yang dipakai

1.SISTEM EKSPANSI LANGSUNG

Sistem ekspansi langsung Dengan sistem ini, pendinginan secara


langsung dilakukan oleh refrigerant yang diekspansikan melalui koil
pendingin, sedangkan udara disirkulasikan dengan cara
menghembuskannya dengan menggunakan blower / fan melintasi koil
pendingin tersebut. Sistem ini biasanya dipergunakan untuk beban
pendinginan udara yang tidak terlalu besar seperti keperluan ruangan di
rumah

2. SISTEM TIDAK LANGSUNG (Indirect Cooling)

Media yang dipakai adalah air es / chilled water dengan temperatur 5°C.
Air es di produksi dlm chiller, mesin pembuat air es yang menggunakan
refrigerant sebagai zat pendingin. Udara di serempetkan pada kumparan
pipa di mana air es disirkulasikan, mesin pengolah udara/Air Handling
Unit (AHU) yang berisi; kumparan pipa (coil), blower dan filter udara. AHU
dapat ditempatkan di setiap lantai atau satu AHU mlayani 2-3 lantai atau
jika lantai tingkat sangat luas, maka satu lantai dilayani 2 atau lebih AHU.
Mesin ACUnit Refrigerant Kompresi Uap :

1. Sistem expansi langsung (direct expansion)

- Penyegar udara paket


- Penyegar udara ruangan (AC Room Unit).

2. Sistem expansi tak langsung (indirect expansion)

- Unit pendingin air (Chilled water system)

- Dipakai untuk gedung yang luas dan tinggi

Dibagi menurut sistem pendinginannya:

Air Cooled (pendingin udara)

- Digunakan untuk mesin-mesin dengan kapasitas kecil


- Efisiensi rendah

- Maintenance rendah.

Water Cooled (Pendingin Air)

- Digunakan untuk mesin-mesin dengan kapasitas besar.

- Efisiensi lebih besar

- Maintenance lebih tinggi karena menyangkut persoalan

penyediaan air.

1. AC UNIT

Jarak inlet (evaporator) dan outlet (condensor) cooling unit cukup dekat
atau terdapat dalam satu wadah (container). Misalnya AC window (self
contained AC unit) dan AC split (fan coil filter unit).

2. AC CENTRAL

Adatah satu sistem AC yang digunakan untuk seturuh bangunan. Untuk


multi stories building ditengkapi dengan AHU (Air Handling Unit) di tiap
lantai. Fungsi AHU adalah untuk mengatur distribusi udara yang
dikondisikan pada setiap lantai. Evaporator terdapat pada setiap AHU
atau pada tiap ruang, bila dikehendaki untuk diatur suhunya.
A. ALL AIR SYSTEM

Adalah sistem AC dengan suplai udara olahan yang didistribusikan dari


pendingin sudah berupa udara, bukan cairan pendingin. Peralatan
ditempatkan secara memusat pada suatu ruang yang dikondisikan,
pemusatan dengan penyediaan udara dan refrigerant plants
memungkinkan operasi dan pemeliharaan tidak mengganggu ruang yang
lainnya. Keuntungan sistem ini:

• Ruang yang dikondisikan bebas dari pipa pembuangan, kabel daya listrik
dan filter.

• Adanya kebebasan untuk distribusi udara yang optimal cocok untuk


penggunaan exhaust dan make-up udara yang besar. • Fleksibilitas dan
kontrol kelembaban pada semua kondisi operasi yang mudah.

Kerugiannya:

• Balancing sukar sekali untuk daerah yang tidak serentak dihuni. • Out
clearance dapat mengganggu floor space untuk duct-riser dan fan.

B. ALL WATER SYSTEM

Suatu sistem yang menggunakan media air atau cairan lain sebagai
pendingin. Disirkulasikan lewat coil dari suatu terminal udara ke dalam
ruang. Pada musim dingin dapat diubah menjadi penyediaan panas. Suhu
ruang dikontrol oleh katup air / larutan lain yang teratur dalam coil.
Pengatur Suhu Evaporator terdapat pada setiap ruang dari distribusi All
Water System.

