Anda di halaman 1dari 7

TUGAS PENDAHULUAN 4

PRAKTIKUM PEMODELAN MATEMATIKA

OLEH:
NAMA : NANDA FITRIANI
NIM : F1A117031

PROGAM STUDI MATEMATIKA


JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2019
Tugas Pendahuluan 4
Soal:
1. Jelaskan metode Euler!
2. Jelaskan metode Runge-Kutta!

Jawab:
1. Metode Euler
Metode Euler adalah salah satu dari metode satu langkah yang paling
sederhana. Di banding dengan beberapa metode lainnya, metode ini paling kurang
teliti. Namun demikian metode ini perlu dipelajari mengingat kesederhanaannya
dan mudah pemahamannya sehingga memudahkan dalam mempelajari metode
lain yang lebih teliti.
Metode euler atau disebut juga metode orde pertama karena persamaannya
kita hanya mengambil sampai suku orde pertama saja.
Misalnya diberikan PDB orde satu,
𝑦 , = 𝑑𝑦/𝑑𝑥 = 𝑓(𝑥, 𝑦) dan nilai awal 𝑦(𝑥0 ) = 𝑥0
Misalkan
𝑦𝑟 = 𝑦(𝑥𝑟 )
adalah hampiran nilai di 𝑥𝑟 yang dihitung dengan metode euler. Dalam hal ini
𝑥𝑟 = 𝑥0 + 𝑟ℎ; 𝑟 = 1, 2, 3, … 𝑛
metode euler diturungkan dengan cara menguraikan 𝑦(𝑥𝑟 +1) disekitar 𝑥𝑟 ke
dalam deret taylor :
(𝑥𝑟+1 − 𝑥𝑟 ) ,
𝑦(𝑥𝑟 +1) = 𝑦(𝑥𝑟 ) + 𝑦 (𝑥𝑟 ) + 𝑦 ′′ (𝑥𝑟 ) + ⋯ (1)
1!

