Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
LABORATORIUM IPA
TAHUN 2017
MAN BARITO SELATAN
BAB I
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR LABORATORIUM IPA
Pasal 1
Definisi Standar Operasional Prosedur Laboratorium IPA
Standar Operasional Prosedur (selanjutnya disingkat dengan SOP) Laboratorium IPA adalah
suatu set instruksi yang memiliki kekuatan sebagai petunjuk yang mengikat. Hal ini
mencakup hal-hal hal-hal yang memiliki suatu prosedur pasti atau terstandardisasi
tanpa kehilangan keefektifannya.
Pasal 2
3. Memperjelas alur tugas, wewenang dan tanggung jawab dari para pengurus yang
terkait laboratorium IPA.
5. Sebagai dasar hukum bila terjadi penyimpangan terhadap tugas dan wewenang.
Pasal 3
1. Setiap pelanggaran yang dilakukan secara sadar maupun tidak sadar akan
mendapatkan sanksi yang telah tercantum dalam SOP.
BAB II
LABORATORIUM IPA
Pasal 4
1. Laboratorium IPA (disingkat lab IPA) adalah tempat riset ilmiah, eksperimen,
pengukuran ataupun pelatihan ilmiah dilakukan. Laboratorium dibuat untuk
memungkinkan dilakukannya kegiatan-kegiatan tersebut secara terkendali.
2. Laboratorium IPA yang dimaksud pada ayat 1 meliputi laboratorium kimia, fisika dan
biologi.
Pasal 5
4. Memupuk rasa ingin tahu siswa sebagai modal sikap ilmiah seseorang calon
ilmuan.
5. Membina rasa percaya diri sebagai akibat keterampilan dan pengetahuan atau
penemuan yang diperolehnya.
Pasal 6
1. Lab. IPA digunakan hanya untuk pembelajaran yang sesuai dengan definisi dan
tujuan didirikannya. Hal ini telah termaktub pada pasal 1 dan pasal 2.
2. Lab. IPA dilarang untuk digunakan sebagai ruang kelas, ruang pertemuan, ruang
penyimpanan barang, dll. Laboratorium IPA hanya digunakan sesuai dengan
peruntukannya.
Pasal 7
1. Pihak yang menyalahgunakan pemakaian lab. IPA dibagi ke dalam tiga kriteria:
a. Pelanggaran ringan: memakai ruang laboratorium IPA untuk keperluan bersama
yang penting dan mendesak, bertujuan untuk kebaikan, bersifat sementara dan tidak
b. Pelanggaran sedang: memakai ruang lab. IPA untuk kepentingan suatu golongan
atau secara sepihak menggunakan laboratorium di luar peruntukkannya sehingga
menganggu kegiatan belajar mengajar di dalam laboratorium. Contoh: ruang
laboratorium digunakan untuk penyimpanan barang dalam jangka waktu cukup
lama.
fungsi dasar dari laboratorium IPA. Contoh: ruang laboratorium digunakan sebagai
ruang kelas.
2. Sansi bagi pelanggar pemakaian lab. IPA dibagi ke dalam tiga kriteria:
BAB III
Struktur Organisasi Laboratorium IPA
Pasal 8
Struktur organisasi lab. IPA adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian
serta posisi yang ada pada organisasi laboratorium IPA dalam menjalankan kegiatan
operasional untuk mencapai tujuan yang di harapakan dan di inginkan.
Pasal 9
Struktur organisasi Lab. IPA sesuai dengan gambar bagan struktur di bawah ini:
Pasal 10
Pasal 11
1. Berkoordinasi dengan koordinator lab. sekolah dan koordinator lab. IPA untuk
menyusun program kegiatan pembelajaran di laboratorium yang sistematis,
terencana dan berkelanjutan.
Pasal 12
1. Berkoordinasi dengan koordinator lab. sekolah dan koordinator lab. IPA untuk
menyusun program pengadaan sarana dan prasarana di dalam laboratorium yang
sistematis, terencana dan berkelanjutan.
Pasal 13
Pasal 14
1. Mengkoordinir guru mata pelajaran IPA (fisika, kimia,biologi) dalam membuat jadwal
praktikum di laboratorium.
Pasal 15
2. Mengajukan daftar alat/bahan yang diperlukan untuk praktikum maksimal tiga hari
sebelum pembelajaran praktikum dilaksanakan.
Pasal 16
Pasal 17
2. Bersama-sama dengan laboran merawat alat dan bahan yang ada di dalam
laboratorium IPA.