C. WATER TO AIR SYSTEM

Adalah sistem AC dengan AHU. Peralatan pengatur udara dan refrigerant


plant diletakkan terpisah dari ruang yang dikondisikan. Pengaturan
temperatur untuk tiap ruang dapat semaksimal mungkin balk suku
maupun kecepatan udaranya dengan fan. Dari pendingin ke AHU berupa
air / larutan pendingin, dari AHU ke ruang berupa udara.

D. DIRECT EXPANSION SYSTEM

Adalah sistem AC yang mempunyai satu self compact unit, bisa


diletakkan di dalam maupum dengkat ruang yang dikondisika.
1. AC NON SENTRAL

Bagian-Bagian AC (Air Conditioner)

Unit BesertaFungsinya.

a) Compressor (kompresi).

Yaitu berfungsi untuk memompa gas refrigerant

b) Evaporator (pengembunan).

Berfungsi untuk tempat pembuangan temperature dingin

c) Recervoir.

Yaitu berfungsi untuk manyimpan gas dari condensor sebelum dialirkan


ke compressor.

d) Condensor (penguapan).

Berfungsi untuk tempat pembuangan temperature panas

e) Filter Dryer.

Berfungsi sebagai penyaring sisa-sisa kotoran gas dan oli

f) Motor Fan Dan Blower.

Motor berfungsi untuk memutar kipas fan dan blower agar terjadinya
sirkulasi udara

2. AC CENTRAL

AC Central adalah satu sistem AC yang digunakan untuk seluruh


bangunan. Untuk multi stories building dilengkapi dengan AHU (Air
Handling Unit) di tiap lantai. Fungsi AHU adalah untuk mengatur
distribusi udara yang dikondisikan pada setiap lantai. Evaporator
terdapat pada setiap AHU atau pada tiap ruang, bila dikehendaki untuk
diatur suhunya.Unit pendingin utama digunakan 2 unit Water Cooled
Water Chiller dimana satu unit beroperasi dan satu unit sebagai
cadangan, unit Chiller beroperasi dengan menggunakan “Primary
Refrigerant” berupa refrigerant R123 pada unit Chiller & R 134A pada unit
purging yang sudah ramah lingkungan, nantinya akan mendinginkan
“Secondary Refrigerant” berupa air, dimana air yang sudah didinginkan
ini di sirkulasikan oleh Chilled Water Pump ke AHU dan FCU di LQB.

Skema Kerja AC Central

Cara Kerja ACSentral :

1. Air dari cooling tower masuk refrigerator melalui


condensor,refrigerator ini difungsikan untuk mendinginkan air panas
dari AHU.

2. Dalam refrigerator ini terjadi proses pendinginan air, air panas dari
AHU masuk chiller dalam refrigerator diubah menjadi air dingin,yang
kemudian air dingin tersebut disirkulasikan kembali ke dalam AHU yang
mana AHU digunakan untuk mengkondisikan / mengubah udara panas
dalam ruang menjadi dingin.

3. Udara panas dalam ruang akan dihisap kedalam AHU melalui lubang
register yang kemudian diubah menjadi udara dingin dengan
penambahan O2.

4. Udara segar dari AHU ini akan didistribusikan kembali pada setiap
ruangan dengan tekanan velocity yang cukup.
Jenis yang mendasari adalah sistem pengkondisian udara sentral. Untuk
menjamin pengaturan pengkondisian udara ruangan yang diteliti, maka
sesuai dengan kemajuan teknik pengkondisian udara yang telah dicapai
sampai pada saat ini, dapat dikembangkan beberapa sistem. Hal tersebut
terutama menyangkut perkembangan elemen pendinginnya. Jenis – jenis
sistem penghantar udara adalah sebagai berikut :

1. SISTEM UDARA PENUH

• Sistem Saluran Tunggal

Sistem ini merupakan sistem penghantar udara yang paling banyak


dipergunakan. campuran udara ruangan didinginkan dan dilembabkan,
kemudian dialirkan kembali kedalam ruangan melalui saluran udara.

