net/publication/277761355
CITATION READS
1 331
3 authors, including:
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
Antioxidant activity of Maillard reaction products (MRPs) and melanoidin on coconut sugar View project
KARAKTERISTIK MIKROKAPSUL MINYAK ATSIRI LENGKUAS DENGAN MALTODEKSTRIN SEBAGAI ENKAPSULAN View project
All content following this page was uploaded by Chusnul Hidayat on 16 September 2015.
Abstrak
Lipida terstruktur (LS) yang mengandung asam lemak rantai medium mempunyai keuntungan untuk
kesehatan dan banyak dipelajari kegunaannya untuk keperluan medis, fungsional nutrisi, dan
makanan. Dalam penelitian ini dikaji sintesis enzimatik LS rantai medium dari asam laurat dan
gliserol menggunakan lipase Candida rugosa. Berbagai pengaruh parameter reaksi seperti
konsentrasi enzim, lama reaksi, suhu, penambahan molecular sieve, dan perbandingan molar
substrat (mmol asam laurat/mmol gliserol telah dikaji). Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa
kondisi terbaik untuk sintesis gliserida rantai medium dicapai pada suhu reaksi 37°C selama 24 jam
dengan jumlah lipase sebanyak 80 mg, penambahan molecular sieve 0,1 mg, dan perbandingan
molar substrat asam laurat/gliserol 3:1. Analisa produk reaksi menggunakan kromatografi gas
menunjukkan bahwa lipase Candida rugosa dapat menghasilkan gliserida dengan komposisi
persentase molar 15,55% monolaurin, 10,29% dilaurin, dan 1,41% trilaurin.
Abstract
A structured lipid (SL) containing medium chain fatty acid has health benefit and it has been studied
for functional food especially as nutraceutical food. In this research, enzymatic synthesis of medium
chain SL from lauric acid and glycerol was studied using Candida rugosa lipase. Factors such as
enzyme loading, reaction time, temperature, molecular sieve, and molar ratio of substrate (mmole
lauric acid/mmole glycerol) were evaluated. The results showed that the best conditions for the
synthesis of the medium chain SL were the reaction at temperature of 37°C for 24 h. The lipase
loading, molecular sieve adding, and molar ratio of substrate were 80 mg, 0.1 mg, and ratio of 3:1,
respectively. The results also showed that Candida rugosa lipase can be used for glycerides synthesis
in which the molar percentage of monolaurin, dilaurin, and trilaurin were 15.55%, 10.29%, and
1.41%, respectively.
44
Sintesis Lipida Terstruktur dari … (Poerwanto, dkk)
45
Reaktor, Vol. 13 No. 1, Juni 2010, Hal. 44-50
selanjutnya campuran diinkubasi selama 24 jam laurat, 1,5 ml isooktana, dan 0,1 g molecular sieve.
dengan variasi suhu 34, 37, 40, 43, 46, 50, dan 55°C. Reaksi dilaksanakan pada suhu 37°C selama 24 jam.
Sisa asam laurat ditentukan secara spektrofotometri. Persentase konversi ditentukan sebagai banyaknya mol
asam laurat yang digunakan untuk reaksi dibagi mol
Pengaruh Penambahan Molecular Sieve terhadap asam laurat mula-mula.
Konversi Substrat Pada penambahan lipase sebanyak 40 mg
Penentuan pengaruh molecular sieve terhadap sampai 70 mg menunjukkan terjadi kenaikan konversi
konversi substrat dilakukan pada campuran reaksi yang asam laurat berlangsung secara linear. Pada
mengandung gliserol dan asam laurat dengan konsentrasi tersebut jumlah enzim masih di bawah
perbandingan 0,5:1,5 (mmol) dan 1,5 mL isooktana. tingkat jenuh, sehingga efektifitas enzim menurunkan
Ke dalam campuran reaksi ditambahkan enzim energi aktivasi untuk terjadinya reaksi semakin baik.
sebanyak 80 mg dan molecular sieve dengan variasi 0; Dengan demikian konversi asam laurat menjadi ester
0,05; 0,1; 0,2; 0,3; 0,4; dan 0,5 g, selanjutnya berlangsung secara cepat. Hasil penelitian ini sejalan
campuran diinkubasi selama 24 jam pada suhu 37°C. dengan penelitian yang dilakukan oleh beberapa
Sisa asam laurat ditentukan secara spektrofotometri. peneliti yang menunjukkan bahwa di bawah tingkat
jenuh, kenaikan jumlah enzim meningkatkan konversi
Pengaruh Perbandingan Molar Substrat terhadap substrat dalam reaksi transesterifikasi (Yadav et al,
Konversi Substrat 2003; Ghamgui et al, 2004, Garcia et al, 1999).
