Anda di halaman 1dari 11

1.

Alfisol (Horison Argilik, KB Tinggi)


Alfisol adalah tanah yang relative muda, masih banyak mengandung mineral primer yang
mudah lapuk, mineral liat kristalin dan kaya unsur hara.
Syarat yang harus dipenuhi untuk menentukan tanah Alfisol yaitu :
- Ditemukan mineral liat kristalin yang sedang jumlahnya.
- Terjadi akumulasi liat kristalin tersebut di horizon B yang jumlahnya memenuhi
syarat horizon argilik atau kandik.
- Alfisol terbentuk di bawah vegetasi hutan berdaun lebar. Proses pembentukan Alfisol
melalui urutan sebagai berikut :
 Pencucian karbonat
 Pencucian besi dan braunifikasi
 Pembentukan epipedon okhrik (horizon A)
 Pembentukan horizon albik
 Pengendapan argillan
Alfisol merupakan tanah yang subur, banyak digunakan untuk pertanian, rumput ternak,
atau hutan. Tanah ini mempunyai kejenuhan basa tinggi, kapasitas tukar kation tinggi, dan
cadangan unsure hara tinggi.
Sifat /Ciri Utama
1. Tanah ini dicirikan adanya selaput liat.
2. Tanah dengan horison argilik, kandik, atau natrik.
3. KB >35%.
4. Kesuburan alami tinggi.
5. Bentuk wilayah beragam dari bergelombang hingga tertoreh tekstur berkisar
antara sedang hingga halus,Drainasenya baik . bahan organic pada umunya sedang
hingga rendah.Jeluk tanah dangkal hingga dalam. Mempunyai sifat kimia dan
fisika relati baik.