bila persamaan di atas dipotng samapai suku orde tiga, peroleh


(𝑥𝑟+1 − 𝑥𝑟 ) , (𝑥𝑟+1 − 𝑥𝑟 )2 ′′
𝑦(𝑥𝑟 +1) = 𝑦(𝑥𝑟 ) + 𝑦 (𝑥𝑟 ) + 𝑦 (𝑡),
1! 2!
𝑥𝑟 < 𝑡 < 𝑥𝑟+1 (2)
berdasarkan persamanan bentuk baku PDB orde orde satu maka
𝑦 , (𝑥𝑟 ) = 𝑓(𝑥𝑟 , 𝑦𝑟 )
dan
𝑥𝑟+1 − 𝑥𝑟 = ℎ
maka persamaan 2 dapat ditulis menjadi
ℎ2 ′′
𝑦(𝑥𝑟 +1) ≈ 𝑦(𝑥𝑟 ) + ℎ𝑓(𝑥𝑟 , 𝑦𝑟 ) + 𝑦 (𝑡)
2
dua suku pertama persamaan di atas yaitu :
𝑦(𝑥𝑟 +1) = 𝑦(𝑥𝑟 ) + ℎ𝑓(𝑥𝑟 , 𝑦𝑟 ) ; 𝑟 = 0,1,2, … , 𝑛
atau dapat ditulis
𝑦𝑟+1 = 𝑦𝑟 + ℎ𝑓𝑟
yang merupakan metode Euler.
Adapun algoritma dari metode Euler yaitu sebagai berikut:
a. Untuk persamaan 𝑦 , = 𝑓(𝑥, 𝑦), dengan 𝑦(𝑥0 ) = 𝑥0 , diantara interval [𝑎, 𝑏].
ba
b. Pilih langkah nilai awal h dan tentukan
n
𝑥𝑟 = 𝑥𝑟 + 𝑟ℎ; 𝑟 = 0,1,2, … , 𝑛
c. Bentuk aproksimasi 𝑦𝑟 terhadap 𝑦(𝑥𝑟 ) dari rekursi :
𝑦𝑟+1 = 𝑦𝑟 + ℎ𝑓(𝑥𝑟 , 𝑦𝑟 )𝑟
h2
d. Tentukan nilai kesalahan dengan menggunakan rumus: E  y' '  
2
2. Metode Runge-Kutta
Metode Runge-Kutta merupakan alternatif lain dari metode deret Taylor yang
tidak membutuhkan perhitungan turunan. Metode ini berusaha mendapat derajat
ketelitian yang lebih tinggi, dan sekalius menghindarkan keperluan mencari
turunan yang lebih tinggi dengan jalan mengevaluasi fungsi 𝑓(𝑥, 𝑦) pada titik
terpilih dalam setiap selang langkah. Metode Runge-Kutta adalah metode PDB
yang paling populer karena banyak di pakai dalam praktek.
a. Pengertian Metode Runge-Kutta
Metode Runge-Kutta merupakan salah satu dari satu perangkat metode yang
penting untuk menyelesaikan persamaan diferensial dengan syarat awal
𝑦 ′ = 𝑓(𝑥, 𝑦)
𝑦(𝑥0 ) diberikan
Untuk memecahkan persoalan ini, pada sumbu waktu 𝑥 dipilih simpul-simpul
waktu diskret
𝑥0 , 𝑥1 , 𝑥2 , … , 𝑥𝑟 , 𝑥𝑟+1 , … , 𝑥𝑛 dan seterusnya
dengan 𝑥𝑟+1 = 𝑥𝑟 + ℎ𝑟 , dengan ℎ𝑟 merupakan “step length” dari saat ke-r ke
saat ke-(r+1). Pada umumnya “step length” tergantung pada r, tetapi untuk
mudahnya diperlakukan konstan, yaitu h.
Bentuk umum metode Runge-Kutta orde-𝑛 adalah:
𝑦𝑟+1 = 𝑦𝑟 + 𝑎1 𝑘1 + 𝑎2 𝑘2 + … + 𝑎𝑛 𝑘𝑛
dengan 𝑎1 , 𝑎2 , … , 𝑎𝑛 adalah tetapan dan
𝑘1 = ℎ𝑓(𝑥𝑟 , 𝑦𝑟 )
𝑘2 = ℎ𝑓(𝑥𝑟 + 𝑝1 ℎ, 𝑦𝑟 + 𝑞11 𝑘1 )
𝑘3 = ℎ𝑓(𝑥𝑟 + 𝑝1 ℎ, 𝑦𝑟 + 𝑞21 𝑘1 + 𝑞22 𝑘2 )
...
𝑘𝑛 = ℎ𝑓(𝑥𝑟 + 𝑝𝑛−1 ℎ, 𝑦𝑟 + 𝑞𝑛−1,1 𝑘1 + 𝑞𝑛−1,2 𝑘2 + . . . + 𝑞𝑛−1,𝑛−1 𝑘𝑛−1
Nilai (𝑎𝑖 , 𝑝𝑖 𝑞𝑖𝑗 ) dipilih sedemikian rupa sehingga meminimumkan galat per
langkah, dan persamaan entuk umum metode Runge-Kutta orde-n akan sama
dengan metode deret Taylor dari orde setinggi mungkin.
 Galat per langkah metode Runge-Kutta orde-n 𝑂(ℎ𝑛+1 )
 Galat longgokan metode Runge-Kutta orde-n 𝑂(ℎ𝑛 )
 Orde metode = 𝑛
b. Jenis Metode Runge-Kutta
 Metode Runge-Kutta Orde Satu
Metode Runge-Kutta tingkat satu berbentuk :
𝑘1 = ℎ𝑓(𝑥𝑟 , 𝑦𝑟 )
𝑦𝑟+1 = 𝑦𝑟 + (𝑎1 𝑘1 )
 Metode Runge-Kutta Orde Dua
Metode Runge-Kutta tingkat satu berbentuk :
𝑘1 = ℎ𝑓(𝑥𝑟 , 𝑦𝑟 )
𝑘2 = ℎ𝑓(𝑥𝑟 + 𝑝1 ℎ, 𝑦𝑟 + 𝑞11 𝑘1 )
𝑦𝑟+1 = 𝑦𝑟 + (𝑎1 𝑘1 + 𝑎2 𝑘2 )
 Metode Runge-Kutta Orde Tiga
Metode Runge-Kutta orde tiga berbentuk:
𝑘1 = ℎ𝑓(𝑥𝑟 , 𝑦𝑟 )
1 1
𝑘2 = ℎ𝑓 (𝑥𝑟 + ℎ, 𝑦𝑟 + 𝑘1 )
2 2
𝑘3 = ℎ𝑓(𝑥𝑟 + ℎ, 𝑦𝑟 − 𝑘1 + 2𝑘2 )
𝑘1 + 4𝑘2 + 𝑘3
𝑦𝑟+1 = 𝑦𝑟 + ( )
6
 Metode Runge-Kutta Orde Empat
Metode Runge-Kutta orde empat berbentuk:
𝑘1 = ℎ𝑓(𝑥𝑟 , 𝑦𝑟 )
1 1
𝑘2 = ℎ𝑓 (𝑥𝑟 + ℎ, 𝑦𝑟 + 𝑘1 )
2 2
1 1
𝑘3 = ℎ𝑓 (𝑥𝑟 + ℎ, 𝑦𝑟 + 𝑘2 )
2 2
𝑘4 = ℎ𝑓(𝑥𝑟 + ℎ, 𝑦𝑟 + 𝑘3 )
𝑘1 + 2𝑘2 + 2𝑘3 + 𝑘4
𝑦𝑟+1 = 𝑦𝑟 + ( )
6
 Metode Runge-Kutta Orde Lima
Metode Runge-Kutta orde lima berbentuk:
𝑘1 = ℎ𝑓(𝑥𝑟 , 𝑦𝑟 )
1 1
𝑘2 = ℎ𝑓 (𝑥𝑟 + ℎ, 𝑦𝑟 + 𝑘1 )
2 2
1 3 1
𝑘3 = ℎ𝑓 (𝑥𝑟 + ℎ, 𝑦𝑟 + 𝑘1 + 𝑘 )
4 16 16 2
1 1
𝑘4 = ℎ𝑓 (𝑥𝑟 + ℎ, 𝑦𝑟 + 𝑘3 )
2 2
3 3 1 9
𝑘3 = ℎ𝑓 (𝑥𝑟 + ℎ, 𝑦𝑟 + 𝑘2 + 𝑘3 + 𝑘4 )
4 16 16 16
1
𝑦𝑟+1 = 𝑦𝑟 + (7𝑘1 + 32𝑘3 + 12𝑘4 + 7𝑘6 )𝑂(ℎ6 )
9