Keuntungan dari sistem ini adalah :

• Sederhana, mudah perancangannya, pemasangan,

pemakaian dan perawatannnya.

• Biaya awal lebih rendah dan murah.

Kerugian dari sistem ini adalah :

• Saluran utama berukuran besar, sehingga memerlukan tempat yang


lebih besar.

• Kesulitan dalam mengatur temperatur dan kelembaban dari ruangan


yang sedang dikondisikan, karena beban kalor dari ruangan yang
berbeda satu dengan yang lainnya.
Sistem Dua Saluran

Sistem ini kebanyakan digunakan di gedung-gedung besar, dalam hal


tersebut udara panas dan udara dingin dihasilkan secara terpisah oleh
mesin penyegar udara yang bersangkutan. Kedua jenis udara itu pun
disalurkan melalui saluran yang terpisah satu sama lain. Tetapi
kemudian dicampur sedemikian rupa sehingga tercapai tingkatkeadaan
yang sesuai dengan beban kalor dari ruangan yang akan disegarkan.
Sesudah itu disalurkan ke dalam ruangan yang bersangkutan. Sistem ini
dinamakan sistem dua saluran.
2. SISTEM AIR UDARA

• Ciri-ciri Sistem Air Udara

• Dalam sistem air udara, unit koil kipas udara atau unit induksi dipasang
di dalam ruagan yang akan dikondisikan. Air dingin dialirkan ke dalam
unit tersebut, sedangkan udara ruangan dialirkan melalui unit tersebut
sehingga menjadi dingin. Selanjutnya udara tersebut bersirkulasi di
dalam ruangan. Demikian pula untuk keperluan ventilasi, udara luar yang
telah didinginkan dan dikeringkan atau udara luar yang telah dipanaskan
dan dilembabkan dialirkan dari mesin pengolah udara jenis sentral ke
ruangan yang akan dikondisikan.

 Diffuser

Diffuser adalah alat untuk mengatur besar kecilnya saluran udara


sehingga aliran udara dari AC pun jadi teratur pula. Produk ini terbuat
dari bahan alumunium dengan ketebalan 3mm, di finishing dengan
teknik powder coating.

 Grills

Return Air Grille (RAG)

Return air grille ini berfungsi untuk sistem pemanas ruangan maupun
pendingin ruangan yang terintegrasi pada sistem ducting atau ac
sentral. letak kegunaan benda ini adalah mempermudah udara untuk
kembali kepada sistem pemanas atau pendingin ruangan, kondisi ini
diperlukan agar suhu ruangan mencapai kestabilan udara. Dalam
sistempemanasan dan pendinginan, tungku pusat atau AC sentral
mendorong udara keluar melalui sistem saluran ke dalam kamar dari
struktur untuk kontrol suhu.
CONTOH PERHITUNGAN MENGGUNAKAN CHECK FIGURE

Diketahui :

a. Ruangan untuk meeting di sebuah kantor dengan luas 80 m2.


b. Arkade di ground floor sebuah mall dengan luas = 21.528 ft2. (= 21.528
/10,764 = 2.000 m2)

c. Foodcourt dilantai teratas gedung dengan luas = 500 m2.

d. Ruangan kerja Direksi di dekat jendela yang menghadap ke Timur


seluas = 60 m2

Catatan : 1 CFM (ft3/min) = 0,4719 l/s = 1,7 m3/h

1 TR = 12.000 Btuh = 3,5165 kW = 4/3 pk = 3.024 kcal/hr

I. Kebutuhan kapasitas pendingin

a. Untuk ruang meeting = 80 m2 x 860 Btuh = 68.800 Btu/h = 7,64 pk =


20,16 kW

b. Untuk arkade di mall = (21.528 ft2 /250 ft2) x 1TR = 86,1 TR = 115 pk =
302,8 kW