2. Andisol (Sifat Andik, Epipedon Melanik)


Andisol adalah tanah yang berkembang dari bahan volkanik seperti abu volkan,
batuapung, sinder, lava, dan sebagainya. Atau bahan volkaniklastik yang fraksi koloidnya
oleh mineral “short-range-order” (alophan, imogolit, ferihidrit) atau kompleks Al-humus.
Tanah andisol memiliki sifat andik dan merupakan epipedon melanik. Persyaratan minimum
untuk ordo Andisol yaitu ≥ 60% dari 60cm tanah teratas atau ≥ 60% tanah sampai kontak litik
(lebih dangkal, mempunyai sifat andik dapat dipenuhi.
Sifat /Ciri Utama
1. Berkembang dari bahan induk abu vulkan, batu apung (pumice) dan sinder.
2. Banyak mengandung mineral dalam tanah.
3. Potensi fiksasi fosfat tinggi.
4. Daya menahan air tinggi.
5. Porositas tinggi dan permeabilitas cepat.
6. Berat Isi tanah rendah.
7. Ketebalan solum antara 100 sampai 225 cm.
8. Warna hitam, kelabu sampai coklat tua.
9. Tanah mineral dengan sifat andik.
10. Tanah mineral yang tidak memiliki horison argilik, natrik, spodik dan oksik.
11. Mempunyai satu atau lebih dari : epipedon histik, molik, umbrik
Sifat Kimia
Kandungan P dan K potensial bervariasia, mulai rendah sampai tinggi. Jumlah basa
dapat tukar, tergolong sedang sampai tinggi. Jumlah basa dapat tukar tergolong sedang
sampai tinggi dan didominasi ion Ca dan Mg, juga sebagian K. KTK tanah sebagian besar
sedang sampai tinggi, dengan KB sedang. Dengan demikian potensial kesuburan Andisols
dinilai tergolong sedang sampai tinggi (Damanik, dkk, 2010).
Reaksi tanah. Untuk penetapan klasifikasi tanah tingkat seri, reaksi tanah (pH)
dikelompokkan atas 2 kelas, yaitu (1) tanah masam pH < 5.5; dan (2) tanah tidak masam pH
>5.5 (Hardjowigeno et al, 1996). Andisol Cikajang (Dn-1, Dn-2, dan Dn-3) umumnya bereaksi
tidak masam dengan kisaran pH antara 5.7-6.0. Sedangkan Andisol Cikole (Dn-4dan Dn-5)
bereaksi masam kisaran pH antara 4.7-5.2 (Safuan, 2005).
Sifat Fisik
Sifat tanah andisol yaitu :
a. Warna tanah pada umumnya hitam kelam.
b. Sangat berporous.
c. Kerapatan lindak : rendah.
d. Tekstur tanah berlempung.
e. Porositas, permeabilitas, dan stabilitas agregat tinggi (Hardjowigeno, 1989).
Sifat Biologi
Sampai kedalaman 80 cm oleh plagioklas intermedier, dan opak pada kedalaman
106-190 cm, mineral lainnya augit dan hiperstin. Amfibol hijau dan plagioklas intermedier
pada pedon Dn-4 dan Dn-5 relatif dominan, mineral lainnya augit, opak, gelas volkan dan
hiperstin (Sutriadi dan Suradikarta, 2007).
3. Aridisol (Wilayah Padang Pasir, Daerah Arid)
Aridisol adalah tanah yang kering lebih dari 6 bulan setiap tahun dan tidak pernah lembab
90 hari berturut-turut. Tanah di daerah kering biasanya berpasir, berbatu, dan jarang
ditumbuhi vegetasi. Entisol meupakan inklusi yang umum terdapat pada Aridisol.
Kandungana bahan organic dipermukaan tanah ini rendah. Kegiatan mikroorganisme rendah.
C-N rasio rendah yangmungkin diakibatkan oleh kegiatan bakteri nitrifikasi dan blue green
algae pengikat N yang membentuk permukaan dari beberapa jenis tanah ini. Sifat umum yang
terdapat pada tanah-tanah di daerah arid adalah adanya lapisan akumulasi karbonat yang
disebut caliche. Selain itu, sering juga ditemukan horizon salik dan natrik.
Sifat /Ciri Utama
Reaksi-eaksi fisik, kimia dan biologi berjalan lambat karena kurangnya air. Akibatnya
aridisol merupakan tanah yang memiliki sifat hampir sama dengan bahan induknya. Aridisol
memiliki KB tinggi karena rendahnya proses pencucian. Aridisol memiliki kandungan bahan
organik yang rendah dan tidak adanya proses feritisasi. Serta tidak ditemukannya horizon
eluviasi. Pada beberapa aridisol, di permukaan tanah sering ditemukan adanya gravel
pavement. Ditemukanya caliche atau lapisan akumulasi karbonat, ini terjadi karena CaCO3 di
endapkan oleh air perkolasi yang mulai habis. Selain itu juga ditemukan horizon salik dan
natrik

4. Entisol (Tanah Muda)


Entisol merupakan tanah yang baru berkembang. Walaupun demikian, tanah ini tidak
hanya berupa bahan induk dan bahan asal tanah saja tetapi harus sudah terjadi proses
pembentukan tanah yang menghasilkan epipedon okhrik.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan tanah Entisol yaitu :
- Iklim yang sangat kering sehingga pelapukan dan reaksi reaksi kimia berjalan lambat.
- Erosi yang kuat, dapat menyebabkan bahan-bahan yang dierosikan lebih banyak
daripada yang dibentuk melalui proses pembentukan tanah.
- Pengendapan secara terus menerus, menyebabkan pembentukan horizon lebih lambat
daripada pengendapan.
- Imobilisasi plasma tanah menjadi bahan inert.
- Bahan induk yang sangat sukar melapuk (inert) atau tidak permeabel sehingga air
sukar menyerap dan reaksi-reaksi tidak berjalan.
- Bahan induk yang tidak subur atau mengandung unsure-unsur beracun bagi tanaman
atau organisme lain. Diferensiasi oleh bahan organic tidak dapat terjadi.
- Selalu jenuh air atau tergenang, dapat menghambat perkembangan horizon.
- Waktu yang singkat tidak memungkinkan perkembangan tanah.
- Perubahan yang drastis dari vegetasi.

