Anda di halaman 1dari 3

Keselamatan Pasien Dan K3

Resiko dan Hazard dalam Proses Keperawatan

Kelompok : 2

- Agnes Monika (C1814201053)


- Arsita Murhani Kadir (C1814201058)
- Dewi Livia Pabaru’ (C1814201064)
- Herda Anneke Soputan (C1814201073)
- Paetrick Pieters S.D.F (C1814201090)
- Surya Nataniel (C1814201097)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN STELLA MARIS MAKASSAR

PRODI S1 KEPERAWATAN

2019
Resiko dan Hazard dalam Proses Keperawatan

A. Tahap Pengkajian
1. Batasi akses ke tempat isolasi
2. Menggunakan APD dengan benar
3. SOP memasang APD, jangan ada sedikitpun bagian tubuh yang tidak tertutup APD
4. Petugas tidak boleh menyentuh wajahnya sendiri
5. Membatasi sentuhan langsung ke pasien
6. Cuci tangan dengan air dan sabun
7. Bersihkan kaki dengan di semprot, ketika meninggalkan ruangan tempat melepas APD
8. Lakukan pemeriksaan berkala pada pekerja
9. Hindari memegang benda yang mungkin terkontaminasi.

B. Tahap Perencanaan
1. Perencanaa tindakan asuhan keperawatan tidak sesuai dengan apa yang harus diberikan
kepada pasien
2. Perawat tidak mengetahui tindakan apa yang akan diberikan kepada pasien

C. Tahap Implementasi
1. Perawat tidak kompeten dalam memberikan tindakan asuhan keperawatan
2. Perawat beresiko terhadap tindakan yang dilakukan tidak menggunakan SOP
3. Perawat gagal dalam melakukan tindakan asuhan keperawatan
4. Tindakan yang dilakukan tidak sesuai dengan rencana tindakan

D. Tahap Evaluasi
1. Perawat tidak mampu mengumpulkan data pasien, dan pasien beresiko terlalu lama
dirumah sakit.
2. Resiko pasien terlalu lama dirumah sakit, pasien tertular berbagai macam penyakit yang
ada didalam ruangan maupun diluar ruangan
3. Tidak ada peningkatan pada hasil evaluasi asuhan keperawatan

Contoh

Seorang perawat di salah satu RS diketahui positif difteri pasca menangani pasien difteri.
Berdasarkan informasi, perawat tersebut diduga tertular pasca menangani dan melakukan
tindakan awal pada pasien positif difteri tersebut,.

Analisis Kasus

Hazard : Hazard Biologis yaitu perawat tertular penyakit difteri dari pasien pasca menangani dan
melakukan tindakan awal pada pasien positif difteri.
Upaya pencegahan dari Rumah Sakit

1. RS menyediakan APD yang lengkap seperti masker, handscoon, scout dll


 Alasan: meminimalisir terjadinya atau tertularnya penyakit/ infeksi yang dapat
terjadi terutama saat bekerja, APD harus selalu di gunakan sebagai pelindung
diri. Dengan kasus diatas dapat dihindari jika perawat menggunakan APD lengkap
mengingat cara penularan Difteri melalui terpaparnya cairan ke pasien.
2. Menyediakan sarana untuk mencuci tangan atau alkohol gliserin untuk perawat.
 Alasan: Cuci tangan merupakan cara penanganan awal jika kita sudah terlanjur
terpapar cairan pasien baik pasien beresiko menularkan atau tidak menularkan. Cuci
tangan merupakan tindakan aseptic awal sebelum ke pasien maupun setelah ke
pasien.
3. RS menyediakan pemilahan tempat sampah medis dan non medis.
 Alasan: Bila sampah medis dan non medis tercampur dan tidak dikelola
dengan baik akan menimbulkan penyebaran penyakit.
4. RS menyediakan SOP untuk tindakan keperawatan.
 Alasan: Agar petugas/perawat menjaga konsistensi dan tingkat kinerja
petugas/perawat atau tim dalam organisasi atau unit kerja, sebagai acuan (check
list) dalam pelaksanaan kegiatan tertentu bagi sesama pekerja, supervisor dan lain-
lain dan SOP merupakan salah satu cara atau parameter dalam meningkatkan mutu
pelayanan.

Upaya pencegahan pada Perawat:

1. Menjaga diri dari infeksi dengan mempertahankan teknik aseptic seperti mencuci
tangan, memakaiAPD, dan menggunakan alat kesehatan dalam keadaan steril.
 Alasan: Agar perawat tidak tertular penyakit dari pasien yang di tangani meskipun
pasien dari UGD dan memakai APD adalah salah satu SOP RS
2. Perawat mematuhi Standar Operational Prosedure yang sudah ada RS dan berhati-hati
atau jangan terburu-buru dalam melakukan tindakan.
 Alasan :Meskipun pasien di Ruang UGD dan pertama masuk RS, perawat
sebaiknya lebih berhati – hati atau jangan terburu-buru dalam melakukan tindakan
ke pasien dan perawat menciptakan dan menjaga keselamatan tempat kerja supaya
dalam tindakan perawat terhindar dari tertularnya penyakit dari pasien dan pasien
juga merasa aman.

Anda mungkin juga menyukai