c. Untuk food court = 500 m2 x 860 Btuh = 430.000 Btu/h = 35,8 TR = 47,8
pk

d. Untuk ruang Direksi = 60 m2 x 956 Btuh = 57.360 Btu/h = 6,4 pk = 16,8


kW

II. Kebutuhan Ventilasi

a. Untuk ruang meeting = (80 m2 /100) x 50 orang x 20 CFM = 800 CFM =


380 l/s = 1.360 m3/h

b. Untuk arkade di mall = (2.000 m2 x 10,76) x 0,2 CFM = 4.304 CFM =


2.000 l/s = 7.300 m3/h

c. Untuk food court = (500 m2 /100) x 100 orang x 10 l/s = 5.000 l/s =
10.600 CFM = 18.000 m3/h
d. Untuk ruang Direksi = (60 m2 /20) x 1 orang x 20 CFM = 60 CFM = 28
l/s = 102 m3/h

Perbedaan temperatur udara luar dan temperatur ruang genset


diasumsikan 10o C

Ditentukan kapasitas genset = 1.000 kVA = 800 kW = 1.072 Hp

Diasumsikan kecepatan angin lewat grille (v) = 4 m/s & koefisien grile
(b) = 0,5

I. Udara untuk proses pembakaran mesin (Q1)

Bila perbedaan temperatur udara luar dan temperatur ruang genset


sekitar 10o C.

Q1 = 0,1 m3

/min x Hp genset

Q1 = 0,1 m3

/min.Hp x 1.072 Hp

= 107 m3

/min = 3.787 Cfm

II. Udara untuk mempertahankan temperatur ruangan oleh panas dari


mesin (Q2)

Q2 = 0,5 m3

/min x Hp genset

Q2 = 0,5 m3

/min.Hp x 1.072 Hp
= 536 m3

/min = 18.927 Cfm

III. Kebutuhan total ventilasi ruangan genset (Qt) per 1.000 kVA

Qt = Q1 + Q2

Qt = 643 m3

/min = 22.714 Cfm

Bila Ventilasi mekanis diganti grile, maka kebutuhan area grile (Ag)
minimal:

Ag = m / ( b x v )

Ag = (643 m3

/min x 1/60 min/s) / (3 m/s x 0,5)

= 7,2 m2 (untuk 1.000 kVA kapasitas gens

Macam-macam beban pendinginan


Beban panas yang menjadi beban pendinginan umumnya berasal dari
bermacam-macam sumber yang berbeda. Adapun sumber panas yang
umum adalah:
1. Panas yang berasal dari sisi luar dinding berisolasi transparan
(melalui konduksi).
2. Panas yang masuk melalui kaca atau bahan-bahan transparan
(melalui radiasi).
3. Panas yang dibawa udara dari luar ruang pendingin.
4. Panas yang berasal dari produk/benda-benda yang didinginkan.
5. Panas yang berasal dari pekerja /operator.
6. Panas yang berasal dari peralatan yang di simpan di dalam ruangan
seperti motor listrik, lampu, peralatan listrik lainnya.

Faktor perpindahan panas melalui dinding (wall gain load)


Jumlah beban panas yang dipindahkan melalui bidang ruangan
pendingin tiap satuan waktu merupakan fungsi dari 3 faktor dari
persamaan berikut:
Q = A .U .Δt
Dimana:
Q = jumlah panas yang dipindahkan (BTU/jam)
A = luas permukaan dinding bagian dalam (ft2)
U = angka koefisien perpindahan panas (BTU/jam/oF/ft2)
Δt = perbedaan temperatur diantara dinding (oF)
Penggunaan faktor keselamatan (safety faktor)
Jumlah total beban pendinginan untuk waktu 24 jam adalah jumlah dari
semua jenis beban panas. Untuk pengamanan ditambahkan 5% sampai
dengan 10 %.Besarnya persentasi ini tergantung dari tingkat
kepercayaan atas informasi yang digunakan pada saat mengadakan
perhitungan sebelumnya, biasanya diambil 10%.
Kalor Sensibel dan Kalor Latent
Beban kalor pendinginan/pemanasan untuk sebuah ruangan terdiri dari
dua komponen :
- Kalor Sensibel : adalah kalor yang dapat diukur, kalor yang
menyebabkan terjadinya kenaikkan/penurunan temperatur. beban
panas yang dipengaruhi oleh perbedaan suhu, seperti beban panas
yang lewat kontruksi bangunan, peralatan elektronik, lampu, dll.