Sifat /Ciri Utama


Tanah yang termasuk ordo Entisol merupakan tanah-tanah yang masih sangat muda yaitu
baru tingkat permulaan dalam perkembangan. Tidak ada horison penciri lain kecuali epipedon
ochrik, albik atau histik. Entisol terjadi di daerah dengan bahan induk dari pengendapan
material baru atau di daerah-daerah tempat laju erosi atau pengendapan lebih cepat
dibandingkan dengan laju pembentukan tanah. Kata Ent berarti recent atau baru. Padanan
dengan sistem klasifikasi lama adalah termasuk tanah Aluvial atau Regosol
Sifat Kimia
Nilai ratio C/N tergolong sedang sampai tinggi, kandungan P potensial bervariasi
sebagian rendah sampai sangat rendahdan sebagian sedang sampai tinggi. Demikian juga
dengan K potensial. Jumlah basa dapat tukar, KB dan KTK juga bervariasi dari rendah
sampai tinggi. Potensi kesuburan Entisol sangat bervariasi tergantung komposisi bahan dari
sedang sampai tinggi. Psmment umumnya lebih miskin hara, sedangka orthens dan fluvens
bervariasi dari sedang sampai tinggi (Damanik, dkk).
P tersedia tanah. Hasil analisis statistik dengan DMRT (Duncan Multiple Range Test)
menunjukkan bahwa terdapat beda nyata antar perlakuan. Budidaya organik nyata
meningkatkan P tersedia tanah. Peningkatan P tersedia ini dapat terjadi karena pelepasan P
dari bahan organik yang ditambahkan, juga karena terjadinya pengaruh tidak langsung
bahan organic terhadap P yang ada dalam kompleks jerapan tanah. (Hardjowigeno, 1992).
Sifat Fisik
Tanah entisol dari berbagai wilayah menunjukkan bahwa sifat tanahnya tergantung
dari komposisi bahan endapan yang membentuknya. Entisol memiliki khas tekstur yang
sangat beragam, dari berpasir, berliat sampai lempung dengan kandungan debu tinggi
(Damanik, dkk, 2010).
Selain diatas sifat fisik lainnya adalah :
a. Tanah ultisol pada umum nya berwarna kelabu.
b. Tanah ultisol berstruktur gugat kuat, gumpal – gumpal bersudut.
c. Agregat tanah kurang stabil.
d. Permeabilitas relative rendah.
e. Kandungan liat tinggi.
(Soepardi, 1983).
Sifat Biologi
Tanah relatif kurang menguntungksan bagi pertumbuhan tanaman, banyak
diusahakan di daerah persawahan, mempunyai konsistensi lepas-lepas, Tadah hujan pada
daerah dataran rendah.

5. Histosol
Histosol terbentuk bila produksi dan penimbunan bahan organic lebih besar dari
mineralisasinya. Pembentukan histosol tidak dipengaruhi oleh iklim sehingga tanah ini dapat
ditemukan berasosiasi dengan segala macam tanah. Histosol mempunyai daya memegang air
yang sangat tinggi, baik atas dasar volume atau berat tanah.
Sifat /Ciri Utama
1. Tidak mempunyai horizon.
2. Berwarna kroma mantap atau meningkat dengan bertambahnya kedalaman dan
mempunyai warna kurang dari 3.
3. Ketebalan BO mencapai puluhan meter bisa sampai ratusan meter.
4. Mempunyai epipedon histik.
5. Tekstur beragam.
6. Tidak berstruktur atau berblok pada lapisan atas.
7. Bahan organik fibrik, hemik atau saprik.
8. Tanah yang termasuk ordo Histosol merupakan tanah-tanah dengan kandungan
bahan organik lebih dari 20% (untuk tanah bertekstur pasir) atau lebih dari 30%
(untuk tanah bertekstur liat). Lapisan yang mengandung bahan organik tinggi
tersebut tebalnya lebih dari 40 cm. Kata Histos berarti jaringan tanaman. Padanan
dengan sistem klasifikasi lama adalah termasuk tanah Organik atau Organosol.

