Oleh:
Queen Yosefin Mailoa, S.Ked
Pembimbing :
dr. Achmad Tuahuns, Sp.B
Pendahuluan
Mastektomi Radikal Modifikasi (MRM) adalah suatu tindakan pembedahan
onkologis pada keganasan payudara yaitu dengan mengangkat seluruh jaringan
payudara yang terdiri dari seluruh stroma dan parenkim payudara, areola dan puting
susu serta kulit diatas tumornya disertai diseksi kelenjar getah bening aksila
ipsilateral level I, II/III secara en bloc tanpa mengangkat m.pectoralis major dan
minor.1
Anatomi Payudara
Persarafan kulit payudara diurus oleh cabang pleksus servikalis dan nervus
intercostalis. Jaringan kelenjar payudara sendiri diurus oleh saraf simpatis. Ada
beberapa saraf lagi yang perlu diingat sehubungan dengan penyulit paralisis dan mati
rasa pasca pembedahan yakni nervus intercostabrakhialis dan nervus kutaneus
brakhius medialis yang mengurus sensibilitas daerah aksila dan bagial medial lengan
atas. Pada diseksi aksila, saraf ini sedapat mungkin disingkirkan sehingga tidak
terjadi mati rasa di daerah tersebut. Nervus pectoralis yang mempersarafi m.
pectoralis mayor dan minor, nervus torakodorsalis yang mempersarafi m. latissiumus
dorsi, dan nervus thorakalis longus yang mempersarafi m. serratus anterior sedapat
mungkin dipertahankan pada mastektomi dengan diseksi aksila.4
Aliran limfe dari payudara kurang lebih 75% ke aksila, sebagian lagi ke
kelenjar parasternal, terutama dari bagian sentral dan medial serta ada pula aliran
yang menuju ke kelenjar interpektoralis. Pada aksila terdapat rata-rata 50 buah
kelenjar getah bening yang berada di sepanjang arteri dan vena brakhialis. Saluran
limfe dari seluruh payudara mengalir ke kelompok anterior aksila, kelompok sentral
aksila, kelenjar aksila bagian dalam, yang lewat sepanjng v.aksillaris dan yang
berlanjut langsusng ke kelenjar servikal bagian kauda di dalam fossa supraklavikula.4
Komplikasi
3. Seroma
Seroma sering didefinisikan sebagai cairan serous yang terjadi setelah
pembedahan yang berkumpul di bawah flap kulit serta mengisi dead space.
Setelah tindakan mastektomi, seroma segera berkumpul di bawah flap kulit dan di
dead space daerah aksila. Biasanya seroma akan diserap sendiri dalam beberapa
minggu. Jika cairan seroma yang terbentuk sangat banyak, maka kulit bekas
operasi akan teregang yang dapat menyebabkan ketidak nyamanan pasien. Pada
beberapa pasien penumpukan cairan ini akan memberikan beberapa masalah
seperti memperlama masa rawatan, dan akan menambah biaya rawatan. Selain itu
juga akan disedot secara berulangkali sehingga pasien akan merasa sangat tidak
nyaman.
Seroma bukan merupakan komplikasi yang bersifat mengancam jiwa, namun
keadaan ini mampu menimbulkan morbiditas yang cukup serius, karena keadaan
ini berhubungan dengan penyulit lain seperti nekrosis flap kulit, rasa nyeri,
infeksi, keterlambatan penyembuhan luka, luka operasi yang terbuka kembali,
predisposisi terjadi sepsis, dan limfedema. Selain itu pengumpulan cairan yang
berlebihan akan meregangkan kulit sehingga menjadi bergelambir dan
menyebabkan ketidaknyamanan bagi pasien. Penyulit tersebut dapat
memperpanjang hari perawatan dan juga memperlambat pemberian terapi
adjuvant.
DAFTAR PUSTAKA