Contoh beban sensibel : beban kalor melalui dinding, atap, langit-langit,


lantai, peralatan listrik (komputer dan lampu) karena beban infiltrasi
ruangan. Dinding yang terbuat dari bahan triplek dan kaca tidak
terdapat beban kalor karena tidak terkena panas radiasi matahari.
- Kalor latent : Kalor laten adalah kalor yang diperlukan untuk merubah
phasa benda, mulai dari titik lelehnya atau titik didihnya atau titik
bekunya sampai benda itu berubah phasa secara sempurna, tetapi
temperaturnya tetap dan dipengaruhi oleh adanya perbedaan
kelembaban udara.

Contoh beban latent : penghuni (orang) dan beban kalor pada infiltrasi
ruangan.

A. MENGHITUNG BEBAN PENDINGIN

Dalam menghitung beban pendingn, kita dapat menggunakan data


luasan yang telah dihitung pada proses perhitungan luasan tadi. Setiap
ruangan mempunyai luas dan fungsi yang berbeda – beda, maka dari itu
kebutuhan pendingin (AC) atupun ventilasi pada setiap ruangan
pastinya berbeda. Sebagai contoh cara menghitung kebutuhan
pendingin
(AC) dan Ventilasi, akan penulis jabarkan rumus dan perhitungannya
sebagai berikut :
a. Menghitung kebutuhan pendingin (AC)
Misalkan kita ambil contoh ruangan Office & pada lantai 5.
Diketahui :
- Luas ruangan = 270 m²
- Jumlah orang yang menempati ruangan = 34 orang
- Beban pendingin menurut fungsi ruangan = 17 m²/TR
- Airflow multiply = 292,96 (konversi TR ke CFM)
Penyelesaian :
Kepadatan ruangan = luas / jumlah orang
= 270 / 34 = 7,9
Jadi kepadatan ruangan = 8 m²/orang.
Beban pendingin = Luas/beban pendingin fungsi ruangan
= 270/17m=15,88 TR (konversikan ke british)
= 15,88 x 12000 = 190560 Btu/h
(dimana : 1 TR = 12000 Btu/hour)
= 190560 Btu/h = 55.8 kW
(dimana : 1 Btu/h = 0.0029 kW)
= 190560 (Btu/h) / 270 m2 = 706 Btu/m²
Airflow = 15,88 x 292,56 = 4,653 cfm.
Fresh air = Airflow x 0,15
= 4,653 x 0,15 = 698 cfm
B. MENGHITUNG KEBUTUHAN VENTILASI

Kebutuhan ventilasi biasanya diberikan pada ruangan toilet, gudang,


dsb. Kali ini saya akan ambil contoh menghitung kebutuhan ventilasi
pada toilet office lantai dasar. Perhitungannya adalah sebgai berikut :
Diketahui :
- Luas toilet = 34 m²
- Tinggi toilet = 3,5 m
- Konversi cfm ke cmh = 1 cfm = 0,589 cmh
Penyelesaian :
Airflow = Luas x Tinggi x 15 x 0,589
= 34 x 3,5 x 15 x 0,589 = 1051 cfm
Sebelum menghitung beban pendingin, terlebih dahulu ditentukan
temperature ruangan yang diinginkan kriteria temperatur ruangan
berdasarkan tempat, dapat dilihat pada tabel berikut:

Kemudian berdasarkan jumlah beban pendinginan yang sudah


dikumpulkan di atas dapat diuraikan lagi menjadi jenis beban
pendinginan latent dan sensibel :
Tabel 3 Beban pendinginan latent dan sensibel
C. Pembahasan

