Fluor
A. Pengertian Fluor
Fluor adalah mineral yang secara alamiah terdapat di semua sumber air, termasuk
laut. Fluor tersedia melimpah didalam kerak bumi. Melalui proses alami karena cuaca
serta pencucian dasar atau lapisan tanah yang keras, yang tinggi kandungan fluornya,
fluor memasuki air tanah. Karena itu, air sumur juga merupakan sumber fluor yang
cukup tinggi.
Fluor tidak pernah ditemukan dalam bentuk bebas di alam, sehingga ia bergabung
dengan unsur lain dan membentuk senyawa fluoride. Fluor juga merupakan unsur yang
penting dalam pembentukan gigi dan tulang.
B. Manfaat Fluor
1. Merupakan salah satu mikromineral yang penting untuk tumbuh kembang
tulang dan gigi (pembentukan enamel gigi).
2. Menghambat pembentukan karies didalam lingkungan mulut melalui
mekanisme fisik, kimiawi, dan biologi
3. Menghambat demineralisasi melalui pembentukan fase tahan asam dan
meningkatkan remineralisasi email yang karies dan belum berlubang.
4. Menghambat metabolisme karbohidrat oleh mikroflora plak asidogenik. Hal ini
terjadi karena fluor bekerja dengan cara menghambat metabolisme bakteri plak
yang dapat memfermentasi karbohidrat melalui perubahan hidroksi apatit pada
enamel menjadi fluor apatit.
5. Fluor merupakan salah satu bahan pasta gigi berfungsi memberikan efek
deterjen sebagai salah satu dari tiga bahan utamanya.
C. Efek samping kekurangan fluor
Kekurangan fluor dapat menyebabkan kerusakan gigi yang berlebihan, yang
mengakibatkan gigi menjadi rapuh. Bila kekurangan fluor, dapat menyebabkan gigi
mudah terserang karies, terjadi perubahan warna pada gigi anak, dan dapat terjadi
penipisan tulang.
Kelebihan fluor juga dapat mengakibatkan kelainan tulang dan gigi. Fluor dalam
tubuh akan separuhnya akan disimpan dalam tulang dan terus bertambah sesuai umur,
akibatnya tulang menjadi mudah patah karena terjadi fluorosis pada tulang. Tidak
hanya itu, kelebihan fluor dapat mengakibatkan rasa sakit yang hebat pada tulang dan
akibat yang paling fatal dapat mengakibatkan kelumpuhan, terlihat adanya bercak-
bercak putih di enamel atau mottled enamel.
Fluoridasi
Fluoridasi sistemik
Fluoridasi air minum secara sentral (fluoridated water supply). Dalam hal ini
konsentrasi fluor yang baik adalah 0,7-1,2 mg fluoride/liter, tergantung temperature
local rata-rata tiap tahun. Konsentrasi 1 ppm adalah jumlah 1 mg fluoride per liter (1
mg/liter). Pengaruh anti karies dan fluoride pada anak-anak adalah pada masa
pertumbuhan dan mineralisasi giginya.
Manfaat dari fluoridasi air minum, antara lain :
Mengurangi karies pada gigi sulung sebanyak 40%-50% dan pada gigi
permanen sebanyak 50%-60%
Mencegah insidensi karies pada akar gigi 50%
Mengurangi prevalensi pencabutan gigi molar pertama 75%
Mengurangi maloklusi 20% pada anak usia 6-14 tahun dibandingkan tanpa
menggunakan fluor
Penggunaan fluor secara sistemik lebih ekonomis
B. Penambahan fluor pada garam
Fluoridasi pada garam merupakan metode yang sangat efektif untuk menyalurkan
fluoride pada masyarakat dimana pemberian fluor pada air minum tidak
memungkinkan untuk menghindari oposisi anti fluoridasi. Program ini pertama kali
dilakukan di Switzerland tahun 1995 dengan menggunakan 5 mg potassium iodine dan
90 mg sodium fluoride per kg.
Fluoridasi air disekolah akan mengurangi karies sekitar 40 persen yang berefek
secara sistemik dan topical. Pada gigi yang baru erupsi, sebnayak 57 persen karies tidak
terjadi pada pemberian fluor dengan metode ini dan setelah erupsi 31 persen karies
berkurang.
Konsentrasi yang direkomendasikan pada fluoridasi air di sekolah adalah 4,5 ppm.
Alasan merekomendasikan pada konsentrasi tinggi adalah :
Penambahan fluor dalam batas tertentu ke dalam susu botol di promosikan oleh
Ziegler di Swiss pada tahun 1955 dan direkomendasikan untuk anak dalam usia
pertumbuhan. Sangat direkomendasikan untuk anak usia pertumbuhan dan memberi
efek pencegahan pada anak yang gigi permanennya belum erupsi.
Tambahan fluor ke dalam susu adalah prosedur yang ditargetkan langsung untuk
anak-anak. Pilihan susu dengan atau tanpa fluor tergantung pada pilihan konsumen.