BAB IV
Administrasi Laboratorium IPA
Pasal 18
Administrasi laboratorium IPA adalah suatu upaya penyusunan dan pencatatan data
dan informasi secara sistematis baik internal maupun eksternal dengan maksud
menyediakan keterangan serta memudahkan untuk memperoleh kembali baik
sebagian maupun menyeluruh.
Pasal 19
a. Buku inventarisir
b. Kartu stok
e. Kartu reparasi
f. Label
i. Laporan Bulanan
Pasal 20
Buku Inventarisir
1. Buku inventarisir merupakan daftar yang memuat semua barang milik lab. IPA yang
dipakai dan ada hubungannya dengan kegiatan praktikum di dalam lab.
Kartu Stok
Pasal 22
1. Kartu peminjaman alat dan bahan berisi daftar alat/bahan yang diperlukan oleh
suatu kelompok atau oleh guru yang bersangkutan untuk melakukan sekali
praktikum dan ditujukan kepada laboran.
2. Pencatatan di kartu peminjaman alat dan bahan dilakukan setiap akan melakukan
praktikum.
1. Buku catatan harian lab. merupakan buku yang berisi daftar kegiatan praktikum
yang dilakukan di dalam lab.
2. Pencatatan di buku catatan harian lab. dilakukan secara rutin dari hari ke hari.
Pasal 24
Kartu Reparasi
1. Kartu reparasi merupakan kartu yang memuat informasi menganai perbaikan atau
reparasi suatu alat
2. Pencatatan di buku catatan harian lab. dilakukan oleh teknisi bila ada perbaikan
terhadap barang yang rusak dan dilaporkan kepada koordinator lab.
Label
Pasal 26
1. Daftar alat dan bahan sesuai dengan LKS berisi daftar alat yang dibutuhkan untuk
melakukan sekali praktikum dalam satu kelas dalam periode tahun ajaran tertentu.
2. Daftar alat dan bahan sesuai dengan LKS dibuat paling lambat seminggu sebelum
hari pertama di tahun ajaran baru.
3. Fungsi dari daftar alat dan bahan sesuai dengan LKS adalah untuk memastikan
agar alat dan bahan sudah tersedia jauh hari sebelum praktikum akan dilaksanakan.
Fungsi lainnya sebagai landasan untuk pengajuan pembelian alat dan bahan
laboratorium.
4. Format daftar alat dan bahan sesuai dengan LKS adalah sebagai berikut:
Pasal 28
Laporan Bulanan
1. Laporan bulanan merupakan daftar yang memuat kegiatan apa saja yang dilakukan
di laboratorium setiap bulannya.
2. Laporan bulanan dibuat oleh koordinator lab. dan dilaporkan kepada wakasek
kurikulum, wakasek sarana dan prasarana serta kepada kepala sekolah.
1. Aturan pengkodean alat dan bahan di dalam laboratorium IPA berdasarkan pada
aturan yang telah disepakati bersama dan telah tertuang di dalam SOP ini.
4. Untuk alat yang sama tapi berbeda spesifikasi misalnya catu daya 3 A 12 V dan
catu daya 5 A 12 V perbedaan kode hanya terjadi pada no. urut, contoh: catu daya 3
A menjadi FCD 4/12 sedangkan kode untuk catu daya 5 A menjadi FCD 5/12.
5. Apabila nama alat terdiri dari satu kata maka untuk penyingkatan kode
menggunakan huruf pertama dan huruf keduanya. Contoh untuk alat fisika osiloskop
maka bisa diubah menjadi FOS.
6. Apabila nama alat terdiri dari dua kata atau lebih maka untuk penyingkatan kode
menggunakan huruf pertam,a pada kata pertama dan kata terakhir. Contoh untuk
alat biologi mikroslaid tulang kering maka bisa diubah dalam kode BMK.
Pengertian
8. Untuk jenis bahan yang sama tetapi beda dalam masalah spesifikasi misalnya untuk
500 mL etanol 70% dan 500 mL etanol 95% perbedaan kode hanya terjadi pada no.
urut, contoh: KET 7/500 untuk etanol 70% dan KET 8/500 untuk etanol yang 95%
9. Apabila nama bahan terdiri dari satu kata maka untuk penyingkatan kode
menggunakan huruf pertama dan huruf keduanya. Contoh untuk bahan kimia
natrium maka bisa diubah menjadi KNA.
10. Apabila nama bahan terdiri dari dua kata atau lebih maka untuk penyingkatan kode
menggunakan huruf pertam,a pada kata pertama dan kata terakhir. Contoh untuk
bahan kimia
BAB V
Tata Tertib Laboratorium IPA
Pasal 30
6. Mengetahui dan yakin jika siswa sudah memahami aturan keselamatan, tata tertib
dan prosedur praktikum.
