BIO-3.5-XI-I
Tanggal :
Kelas :
PETUNJUK PENGERJAAN LKS KELOMPOK :
1.
Mari Mencari!! 2.
3.
a. Baca dengan teliti berita yang terlampir 4.
b. Analisilah Berita dibawah ini dengan kritis. 5.
c. Diskusikanlah dengan teman kelompok
d. Jawablah pertanyaan tersebut
e. Tidak tidak terdapat dalam bacaan diperbolehkan studi literataur
f. Presentasikan di depan kelas
BERITA 1
Jakarta - Salah satu anggota grup girlband asal Korea Selatan legendaris, Girls's
Generation atau dikenal juga dengan SNSD (Sho Nyo Shi Dae), yakni Tiffany,
mengungkapkan perjuangannya mengidap skoliosis. Tiffany mengaku, skoliosis nyaris
membuatnya gagal meraih impiannya sebagai artis.
Dalam sebuah wawancara bersama Soompi, ia menyebut ingin menjadi seorang artis yang tak
akan pernah dilupakan. Namun dengan skoliosis yang ia idap, semuanya sungguh sulit dan ia
harus berusaha dua kali lipat lebih besar dari orang lain.
"Sebenarnya aku mengidap skoliosis, tapi aku baru bilang pertama kali setelah promosiku
(jadi member SNSD). Rasa sakit dan lemah menjadi kekuatan bagiku. Aku berlatih dua kali
lebih banyak dari yang lain, menjaga kesehatanku, dan agak jadi terobsesi dengan fashion,
untuk menutupinya (skoliosis -red)," kisah wanita bernama asli Stephanie Young Hwang ini.
Ia juga mengisahkan, saat ia masih muda, seorang dokter menyebutkan ia takkan mungkin
debut menjadi artis. Akan tetapi hal tersebut tak meruntuhkan keteguhan wanita yang kini
berusia 30 tahun tersebut. Ia bertekad untuk bisa menjalaninya, mulai dari mengenal tubuh,
kesehatannya, bahkan hingga bagaimana ia bernapas dan berdiri.
Baca juga: Pantang Menyerah! Ikhtiar Sutopo Lawan Skoliosis Lewat Yoga
"Aku juga ingin membantu anak muda lainnya (yang juga mengidap skoliosis) sebisaku.
Banyak orang seperti atlet, balerina atau model yang juga kesulitan akibat skoliosis. Namun
sangat sedikit kepedulian soal ini," lanjutnya.
Skoliosis merupakan kondisi tulang punggung yang membengkok, biasanya terjadi saat masa
pertumbuhan di usia pubertas, menurut Mayo Clinic. Kondisi ini juga bisa disebabkan oleh
beberapa penyakit lain seperti cerebral palsy dan muscular dystrophy, namun sebagian besar
penyebabnya masih belum diketahui.
Umumnya skoliosis tidaklah berbahaya, namun derajat bengkoknya bisa semakin parah
seiring bertambah usia. Skoliosis yang parah bisa membuat seseorang kesulitan bergerak
bahkan hingga lumpuh, dan bisa mengurangi area di dada yang membuat paru-paru tidak bisa
berfungsi dengan benar.
Dalam perjuangannya, Tiffany sangat berterima kasih pada para penggemarnya dan juga
rekan sesama anggota SNSD. Baginya, semua adalah keluarga baginya, meski ia mengidap
skoliosis mereka tak surut memberikan dukungan.
"Mereka sudah seperti keluarga bagiku. Mereka tahu kondisiku bahkan hanya dengan
menatap mataku. Aku sangat bersyukur dan berharap bahwa kami tidak akan mengecewakan
satu sama lain. Aku juga ingin menjadi seseorang yang terus berkembang dan semakin baik,"
tandas wanita kelahiran Amerika Serikat ini.
Sumber : https://health.detik.com/true-story/d-4701559/sedih-tiffany-girls-generation-ungkap-
sulitnya-idap-skoliosis?_ga=2.157855864.357009813.1571365858-728183449.1555890303
BERITA 2
Sebaliknya, anda perlu memiliki strategi. Seperti yang dilansir dari Pop Sugar,
Sabtu (29/12), hal pertama yang dilakukan untuk membangun otot, kata Rondel,
adalah anda harus mengikuti program yang berfokus pada pertumbuhan otot
maksimal atau hipertrofi otot.
Dalam fase ini, anda perlu memperhitungkan rentang pengulangan latihan. Untuk
mendapatkan hasil maksimal, Rondel mengungkapkan seseorang harus melakukan
tiga hingga lima set dengan 12 hingga 15 repetisi per latihan.
“Selain itu, anda juga dapat melakukan angkat berat seperti compound lifts seperti
squat dan deadlifts, dimana anda dapat melakukan sedikit lebih banyak beban,”
kata King.
Ketika mengangkat berat yang lebih dekat dengan satu repetisi maksimal anda,
anda akan mendapatkan dorongan hormon karena sistem merasakan anda sedang
stres dan sistem kerangka berada di bawah tekanan. Dorongan ini dalam bentuk
testosteron, hormon anabolik membantu otot anda tumbuh.
King mengatakan seseorang melakukan minimal dua hingga tiga hari angkat besi
per pekan untuk melihat seperti apa nilai pelatihan ini. Latihan itu bisa diatur
menjadi latihan angkat beban berat pada Senin dan melakukan hal yang sama pada
Rabu dan Jumat.
Pilihan lainnya adalah dengan berlatih dalam fase hipertrofi selama dua pekan.
Diikuti dengan dua pekan kekuatan (beban lebih berat dengan repetisi dan set yang
lebih sedikit). Kemudian kembali ke fase hipertrofi selama dua pekan.
“Dengan begitu, anda hanya memberi tubuh anda rangsangan yang berbeda setiap
kali saat menjadi lebih kuat dan mengembangkan lebih banyak jaringan otot.
Keduanya (cara mengangkat) dikombinasikan akan memberi anda hasil terbaik
sehubungan dengan mendapatkan otot,” ujarnya.
Selain itu, anda tentu harus memperhitungkan kualitas gizi dan waktu pemberian
nutrisi ketika makan. Ketika mengembangkan jaringan otot, anda selalu ingin
berada dalam keadaan anabolik dan membutuhkan energi untuk membangun
jaringan otot. Ini berarti anda tidak boleh memiliki perut kosong karena akan
membuat kapasitas penambahan otot berkurang.
Sumber : https://gayahidup.republika.co.id/berita/pki570349/kunci-keberhasilan-membangun-otot-
tubuh
Kegiatan Belajar
1. Kalian telah mempelajari fungsi dari jaringan pada masing-masing sistem gerak.
Coba, jelaskan fenomena gangguan fungsi organ pada berita 1, bagaimana hal
tersebut dapat terjadi? Apa penyebabnya? Gejala apa yang dialami ? Bagaimana cara
penanganannya ?
Jawab: