Anda di halaman 1dari 11

TUGAS KELOMPOK

PENDIDIKAN AGAMA

19B12D101

FITRI MAGFIRA RAMADHANI (1921152017)

YUNITA SALSABILA (1921152022)

NUR ALFIANI (1921152023)

INDRIYANI (1921152029)

TEKNIK SIPIL DAN BANGUNAN (D4)

TEKNNIK SIPIL DAN BANGUNAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2019/2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum…wr…wb…

Puji syukur marilah kita sampaikan kepada Allah SWT.Atas segala rahmat,nikmat,dan
inayah-NYA kami dapat menyelesaikan makalah sederhana yang berjudul “BAGAIMANA
INTEGRASI IMAN,ISLAM DAN IKHSAN”tepat pada waktunya dengaan berbagai
kesulitan dan rintangan.

Sholawat dan salam semoga selalu tercurah kepada sang revolusioner islam pembawa
risalah,pemersatu umat dengan ikatan tauhid Nabi Muhammad SAW beserta sahabat dan
pengikutnya.

Dengan segala kekurangan dan keterbatasan,dengan usaha dan kegigihan,Alhamdulillah


makalah yang sederhana normatik ini dapat kami selesaikan.Adapun isi,makalah ini kami
ambil dari berbagai sumber media elektronik,tentunya untuk memenuhi tugas kuliah.Harapan
kami semonga makalah ini dapat bermanfaat serta dapat digunakan sebagai referensi
pembelajaran dalam perkuliahan baik sekarang maupun masa mendatang.Suatu
ungkapan”hargailah karya meskipun bagimu tidak ada guna tapi bernilai bagi mereka”.

Selanjutnya haturan terimakasih kami ucapkan kepada dosen pengampu yaitu ibu
Nurmila,S,Ag,M.Ag. yang telah sangat luar biasa dalam memberikan masukan,pengarahan
dan bimbingan dengan mengorbankan tenaga,fikiran dan waktunya hingga makalah ini dapat
terselesaikan.

Kemudian mengingat makalah ini jauh dari kata sempurna,maka kami tim penulis dan tim
penyusun sangat mengharapkan butiran masukan dan kritikan dari semua pihak terutama
pembaca untuk kami berikutnya.Semoga bermanfaat,Terimakasih.

Wassalamu’alaikum…wr…wb…

Makassar,8 September 2019

Tim penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG
Dalam agama islam memiliki tiga tingkatan yaitu iman,islam,dan ikhsan.Tiap-tiap tingkatan
memiliki rukun-rukun yang membangunnya.

Jika islam dan iman,disebut secara bersamaan,maka yang dimaksud islam adalah amlan-
amalan yang tampak dan mempunyai lima rukun.Sedangkan yang dimaksud iman adalah
amla-amal batin yang memiliki enam rukun.Dan jika keduanya berdiri sendiri,maka masing-
masing menyandang makna dan hukumnya tersendiri.

Ikhsan berarti berbuat baik.Orang yang berbuat ikhsan disebut muhsin.Setiap perbuatan baik
yang Nampak pada sikap jiwa dan perilaku yang sesuai atau dilandaskan pada akidah dan
syariat islam disebut ikhsan.Dengan demikian akhlak dan ikhsan adalah dua pranata yang
berada pada satu system yang lebih besar yang disebut akhlaqul karimah.

B.RUMUSAN MASALAH
1.Apa makna dari:

a.Makna iman

b.Makna islam

c.Makna ikhsan

2.Apa perbedaan iman,ikhsan,dan islam?

C.TUJUAN
1.Agar dapat di ketahui makna dari iman,islam,dan ikhsan.

2.agar kita dapat membedakan iman,islam dan ikhsan


BAB II

PEMBAHASAN

1.Makna Iman, Islam, dan Ihsan

A. Makna Iman
IMAN Dasar pemikiran bagi perjalanan dan kehidupan praktis umat manusia seperti itulah
yang menurut islam AL-Quran di sebut iman. Kata kerja iman itu sendiri terdiri dari tiga
huruf asal Hamzah, Mim, dan Nun, yang merupakan kata kerja dari mashdar al-anm
(keamanan lawan kata dari al-khauf (ketakutan). Iman mengandung arti ketentraman dan
kedamaian kalbu yang dari kata itu pula muncul kata al-amanah (amanah bisa di percaya)
lawan kata al-khiyanah (khianat ingkar).