7. Menjamin kebersihan dan penyimpanan alat/bahan yang telah dipakai dalam
praktikum.
8. Melaporkan pada laboran jika ada alat/bahan yang rusak, tumpah atau hilang.
10. Dilarang membawa alat dan bahan ke luar lab. tanpa seizin laboran.
Pasal 31
1. Datang setiap hari Senin-Jumat jam 07.00 sampai jam 15.00 dan Sabtu jam 07.00
sampai jam 12.00.
2. Dilarang membawa alat dan bahan ke luar lab. tanpa seizin koodinator lab.
Pasal 32
1. Datang setiap hari Senin-Jumat jam 07.00 sampai jam 15.00 dan Sabtu jam
07.00 sampai jam
12.00.
2. Dilarang membawa alat dan bahan ke luar lab. tanpa seizin laboran.
Pasal 33
1. Siswa dilarang masuk ke dalam ruang laboratorium tanpa seizin dari guru atau staf
laboratorium
2. Siswa wajib menggunakan jas lab. dan peralatan keselamatan standar lainnya
(sepatu, ikat kepala, masker, kacamata pelindung dan sarung tangan) ketika akan
melakukan praktikum di dalam lab.
3. Dilarang membawa alat dan bahan ke luar lab. tanpa seizin laboran.
4. Menggunakan alat dan bahan sesuai dengan petunjuk yang ada di LKS dan
dilarang menggunakan alat dan bahan diluar petunjuk kecuali dengan tujuan khusus
dan dengan pengawasan guru yang bersangkutan.
5. Siswa segera melapor kepada guru/laboran jika ada alat yang rusak atau bahan
yang tumpah.
6. Melapor kepada guru jika terjadi kecelakaan pada saat melakukan praktikum.
8. Siswa dilarang membawa tas, dompet dan peralatan telekomunikasi ke dalam lab.
Pasal 34
2. Sanksi bagi pelanggar pemakaian lab. IPA dibagi ke dalam tiga kriteria:
a. Ruang persiapan
b. Gudang
c. Meja demonstrasi
d. Papan tulis
f. Bak cuci
h. Lemari asap/asam
i. Lemari bahan/alat
j. Exhaust fan
k. Komponen keselamatan
3. Apabila ada perlengkapan yang rusak harus segera dilaporkan kepada wakasek
sarana dan prasarana untuk diteruskan kepada kepala sekolah.
BAB VII
Aturan Pengadaan Barang/Jasa Lab. IPA
Pasal 36
1. Pengadaan barang/jasa untuk lab. IPA berdasarkan pada prinsip prioritas yang
telah disepakati bersama antar pengurus dan dikomunikasikan kepada kepala
sekolah.
2. Pengadaan alat dan bahan untuk keperluan pembelajaran di lab. IPA dilakukan
setiap satu semester sekali.
3. Pengadaan alat dan bahan untuk praktikum dilakukan oleh guru mata pelajaran
berdasarkan daftar alat dan bahan sesuai dengan LKS yang telah dibuat untuk
selanjutnya diserahkan kepada koordinator lab. IPA.
BAB VIII
Pengelolaan Lab. IPA
Pasal 37
1. Lemari yang digunakkan untuk menyimpan alat merupakan lemari yang terbuat dari
kayu pejal dan tertutup.
2. Lemari yang digunakkan untuk menyimpan bahan merupakan lemari yang terbuat
dari kayu pejal dan terbuka.
3. Lemari yang bersifat khusus seperti lemari mikroskop dan lemari asap/asam
disediakan sesuai dengan standar yang berlaku.
4. Alat-alat di dalam lab. IPA disimpan berdasarkan jenis mata pelajarannya (kimia,
fisika dan biologi) lalu dikelompokkan lagi berdasarkan jenis bahan dasar
pembuatnya, seperti kelompok alat besi, kelompok alat gelas, kelompok alat
porselain, dll.
5. Bahan-bahan di dalam lab. IPA dsimpan berdasarkan kelompok fase dan sifatnya,
seperti kelompok zat padat , kelompok larutan, kelompok asam, kelompok basa, dll.
6. Bahan/alat yang masa dan ukurannya lebih besar disimpan di bagian bawah lemari
berurut ke
2. Peminjaman alat dan bahan untuk keperluan KIR (Kelompok Ilmiah Remaja) atau
tim olimpiade sekolah dilakukan oleh guru pembimbing dan diajukan kepada laboran
paling lambat dua hari sebelum praktikum dilakukan.