Penentukan pengaruh perbandingan molar
substrat terhadap konversi substrat dilakukan pada 30
campuran reaksi yang mengandung asam laurat
sejumlah 1,5 mmol dan gliserol sehingga didapatkan 25
variasi perbandingan mmol asam laurat/gliserol 1:1; 20
Konversi (%)
46
Sintesis Lipida Terstruktur dari … (Poerwanto, dkk)
menunjukkan bahwa persentase konversi substrat mempercepat transfer massa substrat dan produk pada
meningkat dengan meningkatnya waktu reaksi sampai permukaan ataupun sisi dalam partikel enzim. Tingkat
keadan setimbang tercapai. Campuran reaksi terdiri kelarutan enzim juga mengalami kenaikan. Hal ini
dari 0,5 mmol gliserol, 1,5 mmol asam laurat, 1,5 ml mengakibatkan reaksi berjalan lebih baik. Secara
isooktana, 80 mg lipase, dan 0,1 g molecular sieve. umum, lipase mempunyai suhu optimum berkisar
Reaksi dilaksanakan pada suhu 37°C. Persentase antara 35 sampai 40°C (Babali et al, 2001; Zhang et
konversi ditentukan sebagai banyaknya mol asam al, 2001).
laurat yang digunakan untuk reaksi dibagi mol asam
laurat mula-mula. 30
30 25
25 20
Konversi (%)
20 15
Konversi (%)
15 10
10 5
5 0
30 35 40 45 50 55 60
0 Suhu (°C)
0 10 20 30 40 50
Lama reaksi (jam) Gambar 3. Pengaruh suhu terhadap konversi substrat
Gambar 2. Pengaruh waktu reaksi terhadap konversi Kenaikan suhu di atas 37°C menyebabkan
substrat konversi substrat turun. Ini menunjukkan bahwa
kenaikan suhu tersebut menyebabkan enzim
Kecepatan awal esterifikasi sangat tinggi pada mengalami kehilangan aktivitas pada kisaran suhu
kisaran 10 jam, selanjutnya turun dan relatif tetap tertentu, dimana perubahan tersebut dapat bersifat
setelah 24 jam. Setelah 24 jam, konversi mengarah ke reversible atau irreversible. Hal ini disebabkan
kondisi setimbang. Hal ini diduga karena air yang sejumlah ikatan dalam molekul protein melemah dan
terbentuk selama proses esterifikasi bertindak sebagai putus. Selanjutnya struktur protein menjadi lebih
substrat pada proses hidrolisis intermediet enzim hasil. fleksibel dan gugus-gugusnya terbuka karena adanya
Wong et al (2000) melaporkan juga bahwa sintesis solven. Apabila pemanasan berhenti pada tahap ini,
gliserida rantai medium setelah 24 jam menunjukkan protein mampu kembali ke struktur awalnya. Namun
kondisi setimbang telah dicapai. demikian pada suhu terlalu tinggi akan terjadi vibrasi
dan gerakan molekul yang dapat mempengaruhi
Pengaruh Suhu terhadap Konversi Substrat ikatan–ikatan hidrogen dan ikatan lain dalam struktur
Hasil penelitian yang menyatakan hubungan enzim (Radzi et al, 2005). Ini menyebabkan enzim
antara suhu dan konversi substrat ditunjukkan dalam mengalami deformasi struktur tersier dan kuarter,
Gambar 3. Campuran reaksi terdiri dari 0,5 mmol sehingga tingkat kelarutan enzim menurun tajam.