6. Inceptisol (Tanah Dengan Horison Kambik)


Inceptisol adalah tanah yang belum matang (immature) dengan perkembangan profil
yang lebih lemah dibanding dengan tanah matang, dan masih menyerupai sifat bahan
induknya. Faktor yang mempengaruhi pembentukan Inceptisol yaitu :
- Bahan induk yang sangat resisten.
- Posisi dalam landscape yang ekstrim yaitu daerah curam atau lembah.
- Permukaan geomorfologi yang muda, sehinnga pembentukan tanah belum lanjut.
Sifat /Ciri Utama
1. Tanah dengan horison bawah penciri kambik, telah terdapat proses pembentukan
tanah alterasi.
2. Kenaikan liat pada horison B dan perubahan warna (hue dan croma bertambah
tinggi)
3. Tekstur beragam dari kasar hingga halus (tergantung pada tingkat pelapukan
bahan induknya)
4. Cukup subur.
5. Kedalaman efektif beragam dari dangkal hingga dalam.
6. Merupakan tanah yang belum matang (immature) yang perkembangan profilnya
lebih lemah dibanding dengan tanah matang dan masih banyak menyerupai sifat
bahan induknya.
Sifat Kimia
pH mendekati netral atau lebih (pH < 4 tanah bermasalah) Kejenuhan basa kurang
dari 50 % pada kedalaman 1,8 m COLE antara 0,07 dan 0,09 BO tingi (1,64 %-7,78%)
(http:www.dasartanah.com).
Kandungan P potensial rendah sampai tinggi dan K potensial sangat rendah sampai sedang.
Kandungan P potensial umumnya lebih tinggi daripada K potensial, baik lapisan atas
maupun lapisan bawah. Kapasitas Tukar Kation (KTK) sedang sampai tinggi disemua
lapisan. Kejenuhan basa (KB) rendah sampai tinggi. Secara umum disimpulkan kesuburan
alami Inceptisol bervariasi dari rendah sampai tinggi (Damanik, dkk, 2010).
Sifat Fisik
Sebagian besar inceptisol menunjukkan kelas tekstur berliat dengan kandungan liat
cukup tinggi (35-78%) tetapi sebagian termasuk berlempung halus dengan kandungan liat
lebih rendah (18 – 35 %) (Damanik, dkk, 2010).
Sifat Biologi
Masih terdapat bahan induk sehingga masih banyak mikroorganisme pendekomposisi
sisa tumbuhan Tanah yang masih banyat terdapat bahan induk termasuk serasah tumbuhan.
Masih terdapat bahan induk sehingga masih banyak mikroorganisme pendekomposisi sisa
tumbuhan ((Hardjowigeno,1989).