3. Peminjaman alat dan bahan untuk keperluan lainnya seperti penelitian, dll.
dilakukan oleh peneliti dan diajukan kepada laboran untuk diketahui koordinator lab.
IPA dan kepala sekolah.
4. Peminjaman alat dan bahan harus mengisi format kartu peminjaman alat dan
bahan.
Pasal 39
1. Fungsi alat/bahan harus dicek secara berkala minimal setiap satu semester sekali
oleh teknisi dan laboran.
3. Alat yang terbuat dari logam yang mudah berkarat seperti jangka sorong,
mikrometer skrup, dll. harus dilapisis oleh minyak agar tidak mudah berkarat.
4. Alat yang terbuat dari plastik harus dijauhkan dari sumber api.
5. Alat-alat listrik harus disimpan di tempat yang tidak terjangkau oleh air.
6. Alat yang terbuat dari magnet harus disimpan menggunakan kaki magnet dan diberi
pembatas penyimpanan antara magnet yang satu dengan magnet yang lain.
7. Mikroskop harus disimpan dalam lemari yang memiliki kadar kelembapan maksimal
70%.
8. Alat-alat digital disimpan dan dirawat sesuai dengan petunjuk yang tertera pada
manual alat.
9. Bahan sisa praktikum dilarang dikembalikan ke wadahnya lagi dan harus langsung
dibuang.
10. Alat/bahan yang rusak segera diserahkan kepada teknisi untuk ditindaklanjuti.
Pasal 40
Pasal 41
Pengolahan Limbah
4. Penetralan terhadap limbah yang bersifat basa menggunakan larutan asam cuka.
BAB IX
Keselamatan Kerja
Pasal 42
Perlengkapan Keselamatan
1. Peralatan keselamatan yang harus dimiliki laboratorium IPA adalah sebagai berikut:
c. Alarm darurat
d. Shower
e. Kotak P3K
f. Kotak pasir
g. Kartu keselamatan
2. Carta tata tertib berisi peraturan yang tercantum untuk siswa sesuai dengan yang
termuat di SOP Pasal 32 dan dicetak dalam kertas minimal ukuran A2 untuk
selanjutnya ditempel secara efektif di dalam ruang lab.
4. Alarm darurat hanya digunakan untuk kondisi yang genting dan tidak terkontrol.
6. Kotak P3K merupakan sebuah kotak yang berisi peralatan standar untuk
kecelakaan. Kotak P3K mininmal terdiri dari kapas, kasa, antiseptik, obat luka bakar,
minyak kayu putih, obat sakit kepala, obat maag, obat sakit perut, plaster luka dan
pembalut wanita.
8. Kartu keselamatan merupakan kartu yang berisi informasi mengenai langkah kerja
yang harus dilakukan jika terjadi kecelakaan kerja.
9. Kotak pengenalan alat berisi sample alat-alat di lab. beserta informasi nama dan
kegunaannya yang disimpan dalam lemari gantung.
Pasal 43
2. Jika terjadi kecelakaan, guru harus bersikap tenang dan segera menyuruh siswa
keluar ruangan.
3. Jika guru tidak bisa mengendalikan kecelakaan guru wajib membunyikan alarm
yang tersedia atau segera meminta bantuan kepada pihak yang terkait.
4. Pada kondisi darurat guru harus bisa menjaga keselamatan nyawa siswa-siswanya
dan dilarang mendahulukan keselamatan pribadi.
5. Siswa yang keracunan gas segera dibawa ke ruang terbuka untuk mendapatkan
udara segar.
6. Siswa yang terpercik bahan cair berbahaya segera dicuci air sebanyak mungkin.
7. Siswa yang pingsan bisa dibangunkan dengan menggunakan ammonium karbonat
dan jika diperlukan dapat diberi napas buatan.
8. Siswa yang sakit dilarang masuk ke dalam lab. IPA untuk mengikuti praktikum.
Pasal 44
1. Kecelakaan yang dilakukan oleh kesalahan siswa karena tidak mengikuti prosedur
percobaan merupakan tanggung jawab pribadi.
3. Kecelakaan yang disebabkan oleh fasilitas di dalam lab. yang buruk seperti selang
gas bocor dan peralatan keselamatan yang tidak lengkap menjadi tanggung jawab
sekolah.
BAB X
Lain-Lain
Pasal 45
Ketentuan Lainnya
Hal-hal yang belum diatur dan ditetapkan dalam SOP ini akan diatur dan ditentukan
kemudian jika dianggap perlu.
Status Revisi : -
Koordinator
Lab. Sekolah
(……………………………..)
(………………
……………..)
Mengetahui,
Kepala xxxxx
(……………………………..)