Prinsip kerja AC pada dasarnya penyerapan panas oleh evaporator,


pemompaan panas oleh kompresor, pelepasan panas oleh kondensor
serta proses ekspansi. Proses-proses ini berkaitan erat dengan
temperatur didih dan temperatur kondensasi refrigerant. Refrigerant
adalah zat yang mudah berubah bentuk (menjadi uap atau cair)
sehingga cocok jika digunakan sebagai media pemindah panas dalam
mesin pendingin.
Temperatur didih dan temperatur kondensasi berkaitan dengan
tekanan.Titik didih dan titik embun dapat digeser naik atau main dengan
mengatur besarnya tekanan yang diberikan. Hal ini berpengaruh besar
terhadap proses perpindahan panas yang terjadi pada AC. Cara kerja AC
pada mulanya terjadi perpindahan panas dari dalam ruangan ke luar
ruangan. Kompresor yang berfungsi mengalirkan zat pendingin
(refrigerant) ke dalam pipa tembaga yang berbentuk kumparan. Udara
ditiupkan oleh kipas udara (blower atau fan) di sela-sela kumparan tadi,
sehingga panas yang ada dalam udara diserap oleh pipa refrigerant dan
kemudian mengembun. Udara yang melalui kumparan

dan telah diserap panasnya, masuk ke dalam ruangan dalam keadaan


sejuk/dingin. Selanjutnya udara dalam ruang dihisap dan selanjutnya
proses penyerapan panas diulang kembali.
Alat pendingin sentral (VRF sytem) merupakan alat yang digunakan
untuk mengkondisikan udara ruangan, dimana udara dingin dari alat
tersebut dialirkan ke ruangan yang dikondisikan melalui saluran
khusus (ducting). Bentuk dan cara pengoperasian dibuat sesederhana
mungkin dengan memperhatikan keindahan dan kemudahan dalam
perawatannya.

CEROBONG ALIRAN UDARA

Berdasarkan aliran udara (duct) dirancang berdasarkan metode “Equal


Friction”. Konstruksi cerobong udara dirancang untuk kecepatan udara
didalam duct adalah kecepatan rendah, maximum 2000 fpm atau max.
tekanan dalam duct 3 inch WG. Berdasarkan kerugian tekanan
sepanjang duct dipilih harga-harga sebagai berikut :
a. Cerobong distribusi udara suplai dari unit AC dengan kerugian
tekanan 0,08 s/d 0,1 inch WG per 100 ft. panjang duct.
b. Kerugian tekanan di terminal diffuser dengan 0,06 s/d 0,15 inch WG.
c. Cerobong udara balik (return) direncanakan dengan kerugian
tekanan sebesar 0,08 s/d 0,1 inch WG per 100 ft.
d. Cerobong udara segar, exhaust basement, exhaust toilet
direncanakan dengan kerugian tekanan 0,08 s.d 0,12 inch WG per 100 ft.

Air Cooled Split Variable Ref. : Split Duct, Ceilling Concealed


menggunakan refrigerant R410A
Pipa Refrigerant : Copper tube type hard drawn / ASTM B280
Pipa drain : PVC Class AW
PEKERJAAN DUCTING

Lembaran Metal : Lembaran plat baja lapis seng (BJLS) kualitas Lock
forming Bending test 0.
Standar : SMACNA

PEKERJAAN ISOLASI

Isolasi Ducting : Glasswool density 24 kg/m3k value 0,26 BtuH/oF. Sqft


with

alluminium foil vapour barrier, DSFR.


Isolasi Pipa : Closed Cell, Elastomeric Nitrile Rubber, density 80 kg/m3
Fan : Axial Fan, Wall Fan.
A N A L I S A
02
K O M P O N N E N
Pada gedung ini tipe system hvac yang digunakan adalah system water
cooled dikarenakan terdapat komponen:
Ruang chiller terdapat pada lantai basement 2 Dengan ukuran
21,5x32,5m

CARA KERJA CHILLER

Chiller adalah mesin refrigerasi untuk mendinginkan air pada sisi


evaporatornya. Air dingin yang dihasilkan selanjutnya didistribusikan
ke cooling tower