gliserol, 1,5 mmol asam laurat, 1,5 ml isooktana, 80 Perubahan struktur enzim mengakibatkan denaturasi,
mg lipase, dan 0,1 g molecular sieve. Reaksi namun kebanyakan protein tidak akan kembali ke
berlangsung selama 24 jam. Persentase konversi bentuk aslinya sehingga enzim tidak dapat berfungsi
ditentukan sebagai banyaknya mol asam laurat yang dengan baik.
digunakan untuk reaksi dibagi mol asam laurat mula-
mula. Pengaruh Molecular Sieve terhadap Konversi
Gambar 3 menunjukkan bahwa reaksi semakin Substrat
meningkat dengan meningkatnya suhu, terutama pada Lipase dapat mengkatalisis reaksi hidrolisis
kisaran suhu 34 sampai 37°C. Pada suhu reaksi maupun esterifikasi. Reaksi hidrolisis merupakan
esterifikasi di bawah 37°C, molekul substrat belum reaksi kebalikan esterifikasi sehingga tingkat hidrasi
memiliki cukup energi kinetik untuk terjadinya suatu sistem reaksi antara asam laurat dan gliserol sangat
reaksi berjalan dengan baik, sehingga reaksi berjalan mempengaruhi konversi esterifikasi. Dalam penelitian
sangat lambat. Pada suhu 37°C enzim pada kondisi ini, molecular sieve digunakan untuk mengadsorbsi air
paling aktif. Hal ini disebabkan peningkatan suhu yang kemungkinan terkandung dalam substrat maupun
reaksi akan meningkatkan energi kinetik molekul yang terbentuk selama reaksi berlangsung. Kandungan
sehingga gerak molekul dalam sistem meningkat. air yang berlebihan dalam campuran reaksi dapat
Akibatnya adalah frekuensi terjadinya tumbukan antar menyebabkan reaksi hidrolisis. Hasil penelitian yang
molekul meningkat. Selain itu viskositas sistem dan diperoleh ditunjukkan pada Gambar 4. Campuran
tegangan antar muka semakin berkurang sehingga reaksi terdiri dari 0,5 mmol gliserol, 1,5 mmol asam
47
Reaktor, Vol. 13 No. 1, Juni 2010, Hal. 44-50
laurat, 1,5 ml isooktana, dan 80 mg lipase. Reaksi menghambat aktifitas enzim. Konsentrasi gliserol
berlangsung selama 24 jam pada suhu 37°C. Persentase terlalu tinggi akan meningkatkan viskositas campuran
konversi ditentukan sebagai banyaknya mol asam reaksi di sekitar molekul lipase sehingga proses
laurat yang digunakan untuk reaksi dibagi mol asam pencampuran substrat kurang efektif yang akhirnya
laurat mula-mula. menurunkan kecepatan reaksi (Radzi et al, 2005).
Gambar 4 menunjukkan bahwa penambahan Jumlah gliserol yang melebihi jumlah ekimolar juga
molecular sieve sebanyak 0,05 sampai 0,1 g menyebabkan akumulasi gliserol dalam lingkungan
memberikan peningkatan konversi reaksi cukup efektif, mikro lipase dan menimbulkan penghalang yang
yaitu sekitar 15%. Penambahan molecular sieve sampai akhirnya membatasi difusi substrat ke sisi aktif enzim.
0,1 g memberikan konversi 26,72% karena air yang Dengan terbatasnya sisi bebas akan mengakibatkan
terbentuk selama reaksi mampu diabsorbsi dengan komplek substrat enzim tidak efektif.
baik, sehingga reaksi mengarah ke pembentukan ester.
30
Penelitian yang dilakukan Torres dan Otero (1999)
juga menunjukkan bahwa penambahan molecular sieve 25
dalam sistem reaksi meningkatkan konversi reaksi
estertifikasi. 20
Konversi (%)
30 15
25 10
20 5
Konversi (%)
15 0
0 1 2 3 4 5
10 Perbandingan mol asam laurat-gliserol (-)
48
Sintesis Lipida Terstruktur dari … (Poerwanto, dkk)
A B
Akoh, C.C., (2002), Structured lipids. In: Food Lipids,
6 Chemistry, nutrition, and Biotechnology, West
Virginia University, Morgantowa, West Virginia.