Sedangkan secara bahasa iman merupakan pengakuan hati. Sedangkan secara syara tertuang
dalam sabda Rasulullah SAW, yang artinya. “ Iman adalah pengakuan hati, pengucapan
dengan lidah dan pengalaman dengan anggota ”.

Kedua hadis di atas mengemukakan bahwa keimanan itu bermula dari pengakuan hati, baru
diiringi dengan pengucapan secara lisan kemudian diamalkan dengan seluruh anggota badan
Menurut Syahminan, manusia sewaktu menanggapi sesuatu, mula-mula sesuatu itu mengenai
panca inderanya, lalu oleh syarafnya, baru dilaporkan kepada otak. Setelah otak
mempertimbangkan, kemudian meminta keputusan oleh hati. Setelah hati memutuskan
barulah otak memerintahkan anggota badan lewat syaraf pula untuk melakukan tindakan
terhadap sesuatu itu. Jadi tindakan berupa pengucapan dan pengalaman barulah akan nada
setelah hati memutuskan. Dengan demikian iman harus di mulai dengan menanggap
(meneliti) sesuatu sehingga timbul keputusan hati. Keputusan hati inilah yang akan di
ucapkan dan diamalkan.

Konsep iman / aqidah dalan ajaran Islam dikenal dengan istilah Tauhid. Tauhid inilah yang
merupakan ajaran sepanjang sejarah manusia, sejak Nabi Adam as sampai dengan Nabi
Muhammad Saw, hal ini sebagaimana diterangkan dalam firman Allah Swt Konsep iman /
aqidah dalan ajaran Islam dikenal dengan istilah Tauhid. Tauhid inilah yang merupakan
ajaran sepanjang sejarah manusia, sejak Nabi Adam As sampai dengan Nabi Muhammad
Saw, hal ini sebagaimana diterangkan dalam firman Allah Swt, Surat An Nisa ;25 yang
artinya

“Dan kami tidak mengutus seorang Rasul sebelum engkau (Muhammad) melainkan Kami
wahyukan kepadanya, bahwa sesungguhnya tiada Tuhan selain Aku, karena itu sembahlah
Aku”. (An Nisa’ ;25)
Dengan pemahaman Tauhid yang benar, manusia akan terbebas dari seribu satu macam
belenggu kejatan duniawi. Tauhid membebaskan manusia dari penjajahan, perbudakan dan
penghambaan, baik oleh sesama manusia, maupun oleh hawa nafsu dan harta bendanya.
Karena dengan tauhid yang benar, manusia akan memiliki prinsip dasar bahwa hanya kepada
Allah Swt tempat menghambakan diri.

Dengan jiwa tauhid yang tinggi dan kokoh, seseorang akan bebas dari belenggu ketakutan
dan duka cita dalam kemiskinan harta benda. Karena ia yakin semua makkhluk yang ada di
dunia ini, termasuk manusia akan diberikan rizki dari Tuhan. Kewajiban bagi makhlukNya
adalah bekerja dan berusaha keras sambil berdoa. Hasilnya di tangan Tuhan.Tauhid akan
membebaskan manusia dari ikatan-ikatan kursi kedudukan dan jabatannya, dan Tuhan
berkuasa memuliakan dan menghinakan seseorang..

Q.S Surat An-Nisa ayat 136

Artinya :

“Hai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada
Kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya, serta Kitab yang Allah turunkan sebelumnya.’’