Cooling Water

Seperti dijelaskan Cara Kerja Chiller sebelumnya, dalam mesin chiller


juga terdapat perangkat refrigerasi yang sistemnya terdapat bagian
yang menarik kalor dan membuang kalor. Dalam hal pembuangan kalor
sering kali chiller menggunakan perantara air untuk media
pembuangan kalornya.
1. PROSES KOMPRESI

Proses kompresi pada chiller ini dimulai ketika refrigerant


meninggalkan evaporator. Kemudian refrigerant yang awalnya
benvujud gas atau uap, bertemperatur rendah dan bertekanan rendah
masuk ke dalam kompresor dan didalam kompresor refrigerant
dikompresikan tetap pada •vvujud gas dan mempunyai tekanan dan
temperatur yang tinggi untuk dialirkan menuju ke kondensor.

2. PROSES KONDENSASI

Proses kondensasi diawali ketika refrigerant keluar dari kompresor.


Refrigerant yang keluar dari kompresor ini , benvujud gas dan memflki
tekanan dan temperatur yang tinggi. Kemudian refrigrant dialirkan
menuju kondensor. Pada kondensor ini, kemudian terjadi perubahan
fase dari gas menjadi wujud cair. Setelah refrigerant melewati proses

kondensasi, Maka refrigerant mempunyai wujud cair dan memillki


temperatur yang lebih rendah tetapi tekanan pada refrigerant ini masih
tinggi. Dari proses kondensasi ini kemudian selanjutnya refrigerant
dialirkan menuju ke exvantion

valve.

3. PROSES PENURUNAN TEKANAN

Proses penurunan tekanan refrigerant diawali pada saat refrigerant


keluar dari kondensor. Dalam exvantion valve, terjadi proses
penurunan tekanan refrigerant sehingga refrigerant cair yang keluar
dari ewantion valve, memiliki tekanan yang rendah dan temperatur
rendah. Kemudian dialirkan menuju ke evaporator.

4. PROSES EVAPORASI
Proses evaporasi diawali pada saat refrigerant akan masuk ke dalam
evaporator. Pada proses evaporasi ini refrigerant memiliki wujud cair,
dan bertekanan dan temperatur rendah, yang di manfaatkan untuk
mendinginkan media air yang melewati evaporator. Karena air yang
melewati evaporator mempunyai temperatur yang lebih tinggi di
bandingkan dengan refrigerant yang mengalir di dalam evaporator.
Maka terjadilah fase perubahan wujud refrigerant dari cair menjadi gas.
Ini terjadi karena pada bagian ini juga terjadi proses penarikan kalor,
yang selanjutnya akan di buang pada
bagian kondensor (Dlbahas pada Cooling Water). Kemudian pada tahap
selanjutnya refrigerant di alirkan menuju kompresor kembali. Proses
ini terus terjadi secara berulang-ulang sampai temperatur ruangan
sesuai dengan keinginan.

Komponen pada chiller:

1. kompresor,

2. evaporator,

3. kondensor,

4. katup ekspansi
PENDISTRIBUSIAN CHILLER

• Water Pump :

Condensor water pump adalah pompa sirkulasi air pendingin pada


kondensor. Pompa ini hanya digunakan pada chiller yang menggunakan
jenis kondensor water cooled. Fungsi dari pompa ini adalah berfungsi
untuk mensirkulaslkan atau mengalirkan air pendingin dari kondensor
pada chiller, menuju pada cooling tower dan seterusnya dialirkan
kembali menuju kondensor pada chiller.

• Evaporator Water Pump :


Evaporator water pump atau chilled water pump ini adalah pompa yang
berfungsi untuk mensirkulasikan air dingin dari chiller menuju pada koil
pendingin Fan Coil Unit (FCU) dan Air Handling Unit (AHU).
Adalah bagian dari peralatan perangkat HVAC (Heating,
Ventilation and Air Conditioning) yang berfungsi sebagai media
pertukaran kalor antara air dingin dengan udara.