7. Mollisol ( Epipedon Mollik)


Mollisol adalah tanah dengan epipedon mollik. Syarat pengklasifikasian tanah sebagai
mollisol adalah memiliki epipedon mollik, bagian tanah di bawah epipedon mollik sampai
kedalaman 180 cm dan harus mempunyai KB (NH4OAc) ≥ 50%.
Sifat /Ciri Utama
Tanah yang mempunyai horison (lapisan) permukaan berwarna gelap yang mengandung
bahan organik yang tinggi. Tanah ini kaya akan kation-kation basa, oleh karena itu tanah ini
juga tergolong sangat subur. Mollisol secara karakter terbentuk di bawah rumput dalam iklim
yang sedang. Agregasi tanah baik, sehingga tanah tidak keras bila kering.
Sifat Fisik
1. Memiliki warna gelap, kroma velue kurang dari 3,5 (lembab) dan kurang dari 5,5
(kering).
2. Struktur gembur tidak keras, berbentuk prisma
3. Tekstur halus sampai sedang.
Sifat Kimia
1. pH sedang sampai alkali,
2. memiliki kejenuhan basa lebih dari 60%.
8. Oxisol (Oksida-Oksida Besi, Horizon Oksik)
Oxisol adalah tanah mineral yang kaya akan seskuiosida, telah mengalami pelapukan
lanjut, dan banyak terdapat di daerah sekitar khatulistiwa. Tanah ini dicirikan oleh adanya
horizon oksik pada kedalaman kurang dari 1,5 m atau bila kadar liat pada 18 cm teratas >
40% dapat memenuhi syarat horizon oksik dan ditemukan pada kedalaman kurang dari 100
cm.
Proses pembentukan tanah yang utama pada oxisol adalah proses desilikasi, akumulasi
relative besi dan Al bebas), pembentukan Plinthite, melanisasi dan humifikasi, gleisasi, dan
pedoturbasi.
Sifat /Ciri Utama
Tanah yang termasuk ordo Oxisol merupakan tanah tua sehingga mineral mudah lapuk
tinggal sedikit. Kandungan liat tinggi tetapi tidak aktif sehingga kapasitas tukar kation (KTK)
rendah, yaitu kurang dari 16 me/100 g liat. Banyak mengandung oksida-oksida besi atau
oksida Al. Berdasarkan pengamatan di lapang, tanah ini menunjukkan batas-batas horison
yang tidak jelas. Tanah yang memiliki horizon oksik atau kandik dengan cadangan mineral
yang sedikit. Padanan dengan sistem klasifikasi lama adalah termasuk tanah Latosol (Latosol
Merah & Latosol Merah Kuning), Lateritik, atau Podzolik Merah Kuning. Diuraikan dibawah
ini :
Fisik:
1. Tekstur oxisol sedang hingga halus, memiliki kandungan debu yang sangat rendah.
2. Rasio antara debu terhadap lempung atau liat pada suatu sample tanah berada di bawah
0,15.
3. Bulk density rendah, berkisar antar 1-1,3 gr/cm3.
4. Kemampuan menahan airnya rendah jika di bandingkan dengan tanah yang lain.
Kimia:
1. KB rendah, kandungan Fe, Al, dan Sioksida tinggi.
2. KTK rendah <16 me/100 g
3. Memilki reaksi tanah yang sangat masam
9. Spodosol (Horison Spodik)
Tanah Spodosol dicirikan oleh adanya lapisan pasir masam berwarna putih abu-abu
(horizon albik) di atas lapisan lempung berpasir yang berwarna gelap.
Horizon penciri untuk spodosol adalah adanya horizon spodik baik lapisan atas
merupakan lapisan olah yang berwarna gelap ataupun berupa horizon albik. Keadaan yang
diperlukan untuk pembentukan tanah spodosol dalam keadaan dimana kombinasi faktor-
faktor pembentuk tanah dapat menghasilkan suatu akumulasi besi, alumunium dan bahan
organic di horizon bawah.
Faktor-faktor pembentuk yanah yang dapat menghasilkan sifat-sifat tersebut, antara lain :
Bahan induk: umumnya berlempung sampai berpasir.
Iklim : boreal (dingin) atau iklim lain
Topografi : datar
Vegetasi :conifer (berdaun jarum) atau campuran conifer dan deciduous (berdaun lebar)
Waktu : 200 ± 2000 tahun
Sifat /Ciri Utama
1. Tanah yang termasuk ordo Spodosol merupakan tanah dengan horison bawah terjadi
penimbunan Fe dan Al-oksida dan humus (horison spodik) sedang, dilapisan atas
terdapat horison eluviasi (pencucian) yang berwarna pucat (albic). Padanan dengan
sistem klasifikasi lama adalah termasuk tanah Podzol.
2. Adanya lapisan pasir masam berwarna putih abu-abu ( horizon albik ) di atas lapisan
lempung berpasir yang berwarna gelap.
3. Terbentuknya tanah ini pada bahan induk pasir kuarsa dipercepat oleh adanya
vegetasi yang menghasilkan seresah masam.
Sifat fisik
Sifat fisik penting spodosol adalah tekstur karsar (pasir atau pasir berlempung),
berdampak pada rendahnya kemampuan tanah meretensi air (rawan kekeringan), dan
rendahnya meretensi hara (mudah tercuci bersama air perkolasi).
Sifat kimia
Sifat kimia tanah ini di cirikan oleh reaksi tanah masam, kandungan basa-basa dapat
tukar dan kejenuhan basa rendah. Hara P dan K serta cadangan mineral sangat rendah. KTK
tanah rendah dan sangat tergantung pada kandungan bahan organik.