B.Makna islam
Islam Secara etimologi, Islam berasal dari Bahasa Arab, terambil dari kosakata (salima)
yang berarti selamat sentosa. Dari kata ini kemudian dibentuk menjadi kata (aslama)
yang berarti memeliharakan dalam keadaan selamat, sentosa, dan berarti pula berserah diri,
patuh, tunduk, dan taat.Dari kata(aslama) ini dibentuk kata Islam (aslama yuslimu islaaman)
yangmengandung arti sebagaimana terkandung dalam arti pokoknya, yaituselamat, aman,
damai, patuh, berserah diri, dan taat. Orang yang sudahmasuk Islam dinamakan muslim, yaitu
orang yang menyatakan dirinyatelah taat, menyerahkan diri, dan patuh kepada Allah SWT.,
denganmelakukan aslama orang ini akan terjamin keselamatannya di dunia dan diakhirat.
Selain itu ada pula yang berpendapat bahwa Islam berarti(al-istislam) yakni mencari
keselamatan atau berserah diri.

Dari uraian diatas dapat di simpulkan bahwa Islam adalah agama yang di dasarkan pada lima
pilar utama, yaitu mengucapkan dua kalimat syahadat, mendirikan shalat menunaikan zakat,
berpuasa, di bulan Ramadhan dan melaksanakan ibadah haji bagi yang mampu. Dengan
demikian pengertian Islam baik dari segi bahasa mau pun istilah menggambarkan bahwa
Islam adalah agama yang mengemban misi keselamatan dunia dan akhirat, kesejahteraan, dan
kemakmuran lahir batin seluruh umat manusia dengan cara menunjukan kepatuhan,
ketendukan, dan kepasrahan kepada Tuhan dengan melakukan segala perintah-Nya dan
menjauhi larangan-Nya. Misi Islam yang demikian ini sudah di bawa oleh para nabi terdahulu
walaupun nama agama yang di bawa nabi sebelum Nabi Muhammad SAW itu bukan Islam.
Baru pada zaman Nabi Muhammad SAW itulah agama ini bernama Islam sekaligus
mengembangkan misinya

 Pengertian atau Definisi Islam Menurut Ulama


 Syaikh Muhammad bin' Abdul Wahab rahimahullah
Islam adalah berserah diri kepada Allah dengan mentauhidkan-Nya, tunduk dan patuh
kepada-nya dengan ketaatan, dan berlepas diri dari perbuatan syirik dan para
pelakunya

 Muhammad bin Ibrahim bin Abdullah at-tawaijiri


Islam adalah penyerahan diri sepenuhnya kepada Allah dengan mengesakann-Nya
dan melaksanakan syariat-Nya denga penuh ketaatan atau melepaskan dari kesyirikan
 Umar bin Khatab
Islam adalah agama yang diturunkan Allah kepada Muhammad saw. Agama ini
meliputi Akidah, Syariah, dan Akhk.
 Nabi Muhamad Saw
Saat itu beliau menjawab pertanyaan Umar r.a, tentang apa itu Islam? nabi
muhammad menjawab Islam itu adalah "bahwa engkau mengakui tidak ada Tuhan
selain Allah dan bahawasanya muhamad itu utusan Allah, dan engkau mendirikan
sholat, dan mengeluarkan zakat, berpuasa di bulan Ramadhan, dan engkau
mengerjakan ibadah haji di Baitullah jika engkau sanggup melakukannya".

Secara bahasa Islam bermakna; Penyerahan diri, ketundukan dan kepatuhan, keselamatan,
serta kedamaian dan perdamaian. Makna Islam menurut bahasa yang berarti penyerahan diri,
ketundukan, dan kepatuhan. Sesuai yang di jelaskan dalam Q.s Al-Baqarah:128

‫الر ِحي ُم ََرََ بَّنَا َواجْ َع ْلنَا ُم ْس ِل َمي ِْن لَكَ َو ِم ْن ذُ ِريَّتِنَا أ ُ َّمةً ُم ْس ِل َمةً ل‬ ُ ‫علَ ْينَا ۖ ِإنَّكَ أ َ ْنتَ الت َّ َّو‬
َّ ‫اب‬ َ ْ‫كَ َوأ َ ِرنَا َمنَا ِس َكنَا َوتُب‬
“Wahai Tuhan kami, jadikanlan kami (Ibrahim dan Isma’il) sebagai orang yang tunduk dan
berserah diri padamu (muslimaini laka), dan jadikan pula anak keturunan (dzurriyah) kami
sebagai ummat yang tunduk dan berserah diri padamu, .(Qs. Al-Baqarah : 128).