Marcel Dekker Inc., New York
4
49
Reaktor, Vol. 13 No. 1, Juni 2010, Hal. 44-50
Hammam, F. and Shahidi, F., (2005), Structured Lipids Rao, R. and Lokesh, B.R., (2003a), Nutritional
from High-Laurate Canola Oil and Long-Chain evaluation of structured lipid containing omega 6 fatty
Omega-3 Fatty Acids, JAOCS, 82: 731-736 . acid synthesized from coconut oil in rats, Molecular
and Cellular Biochemistry 248: 25–33
Hiol, A., Jonzo, M.D., Rugani, N., Druet, D., Sarda, L.,
and Comeau, L.C., (2000), Purification and Rao, R. and Lokesh, B.R., (2003b), TG Containing
Characterization of an Extracellular Lipase from a Stearic Acid, Synthesized from Coconut Oil, Exhibit
Thermophilic Rhizopus oryzae Strain Isolated from Lipidemic Effects in Rats Similar to Those of Cocoa
Palm Fruit, Enzyme and Microbial Technology, 26: Butter, Lipids, 38: 913-918
421-430.
Senanayake, S.P.J.N. and Shahidi, F., (2002),
Holub, B.J., (2001), Docosahexaenoic Acid in Human Enzyme-catalyzed synthesis of structured lipids via
Helth. In: Omega-3 Fatty Acids: Chemistry, Nutrition acidolysis of seal (Phoca groenlandica) blubber oil
and Health Effects, edited by F. Shahidi and J.W. with capric acid, Food Research International, 35:
Finley, American Chemical Society Symposium Series 745-752.
788, American Chemical Society, Washington DC p.
54-65. Torres, C. and Otero, C., (1999), Part I. Enzymatic
Synthesis of Lactate and Glycolate Esters of Fatty
Jeung-Hee Lee, J. H, Shin, J.A, Lee, J.H, and Lee, Alcohols, Enzyme Micr. Tech., 25: 745-752.
K.T., (2004), Production of lipase-catalyzed structured
lipids from safflower oil with conjugated linoleic acid Weaver, B.J. and B.J. Holub, (1988), Health Effects
and oxidation studies with rosemary extracts, Food and Metabolism of Dietary Eicoshpenthenoic Acid,
Research International, 37: 967–974. Prog. Food Nutr. Sci., 12: 111-150.
Kim, I.H., Yoon, C.S., Cho, S.H., Lee, K.W., Chung, Wong, W.C., Basri, M., Razak, C.A.N., and Salleh,
S.H., and Tae, B.S., (2001), Lipase-Catalyzed A.B., (2000), Synthesis of Medium-Chain Glycerides
Incorporation of Conjugated Linoleic Acid into Using Lipase from Candida rugosa, JAOCS, 77: 85-89.
Tricaprylin, JAOCS, 78: 547-551.
Yadav, G.D. and Trivedi A.H., (2003), Kinetic
Marseno, J.W., Indrati, R., and Ohta, Y., (1998), A Modeling of Immobilized Lipase Catalyzed
Simplified Methods for Determination of Free Fatty Transesterification of n-Octanol withVinyl Acetate in
Acid for Soluble and Immobilyzed Lipase Assay, Non-aqueous Media, Enzyme and Microbial
Indonesian Food and Nutrition Progress, 5: 79-83. Technology, 32: 783-789.
Marten, B., Pfeuffer, M., and Schrezenmeir, J., (2006), Yesiloglu, Y. and Kilic, I., (2004), Lipase-Catalyzed
Medium-chain triglycerides, International Dairy Esterification of Glycerol and Oleic Acid, JAOCS, 81:
Journal, 16: 1374–1382 281-284.
Radzi, S.M., Basri, M., Salleh, A.B., Ariff, A., Zhang, H., Yang, L., and Zhu, Z., (2001), Production
Mohammad, R., Rahman, M.B.A., and Rahman, of Margarine Fats by Enzymatic Interetherification
R.N.Z.R.A., (2005), High Performance Synthesis of with Silica-Granulated Thermomyces lanuginose
Oleyl oleate Using Immobilized Lipase from Candida Lipase in a Large-Scale Study, JAOCS, 78: 57-64.
antartica, Electronic J. Biotechnol., 8: 291-298.
50