10. Ultisol (Tanah-Tanah Dengan Pelapukan Lanjut, KB Rendah)


Ultisol hanya ditemukan di daerah-daerah dengan suhu rata-rata lebih dari 8oC. Ultisol
adalah tanah dengan horizon argilik atau kandik bersifat masam dengan kejenuhan basa
rendah. Kejenuhan basa (jumlah kation) pada kedalaman 1,8 m dari permukaan tanah kurang
dari 35 persen, sedang kejenuhan basa pada kedalaman kurang dari 1,8 m dapat lebih rendah
atau lebih tinggi dari 35 persen.
Proses Pembentukan Tanah
Faktor-faktor pembentuk tanah yang banyak mempengaruhi pembentukan untisol adalah:
- Bahan induk: bahan induk tua, misalnya batuan liat, atau batuan vulkanik masam.
- Iklim: harus ckup panas dan basa, di daerah iklim sedang dengan suhu tanah rata-
rata lebih dari 8 Celcius, sampai di daerah tropika.
- Vegetasi: di daerah iklim sedang didominasi oleh pinus. Di Indonesia vegetasi
hutan tropika.
- Ralief: Berombak sampai berbukit.
- Umur: Tua
Proses pembentukan tanah ultisol meliputi beberapa proses sebagai berikut:
1. Pencucian yang ekstensif terhadap basa-basa merupakan prasyarat.
2. Karena suhu yang cukup panas dan pencucian yang kuat dalam waktu yang cukup
lama, akibatnya terjadi pelapukan yang kuat terhadap mineral mudah lapuk, dan
terjadi pembentukan mineral liat sekunder dan oksida-oksida.
3. Lessivage, menghasilkan horizon albik di lapisan atas, dan horizon argilik di
lapisan bawah
4. Biocycling, meskipun terjadi pencucian yang intensif tetapi jumlah basa-basa di
permukaan tanah cukup tinggi dan menurun dengan kedalaman.
5. Pembentukan plinthite dan fragipan, plinthie dan fragipan bukan sifat yang
menentukan tetapi sering ditemukan pada Ultisol.
6. Perubahan horizon umbrik menjadi molik. Ultisol dengan epipedon umbrik dapat
berubah menjadi epipedon mollik akibat pengapuran
Sifat /Ciri Utama
Tanah yang termasuk ordo Ultisol merupakan tanah-tanah yang terjadi penimbunan liat di
horison bawah, bersifat masam, kejenuhan basa pada kedalaman 180 cm dari permukaan
tanah kurang dari 35%. Padanan dengan sistem klasifikasi lama adalah termasuk tanah
Podzolik Merah Kuning, Latosol, dan Hidromorf Kelabu. Seperti dibawah ini :
Sifat Kimia
Kandungan P potensial sangat rendah, dan K potensial bervariasi sangat rendah
sampai rendah disemua lapisan tanah. Jumlah basa dapat tukar tergolong sangat rendah
disemua lapisan. KTK tanah disemua lapisan termasuk rendah dan KB sangat rendah,
kecuali lapisan atas termasuk rendah sampai sedang. Dengan demikian potensi kesuburan
ultisol dinilai sangat rendah sampai rendah (Damanik, dkk, 2010).
Sifat Fisik
Data analisis tanah ultisol dari berbagai wilayah menunjukkan bahwa sifat tanahnya
bergantung dari bahan induks (batu liat atau pasir). Ultisol memiliki kelas tekstur yang
bervariasi dari berlempung halus sampai berliat (Damanik, dkk, 2010). Defisiensi magnesium
pada tanaman juga dapat terjadi pada tanaman yang ditanam pada tanah yang mempunyai
perbandingan Ca/Mg dapat ditukar sangat besar. Perbandingan yang ideal adalah tidak labih
dari 7:1. Pada sebagian basar humid, tanah bertekstur besar dan dikapur kalsit terus-
menerus dapat meyebabkan gangguan Ca dan Mg yang akhirnya menyebabkan defisiensi
Mg .Tanah ultisol pada umum nya berwarna kelabu. Tanah ultisol berstruktur gugat kuat,
gumpal – gumpal bersudut. Agregat tanah kurang stabil. Permeabilitas relative rendah
Kandungan liat tinggi (Hardjowigeno,1989).
Sifat Biologi
Sifat-sifat biologi dari ultisol adalah.Selulosa, zat pati, gula, protein, sukar
didekomposisikanJasad heterotropik ( bakteri, fungi, aktinomisetes ) lebih banyak daripada
jasad autotropik. (Sutriadi dan Suradikarta, 2007).