KOMPONEN PADA AHU


1.Cooling coil atau evaporator
2.Static Pressure Fan atauBlower
3.Filter
4.Ducting
5.Dumper
CARA KERJA AHU
Prinsip kerja secara sederhana pada air handling unit ini adalah
dengan menghisap udara dari ruangan (return air) yang kemudian
di campur dengan udara segar dari lingkungan (fresh air) dengan
komposisi yang bisa di ubah ubah. Campuran tersebut masuk
menuju AHU melewati filter, coil pendingin, dan fan (blower),
setelah ini udara yang terlah mengalami penurunan temperatur di
distribusikan secara merata ke setiap ruangan melewati saluran
udara (ducting) yang telah di rancang terlebih dahulu sehingga
lokasi yang jauh bisa terjangkau dan merata.
3.

Adalah bagian dari peralatan perangkat HVAC (Heating,


Ventilation and Air Conditioning) yang berfungsi sebagai media
pertukaran kalor antara air dingin dengan udara.
PEMASANGAN DUCTING PADA PLAT LANTAI

PEMASANGAN DUCTING PADA LANTAI

PEMASANGAN DUCTING PADA PLAFOND


ANALISA JENIS PENYALUR UDARA PADA GEDUNG
ANALISA

exhaust fan terdapat pada ruangan kamar mandi

return grill terdapat pada ruangan besar yang memiliki banyak difusser
Adalah suatu mesin yang berfungsi untuk mendinginkan air yang
dipakai pendinginan condenssor chiller dengan cara melewat air panas
pada filamen didalam cooling tower yang dihembus oleh udara sekitar
dengan blower yang suhunya lebih rendah.

Kebutuhan Air Tambahan (Make Up Water) Dalam pengoperasian


cooling tower dimungkinkan terjadi kehilangan air sehingga diperlukan
penambahan air untuk menjaga kestabilan jumlah air yang bersirkulasi.
Kehilangan air yang diakibatkan oleh :
1. Evaporation Loss (We) Kehilangan air akibat dari ter evaporasinya
sebagian kecil air akan menguap karena adanya pemanasan.

2. 2. Drift Loss (Wd) Air yang keluar karena fan

Cooling tower pump pada dasarnya dirancang untuk menghilangkan


panas yang tidak diinginkan, dan sering menggunakan pompa pendingin
air untuk mengedarkan air dingin di sekitar. Pompa menara pendingin
industri misalnya menghilangkan panas dari mesin, mesin, pabrik dan
turbin,
Chiller hot supply water pump pompa panas menggunakan vapor
Kompresi siklus untuk mengambil panas dari rendah Suhu sumber dan
naikkannya ke suhu yang tinggi cukup menjadi bermanfaat

TIPE COOLING TOWER

Cooling tower mechanical draft counterflow adalah salah satu jenis dari
cooling tower dimana air panas disemprotkan atau dipancarkan dari
bagian atas ke bawah, sementara udara atmosfer ditarik ke atas oleh
fan yang berlawanan dengan jatuhnya air panas tersebut. Luas
permukaan air yang besar dibentuk dengan melewatkan air melalui
kisi-kisi atau filler dan bersinggungan sehingga terjadi perpindahan
panas antara air dengan udara.
Jenis Sirkulasi (Recirculating Types) dimana air yang pendingin
yang telah dipergunakan tidak dibuang melainkan disirkulasikan
kembali.. Jenis Sistem Sirkuit tertutup (Closed System) dalam hal
ini dimana air pendingin tidak berhubungan dengan udara
atmosfir, sistem ini berhubungan dengan udara atmosfir hanya
pada tangki ekspansi (Expansion tank). Contoh pada sistem pipa
air dingin yang menghubungkan evaporator mesin refrigerasi

dan air pendingin dari penyegar udara (AHU (Air Handling


Unit)/FCU (Fan Coil Unit)).
A N A L I S A
03
D I S T R I B U S I
04
R E S P O N
RESPON:

1. Mengecilkan dan memindahkan ahu


2. Mengubah musholla menggunakan diffuser
3. Mengubah roof tank menjadi lebih kecil
HVAC
TEKNOLOGI BANGUNA 4
SISTEM HVAC
NURUL AZIZAH
(1705406056)

Anda mungkin juga menyukai