PENDAHULUAN
telah menurunkan angka kesakitan dan kematian penduduk serta meningkatkan usia
harapan hidup. Hal tersebut juga memicu perkembangan jumlah penduduk lanjut usia
(lansia) yang dari tahun ke tahun cenderung meningkat. Badan Perencanaan dan
manusia. Proses menua merupakan proses sepanjang hidup, tidak hanya dimulai dari
suatu waktu tertentu tetapi dimulai sejak permulaan kehidupan. Menjadi tua merupakan
proses alamiah yang berarti seseorang telah melalui tiga tahap kehidupannya yaitu anak,
dewasa, dan tua. Tiga tahap ini berbeda, baik secara biologis maupun psikologis. Pada
mental dan psikologis. Masalah psikologis yang sering dialami lansia diantaranya
diperoleh oleh ruang rawat akut geriatrik dengan kejadian kecemasan sebanyak 76,3%.
sedang sebanyak 18% dan kecemasan berat 3,2%. Dari hasil studi pendahuluan yang
dilakukan peneliti pada tanggal 03 Januari 2015 di UPT Pelayanan Lansia Glenmore
Banyuwangi, diperoleh data bahwa jumlah lansia yang ada di UPT Pelayanan Lansia
kuesioner Depression Anxiety Stress Scale 42 (DASS 42) yang diberikan pada 4 orang
lansia yang terdiri dari 2 laki-laki dan 2 perempuan, peneliti mendapatkan 1 orang lansia
yang mengalami kecemasan berat dengan respon perilaku diantaranya perasaan terancam
sedang dengan respon perilaku diantaranya bicara banyak dan lebih cepat,gerakan
lansia mengalami kecemasan ringan dengan respon perilaku diantaranya tidak dapat
mengatakan bahwa dalam mengatasi kecemasan lansia tersebut pihak panti mengadakan
kecemasan pada lansia. Di UPT Pelayanan Lansia Glenmore banyuwangi belum pernah
Melalui aktifitas dzikir maka superego yang terdapat pada diri manusia akan
berfungsi sebagai alat kontrol bagi perilaku secara baik. Dengan berdzikir manusia akan
lebih sejahtera jiwanya sehingga sejahtera pula tingkah laku individu dan
sosialnya.Individu akan mampu menerima kenyataan yang ada dan dapat meletakkan
hakekat kemanusiaannya. Dzikir dapat juga dijadikan alat penyeimbang bagi jiwa dan
pencipta menimbulkan perasaan berserah diri yang pada akhirnya muncul satu harapan
tubuh meningkat. Kondisi ini tidak terlepas dari sistem kerja yang mengatur irama
kehidupan manusia yaitu hormon (Ahmad farid, 2008). Terapi spiritual dalam bentuk
berdzikir mempunyai nilai psikoterapeutik lebih tinggi. Lansia yang religious lebih kuat
dan tabah menghadapi kecemasan daripada yang kurang atau non religius sehingga
gangguan emosioanal jauh lebih kecil. Dengan ini menunjukkan bahwa terapi dzikir bisa
berbagai cara antara lain memberikan penyuluhan tentang kecemasan dan dampak dari
kecemasan, bisa berolahraga secara rutin yang memperlancar sirkulasi darah dan
membuka paru-paru untuk mengambil lebih banyak oksigen sehingga dampaknya akan
memperoleh kesehatan yang lebih baik. Melakukan kegiatan seperti ini dapat
“Pengaruh Terapi Dzikir Terhadap Tingkat Kecemasan Pada Lansia di UPT Pelayanan
Lansia Glenmore Banyuwangi”. Agar bisa menjadi salah satu dari beberapa solusi
pengobatan syar’i bagi masyarakat yang mengalami tingkat kecemasan khususnya pada
penelitian ini peneliti terfokus pada tingkat kecemasan di lansia disebabkan pada lansia
lebih banyak mengalami penurunan kondisi fisik, penurunan fungsi dan potensi seksual,
penurunan aspek psikologis, perubahan yang berkaitan dengan pekerjaan dan perubahan
sebagai berikut :
Adakah pengaruh terapi Dzikir terhadap tingkat kecemasan pada lansia di UPT
Dzikir.
Dzikir.
1.4.1 Teoritis
1.4.2 Praktis
1. Bagi Keperawatan
Sebagai sumber informasi tentang tata cara bagi petugas kesehatan agar
dapat digunakan sebagai salah satu alternative pengobatan masa kini baik dalam
ilmu gerontik maupun juga bias digunakan sebagai pilihan pengobatan bagi
4. Bagi Responden