Adapaun secara istilah Islam bermakna penyerahan diri kepada Allah dengan tauhid dan
ketundukan pada-Nya dengan melakukan ketaatan serta berlepas diri dari kesyirikan dan
pelakunya. (Syekh Muhammad bin Abdul Wahab, Ushul Tsalatsah).

Jadi, makna Islam yang berarti pasrah, tunduk, dan patuh kepada Allah adalah tunduk,
pasrah, dan patuh kepada Allah dengan mengikuti petunjuk Nabi Muhammad shallallahu
‘alaihi wa sallam.
C.Makna Ikhsan
Ihsan (‫ )اإلحسان‬terambil dari kata َ‫ َحسُن‬yang berarti bagus dan merupakan lawan kata atas
keburukan. Apabila dikatakan bahwa seseorang memiliki sifat muhsin maka maknanya
adalah dia banyak melakukan kebaikan. [1]

Adapun makna ihsan secara istilah telah diterangkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam dalam hadist jibril :

َ‫َقال‬.‫ان‬
ِ ‫اإلحْ س‬ َ َّ‫َكأَن‬
ِ َ‫ك قَالَفأ ْخ ِب ْرنِىَع ِن‬ َّ َ‫اك ت َ َراهُ فَإ ِ ْن لَ ْم ت َ ُك ْن ت َ َراهُ فَإِنَّهُ أَ ْن ت َ ْعبُد‬
َ‫َّللا‬ َ ‫َي َر‬
“’Wahai Rasulullah, apakah ihsan itu?cc ‘ Beliau menjawab, ‘Kamu menyembah Allah
seakan-akan kamu melihat-Nya, maka jika kamu tidak melihat-Nya maka sesungguhnya Dia
melihatmu.” (H.R. Muslim 102).[3]

Dalam hadits Jibril, tingkatan Islam yang ketiga ini memiliki satu rukun. Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam menjelaskan mengenai ihsan yaitu ‘Engkau beribadah kepada Allah
seakan-akan engkau melihat-Nya, dan jika engkau tidak mampu melihat-Nya, Allah akan
melihatmu.’ Itulah pengertian ihsan dan rukunnya

“Engkau beribadah kepada Allah seakan akan engkau melihatnya dan andaikata engkau tidak
melihatnya maka Dia melihat dirimu.” [2]

Seseorang tidak akan sampai kepada derajat ihsan kecuali menjadi muslim yang sebenarnya
yang beriman kepada Allah dengan benar dan hatinya tenang di dalam keimanan tersebut.
Seorang hamba yang telah sampai derajat ihsan maka akan senantiasa merasa diawasi oleh
Allah Ta’ala, apabila dia hendak shalat maka shalatnya akan merasa diperhatikan oleh
Allah Ta’ala sehingga dengan itu akan hadir kekhusyukan yang sempurna. [3]

Sebagian ulama ada yang menjelaskan bahwa ihsan adalah ibadah-ibadah dan amal-
amal sunnah yang dikerjakan oleh seorang muslim setelah mengerjakan amal-
amal wajib dengan tujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala . [4]


Tingkatan Ikhsan yaitu:
 Pertama, tingkatan muroqobah.
Yakni seseorang yang beramal senantiasa merasa diawasi dan diperhatikan oleh Allah dalam
setiap aktivitasnya. Ini berdasarkan sabda Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam َ ُ‫ف ِإ ْن َل ْم َتك ُْن َتراه‬
َ‫َيراك‬ ُ‫( ف ِإنَّه‬jika kamu tidak melihat-Nya maka sesungguhnya Dia
melihatmu).Tingkatan muroqobah yaitu apabila seseorang tidak mampu memperhatikan sifat-
sifat Allah, dia yakin bahwa Allah melihatnya. Tingkatan inilah yang dimiliki oleh
kebanyakan orang. Apabila seseorang mengerjakan shalat, dia merasa Allah memperhatikan
apa yang dia lakukan, lalu dia memperbagus shalatnya tersebut. Hal ini sebagaimana Allah
firmankan dalam surat Yunus,