11. Vertisol (Sifat vertik)

Bahan induk Vertisol umumnya bersifat alkalis, misalnya batuan sedimen berkapur,
betuan beku basa, atau endapan alluvium dari bahan-bahan tersebut. Proses pembentukan
tanah telah menghasilkan suatu bentuk mikrotopografi yang khusus yang terdiri dari cekunagn
dan gundukan kecil yang biasa disebut topograpi gilgai.

Sifat /Ciri Utama


1. Tanah yang termasuk ordo Vertisol merupakan tanah dengan kandungan liat tinggi
(lebih dari 30%) di seluruh horison, mempunyai sifat mengembang dan mengkerut.
Kalau kering tanah mengkerut sehingga tanah pecah-pecah dan keras. Kalau basah
mengembang dan lengket. Padanan dengan sistem klasifikasi lama adalah termasuk
tanah Grumusol atau Margalit.
2. Tanah Vertisol memiliki kapasitas tukar kation dan kejenuhan basa yang tinggi.
Reaksi tanah bervariasi dari asam lemah hingga alkaline lemah; nilai pH antara 6,0
sampai 8,0. pH tinggi (8,0-9,0) terjadi pada Vertisol dengan ESP yang tinggi.
3. Vertisol menggambarkan penyebaran tanah-tanah dengan tekstur liat dan
mempunyai warna gelap, pH yang relatif tinggi serta kapasitas tukar kation dan
kejenuhan basa yang juga relatif tinggi
sifat kimia
Vertisol tergolog tanah yang relatif kaya akan hara karena mempunyai cadangan
sumber hara yang tinggi, dengan kapasitas tukar kation tinggi dan pH netral hingga alkali
(Deckers , 2001) tanah vertisol memiliki kapasitas tukar kation yang tinggi. Tingginya
kapasitas tukar kation ini disebabkan oleh tingginya kandungan liat yang terbungkus mineral
Montmorillonit dengan muatan tetap yang tinggi. Kandungan bahan organik sungguhpun
tidak selalu harus tinggi mempunyai kapasitas tukar kation yang sangat tinggi. Kation-kation
dapat tukar yang dominan adalah Ca dan Mg sangat berkaitan dengan asal tanah (Lopulisa,
2004).
12. Gelisol
Merupakan tanah mineral atau organik di daerah kutub yang mengalami cryoturbasi
sehingga membentuk horison yang tidak teratur, pencampuran horison, akumulasi bahan
organik di atas dan di dalam permafrost, fragmen, batuan teroriemtasi dan lapisan-lapisan
yang diperkaya debu.
Proses crypedogenik yang menghasilkan bahan gelik disebabkan oleh perubahan volume
dari air menjadi es, perpindahan air sepanjang gradien termal dalam sistem yang membeku
dan lain-lain. Karena suhu yang sangat rendah sepanjang tahun (permafrost), maka tidak ada
tanaman yang tumbuh di daerah ini. (Hardjowigeno, 2003, Klasifikasi Tanah dan
Pedogenesis)

Anda mungkin juga menyukai