c. Algoritma Metode Runge-Kutta


Adapun algoritma dari masing-masing jenis metode Runge-Kutta yaitu
sebagai berikut:
 Algoritma Metode Rungge-Kutta Orde 2
Untuk menyelesaikan masalah nilai awal persamaan diferensial biasa orde
satu :
𝑑𝑦
= 𝑓(𝑥, 𝑦)
𝑑𝑥
𝑦(𝑎) = 𝑦0 pada interval [𝑎, 𝑏]
𝑏−𝑎
1) Pilih konstanta N sedemikian sehingga ℎ = cukup kecil, selanjutnya
𝑁
didefinisikan partisi 𝑥0 = 𝑎, 𝑥𝑟 = 𝑎 + 𝑟ℎ, 𝑟 = 0,1,2, … , (𝑁 − 1), 𝑥𝑁 = 𝑏.
2) Harga pendekatan 𝑦𝑟 dari 𝑦(𝑥𝑟 ) diperoleh dari
1
𝑦𝑟+1 = 𝑦𝑟 + (𝑘1 + 𝑘2 )
2
Dengan 𝑘1 = ℎ𝑓(𝑥𝑟 , 𝑦𝑟 )
𝑘2 = ℎ𝑓(𝑥𝑟 + ℎ, 𝑦𝑟 + 𝑘1 )
 Algoritma Metode Rungge-Kutta Orde 3
Untuk menyelesaikan masalah nilai awal persamaan diferensial biasa orde
satu :
𝑑𝑦
= 𝑓(𝑥, 𝑦)
𝑑𝑥
𝑦(𝑎) = 𝑦0 pada interval [𝑎, 𝑏]
𝑏−𝑎
1) Pilih konstanta N sedemikian sehingga ℎ = cukup kecil, selanjutnya
𝑁
didefinisikan partisi 𝑥0 = 𝑎, 𝑥𝑟 = 𝑎 + 𝑟ℎ, 𝑟 = 0,1,2, … , (𝑁 − 1), 𝑥𝑁 = 𝑏.
2) Harga pendekatan 𝑦𝑟 dari 𝑦(𝑥𝑟 ) diperoleh dari
𝑘1 + 4𝑘2 + 𝑘3
𝑦𝑟+1 = 𝑦𝑟 + ( )
6
Dengan 𝑘1 = ℎ𝑓(𝑥𝑟 , 𝑦𝑟 )
1 1
𝑘2 = ℎ𝑓 (𝑥𝑟 + 2 ℎ, 𝑦𝑟 + 2 𝑘1 )

𝑘3 = ℎ𝑓(𝑥𝑟 + ℎ, 𝑦𝑟 − 𝑘1 + 2𝑘2 )
 Algoritma Metode Rungge-Kutta Orde 4
Untuk menyelesaikan masalah nilai awal persamaan diferensial biasa orde
satu :
𝑑𝑦
= 𝑓(𝑥, 𝑦)
𝑑𝑥
𝑦(𝑎) = 𝑦0 pada interval [𝑎, 𝑏]
𝑏−𝑎
1) Pilih konstanta N sedemikian sehingga ℎ = cukup kecil, selanjutnya
𝑁
didefinisikan partisi 𝑥0 = 𝑎, 𝑥𝑟 = 𝑎 + 𝑟ℎ, 𝑟 = 0,1,2, … , (𝑁 − 1), 𝑥𝑁 = 𝑏.
2) Harga pendekatan 𝑦𝑟 dari 𝑦(𝑥𝑟 ) diperoleh dari
𝑘1 + 2𝑘2 + 2𝑘3 + 𝑘4
𝑦𝑟+1 = 𝑦𝑟 + ( )
6
Dengan 𝑘1 = ℎ𝑓(𝑥𝑟 , 𝑦𝑟 )
1 1
𝑘2 = ℎ𝑓 (𝑥𝑟 + 2 ℎ, 𝑦𝑟 + 2 𝑘1 )
1 1
𝑘3 = ℎ𝑓 (𝑥𝑟 + 2 ℎ, 𝑦𝑟 + 2 𝑘2 )

𝑘4 = ℎ𝑓(𝑥𝑟 + ℎ, 𝑦𝑟 + 𝑘3 )

Anda mungkin juga menyukai