ٍ ‫{… َو َمات َ ُكونُ فِي شَأ ْ ٍن َو َماتَتْلُوا ِم ْنهُ ِم ْن قُ ْر َء‬61}


ُ ‫ان َوالَت َ ْع َملُونَ ِم ْن َع َم ٍل إِالَّ ُكنَّا َعلَ ْي ُك ْم‬
‫ش ُهودًا إِذْ ت ُ ِفيضُونَ فِي ِه‬
“Kamu tidak berada dalam suatu keadaan dan tidak membaca suatu ayat dari Al Quran dan
kamu tidak mengerjakan suatu pekerjaan, melainkan Kami menjadi saksi atasmu di waktu
kamu melakukannya…” (QS. Yunus: 61)

 Kedua, tingkatan musyahadah


Tingkatan ini lebih tinggi dari yang pertama, yaitu seseorang senantiasa memeperhatikan
sifat-sifat Allah dan mengaitkan seluruh aktifitasnya dengan sifat-sifat tersebut. Inilah
realisasi dari sabda Nabi ‫َّللاَ َكأَنَّكَ ت ََراه‬
َّ َ‫‘( أَ ْن ت َ ْعبُد‬Kamu menyembah Allah seakan-akan kamu
melihat-Nya).Pada tingkatan ini seseorang beribadah kepada Allah, seakan-akan dia melihat-
Nya. Perlu ditekankan bahwa yang dimaksudkan di sini bukanlah melihat dzat Allah, namun
melihat sifat-sifat-Nya, tidak sebagaimana keyakinan orang-orang sufi. Yang mereka sangka
dengan tingkatan musyahadah adalah melihat dzat Allah. Ini jelas merupakan kebatilan.
Yang dimaksud adalah memperhatikan sifat-sifat Allah, yakni dengan memperhatikan
pengaruh sifat-sifat Allah bagi makhluk. Apabila seorang hamba sudah memiliki ilmu dan
keyakinan yang kuat terhadap sifat-sifat Allah, dia akan mengembalikan semua tanda
kekuasaan Allah pada nama-nama dan sifat-sifat-Nya. Dan inilah tingkatan tertinggi dalam
derajat ihsan.[5]

 Keutamaan Ikhsan
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

َ‫{ إ َِ َّن هللاَ َم َع الَّذِينَ اتَّقَ ْوا َوالَّذِينَ هُم ُّم ْح ِسنُون‬128}
“Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat
ihsan.” (QS. An Nahl: 128).

Dalam ayat ini Allah menunjukkan keutamaan seorang muhsin yang bertakwa kepada Allah,
yang tidak meninggalkan kewajibannya dan menjauhi segala yang haram. Kebersamaan
Allah dalam ayat ini adalah kebersamaan yang khusus. Kebersamaan khusus yakni dalam
bentuk pertolongan, dukungan, dan petunjuk jalan yang lurus sebagai tambahan dari
kebersamaan Allah yang umum (yakni pengilmuan Allah). Makna dari firman Allah َ‫َوالَّذِين‬
َ‫ُهم ُّم ْح ِسنُون‬
( dan orang-orang yang berbuat ihsan) adalah yang mentaati Rabbnya, yakni
dengan mengikhlaskan niat dan tujuan dalam beribadah serta melaksankanan syariat Allah
dengan petunjuk yang telah dijelasakan oleh Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam.[6]

Dalam ayat lain Allah berfirman,

‫هللا َوالَ ت ُ ْلقُوا ِبأ َ ْيدِي ُك ْم ِإلَى التَّه‬ َ ‫{ لُ َك ِة َوأ َ ْح ِسنُوا ِإ َّن هللاَ ي ُِحبُّ ْال ُم ْح ِسنِينَ َْ َوأَن ِفقُوا ِفي‬195}
ِ ‫س ِبي ِل‬
“Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan
dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah
menyukai orang-orang yang berbuat ihsan.” (Al Baqarah:195)
Ketika menafsirkan ayat ini Syaikh As Sa’di menjelaskan bahwa ikhsan pada ayat ini
mencakup seluruh jenis ihsan. Hal ini karena tidak ada pembatasan pada ayat ini. Maka
termasuk di dalamnya ihsan dengan harta, kemuliaan, pertolongan, perbuatan memerintahkan
yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar, mengajarkan ilmu yang bermanfaat, dan
perbuatan ihsan lain yang diperintahkan oleh Allah. Termasuk di dalamnya juga adalah
kihsan dalam beribadah kepada Allah. Hal ini sebagaimnan sabda Nabi ‘Kamu menyembah
Allah seakan-akan kamu melihat-Nya, maka jika kamu tidak melihat-Nya maka
sesungguhnya Dia melihatmu.. Barangsiapa yang memiliki sifat ihsan tersebut, maka dia
tergolong orang-orang yang Allah terangkan dalam firman-Nya َ ‫سنى‬ ْ ‫ِللَّذِين َأحْ سنُوا َا ْل ُح‬
َ‫“ و ِزيادة‬Bagi orang-orang yang berbuat ihsan, ada pahala yang terbaik (surga) dan
tambahannya (melihat wajah Allah ta’ala)” (QS Yunus: 26) Allah akan bersamanya,
memberinya petunjuk, membimbingnya, serta menolongnya dalam setiap urusannya.[7].

Allah Ta’ala juga berfirman,

َ‫َّار اْأل َ ِخ َرة َ فَإِن‬


َ ‫سولَهُ َوالد‬
ُ ‫َو ِإن ُكنت ُ َّن ت ُ ِر ْدنَ هللاَ َو َر‬
َ ‫ع ِظي ًما‬ ِ ‫عدَّ ِل ْل ُم ْح ِسنَا‬
َ ‫ت ِمن ُك َّن أ َ ْج ًرا‬ َ َ ‫هللاَ أ‬
{29}
“Dan jika kamu sekalian menghendaki (keridhaan) Allah dan Rasulnya-Nya serta
(kesenangan) di negeri akhirat, maka sesungguhnya Allah menyediakan bagi siapa yang
berbuat ihsan (kebaikan) diantaramu pahala yang besar.” (QS. Al Ahzab: 29)

Hubungan Iman, Islam dan Ikhsan. Dari penegertian Iman, Islam dan Ikhsan di atas, dapat
dipahami bahwa ketiganya merupakan pilar agama Islam yang memiliki hubungan kuat satu
sama lain, kekuatan hubungan ketiganya bagaikan segi tiga sama sisi. Ketiga sisinya saling
menguatkan satu sama lain, sehingga orang yang takwa ibaratnya berada di dalam lingkaran
tiga sisi tersebut, yaitu sisi pertama iman, sisi kedua Islam dan sisi ketiga Ihsan.

2.Perbedaan Iman, Islam dan Ikhsan


Antara iman,islam dan ikhsan di samping saling berhubungan,juga terdapat perbedaan yang
merupakan ciri di antara ketiganya.

¤Iman lebih menekankan pada segi keyakinan di dalam hati.

¤Islam adalah sikap aktif untuk berbuat/beramal.

¤ikhsan merupakan perwujudan dari iman dan islam,yang sekaligus merupakan cerminan dari
kadar iman dan islam itu sendiri.
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari Berbagai Pembahasan diatas kami simpulkan bahwa.
1. Iman, islam dan ihsan merupakan tripologi agam islam diman sesuai dengan hadits nabi
diatas.
2. Iman, islam dan ihsan saling berhubungan karena seseorang yang hanya menganut Islam
sebagai agama belumlah cukup tanpa dibarengi dengan iman. Sebaliknya, iman tidaklah
berarti apa-apa jika tidak didasari dengan Islam. Selanjutnya,
kebermaknaan Islam dan iman akan mencapai kesempurnaan jika dibarengi dengan ihsan,
sebab ihsan mengandung konsep keikhlasan tanpa pamrih dalam ibadah
3. Iman lebih menekankan pada segi keyakinan di dalam hati, Islam adalah sikap aktif untuk
berbuat/beramal,ihsan merupakan perwujudan dari iman dan islam,yang sekaligus merupakan
cerminan dari kadar iman dan islam itu sendiri
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai